Anda di halaman 1dari 72

IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP

SEHAT DI DUSUN PEDUKUN


(Studi Di Puskesmas Tanah Tumbuh Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten
Bungo)

SKRIPSI

Disusun Oleh :

IRA ARTIANI
NPM. 191006963201006

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ADMINISTRASI
INSTITUT ADMINISTRASI DAN KESEHATAN SETIH SETIO
MUARA BUNGO
2023

1
PENGESAHAN PEMBIMBING

Nama : Ira Artiani


NPM : 191006963201006
Fakultas : Administrasi
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Program Pendidikan : Strata Satu (S1)
Konsentrasi : Kebijakan Publik
Judul : Implementasi Program Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat di Dusun Pedukun (Studi di Puskesmas
Tanah Tumbuh Kecamatan Tanah Tumbuh
Kabupaten Bungo)”
Bahwa proposal skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk dilaksanakan
seminar

Muara Bungo, 15 Mei 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Mela Sari, S.Sos., M.Si Zepa Anggraini, S.Sos., M.A


NIDN. 1016059301 NIDN. 1011079102

Disahkan Oleh :
Ketua Program studi
Ilmu Administrasi Negara

Joko Sunaryo, S.Sos, M.A


NIK. 002.057.180289
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI DAN KOMPREHENSIF

IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


DI DUSUN PEDUKUM (Studi di Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh
Kabupaten Bungo)

IRA ARTIANI
NPM: 191006963201006

Skripsi ini telah dipertahankan dan disahkan dihadapan penguji sidang skripsi
dan komprehensif
Institut Administrasi dan Kesehatan ( IAK ) Setih Setio Muara Bungo

Muara Bungo, Juni 2023

Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
Anggota :
Anggota :

Disahkan Oleh:
Dekan Fakultas Administrasi Ketua Program
Studi Ilmu
Administrasi
Negara
Dr. Hamirul, S.T., M.Pd Joko Sunaryo,
S.Sos.,M.A
NIK. 002. 011. 281059 NIDN. 1011079102

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI

IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP


SEHAT DI DUSUN PEDUKUN
(Studi di Puskesmas Tanah Tumbuh Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten
Bungo)

IRA ARTIANI
NPM. 191006963201006

Skripsi ini telah dipertahankan dan disahkan di hadapan


Tim Penguji Skripsi dan Komprehensif
Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio Muara Bungo

Muara Bungo, Mei 2023

Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua :

Sekretaris :

Anggota :

Anggota :

Anggota :

Disahkan Oleh:
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................................ ii
PENGESAHAN TIM PEMBAHAS PROPOSAL SKRIPSI ............................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 7
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teoritis ..................................................................................9
2.1.1 Administrasi ............................................................................9
2.1.1.1. Pengertian Administrasi...............................................9
2.1.1.2. Pengertian Administrasi Negara..................................9
2.1.2 Kebijakan ..............................................................................10
2.1.2.1........................................... Pengertian Kebijakan Publik
10
2.1.2.2...................................... Tahap-Tahap Kebijakan Publik
11
2.1.3 Implementasi Kebijakan Publik..............................................12
2.1.3.1 Definisi Implementasi Kebijakan................................12
2.1.3.2 Model Implementasi.....................................................13
2.1.4 Gerakan Masyarakat...............................................................14
2.2 Penelitian Terdahulu ...........................................................................19
2.3 Kerangka Pemikiran ...........................................................................21

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 23
3.2 Populasi dan Sampel........................................................................... 23
3.2.1 Populasi ................................................................................. 23
3.2.2 Unit Analisis .......................................................................... 24
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 25
3.3.1. Wawancara................................................................................ 25
3.3.2. Observasi................................................................................... 25
3.3.3. Dokumentasi.............................................................................. 26
3.4 Sumber Data ....................................................................................... 26
3.4.1 Data Primer................................................................................. 26
3.4.2 Data Sekunder............................................................................ 26
3.5 Teknik Analisis Data .......................................................................... 26
3.5.1 Pengumpulan Data......................................................................27
3.5.2 Reduksi Data...............................................................................28
3.5.3 Penyajian Data.............................................................................28
3.5.4 Penarikan Kesimpulan.................................................................28
3.6 Lokasi Penelitian ................................................................................ 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum UPT Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh
Kabupaten Bungo……………………………………………………..
4.1.2 Letak Geografis UPT Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh
Kabupaten Bungo………………………………………………………
4.1.3 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh
Kabupaten Bungo……………………………………………………
4.1.4 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi UPT Puskesmas Kecamatan
Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo…………………………………..
4.1.5 Sumber Daya Manusia (SDM) UPT Puskesmas Kecamatan
Tanah Tumbuh Kabupaten
Bungo……………………………………….
4.1.6 Visi dan Misi UPT Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh
Kabupaten Bungo…………………………………………………..
4.2 Pembahasan
4.2.1 Implementasi Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di
Dusun Pedukun…………………………………………………..
4.2.2 Hambatan yang di Hadapi Puskesmas Kecamatan Tanah
Tumbuh dalam Melaksanakan Program Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat di Dusun Pedukun Kecamatan Tanah
Tumbuh………………………
4.2.3 Upaya yang dilakukan Oleh Puskesmas Kecamatan Tanah
Tumbuh dalam Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat di Puskesmas Kecamatan Tanah
Tumbuh…………………………

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………………..
5.2 Saran……………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.........................................................4
Tabel 4.1
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman


Gambar 2.1 Kerangka Berfikir................................................22
Gambar 3.1 Model Analisis Kualitatif Menurut Miles dan
Huberman............................................................27
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) termasuk salah satu upaya

preventif (pencegahan terhadap suatu penyakit atau masalah kesehatan) dan

promotif (peningkatan derajat kesehatan) pada seseorang. Perilaku tersebut

dilakukan dengan menerapkan pada semua golongan masyarakat. Terdapat

banyak aspek yang dapat berpengaruh besar pada perilaku hidup bersih dan

sehat, salah satunya adalah di lingkungan masyarakat (Yakub & Frianto,

2020).

Perilaku hidup sehat merupakan sekumpulan perilaku yang

dipraktekkan atas dasar kesadaran sehingga dapat menjadikan seseorang atau

keluarga dapat menolong diri sendiri dibidang kesehatan termasuk

pencegahan terhadap penyakit, pemeliharaan kesehatan dan berperan aktif

dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Rizma Riajeng Putri Maryanto,

2020).

Kesehatan merupakan faktor utama yang mempengaruhi sumber daya

manusia dalam mendukung pembangunan suatu negara karena penduduk

yang sehat akan mampu bekerja secara produktif. Hal tersebut dapat dicegah

jika fokus upaya kesehatan kemandirian keluarga dan masyarakat terletak

pada perilaku hidup sehat.


Hal ini telah ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan pasal 1 ayat (1) berbunyi yakni : kesehatan adalah

keadaan sehat, baik fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial1 dan ekonomis. Hak masyarakat atas

pelayanan kesehatan juga ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945

Pasal 28 H ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera

lahir, dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik

dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah besar mengenai

kesehatan yaitu triple buren. Triple burden adalah kondisi dimana penyakit

akibat infeksi masih banyak, meningkatnya penyakit tidak menular, dan

penyakit- penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali.

Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya

pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Pergeseran pola penyakit ini

mengakibatkan beban pada pembiayaan kesehatan negara (Kemenkes, 2016).

Sehat adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa sehat baik secara

fisik, mental, sosial, dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan,

minum, bekerja, dan istirahat serta terhindar dari kecacatan. Pemeliharaan

kesehatan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

penanggulangan dan pencegahan masalah kesehatan. Di dunia masalah

kesehatan masih menjadi sorotan utama.

Menurut WHO ada enam prioritas masalah kesehatan didunia yang

harus diatasi yang mana penyebab utamanya adalah sanitasi lingkungan,


ketersediaan air bersih yang masih kurang memadai di beberapa tempat serta

gaya hidup yang dipengaruhi oleh kemajuan era globalisasi sehingga

mengubah cara pandang penduduk dunia dan melahirkan kebiasaan-kebiasaan

baru yang tidak sesuai dengan gaya hidup sehat (Rizma Riajeng Putri

Maryanto, 2020).

Seseorang yang sehat dapat bekerja dan meningkatkan pendapatan

sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berdampak pula pada

pembangunan suatu negara. Pembangunan kesehatan untuk menangani

masalah tersebut salah satunya melalui gerakan masyarakat hidup sehat

(Germas) dengan pendekatan keluarga.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu

tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh

seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan

berprilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS

harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari

masyarakat yang membentuk kepribadian.

Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, GERMAS dapat dilakukan

dengan cara: melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak

merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin,

membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban. Pada tahap awal,

GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada 3 (tiga) kegiatan

yaitu, 1. Melakukan aktivitas fisik 30 menit perhari, 2. Mengonsumsi buah


dan sayur, dan 3. Memeriksa kesehatan secara rutin (Nurisa Dwi Febriani,

Astri Kurnia Sari, Gigih Ramdhan, Griselda Audina sari, 2019).

Tujuan utama GERMAS yaitu upaya promotif dan preventif hal ini

dimaksudkan untuk menumbuhkan pengetahuan serta kemandirian

masyarakat dalam hal memperhatikan pola hidup atau life style di kehidupan

sehari-hari. Menurut Mentri kesehatan RI, masalah kesehatan dapat dicegah

jika kita fokus pada upaya promotif dan prefentif dalam setiap program

kesehatan (Rachmat Faisal Syamsu, 2018).

