Abstrak- Praktikum Modul 7- Praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui prinsip kerja dan factor-faktor yang mempengaruhi kerja dari alat magnetic separator dan electrostatic separator, serta menghitung nilai recovery dan nisbah konsentrasi dari pemisahan menggunakan wet magnetic separator. Praktikum dilakukan dengan mengamati cara kerja dan pemisahan material pada alat dry magnetic separator, wet magnetic separator dan electrostatic separator. Pemisahan material yang diamati ialah antara bijih besi dan pasir silika. Dimana, kedua material memiliki perbedaan sifat magnet dan konduktivitas. 2. High Intensity Magnetic A. Tinjauan Pustaka Separator, Pemisahan menggunakan alat magnetic separator menggunakan memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan yang dimiliki kekuatan magnet oleh mineral. Sehingga, mineral bersifat magnetik akan yang sedang dan terkonsentrasi dan terpisah dari mineral yang non umum digunakan pada mineral paramagnetik yang magnetik. kemagnetannya lemah. Sifat kemagnetan suatu bahan terbadi menjadi 3. High Gradient, menggunakan kekuatan magnet yang tiga, yakni : sangat kuat. Digunakan untuk memisahkan mineral - Paramagnetic : bahan-bahan yang dapat tertarik dengan sifat magnetis yang sangat lemah dan halus. oleh medan magnet Faktor-faktor yang mempengaruhi proses - Diamagnetic : bahan-bahan yang tidak tertarik pemisahan pada alat magnetic separator antara lain : oleh medan magnet a. Kecepatan pengumpanan feed - Ferromagnetic : bahan-bahan yang sangat kuat b. Ukuran feed untuk tertarik oleh medan magnet. c. Kecepatan putaran drum Proses pemisahan dengan alat magnetic separator d. Intensitas magnet e. Derajat liberasi dapat dilakukan dengan cara basah dan kering. Dimana, f. dll pada cara basah, umpan dimasukkan dalam bentuk slurry. Pada proses pemisahan dengan konsentrasi Sedangkan, pada cara kering, umpan dimasukkan tanpa elektrostatik mengunakan electrostatic separator, proses dicampur dengan air/fluida lain. konsentrasi dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan Tipe-tipe dari alat magnetic separator terbagi sifat konduktivitas (penghantaran listrik). Berdasarkan menjadi tiga, yaitu : sifat konduktivitasnya, secara garis besar, terbagi menjadi 1. Low Intensity Magnetic, umum digunakan pada 2 yakni konduktor (mudah menghantarkan aliran listrik) pemisahan material yang mudah dipisahkan dan non konduktor (sulit atau tidak menghantarkan listrik). (perbedaan kemagnetan signifikan). Menggunakan Pemisahan berdasarkan sifat konduktivitas bahan kuat medan magnet yang rendah. Pada tipe ini, terbagi menjadi dua, yakni : biasanya dilakukan pemisahan dengan cara basah 1. Elctrostatic separation Low Intensity Magnetic terbagi menjadi tiga, jika Pada tipe ini, maka pemisahan hanya menggunakan 1 buah didasarkan pada arah aliran umpan dan putaran drum : elektroda. Elektroda tersebut berperan untuk menghasilkan - Concurrent, pada tipe ini, arah aliran umpan dan putaran medan magnet. Sehingga, partikel bersifat konduktor akan drum searah. terinduksi dan mengalami lifting effect. Sedangkan partikel - Countercurrent, pada tipe ini, arah aliran umpan yang sifatnya non kondukor tidak terinduksi dan jatuh dimasukkan tegak lurus terhadap putaran drum. Sehingga sebagai tailing. membutuhkan tekanan dorongan air yang sangat besar. 2. Electro dynamic separation (high tension - Counterrotation, pada tipe ini, arah aliran masuknya separation) umpan berlawanan dengan arah putaran drum. Pada tipe ini, pemisahan dilakukan dengan menggunakan dua buah elektroda, yaitu ionizing electrode dan static Keterangan : (a). Concurrent electrode. Ionizing electrode berperan untuk (b). Counterrotation menembakkan elektron pada setiap partikel. Sedangkan, (c). Countercurrent static electrode berfungsi untuk menimbulkan medan magnet. Sehingga, pada partikel konduktor akan mengalami lifting effect dan partikel non konduktor mengalami pinning effect. Namun, pada partikel middling Wet Magnetic Separator langsung jatuh karena tidak terpengaruh oleh tembakan Menyiapkan material yang akan diumpankan elektron. pada alat Electrodynamic Mencampur air dengan material tersebut Separator hingga membentuk slurry
