Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BUDAYA PABALIAN ANTAR SESAMA MASYARAKAT


DAN MAPPATEKA BANUA DESA KELAPA DUA

Oleh:

Afdal Muhammad Gafur


Nim:A0423002
Prodi: Teknologi Hasil Pertanian

FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjutkan kehadiran


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dan
memenuhi tugas individu untuk mata kuliah wawasan sosial
budaya

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak


terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan terus
memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makala ini masih jauh


dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang penulis miliki Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang.................................................
B.Rumusan Masalah.............................................
C.Tujuan...............................................................

BAB II
A.PengertianPabalian dan Mappateka
Banua................................................
B.Ruang Lingkup Pabalian dan Mappateka
Banua.................................................
C.Tujuan Pabalian dan Mappateka
Banua.................................................

BAB III
A.Kesimpulan.....................................................
B.Saran...............................................................
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................

BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) Diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki Bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke Generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan Karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
Terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung. Menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan Menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
Dipelajari.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai banyak Keanekaragaman budaya
yang sangat menarik dan unik. Dalam era moderenisasi sekarang ini, tidak sedikit penduduk
Indonesia yang menganut budaya asing dan melupakan budaya sendiri. Perkembangan
Teknologi dan masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah
menghancurkan kebudayaan daerah.

B.Rumusan Masalah
A.Bagaimana masyarakat memahami segala aspek atau spesisifik
dan manfaat dari budaya pabalian dan Mappateka Banua

C.Tujuan
A.Memper erat silaturahmi antar masyarakat dalam suatu daerah

B.Menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kerja sama baik antar individu, kelompok
maupun keluarga

C.Mempercepat terselesaikannya suatu pekerjaan

D.Meningkatkan rasa syukur dan takwa kepada Tuhan yang maha Esa

BAB II

A.PENGERTIAN PABALIAN DAN MAPPATEKA


BANUA
Kata Pabalian berasal dari bahasa asli paattae’ yang artinya membantu , saling
membantu,atau ikut membantu dan lebih akrab di kenal dengan sebutan gotong royong
namun Pabalian lebih spesifik .Pabalian biasanya banyak didapati di daerah-daerah
Perkampungan atau atau pegunungan ataupun daerah daerah yang jauh dari perkotaan seperti
misalnya di daerah Polewali Mandar kusunya desa kelapa dua.

Adanya rasa sosialisme dan rasa saling membutuhkan serta silaturahmi yang tinggi
merupakan salah satu awal mula munculnya budaya Pabalian ini.Pabalian biasanya lebih
sering di lakukan dalam pekerjaan yang membutuhkan banya tenaga seperti misalnya
membangun rumah, mengangkat rumah,ketika ada yang meninggal dunia, pernikahan
dll.Budaya Pabalian ini sudah lama berlangsung secara turun temurun dari para nenek
moyang dan berlanjut sampai zaman modern ini.

Sedangkan Mappateka Banua Ialah tradisi selamatan rumah baru. Tradisi ini dilakukan ketika
pemilik rumah akan menempati rumah yang baru selesai dibangun atau dibelinya. Tradisi ini
sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang mereka peroleh. Prosesi selamatan ini dimulai
dengan mengundang keluarga besar dan tetangga sekitar, biasanya satu dusun. Setelah tamu
undangan hadir, hidangan berupa nasi gurih beserta pelengkapnya diletakkan di tengah
undangan, kemudian didoakan. Setelahnya dibagi untuk dimakan bersama-sama.
B.RUANG LINGKUP PABALIAN DAN MAPPATEKA
BANUA

Pabalian sendiri menurut perjalanan atau kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun
terbagi menjadi 3 kegiatan besar yaitu:
1.merubuhkan atau membangun rumah,Pabalian biasanya di lakukan ketika ada masyarakat
yang sedang ingin membangun rumah atau merubahkannya maka masyarakat baik laki laki
yang bekerja merubuhkan atau membangun maupun para perempuan yang memasak buat laki
laki yang bekerja.

2.pernikahan,Ketika ada warga yang ingin menikahkan anak mereka atau ingin menikah
maka masyarakat di daerah tersebut akan di panggil melalui penyampaian di mesjid maupun
gereja untuk hadir untuk membuat barung(tempat berlangsungnya pernikahan) untuk
ditempati para tamu.Pada acara pernikahan ini wanita juga di panggil untuk membuat
hidangan yang akan di hidangkan pada saat acara pernikahan berlangsung.

3.Kematian, Pabalian juga dilakukan ketika ada warga yang meninggal duni namun bedanya
dengan pernikahan pada acara kematian ini yang di panggil terlebih dlu adalah keluarga atau
tetangga terdekat untuk menyiapkan semuaa yang dibutuhkan secara cepat sebelum kerabat
yang jauh datang.Biasanya pada acara kematian ini para lelaki membuat tempat untuk para
tamu yang datang dan membuat peti mati atau keranda dan wanita memasak di dapur.

