Anda di halaman 1dari 12

TELAAH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK

DI MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS V

MAKALAH
Disusun Sebagai Tugas
Pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum Akidah Akhlak
Dosen Pengampu : Dr. Musthofa Rahman

Disusun oleh:
Kelompok IV
1. Safaah NIM. 093111181
2. Siti Alimah NIM. 093111182
3. Siti Alfiah NIM. 093111191
4. Noor Faizah NIM. 093111331

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
TELAAH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK
KELAS LIMA MADRASAH IBTIDAIYAH

I. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


KELAS V SEMESTER 1 DAN 2
SMT STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat 1.1 Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (takbir), dan Al- thayyibah (Allahu Akbar).
Asma al-Husna (Ar-Razaaqu, 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat
Al-Fattah, Asy-Syakuuru dan Allah yang terkandung dalam Al-
Al-Mughnii) Asma al-Husna (Ar-Razaaqu, Al-
Fattah, Asy-Syakuuru dan Al-
Mughnii).

2. Beriman kepada hari akhir 2.1 Mengenal adanya hari akhir


(kiamat). (kiamat).

1
3. Membiasakan akhlak 3.1 Membiasakan sikap optimis,
terpuji qanaah, dan tawakal dalam
kehidupan sehari-hari.
3.2 Membiasakan akhlak yang baik
ketika di tempat ibadah dan
tempat umum.

4.1 Menghindari sifat pesimis,


4. Menghindari akhlak bergantung, dan putus asa dalam
tercela. kehidupan sehari-hari.

1
5. Memahami kalimat thayyibah 5.1 Mengenal Allah melalui kalimat
(Tarji’) dan Al-Asma al- thayyibah (Tarji’).
Husna (Al Muhyii, Al 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat
Mumiit dan Al-Baqii). Allah yang terkandung dalam Al-
Asma al-Husna (Al Muhyii, Al
Mumiit dan Al Baqii).

6. Membiasakan akhlak terpuji 6.1 Membiasakan sikap teguh


2 pendirian dan dermawan dalam
kehidupan sehari-hari.
6.2 Membiasakan akhlak yang baik
dalam hidup bertetangga dan
bermasyarakat.

7. Menghindari akhlak tercela. 7.1 Membiasakan diri untuk


menghindari sifat kikir dan serakah
melalui kisah Qorun.

II. TELAAH AQIDAH AKHLAK


Kelas V Semester I
1. Standar Kompetensi : Memahami kalimat thayyibah (takbir), dan Al-
Asma al-Husna (Ar-Razaaqu, Al-Fattah, Asy-Syakuuru dan Al-Mughnii)
Kompetensi Dasar :
1) Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (Allahu Akbar).
Kalimat thayyibah “Allaahu Akbar” disebut bacaan takbir,
berarti Allah Maha Besar. Maksudnya tidak ada yang melebihi
kebesaran Allah.
Jika melihat sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan, ucapkan
takbir, seperti air terjun yang luar biasa tinggi dan besar debit air.
Sesuatu yang menurut pikiran manusia tidak mungkin terjadi,

2
menjadi mungkin menurut Allah. Sesungguhnya, jika menghendaki
sesuatu terjadi, Allah hanya mengucapkan,”Kun”, maka jadilah.
Untuk menyampaikan materi ini guru bisa mengajak murid ke
tempat wisata yang luar biasa pemandangannya seperti di Curug
Sewu, Kendal dan Air Terjun di Klipang. Kemudian diarahkan dan
dibimbing bahwa setiap melihat sesuatu yang luar biasa dan
menakjubkan, ucapkanlah takbir.
2) Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al-
Asma al-Husna (Ar-Razaaqu, Al-Fattah, Asy-Syakuuru dan Al-
Mughnii).
Allah SWT mempunyai 99 nama yang disebut dengan Asmaul
Husna, diantara nama-nama Allah tersebut yaitu :
- Ar-Razaaqu berarti Yang Maha Mencurahkan Rezeki. Jika Allah
berkehendak memberi kepada seseorang, tidak akan ada yang
mampu menghalangi. Sebaliknya, jika Allah menahan rezeki
seseorang, tidak akan ada yang mampu mengambilnya.1
Untuk mencapai tujuan KD ini guru bisa memberi ilustrasi cerita
tentang kisah Qorun yang kaya karena diberi rezeki Allah, lalu
dia lalai dan sombong tidak mau bersyukur dan menyembah
Allah. Akhirnya Qorun ditenggelamkan oleh Allah bersama
dengan harta kekayaannya.2
- Al-Fattah : Yang Maha Membukakan Pintu Rahmat.
Rahmat dan kasih sayang Allah diberikan kepada makhluk-Nya
dalam bentuk non-materi. Misalnya banyak orang miskin yang
tidak kecukupan hidupnya, akan tetapi dia diberi ketenangan hati
oleh Allah. Sebaliknya, banyak orang yang sangat kaya, tetapi
hidupunya tidak tenang dan gelisah. Hal itu disebabkan Allah
tidak mencurahkan rahmat-Nya kepada orang kaya itu.

