Anda di halaman 1dari 68

309

Kurikulum Anak Bulan Juni 2023

Minggu, 4 Juni 2023


(Minggu Trinitas – Minggu ke-1 Setelah
Pentakosta - Putih)
311

ALLAH SANG PENCIPTA


KEJADIAN 1:1–2:4a

Minggu, 11 Juni 2023


(Minggu Biasa VI – Minggu ke-2 Setelah
Pentakosta - Hijau)
331

YESUS MEMULIHKANKU
MATIUS 9:9–13

Minggu, 18 Juni 2023


(Minggu Biasa VII – Minggu ke-3 Setelah
Pentakosta - Hijau)
349

INI AKU, UTUSLAH AKU


MATIUS 10:1-8

Minggu, 25 Juni 2023


(Minggu Biasa VIII – Minggu ke-3
Setelah Pentakosta - Hijau)
362

BERANI MENENTUKAN PILIHAN


KEJADIAN 21:8-21

310
“ALLAH SANG PENCIPTA”

311
Minggu, 4 Juni 2023
(Minggu Trinitas – Minggu ke-1 Setelah Pentakosta - Putih)

ALLAH SANG PENCIPTA


KEJADIAN 1:1–2:4a

NILAI KRISTIANI
Allah memperkenalkan diri-Nya melalui dunia ciptaan-Nya

TOKOH
ALLAH

AYAT INDAH
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik”
(Kejadian 1:31a)

URAIAN PELAJARAN

1. Sebelum Allah mulai menciptakan dunia dan segala isinya, dunia ini gelap dan
tidak berbentuk.

2. Roh Allah mulai menciptakan dunia dan segala isinya, termasuk manusia, Ia ciptakan
sehingga dunia ini menjadi teratur, harmoni, dan indah. Proses penciptaan ini Allah
Allah lakukan enam hari lamanya.

3. Allah menciptakan dunia dan isinya ini bukan tanpa konsep, melainkan secara
berurutan – seperti seorang ahli bangunan yang membangun rumah. Mulai dari
menggali tanah, membuat fondasi hingga rumah itu berdiri.

4. Setelah semua Ia bentuk, terakhir, Allah menciptakan manusia. Berfirmanlah Allah:


"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-
Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka (Kejadian 1:26-27).

5. Allah menciptakan manusia pertama dan Ia beri nama Adam. Kemudian Ia


menciptakan Hawa, yang dibuat dari salah satu tulang rusuk Adam, sebagai penolong

312
bagi Adam. Manusia yang Allah ciptakan ini berbeda dengan ciptaan lainnya karena
manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Oleh karena itu, Allah
memberikan mandat dan kemampuan kepada manusia untuk memelihara seluruh
ciptaan Allah lainnya.

6. Pada hari ketujuh, Allah berhenti mencipta. Ia menjadikan hari ketujuh sebagai hari
istimewa. Ia menguduskannya. Allah melihat seluruh ciptaan-Nya itu baik adanya.

7. Begitulah Allah menciptakan dunia dan segala isinya ini dengan tujuan agar semua
anak-anak dapat mengenal Allah melalui ciptaan-Nya. Allah ingin agar anak-anak
juga belajar menjaga, memelihara, dan menghargai seluruh ciptaan-Nya. Allah
ingin agar anak-anak dapat berkarya sebagaimana ia diciptakan menurut gambar
dan rupa Allah sesuai talenta yang telah Allah berikan.

TATA IBADAH

1. Sapaan
GSM : Selamat pagi, Adik-adik. Siapa yang masih mengantuk? Kakak punya cara
agar rasa kantuk kita berkurang dan hilang! Yuk, kita rentangkan kedua
tangan, lalu kita hirup udara yang panjang dengan diafragma perut kita.
Tahan tiga sampai lima detik ... 1, 2, 3, 4, 5. Buang napas perlahan dengan
mulut kita. Hufffff...! Kita ulangi tiga kali. Berkurang kan rasa kantuknya.
Sekarang kita siap beribadah!
Adik-adik pasti tahu lagu ini, “Semua yang Tercipta.” Yuk, kita nyanyikan lagu
ini bersama-sama. Nanti kita akan peragakan syair lagu ini.
2. Pujian: “Semua yang Tercipta” (NKB 217). Setelah satu kali dinyanyikan, bagilah anak-
anak menjadi lima kelompok. Dengan dipandu pengasuh SM, ajak anak-anak
membuat gerakan matahari, bulan, bintang, burung, dan ikan. Pada kalimat “Seluruh
marga satwa di gunung dan lembah” semuanya berputar satu kali.
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Ajar Aku Mendengar Seperti Samuel” (KC 149)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Betapa Kita Tidak Bersyukur” (KJ 337)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Bermacam-macam Anak di Seluruh Dunia (KC 184)

313
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan

Adik-adik, mari kita pejamkan mata. Dapatkan kita melihat sesuatu? Ternyata kita tidak
bisa melihat apa-apa. Semuanya gelap!. Begitulah dunia ini pada awalnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


(Beberapa lampu dimatikan) ... Adik-adik, pada mulanya, dunia ini gelap seperti saat
mati lampu. Tak ada yang dapat kita lihat.

Hmmm. Aku ingin membuat dunia ini menjadi indah dan penuh warna! (Allah bergumam).
Kemudian, Allah berkata, “Jadilah terang!” Tiba-tiba, cahaya terang keluar dari kegelapan
itu. (GSM membunyikan sebuah alat musik – triangel atau petikan gitar. Lampu
dinyalakan).

Setelah itu, Allah menciptakan siang dan malam serta cakrawala. Ia juga menciptakan
gunung-gunung yang tinggi, lembah-lembah yang dalam, dan lautan biru. (Gambar 1)

Hmmm. Gersang kalau tidak ada tumbuhan di dunia. (Allah kembali bergumam.) Aku akan
menciptakan tumbuh-tumbuhan dan pepohonan. Bunga-bunga yang bermekaran, buah-
buahan serta dedaunan hijau. Dunia menjadi penuh warna. Hijau, kuning, merah, ungu.

Allah memandang langit lalu menghiasinya dengan matahari dan bulan, bintang-bintang
dan planet-planet. Semuanya berputar dengan teratur tanpa saling bersentuhan.
Semua yang Aku ciptakan itu sungguh amat indah.

Aku akan menciptakan ikan-ikan besar dan kecil dan meletakkan mereka ke dalam air yang
biru.
Kecipak, kecipak, byur….

Angkasa Kuhiasi dengan burung-burung yang berparuh panjang dan pendek.


Ciap … ciap … cuit … cuit.

Aku juga akan menciptakan hewan-hewan di daratan. Hewan yang melompat, berlari,
melata, dan merayap.

Allah tersenyum melihat semua ciptaan-Nya. Semua sungguh amat baik.


Setelah Allah melihat semua yang Ia ciptakan, Allah sejenak berpikir. Dunia dan segala
isinya ini harus ada yang merawatnya. Allah tersenyum,

314
Aku akan menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Kita untuk merawat dunia,
tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang ciptaan-Ku.

Allah memandang sekeliling lalu mengambil tanah, membentuk, dan mengembuskan


napas kehidupan ke dalamnya. Jadilah manusia pertama, Adam. Adam tinggal sendirian
di taman itu bersama ciptaan Allah lainnya. Allah mengamati Adam. Ia merasa kasihan.
Aku kasihan terhadap Adam. Ia kesepian. Kalau begitu, Aku akan menciptakan seorang
manusia lagi untuk menemaninya.

Saat Adam tidur, tanpa memberitahu Adam, Allah menciptakan seorang perempuan, Hawa.
Aku ingin mereka hidup saling menolong dan memelihara semua ciptaan-Ku. (Gambar 2)
Semua yang Aku ciptakan ini sungguh amat baik. (Gambar 3)

Setelah itu, Allah beristirahat.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita hari ini, anak-anak makin mengenal bahwa dunia dan segala isinya ini adalah
ciptaan Allah, termasuk anak-anak juga adalah ciptaan Allah. Anak-anak juga makin
mengetahui bahwa manusia diciptakan untuk merawat makhluk ciptaan Allah lainnya. Dengan
begitu, anak-anak belajar untuk menyayangi dan menghargai seluruh ciptaan Allah.

Aktivitas: “Gantungan Ciptaan Tuhan”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pola gambar tumbuhan, hewan, manusia
2. Tulisan “Terima kasih, Tuhan, atas ciptaan-Mu”
3. Kertas karton yang dipotong bentuk lingkaran
4. Potongan-potongan kecil kertas warna atau glitter
5. Lem kertas
6. Benang wol
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Bagikan pola gambar (tiap anak mendapat tiga gambar dan tiga lingkaran)
3. Menghias pola gambar dengan potongan kertas atau glitter
4. Rekatkan pola gambar pada lingkaran
5. Rekatkan gambar pada benang wol
6. Rekatkan tulisan pada bagian atas gambar yang sudah tersusun
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM belajar untuk mengenal ciptaan Tuhan dan mengucap syukur
atas seluruh ciptaan.

315
KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Catatan :
1. Untuk mengawali penyampaian materi bagi ASM kelas kecil, ada baiknya Firman
Tuhan dibaca sesudah bagian pembukaan ini dilakukan. Pembacaan Alkitab dapat
dilakukan secara silih ganti antara GSM dan anak.
2. Bagilah anak-anak menjadi beberapa kelompok (kelompok tata surya, kelompok
tumbuhan, kelompok burung, kelompok ikan, kelompok hewan lainnya). GSM
mengajarkan satu gerakan kepada setiap kelompok berdasarkan klasifikasi kelompok.