Kabupaten Bungo merupakan salah satu Kabupaten yang

melaksanakan program GERMAS (Gerakan Masyarakat) termasuk di

Kecamatan Tanah Tumbuh. Adapun kegiatan yang dilakukan di Kecamatan

Tanah Tumbuh dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2
Laporan Pencapaian Kegiatan GERMAS (Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat) di Kecamatan Tanah Tumbuh Tahun 2022
No Nama Desa Sasaran Kegiatan Kegiatan

1 Lubuk Niur Lansia 1. Aktivitas Fisik


2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
2 Pedukun Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
3 Tanah Tumbuh Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
4 Koto Jayo Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
5 Teluk Kecimbung Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
6 Panjang Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
7 Rambah Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
8 Tebing Tinggi Uleh Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
9 Renah Jelmu Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
10 Bukit Kemang Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
11 Prenti Luweh Lansia 1. Aktivitas Fisik
2. Demontrasi makan
buah
3. Cek kesahatan
sumber : uptd puskesmas tanah tumbuh, 2023

Pada tabel diatas diketahui bahwa program GERMAS yang

dilaksanakan di Kecamatan Tanah Tumbuh itu dilakukan dalam 3 (tiga)

kegiatan, yaitu : Aktivitas Fisik, Demontrasi Makan Buah, dan Cek Kesehatan

dimana sasaran kegiatannya adalah LANSIA (Lanjut Usia). Sementara

berdasarkan aturan, seharusnya ada 7 kegiatan, tetapi di Dusun Pedukun

hanya dilaksanakan 3 kegiatan berdasarkan data. Berdasarkan observasi

wawancara peneliti dengan beberapa masyarakat Dusun Pedukun bahwa

untuk aktivitas fisik yaitu sudah pernah dilakukan dalam bentuk senam
namun tidak berkelanjutan. Sedangkan seharusnya kegiatan aktivitas fisik

harus dilakukan 30 menit perharinya. Kemudian untuk demontrasi makan

buah belum pernah dilakukan di Dusun Pedukun.

Gerakan masyarakat hidup sehat di dusun pedukun belum

dilaksankan. Hal ini bisa dilihat masih banyaknya masyarakat yang tidak mau

melakukan kegiatan fisik seperti olahraga di pagi hari dan di sore hari.

Mereka menganggap kegiatan olahraga tersebut tidak penting. Dan minimnya

pengetahuan tentang pola hidup sehat. Berdasarkan observasi dan wawancara

peneliti kepada salah satu warga di Dusun Pedukun, yaitu ada dua indikator

yang belum terlaksana dengan baik yaitu aktivitas fisik dan merokok.

Kemudian berkaitan dengan merokok, merokok sudah menjadi

kebiasan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya laki-laki

dewasa saja bahkan anak- anak yg masih sekolah SD pun juga menjadi

perokok aktif, padahal sudah jelas rokok sangat berbahaya dan sangat

berdampak negatif bagi tubuh karena akan menyebabkan kanker dan berbagai

penyakit lainnya.

Berdasarkan Latar Belakang Masalah sebagaiana yang dikemukakan

diatas yang menjadi fenomena Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Di

Dusun Pedukun adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga kesehatannya dengan

cara melakukan aktivitas fisik

2. Kurangnya kesadaran dari para perokok aktif untuk berhenti merokok


3. Sasaran Program GERMAS pada Puskesmas Tanah Tumbuh hanya

ditujukan untuk LANSIA (Lanjut Usia) saja

Berdasarkan Fenomena dan Latar Belakang Masalah diatas maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk

proposal dengan judul “IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN

MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI DUSUN PEDUKUN (Studi di

Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan program Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)

di Dusun Pedukun?

2. Apa hambatan dalam pelaksanaan program Gerakan Masyarakat Sehat

(GERMAS) di Dusun Pedukun?

3. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam Implementasi

Program Gerakan Masyarakat Sehat di Dusun Pedukun?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejauh mana program Gerakan Masyarakat Sehat di

dusun pedukun dilaksanakan.

2. Untuk mengetahui apa saja hambatan dalam pelaksanaan program Gerakan

Masyarakat Sehat di dusun Pedukun.


1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai sehingga penelitian ini dapat bermanfaat

yaitu :

1. Kegunaan Teoritis

Dari penelitian ini dapat menambah pengembangan teori ilmu

pengetahuan pada umumnya, khusus ilmu Administrasi negara. Selain iu

penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pikiran bagi penelitian

selanjutnya, yang berhubungan dengan pelaksanaan program gerakan

masyarakat sehat di Dusun Pedukun.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini tenunya dapat menambah wawasan dan pengalaman

bagi peneliti terutama dalam hal pelaksanaan program gerakan masyarakat

sehat di Dusun Pedukun.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Administrasi

2.1.1.1. Pengertian Administrasi

Kata “administrasi” berasal dari bahasa Yunani

administrare yang bermakna melayani, membantu, dan memenuhi.

Dalam bahasa inggris dikenal sebagai “administration” yang

sebenarnya juga berasal dari bahasa Yunani: Ad yang berarti

intensif dan Ministrare yang berarti melayani. Secara etimologis

dapat disimpulkan bahwa administrasi berarti melayani secara rapi

dan sempurna (Anggara, 2012).

Administrasi dalam arti sempit dimaksudkan sebagai tata

usaha atau Office Work, yakni pekerjaan-pekerjaan yang

berhubungan dengan surat-menyurat, dokumentasi, pendaftaran,

registrasi, dan soal-soal kearsipan (Anggara, 2012).

2.1.1.2. Pengertian Administrasi Negara

Menurut Dimock dan Dimock, Administrasi Negara

merupakan bagian dari adminisrasi umum yang mempunyai

lapangan lebih luas, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari


bagaimana lembaga-lembaga mulai dari satu keluarga hingga

perserikatan bangsa-bangsa disusun, digerakkan, dan dikemudikan.

Administrasi Negara juga merupakan bagian ilmu politik yang

mempelajari penentuan kebijaksanaan Negara dalam suatu proses.

Oleh sebab itu, sebagai suatu ilmu yang diperoleh dari kedua ilmu

pengetahuan ini, administrasi negara menghendaki dua macam

syarat jika hendak dipahami. Pertama, perlu mengetahui sesuatu

mengenai administrasi umum. Kedua, harus diakui bahwa banyak

masalah administrasi negara timbul dalam kerangka politik

(Anggara, 2012).

2.1.2. Kebijakan Publik

2.1.2.1 Pengertian Kebijakan Publik

Secara umum, istilah “kebijakan” atau “policy” digunakan

untuk menunjuk perilaku seorang aktor (misalnya seorang pejabat,

suatu kelompok, maupun suatu lembaga pemerintah) atau sejumlah

aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Pengertian kebijakan

seperti ini dapat kita gunakan dana relatif memadai untuk keperluan

pembicaraan-pembicaraan biasa, namun menjadi kurang memadai

untuk keperluan pembicaraan-pembicaraan yang lebih bersifat

ilmiah dan sistematis menyangkut analisis kebijakan publik. Oleh

karena itu, kita memerlukan batasan atau konsep kebijakan publik

yang lebih tepat (Winarno, 2012).


Salah satu definisi mengenai kebijakan publik diberikan oleh

Robert Eyestone. Ia mengatakan bahwa “secara luas” kebijakan

publik dapat didefinisikan sebagai “hubungan suatu unit pemerintah

dengan lingkungannya”. Konsep yang ditawarkan Eyestone ini

mengandung pengertian sangat luas dan kurang pasti karena apa

yang dimaksud dengan kebijakan publik dapat mencakup banyak

hal. Batasan lain tentang kebijakan publik diberikan oleh Thomas R.

Dye yang mengatakan bahwa “kebijakan publik adalah apapun yang

dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukan”.

Walaupun batasan yang diberikan oleh Dye ini dianggap agak tepat,

namun batasan ini tidak cukup memberi pembedaan yang jelas

antara apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemerintah. disamping

itu, konsep ini bisa mencakup tindakan-tindakan seperti

pengangkatan pegawai baru atau pemberian lisensi. suatu tindakan

yang sebenarnya berada diluar domain kebijakan publik (Winarno,

2012).

2.1.2.2. Tahap-Tahap Kebijakan Publik

Proses pembuatan kebijakan publik merupakan proses yang

kompleks karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang

harus dikaji. oleh karena itu, beberapa ahli politik yang menaruh

minat untuk mengkaji kebijakan publik membagi proses-proses

penyusunan kebijakan publik kedalam beberapa tahap. Tahap-tahap

kebijakan publik adalah sebagai berikut :


a. Tahap Penyusunan Agenda

Pada tahap ini suatu masalah mungkin tidak disentuh sama

sekali, sementara masalah yang lain ditetapkan menjadi fokus

pembahasan, atau ada pula masalah karena alasan-alasan tertentu

ditunda untuk waktu yang lama.

b. Tahap Formulasi Kebijakan

Pada tahap ini, masing-masing aktor akan “bermain”

mengusulkan pemecahan masalah terbaik.

c. Tahap Adopsi Kebijakan

Pada tahap ini, salah satu dari alternatif kebijakan tersebut

diadopsi dengan dukungan dari mayoritas legislatif, kosensus,

antara direktur lembaga atau keputusan peradilan.

d. Tahap Implementasi Kebijakan

Pada tahap ini, berbagai kepentingan akan saling bersaing.

Beberapa implementasi kebijakan mendapat dukungan para

pelaksana (implementors), namun beberapa yang lain mungkin

akan bertentangan oleh para pelaksana.

e. Tahap Evaluasi Kebijakan


Pada tahap ini, kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau

dievaluasi, untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat

telah mampu memecahkan masalah (Winarno, 2012).

2.1.3. Implementasi Kebijakan Publik

2.1.3.1. Definisi Implementasi Kebijakan

Implementasi secara sederhana dapat diartikan sebagai

pelaksanaan atau penerapan. Sebagaimana yang ada didalam kamus

besar bahasa indonesia, “implementasi adalah sistem rekayasa”

pengertian diatas memperlihatkan bahwa kata implementasi

bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme

suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa

implementasi bukan sekedar aktivitas tetapi suatu kegiatan yang

terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan

norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Dari pengertian

diatas, implementasi dapat diartikan sebagai penerapan atau

operasionalisasi suatu aktivitas guna mencapai suatu tujuan atau

sasaran (Arinda Firdianti, 2018).

