Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mahendra Agyal Kautsar

NIM : 221344015
Kelas : 1A TNK

KALIMAT REGISTER ILMIAH

A. STRUKTUR KALIMAT
Kalimat dapat berstruktur tunggal,yaitu hanya terdiri atas satu klausa dan dapat
berupa kalimat majemuk. Kalimat berstruktur majemuk sering disebut dengan kalimat
majemuk, yaitu kalimat yang terdiri atas dua buah klausa atau lebih.

1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa; konstituen untuk tiap unsur
kalimat, seperti subjek dan predikat, hanyalah satu atau merupakan satu kesatuan (Alwi,
2000 : 338).

2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebiih. Hubungan klausa
yang terdapat antara satu klausa dengan klausa yang lain dapat berbentuk setara atau
bertingkat.

B. Kalimat Register Ilmiah


Kalimat yang digunakan dalam karya ilmiah tentu harus dapat mewakili pikiran penulis
secara tepat sehingga pembaca akan memahami dengan mudah, lengkap, dan jelas apa
yang dimaksud penulis sesuai dengan yang ada dalam pikiran penulis.
1. Syarat – syarat Kalimat Ilmiah

1) Keefektifan / Kebakuan
Karya ilmiah harus disusun dalam rangkaian kalimat yang baku. Ciri – ciri kalimat baku
sebagai berikut :
a. Kejelasan gagasan / pokok pikiran
Pikiran / gagasan harus seimbang / sepadan dengan struktur Bahasa yang dipakai.
Sebuah gagasan dalam kalimat diwakili oleh minimal subjek dan predikat.
Dengan demikian, kalimat yang tidak bersubjek atau berpredikat bukanlah
kalimat yang baik.
b. Kelogisan
Kalimat harus mencermikan ide yang dapat diterima akal tanpa meninggalkan
aturan ejaan dan kebahasaan.
c. Kehematan Penggunaan kata
Kehematan berarti upaya menghindari pemakaian kata, frase, dan bentuk yang
tidak perlu, bukan menghilangkan kata yang dapat menambahkan kejelasan
kalimat. Kehematan dapat dicapai dengan cara
• Menghilangkan pengulangan subjek yang sama;
• Menghilangkan pemakaian superordinate pada hiponimi;
• Menghilangkan pemakaian kata bersinonim;
• Tidak menjamakkan bentuk yang sudah jamak.
d. Ketepatan Makna
Kalimat harus menggunakan pilihan kata yang tepat sehingga mencerminkan
makna yang jelas; tidak menimbulkan tafsiran ganda

2) Keterukuran
Kalimat harus mengemukakan keterangan yang dapat diukur secara pasti dengan
alat ukur yang pasti pula.

3) Kepaduan / Keringkasan
Kalimat harus mencerminkan cara berpikir sistematis, tidak bertele – tele sehingga
informasi yang hendak disampaikan tidak terpecah – pecah. Isi kalimat padat ringkas
dan jelas.

4) Keparalelan
Perincian / Perian kalimat harus memuat kesamaan bentuk kata, terutama bila
memiliki lebiih dari satu gagasan. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan
nnominal, bentuk kedua dan seterusnya pun menggunakan nominal; jkika
menggunakan verbal, bentuk berikutnya pun harus verbal.

Anda mungkin juga menyukai