1
Wiyadi, Membina Akidah dan Akhlak untuk Kelas V Madrasah Ibtidaiyah, Tiga
Serangkai, Solo, 2009, hlm. 16.
2
A. Sudirman, Teknik Cepat Mengajarkan Asmaul Husna untuk Anak-Anak, Diva Press,
Yogyakarta, 2010, hlm. 33 – 34.

3
Rahmat Allah di akhirat, diberikan kepada orang-orang beriman
berupa pengampunan dari segala dosa dan dijauhkan dari api
neraka, serta dimasukkan kedalam surga.
Untuk mencapai KD ini, siswa diberi ilustrasi kisah Umar bin
Khattab yang pada awalnya sangat memusuhi Islam, tetapi setelah
Allah membukakan pintu rahmat-Nya akhirnya dia masuk Islam.
Bahkan menjadi penopang dan pengembang dakwah Islam.
- Asy-Syakuuru : Yang Maha Pemberi Balasan (rasa syukur).
Allah telah memberikan nikmat yang sangat banyak kepada
manusia dari mulai kehidupan, keimanan bahkan kenikmatan
duniawi, tetapi tidak mengharapkan balasan dari manusia dan
tidak butuh ucapan terima kasih dari manusia. Meskipun
demikian, Allah akan memberikan balasan yang berlipat ganda
bagi yang bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan-Nya.
         
  
Artinya :
dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

- Al-Mughnii : Yang Maha Kaya.


Semua yang ada di dunia adalah milik Allah, dia tidak
memerlukan sesuatupun dari makhluk-Nya. Harta benda, emas,
perak dan apapun di dunia ini adalah milik Allah Yang Maha
Kaya. Kekayaannya meliputi langit dan bumi bahkan akhirat.
Agar siswa lebih memahami KD ini, guru dapat menceritakan
kisah Nabi Sulaiman yang kaya raya semua itu tidak berarti di
hadapan Allah Yang Maha Kaya, terbukti ketika Nabi Sulaiman
ingin memberikan makan kepada satu makhluk Allah yang berupa
ikan kecil ternyata Nabi Sulaiman tidak mampu bahkan harta
kekayannya hampir habis. Adapun Allah dengan kekayaannya

4
yang tidak terhingga dapat mengurus dan memberi makan kepada
semua makhluk-Nya tanpa berkurang kekayaan-Nya.

2. Standar Kompetensi : Beriman kepada Hari Kiamat.


Kompetensi Dasar : Mengenal adanya Hari Akhir (Kiamat).
Hari Kiamat ialah hari dihancurkannya dunia dan seisinya. Tidak ada
satu pun makhluk-Nya yang mengetahui, kapan terjadi kiamat. Hanya
Allah Yang Maha Mengetahui. Rasulullah saw., hanya memberikan
tanda-tandanya yang bersifat umum dan khusus.
Tanda-tanda hari kiamat yang bersifat umum yaitu muncul sesuatu yang
tidak terbayangkan sama sekali, orang yang telanjang berlomba-lomba
membangun gedung, benda keras berbicara, ilmu agama dicabut, laki-
laki mirip wanita dan sebaliknya, lahir generasi yang mempertahankan
kebenaran.
Tanda-tanda hari kiamat yang bersifat khusus yaitu munculnya Dajjal,
turunnya Nabi Isa a.s., keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, munculnya dabbah,
terbitnya matahari dari barat, kemenangan orang-orang Islam atas
Yahudi.
Sesudah hari kiamat, kehidupan dunia telah berakhir, manusia akan
diadili oleh Allah untuk mempertanggungjawabkan hidupnya di dunia.
Orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan Surga dan
orang yang kafir mendapatkan neraka.
Untuk mencapai KD ini, guru bisa memutarkan Film Animasi Anak
tentang Hari Kiamat yang diproduksi oleh Nada Cipta Raya, Jakarta.
Lalu anak disuruh menyimpulkan apa yang dilihatnya dan setelah itu
guru memberikan penguatan dan konfirmasi.

3. Stándar Kompetensi : Membiasakan akhlak terpuji


1) Kompetensi Dasar : Membiasakan sikap optimis, qanaah, dan
tawakal dalam kehidupan sehari-hari.

