Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MACAM MACAM METODE DAKWAH


DAFTAR ISI

Disusun Oleh :
Era Febbianti Nur Aini (22061014006)
Fakultas Agama Islam
Komunikasi Dan Penyiaran Islam

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat Hidayah
dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas makalah “Macam Macam Metode
Dakwah”.Tepat pada waktunya,

Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang
isi dari makalah. Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dan
pemenuhan materi perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
sangat membangun, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan
ini bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
penyusunan tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2

A. Metode drama.......................................................................................................................2

B. Metode Silahturahmi ( Home Visit).....................................................................................4

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................6

A. Kesimpulan...............................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hakikat metode al hikmah (hikmah) menjadi syarat mutlak suksesnya dakwah.


Indikator kesiksesan dakwah bukan pada jumlah perndengar atau pemirsanya, juga bukan
pada semarak, gelak tawa, dan tepuk tangan dari kelucuan dai, melainkan pada
tercapainya tujuan dakwah yaitu seberapa banyak manusia yang kembali ke jalan Allah
SWT. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan keluasan pengetahuan dakwah, baik
yang bersumber dari Al-Qur’an, Al-Hadits maupun sejarah dakwah, mulai dari periode
Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, dan seterusnya.

Apa makna dan bagaimana hikmah tersebut hanya dapat diperoleh dari sumber-
sumber tersebut. Suatu diantara bagian yang harus ada hikmah dalam dakwah ialah
metode dakwah. Penggunaan metode yang hikmah akan memudahkan suksesnya
dakwah. Untuk itu dai harus (1) memilih metode dakwah yang sesuai tingkat kebudayaan
dan kecerdasan objek dakwahnya, (2) memilih tempat, keadaan, dan waktu dakwah
dilaksanakan. Jika dai tidak memperhatikan hal ini, maka dakwahnya akan ditanggapi
dengan apatis atau tertawa karena lucu sementara substansinya tidak di perhatikan.

Dalam makalah ini akan memaparkan bagaimana cara menerapkan metode-


metode dalam berdakwah agar apa yang disampaikan dapat dipahami, diambil
hikmahnya untuk di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Metode drama
adalah salah satu cara menjajakan materi dakwah dengan mempertunjukan dan
mempertontonkan kepada mad’u agar dakwah dapat tercapai sesuai yang ditargetkan.
Dakwah dengan menggunakan metode drama dapat dipentaskan untuk menggambarkan
kehidupan sosial menurut tuntunan Islam dalam suatu lakon dengan bentuk pertunjukan
yang bersifat hiburan. Kini sudah banyak di lakukan dakwah dengan metode drama melalui
media film, radio, televise, teater, dan lain-lain.

1. Tujuan Dakwah Drama


 Menggunakan drama sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan agama
kepada masyarakat dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
 Menggugah kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap ajaran agama Islam.
 Mendorong perubahan perilaku dan pemahaman positif terhadap agama.

2. Ciri-Ciri Teks Drama


 Berbentuk dialog yang diperankan oleh tokoh.
 Terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti cerita.
 Dilakukan di atas panggung dengan peralatan dan properti untuk menghidupkan
suasana.

3. Unsur-Unsur Teks Drama:


 Tokoh dan Penokohan: Karakter yang diperankan.
 Latar (Setting): Tempat dan waktu cerita.
 Alur: Urutan peristiwa.
 Tema: Pesan atau makna.
 Amanat: Nilai moral atau pesan yang ingin disampaikan.
 Jenis-Jenis Metode Drama dalam Dakwah:

