Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah

Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

SNOUCK HURGRONJE (1857-1936):


BIOGRAFI DAN PEMIKIRANNYA TENTANG ISLAM DI INDONESIA

Dita Hendriani, MA.


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
e-mail: hendrianidita@gmail.com

Abstrak
Penelitian historis ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Christian Snouck
Hurgronje tentang Islam dan pengaruhnya di Indonesia. Snouck Hurgronje merupakan
seorang berkebangsaan Belanda yang menaruh perhatian lebih terhadap perkembangan
Islam secara sosio-antropoligis. Perkenalnyanya dengan Islam, dimulai ketika studinya
tentang teologi dan dilanjutkan ke bidang Sastra Arab di Universitas Leiden. Tulisan-
tulisan awal karyanya membuka mata pemerintahan Hindia Belanda dalam menghadapi
perlawanan sporadis berbasis kekuatan Islam di Indonesia. Salah satu karya Snouck
Hurgronje yang menjadi “buku saku” pemerintahan Hindia Belanda untuk melemahkan
tindakan ofensif politik Islam di Indonesia adalah Ambtelijke Adviesen van C. Snouck
Hurgronje, 1889-1936. Tulisan tersebut berisi nasihat-nasihat yang berasal dari penelitian
Snouck Hurgronje selama di wilayah Hindia Belanda. Pemikiran hebat dari Hurgronje
menjadikan dirinya dikenal sebagai arsitek kolonial di bidang teologi Islam dan
korelasinya di aspek sosial-budaya.

Kata Kunci: Snouck Hurgronje, Islam, Indonesia

Abstract
Historical research aims to find out the views of Christian Snouck Hurgronje abaut
Islam and its influence in Indonesia Snouck Hurgronje was a Nederlandsch who put more
attention to Islam development by socio-antropologis. His introduction to Islam, began
when his research about theology and continued to faculty of Arabic in Laiden University.
His early writings opened the eye of Nederlandsch-Indie government facing sporadic
opposition based on the power of Muslim in Indonesia. One of Snouck Hurgronje works
became “pocet book”government Nederlandsch-Indie to weak offensive political of
Islamic in Indonesia was “Ambtelijke Adviesen van C. Snouck Hurgronje, 1889-1936”.
The article contained advices from the research of Snouck Hurgronje during in
Nederlandsch-Indie. The Hurgronje made him self known as a coonial architect in Islamic
theologi and the correlation in social-cultural aspect.

Keywords: Snouck Hurgronje, Islam, Indonesia

P-ISSN : 2721-369X 54
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

Pendahuluan (Campar)4, di Jawa Pires mengabarkan


Islam merupakan agama tentang beberapa komunitas muslim
penyempurna yang lahir di tanah Arab. seperti Negeri Demak yang dipimpin oleh
Lahirnya agama ini ditandai dengan Pate Rodim. Bahkan ia menulis tentang
diterimanya wahyu Allah kepada penguasa pagan yang memutuskan untuk
Muhammad pada 611 M.1 Turunya Al- menjadi pengikut Muhammad.5 Selain
Quran2 inilah awal Muhammad diangkat Sumatra dan Jawa, kerajaan berorak
sebagai seorang nabi. Perkembangan Islam di Indonesia juga berdiri
Islam sangat pesat dimulai sejak saat itu. Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
Penetrasi Islam dapat masuk dalam Penggangu terkuat dalam kejayaan
segala lini kehidupan – sosial, politik, kerajaan bercorak Islam di Indonesia
dan ekonomi. Hal inilah yang membuat tentu adalah Belanda dengan segala
eksistensi Islam dan pemikirnya sangat aspeknya. Masuknya Cornelis de Hutman
menarik untuk di ulas. dan kawan-kawanya di wilayah Banten
Jujur diakui atau tidak, dinyatakan pada 1595 M, menandai dikenalnya jalur
secara eksplisit atau implisit pengaruh pelayaran Indonesia oleh Belanda.6
Islam di Indonesia sangatlah masiv. Hal Datangnya Hutman diikuti berbagai
ini berkaitan secara kuantitatif terhadap pelayaran yang dimotori pemerintah dan
jumlah muslim di Indonesia. Jika para borjuis pedagang.
menoleh kebelakang, secara historis, Verenigde Oost-Indische
7
bukti tertua masuknya Islam di Indonesia Compagnie (VOC). Kongsi dagang
dapat dilihat dari pendapat Hamka Belanda ini sangat memberikan pengaruh
tentang teori Arab pada abad ke-7,3 dalam perkembangan kerajaan-kerajaan
terlepas dari berbagai counter theory Isam di Indonesia, hingga akhirnya
yang memperdebatkan masalah which kongsi ini mengalami kebrangkrutan
theory is the correct one? Sejak saat itu, karena korupsi tersruktur dari para
penetrasi Islam sangat kental di pegawainya sendiri. Tahun 1799 M
kepulauan Indonesia. Dampak dari merupakan masa akhir dari VOC, hingga
perkembangan Islam ini adalah lahirnya nantinya digantikan oleh pemerintahan
kerajaan-kerajaan, atau kesultanan- langsung Belanda di Indonesia atau
kesultanan yang bercorak Islam di Nedherland Indie (Pemerintahan Hindia
Indonesia.
Tome Pires dalam perjalannya di 4
. Armando Cortesao, Suma Oriental: Perjalanan
wilayah Indonesia mengabarkan beberapa Dari Laut Merah ke Cina & Buku Francisco
Rodrigues, Penerjemah: Adrian Perkasa dan
kerajaan di wilayah Indonesia. Kerajaan- Anggita Pramesti, (Yogyakarta: Ombak, 2014),
kerajaan bercorak Islam tersebut seperti hlm. 192-193.
5
Ibid., hlm. 255-258.
Sumatra: Kerajaan Aceh (Achei), 6
Baca Sartono Kartodirdjo, Pengantar Sejarah
Kerajaan Siak (Ciac), Kerajaan Kampar Indonesia Baru 1500-1900: Dari Emporium
Sampai Imperium, (Yogyakarta: Penerbit Ombak,
2014), hlm. 82.
7
Baca Danto Pamungkas, Kamus Sejarah
1
Lihat Mukhlisin Purnomo, Sejarah Kitab-kitab Lengkap: Memuat 1000 Entry lebih mengenai
Suci, (Yogyakarta: Forum, 2014), hlm. 267-268. Tokoh, Peristiwa, Tempat, dan Benda-benda yang
2
. Ibid., hlm. 246. berkaitan dengan sejarah umat manusia,
3
Baca Rosita Baiti, Teori dan Proses Islamisasi di (Yogyakarta: Mata Padi Presindo, 2014), hlm.
Indonesia, J Wardah, 28 (15): 133-145., hlm. 137. 583.

