TAJWID
TAJWID
Izhar
Izhar adalah membaca huruf nun mati dan tanwin dengan jelas dan terang (tanpa dengung) apabila
bertemu dengan enam huruf-huruf izhar
Idgham
Idgham secara bahasa berarti meleburkan atau memasukan, dalam hukum nun mati, idham berarti
meleburkan nun mati/tanwin, yang terkait dengan hukum nun mati dan tanwin ini idghan terbagi menjadi
dua, yaitu Idgham Bi La Ghunah dan Idham Bi Ghunnah.
Selain Idgham Bi La Ghunah dan Idham Bi Ghunnah masih ada hukum idgham lain yang di bahas dalam
bab hukum idgham.
Huruf-huruf Idgham
Huruf idgham ada 6 yakni: Ya', Ra', Mim, Lam, Waw and Nun,
Untuk memudahkan dalam mengingat, huruf-huruf tersebut sering di gabung menjadi kata :
Yarmalun.
Idgham Bi La Ghunnah
Idgham Bi La Ghunnah yaitu memasukan/meleburkan nun mati dan tanwin (idgham) tanpa di
sertai dengan dengung.
Huruf idgham bi la ghunnah ada dua yaitu Ra dan Lam
Idgham Bi Ghunnah
Ghunah berarti dengung, Idgham bi ghunnah adalah meleburkan nun mati atau tanwin di sertai
dengan dengung,
Terjadi jika nun mati/tanwin bertemu dengan huruf idgham kecuali huruf idgham bi la ghunnah
HUKUM TAJWIDPage 1
( Ra dan Lam ).
Pengecualian
Jika nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf idgham dalam satu kata, maka hal ini di baca
jelas.
hanya ada 4 kata di dalam Al-Quran yang mengandung aturan tersebut, yaitu kata "Ad Dunya" , "
Bunyan " , " Sinwan " dan "Qinwan"
Contoh:
Ikhfa
Dalam hukum nun mati/tanwinikhfa terjadi apabila nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf
ikhwa, ikhfa ini juga sering di sebut denganIkhfa Haqiqi .
Selain ikhfa haqiqi masih ada ikhfa lain yaitu ikhfa syafawi yang berkenaan dengan hukum mim mati.
Huruf-huruf ikhfa ini ada 15, karena banyaknya huruf ikhfa ini mungkin akan lebih mudah jika kita
menghafalkan huruf izhar, iqlab dan idgham, dan sisanya adalah huruf ikhfa
Cara membacanya yaitu dengan samar - samar, dan dengungnya di panjangkan2 harakat
Huruf-huruf Ikhfa haqiqi :
Iqlab
Iqlab yaitu mengganti huruf nun mati atau tanwin menjadi seperti suara huruf mim mati, jika nun mati
atau tanwin bertemu dengan hurufBa , kadar panjangnya 2harakat
penulisan iqlab juga sering diberi tanda dengan huruf mim kecil
HUKUM TAJWIDPage 2
Contoh - contoh iqlab:
MIM MATI
Ikhfa' Syafawi
Ikhfa' Syafawi terjadi jika mim mati bertemu denganba . ب
Cara membaca Ikhfa' Syafawi di dengungkan, dengan panjang 2 harakat
Cara membaca Idgham Mislain adalah dengan cara menyuarakan suara mim rangkap atau di
tasydidkan dengan samar-samar dengan panjang 2 harakat.
Contoh-contoh Idhgam Syafawi atau Idgham Mislain
Izhar Syafawi
HUKUM TAJWIDPage 3
Izhar Syafawi apabila mim sukun/mati bertemu dengan semua huruf hijaiyyah kecualimim danba
HUKUM IDGHAM
Idgham Mutamatsilain
Idgham Mutamatsilain adalah pertemuan huruf mati / bersukun dengan huruf yang sama yang berharakat
misalkan: ب
َ dan ب
ْ
Pengecualiana pada pertemuan - pertemuan huruf berikut ini :
o mim ( )مsukun dan mim ( )مberharakat : - Idgham Mislan (dengung);
o nun ( )نsukun dan nun ( )نberharakat: - Idgaham bi ghunnah (dengung)
o dan huruf-huruf mad ( )ا و ي- di baca panjang sebagaimana mestinya (hukum mad).
