Abstrak
Penelitian historis ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Christian Snouck
Hurgronje tentang Islam dan pengaruhnya di Indonesia. Snouck Hurgronje merupakan
seorang berkebangsaan Belanda yang menaruh perhatian lebih terhadap perkembangan
Islam secara sosio-antropoligis. Perkenalnyanya dengan Islam, dimulai ketika studinya
tentang teologi dan dilanjutkan ke bidang Sastra Arab di Universitas Leiden. Tulisan-
tulisan awal karyanya membuka mata pemerintahan Hindia Belanda dalam menghadapi
perlawanan sporadis berbasis kekuatan Islam di Indonesia. Salah satu karya Snouck
Hurgronje yang menjadi “buku saku” pemerintahan Hindia Belanda untuk melemahkan
tindakan ofensif politik Islam di Indonesia adalah Ambtelijke Adviesen van C. Snouck
Hurgronje, 1889-1936. Tulisan tersebut berisi nasihat-nasihat yang berasal dari penelitian
Snouck Hurgronje selama di wilayah Hindia Belanda. Pemikiran hebat dari Hurgronje
menjadikan dirinya dikenal sebagai arsitek kolonial di bidang teologi Islam dan
korelasinya di aspek sosial-budaya.
Abstract
Historical research aims to find out the views of Christian Snouck Hurgronje abaut
Islam and its influence in Indonesia Snouck Hurgronje was a Nederlandsch who put more
attention to Islam development by socio-antropologis. His introduction to Islam, began
when his research about theology and continued to faculty of Arabic in Laiden University.
His early writings opened the eye of Nederlandsch-Indie government facing sporadic
opposition based on the power of Muslim in Indonesia. One of Snouck Hurgronje works
became “pocet book”government Nederlandsch-Indie to weak offensive political of
Islamic in Indonesia was “Ambtelijke Adviesen van C. Snouck Hurgronje, 1889-1936”.
The article contained advices from the research of Snouck Hurgronje during in
Nederlandsch-Indie. The Hurgronje made him self known as a coonial architect in Islamic
theologi and the correlation in social-cultural aspect.
P-ISSN : 2721-369X 54
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 55
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
Belanda). Pada masa Hindia Belanda melawan kafir yang dikenal sebagai
inilah Islam Indonesia mengalami suatu Perang Sabil.9
kemajuan pesat. Politik Islam digunakan Untuk mengatasi perang tersebut
sebagai dasar dalam mengumpulkan dibutuhkan tidak sekedar jumlah personil
aspirasi diaspora masyarakat Indonesia dan meriam. Perlu dipikirkan secara
untuk menghadapi kompeni Belanda. Hal masiv, terstuktur dan sistematis tentang
ini tercermin dalam perlawanan- strategi dalam melemahkan kekuatan
perlawanan yang dilakukan beberapa rakyat berbasis Islam tersebut. Mengenai
tokoh kebangsaan di Indonesia. hal ini, ibarat gayung bersambut, terdapat
Tindakan ofensif untuk akademisi Belanda yang meminta izin
mengahadapi kegiatan subversif Belanda untuk melakukan penelitian mengenai
yang paling kuat terjadi di Jawa. Perang Islam di Hindia Belanda selama. Dialah
Jawa yang dipimpin Pangeran Christian Snouck Hurgronje seorang
Diponegoro ini terjadi pada tahun 1825 orientalis yang sangat menaruh perhatian
sampai 1830 M.8 Perlawanan tidak hanya terhadap Islam dan perkembanganya. Ia
di Jawa, namun merata diseluruh melihat Islam di Indonesia sebagai
Indonesia. Belanda akan mengalami kekuatan dasar dalam setiap perlawanan
kesulitan untuk menaklukan Indonesia yang dilakukan. Untuk itu ia sangat
jika hanya terfokus pada Perang Jawa. tertarik untuk menelitinya langsung ke
Perang tandingan yang sangat impresif wilayah Hindia Belanda. Ia merupakan
diluar Jawa, berada di Aceh (Sumatra). ahli teologi dan bahasa Arab dari
Pada awal abad ke-19 Kerajaan Islam Universitas Laiden. Petualanganya di
Aceh Darussalam terus-menerus Arab juga memiliki andil dalam
mengalami ancaman kolonialisme keberangkatanya ke Hindia Belanda. Hal
Belanda yang terus-menerus meluaskan ini karena ia sempat bertemu dengan
kekuasaan politiknya, tetapi di berbagai tokoh dari Sumatera, yaitu
daerah di Indonesia tetap mengalami Djayadiningrat. Perekanlanya ini
perlawanan. Di Kerajaan Aceh membawa pengetahuan tentang Islam di
Darussalam sejak tahun 1837-1904 Hindia Belanda kepada Snouck
10
terjadi peperangan yang hebat yang Hurgonje.
terkenal dengan Perang Aceh dan Usaha Hurgronje dalam
merupakan peperangan yang terlalu lama, keingiananya untuk masuk ke Hindia
terkuat dan terbesar, karena didorong Belanda membawa angin segar. Pada
pula dengan motivasi keagamaan tahun 1889 M ia mendapatkan regulasi
untuk menginjakan kaki ke Hindia
Belanda sebagai peneliti. Dari sinilah
setiap kebijakan Belanda selalu
8 9
Lihat Peter Caray, Pangeran Diponegoro (1785- M.D. Poesponegoro dan N. Notosusanto,
1855): A Leader Made not Born, hlm. 1. Naskah Sejarah Nasional Indonesia, Jilid III: Zaman
ini disampaikan Carey dalam Seminar Nasional Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam
Dies Natalis ke-54 Universitas Diponegoro: di Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), hlm.
Menggali Perjuangan Pahlawan Diponegoro 33.
10
Untuk Penyusunan Materi Pendidikan Karakter . Belanda baru menemukan cara yang dianggap
Bangsa di Hotel Horison Semarang, 8 Oktober ampuh setelah melibatkan seorang Islamolog,
2011. Christian Snouck Hurgronje.
P-ISSN : 2721-369X 56
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 57
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
merupakan salah satu peneliti dan oleh Michael Jan de Goeje.19 Perjalanan
kritikus hebat yang membedah pemikiran ini memakan waktu selama enam bulan.
dan kelakuan Christiaan Snouck Pada waktu itu ia berkenalan dengan
Hurgronje yang kolonialistik tanpa Habib Abdurrachman Az Zahir. Az Zahir
pengampunan. P.Sj. van Koningsveld yang keturunan Arab adalah wakil
memberi predikat Het Mekkansche Fest pemerintah Aceh, namun kemudian
sebagai karya ilmiah terbaik Christiaan bekerjasama dengan pihak Belanda. 20
Snouck Hurgronje.17 Hubungan ini terjalin dengan sangat baik,
Hal diatas dikarenakan penulisnya tidak diketahui apakah ini merupakan
berposisi benar-benar sebagai ilmuwan. bagian dari strategi Snouck ataukah
Setelah menyelesaikan program doktoral memang hubungan yang terjalin ini
dan menunjukkan prestasi yang baik memang sebatas hubungan. Pada tanggal
Christiaan Snouck Hurgronje diangkat 16 Januari 1885, Snouck Hurgronje
menjadi dosen di ”Leiden & Delf secara resmi masuk Islam di hadapan
Akademy”. Tugasnya sebagai dosen Qadhi Jedah dan menggunakan nama
adalah menyiapkan calon-calon pegawai Islam Abdul Gaffar21. Status baru ini
kolonial Belanda yang akan dikirim ke memberikan keleluasaan buat Snouck
Hindia Belanda.30 Tugasnya sebagai untuk bebas memasuki kota Mekah dan
dosen cukup serius dan sangat mendapat akses untuk belajar Islam pada
menentukan kelanjutan kekuasaan sejumlah Mufti di kota Mekah. Ia juga
kolonialisme Belanda di Nusantara. memanfaatkan kesempatan itu untuk
Menurut penulis, di sinilah karir belajar Bahasa Arab yang dikemudian
Christiaan Snouck Hurgronje sebagai hari sangat membantu dalam memahami
sang kolonialis sejati dimulai dalam berbagai aspek ajaran Islam.22
langkah-langkah praktis. Meskipun Kesempatan ini juga digunakan untuk
permulaan ini masih berkutat pada dunia memperdalam bahasa Melayu, ia
akademik perguruan tinggi. Tetapi, tidak bergumbul dengan orang-orang yang
bisa dipungkiri bahwa yang dilakukannya menguasai bahasa Melayu.
di ”Leiden & Delf Akademy” demi Dari pengalamannya di Makkah,
kelanggengan penjajahan Belanda di Snouck melihat sifat fanatik umat Islam
Nusantara.18 Dalam pendidikannya ini ia Hindia Belanda, terutama suku Aceh,
mendapat gelar cumlaude kecerdasanya dalam melawan Belanda. Karena
membawanya untuk memperdalam ilmu itu,niatnya untuk mengetahui Hindia
tentang agama Islam ke negeri asalnya. Belanda semakin kuat. Setelah dari
Pada tahun 1884, Hurgronje Makkah, Snouck kembali mengajar di
berangkat ke Mekah untuk memperdalam
pengetahuannya tentang sastra Arab dan 19
Redaksi Girimukti Pasaka, Snouck Hurgronje
agama Islam. Hurgronye berhasil dan Islam: Delapan Karangan tentang Hidup dan
menguasai Bahasa Arab karena dibantu Karya Seorang Orientalis Zaman Kolonial,
(Jakarta: PT Girimukti Pasaka, 1989)., dalam
Muthofifin, op, cit., hlm.80.