P-ISSN : 2721-369X 55
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

Belanda). Pada masa Hindia Belanda melawan kafir yang dikenal sebagai
inilah Islam Indonesia mengalami suatu Perang Sabil.9
kemajuan pesat. Politik Islam digunakan Untuk mengatasi perang tersebut
sebagai dasar dalam mengumpulkan dibutuhkan tidak sekedar jumlah personil
aspirasi diaspora masyarakat Indonesia dan meriam. Perlu dipikirkan secara
untuk menghadapi kompeni Belanda. Hal masiv, terstuktur dan sistematis tentang
ini tercermin dalam perlawanan- strategi dalam melemahkan kekuatan
perlawanan yang dilakukan beberapa rakyat berbasis Islam tersebut. Mengenai
tokoh kebangsaan di Indonesia. hal ini, ibarat gayung bersambut, terdapat
Tindakan ofensif untuk akademisi Belanda yang meminta izin
mengahadapi kegiatan subversif Belanda untuk melakukan penelitian mengenai
yang paling kuat terjadi di Jawa. Perang Islam di Hindia Belanda selama. Dialah
Jawa yang dipimpin Pangeran Christian Snouck Hurgronje seorang
Diponegoro ini terjadi pada tahun 1825 orientalis yang sangat menaruh perhatian
sampai 1830 M.8 Perlawanan tidak hanya terhadap Islam dan perkembanganya. Ia
di Jawa, namun merata diseluruh melihat Islam di Indonesia sebagai
Indonesia. Belanda akan mengalami kekuatan dasar dalam setiap perlawanan
kesulitan untuk menaklukan Indonesia yang dilakukan. Untuk itu ia sangat
jika hanya terfokus pada Perang Jawa. tertarik untuk menelitinya langsung ke
Perang tandingan yang sangat impresif wilayah Hindia Belanda. Ia merupakan
diluar Jawa, berada di Aceh (Sumatra). ahli teologi dan bahasa Arab dari
Pada awal abad ke-19 Kerajaan Islam Universitas Laiden. Petualanganya di
Aceh Darussalam terus-menerus Arab juga memiliki andil dalam
mengalami ancaman kolonialisme keberangkatanya ke Hindia Belanda. Hal
Belanda yang terus-menerus meluaskan ini karena ia sempat bertemu dengan
kekuasaan politiknya, tetapi di berbagai tokoh dari Sumatera, yaitu
daerah di Indonesia tetap mengalami Djayadiningrat. Perekanlanya ini
perlawanan. Di Kerajaan Aceh membawa pengetahuan tentang Islam di
Darussalam sejak tahun 1837-1904 Hindia Belanda kepada Snouck
10
terjadi peperangan yang hebat yang Hurgonje.
terkenal dengan Perang Aceh dan Usaha Hurgronje dalam
merupakan peperangan yang terlalu lama, keingiananya untuk masuk ke Hindia
terkuat dan terbesar, karena didorong Belanda membawa angin segar. Pada
pula dengan motivasi keagamaan tahun 1889 M ia mendapatkan regulasi
untuk menginjakan kaki ke Hindia
Belanda sebagai peneliti. Dari sinilah
setiap kebijakan Belanda selalu
8 9
Lihat Peter Caray, Pangeran Diponegoro (1785- M.D. Poesponegoro dan N. Notosusanto,
1855): A Leader Made not Born, hlm. 1. Naskah Sejarah Nasional Indonesia, Jilid III: Zaman
ini disampaikan Carey dalam Seminar Nasional Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam
Dies Natalis ke-54 Universitas Diponegoro: di Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), hlm.
Menggali Perjuangan Pahlawan Diponegoro 33.
10
Untuk Penyusunan Materi Pendidikan Karakter . Belanda baru menemukan cara yang dianggap
Bangsa di Hotel Horison Semarang, 8 Oktober ampuh setelah melibatkan seorang Islamolog,
2011. Christian Snouck Hurgronje.

P-ISSN : 2721-369X 56
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

dipertimbangkan perdasarkan nasihat- baginya. Karena ia harus menjalani hidup


nasihat yang idberikan Hurgronje dalam sebagai pemuka bagi penganut Protestan
Ambtelijke Adviesen van C. Snouck atau pendeta dalam rangka memperbaiki
Hurgronje, 1889-1936. Pemahaman atau menebus kesalahan yang pernah
Snouck tentang hakekat Islam di Hindia diperbuat ayah dan ibunya.13
Belanda, sangat tak terhitung nilainya Dibidang pendidikan Snouck
untuk merangkai strategi politik Belanda sangat menonjol. Ia masuk sekolah
dalam menghadapi Islam di Hindia lanjutan untuk bahasa Latin dan Yunani
Belanda. Selain itu Snouck juga berhasil di Hogere Burgerschool di Breda,
melakukan perbaikan hubungan yang Belanda. Pada tahun 1874 ia mengambil
lebih umum antara pemerintahan kolonial jurusan teologi dan humanities di
dengan kebanyakan pemimpin-pemimpin Uniersitas Leiden14. Dimasa sekolahnya
Islam di Indonesia.11 Dalam tulisan ini, ayahnya meninggal pada 1870 dan
penulis (mencoba) menakar pemikiran ibunya mengikuti Snouck ke Leiden
dari Snouck Hurgonje dalam bersama adiknya. Setelah selesai dengan
hubungannya dengan Islam dan Hindia pendidikan teooginya ia mengambil
Belanda. Eksplanasi akan dimulai dari jurusan Semitic Languages, Spesializing
biografi, karya, hingga pemikirannya in Arabic.15
tentang Islam serta pengaruhnya dalam Keseriusan dan minatnya terhadap
perlawanan masyarakat Islam di Hindia dunia penelitian yang tinggi pertanda jika
Belanda. Christiaan Snouck Hurgronje memang
orang yang tangguh dan berkarakter.
Mengenal Seorang Christian Snouck Keuletannya di bidang akademik
Hurgronje mengantarkannya, pada 24 November
Christian Snouck Hurgronje lahir 1880 selesai studi doktroral dengan
di Oosterhout, Belanda, pada tanggal 8 yudicium cum laude, mempertahankan
Februari 1857 dari pasangan Seorang disertasinya berjudul Het Mekkansche
Pendeta Protestan, Ds. J.J. Snouck Fest.16 Disertasi doktoral Christiaan
Hurgronje dan Anna Maria de Visser Snouck Hurgronje diberi predikat yang
(1819-1892).12 Snouck setidaknya tinggi oleh P.Sj. van Koningsveld.
memiki tiga saudara dalam keluarganya. Padahal, P.Sj. van Koningveld
Secara kasat mata bisa dilihat bahwa
nama ‘Chistiaan Snouck Hurgronje’ 13
Baca H. Aqib Suminto, Politik Islam Hindia
merupakan gabungan nama kakeknya Belanda, Het Kantoor voor Inlandsche Zaken,
Cet. II, (Jakarta: LP3ES, 1986), hlm. 119. Lihat
‘Christiaan’ dan nama ayahnya ‘Snouck pula Lathiful Khuluq, Strategi Belanda
Hurgronje’. Dengan menyandang dua Melumpuhkan Islam; Biografi C. Snouck
Hurgronje, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002),
nama besar ini menjadi tugas berat hlm. 7. Penulis mendapat kutipan buku tersebut
dalam Muthofifin, Ibid., hlm. 75-76.
11 14
Miftahul Jannah, Politik Hindia Belanda op, cit., hlm. 80-81.
15
terhadap Umat Islam di Indonesia, (Skripsi), Ibid., hlm. 149.
16
(Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Jan Jus Witkam, Christiaan Snouck Hurgronje:
Ampel, 2014), hlm. 9. a tour d’horizon of his life and work, dalam
12
Baca Arief Muthofifin, Christian Snouk Arnoud Vlorijk and Hans van de Velde
Hurgronje: Aritek Urusan Perdata Kolonialistik (compiled), Christiaan Snouck Hurgronje (1857-
Hindia Belanda, (Semarang: Institiut Agama 1936) Orientalist, (Leiden: Leiden University
Islam Negeri Walisongo, 2010), hlm. 75. Library, 2007), hlm. 11.

P-ISSN : 2721-369X 57
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

merupakan salah satu peneliti dan oleh Michael Jan de Goeje.19 Perjalanan
kritikus hebat yang membedah pemikiran ini memakan waktu selama enam bulan.
dan kelakuan Christiaan Snouck Pada waktu itu ia berkenalan dengan
Hurgronje yang kolonialistik tanpa Habib Abdurrachman Az Zahir. Az Zahir
pengampunan. P.Sj. van Koningsveld yang keturunan Arab adalah wakil
memberi predikat Het Mekkansche Fest pemerintah Aceh, namun kemudian
sebagai karya ilmiah terbaik Christiaan bekerjasama dengan pihak Belanda. 20
Snouck Hurgronje.17 Hubungan ini terjalin dengan sangat baik,
Hal diatas dikarenakan penulisnya tidak diketahui apakah ini merupakan
berposisi benar-benar sebagai ilmuwan. bagian dari strategi Snouck ataukah
Setelah menyelesaikan program doktoral memang hubungan yang terjalin ini
dan menunjukkan prestasi yang baik memang sebatas hubungan. Pada tanggal
Christiaan Snouck Hurgronje diangkat 16 Januari 1885, Snouck Hurgronje
menjadi dosen di ”Leiden & Delf secara resmi masuk Islam di hadapan
Akademy”. Tugasnya sebagai dosen Qadhi Jedah dan menggunakan nama
adalah menyiapkan calon-calon pegawai Islam Abdul Gaffar21. Status baru ini
kolonial Belanda yang akan dikirim ke memberikan keleluasaan buat Snouck
Hindia Belanda.30 Tugasnya sebagai untuk bebas memasuki kota Mekah dan
dosen cukup serius dan sangat mendapat akses untuk belajar Islam pada
menentukan kelanjutan kekuasaan sejumlah Mufti di kota Mekah. Ia juga
kolonialisme Belanda di Nusantara. memanfaatkan kesempatan itu untuk
Menurut penulis, di sinilah karir belajar Bahasa Arab yang dikemudian
Christiaan Snouck Hurgronje sebagai hari sangat membantu dalam memahami
sang kolonialis sejati dimulai dalam berbagai aspek ajaran Islam.22
langkah-langkah praktis. Meskipun Kesempatan ini juga digunakan untuk
permulaan ini masih berkutat pada dunia memperdalam bahasa Melayu, ia
akademik perguruan tinggi. Tetapi, tidak bergumbul dengan orang-orang yang
bisa dipungkiri bahwa yang dilakukannya menguasai bahasa Melayu.
di ”Leiden & Delf Akademy” demi Dari pengalamannya di Makkah,
kelanggengan penjajahan Belanda di Snouck melihat sifat fanatik umat Islam
Nusantara.18 Dalam pendidikannya ini ia Hindia Belanda, terutama suku Aceh,
mendapat gelar cumlaude kecerdasanya dalam melawan Belanda. Karena
membawanya untuk memperdalam ilmu itu,niatnya untuk mengetahui Hindia
tentang agama Islam ke negeri asalnya. Belanda semakin kuat. Setelah dari
Pada tahun 1884, Hurgronje Makkah, Snouck kembali mengajar di
berangkat ke Mekah untuk memperdalam
pengetahuannya tentang sastra Arab dan 19
Redaksi Girimukti Pasaka, Snouck Hurgronje
agama Islam. Hurgronye berhasil dan Islam: Delapan Karangan tentang Hidup dan
menguasai Bahasa Arab karena dibantu Karya Seorang Orientalis Zaman Kolonial,
(Jakarta: PT Girimukti Pasaka, 1989)., dalam
Muthofifin, op, cit., hlm.80.
20
17
Latiful Khuluq, ibid., hlm. 14-15., dalam Pamungkas, op, cit., hlm. 195.
21
Baca Muthofifin, op, cit., hlm. 96.
Muthofiffin, op, cit., hlm. 84. 22
K. Subroto, Strategi Snouck Mengalahkan
18
Ibid.. Jihad di Indonesia, SYAMINA Edisi 1/ Januari
2017, hlm. 9.

P-ISSN : 2721-369X 58
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

Leiden. Keberadaan Snouck di Makkah terhadap muslim fanatik yang


tidak berlangsung terlalu lama. Ada mempunyai hubungan dengan dunia
beberapa masalah yang ia hadapi disana. internasional, termasuk bahaya
Di awal paruh terakhir tahun 1885 permintaan bantuan kepada negara Islam
Christiaan Snouck Hurgronje mau tidak di luar negeri. Rejim Belanda di
mau harus meninggalkan Mekah Indonesia sangat takut terhadap sesuatu
berdasarkan perintah pengusiran. yang berbau Pan Islamisme. Islam
Pertistiwa yang terjadi pada 5 Agustus dibayangkannya sebagai sebuah agama
1885 itu sebelumnya diawali pembacaan yang diorganisir secara rapi; di dalam
surat pengusiran oleh Wakil Gubernur banyak hal dianggap serupa dengan
dalam bahasa Turki yang tidak ia agama Katholik Roma yang memiliki
pahami.23 Mungkin infiltrasi dari Snock susunan kebiaraan hirarchis yang
sudah tercium dari sini. Menarik bersekutu dengan Sultan Turki.
membaca tulisan Van’t Veer: Akibatnya, Islam di mata penjajah
Belanda nampak sebagai musuh yang
… Sebenarnya semua yang bersangkutan menakutkan, maka tidak mengheran-kan
mengetahui identitas sarjana Belanda-nya
dan antara lain dia mendapat bantuan
apabila pemerintah Kolonial Belanda
sepenuhnya dari gubernur Turki. Turki pada waktu itu bertindak sangat
masih menguasai seluruh Semenan-jung membatasi ruang gerak umat Islam di
Arab. Keberangkatan-nya yang tergesa-gesa
terjadi justru atas permintaaan Gubernur, Indonesia; terutama dalam hal pergi haji
yang khawatir timbul kesulitan ketika oleh ke Makkah yang dianggapnya sebagai
berita-berita dalam pers Barat timbul kesan
biang keladi yang menimbulkan agitasi
bahwa Abd al-Ghaffar bukanlah sarjana
tetapi mata-mata.24 dan pemberontakan di Indonesia.25
Perkembangan regulasi diatas
Diusirnya Snouck dari Mekkah akan dibahas pada subbab selanjutnya.
membuatnya harus kembali ke Negeri Kembali ke Snouck, usai memperdalam
Belanda. Beberapa laporan dalam bentuk ilmu di Mekah, Snouck menjadi staff
surat dikirimkan kepada kerabatnya di pengajar di Universitas Leiden,
Belanda, begitu pula Djayadiningrat yang almamater lamanya pada 1885.
juga mengirim laporan ke Belanda Kehidupanya sebagai seorang pengajar,
tentang aktifitas dari Snouk di Mekkah. mungkin kurang ia senangi. Dalam
Di Mekkah ini Snouck menggenerali- petualanganya di Mekka dia mengetahui
sasikan pengalaman epirisnya bahwa ada akan Perang Aceh yang dihadapi
sebuah kefanatikan Islam melayu negaranya. Untuk itu ia mengirim surat
khususnya orang-orang yang ia temui untuk bisa berangkat ke Aceh atas
yang notabene mayoritas orang Aceh. wewenang dari pemerintahan Hindia
Dimasa awal regulasi Belanda, Belanda sebagai seorang peneliti.
pemerintah Kolonial Belanda sangat takut
23
Muthofifin, op, cit., hlm. 95.
24 25
Paul Van’t Veer, De Atjeh-Oorlog, (Uitgeverij H. J. Benda, Bulan Sabit dan Matahari Terbit.
De Arbeiders-pers/Wetenschappelijke Uitgeverij, Terj. Daniel Dhakidae. Jakarta: Pustaka Jaya,
1979), terj. Paul Van’t Veer, Perang Aceh: Kisah 1980, hal. 38 dalam Effendi, Politik Kolonial
Kegagalan Snouck Hurgronje, (Jakarta: PT Belanda Terhadap Islam di Indonesia Dalam
Grafiti Pers, 1985). hlm. 151. Dalam Muthofifin, Perspetif Sejarah (Studi Pemikiran Snouck
ibid.. Hurgronye), J TAPIs 2012, 8 (1): 91-112, hlm. 96.

P-ISSN : 2721-369X 59
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

Dimasa ini, para ahli Sehingga menurut Snouck, dalam bidang


perbandingan Agama dan ahli Agama Pemerintah Hindia Belanda
perbandingan sejarah sangat dipengaruhi hendaknya memberikan kebebasan
oleh teori “Evolusi” Darwin. Hal ini kepada umat Islam Indonesia untuk
membawa konsekuensi khusus dalam menjalankan Agamanya sepanjang tidak
teori peradaban di kalangan cendikiawan mengganggu kekuasaan pemerintah,
Barat, bahwa peradaban Eropa dan menggalakkan asosiasi dalam bidang
Kristen adalah puncak peradaban dunia. kemasyarakatan, dan menindak tegas
Sementara itu, Islam yang datang setiap faktor yang bisa mendorong
belakangan, menurut mereka, adalah timbulnya pemberontakan dalam
26
upaya untuk memutus perkembangan lapangan politik.
peradaban ini. Snouck melihat guru-guru agama
Ringkasnya, Snouck berpendapat, dan ahli kitab suci Islam, kiai dan ulama
Agama dan peradaban Eropa lebih tinggi merupakan unsur sosial yang paling
dan lebih baik dibanding Agama dan penting dalam tatanan masyarakat Hindia
peradaban Timur. Teori peradaban ini Belanda. karena maraknya perlawanan
berpengaruh besar terhadap sikap dan yang dipimpin oleh para Kiai dan ulama
pemikiran Snouck selanjutnya. Pada terhadap pemerintah, maka golongan ini
tahun 1876, saat menjadi mahasiswa di dianggap berbahaya oleh pemerintah
Leiden, Snouck pernah berkata: “Adalah Belanda, terlebih lagi orang-orang yang
kewajiban kita untuk membantu pulang dari ibadah Haji dan lama
penduduk Negeri jajahan maksudnya bermukim disana untuk menimba ilmu
warga muslim Indonesia agar terbebas agama, karena alasan inilah pemerintah
dari Islam”. Sejak itu, sikap dan membuat kebijakan tentang pembatasan
pandangan Snouck terhadap Islam tidak pergi Haji dan mengawasi masyarakat
pernah berubah. Hindia Belanda yang pergi Haji selama
Untuk mendukung semua beribadah sampai kembali ke tanah air.27
gagasannya menjadi kenyataan Snouck Karena banyak dari mereka yang pulang
mengusulkan untuk dibentuk Kantor ke tanah air mendirikan halaqah halaqah
Urusan Pribumi (Kantor voor kecil sampai pesantren guna memberikan
Indlandsche Zaken) pada tahun 1889. pendidikan agama pada masyarakat
Dan ia sendiri yang menjadi pejabat muslim pribumi.
pertama kantor tersebut. Kantor ini Dalam melancarkan politik
berubah menjadi Departemen Agama asosiasi pendidikan, Belanda mendirikan
setelah kemerdekaan. Snouck Hurgronje sekolah untuk masyarakat pribumi.
sukses memimpin kantor tersebut, dan Namun banyak terjadi diskriminasi yang
merekomendasikan berbagai formula sangat terelihat dalam mendirikan
kebijakan yang kemudian diadopsi sekolah. Dari mulai kurikulum yang
menjadi kebijakan resmi pemerintah diajarkan dan pengelompokan sekolah
kolonial Belanda. berdasarkan warna kulit dan ras. Awalnya
Bagi Snouck, musuh kolonialisme hanya anak-anak keturunan bangsawan
bukanlah Islam sebagai Agama,
melainkan Islam sebagai doktrin politik. 26
Subroto, op, cit., hlm. 4-5.
27
Racmadanty, op, cit., hlm. 40

P-ISSN : 2721-369X 60
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

yang dapat menikmati sekolah karena Hurgronje untuk menghadapi perlawanan


memang itu misi awal Snouck, memilih sporadis masyarakat Aceh dan di wilayah
anak-anak bangsawan untuk melancarkan lain. pemikiran Hurgronje ini sangat
misi nya memishakan mereka dari disukai Belanda dan menjadi kitab
kebudayaan asli, adat dan agama hingga sucinya Hindia Belanda. Karya-karya
mereka dapat berpegang pada tersebut di kemudian hari juga
28
kebudayaan barat. diterjemahkan menjadi beberapa bahasa
Snouck, dalam perjalanan khusunya bahasa Indonesia. Dari buku-
kariernya sebagai Profesor, mata-mata, buku inilah dapat dipahami alur
dan penasihat kolonial, ia menghasilkan pemikiran dari Snouck tentang Islam.
beberapa krya yang sangat luar biasa,
diantaranya: (1) Het Mekkaansche feest Perjalanan Snouck Horgronje di
(Leiden:rill, 1880); (2) De beteekenis van Hindia Belanda
den Islam voor zijne belijders in Sebelum kedatangan Snouck di
OostIndie (Leiden: Brill, 1882); (3) Dr. Indonesia, kebijakan-kebijakan Kolonial
C. Landerg’s “Studien” gepruft (Leiden: Belanda terhadap Islam di Indonesia
Brill, 1882); (3) Belder aus Mekka tidaklah memiliki arah yang jelas. Hal ini
(Leiden: Brill, 1882); (4) De Atjehers, 2 disebabkan miskinnya pengetahuan
Volume (Batavia: Landsdrukkerij/ Kolonial Belanda tentang Islam dan
Leiden: Brill, 1893, 1895); (5) Arabie en Indonesia, atau mungkin “buta” sama
Oost-Indie (Leiden: Brill, 1907); (6) sekali. Pada masa itu kebijaksanaan
Nederland en de Islam: Vier Kolonial Belanda terhadap Islam di
Voordrachten, Gehouden in de Indonesia, secara tradisional dibentuk
Negerlandsch-Indische oleh kombinasi yang kontradiktif antara
Bestuursacademie (Leiden: Brill, 1911); ketakutan dan pengharapan yang
30
(7) De Islam in nederlandsh-Indie berlebih-lebihan. Dikemudian hari
(Baarn: Hollandia-drukkerj, 1913); (8) Belanda akan sangat bersyukur karena
Ambtelijke adviezen van C. Snouck menyetujui kedatangan Snouck ke
Hurgronje 1889-1836 3 volume, editen Indonesia.
by E. Gobee and C. Andriaanse (The Surat yang ditulis Snouck pada
Hague: Nijhoff, 1957-1965).29 1887 tersebut mendapat tanggapan positf,
Karya diatas hanya sebagian kecil pada 1889 Snouck diizinkan untuk masuk
dari karya-karya Horgonje. Karya-karya wilayah Indonesia sebagai peneliti. Pada
tersebut lahir ketika perjalananya di tanggal 1 April 1889, Snouck Hurgronje
Mekkah, penelitian di Belanda maupun di mengadakan perjalanan ke Indonesia.
Indonesia. Dari beberap hasil Tujuan pertama adalah Kota Penang, dan
penelitianya tersebut, digunakan Belanda dari Penang Snouck bermaksud ke
sebagai semacam nasihat-nasihat pedalaman Aceh dan kemudian tiba di
sekitar Istana Sultan Aceh di Keumala.
28
Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, Tujuan dari perjalanannya itu adalah
h.41. dan juga Hamid Algadri, Islam dan
Keturunan Arab dalam Pemberontakan Melawan
30
Belanda,. (Bandung: Mizan, 1996). h.30., dalam H. J. Benda, Bulan Sabit dan Matahari Terbit.
Rachmadanty, ibid., hlm. 41. Terj. Daniel Dhakidae. Jakarta: Pustaka Jaya,
29
Witkam, op, cit., hlm. 148-149. 1980, hal. 38 dalam Effendi, op, cit., hlm. 96.

