Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI DAN EKOLOGI


“EPIDEMIOLOGI PENCEGAHAN PENYAKIT CACAR AIR”
Dosen Pengampu : Herlinda Mahdania Harun, SKM., M.Kes

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6 C

1. SUCIATNI EKA TRI PUTRI UTIAH (P121115)

2. SYHRA YANI (P121116)

3. TRIYA RAMADHANI BIYA (P121117)

4. WAHYU SAPUTRA AHMAD (P121118)

5. WIDYA SAKINA PUTRI (P121119)

6. YUANDA (P121120)

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR


PRODI DIII RADIOLOGI
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan
judul “Epiemiologi Pencegahan Penyakit”

Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Herlinda Mahdania Harun, SKM.,


M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Epidemiologi dan Ekologi. Dan kami
ucapkan pula terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,


baik dari segi tulisan, tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga kami terbuka
dalam menerima segala kritik dan saran yang membangun diri pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umum, dan untuk akademisi pada khususnya.

Makassar, 4 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….iii

BAB I ……………………………………………………………………………..1

PENDAHULUAN ………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang ………………………………………………………


1
B. Rumusan Masalah
…………………………………………………...2
C. Tujuan Penulis ………………………………………………………2
D. Manfaat Makalah ……………………………………………………
2

BAB II
…………………………………………………………………………….3

PEMBAHASAN …………………………………………………………………3

A. Pengertian Cacar Air ……………….


………………………………..3
B. Cacar Air Pada Anak
………………………………………………...4
C. Gejala ……………………………………………………………….5
D. Pengobatan ………………………………………………………….6
E. Pencegahan ………………………………………………………….7
BAB III …………………………………………………………………………...8
PENUTUPAN
…………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Cacar air merupakan infeksi sangat menular yang disebabkan
oleh virus varisela zoster. Cacar air dijangkiti melalui batuk dan bersin
serta sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh cacar air.
Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak
sehat, adakalanya cacar air akan menjadi penyakit yang lebih parah,
misalnya infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan bekas luka,
radang paru-paru, atau radang otak. Orang dewasa yang menderita
infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang lebih parah.
Cacar air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam kandungan
jika terjangkit sewaktu hamil. Cacar air dapat menyebabkan penyakit
parah, bahkan maut, pada tiap golongan usia. Waktu inkubasi untuk
cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam berbintik
merah pada mulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu
beberapa jam. Bintik-bintik ini biasanya timbul di badan, muka dan
bagian tubuh yang lain. Banyak orang yang menderita infeksi cacar air
mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa
gatal sekali. Siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat
terjangkit. Siapapun yang pernah menderita cacar air dianggap kebal
dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari masyarakat menderita

iv
infeksicacar air sebelum usia 12 tahun. June M. Thomson
mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus
varisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang
umumnya mengenai anak,yang ditandai oleh demam yang mendadak,
malese, dan erupsi kulit berupa makulo papular untuk  beberapa jam
yang kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari dan dapat
meninggalkan keropeng (Thomson, 1986, p. 1483).
Sedangkan menurut Adhi Djuanda varisela yang mempunyai
sinonim cacar air atau chickenpox adalah infeksi akut primer oleh virus
varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa yang secara klinis
terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama dibagian
sentral tubuh (Djuanda, 1993).
B. RUMUSAN MAKALAH
Adapun masalah yang dibahas  dalam makalah ini adalah
mengenai penyakit cacar pada anak, cara menangani dan
mencegahnya.
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
penyakit cacar air yang menginfeksi 75% masyarakat  sebelum umur
12 tahun, mngetahui gejala dan pengobatan dari cacar air ini sendiri.
D. MANFAAT MAKALAH
Manfaat makalah ini adalah pembaca bisa dapat mengerti
tentang cacar air dan penanggulangannya serta mampu membantu
mengambil tindakan awal untuk membantu penderita serta masih
banyak lagi yang lainya yang penulis ceritakan di dalam makalah ini.

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN CACAR AIR
Cacar air adalah salah satu penyakit yang umum ditemui pada
anak-anak. 90% kasus cacar air dialami oleh anak-anak yang berusia
kurang dari 10 tahun, dan lebih dari 90% orang telah mengalami
penyakit cacar air pada usia 15 tahun. Penyakit cacar air ini
disebabkan oleh infeksi primer dari virus varicella zoster, namun
setelah sembuh, virus ini tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini
akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya akan me-
nyebabkan herpeszoster atau cacar ular. Herpes zoster hanya terjadi
sekali seumur hidup dan pada usia di atas 60 tahun.
Penyakit ini merupakan episode lanjutan dari herpes zoster yang
diusahakan jangan sampai terjadi. Sebab, penderitaannya hebat dan
bisa bertahun-tahun. Terjadinya nye-ri pascaherpes disebabkan
lambatnya pengobatan  saat varisela zoster bikin ulah. Akibatnya, virus
sempat merusak  atau terjadi disfungsi sementara jaringan saraf di
sekitarnya. Jika gejala ini terlanjur terjadi, kulit yang terkena sentuhan
sedikit saja bisa menimbulkan nyeri. Atau, kadang saraf memancarkan
sinyal nyeri terus-menerus. Sekitar 75% penderita nyeri ini men-
gaku,rasanya seperti terbakar.