20
17
Latiful Khuluq, ibid., hlm. 14-15., dalam Pamungkas, op, cit., hlm. 195.
21
Baca Muthofifin, op, cit., hlm. 96.
Muthofiffin, op, cit., hlm. 84. 22
K. Subroto, Strategi Snouck Mengalahkan
18
Ibid.. Jihad di Indonesia, SYAMINA Edisi 1/ Januari
2017, hlm. 9.
P-ISSN : 2721-369X 58
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 59
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 60
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 61
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 62
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 63
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
Menteri Jajahan42 hingga Ia meninggal sejak agama ini lahir. Jika memusuhi
pada tanggal 26 Juni 1936 di usia 79 agama ini maka akan menimbulkan
tahun.43 Berakhirlah hidup seorang kerugian yang amat besar bagi Belanda.
legenda strategi intelektual Hindia Belanda harus menyadari ini adalah
Belanda. Seorang yang sangat berjasa kekuatan manusianya secara komunal
bagi setiap kebijakan Belanda di akhir yang sekaligus juga beragama Islam.
abad ke-19. Kekuatan komunal tersebut, sampulnya
adalah kekuatan politik. Jika Belanda
Pemikiran Hurgronje tentang Islam di melawan Islam sebagai Agama, maka
Indonesia Belanda akan menghadapi pasukan jihad
Hurgronje memiliki perspektif yang melawan kelompok yang mengusik
kolektif dengan pendapat umum agamanya. Untuk itu saran-saran
mengenai Islam di Indonesia. Bahwa Hurgronje sangat diperlukan.
Islam adalah agama yang damai. Agama Menurut Federspiel,
yang mengajarkan kebaikan, agama yang
menjujung tinggi nilai-nilai ketentraman. The Dutch colonial administration also
limited the deepeng of religious belief by
Dilain sisi, berdasarkan pengalaman rigidly maintaining a political and economic
empirisnya – jiwa avonturirnya dari system that limited the role of the local
Makkah ke Pengan, Aceh dan Batavia – rulers, and inadvertently prevented the
adoption of social and political reforms that,
ia berkesimpulan bahwa ada suatu sifat from a religious view point, wol have
fanatik tinggi dalam Islam di Indonesia intendified Islam among the general
population.45
dan sifat ini jika dikonvrontasikan dengan
Belanda tanpa strategi yang sesuai akan Regulasi Hindia Belanda sebelum
berdampak buruk bagi Belanda. kedatangan Snouck – terdapat beberapa
larangan dalam beribadah. Untuk itu
... Snouck tidak menutup mata terhadap
kemampuan politik fanatisme Islam.
Snouk menyarankan agar pemerintah
Baginya, musuh kolonialisme bukanlah Belanda tidak membatasi rakyat Aceh
Islam sebagai agama, melainkan Islam dan Indonesia dalam menjalankan
sebagai doktrin politik.44
ibadahnya.46 Melarang umat Islam
Potongan kalimat diatas agaknya beribadah berarti memusuhi agama itu
menjadi kalimat wajib dalam setiap sendiri.
pembahasan tentang Snouck. Namun Snouck merumuskan strategi yang
jarang dipahami tentang makna dan arti dipakai dalam memperlakukan tanah
secara lebih eksplisit. Menurut Snouck, jajahan Belanda (Hindia Belanda).
Islam sebagai agama membahas Pertama, dalam bidang agama murni
mengenai ibadah dan bagaimana
45
menjalankan perintah keagamaan ini dan Howard M. Federspiel, The Persatuan Islam,
(Tesis), (Montreal: Institute of Islamic Studies
menjauhi larangan yang sudah ditaati McGill University, 1966), hlm. 6.