Menurut Edward III menyatakan bahwa Implementasi

kebijakan merupakan tahap pembuatan kebijakan antara

pembentukan kebijakan dan konsekuensi atau akibat dari kebijakan

pada kelompok sasaran yang dipengaruhinya. Jika suatu kebijakan

tidak tepat untuk mengurangi masalah yang merupakan sasaran

kebijakan, maka kebijakan itu mungkin akan mengalami kegagalan


sekalipun kebijakan itu diimplementasikan dengan sangat baik.

(Syahruddin, 2019).

2.1.3.2. Model Implementasi

Model pendekatan Top-Down (model rasional) digunakan

untuk mengidentifikasi fajtor-faktor yang membuat implementasi

sukses. Van Meter dan Van Meter Horn yang diaktualisasi oleh

Immamura (2015:19) berpandangan bahwa implemantasi

kebijakan perlu pertimbangan isi dan tipe kebijakan . Hood yang

diaktualisasikan oleh Ocampo (2012:248-250) menyatakan

implementasi sebagai administrasi yang sempurna. melihat

implementasi dari kerangka implementasinya, van metter dan

horn memandang implementasi kebijakan sebagai “those actions

by publik or provide individuals (or group) that are directed at

the achievement of objectives set forth in prior policy decision”

pendapat ini dapat diartikan bahwa tindakan-tindakan yang oleh

individu-individu / pejabat-pejabat diarahkan pada pencapaian

tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.

model yang menggunakan pendekatan Top-Down ditandai dengan

cara kerja model ini yang dimulai dengan memahami kebijakan

dan kemudian melihat efektivitas pencapaian tujuan kebijakan

tersebut dilapangan.

Model Top-Down dikemukakan oleh Mazmanian dan

Sabatier yang diaktualisasi oleh bempah (2012:43) yang


meninjau implementasi dari kerangka analisisnya. (Syahruddin,

2019)

2.1.4 Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)

Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat mengatakan

bahwa Gerakan masyarakat sehat atau GERMAS, merupakan “suatu

tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-

sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan

dan kemampuan berprilaku sehat untuk meningkatkan kualitas

hidup.” Tujuan dari GERMAS adalah untuk menerapkan gaya dan

budaya hidup yang sehat dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan

yang kurang sehat. Selebihnya, aksi GERMAS juga diikuti

memasyarakatkan perilaku hidup bersih. Gerakan ini dikemukakan

oleh presiden yang mengedepankan upaya promotif dan preventif

tanpa mengesampingkan upaya kuratif/rehabilitatif dengan

melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan

paradigma sehat. GERMAS dimulai dari individu, keluarga, dan

masyarakat yang mempraktekan perilaku hidup yang sehat (Thomas

Tokan Pureklolon, 2022).

Berdasarkan Kementrian Kesehatan Direktotrat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ada 7 langkah penting

dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaa


pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai

masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat

indonesia, yaitu:

1. Melakukan aktivitas fisik

Prilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak

orang minim melakukan aktivitas fisik baik itu aktivitas karena

bekerja maupun berolahraga. Aktivitas fisik merupakan berbagai

kegiatan yang memerlukan komponen energi sebagai konsumsi

utama dimana jumlah energi yang di konsumsi tersebut menjadi

tolak ukur berat atau ringannya sebuah aktivitas fisik yang kita

lakukan. Secara umum aktivitas fisik sangat mempengaruhi tubuh

kita dimana dengan rutin melakukan berbagai komponen aktivitas

fisik berat seperti latihan aerobik, kekuatan, keseimbangan, dan

fleksibilitas setiap hari (Firmansyah dlis, 2021).

2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur

Keinginan untuk makan-makanan praktis dan enak

seringkali menjadikan berkurangnya waktu untuk makan buah

dan sayur yang sebenarnya jauh lebih sehat dan bermanfaat bagi

kesehatan tubuh. Secara umum sayuran dan buah-buahan

merupakan sumber berbagai, mineral dan syarat pangan. sebagai

vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-

buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa

jahat dalam tubuh. Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang


cukup merupakan salah satu indikator sederhana gizi seimbang.

(Ahmad Suhaini, 2019)

3. Tidak Merokok

Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi

dampak buruk bagi kesehatan. Merokok adalah kegiatan

menghisap rokok yaitu menghisap asap hasil dari gulungan

tembakau yang berbalut daun nipah atau kertas yang dibakar

masuk kedalam tubuh kemudian menghembuskannya keluar

tubuh melalui mulut dan hidung. Merokok merupakan kegiatan

yang menimbulkan efek kenyamanan. Dampak rokok dapat

mempengaruhi kesehatan reproduksi adalah menopause dini,

berat bayi lahir rendah, keguguran atau kematian janin, dan

kemandulan baik pada laki-laki maupun perempuan (Anita

Herawati, 2021).

4. Tidak Mengkonsumsi Miniman Berakohol

Minuman berakohol memiliki efek buruk yang serupa

dengan merokok baik itu efek buruk bagi kesehatan hingga efek

sosial pada orang-orang disekitarnya. Alkohol merupakan obat

yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental anda. Zat ini

dapat membuat anda merasa santai dan senang sehingga sering

dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, konsumsi

alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan masalah fisik,

psikologi, dan masalah sosial (Ayudhitya, 2012).


5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

Ada beberapa informasi media cek kesehatan yaitu:

a. Cek kesehatan berat badan (BB) dan tinggi badan(TB)

b. Cek Lingkar perut

c. Cek tekanan darah

d. Cek kadar gula darah

e. Cek fungsi mata telinga

f. Cek kolestrol

g. Cek arus puncak ekspirasi

h. Cek dan diteksi dini kanker leher Rahim

i. Cek sadari periksa payudara sendiri

Pola hidup sehat tidak hanya berbicara tentang kebiasaan

buruk saja, namun masih terdapat aspek lainnya yaitu

pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan merupakan hal

yang sangat penting, dimana dengan melakukan pemeriksaan

kesehatan secara rutin dan teratur dapat membuat kita

mengetahui kondisi kesehatan saat ini. Tidak perlu sering

melakukan pemeriksaan kesehatan, cukup dengan tiga atau enam

bulan sekali untuk melakukan pemeriksaan kesehatan (Made

Urip Dharmaputra, 2020).

6. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti

tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan


sampah. Menjaga kebersihan lingkungan memiliki banyak

manfaat yaitu dapat membuat lingkungan menjadi indah

dipandang, kualitas udara menjadi lebih baik, lingkungan

terhindar dari berbagai penyakit, kesehatan lingkungan serta

manusia yang ada di sekitar dapat terjaga dengan baik, menjadi

lingkungan yang lebih nyaman sehingga yang berada

dilingkungan tersebut menjadi betah, dan dapat mencegah

terjadinya bencana seperti banjir (Asih Mardati, 2021).

7. Menggunakan Jamban

Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan

resiko penularan berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan

kualitas lingkungan. Penggunaan jamban yang baik adalah

kotoran yang masuk hendaknya di siram dengan air yang cukup,

hal ini selalu dikerjakan sehabis buang tinja sehingga kotoran

tidak tampak lagi. Secara periodic bowl, leher angsa dan lantai

jamban digunakan dipelihara dengan baik, sedangkan pada

jamban cemplung lubang harus selalu ditutup jika jamban tidak

digunakan lagi agar tidak kemasukan benda-benda lain (Zata

Ismah, 2021).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan

dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya

disamping itu kajian terdahulu membantu penelitian dalam memosisikan


penelitian serta menunjukan orisinalitas dari penelitian. (Azharsyah Ibrahim,

2021).

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Nama, Judul
No Hasil penelitian persamaan perbedaan
Tahun penelitian
Implementasi Dari berbagai Sama-sama Penelitian
Gerakan rangkaian membahas terdahulu
Hidup Sehat kegiatan dalam program dilakukan
(GERMAS) mengimplement gerakan Pamulang
pada warga asikan gerakan masyarakat Barat
pamulang masyarakat hidup sehat. sedangakan
barat, hidup sehat di peneliti
Tanggerang kalangan warga dilakukan di
Selatan pamulang Barat Dusun
Nurisa Dwi terlihat jelas Pedukun
1.
Febriani, bahwa
(2019) rangkaian
kegitan ini
memberikan
dampak
langsung
terhadap
pemahaman
warga tentang
perilaku hidup
bersih dan sehat.
Studi Sehubungan Sama-sama Penelitian
implementasi dengan menggunak ini
GERMAS pandemic covid- an metode membahas
pada 19 ini hampir kualitatif tentang
penderita semua kegiatan penderita
Hipertensi di masyarakat Hipertesis,
Kasman, puskesmas terdampak, baik sedangkan
2.
(2020) Tapin Utara dari segi peneliti
ekonomi, membahaas
kesehatan, tentang
kemasyarakatan, masalah
social budaya aktivitas
dan lainnya. fisik dan
merokok.
3. Merry Tiyas Implementasi Implementasi Sama-sama Penelitian
program program menggunak ini di
GERMAS GERMAS pada an metode lakukan di
pada lansia di lansia diwilayah penelitian Margoyoso,
wilayah kerja kerja puskesmas sedangkan
Anggraini,
puskesmas Margoyoso II penelitian
(2021)
Margoyoso II sudah berjalan ini
dengan baik dilakukan di
dusun
pedukun
Pemberdayaa Dusun Sama-sama Penelitian
n masyarakat Palemwulung membahas ini
dalam terdapa 3 tentang dilakukan di
aktivitas fisik permasalahan aktivitas dusun
dan keluarga yaitu aktivitas fisik dan Palemwulun
Khoiriyah sadar gizi fisik, masih merokok g sedangkan
4. Isni, guna terdapat warga peneliti
(2020) mewujudkan yang merokok di dilakukan di
gerakan dalam rumah dusun
masyarakat dan kurangnya pedukun.
hidup mengkonsumsi
sehat(GERM suplemen gizi.
AS)
Promosi Dalam upaya Sama-sama Penelitian
kesehatan menerapkan membahas ini
program program GERMAS dilakukan di
gerakan GERMAS tahap kota malang
masyarakat awal dikota sedangkan
hidup sehat Malang, dinas peneliti
(GERMAS) kesehatan kota dilakukan di
Tahap awal malang sebagai dusun
Mariam (tahun 2017- fasilitator pedukun
5. Aprilia 2018) oleh GERMAS
(2018) dinas diketahui
kesehatan menerapkan
kota Malang GERMAS
dengan secara
tidak langsung
menggunakan
teknik-teknik
pemasaran
sosial
Sumber : Data Diolah Peneliti, 2023
2.2 Kerangka Berpikir
Kerangka konseptual adalah titik awal untuk pemikiran penelitian logis,

yang asumsi dasarnya diterima oleh peneliti. Suatu keadaan pikiran merupakan

landasan atau dasar pemecahan masalah yang akan dipelajari. Peneliti harus

melakukan berbagai aktivitas sebelum mendefinisikan keadaan pikiran, seperti

membaca banyak buku atau literatur terkait, mendengarkan banyak pesan yang

mendukung abstrak dalam kasusnya. Kerangka konseptual adalah titik awal untuk

pemikiran penelitian logis, yang asumsi dasarnya diterima oleh peneliti. 

Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran

Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017


tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS)

Pemerintah Kabupaten Bungo

Indikator Gerakan Masyarakat Sehat :


( Kementrian Kesehatn Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat )
1. Melakukan aktivitas fisik
2. Tidak merokok
3. Budaya konsumsi buah dan sayur
4. Tidak minuman berakohol
5. Melakukan pemeriksaan secara berkala
6. Menjaga kebersihan lingkungan
7. Menggunakan jamban
Fenomena
1. Kurangnya kepedulian masyarakat untuk
menjaga kesehatannya dengan cara
melakukan aktivitas fisik
2. Kurangnya kesadaran dari masyarakat
untuk berhenti mengonsumsi rokok
3. Sasaran Program GERMAS pada
Puskesmas Tanah Tumbuh hanya
ditujukan untuk LANSIA (Lanjut Usia)
saja

Sumber : Data Diolah Peneliti, 2023

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Istilah cara ilmiah menunjukan arti bahwa

kegiatan penelitian didsarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,

dan sistematis. Arti dari rasional dalam penelitian adalah penelitian yang

dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, bukan hasil meditasi. Adapun

arti empiris adalah kegiatan penelitian dapat diamati oleh indra manusia,

sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang

digunakan. Sistematis adalah proses yang digunakan dalam penelitian

menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. (Anggara, 2015)

Dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang berdasarkan


fenomenologi karna penelitian kualitatif berarti proses eksplorasi dan

memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan masalah

sosial atau masalah kemanusiaan. Yang di mana peneliti melakukan

pengumpulan data dengan menggunakan observasi, dan wawancara.

(Sugiyono, 2021).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,


23
2021)

Jadi, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai

Puskesmas dan seluruh pegawai kantor dusun serta masyarakat dusun

Pedukun.

3.2.2. Unit Analisis

Unit analisis atau sampel merupakan bagian dari populasi

itu sendiri dengan jumlah karakteristik yang dimilikinya. Adapun


teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, yaitu

menggunakan teknik purposive sampling. Dimana purposive

sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. maksudnya yaitu orang

mempertimbangan yang seharusnya mengetahui dan memahami

apa yang kita harapkan, atau orang-orang yang memahami dan

mengontrol, sehingga memudahkan peneliti untuk mempelajari

situasi yang sedang terjadi. (Sugiyono, 2021).

Dalam penelitian ini unit analisis ditetapkan sebanyak 9

orang.

1. Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh.

2. 1 (satu) orang Koordinator Promkes Puskesmas, Kecamatan

Tanah Tumbuh.

3. 1 (satu) orang kasi Pemberdayaan dan Perencanaan Pemerintah

Dusun Pedukun, Kecamatan Tanah Tumbuh

4. Bidan Dusun (bidus) Pemerintah Dusun Pedukun Kecamatan

Tanah Tumbuh

5. 5 (Lima) orang masyarakat Dusun Pedukun perkampung,

Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan. metode pengumpulan data

adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data. (Mamik, 2015)

3.3.1. Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan

peneliti turun kelapangan mengamati hal-hal yang berkaitan

dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa,

tujuan dan perasaan. (Mamik, 2015)

3.3.2. Wawancara

Wawancara atau interview untuk penelitian berbeda dengan

percakapan sehari-hari. wawancara biasanya bermaksud untuk

memperoleh keterangan, pendirian, pendapat secara lisan dari

seseorang yang biasanya disebut responden dengan berbicara

langsung dengan orang tersebut. dengan demikian wawancara

beda dengan mengobrol. (Mamik, 2015)

3.3.3. Dokumentasi

Dalam penelitian kualitatif, dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data/informasi dengan catatan perisiwa yang sudah

berlalu. Dokumen yang dikumpulkan bisa berbentuk tulisan,

gambar peristiwa, serta laporan keterangan sebagai pelengkap dari

metode observasi dan wawancara dalam penelitian. (Mamik, 2015)


3.4 Sumber Data

Menurut (Subagyo, 2011) Sumber Data yang diperoleh dari

penelitian ini berupa :

3.3.1. Data primer

Data primer ialah data yang didapatkan secara langsung dari

sumber yang sebenarnya atau pihak pertama. Dengan pendekatan

wawancara, observasi dan sebagiannya.

3.3.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan yang diproleh atau didapatkan dari

bahan pustaka Baik berupa teori-teori maupuan hasil-hasil

penelitian yang masih diperlukan pengujian kebenarannya.

3.5 Teknik Analisis Data

Miles dan Huberman (Albi Anggito, 2018) menyatakan analisis

terdiri dari tiga jalur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu :

Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan

Kesimpulan/Verifikasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

analisis data dilapangan model miles dan huberman. Analisis Data seperti

yang tertera dibawah ini :

Gambar 3.1
Model Analisis Kualitatif Menurut Miles Dan Huberman

Data Collection
(Pengumpulan Data) Data Display
(Penyajian Data)

Data Reduction
(Reduksi Data)
Sumber : Miles Dan Huberman (Albi Anggito, 2018)

Ada empat tahap dalam proses penelitian ini yaitu sebagai berikut :

3.5.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah suatu yang

perlu dan penting dilakukan. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan

data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi dimana ketiga ini

diperlukan. Dalam pengumpulan data atau mencari data tidak bisa

dikatakan mudah untuk dilakukan dimana membutuhkan berhari-hari,

bermingu-minggu sampai berbulan-bulan sehingga banyak data yang

diperoleh peneliti.

3.5.2. Reduksi Data

Reduksi data bearti merangkum, memilih dan memilah hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan. Data yang sudah dikumpulkan dengan melakukan

wawancara, observasi dan dokumentasi tersebut kemudian dirangkum


dan difokuskan dalam permasalahan yang diteliti dalam sebuah

penelitian.

3.5.3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan hasil dari reduksi data dan disajikan

dalam berbentuk uraian singkat, laporan dan dengan cara sistematik

yang memudahkan untuk memahami keseluruhan bagian-bagiannya.

3.5.4. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap akhir ini merupakan penarikan kesimpulan, dimana

penarikan kesimpulan adalah menggambarkan, menerangkan dan

menjelaskan hasil dari sebuah penelitian yang telah dilakukan. (Albi

Anggito, 2018)

3.6 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana

peneliti tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh

peneliti mengambil lokasi di UPT Pukesmas kecamatan tanah tumbuh

Kabupaten Bungo. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini direncanakan

selama 30 hari dimulai pada saat diterbitkan surat izin penelitian.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum UPT Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh

Kabupaten Bungo

Secara umum Puskesmas Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo ialah

untuk melayani pemeriksaan kesehatan, rujukan, surat kesehatan dll.

Puskesmas ini melayani berbagai program puskesmas seperti periksa

kesehatan (check up), pembuatan surat keterangan sehat, rawat jalan,

lepas jahitan, ganti balutan, jahit luka, cabut gigi, periksan tensi, tes

hamil, periksa anak, tes golongan darah, asam urat, kolesterol dan

lainnya.

Puskesmas juga melayani pembuatan rujukan bagi pasien BPJS ke

rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Pelayanan

Puskesmas Tanah Tumbuh juga baik dengan tenaga kesehatan yang

baik, mulai dari perawat, dokter, alat kesehatan dan obatnya. Puskesmas

ini dapat menjadi salah satu pilihan warga masyarakat Kecamatan


Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo untuk memenuhi kebutuhan terkait

Kesehatan.

4.1.2. Letak Geografis UPT Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh


Kabupaten Bungo.
UPT Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo di

bangun pada Tahun 1974, dengan jumlah penduduk pada tahun 2023

sebanyak 15.257 jiwa, luas wilayah 50 Km2 yang dari 11 Dusun

Batas wilayah kerja:

Barat : Kecamatan Bathin II Pelayang

Selatan : Kecamatan Rantau Pandan

Timur : Kecamatan Tanah Sepenggal

Utara : Kecamatan Rimbo Bujang

UPT PUSKESMAS TANAH TUMBUH KECAMATAN TANAH

TUMBUH ,KABUPATEN BUNGO,PROVINSI JAMBI.


Nama UPT Puskesmas : UPT Puskesmas Tanah Tumbuh

Alamat UPT
: Jln.Bukit Harapan No.08 Tanah Tumbuh
Puskesmas

Kecamatan Tanah Tumbuh, Kab. Bungo Provinsi

Jambi

Kode Pos. 37255

Kode UPT Puskesmas : P1509050201

Katagori : Rawat Inap

Dokter Umum, Apoteker & Tenaga


Jenis Nakes diperlukan :
Laboratorium

Contact Person : dr.Yelli Vavorini ( Kepala UPT Puskesmas )

Nomor HP : 0813 - 6676 – 1274

1. PERJALANAN MENUJU LOKASI.

Transportasi yang digunakan untuk menuju lokasi dari

Ibukota Provinsi ke Kabupaten dapat ditempuh melalui

transpotasi udara dan transportasi darat.


