Resume Kelas Pendidikan Kritis
Resume Kelas Pendidikan Kritis
1. Pendahuluan
Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang
tidak mampu memenuhi hak- hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang sejahtera. Kemiskinan merupakan salah satu isu
global yang dihadapi dunia internasional pada saat ini. Indonesia sebagai negara
berkembang tidak luput dari masalah ini. Sekitar 27,76 juta penduduk sipil
Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, dan Kota Tasikmalaya sendiri
merupakan kota termiskin ke 3 di Jawa Barat. Jika masalah kemiskinan ini terus
diabaikan maka dapat menyebabkan masalah bagi negara di masa depan.
Ada poin dalam Pancasila yang secara tidak langsung berkaitan dengan
kemiskinan ini yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Asas ini
menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia sama derajatnya tanpa
memandang bulu. Mereka akan diperlakukan sama oleh negara. Namun kenyataan
nya tidak seperti itu, banyak pejabat pejabat tinggi di pemerintahan sana yang
hanya asik memperkaya diri sendiri, dana dana yang sudah dialokasikan untuk
masyarakat malah mereka pergunakan untuk kepentingan dirinya sendiri, sudah
banyak kasus korupsi yang dimana itu adalah dana yang seharusnya dialokasi kan
untuk kesejahteraan masyarakat, tidak hanya itu para pejabat pejabat itu secara
tidak langsung memutus pencaharian para masyarakat kita ambil contoh banyak
orang tua lansia yang tidak mempunyai anak dan mata pencaharian nya sebagai
petani yang mereka juga bekerja pada orang lain, namun lahan yang mereka tani
itu malah dibuat jalan tol, dimana “keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia”
pejabat membuat jalan tol itu hanya untuk kepentingan nya juga dengan
banyaknya alibi, kita sebagai rakyat kecil mau menolak pun tidak bisa, diluar dari
hal itu para pejabat tinggi itu tidak melihat ke bawah yang dimana ada puluhan
juta warga Indonesia yang menderita kemiskinan dan juga mereka(pejabat) tidak
akan merasakan yang masyarakat kecil itu rasakan. Apakah itu yang dinamakan
Adil bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Kesimpulan