vi
Kendati dapat sembuh sendiri, namun yang sering kali
dikhwatirkan adalah kom-plikasinya yang sangat jarang namun bisa
menyertai, diantaranya adalah rdang paru-paru yang biasanya
disebabkan oleh inspeksi sekunder, tapi dapat disembuhkan. Radang
otak juga, menjadi komplikasi akibat penyakit ini, walaupun bisa
disembuhkan, namun dapat meninggalkan gejala sisa seperti kejang,
retardasi mental dan gangguan tingkah laku.
Virus Varicella zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar neuron
pada ganglion akar dorsal sumsum tulang belakang. Dari sini virus
bisa kembali menimbulkan gejala dalam bentuk herpes zoster.
Cepatnya penanganan herpes zoster penting agar tidak menimbulkan
gejala sisa,yang disebut nyeri pascaherpes atau postherpetic
neuralgia.
B. CACAR AIR PADA ANAK
Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia
penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri
terkenal dengan nama chicken-pox. Varisela ada-lah penyakit infeksi
menular yang  disebabkan oleh virus Varicella zoster, ditandai oleh
erupsi yang khas pada kulit. Pada umumnya menyerang anak-anak,
tapi dapat juga terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terkena
sebelumnya. Banyak menyerang anak usia sekolah dasar (antara 5-9
tahun). Penularan memang cukup sering terjadi antar teman sekolah.
Bersifat sangat menular dengan masa penularan antara 1 hari
sebelum timbul ruam sampai 7 hari setelah munculnya gejala.
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dan percikan ludah
(droplet infection).
Masa inkubasi (masa sejak terpapar oleh virus sampai timbulnya
gejala pertama) bi-asanya berkisar antara 2-3 minggu. Cacar air dapat
dicegah dengan pemberian Zoster Imun Globulin (ZIG), yang didapat
dari serum pasien yang mengalami penyembuhan dari herpes zoster,
atau dengan varicella - zoster imun globulin (VZIG), yang diperoleh

vii
dari pool plasma yang  mengandung titer  anti bodi spesifik yang tinggi.
Bagi orang sehat, untuk pencegahan bisa dilakukan imunisasi dengan
vaksin varisela zoster  (Okastrain). Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun
di berikan satu kali, satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk
memantapkan kekebalan menjadi 60 - 80%. Setelah itu, untuk
menyempurnakannya, diberikan sekali saat dewasa. Kekebalan yang
didapat ini bisa betahan sampai 10 tahun.
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular
melalui kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah
menularkan virus ke bagian tubuh lain atau keorang lain kalau terjadi
persentuhan. Khusus varisela zoster juga dapat ditularkan melalui
udara, walau daya tularnya tidak sebesar cacar air. Jika seseorang
tertular dan sebelumnya be-lum pernah sakit cacar air, ia akan terkena
cacar air dulu dan tidak langsung herpes zoster. Gejalanya juga tidak
sehebat herpes zoster.
Lokasi munculnya gelembung di kulit sebenarnya mengikuti area
persarafan yang selama itu menjadi tempat varisela zoster
mendekam. Maka lokasinya juga sama dengan lokasi se-rangan ketika
cacar air dulu. Serangan bisa terjadi pada satu atau beberapa area
persarafan sekaligus. Inilah yang menyebabkan serangannya bisa
meluas ke beberapa bagian tubuh, termasuk ke bagian kepala.
Namun, kebanyakan hanya menyerang area persarafan di sekitar
dada.
C. GEJALA
Gejalanya mulai timbul 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-
anak yang usia-nya berkisar 10 tahun gejala pertamanya adalah sakit
kepala, demam sedang, dan rasa tidak enak di badan. Gejala tersebut
tidak ditemukan pada anak-anak di bawah usia 10 tahun dan akan
menjadi gejala yang berat jika menyerang anak yang lebih dewasa. 24-
36 jam pertama setelah timbulnya gejala awal, muncul ruam di badan
dan kemudian tersebar ke wajah, tangan, dan kaki. Selain itu ruam

viii
juga akan muncul di selaput mukosa seperti di bagian dalam mulut
atau vagina. Ruam yang awalnya berbentuk bintik-bintik merah datar
(makula), akan menjadi bintik-bintik menonjol (papula), membentuk
lepuhan berisi cairan (vesikel), yang terasa gatal, dan pada akhirnya
mengering. Proses ini memakan waktu 6-8 jam, selanjutnya akan
terbentuk bintik-bintik dan lepuhan baru.
Pada hari kelima biasanya tidak terbentuk lepuhan baru, seluruh
lepuhan akan mengering pada hari keenam, dan akan menghilang
dalam waktu kurang dari 20 hari Penularan.
Virus varicella zoster menyebar melalui udara. Orang dengan daya
tahan tubuh rendah dapat terserang virus ini. Penularan dapat muncul
sejak 48 jam sebelum ruam pertama muncul hingga 5 hari setelahnya.
Setelah tertular, biasanya dibutuhkan waktu sekiter 10-21 hari geja-la
pertama muncul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi.
Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung
dengan cairan ruam, dan kontak dengan cairan yang tekena cairan
ruam, seperti handuk, seprei, atau selimut.
D. PENGOBATAN
Pengobatan di rumah pada cacar air ditujukan untuk meringankan
gejala, yang dapat dilakukan dengan:
 Istirahat secukupnya
 Mandi dengan air hangat atau air dingin setiap 3-4 jam pada hari-
hari pertama un-tuk mengurangi rasa gatal
 Pemberian calamine lotion untuk mengurangi rasa gatal
 Dapat diberikan bedak basah atau bedak kering yang mengandung
salisil 2% atau mentol 1-2%
 Bagi anak kecil, dianjurkan untuk memakai sarung tangan untuk
mencegah mengga-ruk ruam-ruam
 Makan makanan yang lembut dan berikan minum air dingin jika
terdapat ruam di dalam mulut.

ix
 Hindari makanan dan minuman yang terlalu asam, seperti jus jeruk,
dan hindari juga garam
 Kulit dicuci sebersih mungkin dengan sabun
 Menjaga kebersihan tangan
 Kuku dipotong pendek
 Baju harus kering dan bersih
Sedangkan untuk pengobatan medis dapat dilakukan dengan
menggunakan:
 Paracetamol untuk menurunkan demam, atau asetaminofen
 Antibiotik, jika ada infeksi bakteri
 Obat anti-virus asiklovir, jika kasusnya terlalu berat (diberikan pada
anak berusia lebihdari 2 tahun atau remaja karena pada remaja,
penyaakit ini lebih berat)
 Obat anti-virus vidarabine.
E. PENCEGAHAN
Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi
diberikan pada ke-lompok-kelompok berikut:
 Anak-anak dengan usia 12-18 bulan yang belum pernah
mengalami cacar air diberikan satu dosis vaksin
 Anak-anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum
pernah mengalami cacar air diberikan satu dosis vaksin
 Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan
bekerja atau tinggal dilingkungan yang sangat mudah terjangkit
cacar air
 Wanita reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan
tidak dalam kondisi sedang hamil
 Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air
dan tinggal dengan anak-anak
 Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah
mengalami cacar air

x
Voricella Zoster Immunoglobulin (VZIG) adalah zat kekebalan terhadap
virus penyebab cacar air. VZIG hanya diberikan pada kelompok-
kelompok tertentu:
 Orang dengan sistem kekebalan rendah
 Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah
terkena cacar air sebe-lumnya
 Bayi dibawah usia 28 hari yang lahir dari usia kehamilan kurang
dari 28 minggu atau berat lahirnya kurang dari 1000 gram
 Bayi dibawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar airatau
yang mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga
7 hari setelah persalinan
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Cacar air (Varisela) adalah penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh virus Varisella zoster, ditandai oleh erupsi yang khas
pada kulit, dapat dicegah dengan pemberian Zoster Imun Globulin
(ZIG) atau dengan Varisella-Zoster Globulin (VIZIG). Pemberian vaksin
ini dapat dilakukan dengan tiga tahap, untuk hasil kekebalan yang
sempurna.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Adhi Djuanda (1993). Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Edisi Kedua, FK
Universitas Indonesia, Jakarta, 1993.

June M. Thomson, et. al. ( 1986 ). Clinical Nursing Practice, The C.V.
Mosby Company, Toronto.

Lorden.blospot.com

Carpenito.1997. Penerapam Pada Praktek Klinis. Salemba . Jakarta

http://iyan1603.blogspot.com/2008/12/cacar-air-pada-anak-anak.html

xii
xiii
xiv
1

Anda mungkin juga menyukai