P-ISSN : 2721-369X 61
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

mengumpulkan informasi-informasi tersebut antara lain : Pangiima Polim,


militer dan strategi guna membantu Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Cut Nyak
pelaksanaan perang di Aceh.31 Meutia. Teungku cik di Tiro dan lain-
Sesampainya di Penang dan dilanjutkan 1ain. Para pejuang-pejuang ini berjuang
ke Aceh Ia tidak lama disana, Ia dicurigai mati-matian demi negeri Aceh jangan
oleh militer Belanda yang ada disana. sampai dimasuki oleh orang-orang-orang
Hurgonje akhirnya keluar dari Aceh dan asing yang akan merusak tatanan
menuju Batavia.32 Setibanya di Jawa pada kehidupan rakyat Aceh terutama dari segi
11 Mei 1889 ia berkesempatan untuk agama yang mayoritas agama islam.35
melakukan kajian tentang Islam Jawa. Setelah dua tahunnya di Aceh atas
Lima hari setelah kedatangan-nya perizinan yang pertama habis, ia kembali
di Batavia pada 16 Mei 1889, keluarlah ke Batavia. Ia kemudian diangkat sebagai
Beslit Gubernur Jenderal yang penasihat pemerintah kolonial urusan
mengangkat Snouck Hurgronje sebagai bahasabahasa Timur dan hukum Islam
petugas peneliti Indonesia selama dua pada tanggal 15 Maret 1891.36
tahun, dengan gaji f.700,- sebulan. Perjalanannya selama dua tahun ini
Penugasan Snouck kemudian dikuatkan sangat berarti untuk mempelajari
dengan besluit Raja.33 Penelitian di Aceh masyarakat Aceh dalam konteks sosial-
sesuai dengan beluit tersebut dilakukan antropologis agama Islam. Hasil-hasil
selama dua tahun. Dalam perjalananya yang didapat Snouck selama dua tahun di
penelitianya di Indonesia ia memiliki Aceh membawanya kembali ke Aceh
penasihat yang menentukan setiap untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
kegiatan penelitianya. Seorang Betawi Selain itu dalam penelitian lanjutanya ke-
yang bernama Sayyid Utsman34 seorang 3 di Aceh, Ia bekerja di bawah kuasa
ulama yang mengetahui seluk beluk Gubernur Militer di wilayah Aceh yaitu
Islam di Indonesia. Pengalamnya yang Van Heutsz.
berada di tanah Arab bertahun-tahun juga Pada saat itulah Snouck
mempermudah Snouck dalam mendalami menjalankan misinya dengan bergabung
Islam Indonesia secara keseluruhan. dalam operasi-operasi militer selama 33
Dengan bekal yang sudah banyak ia bulan di Aceh. Dalam moment ini
terima, cukup untuk perjalanan masuk ke Snouck Hurgronje memanfaatkan
wilayah Sumatera (Aceh). jabatannya dengan memimpin suatu dinas
Aceh yang dikenal dengan Kota intelijen. Hasilnya dalam tugasnya itu,
Serambi Mekkah, tidak sedikit pejuang- Snouck Hurgronje dapat menawan 100
pejuang Aceh berjuang dalam orang barisan perlawanan pada 5
mempertahankan negeri aceh termasuk September 1896 di Bouronce, pantai
juga kaum wanita. Para pejuang-pejuang utara Aceh.37 Dalam masa ini nampak
31 35
Subroto, op, cit., hlm. 9. Yunani Hasan, Politik Christian Snouck
32
Pamungkas, op, cit., hlm. 195. Hurgronje Terhadap Perjuangan Rakyat Aceh, J
33
Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, Crikestra 2013, 3 (4): 48-50, hlm. 48.
36
LP3ES Jakarta, cetakan pertama Februari 1985, Pamungkas, op, cit., hlm. 196.
37
118. Dalam Subroto, op, cit., hlm. 9. Guntur Pribadi, Pemikiran Politik Asosiasi
34
Conference Proceedings: Annual International Christian Snouck Hurgronje dan Implikasinya
Conference On Islamic Studies (AICIS XII), terhadap Peminggiran Politik Islam di Indonesia,
Surabaya, hlm. 1382. (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Fakultas Syariah,

P-ISSN : 2721-369X 62
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

hubungan antara Snouck dengan Van Pada 1906 Hurgronje kembali ke


Heutsz, hal ini mungkin dikarenakan almamaternya sebagai guru besar. Pada
pendekatan masing-masih sangat lah 12 Maret 1906 berangkatlah Snouck
berbeda. Snouck dengan kemampuan Hurgronje untuk cuti setahun ke negeri
intelektualitas yang tinggi di bidang Belanda, hampir tujuh belas tahun
agama Islam, sementara itu Heutsz sesudah tanggal ia memulai kegiatannya
dengan pendekatan militer. di Betawi (11 Mei 1889). Sewaktu
Setelah tinggal di Aceh selama berlibur tersebut, ia diangkat menjadi
tujuh bulan, pada awal tahun 1892 ia guru besar di Universitas Leiden, dan
kembali ke Batavia. Pada tanggal 23 Mei pada 23 Januari 1907 menerima
1892, Hurgronje menyampaikan laporan peresmian pengangkatan sebagai guru
penelitiannya yang berjudul Atjeh besar, merangkap sebagai Penasehat
Verslag kepada pemerintah kolonial Menteri Jajahan. Jabatannya itu
Belanda. Laporan itu kemudian dijalankannya sampai meninggal dunia
diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul pada Juli 1936, dalam usia 79 tahun.
De Atjeher38 (terbit dua jilid tahun 1893 Karir Snouck Hurgronje memang sangat
dan 1894).39 Karya-karya tersebut juga mengagumkan. Tidak hanya
diikuti dengan beberapa karya lain yang kepandaiannya dalam bidang politik,
dijelaskan pada subbab sebelumnya. dimana dari pengalamannya di Aceh ia
Sementara itu, mulai 11 Januari 1899 merumuskan apa yang kemudian dikenal
Snouck Hurgronje menjabat Penasehat sebagai “politik Islam”.
Urusan Pribumi dan Arab40. Disebabkan Dalam bidang akademik pun
perbedaan pandangan, maka berakhirlah pemikiran Snouck sangat berpengaruh,
kerjasamanya dengan Van Heutsz pada terbukti dari panduan wajib untuk
tahun 1903. Sesudah itu ia tidak kembali menentukan kebijakan-kebijakan yang
lagi ke Aceh, namun ia tetap bekerja akan diberlakukan di Hindia Belanda.
untuk daerah itu, meskipun tanpa Karenanya tidaklah mengherankan sosok
mengunjungi.41 Snouck Hurgronje yang merupakan
Kariernya yang sangat baik di seorang ilmuwan orientalistik dan
Indonesia, juga di lakukannya di Belanda. politikus kolonialis yang produktif
seringkali dipertahankan oleh pemerintah
2004), hlm. 19. Dalam Jannah, op, cit., hlm. 73- kolonial Belanda. Hal ini terbukti ketika
74. gelar guru besar di Leiden ditawarkan
38
Buku ini diterjemahkan dalam bahasa Inggris kepadanya, oleh Snouck Hurgronje baru
dan juga bahasa Indonesia. Dalam hal ini penulis
menggunakan dua sumber terjemahan tersebut. diterima baik setelah Pemerintah
Baca Snouck Hurgronje, The Acehnese, (Leyden: mengabulkan syarat yang
E.J Brill, 1906), terjemahan A. W. S. O'sullivan
Volume 1 & 2, hlm. 1-475; Snouck Hurgronje,
dikemukakannya. Syaratnya ialah agar
Aceh di Mata Kolonialis, (Jakarta: Yayasan Soko hendaknya ia tetap boleh menjalankan
Guru, 1985), hlm. 1-380. jabatan sebagai penasehat dalam urusan-
39
Pamungkas, op, cit., hlm. 196.
40
Adviseur voor inlandsche zaken urusan yang menyangkut kepentingan
41
Adriaanse dan Gobee, Nasihat-nasihat C. golongan pribumi dan golongan Arab.21
Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya Sehingga selain menjabat sebagai guru
Kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889 1936,
(Jakarta: INIS, 1990), Terj. Sukarsi, hlm. ix. besar, ia juga menjabat sebagai Penasihat
Dalam Jannah, op, cit., hlm.74.