Pembukaan
(Pembacaan ayat Alkitab (ayat emas) dari Kejadian 1:31a dilakukan setelah cerita selesai
dengan gerakan.:
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu,
Masing-masing anak berputar perlahan satu kali
sungguh amat baik”
Kedua telapak tangan dirapatkan di depan dada, kepala menunduk

Adik-adik, siapa di antara kita yang sudah berkeliling dunia? Kalau Kakak, belum. Paling,
Kakak keliling kota Solo, atau kampung Kakak.
Tadi kita sudah membagi diri dalam beberapa kelompok. Sekarang setiap kelompok
membentuk lingkaran dan saling bergandengan tangan. Kita akan membentuk dunia.
Kakak ingin tahu, seberapa luas setiap kelompok membentuk dunia!
Kelompok tumbuhan....
Kelompok hewan ....
Kelompok tata surya ....
Kelompok burung ....
Kelompok ikan ....

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Adik-adik, pada mulanya, tidak ada satu pun tumbuhan, tidak ada hewan, tidak ada surya,
tidak ada burung, dan tidak ada ikan. (Setiap kelompok yang disebutkan memperagakan
orang yang mengantuk lalu tertidur.) Dunia ini gelap, kacau, dan tidak berbentuk.
(Pencerita bertindak sebagai Roh Allah).

316
Lalu, Roh Allah melayang-layang dan memandang sekeliling-Nya. “Dunia yang gelap dan
tidak berbentuk ini akan Aku buat menjadi indah dan penuh warna!” kata Roh Allah.

“Jadilah terang”, kata Allah. (Semua kelompok menggeliat lalu mengembil posisi
duduk.) Allah memisahkan antara terang dan gelap. Ia memberi nama terang itu siang
dan gelap itu malam. Itulah hari pertama.
Setelah itu, Allah berkata, “Jadilah cakrawala.”

Lalu pada hari ketiga, Allah menciptakan daratan dan lautan, juga tumbuh-tumbuhan.
Setelah itu, pada hari keempat, Allah menciptakan matahari, bulan, dan bintang. Kata
Allah, “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari
malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa
yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah
benda-benda itu menerangi bumi." (kelompok tata surya bergerak memperagakan
benda-benda penerang – matahari, bulan, dan bintang). Itulah hari keempat.

Allah berkeliling dan memandang ciptaan-Nya. Kemudian, pada hari kelima Allah
melanjutkan pekerjaan-Nya. Ia menciptakan binatang di lautan (kelompok ikan bergerak
memperagakan ikan-ikan di laut) dan burung-burung di udara (kelompok burung
bergerak memperagakan gerakan seekor burung).

Pada hari keenam, Allah menciptakan segala binatang di bumi, ternak, dan binatang
melata. (Kelompok hewan bergerak memperagakan gerakan hewan). Setelah Allah melihat
semua ciptaan-Nya itu, Allah ingin menciptakan manusia (semua kolompok berdiri.
Setiap orang berputar satu kali lalu bergandengan tangan dan duduk kembali) agar
dapat memelihara dan merawat seluruh ciptaan-Nya. Maka, Allah menciptakan manusia
menurut rupa dan gambar Allah. Allah memberi nama kepada manusia itu, Adam dan
Hawa.

Allah menempatkan Adam dan Hawa di Taman Eden. Allah senang melihat seluruh
ciptaan-Nya yang hidup dengan damai.
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu,
Masing-masing anak berputar perlahan satu kali
sungguh amat baik”
Kedua telapak tangan dirapatkan di depan dada, kepala menunduk

Pada hari ketujuh, Allah berhenti mencipta.

317
Kesimpulan Pelajaran
Cerita hari ini ingin mengajak kita untuk lebih mengenal siapa yang telah menciptakan
dunia dan segala isinya, termasuk ayah, ibu, dan teman-teman kalian. Allah ingin agar kita
bersyukur dan menghargai ciptaan Allah. Tidak merusak lingkungan dan tidak menyakiti
hewan peliharaan kita. Membuang sampah pada tempatnya juga salah satu cara menjaga
lingkungan sekitar kita.

Aktivitas: “Bunga Kertas”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Mangkok kertas kue.
2. Styrofoam
3. Stik es krim
4. Pola lingkaran kecil, lima pola kelopak bunga
5. Pola daun
6. Manik-manik atau glitter
7. Tulisan: “tuhan, ajarlah kami mengasihi ciptaan-Mu”
8. Lem kertas
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Potong styrofoam sesuai ukuran makok kertas. Letakkan pada bagian dalam
mangkok kertas.
3. Menghias kelopak bunga dan daun dengan menempelkan manik-manik atau
glitter
4. Rekatkan kelopak bunga pada pola lingkaran
5. Rekatkan bunga kertas pada bagian atas stik es krim
6. Rekatkan daun pada stik es krim
7. Tancapkan stik es krim pada styrofoam
8. Letakkan tulisan pada mangkok kertas
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM menganal bagian dari tumbuhan sekaligus diingatkan
untuk menyayangi tumbuhan sebagai bagian dari ciptaan Allah.

318
KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Catatan : Pengasuh ibadah anak, menyiapkan diorama atau pojok-pojok belajar. Salah satu
caranya adalah dengan menempelkan gambar-gambar atau bisa juga dalam bentuk nyata
(seperti tumbuhan, hewan, gambar daratan dan lautan, burung-burung, ikan, dan tata
surya) di sekeliling kelas. Biarkan anak-anak yang datang menyaksikan setiap diorama
yang telah disiapkan. Mungkin, anak-anak akan bertanya-tanya tentang dekorasi ruang
Sekolah Minggu mereka. Saat bercerita, GSM bertindak layaknya pemandu pada sebuah
museum diorama.
(Alternatif: diorama dapat disatukan pada satu tempat atau gabungan dari 2-3
diorama.)

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Kalian tentu bertanya-tanya tentang dekorasi ruang Sekolah Minggu kita hari ini. Untuk
mengetahui jawabannya, mari kita berkeliling sambil membuka Alkitab. Ruang Sekolah
Minggu kita sudah disulap menjadi sebuah museum deorama. Apakah ada di antara
kalian yang pernah mengunjungi museum deorama? (Ciptakan dialog singkat
dengan anak-anak). Setiap bagian dari deorama ini terdiri dari beberapa macam yang
mewakili alam semesta. (Perjalanan dimulai)

Diorama/pojok belajar 1: kain hitam yang dibentuk tidak beraturan dan sebuah senter.
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong;
gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. (Senter dinyalakan
menyinari kain hitam). Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah
terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama” (Kejadian 1:1-5).

Adik-adik, kain hitam menggambarkan situasi pada saat sebelum Allah mulai mencipta.
Bumi belum berbentuk dan kosong. Tidak satu pun yang dapat kita lihat karena tidak ada
cahaya. Gelap gulita menutupi samudera raya. Di tengah kegelapan itulah, Allah menciptakan
terang. Kemudian, Allah memisahkan antara gelap dan terang. Ia menamai terang itu
siang, dan gelap itu malam. Perjalanan berlanjut…..

319
Diorama/pojok belajar 2: Gambar Lautan dan Langit Biru. Bisa ditambahkan globe.
Pada hari kedua, Allah berkata: “Jadilah cakrawala.” Ia menamai cakrawala itu langit.
Setelah itu, Allah memisahkan antara daratan dan lautan. (Pencerita memisahkan anak-
anak menjadi dua kelompok). Perjalanan berlanjut …..

Diorama/pojok belajar 3: Gambar Tumbuhan Berbiji.


Pada hari ketiga, Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan pepohonan yang
menghasilkan buah-buahan berbiji. (Anak-anak diajak bergerak memperagakan tumbuhan
yang tumbuh di tanah – meliuk-liukkan tangan dan tubuhnya). Perjalanan berlanjut...

Diorama/pojok belajar 4: Gambar Tata Surya. (Bulan, bintang, matahari, planet-planet)


Siapa yang dapat membantu Kakak menyebutkan benda-benda apa saja yang ada di
langit? Beri kesempatan anak-anak menjawab. Benda-benda penerang itu Allah ciptakan
pada hari keempat.
“Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan
siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan
masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 1:15 dan sebagai penerang
pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. 1:16
Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar
untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan
juga bintang-bintang” (Kejadian 1:14-16).

Benda-benda penerang itu untuk menerangi malam yang gelap, dan menyinari bumi di
siang hari. Perjalanan berlanjut ....

Diorama/pojok belajar 5: Gambar hewan yang hidup di laut dan bermacam burung.
Adik-adik, adakah yang memelihara ikan dan burung di rumah? Berbagai hewan yang
hidup di laut, besar dan kecil, serta burung-burung yang berterbangan di udara diciptakan
Allah pada hari kelima. (Berilah kesempatan kepada anak-anak untuk mengawati gambar
ikan dan burung.) Perjalanan berlanjut ....

Diorama/pojok belajar 6: Gambar hewan yang hidup di darat dan gambar manusia
dari berbagai benua.
Adik-adik pasti pernah menyanyikan lagu KC 184 ”Bermacam-macam anak di seluruh
dunia”. Mari kita nyanyikan lagu ini. Ajaklah anak-anak menyanyikan lagu ini bersama-sama.
Manusia diciptakan Allah pada hari keenam. Namun, sebelum Allah menciptakan manusia,
terlebih dahulu Allah menciptakan segala jenis binatang yang hidup di darat dan binatang
melata – baik ternak maupun binatang buas. Setelah itu, Allah menciptakan manusia.