46
Sebelum kedatanggan Snouck dengan hasil
penelitiannya, Pemerintah Hindia Belanda sempat
42
Janah, op, cit., hlm. 73-75. mengeluarkan aturan tentang pembatasan ibadah
43
Pamungkas, op, cit., hlm. 196. haji. Belanda menganggap sikap ofensif rakyat
44
Suminto, Politik Islam Hindia Belanda. Jakarta: pribumi diperoleh ketika mereka memperdalam
LP3ES, 1985, hal. 11 dalam Effendi, op, cit., ajaran mereka dan mendapat pengaruh dari ibadah
hlm. 99-100. haji tersebut.
P-ISSN : 2721-369X 64
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 65
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
yang beribadah haji itu fanatik dan jabatan yang strategis agar Hindia
berjiwa pemberontak. Banyak di antara Belanda dapat dipimpin oleh pribumi
mereka yang pergi ke Makkah benar- yang ke-barat-(barat)an, serta patuh pada
benar untuk beribadah.50 pemerintah Belanda.52 Inti dari alur pikir
Snouck berkeyakinan bahwa Snouck adalah membiarkan masyarakat
tarekat sangat berperan dalam pergerakan pribumi untuk beribadah dan
untuk itu Hindia Belanda harus berhati- mempertahankan Islamnya, namun secara
hati mengenai hal ini selain Pan-Islam. perlahan melemahkan kekuatan politik
Tarekat dan Islamisasi Nusantara Islam tersebut, agar manusianya takluk
memang tidak bisa dipisahkan, kiranya kepada Belanda. Pemikirannya ini
pendapat Snouck diatas dapat dipengaruhi oleh penelitiannya yang
dipertanggung-jawabkan. Menurut Mukti sangat impresif.53 Penelitian yang
Ali, bahwa Islam masuk dan berkembang dilakukan di wilayah Sumatra (Penang
di bumi Indonesia dengan cukup ke Aceh) dan sedikit wilayah di Jawa ini
mencengangkan adalah berkat para guru – hasil penelitiannya digunakan untuk
dan pengikut-pengikut tarekat. 51 Disisi mengambil kebijakan di seluruh daerah
lain, Snouck meyakinkan Belanda bahwa taklukan Hindia Belanda.
upacara dalam Islam terhitung sangat Dalam segi hukum Islam di
komplek dan berat, untuk itu Belanda Indonesia, Snouck juga memiliki teorinya
jangan melakukan intervensi apapun sendiri. Snouck Hurgronje membalikkan
tentang hal ini. Jika Belanda melakaukan teori Van den Berg dan membangun teori
perlawanan atau intervensi dalam Receptie. Menurut dia, hukum yang
kebijakan beribadah tersebut, ditakutkan berlaku bagi rakyat pribumi pada
– justru masyarakat akan lebih taat dalam dasarnya adalah hukum adat. Hukum
beribadah. Islam baru berlaku dalam masyarakat
Dua pertimbangan Snouck untuk kalau norma-normanya sudah diakui dan
menhadapi Islam Indonesia pada masa itu diterima oleh masyarakat tersebut.
melahirkan solusi ala Snouck. Ia Karenanya, hukum Islam terserap dan
memberikan solusi untuk mengeliminir menjadi bagian dari hukum adat.54
kekuatan Politik Islam di Indonesia, yaitu Snouck beranggapan bahwa kaum
dengan pendidikan. Snouck merekomen- Muslim Indonesia lebih menghargai
dasikan bahwa untuk mengalahkan mistik daripada hukum Islam dan lebih
pengaruh Islam di Hindia Belanda, kaum menghargai pemikiran agama yang
priyayi atau elit pribumi harus diberi
pendidikan Barat, sehingga terjauhkan 52
Amalia Racmadanty, Kebijakan Politik
dari agamanya dengan tujuan untuk Asosiasi Pendidikan Kolonial Terhadap Umat
Islam Tahun 1890-1930, (Skripsi), (Jakarta:
menempatkan para elit ini di berbagai Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
2016), hlm. 7.
53
Lihat Snouck Hurgronje, Aceh di Mata
50
Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, 12., Kolonialis, (Jakarta: Yayasan Soko Guru, 1985),
dalam ibid., hlm. 85. hlm. 1-380.
51 54
Ja’far Shodiq, Pertemuan Antara Tarekat & Kritikan Snouck Hurgronje terhadap pola
NU (Studi Hubungan Tarekat dan Nahdatul pemikiran Van den Berg, dapat diihat dalam
Ulama dalam Konteks Komunikasi Politik 1955- bukunya Kumpulan Karangan Snouck Hurgronje,
2004), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. Jilid III, (Jakarta: INIS, 1995), h. 53-204. Iqbal,
19. op, cit., hlm. 120.
P-ISSN : 2721-369X 66
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 67
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 68
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 69
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020
P-ISSN : 2721-369X 70