Anda di halaman 1dari 14

Proposal Kewirausahaan

Pot Bunga Dari Batok Kelapa

Oleh :
Kelompok : 8
Anggota : 1. Annisa Zalianti (06)
2. Elysia Rika Maheswari (12)
3. Firda Shafiyah Nia Aprilia (16)
4. Jafar Alaiudinsyah Prayitno (17)

Kelas XE
SMA N 1 CAWAS
Tahun Pelajaran 2023/2024
Kata Pengantar

Puji dan syukur harus senantiasa kita panjatkan kepada


kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat-Nya kepada kita semua rasa
syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara memelihara lingkungan
dan mengasah akal budi.
Tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan bangsa
membentuk sumber manusia yang andal dan berdaya saing
membentuk watak dan jiwa sosial berbudaya berakhlak mulia dan
berbudi luhur serta berwawasan pengetahuan yang luas dan
menguasai teknologi pendidikan itu sendiri merupakan media
pembekalan pengetahuan keterampilan dan penguasaan teknologi
bagi siswa untuk berkarya secara inovatif, kreatif, dan tepat guna.
Untuk menyikapi tujuan dari arti Pendidikan diatas maka pada
proposal ini kami menyusun dan menyajikan sebuah proposal
prakarya. Mudah mudahan proposal ini memberikan manfaat dalam
segala bentuk kegiatan belajar, khususnya kegiatan belajar di sekolah
sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses pencapaian
tujuan tujuan yang telah ditetapkan.

Cawas, 5 Mei 2023

Penyusun
Kelompok 8
Daftar Isi

KATA PENGANTAR………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………4
Tujuan Pembuatan…………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN
Deskripsi Usaha……………………………………………………..6
Alat dan Bahan………………………………………………………7
Langkah Pembuatan…………………………………………………7
Perhitungan Biaya……………………………………………………8
Analisis SWOT…………………………………………………….11

BAB III PENUTUP


Kesimpulan…………………………………………………………13
Saran………………………………………………………………..13
Lampiran…………………………………………………………….14
BAB I PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Industri kerajinan adalah industri yang bernilai ekonomi tinggi.


Industri ini biasa dihasilkan beragam karya seni kerajinan yang
memiliki nilai komersil yang menguntungkan. Di Indonesia sendiri
industri kerajinan tersebut terus berkembang. Dalam
perkembangannya komoditas kerajinan tersebut dapat meningkatkan
perekonomian suatu kelompok atau masyarakat dan juga mampu
menyerap tenaga kerja dengan berbagai tingkat pendidikan. Seperti
yang diketahui ada begitu banyak industri kecil atau rumahan yang
menghasilkan produk-produk kerajinan yang berkualitas.
Umumnya pekerja hanyalah masyarakat kecil yang datang dari
kelas bawah dengan tingkat pendidikan yang rendah. Namun dalam
aplikasinya industri ini perkembangannya tidak terlalu pesat atau
tidak mengalami kemajuan yang berarti karena para pelaku bisnis
kerajinan ini masih terhalang beberapa kendala yang terletak pada
minimnya modal usaha, terbatasnya penyediaan bahan dasar dan juga
harganya yang mahal. Padahal di sekitar kita banyak sekali tersedia
benda-benda limbah yang tidak benilai ekonomi yang dapat di kelola
menjadi hasil kerajian tangan.
Salah satu contohnya adalah tempurung kelapa.Konsumsi
kelapa di Indonesia yang cukup tinggi menghasilkan limbah
tempurung kelapa yang tidak sedikit di masyarakat kita.Secara
kuantitatif Indonesia memiliki keunggulan komparatif (keunggulan
yang diperoleh suatu Negara dari produksi suatu barang yang
memiliki harga relatif yang lebih rendah dari negara lain) yang sangat
besar dari tempurung kelapa, Jika dihitung pertahun maka tempurung
kelapa yang dapat dihasilkan mencapai ± 3,1 juta ton/tahun. Kita
dapat dengan mudah menemukan limbah ini menumpuk di pasar-
pasar tradisional. Awalnya masyarakat kita hanya menggunakan
tempurung kelapa ini sebagai arang atau bahan bakar untuk memasak
sebagai pengganti kayu. Namun seiring waktu masyarakat telah
mampu mengelola limbah ini menjadi produk-produk yang lebih
berkualitas yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