320
Cara Allah menciptakan manusia sangat berbeda dengan ciptaan lainnya.
“Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Kejadian 1:26-27).

Allah memberi nama kepada manusia itu, Adam dan Hawa. Allah menempatkan manusia
di Taman Eden dan memberi mereka tugas untuk memenuhi bumi dan memelihara
ciptaan Allah lainnya. Semua yang Allah ciptakan itu sungguh amat baik.
Setelah enam hari Allah menciptakan dunia dan segala isinya, maka pada hari ketujuh,
Allah berhenti beristirahat. Ia berhenti mencipta.

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak makin mengenal Allah sebagai Allah yang menciptakan dunia dan segala
isinya. Dengan mengenal Penciptanya dan seluruh ciptaan-Nya, anak-anak bejalar untuk
bersyukur bahwa Allah telah menjadikan dunia ini menjadi dunia yang indah. Selain itu,
anak-anak belajar untuk menghargai dan mengasihi seluruh makhluk ciptaan Allah.

Aktivitas: “Slogan: Cintailah Bumiku”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Bufalo warna putih
2. Alat tulis
3. Crayon atau pinsil warna
4. Beberapa jenis biji-bijian – kacang hijau, kedelai, jagung
5. Lem fox.
6. Benang nilon/benang kasur/wol
b. Langkah :
1. GSM merentangkan benang yang dikaitkan pada bagian dinding kelas.
2. Bagikan kertas Bufalo kepada setiap anak
3. ASM menuliskan komitmen slogan: Cintailah Bumiku
4. Biarkan anak-anak berkreasi untuk menghias slogan yang mereka buat.
5. Slogan yang sudah dibuat digantungkan pada benang yang sudah disiapkan.
c. Makna Aktivitas
Melalui komitmen ini ASM akan selalu diingatkan untuk selalu mencintai Bumi sebagai
bagian dari rasa syukur sekaligus alat pengingat untuk menjaga Bumi yang Allah ciptakan.

321
GAMBAR ALAT PERAGA
Kelas Paud dan Kelas Kecil

Gambar 1

Gambar 2

322
Gambar 3

Sumber Gambar 1-3:


Boen. Alkitab Wayang Perjanjian Lama (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017)

323
Kelas BESAR
Gambar yang dibutuhkan ada pada kreativitas penyampaian: Diorama 1- 6

324
325
326
327
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

Gambar diambil dari buku Mari Mengenal Binatang dan Mari Mengenal Tumbuhan, Boen.

328
Kelas KECIL

329
Kelas BESAR

330
“MATIUS PEMUNGUT CUKAI”

331
Minggu, 11 Juni 2023
(Minggu Biasa VI – Minggu ke-2 Setelah Pentakosta - Hijau)

YESUS MEMULIHKANKU
MATIUS 9:9–13

NILAI KRISTIANI
Percaya kepada Yesus yang memulihkan

TOKOH
Matius Pemungut Cukai

AYAT
”Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
(Matius 9:13b)

URAIAN PELAJARAN

1. Setelah Yesus menyembuhkan seorang yang lumpuh, Ia melanjutkan perjalanan-


Nya. Saat melewati sebuah rumah cukai, Ia melihat seseorang yang bernama
Matius yang duduk di rumah cukai itu.

2. Yesus menyapa dan mengajaknya untuk mengikuti Dia. Tanpa paksaan, Matius
bergegas mengikuti Yesus. Lalu, Yesus singgah di rumahnya dan makan bersama
dengan pemungut cukai itu.

3. Orang-orang Farisi yang melihat peristiwa itu heran sekaligus mendapatkan ide
cemerlang untuk menjatuhkan Yesus. Kali ini, mereka mencoba memengaruhi para
murid dengan melontarkan pertanyaan yang menyudutkan.

4. Para murid diam, mungkin tak dapat menjawab. Yesus yang mendengar pertanyaan
nyinyir orang Farisi itu segera menimpalinya. Ia tahu kalau yang dituju oleh orang
Farisi adalah diri-Nya. Dengan ungkapan yang tajam Yesus mengatakan, "Bukan
orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit” (ay. 12a).

5. Perkataan Yesus ingin mengungkapkan tentang tujuan kedatangan-Nya ke dunia.


Ia datang untuk memulihkan, Ia datang untuk menyembuhkan, Ia datang untuk

332
menebus dosa seluruh umat manusia. Matius, sang pemungut cukai adalah salah
satu orang yang perlu pemulihan dan penyembuhan dari Allah. Sedangkan orang-
orang Farisi yang mengklaim dirinya benar itu, sebenarnya juga memerlukan
pemulihan dan “pengobatan”.

6. Pemulihan bagi seluruh ciptaan merupakan karya besar Allah yang Ia rancang
melalui kedatangan Yesus. Inilah yang perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak
dini. Cerita Matius sang pemungut cukai mengajak anak-anak mengenal pribadi
Yesus yang suka menolong orang lain. Dengan cara yang jitu, Yesus menolong
anak-anak bagaimana caranya agar mereka juga dapat menjadi penolong bagi
sesamanya. Pada akhirnya, anak-anak akan berterima kasih kepada Allah karena
melalui Yesus, seluruh ciptaan kembali dipulihkan dan didamaikan dengan Allah.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi, Adik-adik. Sudahkah kita menyapa satu sama lain? Mari kita
saling menyapa dan berjabat tangan.
2. Pujian: “Jabatlah Tangan Teman di Sampingmu”
3. Doa Pembukaan
4. Pujian Persiapan Firman: “Percaya Saja”
(https://www.youtube.com/watch?v=bgsIoKvbXIQ)
5. Penyampaian Firman
6. Pujian Persembahan: “Aku Bawa dan Berikan” KJ 301
7. Doa Persembahan dan Penutup
8. Pujian Penutup: “Bapa Terima Kasih”
(https://www.youtube.com/watch?v=XAysJXmJScA)

Jabatlah Tangan Teman di Sampingmu

G Bm Em
Jabatlah tangan teman di sampingmu
C Am D
Jabatlah tangan nyanyi, la…la…la
G Bm Em
Jabatlah tangan teman di sampingmu
C Am D G
Jabatlah tangan nyanyi, Haleluya…

https://onoe21.wordpress.com/2013/01/24/lirik-dan-kunci-lagu-jabatlah-tangan-teman-disampingmu/

333
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Catatan: Untuk mengawali penyampaian materi bagi ASM kelas kecil, ada baiknya Firman
Tuhan dibaca sesudah bagian pembukaan ini dilakukan. Pembacaan Alkitab dapat
dilakukan secara silih ganti antara GSM dan anak.

Pembukaan
Adik-adik, sebelum Kakak mulai bercerita, siapakah yang pernah melihat seekor burung
yang terbang di angkasa? Kakak akan mengajak kalian untuk terbang laksana seekor
burung. Mari kita merentangkan kedua tangan lalu kita gerakkan ke atas dan ke bawah.
Kita akan bergerak seperti seekor burung yang sedang terbang. Ikuti gerakan Kakak!
• Kepakkan sayapmu perlahan, maju satu langkah, berputar ke kanan, berputar ke
kiri.
• Kepakkan sayapmu lebih cepat, mundur satu langkah, miring ke kiri, miring ke
kanan, berputar ke kanan lalu duduk kembali.

Saat bercerita, setiap kakak menyebutkan kata burung merpati, kita akan kepakkan sayap
dua kali lalu mengangguk-anggukkan kepala dua kali. Siap!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Suatu hari, ada dua ekor burung merpati yang terbang di angkasa. Kedua burung merpati
itu saling berkejaran. Kadang cepat, kadang lambat. (Gambar 1)
“Terbangmu lambat sekali, Merpa!” kata teman Merpa.
“Ah... siapa bilang terbangku lambat!” sahut Merpa. Lalu, ia mengepakkan sayapnya
kuat-kuat. Wusss. Ia melaju cepat. Tetapi, hanya sebentar. Tak lama ia sudah terkejar
dan tertinggal. Makin lama, Merpa terbang makin lambat.
“Apa kubilang. Terbangmu lambat!” Teman Merpa terbang mendekat sambil tertawa.
“Aku lapar,” kata Merpa akhirnya. “Perutku sudah berbunyi!”
“Ha, ha, ha ....!” kata teman Merpa. “Ayo, kita cari makan!”

Kedua burung merpati itu terbang menuju sebuah ladang jagung. Teman Merpa terbang
lebih dulu sambil mengamati sekeliling ladang itu. Setelah itu, ia menukik perlahan dan
mendarat di antara pohon jagung yang siap di panen.

334
Ketika kedua burung merpati itu asyik makan biji jagung, teman Merpa mendengar
sesuatu. Krosek... krosek. Ia menghentikan makannya. Ia menengok ke kanan dan ke kiri.
Waspada. Tiba-tiba, ia mendengar suara mendesing. Siutttt..... sebuah batu kerikil melaju
cepat ke arah Merpa. (Gambar 2)
“Merpa ... awas!” Seru teman Merpa. “Terbang!”
Merpa terkejut dan bergegas terbang. Namun, sesaat kemudian, Merpa menjerit.
“Aduh, kakiku!” Merpa dan temannya mempercepat terbangnya.
“Ah, sedikit lagi!” seru anak laki-laki itu. Ia mengambil sebuah batu lagi dan siap
membidik dengan katapelnya. “Pasti kena!”
“Kris! Jangan teruskan!” seru seorang anak sambil memegang tangan Kris yang siap
membidik.
Kris merasa kesal karena aksinya dihalangi. Hufff... ia mendengus. (Gambar 3)

“Kris, kedua burung merpati itu tidak merusak tanaman jagung. Mereka mencari biji-
bijian yang jatuh di tanah. Kita tidak boleh menyakiti mereka.” Kata anak itu
mengingatkan Kris.
“Ikut campur saja, Kamu!” seru Kris. Matanya melotot memandang temannya.
“Kris, sebagai temanmu, aku hanya mengingatkan kalau perbuatanmu itu tidak baik.
Aku sengaja mengikutimu saat aku lihatmu mengalungkan katapel itu dan
mengumpulkan batu kerikil.”
“Tuhan melihat lho Kris apa yang kita lakukan,” lanjut anak itu sambil memegang bahu
Kris.

Kris terdiam. Rasa kesalnya mulai reda. Kemudian, mereka duduk di pinggir ladang sambil
memandang pohon jagung yang siap dipenen.

Kesimpulan Pelajaran
Cerita hari ini mengingatkan kita tentang Tuhan Yesus. Ia datang ke dunia untuk
menolong setiap orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Ia ingin memulihkan
hubungan kita dengan Allah. Namun, syaratnya, kita harus percaya kepada-Nya. Setelah
kita dipulihkan, Yesus ingin agar kita juga menolong orang lain yang membutuhkan
pertolongan kita.

335
Aktivitas: “Tangan yang Menolong”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pola gambar tangan yang terulur untuk menolong
2. Pola gambar bunga
3. Kertas daur ulang/karton sesuai ukuran pola gambar tangan
4. Tulisan “Tuhan adalah Penolongku. Aku percaya kepada-Nya”
5. Benang woll/benang jahit
6. Lem kertas
7. Selotipe
8. Ranting pohon
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Rekatkan pola gambar tangan dan tulisan pada kertas daur ulang/karton
3. Rekatkan benang wol/benang jahit pada bagian belakang aktivitas
4. Aktvitas yang sudah selesai digantungkan pada ranting pohon
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM diingatkan untuk selalu menjadi penolong bagi sesamanya.

336
KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-adik, siapa di antara kita yang tidak pernah sakit? Siapa di antara kita yang tidak
pernah pergi ke dokter? Ternyata, tidak satu pun dari kita yang tidak pernah sakit. Kita
semua tentu pernah mengalami apa yang dinamakan sakit. Kalau kita sakit, kita tentu
memerlukan obat. Bahkan, terkadang kita harus pergi ke dokter. Tugas seorang dokter
adalah menolong seseorang yang sedang sakit agar lekas sembuh. Nah, hari ini Kakak
juga akan bercerita tentang seseorang yang suka menolong orang lain. Ia seperti seorang
dokter yang membantu orang yang sakit agar menjadi pulih kembali.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


(Pencerita duduk di sebuah kursi lalu menghitung uang. Ia melihat catatan dan memanggil
nama seseorang – nama salah seorang GSM). (Gambar 1)

Pemungut cukai: Mana uang pajakmu? Sudah dua bulan kamu belum membayar pajak.
Kamu akan kena denda.

(Pemungut cukai memanggil lagi sebuah nama).

Pemungut cukai: Hmm... bagus! Kamu rajin membayar pajak.

Si pemungut cukai kembali menghitung uang... Seribu, duaribu, tigaribu. Tak lama
kemudian, ia mendengar sesorang memanggil namanya.

Matius ..., mari ikutlah Aku!

Rupanya, si pemungut cukai ini benama Matius. Matius menoleh ke kiri dan ke kanan.
Siapa yang memanggilku? Ah... mungkin orang iseng. Matius kembali menghitung uang
yang ada di meja. (Gambar 2)

Matius ..., mari ikutlah Aku!

Matius mendengar lagi suara yang memanggil namanya. Kali ini, Matius melihat orang itu.
Ia segera berdiri dan meninggalkan uang pajak yang ada di meja. Entah mengapa Matius
percaya kepada orang yang memanggilnya sehingga ia dengan rela hati mengikuti orang
itu. Matius dan orang itu berjalan sambil bercakap-cakap. Mereka seperti dua orang
sahabat. Matius merasa tidak dikucilkan. Sampai akhirnya, mereka tiba di rumah Matius
dan makan bersama.

337
Saat mereka sedang makan, sekelompok orang Farisi mengajukan pertanyaan yang
menyudutkan murid-murid yang mengikuti orang yang memanggil Matius tadi. Mengapa
Gurumu makan bersama pemungut cukai dan orang yang berdosa? Para murid terdiam
dengan pertanyaan itu. Mereka tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Sebagai orang
Yahudi, mereka tahu benar bahwa bergaul dengan orang berdosa itu merupakan suatu
pantangan. Mereka tidak boleh berteman dengan orang-orang berdosa.

Orang yang disebut Guru itu mendengar. Lalu, Ia menimpali pertanyaan mereka. Kata sang
Guru itu, : "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah
dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan
persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang
berdosa" (ayat 12–13).

Rupanya, kedatangan sang Guru itu memang untuk menolong orang-orang yang berdosa.
Orang-orang yang berdosa adalah orang-orang yang melanggar perintah Tuhan. Mereka
suka melakukan perbuatan yang jahat di mata Tuhan. Mereka diumpamakan seperti
orang-orang yang sedang sakit. Oleh sebab itu, mereka membutuhkan pertolongan
Tuhan. Mereka perlu dipulihkan agar tidak melakukan lagi perbuatan yang jahat.

Orang-orang Farisi yang mendengar jawaban itu terdiam. Mereka tidak berkutik. Akhirnya,
mereka pergi dari situ. Sang Guru dan Matius serta para murid melanjutkan makan
bersama dengan sukacita.

Adik-adik, tahukah kamu siapa sang Guru yang dimaksud dalam cerita tadi? Benar. Dia
adalah Yesus.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita hari ini, anak-anak makin mengenal bahwa kedatangan Yesus bertujuan
untuk menolong setiap orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Ia datang untuk
memulihkan, menyembuhkan, dan menebus dosa manusia. Ia juga ingin agar kita
mengikuti teladan-Nya untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan kita,
berdamai dengan teman-teman yang kita musuhi, dan memulihkan hubungan kita
dengan semua orang.

338
Aktivitas: “Tangan yang Menolong” dan “Kegiatan Berbagi”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pola gambar tangan yang terulur untuk menolong
2. Pola gambar bunga
3. Manik-manik/potongan kertas warna
4. Kertas daur ulang/karton sesuai ukuran pola gambar tangan
5. Tulisan “Tuhan adalah Penolongku. Aku percaya kepada-Nya”
6. Benang woll/benang jahit
7. Lem kertas dan Selotipe
-------------------------------------
Kegiatan berbagi mengajak anak-anak untuk mengumpulkan mainan yang masih
dapat digunakan. Mainan tersebut sudah dibungkus kertas. Aktivitas yang dibuat
hari ini direkatkan pada mainan yang sudah dibungkus kertas. Mainan yang
terkumpul akan disumbangkan ke panti asuhan atau sejenisnya. Kegiatan ini
diumumkan satu atau dua minggu sebelumnya.
-------------------------------------
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Rekatkan pola gambar tangan dan tulisan pada kertas daur ulang/karton
3. Menghias aktivitas dengan manik-manik/potongan kertas warna
4. Rekatkan benang wol/benang jahit pada bagian belakang aktivitas
5. Aktvitas yang sudah selesai direkatkan pada bungkus kertas mainan.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM diingatkan untuk selalu menjadi penolong bagi sesamanya.

339
KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM mengundang seorang petugas medis (bisa seorang dokter, bidan, atau perawat) dari
warga jemaat sebagai bintang tamu. Informasikan sebelumnya kepada bintang tamu
mengenai tema hari ini.

Adik-adik, hari ini kita kedatangan bintang tamu. Kita akan mendengarkan pengalaman
dari bintang tamu kita. Penasaran dengan bintang tamu kita? GSM memanggil bintang
tamu. Perkenalan singkat tanpa menyebutkan profesi.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Bintang tamu bercerita tentang pengalamannya sebagai orang yang suka menolong
orang lain, apa yang memotivasi dirinya menekuni bidang pekerjaannya dan berapa lama
ia sudah menjalani pekerjaan tersebut.

Ada yang bisa menebak bintang tamu kita bekerja sebagai apa? Cerita hari ini juga
berbicara tentang seseorang yang suka menolong orang lain. Mari kita membaca Alkitab
yang dipimpin oleh bintang tamu hari ini.

Pemungut cukai adalah istilah yang digunakan bagi orang yang bertugas mengumpulkan
pajak dari masyarakat Yahudi untuk diserahkan kepada pemerintah Romawi di Palestina
sekitar abad pertama. Seringkali mereka memeras rakyat demi mencari keuntungan
dirinya sendiri. (Gambar 1)

Salah satu dari pemungut cukai itu bernama Matius. Suatu hari, ketika Matius sedang
berada di rumah cukai, Yesus yang melewati tempat itu melihat Matius. Ia memanggilnya.
(Gambar 2)

Matius ..., mari ikutlah Aku!