Apabila menggunakan transportasi udara waktu tempuh

lebih kurang 45 menit dengan biaya lebih kurang Rp. 650.000,-

dan bila menggunakan trasnportasi darat waktu tempuh lebih

kurang 7 Jam dengan jarak 280 km dari ibukota Provinsi,

dengan biaya sekitar Rp. 200.000,-Trasnsport dari Kabupaten ke

UPT Puskesmas dilalui menggunakan jalur darat dengan jarak

36 km dan waktu tempuh 1 jam, dengan biaya Rp. 30.000,

2. SK KETERPENCILAN

Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Bungo Nomor : 1367

Tahun 2017, UPT Puskesmas Tanah Tumbuh masuk kedalam

katagori Puskesmas Terpencil.

5.1.3. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Kecamatan Tanah

Tumbuh Kabupaten Bungo

Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan atas dasar

Kerjasama. Yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara

jelas dan formal. Berikut peneliti tampil kan struktur organisasi

UPT Puskesmas Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo Berbentuk

gambar berikut.
STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS TANAH TUMBUH

Kepala UPT Puskesmas

dr. Yelli Vavorini

Kasubbag Tata Usaha

Perencanaan Keuangan SP2TP Inventaris Kepegawaian

Edi Putra Jaya,Am.Kep Gurnawan, Am.Kep Raudah. Am. Kep Muslimin. AMd. Kep Desi Ariani, Am.Kep

Loket/ Karcis Kaur Yankesmas

Poli Umum Poli Lansia

dr. Nurhayati. DNS Desi Ariani, Am.Kep Koord Promkes Koord Kesling Koord KIA Koord Gizi Koord P2M

Dewi Ratnadi. Am. Kep Meliza Dian P. Am.Kep


Poli Gigi Poli Jiwa

drg. Fhiska Retmika Sari Raudah. Am. Kep


Program UKS Koord Imunisasi

Poli KIA Poli Mata drg. Fhiska Retmika Sari Meliza DP. AMd. Kep

Tica Rahma N, Am. Keb Raudah. Am. Kep

Upaya Kes Olahraga Koord P2B2


Koord UGD Perkesmas
Edi Syaputra. Am. Kep

Pembinaan Batra
Koord P2ML
Fitriyani AMd. Keb
Leni Marlina AMd. Keb
Koord. Pusling

Pet Pustu Tebing Tinggi Koord Surveilans


Konseling Laboratorium Apotek
Andria Roza. AMd. Keb Ns.Ade Mulyani,S.Kep

Bidan Pedukun Bidan Lubuk Niur Bidan Tanah Tumbuh Bidan Koto Jayo Bidan Rambah Bidan Bukit Kemang Bidan Renah Jelmu Bidan Tl. Kecimbung Bidan Panjang Bidan Perenti Luweh

Maria Pronika. Am. Keb Rahmayenti. Am. Keb Erika Indra S. Am. Keb
5.1.4. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi UPT Puskesmas Kecamatan Tanah

Tumbuh Kabupaten Muara Bungo

Berdasarkan Peraturan Bupati Bungo Provinsi Jambi Nomor 16 Tahun

2018 tentang Pembentukan Unit Pelaksanaan Teknis Pusat Kesehatan

Masyarakat (Puskesmas) Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo serta

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi menjelaskan bahwa

uraian tugas pokok dan fungsi Puskesmas antara lain:

1. Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam melaksanakan kebijakan teknis penyelenggaraan pengelolaan

kesehatan di Puskesmas untuk mencapai tujuan pembangunan

kesehatan dalam rangka mewujudkan Kecamatan sehat yang menjadi

kewenangannya sesuai peraturan perundang-undangan

Kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Merencanakan program dan kegiatan Puskesmas berdasarkan

analisis masalah kebutuhan pelayanan puskesmas dengan mengacu

pada rencana strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas.

b. Mendistribusikan dan membagi tugas, membimbing dan

memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan agar pelaksanaan

tugas berjalan dengan baik.


c. Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan puskesmas,

meliputi bidang administrasi dan teknis sesuai prosedur yang

berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan dengan lancer.

d. Mengawasi pelaksanaan tugas pokok crganisasi agar berjalan

sesuai dengan rencana, tepat waktu dan berkualitas

e. Mengkordinir pelaksanaan program administrasi ketatalaksanaan.

umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan sesuai

ketetentuan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas

berjalan secara efektif dan efisien.

f. Mengkaji dan menetapkan standar opersional prosedur

dilingkungan puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan, agar pelaksanaan tugas dan fungsi dapat berjalan

dengan baik.

g. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan dan

melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan.

h. Melakukan pembinaan, peningkatan sumber daya manusia

puskesmas dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, serta

melakukan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan: dan

upaya kesehatan berbasis masyarakat

i. Memantau dan melaporkan dampak kesehatan dan penyelenggaraan

setiap program dan kegiatan, melaksanakan perioritas

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan Kesehatan.


g. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan dan

melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan.

h. Melakukan pembinaan, peningkatan sumber daya manusia

puskesmas dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, serta

melakukan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan: dan

upaya kesehatan berbasis masyarakat

i. Memantau dan melaporkan dampak kesehatan dan penyelenggaraan

setiap program dan kegiatan, melaksanakan perioritas

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

j. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, meliputi pelayanan

kesehatan perorangan individu, keluarga, kelompok dan pelayanan

masyarakat serta kesehatan rujukan.

k. Melaksanakan pencatatan, monitoring dan evaluasi terhadap

akses mutu dan cakupan pelayanan kesehatan.

l. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan menggunakan upaya

promotif dan preventif.

M.,Melaksanakan pemantauan pelaksanaan pembangunan agar

berwawasan Kesehatan.

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan

pengembangan karir.
o. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan

saran pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka penyusunan

kebijakan.

p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.

2. Kepala Subbagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas membantu

Kepala Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan teknis dan

administrasi dengan membawahi beberapa kegiatan yang meliputi

sistem informasi puskesmaspengelolaan administrasi

kepegawaianumum dan rumah tanggaserta pengelolaan keuangan

dalam lingkup Puskesmas yang menjadi kewenangannya sesuai

ketentuan peraturan perundangundangan.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas sebagai

berikut:

a. Menyusun program dan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha pada

Puskesmas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b. Menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan

petunjuk teknis serta bahan kerja lainnya yang berhubungan

dengan pelaksanaan urusan ketatusahaan, umum, kepegawaian

dan keuangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

c. Mendistribusikan, membagi tugas, membimbing bawahan agar

pelaksanaan tugas berjalan dengan baik.

d. Mengawasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

sesuai rencana, tepat waktu, dan berkualitas


e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

berjalan sesuai dengan rencana, tepat waktu, dan berkualitas.

f. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan Sub Bagian Tata Usaha untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas.

g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan

pelaksanaan tugas sub bagian serta menyiapkan bahan petunjuk

pemecahan masalah.

h. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait

pelaksanaan tugas.

i. Menyelenggarakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan

urusan umum yang meliputi pelayanan naskah dinas, kearsipan,

pengurusan perjalanan dinas, keamanan kantor, pengelolaan aset,

dan pelayanan kerumahtanggaan lainnya agar pekerjaan berjalan

dengan lancar.

j. Melaksanakan program dan kegiatan pengelolaan pelayanan

organisasi. tatalaksana, dan administrasi, umum, kepegawaian,

sistem informasi. rumah tangga yang menjadi kewenangannya.

k. Melaksanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan

urusan pengelolaan administrasi keuangan.

l. Melaksanakan program dan kegiatan yang terkait dengan urusan

perencanaan dan pelaporan agar pelaksanaan tugas berjalan

dengan lancar.

m. Melakukan monitoring, evaluasi dan melaporkan hasil

pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, tatalaksana,


kepegawaian, keuangan dan perencanaan dan pelaporan agar

pekerjaan berjalan secara efektif dan efisien.

n. Melakukan monitoring dan evaluasi dan melaporkan hasil

pelaksanaan program dan kegiatan Puskesmas

o. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan

pengembangan karjer, serta melaksanakan tugas kedinasan

lainnya yang diperintahakan oleh pimpinan.

3. UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

mempunyai tugas membantu kepala Puskesmas dalam

mengkordinasikan dan melaksanakan pelayanan yang berkaitan

dengan upaya kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan

kesehatan masyarakat yang menjadi kewenangannya sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penanggung Jawab UKM Esensial dar. Keperawatan

Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana program dan kegiatan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas.

b. Mengumpulkan bahan dan memelihara bahan kerja dalam

rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

c. Mendistribusikan, membagi tugas, membimbing bawahan agar

pelaksanaan tugas berjalan dengan baik.

d. Mengawasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

sesuai rencana, tepat waktu, dan berkualitas.


e. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan

pelaksanaan tugas serta menyiapkan bahan pemecahan

masalah.

f. Memantau dan mengawasi serta mengevaluasi pelaksanaan

tugas dalam lingkup yang menjadi tanggung jawab kegiatan

UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

g. Melaksanakan promosi kesehatan termasuk UKS

h. Melaksanakan pelayanan kesehatan lingkungan.

i. Melaksanakan kesehatan KIA-KB yang bersifat, UKM.

j. Melaksanakan pelayanan gizi yang bersifat UKM.

k. Melaksanakan pelayanan pencegahan dan pengendalian

penyakit.

l. Melaksanakan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.

m. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan

pengembangan karier.

n. Melakukan pemantauan, monitoring, evaluasi serta pelaporan

pelaksanaan tugas.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

pimpinan.

4. UKM Pengembangan

UKM Pengembangan mempunyai tugas membantu Kepala

Puskesmas dalam mengkordinasikan dan melaksanakan pelayanan

upaya kesehatan masyarakat pengembangan yang menjadi

kewenangannya sesuat peraturan perundang-undangan.


Penanggung jawab UKM Pengembangan mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

a. Menyusun rencana program dan kegiatan sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanan tugas

bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik.