Sedangkan ruang lingkup dari Mappateka Banua juga terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.Rumah
Pengertian rumah
Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, rumah adalah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
2.perumahan
Pengertian perumahan
Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, perumahan berada dan
merupakan bagian dari permukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan (pasal 1 ayat 2).

3.Permukiman

Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1992 Pasal 3, Permukiman adalah bagian dari


lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun
pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan
tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

C.TUJUAN PABALIAN DAN MAPPATEKA BANUA


1.Tujuan Pabalian
a.Membangun pondasi kokoh silaturahmi antar masyarakat di suatu daerah bukan hanya
antar keluarga namun bagi semua tokoh masyarakat

b.Menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kerja sama baik antar individu, kelompok
maupun keluarga

c.Mempercepat terselesaikannya suatu pekerjaa

2.Tujuan Mappateka Banua


a.Meningkatkan rasa syukur dan takwa kepada Tuhan yang maha esa

b.Membentengi Tempat tinggal dari segala macam godaan jin,dan setan.


BAB III

A.Kesimpulan
Pambalian adalah sebuah budaya asli Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Budaya ini telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Pabalian.
merupakan sebuah konsep yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang sama.

Walaupun mungkin terdengar sederhana, tetapi konsep tersebut memiliki dampak


yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Pabalian sering kali diwujudkan dalam
bentuk kerja bakti, di mana seluruh warga desa atau kelurahan melakukan kegiatan
membersihkan atau memperbaiki fasilitas umum secara bersama-sama. Aktivitas
Pabalian ini berkaitan dengan nilai-nilai sosial yang penting bagi masyarakat
Indonesia, seperti kerjasama, kebersamaan, dan saling membantu.

Salah satu keuntungan dari budaya ini adalah bahwa dapat membantu mengatasi
masalah-masalah sosial. Misalnya, dalam situasi bencana alam seperti gempa bumi
atau banjir, pabalian dapat mempercepat proses evakuasi dan mendistribusikan
bantuan dengan lebih efisien.

Pabalian juga dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat. Ketika
seluruh anggota masyarakat bekerja bersama-sama, maka akan tercipta suatu
hubungan yang erat dan saling menghargai antara sesama anggota masyarakat.

Hal ini dapat membantu mewujudkan kehidupan sosial yang lebih harmonis. Budaya
ini juga memberikan peluang kepada setiap anggota masyarakat untuk aktif
berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Para pemuda dan pemudi dapat berkontribusi
pada keberlangsungan hidup masyarakat dan menciptakan nilai-nilai positif dalam
masyarakat.

Selain itu, paba juga dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ketika
anggota masyarakat bekerja bersama-sama dalam membangun fasilitas umum,
misalnya, maka akan meningkatkan pembangunan infrastruktur yang akan
mempermudah akses terhadap sumber daya ekonomi. Selain itu, Pabalian juga dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ketika warga desa atau kelurahan bahu-membahu untuk menjaga kebersihan dan
keindahan lingkungan, misalnya, maka akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
dengan mengurangi penyebaran penyakit dan meningkatkan kesehatan. Budaya
Pabalian juga didukung oleh nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Indonesia.

Berdasarkan nilai-nilai tersebut, Pabalian akan membawa kebaikan yang berlimpah


kepada masyarakat yang menjalani hidup berlandaskan budaya tersebut. Apabila
budaya pabalian dijalankan dengan baik, maka dapat menumbuhkan rasa tanggung
jawab yang tinggi pada seluruh anggota masyarakat. Mereka akan lebih
memperhatikan kepentingan bersama serta melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk
kebaikan orang banyak.

B.saran

1.Bagi Masyarakat
menyadari akan pentingnya Pabalian dalam masyarakat, Sehingga masyarakat turut
ikut dalam melestarikan Pabalian sbagai upaya dalam Mempertahankan nilai-nilai
pabalian di era modern.
2. Bagi Pemerintahan
Pemerintah desa hendaknya meningkatkan partisipasi langsung dalam bentuk
Pabalian. Membuat komunikasi yang intens, guna adanya kedekatan secara
psikis.Sehingga keluhankeluhan masyarakat bisa terdengar dan pemerintah tidak
canggung Untuk menghimbau masyarakat untuk melaksanakan pabalian.
3. Bagi pemerintahan pusat
Bentuk bantuan guna pembangunan non fisik hendaknya menjadi fokus utama
Ditengah geliat pembangunan fisik. Selain itu hendaknya sifat pembangunan adalah
Bottom up tidak top down.
DAFTAR PUSTAKA
https://berita .gg.co
http//repository.unwira.ac.id
https://www.suara.com
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai