Materi dakwah adalah sesuatu yang ingin disampaikan kepada mitra dakwah (mad’uw).
Beberapa istilah digunakan oleh para pakar untuk menyebutkan materi dakwah, yaitu pesan,
al maddah dan maudhu dakwah. Secara umum sudah jelas bahwa materi dakwah di ambil
dari al-qur’an dan hadist sebagai pedoman umat islam, sementara menurut moh. Ali aziz
materi dakwah mencakup 9 hal.
Dua yang pertama merupakan al-qur’an dan hadist, materi selanjutnya meliputi pendapat
para nabi, pendapat para ulama, hasil penelitian ilmiah, kisah pengalaman teladan, berita
peristiwa, karya sastra dan karya seni. Al-qur’an dan hadist sebagai pesan utama, sedangkan
yang ketujuh lainnya merupakan pesan tambahan atau penunjang.
A. Al-qur’an sumber materi dakwah.
Al-qur’an mempunyai fungsi ganda dalam konteks dakwah yaitu sebagai
sumber hukum berdakwah, pedoman pelaksaan dakwah, dan sebagai pesan dakwah.
Para ulama membagi isi kandungan al-qur’an meliputi isi aspek akidah, hukum,
ibadah, cara memperoleh kebahagiaan, kisah dan kehidupan hari berbangkit. Semua
aspek tersebut harus dikuasai oleh dai.
Adapun hal yang perlu dipertimbangkan dan dipedomani dalam menyampaikan
materi dakwah adalah sebagai berikut.
1. Sebelum menentukan materi dakwah, pendakwah sangat dituntut untuk
mengetahui kondisi objektif dari mitra dakwah yang menyangkut berbagai bidang
kehidupan. Hal-hal yang perlu diketahui dari mitra dakwah adalah seperti telah
diuraikan dalam sub bab di atas. Di sini perlu ditekankan lagi khususnya apa yang
diungkapkan oleh M. Natsir bahwa pendakwah di samping harus menguasai
risalah yang didakwahkan (tafaqquh fi ad-din), juga harus memahami dengan baik
tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan kehidupan manusia (tafaqquh fi an-
nas).
2. Sebelum menyampaikan materi dakwah harus terlebih dahulu mengidentifikasi
masalah yang dihadapi oleh mad'uw. Baik masalah yang bersifat umum maupun
masalah khusus yang dihadapi secara individu-induvidu yang semuanya menuntut
solusi atau penyelesaian. Dalam menentukan materi dakwah yang relevan para dai
seharusnya mencontoh cara dokter dalam mengobati pasiennya, bahwa dokter
biasanya terlebih dahulu mendiagnosis pasiennya, kemudian baru menentukan
resep atau obat yang harus diberikan.
3. Materi dakwah harus direncanakan secara baik. Dakwah dewasa ini terkesan
tertinggal dari perkembangan kehidupan masyarakat dan jauh lebih tertinggal lagi
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika kesan ini dapat
dibenarkan, maka untuk menghilangkan kesan tersebut, kegiatan dakwah harus
direncanakan sebaik mungkin, dengan mempertimbangkan kondisi objektif
mad'uw atau peta dakwah. Perencanaan materi dakwah dapat dilakukan oleh dai
secara pribadi maupun oleh pengelola kegiatan dakwah atau lembaga dakwah.
Dakwah yang dilakukan secara terprogram, dan perencanaannya sama seperti
menyusun kurikulum atau silabus untuk keperluan pendidikan formal.
4. Materi harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan intelektua mad'uw. Kalau
mad'uw dari masyarakat terpelajar atau maka harus melalui pendekatan rasional,
sistematis dan logis Karena mereka akan bosan dan kurang tertarik kalau
uraiannya tidak ilmiah dan banyak dicampur dengan dongeng yang tidak masuk
akal Sebaliknya bagi masyarakat awam, tidak akan sanggup mencema kalau
pembahasannya terlalu ilmiah, apalagi banyak menggunakan bahasa ilmiah atau
bahasa asing. Oleh karena itu, dai harus selal mempertimbangkan kerangka pikir,
wawasan, dan kehidupan maduw. Selain itu contoh-contoh yang diberikan
hendaknya relevan dengan pengalaman hidup mereka sehari-hari. Cendekiawan