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

yang berkaitan dengan UKM Pengembangan perkembangan

pelaksanaan tugas. untuk mengetahui

d. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan program dan

kegiatan.

e. Melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa.

f. Melaksanakan pelayanan kesehatan gizi masyarakat.

g. Melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional komplementer.

h. Melaksanakan pelayanan kesehatan olahraga.

i. Melaksanakan pelayanan kesehatan indera.

j. Melaksanakan pelayanan kesehatan lansia.

k. Melaksanakan pelayanan kesehatan kerja.

l. Melaksanakan pelayanan kesehatan lainnya.

m. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan

pengembangan karier.

n. Melakukan pemantauan, monitoring, evaluasi serta pelaporan

pelaksanaan tugas.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan.
5. UKP dan Kefarmasian dan Laboraturium

UKP Kefarmasian dan Laboratorioum mempunyai tugas

membantu Kepala Puskesmas dalam mengoordinasikan dan

melaksanakan pelayanan upaya kesehatan perseorangan,

kefarmasian, dan laboratorium yang menjadi kewenangannya

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penanggung jawab. Laboratorium UKP. Kefarmasian

mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana program dan kegiatan sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanan tugas

bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik.

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkup tanggung jawab UKP yang berkaitan dengan

UKP dan Kefarmasian dan Laboratorium untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan tugas.

d. Mengumpulkan bahan dalam rangka pelaksanaan tugas. e.

Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan program dan

kegiatan.

e. Melaksanakan pelayanan pemeriksaan umum.

f. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

g. Melaksanakan pelayanan gawat darurat.

h. Melaksanakan pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP.

i. Melaksanakan pelayanan persalinan.


j. Melaksanakan pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang

menyediakan pelayanan rawat inap

k. Melaksanakan pelayanan kefarmasian.

l. Melaksanakan pelayanan laboratorium

m. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan

pengembangan karier..

n. Melakukan pemantauan, monitoring, evaluasi serta pelaporan

pelaksanaan tugas, serta melaksanakan tugas kedinasan lain

yang diperintahkan oleh pimpinan.

6. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan

Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Puskesmas dalam

mengoordinasikan dan melaksanakan jaringan pelayanan

puskesmas dan jejaring fasilitas kesehatan yang menjadi

kewenangannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring

Fasilitas Pelayanan Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai

berikut :

a. Menyusun rencana program dan kegiatan Jaringan Pelayanan

Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanan tugas

bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik.


c. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkup

Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan

Kesehatan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.

d. Mengumpulkan bahan dalam rangka kelancaran pelaksanaan

tugas.

e. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau

menandatangani naskah dinas.

f. Memantau dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas puskesmas

pembantu.

g. Melaksanakan puskesmas keliling

h. Membina dan/atau mengoordinasikan Bidan Desa, serta

mengawasi pelaksanaan tugas Bidan Desa.

i. Melaksanakan, manfasilitasi, mangoordinasikan jejaring

fasilitas pelayaan kesehatan..

j. Mengoordinasikan dan mengatur pelaksanaan kegiatan jejaring

pelayanan kesehatan dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

k. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemantauan,

pengendalian dan evaluasi kebijakan teknis pengelolaan

jaringan pelayanan kesehatan dan jejaring fasilitas pelayanan

kesehatan.

l. Melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan

tugas

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas.

n. Menilai prestasi kerja bawahan da'am rangka pembinaan dan

pengembangan karier.
4.1.5 .Sumber Daya Manusia UPT Puskesmas Kecamatan Tanah

Tumbuh Kabupaten Bungo

Sumber daya manusia (SDM) sangatlah penting dalam

menunjang kinerja organisasiDalam pikemaan suatu program tentu

saja diperlukan pelaksana guna mendukung terlaksananya program

dengan baik. Oleh karena itu ketersediaan pelaksana yang cukup

sertaberkompetensi dalam mendorong keberhasilan suatu program

sangat diperlukan Jumlah sumber daya manusia di Puskesmas

Pulau Temiang Kabupaten Tebo berjumlah 48 orang.

Berikut peneliti tampilkan jumlah sumber daya manusia di

Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo tahun

2022 dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh

Kabupaten Bungo Tahun 2023

4.1.6 Visi dan Misi UPT Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh

Kabupaten Bungo
1 . Visi

“ Terwujudnya Tanah Tumbuh Sehat Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong “

2 Misi

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan Kesehatan

b. Memberdayakan masyarakat keluarga dalam pembangunan

Kesehatan

c. Memberikan pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang

bermutu

d. Kemandirian

4.2 Pembahasan

4.2.1. Implementasi Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Dusun Pedukun

Keberhasilan suatu kebijakan juga di kaji berdasarkan perspektif dalam proses

implementasi dan perspektif hasil. Pada perspektif proses, program pemerintah itu

akan dikatakan berhasil jika pelaksanaannya sesuai dengan petunjuk sebagaimana

Undang-Undang atau peraturan yang berlaku dan ketentuan pelaksanaan yang di

buat oleh pembuat program yaitu mencakup antara lain dengan cara pelaksanaan,

agen pelaksana, kelompok sasaran serta manfaat program. Sedangkan dalam

perspektif hasil, suatu program dapat dinilai berhasil jika manakala program itu

membawa dampak seperti yang di inginkan. Suatu program mungkin saja berhasil

dilihat dari sudut pandang proses, tetapi boleh jadi gagal ditinjau dari dampak yang

di hasilkan maupun sebaliknya.


Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) terdapat 7 indikator program Gerakan

Masyarakat Sehat, yaitu :

1) Melakukan aktivitas fisik.

2) Budayakan kosumsi buah dan sayur.

3) Tidak merokok.

4) Tidak mengkosumsi minuman beralkohol.

5) Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala.

6) Menjaga kebersihan lingkungan.

7) Menggunakan jamban sehat.

Berdasarkan indikator program Gerakan Masyarakat Sehat di atas, maka

dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan program Gerakan Masyarakat sehat yang

dilaksanakan di Puskesmas Tanah Tumbuh yang dilakukan masyarakat Dusun

Pedukun sebagai berikut :

1. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik merupakan kegiatan yang berhubungan dengan gerak tubuh,

untuk mencapai tujuan agar dapat hidup sehat, salah satunya yaitu berolahraga.

Maka dari itu tidak jarang dari masyarakat yang sulit untuk menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari, olaharaga merupakan salah satu cara individu untuk

melakukan aktivitas fisik, hal tersebut terhambat dilaksanakannya dikarenakan

kurangnya waktu untuk melakukan olahraga atau sarana dan prasarana olahraga

yang kurang maksimal atau tidak dimanfaatkan dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dr. Sintha Deviza Rahmi SKM

selaku koordinator promkes, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...Program aktivitas fisik telah kami laksanakan di Puskesmas


Kecamatan Tanah Tumbuh Kami melakukan kegiatan jalan santai dan
dilanjutkan dengan senam di kantor camat Tanah Tumbuh. Antusias warga
sangat berkesan, namun ada juga Sebagian warga yang tidak ikut serta
dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Semoga dengan hal itu masyarakat
bisa menerapkan pola hidup sehat.”(Sintha, 23 Mei 2023).

“...untuk indikator aktivitas fisik itu sudah kami laksanakan di


Puskesmas kecamatan Tanah Tumbuh, Kegiatan yang kami lakukan yaitu
jalan santai dan senam bersama, setelah itu kami adakan kegiatan game
sebagai penutup.” (Sintha, 23 Mei 2023).

Hal serupa dikatakan Ibu dr . Yelli Vavolini selaku kepala Puskesmas

Kecamatan Tanah Tumbuh dengan pernyataan sebagai berikut: “… Puskesmas

Kecamatan Tanah Tumbuh, melaksanakan program Gerakan Masyarakat Sehat

dengan program Aktivitas fisik dengan kegiatan jalan santai dan dilanjutkan

senam bersama, dan diakhiri dengan game.” (Yelli, 23 Mei 2023).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Elva Andriani, AM, Keb selaku

staf pemberdayaan Masyarakat Dusun Pedukun, dengan pernyataan sebagai

berikut :

“...program Gerakan Masyarakat Sehat ini memang sudah dijalankan


sejak tahun 2018 lalu, pihak Dinas Kesehatan selalu berkoordinasi dengan
kami untuk menjalankan program tersebut seperti d tahun 2019, program
aktivitas fisik yang dilakukan di depan Kapolsek Tanah Tumbuh dan di
depan halaman rumah bides Dusun Pedukun.”(Elva, 23 Mei 2023).
Berdassarkan hasil wawancara dengan Ibu Wensa, selaku masyarakat,

dengan pernyataan sebagai berikut :

“...iya waktu itu memang ada kegiatan jalan santai dan dilanjutkan
dengan senam bersama dan di akhiri dengan game. Saya dan suami
mengikuti kegiatan tersebut, seru dan berkesan, saya harap kegiatan
tersebut tidak hanya sekali, tapi terus dilaksanakan agar masyarakat bisa
menjaga kesehatannya dengan berolahraga.” (Wensa, 23 Mei 2023).
Berdassarkan hasil wawancara dengan ibu Rika Astuti, selaku masyarakat,

dengan pernyataan sebagai berikut :

“...saya waktu itu sedang ingin membeli sarapan bersama anak saya
dan saya melihat ada keramaian, ternyata itu ada kegiatan jalan santai dan
senam bersama yang dibuat oleh UPT Puskesmas Kecamatan Tanah
Tumbuh, saya pun ikut gabung dengan kegiatan tersebut.” (Rika, 23 Mei
2023).

Berdasarkan pernyataan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan secara

sederhana bahwa pada indikator aktifitas fisik dengan cara berolahraga seperti

jalan santai, senam, berlari dan lainnya, hal tersebut sudah dilaksanakan akan

tetapi tidak berkelanjutan dan tidak semua masyarakat menerapkanya sehingga

pelaksanaannya kurang maksimal di wilayah Dusun Pedukun Kecamatan Tanah

Tumbuh, dan setiap kegiatan selalu berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan

Puskesmas setempat.