P-ISSN : 2721-369X 63
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

Menteri Jajahan42 hingga Ia meninggal sejak agama ini lahir. Jika memusuhi
pada tanggal 26 Juni 1936 di usia 79 agama ini maka akan menimbulkan
tahun.43 Berakhirlah hidup seorang kerugian yang amat besar bagi Belanda.
legenda strategi intelektual Hindia Belanda harus menyadari ini adalah
Belanda. Seorang yang sangat berjasa kekuatan manusianya secara komunal
bagi setiap kebijakan Belanda di akhir yang sekaligus juga beragama Islam.
abad ke-19. Kekuatan komunal tersebut, sampulnya
adalah kekuatan politik. Jika Belanda
Pemikiran Hurgronje tentang Islam di melawan Islam sebagai Agama, maka
Indonesia Belanda akan menghadapi pasukan jihad
Hurgronje memiliki perspektif yang melawan kelompok yang mengusik
kolektif dengan pendapat umum agamanya. Untuk itu saran-saran
mengenai Islam di Indonesia. Bahwa Hurgronje sangat diperlukan.
Islam adalah agama yang damai. Agama Menurut Federspiel,
yang mengajarkan kebaikan, agama yang
menjujung tinggi nilai-nilai ketentraman. The Dutch colonial administration also
limited the deepeng of religious belief by
Dilain sisi, berdasarkan pengalaman rigidly maintaining a political and economic
empirisnya – jiwa avonturirnya dari system that limited the role of the local
Makkah ke Pengan, Aceh dan Batavia – rulers, and inadvertently prevented the
adoption of social and political reforms that,
ia berkesimpulan bahwa ada suatu sifat from a religious view point, wol have
fanatik tinggi dalam Islam di Indonesia intendified Islam among the general
population.45
dan sifat ini jika dikonvrontasikan dengan
Belanda tanpa strategi yang sesuai akan Regulasi Hindia Belanda sebelum
berdampak buruk bagi Belanda. kedatangan Snouck – terdapat beberapa
larangan dalam beribadah. Untuk itu
... Snouck tidak menutup mata terhadap
kemampuan politik fanatisme Islam.
Snouk menyarankan agar pemerintah
Baginya, musuh kolonialisme bukanlah Belanda tidak membatasi rakyat Aceh
Islam sebagai agama, melainkan Islam dan Indonesia dalam menjalankan
sebagai doktrin politik.44
ibadahnya.46 Melarang umat Islam
Potongan kalimat diatas agaknya beribadah berarti memusuhi agama itu
menjadi kalimat wajib dalam setiap sendiri.
pembahasan tentang Snouck. Namun Snouck merumuskan strategi yang
jarang dipahami tentang makna dan arti dipakai dalam memperlakukan tanah
secara lebih eksplisit. Menurut Snouck, jajahan Belanda (Hindia Belanda).
Islam sebagai agama membahas Pertama, dalam bidang agama murni
mengenai ibadah dan bagaimana
45
menjalankan perintah keagamaan ini dan Howard M. Federspiel, The Persatuan Islam,
(Tesis), (Montreal: Institute of Islamic Studies
menjauhi larangan yang sudah ditaati McGill University, 1966), hlm. 6.
46
Sebelum kedatanggan Snouck dengan hasil
penelitiannya, Pemerintah Hindia Belanda sempat
42
Janah, op, cit., hlm. 73-75. mengeluarkan aturan tentang pembatasan ibadah
43
Pamungkas, op, cit., hlm. 196. haji. Belanda menganggap sikap ofensif rakyat
44
Suminto, Politik Islam Hindia Belanda. Jakarta: pribumi diperoleh ketika mereka memperdalam
LP3ES, 1985, hal. 11 dalam Effendi, op, cit., ajaran mereka dan mendapat pengaruh dari ibadah
hlm. 99-100. haji tersebut.

P-ISSN : 2721-369X 64
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

(ibadat), pemerintah Hindia Belanda Ketiga, dalam bidang politik,


memberikan kebebasan kepada umat pemerintah harus mencegah setiap usaha
Islam untuk menjalankan ajaran-ajaran yang akan membawa rakyat kepada
agama mereka sepanjang tidak fanatisme politik pan-Islam.49 Dalam
mengganggu kekuasaan Belanda. Dalam bidang politik ini, pemerintah Belanda
bidang agama murni atau ibadah, dengan tegas menolak setiap usaha yang
pemerintah kolonial pada dasarnya harus akan membawa rakyat kepada fanatisme
memberikan kebebasan kepada umat dan Pan Islamisme. Unsur politik dalam
Islam untuk melaksanakan ajaran Islam harus diwaspadai dan kalau perlu
agamanya, asalkan tidak mengganggu ditindak tegas. Berbagai pengaruh asing
kekuasaan kolonial Belanda. Mengenai yang menjurus ke politik harus
bidang ini pemerintah tidak boleh diwaspadai. Satu hal yang perlu
menyinggung dogma atau ibadah murni. diperhatikan dalam hal ini adalah
Dogma ini tidak berbahaya bagi menghindari segala tindakan yang
pemerintah kolonial, menurut Snouck di berkesan menentang kebebasan
kalangan umat Islam akan segera terjadi beragama.
perubahan secara perlahan untuk Pemerintah kolonial selalu
meninggalkan ajaran agama Islam. waspada terhadap segala kemungkinan
Snouck melihat bahwa ketaatan yang dapat membahayakan
sepenuhnya dalam melaksanakan rukun kekuasaannya. Seperti gerakan tarekat
Islam, mengerjakan shalat lima waktu yang dianggap sebagai bahaya dari
dan melakukan ibadah puasa, merupakan dalam, disamping gerakan Pan-Islam
beban berat bagi orang Islam pada abad yang dianggap pemerintah kolonial
ini.47 sebagai bahaya dari luar. Dalam hal ini
Kedua, dalam bidang sosial para haji menduduki posisi sangat
kemasyarakatan pemerintah penting sebagai faktor pembawa
memanfaatkan pelbagai adat kebiasaan pengaruh Pan Islam dari luar, sehingga
yang berlaku dalam masyarakat dengan mereka pun sering dicurigai dan selalu
cara menggalakkan rakyat agar diawasi oleh pemerintah. Kebijakan lain
mendekati Belanda, bahkan membantu juga diajukan Snouck kepada pemerintah
rakyat yang akan menempuh jalan Hindia Belanda, yakni mengawasi kas
tersebut. Dalam bidang sosial masjid agar tidak digunakan untuk hal
kemasyarakatan ini pemerintah yang membahayakan kekuasaan
memanfaatkan adat kebiasaan yang pemerintah. Selain itu, pemerintah juga
berlaku dan menggalakkan agar rakyat harus selektif terhadap jemaah haji dari
tetap berpegang teguh pada adat tersebut, Hindia Belanda karena tidak semua orang
sehingga ajaran Islam sangat dibatasi
agar tidak meluas. Untuk membendung Nasional, (Jakarta: RMBooks, 2012) , h. 6., dalam
hukum Islam, Snouck mengemukakan Rachmadanty, op, cit., hlm. 4.
49
Husnul Aqib Suminto, Politik Islam Hindia
Theori Reseptie.48 Belanda, hlm. 12. Dalam Muhammad Iqbal,
Politik Hukum Hindia Belanda dan Pengaruhnya
terhadap Legislasi Hukum Islam di Indonesia, J
47
Jannah, op, cit., hlm. 82. Ahkam, 8 (2): 117-126, hlm. 120. Suminto, Politik
48
Yayan Sopyan ,Islam Negara Transormasi Islam Hindia Belanda, 12. Dalam Jannah, op, cit.,
Hukum Perkawinan Islam dalam Hukum hlm. 84.

P-ISSN : 2721-369X 65
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

yang beribadah haji itu fanatik dan jabatan yang strategis agar Hindia
berjiwa pemberontak. Banyak di antara Belanda dapat dipimpin oleh pribumi
mereka yang pergi ke Makkah benar- yang ke-barat-(barat)an, serta patuh pada
benar untuk beribadah.50 pemerintah Belanda.52 Inti dari alur pikir
Snouck berkeyakinan bahwa Snouck adalah membiarkan masyarakat
tarekat sangat berperan dalam pergerakan pribumi untuk beribadah dan
untuk itu Hindia Belanda harus berhati- mempertahankan Islamnya, namun secara
hati mengenai hal ini selain Pan-Islam. perlahan melemahkan kekuatan politik
Tarekat dan Islamisasi Nusantara Islam tersebut, agar manusianya takluk
memang tidak bisa dipisahkan, kiranya kepada Belanda. Pemikirannya ini
pendapat Snouck diatas dapat dipengaruhi oleh penelitiannya yang
dipertanggung-jawabkan. Menurut Mukti sangat impresif.53 Penelitian yang
Ali, bahwa Islam masuk dan berkembang dilakukan di wilayah Sumatra (Penang
di bumi Indonesia dengan cukup ke Aceh) dan sedikit wilayah di Jawa ini
mencengangkan adalah berkat para guru – hasil penelitiannya digunakan untuk
dan pengikut-pengikut tarekat. 51 Disisi mengambil kebijakan di seluruh daerah
lain, Snouck meyakinkan Belanda bahwa taklukan Hindia Belanda.
upacara dalam Islam terhitung sangat Dalam segi hukum Islam di
komplek dan berat, untuk itu Belanda Indonesia, Snouck juga memiliki teorinya
jangan melakukan intervensi apapun sendiri. Snouck Hurgronje membalikkan
tentang hal ini. Jika Belanda melakaukan teori Van den Berg dan membangun teori
perlawanan atau intervensi dalam Receptie. Menurut dia, hukum yang
kebijakan beribadah tersebut, ditakutkan berlaku bagi rakyat pribumi pada
– justru masyarakat akan lebih taat dalam dasarnya adalah hukum adat. Hukum
beribadah. Islam baru berlaku dalam masyarakat
Dua pertimbangan Snouck untuk kalau norma-normanya sudah diakui dan
menhadapi Islam Indonesia pada masa itu diterima oleh masyarakat tersebut.
melahirkan solusi ala Snouck. Ia Karenanya, hukum Islam terserap dan
memberikan solusi untuk mengeliminir menjadi bagian dari hukum adat.54
kekuatan Politik Islam di Indonesia, yaitu Snouck beranggapan bahwa kaum
dengan pendidikan. Snouck merekomen- Muslim Indonesia lebih menghargai
dasikan bahwa untuk mengalahkan mistik daripada hukum Islam dan lebih
pengaruh Islam di Hindia Belanda, kaum menghargai pemikiran agama yang
priyayi atau elit pribumi harus diberi
pendidikan Barat, sehingga terjauhkan 52
Amalia Racmadanty, Kebijakan Politik
dari agamanya dengan tujuan untuk Asosiasi Pendidikan Kolonial Terhadap Umat
Islam Tahun 1890-1930, (Skripsi), (Jakarta:
menempatkan para elit ini di berbagai Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
2016), hlm. 7.
53
Lihat Snouck Hurgronje, Aceh di Mata
50
Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, 12., Kolonialis, (Jakarta: Yayasan Soko Guru, 1985),
dalam ibid., hlm. 85. hlm. 1-380.
51 54
Ja’far Shodiq, Pertemuan Antara Tarekat & Kritikan Snouck Hurgronje terhadap pola
NU (Studi Hubungan Tarekat dan Nahdatul pemikiran Van den Berg, dapat diihat dalam
Ulama dalam Konteks Komunikasi Politik 1955- bukunya Kumpulan Karangan Snouck Hurgronje,
2004), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. Jilid III, (Jakarta: INIS, 1995), h. 53-204. Iqbal,
19. op, cit., hlm. 120.

