Sebagaimana kita ketahui harga (P) suatu komoditas dan Quantitas (Q) yang terjual ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran komoditas tersebut. Jadi untuk menyederhanakan, maka kita asumsikan bahwa kurva permintaan dan kurva penawaran adalah linear dan menambahkan galat stokastik 𝑈1 dan 𝑈2 sehingga secara empiris dapat ditulis sbb: Fungsi permintaan : 𝑄𝑡𝑑 = 𝛼0 + 𝛼1 𝑃𝑡 + 𝑈1𝑡 𝛼1 < 0....................2.1) Fungsi penawaran : 𝑄𝑡𝑠 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑃𝑡 + 𝑈2𝑡 𝛽1 > 0.....................2.2) Equilibriumnya 𝑄𝑡𝑑 = 𝑄𝑡𝑠 Seperti kita ketahui bahwa fungsi permintaan itu berlaku ulang alik, maka adakalanya P sebagai variabel dependen, adakalanya juga sebagai variabel indepnden. Demikian pula variabel Q. Sebagai contoh 𝑈1𝑡 dalam persamaan 2.1) berubah akibat perubahan dari variabel lainnya yang mempengaruhi 𝑄𝑡𝑑 (seperti pendapatan, kesejahteraan dan selera) kurva permintaan kan bergeser ke atas jika 𝑈1𝑡 positip dan bergeser ke bawah jika negatif lihat gambar 18.1 Gambar 18.1
Terlihat dari kurva bahwa
pergeseran pada kurva permintaan mengubah P dan Q Perubahan 𝑈2𝑡 (karena pemogokan, pembatasan impor atau ekspor dll) akan menggeser kurva penawaran dan juga mempengaruhi P dan Q Karena adanya ketergantungan simultan Q dan P, 𝑈1𝑡 dan 𝑃𝑡 dalam persamaan 2.1) dan 𝑈2𝑡 dan 𝑃𝑡 dalam persamaan 2,2) tidak dapat berdiri bebas. Oleh karena itu regresi Q terhadap P seperti dalam persamaan 2,1) akan melanggar asumsi penting antara variabel penje;as dan galat Contoh 18.2. Model Keynesian dari Penentuan Pendapatan Fungsi konsumsi : 𝐶𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑌𝑡 + 𝑈𝑡 0 < 𝛽1 < 1 .......2.3) Identitas Pendapatan/ Income identity 𝑌𝑡 = 𝐶𝑡 + 𝐼𝑡 (= 𝑆𝑡 )............2.4) Keterangan : C = pengeluaran konsumsi Y = Pendapatan I = Investasi (diasumsikan eksogen) S = tabungan t = waktu U = galat stokastik 𝛽0 𝑑𝑎𝑛𝛽1 =parameter Model Keynesian dari Penentuan Pendapatan persamaan 2.3) merupakan fungsi konsumsi Figure 18.2 (stokastik) dan persamaan 2.4) merupakan identitas pendapatan nasional yang menandakan bahwatotal pendapatan adalah sebesar total pengeluaran konsumsi ditambah dengan total pengeluaran investasi. Hal tersebut menandakan bahwa jumlah investasi sama dengan jumlah tabungan ligat figure 18.1. Dari fungsi konsumsi dan figure di samping jelas bahwa C dan Y saling berkaitan dan 𝑌𝑡 dalam persamaa 2.3) tidak diekspektasikan menjadi independen dari galat karena ketika 𝑈𝑡 bergeser (sebagai akibat dari berbagai faktor yang dimasukkan dalam error term) lalu fungsi konsumsi juga bergeser yang pada gilirannya mempengaruhi Y. Oki metoda OLS tidak dapat dialikasikan terhadap persamaan 2.3). Jika diaplikasikan akan menghasilkan penduga yang tidak konsisten. Model Ekonometrika