Contoh - contoh idgham mutamatsilain:
Idgham Mutaqaribain
Idgham Mutaqaribain adalah pertemuan dua huruf yang hampir sama makhrajnya namun berbeda
sifatnya, yaitu pada huruf:
Cara membaca idgham mutaqaribain adalah dengan mengabaikan huruf pertama dan membaca
huruf kedua secara bertasdid;
Contoh - contoh idgham mutaqaribain :
HUKUM MAD
Mad Asli / Mad Thob'i
Mad Asli atau Mad Thob'i adalah memanjangkan bacaan di karenakan ada huruf mad ( ا, و,) ي, dan tidak
ada sebab yang dapat mengubah keasliannya.
Mad Asli atau Mad Thob'i di panjangkan sepanjang 2 harakat
HUKUM TAJWIDPage 4
Contoh - contoh mad asli:
Mad Lin
Mad Lin atau Mad Layyin terjadi di huruf berbaris atas (fathah dan dhomah) bertemu dengan huruf ya ( ) ي
atau wau ( ) وbertanda sukun, sedangkan di depannya lagi ada satu huruf lagi yang di matikan karena
waqaf (berhenti).
Yang di maksud bacaan miring (lin) adalah bacaan yang berbunyi seperti
- "Ai" = fathah bertemu ya,
- "Au" = fathah bertemu wau.
Mad Lin atau Mad Layyin terjadi hanya jika berhenti (waqaf).
Cara membaca Mad Lin atau Mad Layyin adalah di panjangkan 2, 4 atau 6 harakat
jika anda bertanya jadi 2, 4 atau 6 harakat ? ya, anda boleh pilih yang mana saja, hanya saja anda
harus konsisten pada pilihan pertama jika anda menemukan bacaan serupa hingga akhir bacaan.
Contoh - contohMad Mad Lin
Mad Badal
Mad Badal terjadi jika hamzah ( ) ءbertemu dengan huruf-huruf mad.
Cara membaca Mad Badal adalah di panjangkan 2 harakat.
HUKUM TAJWIDPage 5
Contoh - contohMad Badal
Mad Tamkin
Mad Tamkin adalah mad pada huruf ya ( ) يyang bertasydid dan juga berkasroh ( ي
ِّ )
Cara membaca Mad Tamkin adalah dengan panjang 2 harakat.
Contoh - contohMad Tamkin
Mad 'iwadh
Mad 'iwad terjadi jika berhenti (waqaf) pada huruf yang berbaris fatha tain ( ً ).
Kecuali pada huruf ta marbuthah ( ) ة.
Cara membaca Mad 'iwadh adalah tanwin (an) di hilangkan dan di baca seperti fatha biasa (a)
dengan panjang 2 harakat.
Contoh - contohMad 'iwadh
Mad farq
Mad farq adalah mad yang terhasil dari pertemuan mad badal dan huruf yang bertasydid.
Dinamakan mad farq karena untuk membedakan bahawa hamzah tersebut adalah hamzah untuk
bertanya "apakah?".
Juga dikenali dengan nama mad istifham (pertanyaan).
Cara membaca Mad farq kadar panjang bacaannya adalah 6 harakat.
Contoh - contohMad farq
HUKUM TAJWIDPage 6
Mad Silah Qasirah
Mad Silah Qasirah mad yang terjadi apabila “ha dhamir” (kata ganti) berada di antara dua huruf yang
berbaris ( bukan huruf mati).
Cara membaca Mad Silah Qasirah kadar panjang bacaannya adalah 2 harakat.
Contoh - contohMad Silah Qasirah
Cara membaca Mad Silah Tawilah kadar panjang bacaannya adalah 4 atau 5 harakat.
Contoh - contohMad Silah Tawilah
HUKUM TAJWIDPage 7
bertemu dengan mim.
Huruf-hurufnya adalah:
Huruf-hurufnya adalah:
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi Kadar panjang bacaannya: 6 harakat dan tidak disertai dengan
Idgham kecuali huruf عyang boleh dibaca dengan 4 atau 6 harakat.
Contoh - contohMad Lazim Mukhaffaf Kalimi
HUKUM RA’
Ra' Tafkhim
Ra' Tafkhim adalah cara membaca huruf ra dengan tafkhim (tebal).
Ra harus di baca tafkhim atau tebal karena beberapa sebab berikut ini:
Ra’ yang bertanda sukun dan huruf sebelumnya berbaris fathah atau dhommah.
Ra’ di hujung kalimah dibaca sebagai sukun kerana waqaf yang mendatang; juga diselangi huruf
mad wau ( ) وatau alif ( ) اyang bertanda sukun dan sebelumnya ada huruf yang berbaris fathah
atau dhommah.