P-ISSN : 2721-369X 66
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

spekulatif daripada pelaksanaan De Islam in Nederlandsch-Indie, dalam


kewajiban agama itu sendiri. Islam masih Groote Godsdienten, Seri II, (Baarn :
bercampur baur dengan sisa-sisa Holandia Drukkerij, 1913)58. Teori ini
peninggalan Hindu dan ini diakomodasi sebenarnya didahului oleh Pijnapel59,
dengan sumber masuknya Islam dari baru setelah itu dikuatkan oleh Snouck
India. Karenanya, mistik mempunyai Hurgronje. Menurut Snouck, setelah
pengaruh di semua kalangan penduduk.55 Islam berakar kuat di kota-kota
Berdasarkan inilah dia beranggapan pelabuhan di Anak Benua India, Muslim
bahwa Islam belum sepenuhnya diterima Deccan tersebut datang ke wilayah
oleh masyarakat. Dalam nasihatnya Melayu-Indonesia sebagai para penyebar
kepada pemerintah Hindia Belanda, ia Islam yang pertama. Setelah itu, barulah
menyatakan bahwa adat – terutama di mereka disusul oleh orang-orang Arab,
Minangkabau – harus dipertahankan dan kebanyakan adalah keturunan Nabi SAW.
dibela dari propaganda kelompok agama karena bergelar sayyid atau syarif, yang
yang ingin mengubahnya. Untuk itu, adat menyelesaikan penyebaran Islam di
harus dibiarkan berkembang, tetapi tetap Nusantara.60
berada di bawah pengawasan pemerintah. Setiap karya yang merupakan
Sifat kedaerahan dan keanekaragaman hasil dari buah pikir Snouck Hurgronje
adat juga harus dipupuk agar penduduk menjadi semacam rujukan pertama, jika
Hindia Belanda tidak punya kesatuan mengkaji masalah kebijakan politik,
hukum.56 Dalam hal diatas, Snouck agama, ekonomi, pendidikan, dan sosial
memiliki generalisasi tentang Islam di pemerintahan Hindia Belanda.
Nusantara, bahwa masih ada budaya- Pemikiranya yang hampir keseluruan
budaya Pra-Islam yang masih menyinggung mengenai strategi dan
dipertahankan, berdampingan dengan kelemahan Islam di Indonesia, dewasa ini
agama Islam. Hal ini memang terjadi di dicibir. Masuknya Snouck dalam agama
Indonesia, dan masih juga ditemui Islam hanya sebagai pelengkap
praktik-praktik semacam itu di era penelitiannya, semakin mendambah
modern ini. kebencian sebagian kalangan kepada
Pemikiran Snouck tentang Islam dirinya. Begitu pula dengna teori Gujarat,
di Indonesia juga memberi sumbangsi banyak tokoh Indonesia seprti Hamka
dalam kontroversi perdebatan teori yang menganggap bahwa Snouck dan
masuknya Islam di Indonesia. Dalam kawan-kawan ini sengaja menjauhkan
penelitiannya yang secara kontinu di Indonesia dari negeri asal Agama Islam
Sumatra ia beranggapan bahwa Islam di (Arab/ Teori Mekkah).
Indonesia ini berasal dari daratan India57 58
Baiti, op, cit., hlm 140.
(Gujarat). Pendapatnya Ia jabarkan pada 59
De Islam in Nederlandsch Indie, dalam Groote
Godsdienten, Seri II, (Baarn: Holandia Drukkerij,
1913), halaman 359-392. Baca Rosita Baiti, Teori
55
Snouck Hurgronje, Kumpulan Karangan, Jilid dan Proses Islamisasi di Indonesia, J Wardah,
X (Jakarta: INIS, 1993), h. 146. Dalam Iqbal, 2014, 28 (15): 133-145, hlm. 134.
60
ibid., hlm. 120. Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur
56
Ibid.. Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan
57
Lihat Donny Khoirul Aziz, Akulturasi Islam XVIII: Akar Pembaharuan Islam Indonesia
dan Budaya Jawa, J Fikrah, 2013, 1 (2): 253-256, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 2-3. Dalam Aziz,
hlm. 254. op, cit., hlm. 254-55.

P-ISSN : 2721-369X 67
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

C. Landerg’s “Studien” gepruft (Leiden:


Kesimpulan Brill, 1882); (3) Belder aus Mekka
Christian Snouck Hurgronje (Leiden: Brill, 1882) dan lain-lain.
merupakan putra dari pasangan dari Snouck diizinkan untuk masuk
pasangan Seorang Pendeta Protestan, Ds. wilayah Indonesia sebagai peneliti. Pada
J.J. Snouck Hurgronje dan Anna Maria tanggal 1 April 1889. Tujuan pertama
de Visser (1819-1892) yag lahir pada adalah Kota Penang, dan dari Penang
tanggal 8 Februari 1857. Pada tahun 1874 Snouck bermaksud ke pedalaman Aceh
ia mengambil jurusan teologi dan dan kemudian tiba di sekitar Istana Sultan
humanities di Uniersitas Leiden. Aceh di Keumala. Sesampainya di
Keuletannya di bidang akademik Penang dan dilanjutkan ke Aceh Ia tidak
mengantarkannya, pada 24 November lama disana, Ia dicurigai oleh militer
1880 selesai studi doktroral dengan Belanda yang ada disana. Selama di
yudicium cum laude, mempertahankan Aceh, tujuannya adalah mengumpulkan
disertasinya berjudul Het Mekkansche informasi. Lima hari setelah kedatangan-
Fest. Setelah menyelesaikan program nya di Batavia pada 16 Mei 1889,
doktoral dan menunjukkan prestasi yang keluarlah Beslit Gubernur Jenderal yang
baik Christiaan Snouck Hurgronje mengangkat Snouck Hurgronje sebagai
diangkat menjadi dosen di ”Leiden & petugas peneliti Indonesia selama dua
Delf Akademy”. Pada tahun 1884, tahun, dengan gaji f.700,- sebulan.
Hurgronje berangkat ke Mekah untuk Penelitian di Aceh sesuai dengan beluit
memperdalam pengetahuannya tentang tersebut dilakukan selama dua tahun.
sastra Arab dan agama Islam. Dari Dalam perjalananya penelitianya di
pengalamannya di Makkah, Snouck Indonesia ia memiliki penasihat yang
melihat sifat fanatik umat Islam Hindia menentukan setiap kegiatan penelitianya.
Belanda, terutama suku Aceh, dalam Seorang Betawi yang bernama Sayyid
melawan Belanda. Karena itu,niatnya Utsman. Setelah dua tahunnya di Aceh
untuk mengetahui Hindia Belanda atas perizinan yang pertama habis, ia
semakin kuat. Diusirnya Snouck dari kembali ke Batavia. Perjalanannya
Mekkah membuatnya harus kembali ke selama dua tahun ini sangat berarti untuk
Negeri Belanda. Di Mekkah ini Snouck mempelajari masyarakat Aceh dalam
menggeneralisasikan pengalaman konteks sosial-antropologis agama Islam.
epirisnya bahwa ada sebuah kefanatikan Setelah tinggal di Aceh selama tujuh
Islam melayu khususnya orang-orang bulan, pada awal tahun 1892 ia kembali
yang ia temui yang notabene mayoritas ke Batavia. Pada tanggal 23 Mei 1892,
orang Aceh. Snouck, dalam perjalanan Hurgronje menyampaikan laporan
kariernya sebagai Profesor, mata-mata, penelitiannya yang berjudul Atjeh
dan penasihat kolonial, ia menghasilkan Verslag kepada pemerintah kolonial
beberapa krya yang sangat luar biasa, Belanda. Pada 1906 Hurgronje kembali
diantaranya: (1) Het Mekkaansche feest ke almamaternya sebagai guru besar
(Leiden:rill, 1880); (2) De beteekenis van hingga Ia meninggal pada tanggal 26 Juni
den Islam voor zijne belijders in 1936 di usia 79 tahun.
OostIndie (Leiden: Brill, 1882); (3) Dr.