2
 Drama Bil-Alisan (Lisan): Dakwah yang disampaikan secara lisan, seperti
pidato, khutbah, atau ceramah.
 Drama Bil-Alhal (Perbuatan): Dakwah melalui sikap dan tingkah laku yang
menjadi contoh bagi orang banyak.
 Drama Bil-Al-Qolam (Tulisan): Dakwah melalui tulisan yang menyeru kebaikan
dan mengajak untuk meninggalkan kemungkaran, baik dalam bentuk karya tulis,
buku, majalah, atau blog.
4. Langkah-langkah Penyusunan Drama
 Penyusunan Skrip: Skrip drama harus mengandung pesan-pesan dakwah yang
ingin disampaikan. Skrip harus disusun dengan alur cerita yang menarik dan
dialog-dialog yang memperkuat pesan dakwah.
 Pemilihan Tema: Pilih tema yang relevan dengan isu-isu yang dihadapi oleh
masyarakat atau isu-isu yang ingin disampaikan.
 Pemilihan Pemeran: Pilih pemeran yang mampu memerankan karakter dengan
baik dan dapat menyampaikan pesan dakwah secara efektif.
 Pengaturan Tempat dan Waktu: Tentukan tempat dan waktu pertunjukan yang
sesuai agar dapat menarik perhatian dan partisipasi masyarakat.
5. Pentas Drama
 Drama dapat dipentaskan di berbagai tempat seperti masjid, aula, sekolah, atau
tempat umum lainnya.
 Pastikan pencahayaan, suara, dan properti drama mendukung pertunjukan agar
pesan dakwah dapat disampaikan dengan baik.
6. Interaksi dengan Audiens:
 Berikan kesempatan bagi audiens untuk bertanya atau berdiskusi setelah
pertunjukan untuk memperjelas pesan dakwah yang disampaikan.
 Manfaatkan interaksi dengan audiens untuk menumbuhkan pemahaman yang
lebih dalam tentang agama.
7. Evaluasi dan Pengembangan:
 Lakukan evaluasi terhadap pertunjukan drama untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang perlu diperbaiki.

3
 Gunakan hasil evaluasi untuk pengembangan pertunjukan drama selanjutnya
agar dapat menyampaikan pesan dakwah dengan lebih efektif.

B. Metode Silahturahmi ( Home Visit)

Metode silaturahmi atau home visit dalam dakwah adalah pendekatan yang melibatkan
kunjungan langsung dari seorang dai atau pendakwah ke rumah-rumah masyarakat untuk
menyampaikan pesan-pesan agama secara personal. Tujuan utama dari metode ini adalah
untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, membangun hubungan yang lebih baik, dan
menyampaikan ajaran agama Islam dengan cara yang lebih intim dan personal. Berikut ini
adalah penjelasan lengkap mengenai metode silaturahmi dalam dakwah:

1. Tujuan Metode Silaturahmi (Home Visit):


 Menyampaikan Pesan Dakwah: Pendakwah menggunakan kesempatan ini untuk
berbicara tentang ajaran agama, nilai-nilai moral, dan kebaikan kepada penerima
dakwah.
 Memahami Kondisi Mad’u: Dengan berada di lingkungan rumah penerima
dakwah, pendakwah dapat memahami lebih baik kondisi dan kebutuhan mad’u
(orang yang didakwahi).
 Meringankan Beban Moral: Pendakwah dapat memberikan dukungan moral dan
membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh mad’u.
2. Manfaat Metode Silaturahmi (Home Visit):
 Kedekatan Personal: Kunjungan langsung menciptakan hubungan yang lebih
akrab antara pendakwah dan mad’u.
 Ketepatan Pesan: Pendakwah dapat menyesuaikan pesan dengan situasi dan
kondisi mad’u.
 Penguatan Persaudaraan: Silaturahmi dan interaksi langsung memperkuat ikatan
persaudaraan antara individu dan komunitas
3. Persiapan:
 Sebelum melakukan kunjungan, seorang dai perlu melakukan persiapan yang
matang. Persiapan ini meliputi memahami latar belakang dan kebutuhan
masyarakat yang akan dikunjungi, menyiapkan materi dakwah yang sesuai, dan
mempersiapkan diri secara mental dan fisik.