Menjalankan alat wet magnetic separator
Mengatur kecepatan putar magnetic drum,
kecepatan arus alat dan kecepatan air. Serta memastikan scrapper berfungsi dengan baik
Memasukkan umpan ke dalam alat melalui
feeder box Electrostatic Mengamati gerakan umpan pada feeder dan Separator pemisahan material yang keluar sebagai konsentrat dan tailing
Mengamati material hasil pemisahan
Electrostatic Separator Menyiapkan material yang akan diumpankan pada alat
Mempersiapkan alat Electrostatic
Tipe dari electrostatic separator antara lain roll Separator dan plate. Pada tipe plate, terbagi lagi menjadi 2 tipe yakni Memasukkan umpan ke dalam alat melalui plate dan screen. feeder box Adapun factor-faktor yang mempengaruhi proses pemisahan dengan alat electrostatic separator antara lain Mengamati cara kerja alat dan pemisahan material yang keluar sebagai konsentrat dan adalah : tailing 1. Laju feed 2. Kecepatan putaran drum Mengamati material hasil pemisahan 3. Berat jenis 4. Tegangan listrik 5. Kelembaban b. Data percobaan 6. Derajat liberasi Data percobaan yang diperoleh dari hasil pemisahan B. Data Percobaan dengan magnetic separator cara basah a. Prosedur percobaan Dry Magnetic Separator 1. Berat Umpan = 500 g bijih besi + 4500 g pasir silika Menyiapkan material yang akan diumpankan pada alat 2. Berat konsentrat = 275 gram 3. Kadar konsentrat = 90% Mempersiapkan alat Dry Magnetic Separator C. Pengolahan Data Percobaan Mengatur bukaan feeder, kecepatan putar magnetic drum, splitter, getaran feeder, dan - Rumus-rumus yang digunakan kecepatan arus alat
Memasukkan umpan ke dalam alat Neraca Metalurgi : F.f = K.k + T.t
melalui hopper Neraca Bahan :F =K+T Mengamati gerakan umpan pada feeder dan c x (f −t) Perolehan( R)= pemisahan material yang keluar sebagai f x (c−t) konsentrat dan tailing ( c−t ) Mengamati material hasil pemisahan Nisbah Konsentrasi ( RoC )= =F /K ( f −t ) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi recovery Keterangan : c = kadar concentrate dari proses pemisahan menggunakan wet magnetic t = kadar tailing separator antara lain kecepatan laju pengumpanan, ukuran f = kadar feed umpan, kecepatan putaran drum, intensitas magnet serta F = berat feed derajat liberasi. K = berat konsentrat 1. Kecepatan laju pengumpanan dapat diatur melalui T = berat tailing pengatur bukaan feeder. Dimana, hasil yang diharapkan adalah tebal dari jatuhan feed tipis. Sehingga, material - Hasil Perhitungan dan Pengolahan Data mudah tertarik oleh gaya magnet pada magnetic drum. Berat Tailing 2. Ukuran umpan yang terlalu besar akan lebih sulit F =K +T tertarik magnet karena terlalu berat. Sebaliknya, jika 5000 gr = 275 gr + T terlalu halus, maka material halus berpotensi untuk T = (5000 - 275)gr terbawa oleh air dengan mudahnya. Sehingga, tidak T = 4725 gr sempat tertarik magnet. 3. Kecepatan putaran drum yang terlalu lambat akan Kadar Feed mengakibatkan 4. Intensitas magnet akan mempengaruhi arus berat bijih besi Kadar Feed = x 100 kemagnetan. Jika intensitasnya terlalu rendah, maka berat total feed magnetic drum tidak memiliki cukup gaya magnet untuk menarik material magnetik. 