Matius mendengar Yesus memanggilnya. Ia segera berdiri dan meninggalkan uang pajak
yang ada di meja. Entah mengapa Matius percaya kepada orang yang memanggilnya
sehingga ia dengan rela hati mengikuti Yesus. Mereka berjalan sambil bercakap-cakap.
Para murid Yesus ikut dalam rombongan itu. Mereka seperti dua orang sahabat. Matius
merasa tidak dikucilkan. Yesus juga tidak membencinya. Justru Yesus memperlakukan

340
Matius dengan penuh belas kasihan. Sampai akhirnya, mereka tiba di rumah Matius.
Matius menjamu Yesus dan pera murid dan makan bersama.

Saat mereka sedang makan, sekelompok orang Farisi yang mengikuti dan mengamati
Yesus mempunyai ide untuk menjatuhkan Yesus. Mereka mengajukan pertanyaan yang
menyudutkan murid-murid Yesus. Mengapa Gurumu makan bersama pemungut cukai
dan orang yang berdosa? Para murid terdiam dengan pertanyaan itu. Mereka tidak tahu
bagaimana harus menjawabnya. Sebagai orang Yahudi, mereka tahu benar bahwa bergaul
dengan orang berdosa itu merupakan suatu pantangan. Mereka tidak boleh berteman
dengan orang-orang berdosa.

Yesus mendengar. Lalu, Ia menimpali pertanyaan mereka. Kata Yesus: "Bukan orang sehat
yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini:
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan
untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (ayat 12–13).

Kedatangan Yesus memang untuk menolong orang-orang yang berdosa. Orang-orang


yang berdosa adalah orang-orang yang melanggar perintah Tuhan. Mereka suka
melakukan perbuatan yang jahat di mata Tuhan. Mereka diumpamakan seperti orang-
orang yang sedang sakit. Mereka perlu dipulihkan agar tidak melakukan lagi perbuatan
yang jahat. Para pemungut cukai juga termasuk dalam golongan ini. Oleh sebab itu,
mereka membutuhkan pertolongan Tuhan. Asalkan mereka percaya kepada Yesus.

Orang-orang Farisi yang mendengar jawaban itu terdiam. Mereka tidak berkutik. Akhirnya,
mereka pergi dari situ. Yesus dan Matius serta para murid melanjutkan makan bersama
dengan sukacita.

Adik-adik, baik Yesus maupun bintang tamu kita ini sama-sama suka menolong. Apa
pekerjaan bintang tamu kita?

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita hari ini, anak-anak makin mengenal bahwa kedatangan Yesus bertujuan
untuk menolong setiap orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Ia datang untuk
memulihkan, menyembuhkan, dan menebus dosa manusia. Ia juga ingin agar kita
mengikuti teladan-Nya untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan
kita, berdamai dengan teman-teman yang kita musuhi, dan memulihkan hubungan
kita dengan semua orang.

341
Aktivitas: “Celengan untuk Sahabat”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Karton bekas tisu gulung
2. Karton
3. Kertas warna warni
4. Lem kertas
5. Gunting
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan karton bekas tisu gulung.
2. ASM menutup bagian atas dan bawah karton bekas tisu, salah satu bagin diberi
lubang.
3. Menghias rol tisu dengan kertas warna sesuai imajinasi anak
4. Celengan akan dibawa pulang dan akan dibawa kembali minggu depan
c. Makna Aktivitas
ASM belajar untuk menabung dan berbagi dengan cara menghemat uang saku.
Dengan kegiatan ini anak-anak diajak untuk belajar menolong orang lain melalui apa
yang mereka miliki.

342
GAMBAR ALAT PERAGA
Kelas Paud

(Gambar 1)

343
(Gambar 2)

(Gambar 3)

344
Kelas Kecil dan Kelas Besar

Gambar 1

Gambar 2

345
Yesus dan Matius

346
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

Kelas KECIL

347
Kelas BESAR

348
“DUA BELAS MURID YESUS”

349
Minggu, 18 Juni 2023
(Minggu Biasa VII – Minggu ke-3 Setelah Pentakosta - Hijau)

INI AKU, UTUSLAH AKU


MATIUS 10:1-8

NILAI KRISTIANI
Bersedia diutus untuk memberitakan Injil

TOKOH
DUA BELAS MURID YESUS

AYAT INDAH
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,
sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”
(Matius 10:16).

URAIAN PELAJARAN

1. Selama Yesus melakukan perjalanan dan pelayanan di kota-Nya sendiri bersama


para murid, Ia melihat banyak peristiwa yang membutuhkan pertolongan Allah.
Akan tetapi, Yesus juga menyadari bahwa orang-orang yang akan bekerja bagi
Allah itu masih sangat sedikit. Oleh sebab itu Ia berkata, “Tuaian memang banyak,
tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian,
supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu" (Mat. 9:37-38).

2. Kondisi inilah yang kemudian mendorong Yesus mengutus para murid yang
berjumlah duabelas orang itu untuk melayani dan meolong orang lain. Nama
keduabelas murid yang disebut rasul itu adalah Simon yang disebut Petrus dan
Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,
Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak
Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati
Dia.

3. Sebelum keduabelas rasul itu pergi melaksanakan tugas pengutusannya, Yesus


membekali mereka dengan kuasa sehingga para murid dapat mengusir roh jahat,

350
menyembuhkan orang yang sakit dan lemah. Yesus juga berpesan agar mereka
menyimpang dan menyesatkan diri ke jalan yang tidak benar. Mereka juga tidak
boleh pergi ke bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

4. Para murid itu harus melayani tanpa meminta imbalan karena mereka juga telah
Tuhan layani dengan cuma-cuma. Mereka harus menceritakan tentang kasih Allah
sehingga orang-orang yang belum mengenal Allah dan melupakan Allah kembali
kepada-Nya.

5. Pelajaran ini mengajarkan kepaka anak-anak bahwa menjadi murid Tuhan Yesus
berarti bersedia juga untuk melayani Tuhan dan memberitakan kasih Allah kepada
semua orang. Dalam melayani, ada rambu-rambu yang perlu ditaati. Pertama,
tidak boleh menyimpang dan berbuat sesuka hati, kedua, tidak boleh meminta
imbalan, ketiga, lakukan pelayanan dengan tulus dan berpegang pada kuasa
Tuhan.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik. Siapa yang di antara kita yang masih mengantuk?
Kakak akan mengajak Kalian untuk senam ringan. Pertama, kita akan senam
jari. Gerakkan jari-jemari dikepal dan dibuka beberapa kali. Setelah itu,
kita senam kaki. Gerakkan seperti orang berjalan, perlahan lalu sedikit di
percepat. Lakukan beberapa kali. Sudah segar kan pastinya? Berarti kita
sudah siap untuk mendengarkan certita Alkitab dan diutus untuk
memberitakannya kepada orang lain.
2. Pujian: “Berlimpah Sukacita di Hatiku” (PKJ. 216)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Lihatlah Sekelilingmu” (KC. 200)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Aku Bawa dan Berikan” (KC. 355)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Yesus Berpesan” (KJ. 422)

351
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-adik, siapa di sini yang pernah mengunjungi orang yang sakit? Atau siapa yang
pernah dikunjungi teman karena kita sedang berduka atau sedih? (GSM memberi
kesempatan ASM untuk menjawab).

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Suatu hari, ada tiga belas orang berjalan menuju sebuah desa di lereng bukit. Salah seorang
dari ketiga belas orang itu bertindak sebagai kepala rombongan. Rupanya, kepala rombongan
itu adalah guru dari keduabelas orang lainnya. Mereka sangat akrab. (Gambar 1)

Sebelum mereka tiba di desa itu, mereka melewati beberapa desa lainnya. Sepanjang
perjalanan, mereka menjumpai ada banyak orang yang membutuhkan pertolongan
mereka. Kadang, mereka menolong oang yang sedang mengalami kesusahan. Kadang,
mereka ikut merawat orang yang sedang sakit.

Ketika mereka hampir tiba di desa, di lereng bukit, sang Guru memanggil keduabelas
murid-Nya. Lalu, sang Guru berkata, “Murid-murid-Ku, dalam perjalanan kita tadi, kita
bertemu dengan banyak orang yang membutuhkan pertolongan kita, bukan?”

Para murid mengangguki. “Iya, Guru.” Jawab mereka. “Tetapi, kami amat jarang melihat
ada orang yang mau menolong.”

Guru itu tersenyum. “Itulah sebabnya, Aku memanggil kalian. Aku akan memberikan tugas
kepada kalian untuk menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita.”

Keduabelas murid itu saling berpandangan. “Apakah kami sanggup untuk menolong
mereka, Guru?” Ucap seorang murid. Ia meragu.

Guru yang bijak itu menatap satu per satu para murid-Nya. “Kalian jangan meragu, apalagi
takut. Aku akan membekali kalian dengan berbagai keterampilan dan kemampuan agar
kalian dapat menjalankan tugas kalian. Percayalah. Tuhan pasti akan menolong,” kata Guru
itu.

352
“Selain itu, kalian harus mematuhi pesan-Ku,” lanjut sang Guru. “Dalam menjalankan tugas
itu, kalian tidak boleh semaunya. Kalian juga tidak boleh mengikuti bujukan orang-orang
yang berniat tidak baik. Ketika kalian menolong orang lain, jangan pernah meminta
imbalan. Bukankah Aku menolong kalian juga tanpa meminta imbalan.”

“Guru, apa yang harus kami lakukan nanti?” tanya seorang murid.
“Bantulah mereka yang sakit. Tolonglah mereka yang tersesat karena berbuat jahat.
Ingatkan mereka untuk selalu bersyukur dan berdoa kepada Tuhan,” kata Guru yang bijak
itu. “Sekarang, pergilah. Tuhan akan menolong kalian.”

Keduabelas murid itu mengangguk. Setelah itu, mereka pergi memasuki desa di lereng
bukit. Sang Guru memandang para murid-Nya. Ia berdoa. “Tuhan, tolonglah mereka dalam
menjalankan tugas mulia yang Engkau berikan.”

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak, melalui melalui cerita tadi, kita diingatkan bahwa kita juga mempunyai tugas
untuk meberitakan kasih Tuhan kepada kita. Caranya, banyak. Kita dapat menolong orang
lain, bisa juga menghibur teman kita yang sedang berduka. Kita juga bisa mengingatkan
teman-teman kita yang berbuat tidak baik, seperti membantah orang tua, suka usil
terhadap teman, dll. Saat kita menolong, jangan meminta imbalan apa pun. Percayalah,
Tuhan pasti bersama kita.

Aktivitas: “Merangkai Gambar Keduabelas Murid Yesus”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar duabelas wajah orang.
2. Kertas karton dipotong bentuk segitiga sama sisi
3. Crayon/pensil warna
4. Lem kertas
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Anak-anak menempelkan keduabelas wajah pada karton segitiga
3. Mewarnai keduabelas wajah
4. Menempelkan tulisan “Ini Aku, Utuslah Aku”.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM mengenal keduabelas murid Yesus dan mengingat bahwa setiap
murid mempunyai tugas untuk menolong orang lain.

353
KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Catatan: Untuk mengawali penyampaian materi bagi ASM kelas kecil, ada baiknya Firman
Tuhan dibaca sesudah bagian pembukaan ini dilakukan.
Persiapkan nama keduabelas murid Yesus pada potongan kertas atau stik es krim. Acaklah
keduabelas nama murid Yesus di antara nama-nama lainnya. Buatlah dalam 3-5 set.
Bagilah jumlah anak menjadi 3-5 kelompok.

Pembukaan
(Pembacaan ayat Alkitab dilakukan dengan bercerita dan setelah cerita setelah selesai
bisa membaca matius 10:16)

Halo Adik-adik! Siapa di antara kalian yang ingat dengan nama keduabelas murid Yesus?
Kakak akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok akan mendapat
satu set nama. Aturan mainnya, kalian hanya boleh menyentuh nama-nama itu dan
mencarinya ketika Kakak menyebutkan nama murid Yesus saat bercerita nanti. Deal, ya!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Suatu hari Tuhan Yesus, Yesus pulang ke kampung halaman-Nya bersama para murid.
Murid Yesus berjumlah duabelas orang. Selama perjalanan, mereka meilhat dan
menjumpai banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Namun, sayangnya, orang-
orang yang bersedia menolong mereka masih sangat sedikit. Oleh karena itu, Yesus dan
para murid tergerak hatinya untuk menolong mereka yang membutuhkan pertolongan.
Secara langsung atau tidak langsung, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya
bagaimana cara menolong orang lain. Kadang, Yesus mengajak mereka membantu dan
merawat orang yang sakit. Kadang juga, mereka menghibur orang-orang yang menderita.

Suatu kali Yesus berkata, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu
mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu" (Mat. 9:37-38). Setelah itu, Yesus memanggil keduabelas murid-Nya.
Ia menyuruh mereka untuk pergi ke perdesaan untuk menolong orang lain.

“Petrus, Andreas, Tadeus, pergilah kalian ke arah sana. Bantulah dan tolonglah setiap
orang yang membutuhkan bantuan kalian,” kata Yesus.
“Yakobus, Filipus, dan Tomas pergilah ke arah sebelah sana. Perbuatlah seperti yang
Aku minta kepada teman-teman kalian tadi,” kata Yesus lagi.
“Baik Guru,” jawab keenam murid itu.

354
Kemudian, Yesus memandang keenam murid lainnya. “Kalian berenam juga Aku minta
untuk pergi ke arah yang berlawanan. Kalian boleh berpencar atau bersama-sama.
Yohanes dan Tadeus yang akan menjadi kepala rombongan.”

Sebelum keduabelas murid itu berangkat, Yesus memberi mereka kuasa agar dapat
melaksanakan tugas yang Ia berikan. Yesus juga berpesan, “Tugas yang akan kalian
kerjakan ini tidak mudah. Namun, saat menolong orang lain, jangan sekali-kali
meminta imbalan apa pun. Allah Bapa di sorga akan mencukupi segala kebutuhan
kalian dan memampukan kalian melaksanakan tugas itu.”

Setelah itu, keduabelas murid segera berangkat menuju tempat yang telah Yesus
tunjukkan. Mereka siap melaksanakan tugas dari Gurunya.

Kesimpulan Pelajaran
Sebagai murid Yesus, kita mempunyai tugas seperti para murid Yesus pada waktu itu.
Tuhan ingin agar kita memberitakan kasih Allah dengan berbagai cara. Misalnya,
menolong orang yang sakit, menemani orang yang merasa kesepian, dan menghibur
setiap orang yang sedang bersedih. Saat menolong orang lain, kita tidak boleh meminta
balasan apa pun. Lakukan dengan sukacita dan kerelaan hati.

Aktivitas: “Menyusun Nama Keduabelas Murid sesuai Alkitab”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas karton
2. Pola lingkaran untuk kepala
3. Stik es krim
4. Spidol
5. Lem kertas
b. Langkah Pembuatan:
1. Gambarlah wajah orang pada duabelas pola lingkaran
2. Rekatkan pola lingkaran pada stik es krim
3. Tulislah nama setiap murid Yesus pada stik es krim
4. Lipatlah kertas karton menjadi dua susun (lihat contoh gambar)
5. Selipkan stik es krim pada lipatan karton sesuai urutan nama keduabelas murid
6. Tulislah pada bagian bawah lipatan karton “Ini Aku, Utuslah Aku.”
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, anak-anak mengenal keduabelas murid sesuai urutannya saat
Yesus memanggil mereka. Anak-anak juga diajak mengingat bahwa tugas murid
adalah mematuhi perintah gurunya. Dalam hal ini, sang Guru adalah Yesus.

355
KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Catatan: Ajaklah anak-anak untuk membaca Alkitab yang akan dibahas hari ini. Setelah itu,
bagilah jumlah anak dalam beberapa kelompok. Ajaklah anak-anak bermain sejenak.
Berilah waktu agar mereka menghapal nama kedua belas murid Yesus. Bagikan kepada
setiap kelompok satu set nama murid Yesus. Mintalah anak-anak menyusun nama
keduabelas murid seperti susunan yang ada di dalam Alkitab. Kelompok yang selesai lebih
dulu dan mengurutkan nama dengan benar, itulah pemenangnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Suatu kali Yesus berkata, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu
mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu" (Mat. 9:37-38).

Ada yang tahu maksud perkataan Yesus ini?


Mintalah setiap kelompok menyampaikan pendapatnya.

Penjelasan:
Ketika Tuhan Yesus pulang ke kampung halaman-Nya bersama para murid. Ia mereka
meilhat dan menjumpai ada banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Namun,
sayangnya, orang-orang yang bersedia menolong mereka masih sangat sedikit.

Apa tindakan Yesus setelah melihat tuaian yang banyak itu?


Mintalah setiap kelompok menyampaikan pendapatnya.

Penjelasan:
Yesus memanggil keduabelas murid-Nya dan mengutus mereka.

Apa yang Yesus lakukan sebelum keduabelas murid itu melaksanakan tugasnya?
Mintalah setiap kelompok menyampaikan pendapatnya.

Penjelasan:
Yesus memberikan mereka kuasa untuk menyembuhkan orang sakit dan lemah,
mengusir roh jahat, dll.

356
Apa pesan Yesus kepada para murid-Nya?
Mintalah setiap kelompok menyampaikan pendapatnya.

Penjelasan:
Para murid tidak boleh meminta imbalan saat melaksanakan tugas tersebut. Yesus
juga berpesan agar mereka menyimpang dan menyesatkan diri ke jalan yang tidak
benar. Mereka juga tidak boleh pergi ke bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Kesimpulan Pelajaran
Kita juga adalah murid Yesus. Tugas yang diberikan kepada murid-Nya pada waktu itu
juga berlaku kepada kita saat ini. Kita juga diutus untuk memberitakan kasih Allah kepada
manusia. Selain itu, kita juga diminta untuk meneladani Yesus yang suka memberikan
pertolongan kepada orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Taat kepada Allah dan
percaya bahwa Tuhan akan menyertai langkah kita.

Aktivitas: “Komitmenku”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas Bufalo (Dibagi 2)
2. Alat tulis
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan kertas Bufalo yang sudah dibagi 2.
2. ASM menuliskan komitmen mereka sebagai jawaban atas pengutusan yang Tuhan
berikan kepada para murid-Nya.
3. Menempelkan ayat hafalan (Matius 10:16) pada kertas komitmen.
c. Makna Aktivitas
Melalui komitmen ini ASM akan selalu diingatkan bahwa mkita adalah murid Yesus
yang diutus untuk memberitakan kasih Allah di dalam kehidupan sehari-hari.

357
GAMBAR ALAT PERAGA
Kelas PAUD
Gambar duabelas murid Yesus

Gambar 1

358
Pilihan lain untuk peraga gambar 1

Kelas KECIL
Potongan kertas atau stock ice cream yang bertuliskan nama keduabelas murid Yesus.