P-ISSN : 2721-369X 68
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

Snouck Hurgronje dalam Indonesia, yaitu teori guarat yang ia


pemikiannya meyakini bahwa Islam kembangkan.
adalah agama yang damai. Sebelm
campurtangan Snouck dalam pemikiran
kolonial, ada beberapa aturan dari DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Donny Khoirul. 2013. Akulturasi
kolonial yang cenderung memicu
Islam dan Budaya Jawa. J Fikrah.
konfrontasi dengan pribumi. Salah 1 (2): 253-256.
satunya pelarangan peribadatan. Snouck
merumuskan strategi yang dipakai dalam Baiti, Rosita. 2014. Teori dan Proses
memperlakukan tanah jajahan Belanda Islamisasi di Indonesia, J
Wardah, 28 (15): 133-145.
(Hindia Belanda). Pertama, dalam bidang
agama murni (ibadat), pemerintah Hindia Caray, Peter. 2011. Pangeran Diponegoro
Belanda memberikan kebebasan kepada (1785-1855): A Leader Made not
umat Islam untuk menjalankan ajaran- Born. Naskah ini disampaikan
ajaran agama mereka sepanjang tidak Carey dalam Seminar Nasional
Dies Natalis ke-54 Universitas
mengganggu kekuasaan Belanda. Kedua,
Diponegoro: Menggali
dalam bidang sosial kemasyarakatan Perjuangan Pahlawan Diponegoro
pemerintah memanfaatkan pelbagai adat Untuk Penyusunan Materi
kebiasaan yang berlaku dalam Pendidikan Karakter Bangsa di
masyarakat dengan cara menggalakkan Hotel Horison Semarang, 8
rakyat agar mendekati Belanda, bahkan Oktober 2011.
membantu rakyat yang akan menempuh Cortesao, Armando. 2014. Suma
jalan tersebut. Ketiga, dalam bidang Oriental: Perjalanan Dari Laut
politik, pemerintah harus mencegah Merah ke Cina & Buku Francisco
setiap usaha yang akan membawa rakyat Rodrigues. Penerjemah: Adrian
kepada fanatisme politik pan-Islam. Perkasa dan Anggita Pramesti.
Snouck berkeyakinan bahwa tarekat Yogyakarta: Ombak.
sangat berperan dalam pergerakan untuk Effendi. 2012. Politik Kolonial Belanda
itu Hindia Belanda harus berhati-hati Terhadap Islam di Indonesia
mengenai hal ini selain Pan-Islam. Dalam Dalam Perspetif Sejarah (Studi
segi hukum Islam di Indonesia, Snouck Pemikiran Snouck Hurgronye), J
TAPIs, 8 (1): 91-112.
juga memiliki teorinya sendiri. Snouck
Hurgronje membalikkan teori Van den Federspiel, Howard M. 1966. The
Berg dan membangun teori Receptie. Persatuan Islam. (Tesis).
Snouck beranggapan bahwa kaum Montreal: Institute of Islamic
Muslim Indonesia lebih menghargai Studies McGill University.
mistik daripada hukum Islam dan lebih Hasan, Yunani. 2013. Politik Christian
menghargai pemikiran agama yang Snouck Hurgronje Terhadap
spekulatif daripada pelaksanaan Perjuangan Rakyat Aceh, J
kewajiban agama itu sendiri. Pemikiran Crikestra, 3 (4): 48-50.
Snouck tentang Islam di Indonesia juga Hurgronje, Snouck. 1906. The Acehnese
memberi sumbangsi dalam kontroversi Volume 1. Terjemahan A. W. S.
perdebatan teori masuknya Islam di O'sullivan. Leyden: E.J Brill.

P-ISSN : 2721-369X 69
Jurnal Widya Citra Pendidikan Sejarah
Volume 1, Nomor 1 Maret 2020

Hurgronje, Snouck. 1906. The Acehnese Kerajaan Islam di Indonesia.


Volume 2. Terjemahan A. W. S. Jakarta: Balai Pustaka.
O'sullivan. Leyden: E.J Brill.
Purnomo, Mukhlisin. 2014. Sejarah
Hurgronje, Snouck. 1985. Aceh di Mata Kitab-kitab Suci. Yogyakarta:
Kolonialis. Jakarta: Yayasan Soko Forum.
Guru.
Racmadanty, Amalia. 2016. Kebijakan
Iqbal, Muhammad. 2012. Politik Hukum Politik Asosiasi Pendidikan
Hindia Belanda dan Pengaruhnya Kolonial Terhadap Umat Islam
terhadap Legislasi Hukum Islam Tahun 1890-1930. (Skripsi).
di Indonesia, J Ahkam, 8 (2): 117- Jakarta: Universitas Islam Negeri
126. Syarif Hidayatullah.
Jannah, Miftahul. 2014. Politik Hindia Shodiq, Ja’far. 2008. Pertemuan Antara
Belanda terhadap Umat Islam di Tarekat & NU (Studi Hubungan
Indonesia. (Skripsi). Surabaya: Tarekat dan Nahdatul Ulama
Universitas Islam Negeri Sunan dalam Konteks Komunikasi
Ampel. Politik 1955-2004). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kartodirdjo, Sartono. Pengantar Sejarah
Indonesia Baru 1500-1900: Dari Sjamsuddin, Helius. 2016. Metodologi
Emporium Sampai Imperium. Sejarah. Yogyakarta: Penerbit
Yogyakarta: Ombak. Ombak.
Muthofifin, Arief. 2010. Christian Snouk Subroto, K. 2017. Strategi Snouck
Hurgronje: Aritek Urusan Mengalahkan Jihad di Indonesia,
Perdata Kolonialistik Hindia SYAMINA Edisi 1/ Januari.
Belanda. Semarang: Institiut
Agama Islam Negeri Walisongo. Witkam, Jan Just. 2012. Orientalis
Writers. Gale: A Bruccoli Clark
Naupal, Muhammad. Kontroversi Layman, Dictionary of Liteary
Tentang Sayyid Utsman Bin Biography, Volume Three
Yahya (1822-1914) Sebagai Hundred Sixty-Six.
Penaseha Snouck Hurgonje.
Naskah ini disajikan dalam
Conference Proceedings: An-nual
International Conference On
Islamic Studies (AICIS XII).
Pamungkas, Danto. 2014. Kamus Sejarah
Lengkap: Memuat 1000 Entry
lebih mengenai Tokoh, Peristiwa,
Tempat, dan Benda-benda yang
berkaitan dengan sejarah umat
manusia. Yogyakarta: Mata Padi
Presindo.
Poesponegoro, M.D. dan N. Notosusanto.
2008. Sejarah Nasional
Indonesia, Jilid III: Zaman
Pertumbuhan dan Perkembangan

P-ISSN : 2721-369X 70

Anda mungkin juga menyukai