Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AKHLAQ DAN TASAWUF


KONSEP TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI DALAM DUNIA TASAWUF

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

DOSEN PENGAJAR :

Dr. DWI FITRI WIYONO S.Pd.I., M. Pd.I

Disusun Oleh :

1. Rama Dewanta (22101082042)


2. Annisa Maudhi Putri S (22101082057)
3. Agil Wijaya (22101082063)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar

Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq,
Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
KONSEP TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI DALAM DUNIA TASAWUF ini
dengan lancar. Sholawat serta salam tidak lupa kami ucapkan kepada Nabi Muhammad
SAW, agar kami mendapatkan syafaatnya.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah
Akhlaq dan Tasaquf. Tujuan yang lainnya adalah untuk menambah wawasan tentang Konsep
Takhalli, Tahalli dan Tajalli Dalam Dunia Tasawuf.
Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Dwi Fitri Wiyono S.Pd.I,. M.Pd.I selaku
dosen matakuliah Akhlaq dan Tasawuf. Dari tugas ini kami dapat menambah wawasan baru
dan juga mengetahui tentang konsep ini. Makalah ini telah kami susun dengan sebaik
mungkin. Makalah ini telah kami susun sesuai dengan referensi yang kami dapatkan. Semoga
dapat membantu kita semua untuk dapat memahami isi materi dari makalah ini sengan
sebaik-baiknya.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memeprbaiki makalah yang
kami buat ini.
Akhir kata, kami harap para pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengerti
dengan makalah yang kami buat ini. Sehingga mampu menambah pengetahuan dan
menginspirasi para pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Takhalli, Tahalli dan Tajalli


2.2 Dalil Quran Tentang Tahapan Takhalli, Tahalli dan Tajalli
2.3 Implementasi Takhalli, Tahalli dan Tajalli di lingkungan Mahasiswa
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tasawuf adalah suatu bidang ilmu keislaman untuk memasuki atau menghiasi diri
dengan akhlak yang luhur dan keluar dari akhlak yang rendah. Tasawuf juga dapat
diartikan sebagai kebebasan, kemuliaan, meninggalkan perasaan terbebani alam setiap
melaksanakan perbuatan syara’, dermawan, dan murah hati. Secara garis besar tasawuf
terbagi menjadi tasawuf sunni dan tasawuf falsafi. Tasawuf falsafi ialah tasawuf yang
ajaran-ajarannya disusun secara kompleks dan mendalam dengan bahasa-bahasa simbolik
filosofis. Sementara, tasawuf sunni adalah tasawuf yang didasarkan pada Al-Qur’an dan
sunnah. Tasawuf sunni dibagi dalam dua tipe, yaitu tasawuf akhlaqi, dan tasawuf amali.
Di dalam tasawuf akhlaqi, para sufi memandang manusia cenderung mengikuti hawa
nafsu. Manusia dikendalikan oleh dorongan-dorongan nafsu pribadi, bukan manusia yang
mengendalikan nafsu. Manusia yang sudah dikendalikan oleh nafsu cenderung untuk
memiliki rasa keinginan untuk menguasai dunia atau agar berkuasa dunia. Seseorang
yang sudah dikendalikan oleh nafsu memiliki kecenderungan memiliki mental yang
kurang baik, hubungan dengan Tuhan sebagai hamba Allah kurang harmonis karena
waktu yang imili habis untuk mengurus kepentingan duniawi.
Untuk mengembalikan manusia kekondisi yang baik tidak hanya dari aspek lahiriah
semata melainkan juga melalui aspek batiniah. Didalam tasawuf proses batiniah itu
meliputi tahapan-tahapan. Tujuannya adalah untuk menguasai hawa nafsu dalam rangka
pembersihan jiwa agar bisa lebih dekat dengan Allah. Tahapan-tahapan itu adalah
takhalli, tahalli, dan tajalli.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Takhalli, Tahalli, dan Tajalli ?
2. Bagaimana Dalil Quran dan hadist tentang tahapan takhalli, tahalli dan tajalli ?
3. Bagaimana Implementasi Takhalli, Tahalli dan Tajalli dilingkungan mahasiswa ?

