Anda di halaman 1dari 11

2023

2023

Konsorsium masyarakat Sultra Menggugat

LEMBAR
FAKTA!
KAJIAN INFORMASI SEPUTAR KASUS TIPIKOR PERTAMBANGAN PT. ANTAM UBPN KONUT

KMSM menyusun kajian berisi informasi seputar rangkaian peristiwa


tindak pidana korupsi pertambangan serta keterlibatan oknum lain dalam
kasus ini, masih banyak oknum yang diduga terlibat namun hingga kini
pihak yang berwajib belum juga bekerja sesuai harapan rakyat
PENGANTAR
Sekitar 2 bulan yang lalu masyarakat ramai
menyoroti tambang ilegal yang merampok uang
negara ratusan triliun rupiah, merusak lingkungan
hidup, serta melakukan tindak pidana pencucian
uang.

Aktivitas ilegal ini diduga dilindungi oleh oknum


aparat hukum dan pejabat pemerintah, melibatkan
banyak pihak termasuk menerbitkan dokumen palsu
agar hasil tambang ilegal seolah-olah menjadi legal.
Sekitar Februari 2023, Tempo menurunkan laporan hasil
TIDAK SESUAI investigasi mengenai tambang nikel ilegal PT Lawu Agung
KAIDAH PERTAMBANGAN Mining (LAM) yang bekerja sama dengan perusahaan milik
negara, PT Antam, dan perusahaan daerah Sultra, di areal
konsesi PT Antam di Konawe Utara.
Luas lahan penambangan PT Lawu Agung Mining ternyata
jauh lebih besar dari perjanjian kerja sama operasi (KSO).

KERUSAKAN
LINGKUNGAN
Menurut laporan Tempo, lebih dari 90 persen areal tambang nikel
PT LAM tersebut berada di kawasan hutan, tanpa izin.
Artinya, kerja sama antara PT LAM dan PT Antam hanya sebagai
kedok saja, tetapi tujuan sebenarnya patut diduga untuk menjarah
nikel di kawasan hutan.
Luas lahan kerja sama dengan PT Antam tidak lebih dari 22 ha, tetapi
realisasi areal tambang nikel PT LAM mencapai 985 ha selama
periode 2019-2022.
KLHK telah memutuskan PT Antam sebagai perusaaan yang tidak
mengantongi izin usaha di bidang kehutanan.
Adapun, daftar tersebut tertuang dalam keputusan Nomor
SK.196/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2023 tentang Data dan Informasi
Kegiatan Usaha yang Telah Terbangun di dalam Kawasan Hutan yang
Tidak Memiliki Perizinan di Bidang Kehutanan Tahap XI.

Lewat SK KLHK itu, luasan indikatif areal Antam yang tidak


mengantongi izin kehutanan itu mencapai 533,5 hektare yang te
ke dalam tiga wilayah administratif termasuk wilayah
blok mandiodo kabupten konawe utara

MERAMBAH
KAWASAN HUTAN
CACAT
ADMINISTRASI
Aktivitas pertambangan di WIUP PT.ANTAM UBPN Konawe Utara dinilai
Cacat Administrasi sebab diketahui PT ANTAM belum melaporkan RKAB
Tahunan serta tidak mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
(IPPKH).
2023
2023
KURANGNYA
PENGAWASAN
Kasus penambangan nikel ilegal ini melibatkan banyak pihak.
Setidak-tidaknya ada 39 perusahaan kontraktor tambang yang
terlibat penambangan ilegal tersebut. Mereka semua harus
bertanggung jawab, termasuk juga oknum penegak hukum dan
pejabat pemerintah yang melindungi penambangan nikel ilegal ini
sehingga dapat berlangsung sangat lama.

www.reallygreatsite.com
2023
2023
PRODUKSI
TIDAK SESUAI
KUOTA RKAB
Analisis Citra Satelit Tempo dan Greenpeace
Indonesia menemukan luas penambangan nikel di
blok mandiodo selama tahun 2022 terakhir seluas
228,58 hektar. Sementara luas RKAB PT. Antam tahun
sebelumnya yang di setujui KESDM hanya 40 hektar

Dari 90% lahan yang sudah di tambang di areal tersebut


berada dalam kawasan hutan, karena kandungan nikel
yang berada dalam kawasan hutan lebih tinggi
2023
2023

TIDAK MEMILIKI
IPPKH
Dengan target mengeruk nickel 75.000 ton
perbulan maka segala cara pun di lakukan denga
cara merambah kawasan hutan tanpa IPPKH
DERETAN
AKSI UNJUK RASA
Kasus ini mengundang kekecewaan besar di kalangan intelektual
serta pemuda sulawesi tenggara, sehingga beberapa elemen
mahasiswa sultra membentuk Konsorsium Masyarakat sulawesi
Tenggara Menggugat (KMSM). Mendesak pihak berwajib untuk
mengungkap kejahatan lingkungan serta kerugian negara.

Apakah Kejaksaan Agung dapat membongkar


aktor utama penambangan nikel ilegal PT LAM
ini. Apakah ada pejabat tinggi PT Antam, selain
GM UBPN Konut, yang juga ikut terlibat?
PENUTUP
Apakah ada petinggi di Kementerian
BUMN atau Kementerian ESDM ikut
terlibat, atau bahkan di Kementerian
Koordinator Maritim dan investasi yang
membawahi Kementerian ESDM?

Kejaksaan Agung juga wajib membongkar tuntas, siapa penerima


manfaat akhir dari tambang nikel ilegal PT LAM ini?
Apakah Windu Ajie Sutanto bermain sendiri, atau ada pihak lain yang
dikenal dengan PEP: Politically Exposed Person?
Penetapan 5 tersangka baru sebatas titik awal, masih jauh dari
penyelesaian tuntas kasus perampokan uang negara dan pencucian
uang yang merusak lingkungan hidup dan kawasan hutan, di mana PT
LAM diduga berperan sebagai otak utama dari kejahatan ini.
Managing Director Political Economy and Policy Studies

ANTHONY BUDIAWAN
Masyarakat, khususnya masyarakat Sulawesi Tenngara yang mengalami kerusakan
lingkungan berat, diharap terus mengawasi kasus ini sampai tuntas. Jangan sampai
kasus ini berakhir seperti kasus Ismail Bolong yang tidak ada kelanjutannya.

Anda mungkin juga menyukai