2. Tidak Merokok

Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari, tidak hanya laki-laki saja tetapi para perempuan juga ada

yang merokok bahkan anak-anak sekalipun. Merokok sangat berdampak negatif

bagi tubuh, karena bisa menyebabkan kanker tenggorokan, kanker mulut, kanker

paru, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh sebab itu dengan adanya kegiatan

GERMAS yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi dampak buruk

terhadap rokok, melalui kegiatan tersebut dengan cara kegiatan sosialisasi agar

dapat menghimbau masyarakat untuk dapat menerapkan hidup sehat dengan tidak

merokok.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Riawati, Am. Keb Selaku Bidan

Dusun, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...untuk program tidak merokok ini sedikit lebih sulit dari program
yang lainnya, karena masyarakat mempunyai kebiasaan buruk akan hal itu,
sangat sulit untuk menghimbau agar masyarakat tidak merokok, hanya saja
sedikit yang dapat mengurangi hal tersebut.”(Riawati, 23 Mei 2023).

Hal serupa dikatakan Ibu Elva Andriani, AM, Keb selaku kasi

pemberdayaan masyarakat, dengan pernyataan sebagai berikut: “...kami sudah


pergi ke pihak sekolah, kantor-kantor juga kami tempel dengan tulisan seperti,

dilarang merokok, area bebas rokok, dan lain-lain. Hal itu kami lakukan agar

tempat-tempat atau kawasan tersebut terhindar dari bahayanya atau efek samping

dari merokok.” (Elva, 23 Mei 2023).

Berdasarkan pernyataan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan secara

sederhana bahwa pihak Puskesmas Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo sudah

melakukan berbagai upaya untuk mencegah atau mengurangi agar terhindar dari

bahayanya merokok. Dengan berbagai upaya seperti memberikan sosialisasi dan

mengampanyekan efek bahaya dari merokok. Namun masih banyak masyarakat

yang tidak mau mendengarkan himbauan untuk tidak merokok.

3. Budayakan Kosumsi Buah dan Sayur

Budaya mengkosumsi buah dan sayur sangat bermanfaat bagi tubuh

manusia, banyak kandungan vitamin yang terdapat pada buah dan sayur dan

kurangi untuk mengkosumsi makana praktis dan enak seperti junk food yang

kurang sehat untuk tubuh.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Riawati, Am, Keb Selaku Bidan

Dusun, dengan pernyataan sebagai berikut : “...untuk program budayakan

kosumsi buah dan sayur ini menurut saya berjalan dengan baik, karena hal

tersebut mudah didapat dan banyak ditemui dipasar, masyarakat juga senang

mengkosumsi buah dan sayur yang sehat dan juga bergizi”. (Riawati, 23 Mei

2023).
Hal serupa dikatakan Ibu Elva Andriani, AM. Keb selaku kasi

pemberdayaan masyarakat, dengan pernyataan sebagai berikut: “...kosumsi buah

dan sayur yang sehat sangat berdampat baik bagi tubuh manusia, kami dan pihak

Puskesmas Tanah Tumbuh mengampanyekan hal tersebut, agar masyarakat

senantiasa mengkosumsi buah dan sayur.” (Elva, 23 Mei 2023).

Berdasarkan pernyataan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan secara

sederhana bahwa masyarakat Dusun Pedukun sangat senang mengkosumsi

makanan yang sehat dan bergizi seperti buah jeruk dan sayur mayur seperti

bayam, kangkung, brokoli yang mana hal tersebut sangat berdampak baik bagi

tubuh.

4. Tidak Mengkosumsi Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol ini banyak mengandung etanol dan memiliki efek

samping yang buruk bagi tubuh manusia seperti hilangnya kesadaran.

Mengkosumsi alkohol terlalu banyak dapat menimbulkan efek samping gangguan

mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir dan prilaku.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Riawati, Am, Keb Selaku Bidan

Dusun, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...untuk program tidak mengkosumsi minuman beralkohol ini, kami


pihak Kesehatan dan Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh, selalu
mengkampanyekan bahaya atau efek samping dari minuman beralkohol
bagi tubuh manusia, pencegahan juga dilakukan oleh pihak kepolisian
setempat.” (Riaewati, 23 Mei 2023).

Hal serupa dikatakan Ibu Elva Andriani, AM. Keb selaku kasi

pemberdayaan dan perencanaan masyarakat, dengan pernyataan sebagai berikut:

“...memang masih kita temui dilapangan masih terdapat beberapa


warung yang masih menjual minuman beralkohol, pihak Kepolisian gencar
merazia warung-warung yang masih menjual minuman beralkohol tersebut,
kami juga gencar mensosialisasikan agar masyarakat untuk tidak
mengkosumsi minaman beralkohol.” (Elva, 23 Mei 2023).

Berdasarkan pernyataan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan secara

sederhana bahwa pihak Dinas kesehatan dan Puskesmas Kecamatan Tanah

Tumbuh yang mana juga berkoordinasi dgn pihak kepolisian untuk

meminimalisir kegiatan jual beli maupun meminum minumaan beralkohol.

5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

Rajinlah untuk melakukan cek kesehatan secara rutin dan tidak hanya

datang ke rumah sakit atau puskesmas pada saat sakit saja, karena hal seperti ini

memiliki manfaat untuk dapat memudahkan mendeteksi penyakit atau masalah

kesehatan lebih dini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Riawati, Am, Keb Selaku Bidan

Dusun, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...Kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas-puskesmas yang ada


di seluruh wilayah kabupaten Bungo untuk menjalankan program Gerakan
Masyarakat Sehat, bagi masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan
kesehatan berkala langsung saja mengunjungi Puskesmas setempat,”
(Riawati, 23 Mei 2023).

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dr. Yelli Vavolini selaku kepala

Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...kami pihak Puskesmas selalu melayani masyarakat, bagi


masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,
agar masyarakat bisa mengetahui hal apa yang sedang mereka rasakan atau
alami, sehingga masyarakat bisa menjalankan pola hidup sehat.” (Yelli, 23
Mei 2023).
Berdasarkan pernyataan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan secara

sederhana bahwa pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kecamatan Tanah

Tumbuh berkoordinasi untuk program Gerakan Masyarakat Sehat, bagi

masyarakat yang ingin melakukan pengecekan kesehatan berkala silahkan

langsung mendatangi Puskesmas setempat.

6. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan merupakan bagian dari program Gerakan

masyarakat sehat. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti

pengelolaan sampah dengan baik dalam rumah tangga, agar mencegah

perkembangan wabah penyakit yang dihasilkan dari limbah sampah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Riawati, Am. Keb Selaku Bidan

Dusun, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...kebersihan lingkungan ini adalah hal yang dianggap mudah, bersih


atau tidaknya lingkungan di sekitaran rumah kita juga menjadi indikator
dari Gerakan Masyarakat Sehat. Bersihnya lingkungan di sekitaran rumah
berdampak baik untuk kesehatan, dan juga tidak mengundang penyakit
untuk datang.” (Riawati, 23 Mei 2023).

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dr. Yelli Vavolini selaku kepala

Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...kami juga mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan


pembersihan lingkungan di sekitaran rumah mereka dan lingkungan sekitar
tempat tinggal mereka, karena bersih atau tidak lingkungan tersebut juga
berdampak pada kesehatan. Kami juga memberi edukasi dampak dari
pembersihan lingkungan.” (Yelli, 23 Mei 2023).

Berdasarkan pernyataan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan secara

sederhana bahwa kebersihan adalah hal yang sangat mudah dilakukan, kebersihan

lingkungan juga berpengaruh terhadap kesehatan manusia, jagalah lingkungan


disekitaran rumah untuk mernerapkan pola hidup sehat. Rumah tampak bersih

dan sehat.

7. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan merupakan bagian dari program Gerakan

masyarakat sehat. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti

pengelolaan sampah dengan baik dalam rumah tangga, agar mencegah

perkembangan wabah penyakit yang dihasilkan dari limbah sampah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Sintha, Deviza Rahmi, SKM

Selaku Koordinator Promkes Puskesmas Kecamatan Tanah tumbuh, dengan

pernyataan sebagai berikut :

“...kami sudah turun ke lapangan untuk menghimbau masyarakat agar


tidak melakukan buang air besar di jamban pinggiran sungai, dampaknya
selain berbahaya untuk keselamatan, juga menimbulkan resiko penyakit dan
menurunkan kualitas lingkungan. Pola pikir masyarakat saja yang masih
terlalu minim akan hal itu.” (Sintha, 23 Mei 2023).

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dr. Yelli Vavolini selaku kepala

Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...untuk sanitasi, itukan sudah ada program dari pemerintah melalui


Dinas Pekerjaan Umum untuk bantuan sanitasi berupa WC, hanya saja pola
pikir masyarakat yang hidup di pinggiran sungai masih melakukan kegiatan
buang air besar di jamban pinggiran sungai. Kami juga sudah menghimbau
masyarakat agar menggunakan jamban yang sehat” (Yelli, 23 Mei 2023).

Berdasarkan pernyataan diatas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan

secara sederhana bahwa Implementasi penggunaan jamban sehat sudah

diterapkan dengan baik, hanya saja ada beberapa masyarakat yang hidup

dipinggiran sungai dengan kebiasaan yang mebuang air besar di jamban pinggiran

sungai dikarenakan faktor kebiasaan masyarakat.


4.2.2. Hambatan yang di hadapi Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh dalam

Melaksanakan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Dusun Pedukun

Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo

Adapun hambatan yang di hadapi oleh Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh

Kabupaten Bungo dalam implementasi program gerakan masyarakat sehat yaitu:

1. Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Sehat Terhambat Dengan

Kurangnya Pengampanyean dan Sosialisasi kepada Masyarakat dan

Juga Kurangnya Tingkat Kepedulian Masyarakat untuk Menerapkan

Pola Hidup Sehat

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu dr. Yelli Vavolini selaku

Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh dengan pernyataan sebagai

berikut :

“...untuk hambatan program sejauh ini tidak ada hambatan yg terlalu


signifikan, hanya saja masih ada beberapa masyarakat setempat yang
tidak mau menerapkan pola hidup sehat dikarenakan tidak ada waktu
luang. (Yelli, 23 Mei 2023).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sintha Deviza Rahmi, SKM

Selaku koordinasi promkes Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh, dengan

pernyataan sebagai berikut :

“...tidak ada hambatan yang kami temukan dilapangan, karna kami


selalu berkoordinasi dengan baik kepada pihak setempat agar
terlaksananya kegiatan ini. Hanya saja, Sebagian warga ada yang ikut
serta dan juga ada yang tidak ikut serta dalam kegiatan yang kami
adakan sehingga membuat program kami ini belum terlaksana dengan
baik.” (Sintha, 23 Mei 2023).