1.3 Tujuan Makalah


1. Dapat memahami definisi Takhalli, Tahalli dan Tajalli.
2. Dapat mengetahui Dalil Quran dan hadist tentang tahapan Takhalli, Tahalli dan
Tajalli.
3. Dapat mengetahui implementasi Takhalli, Tahalli dan Tajalli dilingkungan
Mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Takhalli, Tahalli dan Tajalli


1. Pengertian Takhalli
Takhalli yakni penyucian diri dari sifat-sifat tercela dari maksiat lahir maupun
batin. Diantaranya ialah hasad (dengki), hiqd (rasa mendongkol), su’uzhan (buruk
sangka), riya’ (pamer), bukhl (kikir), dan ghadab (pemarah). Dalam hal ini Allah
berfirman: “Berbahagialah orang yang mensucikan jiwanya dan rugilah orang
yang mengotorinya” (Q.S. Asy-Syams [91]: 9-10).
Takhalli juga berarti menghindarkan diri dari ketergantungan terhadap
kelezatan hidup duniawi. Kelompok sufi yang ekstrim berkeyakinan bahwa
kehidupan duniawi benar-benar sebagai “racun pembunuh” kelangsungan cita-cita
sufi. Oleh karena itu, nafsu duniawi harus dimatikan dari diri manusia agar ia
bebas berjalan mencapai kenikmatan yang hakiki. Bagi mereka, mencapai
keridhaan Tuhan lebih uatam daripada kenikmatan-kenikmatan materiil.
Pengingkaran pada ego dengan meresapkan diri pada kemauan Tuhan adalah
perbuatan utama. Dengan demikian nilai moral betul-betul agamis karena setiap
tindakan disejajarkan dengan ibadat yang lahir dari motivasi eskatologis.

2. Pengertian Tahalli
Tahalli di sini maksudnya adalah menghiasi/mengisi diri dari sifat dan sikap
serta perbuatan-perbuatan yang baik. Dengan kata lain, sesudah mengosongkan
diri dari sifat yang tercela (takhalli) , maka usaha itu harus berlanjut terus ke tahap
tahalli (pengisian jiwa yang telah di kosongkan tadi).
Adapun sikap-sikap yang dapat di biasakan ialah sebagai berikut :
 At-taubah
Al-Ghazali mengklarifikasikan tobat kepada tiga ingkatan , yaitu :
1. Meninggalkan kejahatan dalam segala bentuknya dan beralih kepada kebaikan
dan takut akan siksa Allah.
2. Beralih dari situasi baik ke situasi yang lebih baik lagi.
3. Rasa penyesalan yang di lakukan semata-mata karena ketaatan dan kecintaan
kepada Allah.
 Cemas dan harap (khouf dan raja’)
Dengan adanya rasa takut akan menjadi pendorong bagi seseorang untuk
meningkatkan pengabdiannya dengan harapan ampunan dan anugerah dari Allah.
 Zuhud
Zuhud ialah melepaskan diri dari kehdupan duniawi dengan mengutamakan
kehidupan akhirat.
 Al-Faqr
Yaitu puas dan bahagia dengan apa yang di miliki.

 Ash-shabru
Al-ghazali membedakan sabar ke dalam beberapa nama , yaitu :
1. Iffah, yaitu ketahanan mental terhadap hawa nafsu perut dan seksual
2. Hilm, yaitu kesanggupan menguasai diri agar tidak marah
3. Qana’ah, yaitu ketabahan hati menerima nasib sebagaimana adanya
4. Saja’ah, yaitu sikap pantang menyerah dalam menghadapi masalah
 Ridha
Adalah menerima dengan lapang dada dan hati terbuka apa saja yang datag dari
Allah.
 Muraqabah
Muraqabah bisa di artikan sebagai segala aktivitas yang dilakukan selalu ada
perhitungan ,seberapa jauh ia dapat menunaikan kewajiban dan sampai di mana ia
telah melakukan pelanggaran hukum Allah.

3. Pengertian Tajalli
Tajalli yaitu terungkapnya nur ghaib untuk hati. Dalam hal ini kaum sufi
mendasarkan pendapatnya pada firman Allah: “Allah adalah nur (cahaya) langit
dan bumi” (Q.S. An-Nur [24]: 35). Menurut Mustofa Zahri, tajalli diartika sebagai
lenyapnya hijab dari sifat-sifat kemanusiaan, tersingkapnya nur yang selama itu
ghaib, dan lenyapnya segala sesuatu ketika muncul wajah Allah. Sedangkan
menurut Al-Ghazali dalam kitab al-Munqizh min adh-Dhalal, tajalli adalah
tersingkapnya hal-hal ghaib yang menjadi pengetahuan kita yang hakiki
disebabkan oleh nur yang dipancarkan Allah kedalam hati seseorang. Pengetahuan
hakiki tersebut tidak didapat dengan menyusun dalil dan menata argumentasi,
tetapi karena nur yang dipancarkan Allah kedalam hati, dan Nur ini merupakan
kunci untuk sekian banyak pengetahuan.
Al-Jilli membagi tajalli menjadi empat tingkatan, yaitu:
a. Tajalli Af`al, yaitu tajalli Allah pada perbuatan seseorang, artinya segala
aktivitasnya itu disertai qudrat-Nya, dan ketika itu dia melihat-Nya.
b. Tajalli Asma`, yaitu lenyapanya seseorang dari dirinya dan bebasnya dari
genggaman sifat-sifat kebaruan dan lepasnya dari ikatan tubuh kasarnya. Dalam
tingkatan ini tidak ada yang dilihat kecuali hannya dzat Ash Shirfah (hakikat
gerakan), bukan melihat asma`.
c. Tajalli sifat, yaitu menerimanya seorang hamba atas sifat-siafat ketuhanan,
artinya Tuhan mengambil tempat padanya tanpa hullul dzat-Nya.
d. Tajalli Zat, yaitu apabila Allah menghendaki adanya tajalli atas hamba-Nya
yang mem-fana` kan dirinya maka bertempat padanya karunia ketuhanan yang
bisa berupa sifat dan bisa pula berupa zat, disitulah terjadi ketunggalan yang
sempurna. Dengan fana`nya hamba maka yang baqa` hanyalah Allah.
2.2 Dalil Quran Tentang Tahapan Takhalli, Tahalli dan Tajalli

Dalil Quran tentang Takhalli, Tahalli dan Tajalli terdapat pada:


1. Q.S. Asy-Syams [91]: 9-10 yang memiliki arti : “Berbahagialah orang yang
mensucikan jiwanya dan rugilah orang yang mengotorinya”.
2. Q.S. An-Nur [24]: 35 yang memiliki arti “Allah adalah nur (cahaya) langit dan
bumi”.

2.3 Implementasi Takhalli, Tahalli dan Tajalli di lingkungan Mahasiswa


Implementasi di lingkungan mahasiswa ini adalah dengan:
1. Shalat 5 waktu
2. Saling tolong menolong terhadap sesama
3. Saling menghargai
4. Menjaga kebersihan lingkungan
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Takhalli itu sendiri ialah mengosongkan diri dari sikap ketergantungan terhadap
kelezatan hidup duniawi dengan cara menjauhkan diri dari maksiat dan berusaha menguasai
hawa nafsu . takhalli (membersihkan diri dari sifat tercela) oleh sufi di pandang penting
karena semua sifat-sifat tercela merupakan dinding-dinding tebal yang membatasi manusia
dengan Tuhannya.
Tahalli di sini maksudnya adalah menghiasi/mengisi diri dari sifat dan sikap serta
perbuatan-perbuatan yang baik. Dengan kata lain, sesudah mengosongkan diri dari sifat yang
tercela (takhalli) , maka usaha itu harus berlanjut terus ke tahap tahalli (pengisian jiwa yang
telah di kosongkan tadi).
Tajalli adalah tersingkapnya hal-hal ghaib yang menjadi pengetahuan kita yang hakiki
disebabkan oleh nur yang dipancarkan Allah kedalam hati seseorang. Ada empat macam
tajalli yaitu tajalli Af`al, tajalli Asma’, tajalli sifat, dan tajalli Zat.
DAFTAR PUSTAKA

http://kartikarachmawati1.blogspot.com/2013/10/takhalli-tahalli-dan-tajalli.html

http://ulfaazizah68.blogspot.com/2016/03/makalah-tahalli-tajalli-takhalli.html

Anda mungkin juga menyukai