4
 Dai juga perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan agar
dapat diterima dengan baik oleh masyarakat yang akan dikunjungi.
4. Pelaksanaan Kunjungan:
 Ketika melakukan kunjungan, seorang dai perlu bersikap ramah, sopan, dan
menghormati tuan rumah.
 Dai perlu membawa pesan dakwah yang relevan dengan kebutuhan dan
kepentingan masyarakat yang dikunjungi. Pesan dakwah harus disampaikan
dengan cara yang jelas, lugas, dan mudah dipahami oleh masyarakat.
 Selain itu, seorang dai juga perlu bersikap terbuka dan siap mendengarkan
keluhan, pertanyaan, atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Dai dapat
memberikan solusi atau nasihat berdasarkan ajaran agama Islam.
5. Membangun Hubungan:
 Selama kunjungan, seorang dai perlu membangun hubungan yang baik dengan
masyarakat. Dai dapat melakukan ini dengan cara berdialog, bertukar pikiran, dan
menciptakan ikatan emosional yang positif.
 Hubungan yang baik akan membantu memperkuat pesan dakwah yang
disampaikan oleh dai dan membuat masyarakat lebih terbuka untuk menerima
ajaran agama Islam.
6. Pengembangan Diri:
 Seorang dai perlu terus mengembangkan diri dalam hal ilmu agama dan
keterampilan dakwah agar dapat menyampaikan pesan-pesan agama dengan lebih
baik.
 Dai juga perlu terus meningkatkan keterampilan komunikasi dan kemampuan
berinteraksi dengan masyarakat agar dapat menjadi teladan yang baik dalam
menyebarkan ajaran agama Islam.
7. Evaluasi dan Pengembangan:
 Setelah melakukan kunjungan, seorang dai perlu melakukan evaluasi terhadap
kunjungan tersebut. Dai dapat mengevaluasi efektivitas pesan dakwah yang
disampaikan, respon masyarakat, dan kendala-kendala yang dihadapi selama
kunjungan.

5
 Hasil evaluasi ini dapat menjadi masukan untuk pengembangan metode
silaturahmi dalam dakwah di masa mendatang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode drama adalah salah satu cara menjajakan materi dakwah dengan
mempertunjukan dan mempertontonkan kepada mad’u agar dakwah dapat tercapai sesuai
yang ditargetkan. Dakwah dengan menggunakan metode drama dapat dipentaskan untuk
menggambarkan kehidupan sosial menurut tuntunan Islam dalam suatu lakon dengan bentuk
pertunjukan yang bersifat hiburan. Kini sudah banyak di lakukan dakwah dengan metode
drama melalui media film, radio, televise, teater, dan lain-lain.

Tujuan Dakwah Drama

 Menggunakan drama sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan agama


kepada masyarakat dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
 Menggugah kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap ajaran agama Islam.
 Mendorong perubahan perilaku dan pemahaman positif terhadap agama.

Metode silaturahmi atau home visit dalam dakwah adalah pendekatan yang
melibatkan kunjungan langsung dari seorang dai atau pendakwah ke rumah-rumah
masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan agama secara personal. Tujuan utama dari
metode ini adalah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, membangun hubungan yang
lebih baik, dan menyampaikan ajaran agama Islam dengan cara yang lebih intim dan
personal.

Tujuan Metode Silaturahmi (Home Visit):


 Menyampaikan Pesan Dakwah
 Memahami Kondisi Mad’u
 Meringankan Beban Moral

6
7
DAFTAR PUSTAKA

https://cc.bingj.com/cache.aspx?q=makalah+
+METODE+DAKWAH+METODE+DRAMA&d=4917299856431530&mkt=en-
ID&setlang=id-ID&w=CmH-Bm0tPyi8IV4k7_w5X40Hv-jl5CAC

https://pengertianpengertian.blogspot.com/2011/11/pengertian-metode-silaturahmi-home.html

Anda mungkin juga menyukai