Ra’ di hujung kalimah dibaca sebagai sukun kerana waqaf yang mendatang; sebelumnya terdapat
huruf mati selain huruf ( ) ىdan sebelumnya lagi terdapat huruf yang berbaris fathah atau
HUKUM TAJWIDPage 8
dhommah.
Ra' yang bertanda sukun selepas huruf hamzah wasal yang berbaris kasrah maupun dhomah.
Ra' yang bertanda sukun selepas huruf yang berbaris kasrah dan selepasnya terdapat huruf isti'la'.
Ra' Tarqiq
Ra' Tarqiq adalah cara membaca huruf ra dengan Tarqiq (tipis).
Ra harus di baca Tarqiq atau tipis karena beberapa sebab berikut ini:
Ra’ yang berbaris kasrah.
Ra' yang bertanda sukun selepas huruf yang berbaris kasrah dan bertemu dengan huruf yang
berbaris kasrah.
Ra’ di hujung kalimah yang disukunkan (waqaf yang mendatang) dan sebelumnya terdapat huruf
ya يyang bertanda sukun dan sebelum huruf ya يbertanda sukun ini, terdapat huruf yang
Ra' yang disukunkan di hujung kalimah (waqaf yang mendatang), sebelumnya terdapat huruf
isti'la' yang bertanda sukun dan sebelum huruf isti'la' ini, ada huruf yang berbaris kasrah.
HUKUM TAJWIDPage 9
HUKUM LAM
Lam Ta'rif
Lam Ta'rif adalah dua huruf "al" (Bahasa Arab: ) الـyang ditambah pada pangkal kata nama bahasa
Arab. Terdapat dua jenis lam ta'rif iaitu qamariah dan syamsiah.
Lam Ta'rif qomariah
di sebut juga dengan Alif Lam Qomariah,
Qomariah di ambil dari kata qomirun atau bulan, yang maksudnya membaca lam seperti kita
memandang tulisan alif lam yang di umpamakan tertulis bulan sehingga nampak jelas dan terang
Hukum ALIF LAM QOMARIYYAH terjadi apabila ALIF LAM bertemu dengan salasatu Huruf
QOMARIYYAH yang berjumlah 14 huruf, yang terkumpul pada lafazh :
IBGHI-HAJJAKA-WAKHOF-'AQIIMAH
Yaitu huruf:
Contoh :
Lafaz Al-Jalalah
Huruf لpada kata Al-Jalalah ( ) mempunyai tanda tasydid dan baris fatha di atasnya; namun
demikian, kadar bacaannya adalah 2 harakat. Ia tidak ditanda dengan huruf alif kecil untuk
membedakannya dengan ejaan kata Al-Latta.
Jika kata Al-Jalalah diwaqafkan di ujung kata, kadar bacaannya adalah 2 atau 4 atau 6 harakat.
Kata ini dilafaz dengan dengan tebal atau tipis menurut baris huruf yang sebelumnya :
HUKUM TAJWIDPage 10
Jika huruf sebelumnya berbaris fatha atau dhommah, maka huruf lam hendaklah dilafaz dengan
tebal (targhliz).
Contoh:
Jika huruf sebelumnya berbaris kasrah, maka huruf lam hendaklah dilafaz dengan tipis (tarqiq).
Contoh :
HUKUM Qalqalah
Qalqalah adalah bacaan pada huruf-huruf qalqalah dengan bunyi seakan-akan berdetik atau memantul.
Qalqalah besar yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau
berhenti. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan tetapi tidak
diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan.
Contoh :
Tanda-Tanda Waqaf
Jim - Waqaf Jaiz boleh tidak berhenti, namun di sarankan untuk berhenti.
Sad-Lam-Ya - singkatan dari "Al-wasl Awlaa" artinya wasal atau meneruskan bacaan.
HUKUM TAJWIDPage 11
Behenti sesaat tanpa mengambil nafas.
Waqaf Muraqabah, Tanda ini selalu muncul dua kali , cara membacanya adalah harus
berhenti di salah satu saja, jika sudah berhenti pada tanda yang muncul pertama, maka tidak
harus berhenti pada tanda yang kedua, begitupun sebaliknya.
Hamzah Wasal
Hamzah Wasal di awal kata adalah huruf tambahan yang hanya dibaca ketika hamzah tersebut berada di
permulaan bacaan dan digugurkan bacaannya/ tidak di baca jika disambung dengan kata sebelumnya.
Hamzah wasal terkadang harus di baca kasrah, dhomah ataupun fathah tergantung pada sebab - sebab
berikut ini:
Fathah
Apabila hamzah wasal bertemu dengan lam ta’rif
Contoh:
Di baca : Attaaibuunal'aaduun
Dhommah
Huruf ketiga pada kata kerja berbaris dhommah kecuali pada Surah Al-Ahqaaf: 04 (dibaca dengan
kasrah mengikut hukum ibdal)
Dibaca : Ud'u
Kasrah
- Pada kata nama masdar tanpa lam ta'rif yang terdiri dari lima atau enam huruf;
contoh:
Di baca : Istikbaaraa
Di baca : Ihdinaa
Nun 'Iwad
Nun 'Iwad : juga dikenali dengan Nun Wasal atau Nun Wiqaayah.
Pada beberapa mushaf telah di beri tanda huruf nun kecil yang di sebut dengan Nun Qutni,
Terjadi jika baris Tanwin (baris dua) bertemu dengan Alif Lam ( ) الatau Hamzah Wasal ( ) ا,
Cara membacanya :
huruf yang bertanwin itu akan dibaca satu baris saja dan dan di depannya akan di tambahkanhuruf
Nun berbaris kasrah (walaupun ia tidak ada pada tulisan).
Contoh :
Isymam
Hanya ada satu ayat yang terdapat bacaan Isymam dalam Al-Quran, yaitu pada Qs: Yusuf ayat: 11
Isymam di baca dengan mengisaratkan bibir seolah-olah sedang mengeluarkan kata "nu" namun tanpa
HUKUM TAJWIDPage 12
suara, ketika mentasydidkan nun yang berwarna merah pada ayat berikut ini:
Untuk melihat bagaimana Sheikh Mishary Alfalasy membaca Isymam ini bisa di tonton di youtube melalui
pastikan anda terhubung ke internet
Imalah
Imalah : mencondongkan bunyi bacaan baris fathah lebih hampir kepada bunyi baris kasrah. Hanya ada
satu tempat bacaan imalah: Surah Huud: 41
Tanda-tanda waqaf
مـ
1. Tanda mim ( ) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat
sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi
setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda
م
mim ( ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwidiqlab , namun sangat jauh berbeda
dengan fungsi dan maksudnya;
ط
2. tanda tho ( ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.
ج
3. tanda jim ( ) adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun
diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.
ﻇ
4. tanda zha ( ) bermaksud lebih baik tidak berhenti;
ص
5. tanda sad ( ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik
untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah
makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata
lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad;
ﮯﻠﺻ
6. tanda sad-lam-ya' ( ) merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa " yang bermakna
"wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan
tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik;
ق
7. tanda qaf ( ) merupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf " yang bermakna "telah
dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu lebih baik
meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan;
ﻞﺼ
8. tanda sad-lam ( ) merupakan singkatan dari "Qad yoosalu " yang bermakna "kadang
kala boleh diwasalkan ", maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh
diwasalkan;
ﻒﻴﻗ
9. tanda Qif ( ) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda
HUKUM TAJWIDPage 13
tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya
tanpa berhenti;
س ﺳ ﮑ ﺘﻪ
10. tanda sin ( ) atau tanda Saktah ( ) menandakan berhenti seketika tanpa
mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa
mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan;
ﻪﻔﻗو ﻪﺘﮑﺳ
11. tanda Waqfah ( ) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ), namun harus
berhenti lebih lama tanpa mengambil napas;
ﻻ
12. tanda Laa ( ) bermaksud "Jangan berhenti!". Tanda ini muncul kadang-kala pada
penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak
dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh
berhenti atau tidak;
ك
13. tanda kaf ( ) merupakan singkatan dari "Kathaalik " yang bermakna "serupa". Dengan
kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul;
. .
14. tanda bertitik tiga ( . . . .) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq
(Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara
membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti
pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.
HUKUM TAJWIDPage 14
HUKUM TAJWIDPage 15
Huruf Isti'la', yaitu:
Terangkatnya sebagian besar lidah ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat, lawannya Istifal.
Istifal, yaitu:
Menuturkan huruf dengan menurunkan sebagian besar lidah ke dasar permukaan mulut.
Sifatnya lemah, lawannya Isti'la'. Hurufnya ada 21, yaitu selain huruf-huruf Isti'la'.
HUKUM TAJWIDPage 16