5
- Optimis berarti merasa yakin dapat melakukan sesuatu. Agar
bersikap optimis harus disertai dengan usaha, contoh : bila besok
mau ulangan, dengan sikap optimis seorang siswa belajar untuk
keesokan harinya, sehingga dia menjadi optimis bisa mengerjakan
ulangan karena sudah belajar lebih dulu. Lawan kata optimis
adalah pesimis. Orang optimis akan cepat maju dan memiliki
percaya diri dan sebaliknya.
- Qanaah adalah menerima segala pemberian Allah dengan lapang
dada. Hatinya merasa cukup dengan nikmat Allah. Ketika dia
kekurangan harta, hatinya menerima dengan lapang sehingga dia
tidak gelisah dan risau. Ketika kelebihan harta, hatinya lapang,
tenang, dan tidak takut kehilangan harta, sehingga dapat
digunakan untuk berinfak, sodaqoh dan untuk hal-hal yang
bermanfaat.
- Tawakal adalah berserah diri kepada Allah semata. Sikap tawakal
baru boleh kita amalkan setelah melakukan usaha dengan
sungguh-sungguh. Misalnya kita harus mempersiapkan diri untuk
ulangan, setelah itu kita bertawakal kepada Allah. Bagaimana
nilai hasil ulangan itu kita serahkan kepada Allah.

2) Kompetensi Dasar : Membiasakan akhlak yang baik ketika di tempat


ibadah dan tempat umum.
Untuk mencapai KD ini, pertama siswa diberi penjelasan tentang
adab-adab di tempat ibadah dan tempat umum. Setelah itu kita ajak
siswa ke masjid untuk mengamalkan adab-adab tersebut. Untuk
membiasakan adab-adab di tempat umum, kita bisa ajak siswa ke
jalan dan kita terapkan adab-adabnya.

4. Standar Kompetensi : Menghindari akhlak tercela.


1) Kompetensi Dasar : Menghindari sifat pesimis, bergantung, dan putus
asa dalam kehidupan sehari-hari.

6
Untuk mencapai KD ini, guru bisa berkisah tentang sikap pesimis,
bergantung dan putus asa. Kemudian siswa diberi lembaran kertas
kecil untuk menulis kesimpulannya masing-masing. Hasil
kesimpulan siswa tersebut dikumpulkan lalu ditukar dengan hasil
kesimpulan temannya yang lain.
Setelah itu beberapa siswa secara acak membaca hasil kesimpulan
temannya. Kemudian guru memberikan konfirmasi dan kesimpulan
dari KD ini.

Kelas IV Semester II
1. Standar Kompetensi : Memahami kalimat thayyibah (Tarji’) dan Al-Asma
al-Husna (Al Muhyii, Al Mumiit dan Al-Baqii)
1) Kompetensi Dasar : Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah
(Tarji’).
Kalimat thayyibah “innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” adalah
kalimat tarji’ yang bermakna “Sesungguhnya kita adalah milik Allah
dan kepada-Nya kita akan kembali.” Kalimat ini diucapkan ketika
melihat, mendengar atau mengalami sendiri suatu musibah. Dengan
mengucapkan kalimat tersebut, kita diharapkan segera ingat bahwa
segala cobaan datangnya dari Allah. Hanya kepada-Nyalah kita
berserah diri.
Untuk menyampaikan materi ini guru bisa memberi pengertian
bahwa ucapan tarji’ ini diucapkan ketika melihat, mendengar atau
mengalami sendiri suatu musibah. Sedangkan musibah itu tidak
hanya kematian saja, tetapi sakit, kehilangan uang, kehilangan
kendaraan bahkan terkena duri itu adalah musibah. Dengan
mengucapkan tarji’ ini berarti kita telah menunjukkan kesabaran dan
rela atas segala kejadian yang menimpa kita.
2) Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al-
Asma al-Husna (Al Muhyii, Al Mumiit dan Al-Baqii).
- Al-Muhyi : Yang Maha Menghidupkan

7
Untuk mencapai KD ini, siswa bisa kita arahkan kepada kisah
Nabi Isa menghidupkan orang mati yaitu Syam bin Nuh atas izin
Allah. Selain itu kita ajak siswa memperhatikan telur yang
menetas, kecambah yang tumbuh dalam beberapa hari. Lalu kita
Tanya siapa yang menghidupkan mereka. Dari sini kita dapat
mengarahkan siswa bahwa yang menghidupkan adalah Allah.
- Al-Mumiitu : Yang Maha Mematikan
Untuk mencapai KD ini, maka guru bisa memberikan ilustrasi
tentang manusia ketika tidur yang seperti orang mati lalu dia
bangun kemudian tidur lagi. Begitulah keadaan Allah dalam
mematikan dan menghidupkan manusia. Lalu kita ajak siswa
bertakziah ke orang mati dan mengantarkan ke kubur,
sebelumnya diberi pengarahan untuk menjawab satu pertanyaan
siapakah yang mematikan orang tersebut.
- Al-Baqi : Yang Maha Kekal
Agar siswa cepat mengenal Allah Maha Kekal, kita bisa memberi
ilustrasi bahwa setiap kehidupan akan mengalami kematian ketika
sampai waktunya. Akan tetapi, Allah tidak akan mati oleh sebab
apapun karena Dia Yang Maha Hidup, Yang Maha Mematikan
dan Yang Maha Kekal.