Kemudian ibu dr. Yelli Vavolini, menambahkan


“...sejauh ini program kami cukup berjalan lancar, hanya saja kurang
maksimal karena tidak semua masyarakat bisa ikut serta dengan kegiatan
kami dikarenakan kesibukan dan aktifitas mereka masing-masing. Hal
ini cukup mempengaruhi jalannya program kami, sehingga kami sulit
untuk mengajak masyarakat meninggalkan aktivitasnya sebentar dan ikut
serta dalam kegiatan yang kami buat.” (Yelli, 23 Mei 2023).

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Jeki Virgo, selaku

masyarakat dengan pernyataan sebagai berikut :

“... saya pernah mengikuti kegiatan program Gerakan Masyarakat


Sehat yang diadakan di depan kapolsek. Mungkin sekarang program
tersebut jarang diadakan sehingga masyarakat berpikir kegiatan itu
hanya dilakukan sekali saja dan tidak akan ada kegiatan seperti itu lagi,
seharusnya alangkah lebih baik kegiatan-kegiatan yang positif seperti itu
dilaksanakan terus menerus sehingga masyarakat ada ketertarikan
tersendiri untuk mengikuti program Gerakan hidup sehat ini.” (Jeki, 23
Mei 2023).

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Bambang Irwan selaku

masyarakat, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...saya tidak mengetahui apa Gerakan Masyarakat Sehat itu, saya


juga tidak pernah menerapkan dan tidak pernah ikut program Gerakan
Masyarakat Sehat, kalau menerapkan pola hidup sehat saya tau, seperti
olahraga, makan makanan yang sehat dan lain-lain, atau mungkin karena
saya yang kurang paham.” (Bambang,23 Mei 2023).

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Wensa selaku masyarakat,

dengan pernyataan sebagai berikut :

“...saya tau program Gerakan Masyarakat Sehat, tapi saya rasa tidak
semua masyarakat mengetahui akan program tersebut, mungkin saya
rasa karena pihak pemerintah kurang mensosialisasikanya, jadi ini faktor
terhambatnya program tersebut” (Wensa, 23 Mei 2023).

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Rika Astuti selaku masyarakat,

dengan pernyataan sebagai berikut :


“...saya pernah ikut dan merasakan program tersebut, tapi saya ikut
itu tidak tidak sengaja karena saya lewat dan melihat ada keramaian dan
rupanya ada senam Bersama yang dilaksanakan didepan kapolsek. Saya
tidak terlalu mengetahui akan program tersebut, mungkin karena pihak
Puskesmas dan Pemerintah Dusun kurang mengampanyekan atau kurang
mensosialisasikan kepada masyarakat akan hal program tersebut.” (Rika,
23 Mei 2023).

Berdasarkan pernyataan diatas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan

secara sederhana bahwa Implementasi Program Gerakan Masyarakat Sehat

untuk sekarang pelaksanaan programnya terhambat dengan kurangnya

pengampanyean dan sosialisasi kepada masyarakat dan juga kurangnya tingkat

kepedulian masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, sehingga program

tersebut belum bisa dijalankan dengan maksimal.

4.2.3. Upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh untuk

mengatasi hambatan dalam pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat di Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo

Untuk mengatasi hambatan yang di hadapi oleh Puskesmas Kecamatan

Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo untuk menimalisir masyarakat yang

terdampak penyakit. Agar hambatan tersebut dapat teratasi dengan sebaiknya.

Berikut ini peneliti tampilkan upaya yang dilakukan oleh Puskesmas

Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo

1. Melakukan Kampanye Kesehatan Sesuai Dengan Indikator Program

Gerakan Masyarakat Sehat


Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Sintha Deviza Rahmi,

SKM Selaku Koordinator promkes Puskesmas Kecamatan Tanah

Tumbuh, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...saya sudah berkoordinasi dengan kasi pemberdayaan dan


perencanaan masyarakat selaku pelaksana untuk melakukan
berbagai upaya agar masyarakat bisa mengetehaui program Gerakan
Masyarakat Sehat dan menerapkannya, dengan menggunakan media
cetak maupun media eloktronik.”(Sintha, 23 Mei 2023).

Hal serupa dikatakan ibu dr. Yelli Vavolini selaku kepala

Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh ,dengan pernyataan sebagai berikut

“...kami sudah berkoordinasi dgn berbagai pihak untuk


melakukan upaya mengampanyekan program Gerakan Masyarakat
Sehat kepada masyarakat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Rubnan, selaku

masyarakat, dengan pernyataan sebagai berikut :

“...saya rasa pihak Dinas terkait yang membidangi program


Gerakan Masyarakat Sehat ini perlu mensosialisasikan kepada
masyarakat agar masyarakat mengetahui dan paham apa yang
dimaksud dengan program Gerakan Masyarakat Sehat ini. Apalagi
dengan keadaan seperti sekarang, kita sangat perlu untuk menjaga
kesehatan.” (Rubnan, 23 Mei 2023).

Berdasarkan pernyataan diatas, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan secara sederhana bahwa pihak Puskesma Kecamatan Tanah

Tumbuh hendaknya melakukan dan mensosialisasikan atau

mengampanyekan program Gerakan Masyarakat Sehat di media cetak

maupun media sosial, agar masyarakat mengetahui akan program tersebut

dan menjaga kesehatannya dalam suasana yang seperti sekarang ini.

BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi peraturan Presiden yang tercantum dalam Instruksi Presiden

Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

yang meliputi 7 indikator yaitu melakukan aktivitas fisik, tidak merokok,

budayakan kosumsi buah dan sayur, tidak mengkosumsi minuman

beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga

kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban sehat. Implementasi

program Gerakan Masyarakat Sehat oleh Puskesmas Kecamatan Tanah

Tumbuh Kabupaten Bungo, program ini sudah dijalankan dan sudah

terlaksana cukup baik, namun ada beberapa indikator yang belum terlaksana

dengan baik sehingga sekarang pelaksanaannya kurang maksimal, karena

masih banyak terdapat masyarakat yang tidak mengetahui akan pentingnya

program Gerakan masyarakat hidup sehat.

2. Hambatan yang di hadapi Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh dalam

melaksanakan Program Gerakan masyarakat hidup sehat adalah kurangnya

pengampanyean dan sosialisasi kepada masyarakat dan juga kurangnya

tingkat kepedulian masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.

3. Upaya yang dilakukan pihak Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh agar

terlaksananya program Gerakan masyarakat sehat ini adalah dengan

melakukan berbagai kampanye kesehatan yang di lakukan di media cetak


maupun media elektronik sehingga masyarakat bisa mengetahui akan

pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dengan Program Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat tersebut.

5.2. Saran

1. Sebaiknya pihak Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh harus

mensosialisasikan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pada seluruh

masyarakat agar masyarakat mengerti tentang manfaat dan pentingnya dari

Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ini dengan maksimal sehingga

semua masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat melalui program ini.

2. Puskesmas Kecamatan Tanah Tumbuh hendaknya bisa memanfaatkan

media cetak dan media elektronik sebagai tempat untuk mengkampanyekan

dan mensosialisasikan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku dan Jurnal

Agus Zainal Mutaqin. (2019). evaluasi program pendidikan dan pelatihan bagi aparatur

sipil negara.

Albi Anggito, J. S. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (ella deffi lestari (ed.); 1st ed.).

2018.

Anggara, S. (2012). ilmu administrasi negara ( beni ahmad Saebani (ed.); 1st ed.). 2012.

Anggara, S. (2015). metode penelitian administrasi (beni ahmad saebani (ed.); 1st ed.). 2015.

anita herawati, ke. (2021). edukasi bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi padaremaja.

pt.nasya expanding management.

Arinda Firdianti, (2018). implementasi manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa. cv. gre publishing.

Asih mardati, D. (2021). peran guru dalam membentuk karakter siswa. uad press.

Ayudhitya, D. dhian. (2012). dokter keluarga anda. penebar swadaya grup.

Azharsyah Ibrahim, (2021). metodologi penelitian ekonomi dan bisnis islam.

Ahmad Suhaini, D. (2019). pangan,gizi,dan kesehatan. Cv Budi utama.

Made urip dharmaputra, (2020). sanatana dharma. nilacakra.

Mamik. (2015). metodologi kualitatif (Anwar, Choiroel anwar, (ed.); 1st ed.). 2015.

Nurisa Dwi Febriani, Astri Kurnia Sari, Gigih Ramdhan, Griselda Audina sari, (2019).

implementasi gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) pada warga pamulang barat,

tanggerang selatan.

Firmansyah dlis, (2021). sosiologi olahraga. mitra cendekia media.


Rachmat Faisal Syamsu. (2018). Anatomi Rindu 2.

Rizma Riajeng Putri Maryanto. (2020). analysis penerapan perilaku gerakan masyarakat

hidup sehat (GERMAS) di program studi kesehatan masyarakat.

Sugiyono. (2021). metode penelitian sosial.

Syahruddin. (2019). Implementasi Kebijakan Publik. 2019.

Thomas Tokan Pureklolon. (2022). transformasi politik kebebasan politik menuju

masyarakat sehat.

Winarno, B. (2012). kebijakan publik teori, proses, dan studi kasus. 2012.

Yakub, L. F., & Frianto, D. (2020). BERSIH DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR NEGERI.

2(1), 4382–4388.

Zata ismah, (2021). status derajat kesehatan masyarakat. cv.merdeka kreasi grup.

B. Peraturan Perundang-Undangan

R.I Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat

C. Dokumen-Dokumen Lainnya

Kementrian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai