Lembar Fakta Tipikor PT Antam
Lembar Fakta Tipikor PT Antam
2023
LEMBAR
FAKTA!
KAJIAN INFORMASI SEPUTAR KASUS TIPIKOR PERTAMBANGAN PT. ANTAM UBPN KONUT
KERUSAKAN
LINGKUNGAN
Menurut laporan Tempo, lebih dari 90 persen areal tambang nikel
PT LAM tersebut berada di kawasan hutan, tanpa izin.
Artinya, kerja sama antara PT LAM dan PT Antam hanya sebagai
kedok saja, tetapi tujuan sebenarnya patut diduga untuk menjarah
nikel di kawasan hutan.
Luas lahan kerja sama dengan PT Antam tidak lebih dari 22 ha, tetapi
realisasi areal tambang nikel PT LAM mencapai 985 ha selama
periode 2019-2022.
KLHK telah memutuskan PT Antam sebagai perusaaan yang tidak
mengantongi izin usaha di bidang kehutanan.
Adapun, daftar tersebut tertuang dalam keputusan Nomor
SK.196/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2023 tentang Data dan Informasi
Kegiatan Usaha yang Telah Terbangun di dalam Kawasan Hutan yang
Tidak Memiliki Perizinan di Bidang Kehutanan Tahap XI.
MERAMBAH
KAWASAN HUTAN
CACAT
ADMINISTRASI
Aktivitas pertambangan di WIUP PT.ANTAM UBPN Konawe Utara dinilai
Cacat Administrasi sebab diketahui PT ANTAM belum melaporkan RKAB
Tahunan serta tidak mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
(IPPKH).
2023
2023
KURANGNYA
PENGAWASAN
Kasus penambangan nikel ilegal ini melibatkan banyak pihak.
Setidak-tidaknya ada 39 perusahaan kontraktor tambang yang
terlibat penambangan ilegal tersebut. Mereka semua harus
bertanggung jawab, termasuk juga oknum penegak hukum dan
pejabat pemerintah yang melindungi penambangan nikel ilegal ini
sehingga dapat berlangsung sangat lama.
www.reallygreatsite.com
2023
2023
PRODUKSI
TIDAK SESUAI
KUOTA RKAB
Analisis Citra Satelit Tempo dan Greenpeace
Indonesia menemukan luas penambangan nikel di
blok mandiodo selama tahun 2022 terakhir seluas
228,58 hektar. Sementara luas RKAB PT. Antam tahun
sebelumnya yang di setujui KESDM hanya 40 hektar
TIDAK MEMILIKI
IPPKH
Dengan target mengeruk nickel 75.000 ton
perbulan maka segala cara pun di lakukan denga
cara merambah kawasan hutan tanpa IPPKH
DERETAN
AKSI UNJUK RASA
Kasus ini mengundang kekecewaan besar di kalangan intelektual
serta pemuda sulawesi tenggara, sehingga beberapa elemen
mahasiswa sultra membentuk Konsorsium Masyarakat sulawesi
Tenggara Menggugat (KMSM). Mendesak pihak berwajib untuk
mengungkap kejahatan lingkungan serta kerugian negara.
ANTHONY BUDIAWAN
Masyarakat, khususnya masyarakat Sulawesi Tenngara yang mengalami kerusakan
lingkungan berat, diharap terus mengawasi kasus ini sampai tuntas. Jangan sampai
kasus ini berakhir seperti kasus Ismail Bolong yang tidak ada kelanjutannya.