359
Kelas BESAR
Potongan dalam amplop berisi pertanyaan seperti dalam uraian.

GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

Kelas KECIL

360
Kelas BESAR

361
“ABRAHAM”

362
Minggu, 25 Juni 2023
(Minggu Biasa VIII – Minggu ke-3 Setelah Pentakosta - Hijau)

BERANI MENENTUKAN PILIHAN


KEJADIAN 21:8-21

NILAI KRISTIANI
Taat kepada Tuhan Membuat Kita Berani Menentukan Pilihan, Meskipun Berat.

TOKOH
ABRAHAM

AYAT INDAH
“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian”
(Efesus 6:1)

URAIAN PELAJARAN

1. Setelah Ishak, anak Abraham dan Sara, makin bertumbuh dan bertambah besar,
Sara merasa khawatir dengan kebaradaan Ismael, anak Abraham dengan
hambanya, Hagar. Sara takut jika perhatian Abraham mendua antara Ishak dan
Ismael. Ia tidak ingin Ishak tersisih. Kakhawatiran Sara makin menjadi saat ia
melihat Abraham bermain bersama Ismael. Akhirnya, Sara meminta Abraham
untuk mengusir Hagar dan Ismael.

2. Abraham bingung. Biar bagaimanapun Ismael juga adalah anaknya. Dalam


kebingungan itu, Allah berbicara kepada Abraham, "Janganlah sebal hatimu karena
hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah
engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal
dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu
bangsa, karena ia pun anakmu" (Kej. 21: 12-13).

3. Perkataan Allah, selain mengingatkan kembali akan janji-Nya kepada Abraham,


Allah juga menjamin bahwa Ia akan menyertai dan memberkati Ismael. Bahkan,
Ismael juga akan menjadi bangsa yang besar. Akhirnya, Abraham melakukan
permintaan Sara untuk mengusir Hagar dan Ismael. Kemudian, Abraham

363
membekali Hagar dan Ismael dengan roti dan sekirbat air. Setelah itu, ia menyuruh
keduanya pergi.

4. Dengan sedih, Hagar membawa Ismael, anaknya) pergi meninggalkan kediaman


Abraham. Ia mengembara di Padang Gurun Bersyeba. Sebagai seorang ibu, tentu
ia tidak tega melihat anaknya yang masil kecil itu terlunta dan menderita. Saat
Hagar hampir berputus asa, Allah menemuinya.

5. Benar saja, Allah menepati janji-Nya. Ia menyertai Hagar dan Ismael hingga ia
menjadi bangsa yang besar. Mereka tinggal di Padang Gurun Paran.

TATA IBADAH

1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik. Masing ingat dengan senam yang Kakak ajarkan
minggu lalu? Siapa yang masih hapal, bantu Kakak ya. Ayo kita senam pagi
lebih dulu sebelum kita beribadah. Pertama, kita akan senam jari. Gerakkan
jari-jemari dikepal dan dibuka beberapa kali. Setelah itu, kita senam kaki.
Gerakkan seperti orang berjalan, perlahan lalu sedikit di percepat.
Lakukan beberapa kali. Sudah segar kan pastinya? Berarti kita sudah siap
untuk mendengarkan certita Alkitab dan diutus untuk memberitakannya
kepada orang lain.
2. Pujian: “S’lamat, S’lamat Datang, Wahai Kawanku” (KC. 340)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Dipintumu Kudatang dan Mengetok” (KC. 177)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Kubri Persembahan” (KC. 356)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Tiap Langkahku” (NKB. 188)

364
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Adik-adik, siapa di antara kita yang suka pergi ke pusat perbelanjaan, lalu makan di
restoran? Siapa yang suka ke pantai, lalu berenang di laut? Atau melihat berbagai binatang
di kebun binatang? (GSM memberi kesempatan ASM untuk menjawab). Kalau Adik-adik
diminta untuk memilih dari ketiga tempat itu, kira-kira pilih yang mana ya? Ternyata, untuk
memilih sesuatu itu tidak mudah, bukan? Apalagi, kita menyukai semua pilihan itu. Kalau
harus memilih salah satunya, pasti susah!

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Suatu hari, di sebuah perkemahan di padang gurun, di balik sebuah tirai, seorang
perempuan agak tua diam-diam mengamati anaknya yang baru disapih sedang bermain
dengan seorang anak kecil. Umur mereka tidak jauh berbeda. Kedua anak itu tampak asyik
sekali. Mereka bercanda dan tertawa. Kadang mereka saling berkejaran. (Gambar 1)

Makin lama, ia makin tampak khawatir. Tak lama kemudian, ia mengangguk-anggukkan


kepala. “Aku punya ide. Mungkin orang lain akan berpikir aku ini tidak punya perasaan.
Namun aku harus mengambil cara ini.” Setelah membulatkan hati, perempuan itu mencari
waktu untuk berbicara dengan suaminya. Sore hari, perempuan itu mendekati suaminya.
“Sebaiknya, Kamu usir anakmu yang bernama Ismael itu dari sini bersama ibunya,” kata
perempuan itu.

Laki-laki itu memandang istrinya. Ia terkejut mendengar perkataan istrinya itu. Wajahnya
berubah muram. Ia bingung. Bagaimana ini? Pikirnya. Lalu, ia pergi menyendiri. Hatinya
resah dan pikirannya kacau.

Dalam keresahannya itu, ia mendengar Allah berbicara kepadanya. "Janganlah sebal


hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu,
haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang
berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu
bangsa, karena ia pun anakmu” (Kej. 21:12-13).

Laki-laki itu, yang bukan lain adalah Abraham, memikirkan perkataan Allah sepanjang
malam. Ia percaya pada perkataan Allah itu dan berpegang pada janji-Nya. Maka, esok

365
harinya, laki-laki itu mengambil roti dan sekirbat air lalu memberikannya kepada Hagar.
‘Pergilah dari sini’ kata laki-laki itu kepada hamba perempuannya. “Bawalah serta Ismael
pergi bersamamu.”

Hamba perempuan itu tentu terkejut mendengar perkataan dari laki-laki itu. “Ke mana aku
harus pergi?” pikirnya sambil memandang anaknya yang masih kecil itu. Namun, ia tidak
dapat berbuat apa-apa karena ia hanya seorang hamba atau budak. Akhirnya, hanya
dengan berbekal roti dan sekirbat air, hamba perempuan itu pergi bersama anak laki-
lakinya yang masih kecil itu. Mereka mengembara di Padang Gurun Bersyeba. Allah
menepati janji-Nya bahwa Ia akan memelihara kehidupan hamba perempuan itu dan anak
laki-lakinya. Ismael, anak laki-laki dari hamba perempuan itu juga bertumbuh, bahkan ia
juga menjadi sebuah bangsa yang besar.

Ketaatan Abraham kepada Allah berbuah hasil. Karena taat, maka Abraham berani untuk
memilih dan mengambil keputusan yang sulit. Karena taat, maka janji Tuhan kepada
Abraham bagi Ismael menjadi nyata.

Kesimpulan Pelajaran
Adik-adik, cerita tadi mengajak kita untuk meneladani sikap Abraham yang taat kepada
Tuhan. Ketaatan Abraham itulah yang membuatnya berani mengambil keputusan yang
berat. Abraham juga percaya bahwa Tuhan akan menepati janji-Nya sehingga ia berani
menentukan pilihannya.

Aktivitas: “Mewarnai gambar Abraham dan Bayi Ishak”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar Abraham dan Bayi Ishak.
2. Pinsil warna atau crayon.
3. Lem kertas
4. Tulisan ‘Aku Mau Taat seperti Abraham’
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Anak-anak mewarnai gambar Abraham dan Bayi Ishak
3. Menempelkan tulisan ‘Aku Mau Taat seperti Abraham’
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM mengingat tokoh Abraham sebagai orang yang taat dan
percaya kepada Tuhan.

366
KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Catatan: Untuk mengawali penyampaian materi bagi ASM kelas kecil, ada baiknya Firman
Tuhan dibaca sesudah bagian pembukaan ini dilakukan.
Ajaklah anak-anak bermain sejenak. Siapkan potongan abjad dari kata ABRAHAM, SARA,
dan HAGAR. Acaklah lalu minta anak berlomba menyusun abjad tersebut dengan benar.

Pembukaan
(Pembacaan ayat Alkitab dilakukan dengan bercerita dan setelah cerita setelah selesai
bisa membaca Efesus 6:1)

Halo Adik-adik! Siapa yang pernah berkemah? Tidur di dalam tenda saat malam hari itu
bagaimana ya rasanya? Kebetulan Kakak membawa kain. Yuk, kita mendirikan tenda. (Ajak
anak-anak membantu mendirikan sebuah tenda. Mintakan pendapat mereka tentang
tenda yang telah didirikan.)

Setelah itu, ajaklah anak-anak untuk bernyanyi “Jalan Serta Yesus” dengan berjalan
mengelilingi tenda. Kemudian, mintalah mereka duduk di luar tenda. Andaikan saat itu
adalah malam hari.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Suatu malam, seorang laki-laki yang umurnya lebih dari 50 tahun, duduk sendiri di luar
perkemahan. Meskipun ia punya ternak yang sangat banyak, namun malam itu wajahnya
tampak murung. Sesekali ia menarik napas panjang, sesekali ia menengadah ke langit, dan
sesekali ia menoleh ke dalam tenda. (Gambar 1)

Apakah aku harus mengikuti perkataan itu dan mengusir Hagar dan Ismael dari sini? Apa
yang harus aku lakukan? Laki-laki itu kembali menarik napas panjang dan
mengembuskannya perlahan.

