DOSEN PENGAJAR :
Disusun Oleh :
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq,
Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
KONSEP TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI DALAM DUNIA TASAWUF ini
dengan lancar. Sholawat serta salam tidak lupa kami ucapkan kepada Nabi Muhammad
SAW, agar kami mendapatkan syafaatnya.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah
Akhlaq dan Tasaquf. Tujuan yang lainnya adalah untuk menambah wawasan tentang Konsep
Takhalli, Tahalli dan Tajalli Dalam Dunia Tasawuf.
Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Dwi Fitri Wiyono S.Pd.I,. M.Pd.I selaku
dosen matakuliah Akhlaq dan Tasawuf. Dari tugas ini kami dapat menambah wawasan baru
dan juga mengetahui tentang konsep ini. Makalah ini telah kami susun dengan sebaik
mungkin. Makalah ini telah kami susun sesuai dengan referensi yang kami dapatkan. Semoga
dapat membantu kita semua untuk dapat memahami isi materi dari makalah ini sengan
sebaik-baiknya.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memeprbaiki makalah yang
kami buat ini.
Akhir kata, kami harap para pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengerti
dengan makalah yang kami buat ini. Sehingga mampu menambah pengetahuan dan
menginspirasi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Pengertian Tahalli
Tahalli di sini maksudnya adalah menghiasi/mengisi diri dari sifat dan sikap
serta perbuatan-perbuatan yang baik. Dengan kata lain, sesudah mengosongkan
diri dari sifat yang tercela (takhalli) , maka usaha itu harus berlanjut terus ke tahap
tahalli (pengisian jiwa yang telah di kosongkan tadi).
Adapun sikap-sikap yang dapat di biasakan ialah sebagai berikut :
At-taubah
Al-Ghazali mengklarifikasikan tobat kepada tiga ingkatan , yaitu :
1. Meninggalkan kejahatan dalam segala bentuknya dan beralih kepada kebaikan
dan takut akan siksa Allah.
2. Beralih dari situasi baik ke situasi yang lebih baik lagi.
3. Rasa penyesalan yang di lakukan semata-mata karena ketaatan dan kecintaan
kepada Allah.
Cemas dan harap (khouf dan raja’)
Dengan adanya rasa takut akan menjadi pendorong bagi seseorang untuk
meningkatkan pengabdiannya dengan harapan ampunan dan anugerah dari Allah.
Zuhud
Zuhud ialah melepaskan diri dari kehdupan duniawi dengan mengutamakan
kehidupan akhirat.
Al-Faqr
Yaitu puas dan bahagia dengan apa yang di miliki.
Ash-shabru
Al-ghazali membedakan sabar ke dalam beberapa nama , yaitu :
1. Iffah, yaitu ketahanan mental terhadap hawa nafsu perut dan seksual
2. Hilm, yaitu kesanggupan menguasai diri agar tidak marah
3. Qana’ah, yaitu ketabahan hati menerima nasib sebagaimana adanya
4. Saja’ah, yaitu sikap pantang menyerah dalam menghadapi masalah
Ridha
Adalah menerima dengan lapang dada dan hati terbuka apa saja yang datag dari
Allah.
Muraqabah
Muraqabah bisa di artikan sebagai segala aktivitas yang dilakukan selalu ada
perhitungan ,seberapa jauh ia dapat menunaikan kewajiban dan sampai di mana ia
telah melakukan pelanggaran hukum Allah.
3. Pengertian Tajalli
Tajalli yaitu terungkapnya nur ghaib untuk hati. Dalam hal ini kaum sufi
mendasarkan pendapatnya pada firman Allah: “Allah adalah nur (cahaya) langit
dan bumi” (Q.S. An-Nur [24]: 35). Menurut Mustofa Zahri, tajalli diartika sebagai
lenyapnya hijab dari sifat-sifat kemanusiaan, tersingkapnya nur yang selama itu
ghaib, dan lenyapnya segala sesuatu ketika muncul wajah Allah. Sedangkan
menurut Al-Ghazali dalam kitab al-Munqizh min adh-Dhalal, tajalli adalah
tersingkapnya hal-hal ghaib yang menjadi pengetahuan kita yang hakiki
disebabkan oleh nur yang dipancarkan Allah kedalam hati seseorang. Pengetahuan
hakiki tersebut tidak didapat dengan menyusun dalil dan menata argumentasi,
tetapi karena nur yang dipancarkan Allah kedalam hati, dan Nur ini merupakan
kunci untuk sekian banyak pengetahuan.
Al-Jilli membagi tajalli menjadi empat tingkatan, yaitu:
a. Tajalli Af`al, yaitu tajalli Allah pada perbuatan seseorang, artinya segala
aktivitasnya itu disertai qudrat-Nya, dan ketika itu dia melihat-Nya.
b. Tajalli Asma`, yaitu lenyapanya seseorang dari dirinya dan bebasnya dari
genggaman sifat-sifat kebaruan dan lepasnya dari ikatan tubuh kasarnya. Dalam
tingkatan ini tidak ada yang dilihat kecuali hannya dzat Ash Shirfah (hakikat
gerakan), bukan melihat asma`.
c. Tajalli sifat, yaitu menerimanya seorang hamba atas sifat-siafat ketuhanan,
artinya Tuhan mengambil tempat padanya tanpa hullul dzat-Nya.
d. Tajalli Zat, yaitu apabila Allah menghendaki adanya tajalli atas hamba-Nya
yang mem-fana` kan dirinya maka bertempat padanya karunia ketuhanan yang
bisa berupa sifat dan bisa pula berupa zat, disitulah terjadi ketunggalan yang
sempurna. Dengan fana`nya hamba maka yang baqa` hanyalah Allah.
2.2 Dalil Quran Tentang Tahapan Takhalli, Tahalli dan Tajalli
3.1 KESIMPULAN
Takhalli itu sendiri ialah mengosongkan diri dari sikap ketergantungan terhadap
kelezatan hidup duniawi dengan cara menjauhkan diri dari maksiat dan berusaha menguasai
hawa nafsu . takhalli (membersihkan diri dari sifat tercela) oleh sufi di pandang penting
karena semua sifat-sifat tercela merupakan dinding-dinding tebal yang membatasi manusia
dengan Tuhannya.
Tahalli di sini maksudnya adalah menghiasi/mengisi diri dari sifat dan sikap serta
perbuatan-perbuatan yang baik. Dengan kata lain, sesudah mengosongkan diri dari sifat yang
tercela (takhalli) , maka usaha itu harus berlanjut terus ke tahap tahalli (pengisian jiwa yang
telah di kosongkan tadi).
Tajalli adalah tersingkapnya hal-hal ghaib yang menjadi pengetahuan kita yang hakiki
disebabkan oleh nur yang dipancarkan Allah kedalam hati seseorang. Ada empat macam
tajalli yaitu tajalli Af`al, tajalli Asma’, tajalli sifat, dan tajalli Zat.
DAFTAR PUSTAKA
http://kartikarachmawati1.blogspot.com/2013/10/takhalli-tahalli-dan-tajalli.html
http://ulfaazizah68.blogspot.com/2016/03/makalah-tahalli-tajalli-takhalli.html