500 gram 5. Bila, derajat liberasi pada umpan semakin besar, maka Kadar Feed = 5000 gram x 100% berpotensi untuk lebih mudah tertarik oleh magnet. Alat magnetic separator di laboratorium ada 2, Kadar feed = 10 % yakni wet magnetic separator dan dry magnetic separator. Mekanisme kerja keduanya kurang lebih sama. Kadar Tailing 1. Pada pemisahan dengan cara kering, feed dimasukkan F.f = K.k + T.t dalam kondisi kering melalui hopper. Feed akan 5000.10% = 275.90% + 4725.t diteruskan melalui vibrating feeder sampai ke magnetic t = 5.434% drum. Partikel yang sifatnya magnetic akan terlempar oleh drum dan melewati splitter sehingga keluar Recovery (Perolehan) menjadi konsentrat. Sedangkan partikel non magnetik c x ( f −t ) tidak tertarik oleh drum dan jatuh sebagai tailing Perolehan ( R )= x 100 f x ( c−t ) 2. Pemisahan dengan cara basah berlangsung dengan memasukkan feed dalam kondisi basah (slurry). Feed 90 x ( 10 −5.434 ) yang terdorong oleh aliran air akan diteruskan menuju Perolehan ( R )= x 100 10 % x ( 90 −5.434 ) magnetic drum. Partikel yang bersifat magnetik akan menempel pada drum dan mengikuti arah gerak drum. Perolehan ( R )=48.594 Sampai akhirnya dikeruk oleh scrapper dan semprotan air melalui pipa. Sehingga, jatuh dan keluar sebagai konsentrat. Sedangkan, partikel non magnetik akan Nisbah Konsentrasi dilewatkan di bawah drum dan langsung jatuh sebagai ( c−t ) tailing. Nisbah Konsentrasi ( RoC )= =F /K Adapun pemisahan dengan menggunakan alat electrostatic ( f −t ) separator berlangsung dengan memasukkan feed melalui hopper. Umpan akan jatuh melalui feeder dengan Nisbah Konsentrasi( RoC )=5000 /275 memanfaatkan gaya gravitasi umpan dan tiba pada drum. Partikel akan mengikuti arah gerak dari drum. Kemudian, Nisbah Konsentrasi ( RoC )=18.18 oleh elektroda ionizing electrode ditembakkan elektron ke partikel tersebut. Akibatnya, partikel yang bersifat konduktor akan mengalirkan listrik dan mudah terinduksi D. Analisis Hasil Percobaan oleh drum sehingga muatannya positif. Karena, keduanya Dari hasil pengolahan data di atas, di peroleh nilai bermuatan positif (drum dan partikel) maka terjadi tolak recovery sebesar 48.594%. Nilai tersebut kurang baik, menolak. Sehingga, partikel dengan konduktivitas baik karena nilainya rendah. Sedangkan, untuk pemisahan akan terlempar (lifting effect) dan keluar sebagai dengan nilai recovery yang baik ialah yang berkisar pada konsentrat. Sedangkan, partikel yang konfuktivitasnya 95%. Selain itu, nilai recovery yang rendah tercermin oleh buruk, ketika ditembakkan elektron tidak mengalirkan jumlah konsentrat yang jumlahnya cukup rendah. listrik. Hal tersebut mengakibatkan, elektron menempel Sehingga, beberapa material berharga masih tercampur pada permukaan partikel. Sehingga, muatan partikel bersama tailing. tersebut menjadi negatif. Perbedaan muatan antara drum dan partikel non konduktor akan menimbulkan tarik menarik. Akibatnya, partikel tersebut menempel pada Jawab : Gaya yang bekerja antara lain gaya gravitasi drum (pinning effect) dan keluar sebagai tailing jika (dimanfaatkan pada feeder untuk menjatuhkan material), permukaan drum tersapu oleh brush. gaya elektrostatik (dihasilkan oleh kawat elektroda) dan gaya sentrifugal (akibat putaran drum) E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Magnetic Separator 3. Berikan sketsa sehingga terlihat jelas ‘lifting effect’ 1. Terangkanlah prinsip-prinsip pemisahan dan dan ‘pinning effect’ sebutkanlah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Jawab : pemisahan Jawab : Prinsip pemisahan pada alat magnetic separator Lifting effect ialah memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan antar mineral. Sehingga, umpan yang antar mineralnya memiliki perbedaan kemagnetan yang signifikan akan lebih mudah untuk dipisahkan. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi pemisahan ialah kecepatan laju pengumpanan, ukuran umpan, intensitas magnet, derajat liberasi dan kecepatan putaran drum. Pinning effect