Pemakaian yang lebih luas dari model persamaan simultan telah dilakukan dalam model ekonometrika yang dibuat oleh beberapa ahli ekonometrika. Perintis awal dalam bidang ini adalah profesor Lawrence Klein dari Wharton School dan dikenal dengan nama model Klein sbb: Fungsi konsumsi : 𝐶𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑃𝑡 + 𝛽2 𝑊 + 𝑊′ 𝑡 + 𝛽3 𝑃𝑡−1 + 𝑈1𝑡 Fungsi Investasi : 𝐼𝑡 = 𝛽4 + 𝛽5 𝑃𝑡 + 𝛽6 𝑃𝑡−1 + 𝛽7 𝐾𝑡−1 + 𝑈2𝑡 Permintaan Tenaga Kerja : 𝑊𝑡 = 𝛽8 + 𝛽9 𝑌 + 𝑇 − 𝑊′ 𝑡 + 𝛽10 𝑌 + 𝑇 − 𝑊′ 𝑡−1 + 𝛽11 𝐾𝑡−1 + 𝑈3𝑡 .....2.20) Persamaan : 𝑌𝑡 + 𝑇𝑡 = 𝐶𝑡 + 𝐼𝑡 + 𝐺𝑡 Persamaan : 𝑌𝑡 = 𝑊′𝑡 + 𝑊𝑡 + 𝑃𝑡 Persamaan : 𝐾𝑡 = 𝐾𝑡−1 + 𝐼𝑡 Keterangan C = konsumsi I = Investasi G = pengeluaran pemerintah P = laba W = Upah swasta W’ = upah/ gaji pemerintah K = stok modal T = pajak t = waktu Y = pendapatan 𝑈1𝑡 , 𝑈2𝑡 dan 𝑈3𝑡 = galat stokastik Bias Persamaan Simultan : contoh numerik Untuk menunjukkan beberapa poin pada model Keynesian sederhana dari penentuan pendapatan yang diberikan pada contoh 18.2 dan mengambil kajian Monte Carlo, maka diasumsikan bahwa nilai dari investasi I adalah sebagimana yang diperlihatkan dalam kolo 3 tabel 18.1 (slide berikutnya)lebih lanjut diasumsikan : 𝐸 𝑈𝑡 = 0 𝐸 𝑈𝑡 + 𝑈𝑡+𝑗 = 0 𝑗 ≠ 0 𝑣𝑎𝑟 𝑈𝑡 = 𝜎 2 = 0,04 𝑐𝑜𝑣 𝑈𝑡 + 𝐼𝑡 = 0 𝑈𝑡 yang muncul ditunjukkan dalam kolom 4 Untuk fungsi konsumsi 2.3) asumsikan bahwa nilai dari parameter sebenarnya adalah diketahui 𝛽0 = 2 dan 𝛽1 = 0,8 Data 18.1 Untuk membuktikan bahwa 𝑌𝑡 dan 𝑈𝑖 berkorelasi, kita substitusi persamaan 2.3) ke dalam pers 2.4) 𝐶𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑌𝑡 + 𝑈𝑡 0 < 𝛽1 < 1 .......2.3) 𝑌𝑡 = 𝐶𝑡 + 𝐼𝑡 (= 𝑆𝑡 )............2.4) untuk memperoleh 𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑌𝑡 + 𝑈𝑡 + 𝐼𝑡 yaitu: 𝛽0 1 1 𝑌𝑡 = + 𝐼 + 𝑈 ..........3.1) menjadi: 1−𝛽1 1−𝛽1 𝑡 1−𝛽1 𝑡 𝛽0 1 𝐸(𝑌𝑡 ) = + 𝐼 .....3.2) 1−𝛽1 1−𝛽1 𝑡 Dari nilai asumsi 𝛽0 dan 𝛽1 dari nilai 𝑈𝑡 yang dihasilkan, kita dapat menghasilkan nilai pendapatan 𝑌𝑡 dari persamaan 3.1) yang diperlihatkan dalam kolom 1. sekali 𝑌𝑡 diketahui dan mengetahui 𝛽0 , 𝛽1 dan 𝑈𝑡 kita dapat dengan mudah menghasilkan nilai dari konsumsi 𝐶𝑡 dari pers. 2.3) dan C yang dihasilkan tedapat pada kolom 2 Karena 𝛽0 dan 𝛽1 yang sebenarnya diketahui dan karena error sampel benar-benar sama dengan error yang sebenarnya dan kita menggunakan data 18.1 untuk melakukan regresi 𝐶𝑡 terhadap 𝑌𝑡 kita akan memperoleh 𝛽0 = 2 dan 𝛽1 = 0,8 jika OLS nya tidak bias akan tetapi dari persamaan 18.3,7 berikut:
Akan diperoleh :
Dimana estimasi 𝛽1 mempunyai bias ke atas sebesar
0.02065 Kini kita melakukan regresi 𝐶𝑡 pada 𝑌𝑡 menggunakan data pada tabel 18.1 akan diperoleh:
Sebagaimana yang diharapkan
𝛽1 estimasi adalah tepat seperti yang diprediksi oleh persamaan 18.4.1). Demikian juga 𝛽0 yang diestimasi juga bias