Tiba-tiba, di tengah kegelisahan itu, laki-laki itu mendengar suara yang berkata,
"Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan
Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut
keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan
Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu” (Kej. 21:12-13). Rupanya, Tuhan
yang berbicara kepadanya.

367
Laki-laki itu coba merenungkan perkataan Tuhan dan mengingat kembali setiap janji yang
pernah Tuhan sampaikan. Akhirnya, ia mengangguk. Ia hendak meyakinkan dirinya sendiri
tentang pilihan yang akan dibuatnya. “Baiklah. Aku akan melakukan apa yang Engkau
katakan,” gumamnya. Lalu, ia segera bangkit dan masuk ke dalam tendanya.

Keesokan harinya, laki-laki itu bangun lebih awal. Ia bergegas mengambil roti dan sekirbat
air. Kemudian, ia menemui Hagar dan Ismael kecil. Setelah itu, ia berkata kepada Hagar,
hamba perempuannya dan memintanya untuk pergi dari tempat perkemahan itu.
“Ambillah ini, roti dan sekirbat air sebagai bekal kalian,” katanya sambil mengulurkan roti
dan sekantong air kepada perempuan itu. “Bawalah juga Ismael bersamamu.”

Dengan sedih Hagar mengambil bekal itu. Lalu, ia menggendong Ismael dan pergi dari
perkemahan itu. Mereka mengembara di Padang Gurun Bersyeba. Bekal yang mereka
bawa segera habis. Padang Gurun yang panas membuat mereka makin kehausan. Hagar
sangat sedih melihat Ismael yang haus dan lapar. Hagar menjadi putus asa. Ia pergi
menjauh. Ia tak tega melihat penderitaan anaknya.

Tiba-tiba, di tengah keputusasaan Hagar, Tuhan berkata, "Apakah yang engkau susahkan,
Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia
terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat
dia menjadi bangsa yang besar” (Kej. 21: 17-18). Ternyata, Tuhan tidak melupakan janji-
Nya. Tuhan menolong Ismael dan ibunya sepanjang pengembaraan mereka di Padang
Gurun itu. Bahkan, Tuhan memelihara ibu dan anak itu hingga Ismael bertambah besar.
Mereka tinggal di Padang Gurun Paran. Ismael, sebagaimana Tuhan katakan kepada laki-
laki di luar tenda pada waktu malam, yang bukan lain adalah Abraham, membuat Ismael
menjadi bangsa yang besar.

Keberanian Abraham mengambil keputusan yang sulit tidak sia-sia. Ia percaya kepada
Tuhan. Kataatan Abrahamlah yang telah mendorongnya untuk berani memilih. Ia percaya
kepada perkataan Allah, meskipun hal itu tidak mudah.

Kesimpulan Pelajaran
Sikap percaya dan taat kepada Tuhan adalah hal penting yang dapat kita pelajari dari
Abraham. Meskipun tidak mudah melakukannya, namun Abraham belajar untuk
mengesampingkan kepentingan dirinya sendiri. Inilah yang perlu kita teladani. Menuruti
perkataan orang tua dan guru di sekolah adalah salah satu contoh mewujudkan sikap
percaya dan taat kepada Tuhan.

368
Aktivitas: “Hiasan Kulkas atau cermin”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pola gambar tangan
2. Gunting
3. Dua buah pinsil warna atau krayon setiap anak
4. Kertas karton atau buffalo.
5. Magnet
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM menyiapkan pola gambar tangan.
2. ASM menempelkan pola gambar tangan pada karton
3. ASM menggunting
4. ASM mewarnai.
5. ASM Menempelkan maknet pada bagian belakang aktivitas.
c. Makna Aktivitas
ASM diingatkan untuk selalu taat kepada Tuhan.

369
KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Catatan: Ajaklah anak-anak untuk membaca Alkitab yang akan dibahas hari ini. Setelah itu,
bagilah jumlah anak dalam beberapa kelompok. Ajaklah anak-anak bermain sejenak.
Mintalah tiap kelompok membuat bagan berupa garis keturunan Abraham sesuai dengan
bacaan Alkitab di atas. Atau melengkapi bagan garis keturunan di bawah ini.

Bagan
Garis Keturunan Abraham

Sara Abraham Hagar

Ishak Ismael
Bersaudara

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Suatu malam, seorang laki-laki yang umurnya lebih dari 50 tahun, duduk sendiri di luar
perkemahan. Meskipun ia punya ternak yang sangat banyak, namun malam itu wajahnya
tampak murung. Sesekali ia menarik napas panjang, sesekali ia menengadah ke langit, dan
sesekali ia menoleh ke dalam tenda. (Gambar 1)

Apakah aku harus mengikuti perkataan itu dan mengusir Hagar dan Ismael dari sini? Apa
yang harus aku lakukan? Laki-laki itu kembali menarik napas panjang dan mengembuskannya
perlahan.

Tiba-tiba, di tengah kegelisahan itu, laki-laki itu mendengar suara yang berkata,
"Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan
Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut
keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan
Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu” (Kej. 21:12-13). Rupanya, Tuhan
yang berbicara kepadanya.

370
Laki-laki itu coba merenungkan perkataan Tuhan dan mengingat kembali setiap janji yang
pernah Tuhan sampaikan. Akhirnya, ia mengangguk. Ia hendak meyakinkan dirinya sendiri
tentang pilihan yang akan dibuatnya. “Baiklah. Aku akan melakukan apa yang Engkau
katakan,” gumamnya. Lalu, ia segera bangkit dan masuk ke dalam tendanya.

Keesokan harinya, laki-laki itu bangun lebih awal. Ia bergegas mengambil roti dan sekirbat
air. Kemudian, ia menemui Hagar dan Ismael kecil. Setelah itu, ia berkata kepada Hagar,
hamba perempuannya dan memintanya untuk pergi dari tempat perkemahan itu.
“Ambillah ini, roti dan sekirbat air sebagai bekal kalian,” katanya sambil mengulurkan roti
dan sekantong air kepada perempuan itu. “Bawalah juga Ismael bersamamu.”

Dengan sedih Hagar mengambil bekal itu. Lalu, ia menggendong Ismael dan pergi dari
perkemahan itu. Mereka mengembara di Padang Gurun Bersyeba. Bekal yang mereka
bawa segera habis. Padang Gurun yang panas membuat mereka makin kehausan. Hagar
sangat sedih melihat Ismael yang haus dan lapar. Hagar menjadi putus asa. Ia pergi
menjauh. Ia tak tega melihat penderitaan anaknya.

Tiba-tiba, di tengah keputusasaan Hagar, Tuhan berkata, "Apakah yang engkau susahkan,
Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia
terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat
dia menjadi bangsa yang besar” (Kej. 21: 17-18). Ternyata, Allah tidak melupakan janji-
Nya. Tuhan menolong Ismael dan ibunya sepanjang pengembaraan mereka di Padang
Gurun itu. Bahkan, Tuhan memelihara ibu dan anak itu hingga Ismael bertambah besar.
Mereka tinggal di Padang Gurun Paran. Ismael, sebagaimana Tuhan katakan kepada laki-
laki di luar tenda pada waktu malam, yang bukan lain adalah Abraham itu, membuat
Ismael menjadi bangsa yang besar.

Keberanian Abraham mengambil keputusan yang sulit tidak sia-sia. Ia percaya kepada
Tuhan. Kataatan Abrahamlah yang telah mendorongnya untuk berani memilih. Ia percaya
kepada perkataan Allah, meskipun hal itu tidak mudah.

Kesimpulan Pelajaran
Sikap percaya dan taat kepada Tuhan adalah hal penting yang dapat kita pelajari dari
Abraham. Meskipun tidak mudah melakukannya, namun Abraham belajar untuk
mengesampingkan kepentingan dirinya sendiri. Inilah yang perlu kita teladani. Menuruti
perkataan orang tua dan guru di sekolah adalah salah satu contoh mewujudkan sikap
percaya dan taat kepada Tuhan.

371
Aktivitas: “Pembatas Alkitab”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Pola gambar tangan
2. Gunting
3. Dua buah pinsil warna atau krayon setiap anak
4. Kertas karton atau buffalo
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM menyiapkan pola gambar tangan.
2. ASM menempelkan pola gambar tangan pada karton
3. ASM menggunting
4. ASM mewarnai.
5. Jika memungkinkan, siapkan plastik laminating. GSM membantu anak untuk
melaminasi aktivitasnya.
c. Makna Aktivitas
ASM diingatkan untuk selalu taat dan percaya kepada Tuhan.

372
GAMBAR ALAT PERAGA
Kelas PAUD

Gambar 1

373
Kelas KECIL dan Kelas BESAR
Kain dan beberapa kursi lipat untuk mendirikan sebuah tenda atau gambar di bawah ini

Gambar 1

374
Kelas BESAR
Kain dan beberapa kursi lipat untuk mendirikan sebuah tenda. Untuk kelas besar, bagilah
dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok berikan sebuah kain. Ajaklah mereka
berkreasi membuat tenda versi kelompok masing-masing. Setelah itu, dengarkan
pendapat setiap kelompok tentang tenda yang mereka bangun.

GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

375
Kelas KECIL

Kelas BESAR

376

Anda mungkin juga menyukai