2. Ada berapa alat pemisah Magnetic yang saudara
Sketsa Lifting effect dan Pinning effect ketahui. Sebutkan dan berikan keterangan alat di Lab kita termasuk tipe yang mana? 4. Dari mineral ini, mana yang tergolong pada mineral Jawab : Alat magnetic separator yang umum digunakan konduktor yang baik dan buruk : untuk skala industri adalah cross belt separator dan drum a. Monazite separator. Sedangkan, tipe-tipe dari alat ini terbagi b. Cassiterite menjadi tiga, yakni : c. Wolframit - Low Intensity Magnetic Separator d. Ilmenit Berdasarkan arah putaran drum dan aliran feed e. Rutile f. Zircon dibedakan menjadi 3, yaitu countercurrent, Jawab : concurrent, dan counter rotation. Umum a. Monazite : konduktivitas baik digunakan untuk memisahkan material yang b. Cassiterite : konduktivitas baik mudah dipisahkan. Serta memiliki kekuatan c. Wolframit : konduktivitas baik magnet yang rendah. d. Ilmenit : konduktivitas baik - High Intensity Magnetic Separator, kekuatan e. Rutile : konduktivitas baik magnet yang digunakan sedang. f. Zircon : konduktivitas buruk - High Gradient Magnetic Separator, kekuatan magnet yang digunakan sangat kuat. Untuk F. Kesimpulan memisahkan pertikel yang sifat kemagnetannya Prinsip kerja dari alat magnetic separator ialah sangat lemah dan halus memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan yang dimiliki Alat wet magnetic separator di laboratorium termasuk ke oleh mineral. Sedangkan, pada alat electrostatic separator, dalam low intensity magnetic separator prinsip kerja dari alat ialah proses konsentrasi dilakukan 3. Sebutkanlah paling sedikit lima macam bijih yang dengan memanfaatkan perbedaan sifat konduktivitas terdapat di Indonesia yang munkin diolah dengan alat (penghantaran listrik). ini Faktor-faktor yang mempengaruhi proses Jawab : magnetit, hematit, sphalerite, ilmenite dan pemisahan material dengan menggunakan magnetic chromite separator di antaranya : g. Kecepatan pengumpanan feed Electrostatic Separator h. Ukuran feed 1. Syarat apa yang harus dipenuhi oleh feed agar dapat i. Kecepatan putaran drum dilakukan pemisahan dengan Electrostatic separator! j. Intensitas magnet Jawab : Pada electrostatic separator proses pemisahan k. Derajat liberasi l. dll. berlangsung dalam kondisi kering. Sehingga, feed Pada electrostatic separator, factor-faktor yang diharuskan dalam kondisi kering dan tidak lembab. mempengaruhi proses pemisahan ialah sebagai berikut : Karena, alat ini sensitif terhadap kelembaban dan 1. Laju feed mempengaruhi nilai konduktivitas mineral. Selain itu, feed 2. Kecepatan putaran drum yang ingin dipisahkan haruslah memiliki perbedaan sifat 3. Berat jenis konduktivitas dan derajat liberasinya baik. 4. Tegangan listrik 5. Kelembaban 2. Gaya apa saja yang bekerja pada mineral saat 6. Derajat liberasi pemisahan? Dari hasil perhitungan dan pengolahan data yang diperoleh menggunakan alat wet magnetic separator, nilai recovery sebesar 48.594%. Nilai tersebut tergolong rendah. Sedangkan, nisbah konsentrasi yang diperoleh ialah sebesar 18.18, yang mana hal tersebut berarti untuk menghasilkan 1 satuan berat konsentrat (ton), dibutuhkan 18.18 ton umpan. Sehingga, mencerminkan hasil recovery yang rendah (pemisahan kurang efisien).
G. Daftar Pustaka
Slide perkuliahan TA-3103 Metoda Perhitungan Cadangan
2015 Modul praktikum MG-3017 Pengolahan Bahan Galian 2015 H. Lampiran Dokumentasi praktikum