 Tujuan Pembuatan

Tujuan pembuatan pot bunga dari batok kelapa yaitu untuk


mencegah kerusakan pada tanaman. Adapun kegunaan lain dari pot
batok kelapa ini sebagai berikut ; memproteksi akar didalam
permukaan lapisan tanah, keseimbangan suhu dan kebasahan kostant
pada tanah.
Batok kelapa bisa dijadikan banyak benda serbaguna, tidak
hanya untuk pot bunga. Tetapi batok kelapa bisa dijadikan sebagai
centong nasi, mainan, gantungan kunci, mangkok, cangkir, asbak,
kancing baju, lampu meja dan lain sebagainya yang termasuk ke
dalam bentuk souvenir.
Tujuan kami membuat proposal ini adalah sebagai sarana
pembelajaran yang lebih akurat dalam pembuatan pot bunga dari
batok kelapa.

BAB II PEMBAHASAN
 Deskripsi Usaha
Indonesia merupakan negara agraris. Banyak tumbuh pohon
kelapa di negara kepulauan ini. Indonesia menghasilkan kelapa yang
cukup banyak yaitu 3 juta ton per tahun. Kelapa merupakan tanaman
yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. Tanaman
kelapa ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Hamper semua
bagian tumbuhan ini dapat dimanfaatkan.
Salah satu pemanfaatan limbah tempurung kelapa yang sedang
hits yaitu piot bunga, yang mana tanaman bunga juga sedang marak
maraknya di pasaran mengakibatkan pot gantung dari tempurung
kelapa juga banyak diminati. Yang dapat menambah keindahannya.
Pot bunga berbahan dasar batok kelapa ini juga dapat difungsikan
sebagai kreasi unik untuk hiasan taman yang kreatif. Daur ulang pot
bunga dari batok kelapa kering ini juga bisa dijual dengan harga yang
mahal.
Apalagi pada saat pandemic covid-19 kemarin. Sangat banyak
berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat. Dimana
banyak terjadinya PHK, peluang pekerjaan yang semakin sulit,
kemerosotan usaha-usaha. Maka, dari pengolah limbah tempurung
kelapa menjadi pembangkit perekonomian pada saat pandemi covid-
19 kemarin.
 Alat dan Bahan
1. Batok Kelapa
2. Amplas
3. Vernis
4. Bor
5. Tali

 Langkah Pembuatan :
1. Bersihkan batok/ tempurung kelapa dari serabut dan ampasnya
2. Haluskan bagian luar tempurung dengan amplas
3. Beri 4 lubang menggunakan mesin bor
4. Oleskan vernis ke bagian luar tempurung tersebut
5. Biarkan sampai kering
6. Hiasi pot sesuai keinginan
7. Pot siap digunakan
 Perhitungan Biaya

1. Investasi Alat dan Mesin


Table I : Investasi alat dan mesin produksi Pot Bunga dari Batok
Kelapa

I.
No. Jenis Alat Jumlah (unit) Harga satuan Jumlah
(dalam rp) (dalam
rp)
1 Gerinda I - -
2 Amplas I 10000 10.000
3 Bor I - -
4 Pisau I - -
5 Gunting I - -
6 Kuas I 6.000 6.000
Jumlah 16.000
Biaya
penyusutan / 8.000
bulan = Total
Investasi / Unsur
Alat =
(16.000/2bulan)

2. Biaya Tidak Tetap (Variabel)


Tabel 2 : Biaya tidak tetap produksi Pot Bunga dari Batok Kelapa
No Bahan Baku Jumlah Harga Satuan Jumlah
(dalam rp) (dalam
rp)
1 Batok Kelapa 2
2 Vernis 1 10 000 10.000
3 Lem 1 8.000 8.000
Jumlah 18.000
Produksi
(Perbulan)