2. Standa Kompetensi : Membiasakan akhlak terpuji


1) Kompetensi Dasar : Membiasakan sikap teguh pendirian dan
dermawan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Membiasakan akhlak yang baik dalam hidup bertetangga dan


bermasyarakat..
Nabi adalah seorang laki-laki pilihan Allah yang telah diberi wahyu
untuk dirinya sendiri, jumlahnya mencapai 313 nabi.
Adapun Rasul adalah seorang laki-laki pilihan Allah yang telah diberi
wahyu untuk dirinya sendiri dan mempunyai tugas menyampaikan

8
wahyu tersebut kepada umatnya. Rasul Allah yang wajib kita ketahui ada
25 yaitu Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq,
Ya’kub, Yusuf, Ayyub, Syuaib, Harun, Musa Ilyasa, Zulkifli, Daud,
Sulaiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad. Untuk
memudahkan pengenalan ini kita bisa menyetelkan lagu islami untuk
siswa tentang 25 Rasul karya Raihan misalnya.
3. Standar Kompetensi : Membiasakan akhlak terpuji
1) Kompetensi Dasar : Membiasakan akhlak siddiq, amanah, tabligh,
fathanah dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mencontoh akhlak para nabi dan rasul yang empat ini,
diharapkan siswa mampu membiasakan empat akhlak ini dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk mencapainya siswa kita beri tugas
berupa PR dengan aturan tidak boleh dibuatkan orang lain dan tidak
boleh kerjasama dengan siapapun harus dibuat mandiri. Dari sini kita
nanti dapat mengukur empat akhlak dalam kehidupan siswa. Setelah
mendapat indicator keempat akhlak ini kita berikan bimbingan dan
pengawasan secara kontinu.
2) Membiasakan akhlak terpuji terhadap teman dalam kehidupan
sehari-hari.
Untuk mencapai KD ini guru memberikan penjelasan tentang adab-
adab bergaul dengan teman. Lalu memonitoring pembiasaan lewat
pergaulan siswa sehari-hari di sekolah. Dan melakukan
pendampingan dan bimbingan terhadap pembiasaan akhlak terpuji
terhadap teman.
3) Mencintai dan meneladani akhlak mulia 5 Rosul Ulul Azmi.
Agar KD ini cepat tercapai kita kisahkan kepada siswa tentang 5
Rasul Ulul Azmi yaitu Nabi Ibrahim a.s., Nabi Nuh a.s., Nabi Musa
a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad s.a.w.. Mereka adalah para
nabi yang gigih berdakwah walaupun mendapatkan halangan dan
rintangan, tidak menjadi masalah dan menjadi beban pikiran. Lalu
siswa menyimpulkan tentang akhlak mulia 5 Rosul Ulul Azmi dan

9
memberi panduan untuk mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari,
dan memonitornya.
4. Standar Kompetensi : Menghindari akhlak tercela
Kompetensi Dasar : Menghindari sifat munafiq dalam kehidupan sehari-
hari.
Siswa diberi pengertian tentang ciri-ciri orang munafik yaitu bohong,
khianat/ingkar janji, curang serta memberi contoh orang munafik pada
zaman Rasulullah dan akibat yang ditimbulkannya. Lalu kita beri
panduan cara menghindarinya dan dimonitoring.

III. KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah di atas dapat kami simpulkan bahwa ada SK
dan KD mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas IV yang bermasalah yaitu
pada SK : “Menghindari akhlak tercela.” Pada KD “Menghindari akhlak
tercela melalui kisah Tsa’labah.” Tidak fokus akhlak tercela yang seperti apa
karena masih umum penegertiannya dan contoh kisahnya juga tidak sinkron
dengan KD yang ingin dicapai.

IV. PENUTUP
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Dan dapat kita terapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak di sekolah kita
masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Wiyadi, Membina Akidah dan Akhlak untuk Kelas IV MI, Tiga Serangkai, Solo,
2009.

Tim Bina Karya Guru, Bina Akidah dan Akhlak untuk Kelas IV MI, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 2009.

10
11

Anda mungkin juga menyukai