TENTANG KOMPETENSI
SUBJEK DAKWAH
Kompetensi Subjek dakwah
M Natsir mengemukaan subjek harus memiliki hal
dibawah ini =
1. Persiapan mental = subjek dakwah dalam
berdakwah harus mampu memelihara
ketenangan dan keseimbangan jiwa dan menjaga
hubungan batin antara subjek dengan objek
dakwah, sehingga dakwah akan sampai ke lubuk
hati objek dakwah.
2. Persiapan ilmiah =
a. Tafaqquh fiddien : memahami benar risalah
dakwah yang diembannya, sehingga akan
memberi makna hidup dan menghidupkannya.
lanjutan
2.Tafaqquh finnas : subjek dakwah harus
memahami jiwa dan kehidypan manusia
sebagai makhluk individu dan sosial.
3. Bahasa Al Quran : da’i harus menguasai
bahasa al Qur’an supaya dapat menggali isi
dan menangkap pilosofi risalah dakwah.
4. Bahasa pengantar : yaitu bahasa umat yang
sedang dihadapi subjek dakwah dan
merupakan jembatan pembuka hati dan
penggerak rasa yang menerima dakwah.
Akhlak da’i
1. Seorang dai harus bijaksana.
2. Seorang dai harus sopan dalam
pembicaraan dan tingkah laku.
3. Seorang muballigh harus mempunyai
pendapat yang luas ttg keagamaan dan
kemasyarakatan.
4. Harus menguasai masalah-masalah yang
diketengahkan dan jangan menyepelekan
masalah yang tidak masuk akal.
5. Tidak boleh membanggakan diri dan
menyinggung kehormatan orang lain.
lanjutan
6. Harus menghindari hal-hal yang tidak wajar pada
waktu pidato, seperti banyak batuk, banyak mimik
dsb.
7. Harus menepati waktu dan janji serta harus menjadi
cermin teladan yang baik.
8. Harus memiliki ketenangan, kemampuan
memeperlihatkan wajah yang meyakinkan,
menuguasai suasana yang dihadapi, sehingga
mudah masuk ke dalam hati objek dakwah.
9. Tidak boleh memaksakan materi kepada objek, dan
harus tahu jiwa, sikap minat objek dan harus
memperhatikan posisi duduk seperti gelisah, ngantuk
dsb.
Lanjutan
10. Harus menghindari kata-kata yang
berulangulang, sebab bisa menimbulkan
kebosanan.
Ketrampilan Subjek dakwah
Latihan Lidah = latihan lidah dan suara dapat
dilakukan dimana saja. Seorang dai harus banyak
mendengarkan pidato siapa saja untuk memperkaya
gaya bahasa, nada dan irama suara.
Latihan dakwah = proses dakwah yang pokok
adalah harus berani memulai, cara bagaimana
melahirkan pendapat, pikiran dan keyakinan di
muka orang banyak. Dimulai dari yang kecil, dari
satu bulan hingga 6 bula, kemudian adakan diskusi
tentang prakteknya dengan para senior, mengenai
perkembangan latihan dakwah yang dilakukan.
lanjutan
Kegiatan = membentuk diri melalui kegiatan
dan kesungguhan dalam berbagai kegiatan di
masyarakat, masjid dan musholla. Masjid dan
musholla sebagai tempat pusat kehidupan
dan kegiatan Islam serta untuk mewujudkan
persatuan umat.
Arti Kompetensi Metodologis
Sejumlah kemampuan yang dituntut ada
pada diri dai yang berkaitan dengan
masalah-masalah perencanaan dan
metodologis dakwah. Dengan ungkapan ini
artinya ketrampailan profesional yang ada
pada diri dai sehingga mampu membuat
perencanaan dakwah dengan baik dan
sekaligus mampu melaksanakan
perencanaan tersebut.
Hal-hal yang berkaitan dengan
Kompetensi metodologi subjek
dakwah
Dai harus mampu mengidentifikasi permasalahan
dakwah yang dihadapi, yaitu mampu mendiagnosa
dan menemukan kondisi keberagamaan objek dakwah
yang dihadapi, baik pada tingkat individu maupun
masyarakat. Sebagai mana diketahui langkah ini amat
menentukan untuk menyusun metodologi dakwah.
Dai harus mampu mencari dan mendapatkan
informasi mengenai ciri-ciri objektif dan subjektif objek
dakwah dan kondisi lingkungannya.
Lanjutan kompetensi
Dai harus mampu menyusun langkah
perencanaan kegiatan dakwah yang akan
dilakukan
Kemampuan untuk merealisasikan
perencanaan dalam perjalanan dakwah, maka
dai dituntut selalu berlatih dan banyak
pengalaman berdakwah.
FATHURROHMAN:
Kompetensi Substantif
Memahami agama islam secara
komprehensif, tepat dan benar.
Memiliki akhlak mulia = sidiq, amanah, sabar,
tawaddu, adil, lemah lembut, dan selalu ingin
meningkatkan kualitasnya.
Mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan
secara luas.
Memahami hakekat dakwah = perubahan
sesuai dengan al-Qur’an dan Al-hadits
Mencintai objek dakwah dengan tulus
Lanjutan :