3. Biaya Tetap
Tabel 2 : Biaya Tetap Produksi Pot Bunga dari Batok Kelapa
Items Jumlah (dalam rp)
Tenaga Kerja Tetap (@produksi 20.000
= 5.000)
Listrik / air -
Penyusutan Alat -
Total Biaya per bulan 20.000

4. Total Biaya
Total Biaya produksi perbulan = Biaya variable + Biaya tetap
= Rp 18.000 + Rp 20.000 = Rp
38.000

5. Harga Pokok Produksi


Total Biaya / Jumlah produksi
= Rp 38.000,- / 1
= Rp 38000,-

6. Harga Jual
Tabel 4 : Harga Jual Pot Bunga dari Batok Kelapa
No Satuan Harga satuan (dalam
rp)
1 Pot Bunga Dari Batok Kelapa 45.000

7. Penerimaan Kotor
Tabel 5 : Penerimaan kotor Pot Bunga dari Batok Kelapa
Jenis Kemasan Jumlah Satuan (Rp) Total (Rp)
Pot Bunga 1 45.000 45.000
dari Batok
Kelapa
Total (Rp) 45.000

8. Pendapatan Bersih (Laba)


Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor = Total biaya
= Rp45.000 – Rp38.000
= Rp7.000,-

9. BEP
BEP = Fix cost/P-Vcost = 20.000/10.000-1.170 = 20.000/9.998
= 3,33

 Analisis SWOT
1. Faktor Kekuatan (Strength)
a. Menyediakan produk berupa makanan awetan yang
alami.
b. Harga terjangkau sesuai dengan target pasar yaitu
kalangan pelajar.
c. Bahan baku higenis dan sehat.

2. Factor Kelemahan (Weakness)


a. Kurangnya waktu produksi yang kami miliki, membuat
kami sulit menentukan jumlah item yang dihasilkan tiap
produksinya.

3. Factor peluang (Oppurtunity)


a. Di daerah sekitar masih sedikit yang memiliki usaha
serupa, sehingga kami memiliki peluang usaha yang
besar.
b. Kami memiliki modal yang besar sedangkan biaya
produksi yang cukup murah.

4. Lokasi yang sangat strategis


a. Target pasar kami adalah pelajar (SMA dan SMP) dan
masyarakat sekitar pasar (jika memungkinkan)
b. SMA Negeri 1 CAWAS berdekatan dengan sejumlah
titik keramaian, sehingga tidak sulit untuk mencari
pembeli.

5. Ancaman (Treath)
a. Harga bahan yang semakin mahal.
b. Perubahan selera masyarakat yang membuat kami harus
selalu memunculkan inovasi baru dalam pembuatan
pproduk kami.
c. Munculnya pesaing secara tiba-tiba.

BAB III PENUTUP


 Kesimpulan

Tanaman kelapa memiliki banyak manfaat. Seluruh bagian


tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Antara lain
adalah bagian sabut kelapa. Sabut kelapa yang sudah kering dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan.
Pada kesempatan ini saya akan memberikan contoh
pemanfaatan sabut kelapa kering. Sabut kelapa kering dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan pot gantung, pot gantung yang terbuat
dari sabut kelapa ini bersifat lembab dan mudah menyerap air, oleh
karena itu pot gantung ini dapat digunakan untuk menanam jenis
tanaman pakis seperti kadaka, tanduk rusa, suplir dan lain sebagainya.
Selain untuk menananam jenis tanaman pakis juga dapat
digunakan untuk menanam angrek, tentunya hal ini akan memberikan
kesan yang alami dan elegan pada tanaman anggrek. Berikut ini saya
bagikan cara pembuatan pot sabut kelapa.

 Saran
1. Dalam mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala
sesuatunya dengan matang dan tepat sehingga usaha yang
dijalankan dapat berjalan dengan baik.
2. Dalam berwirausaha diperlukan keyakinan, percaya diri, dan
keuletan.
3. Seorang wirausaha haruslah selalu kreatif dan inovatif serta
selalu mengikuti trend dan selera konsumen agar pelanggan
tidak mudah bosan.
4. Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri kita.
5. Jangan mudah menyerah menghadapi berbagai hambatan dan
masalah.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai