Anda di halaman 1dari 6

KONSERVASI PADA RUMOH ACEH

Ailsa Syafika Yumna Gushendri, Anggi Dwiastuti, Audrey Nabillah, Deandra Athayazahra Dilga,
Judith Amanda Istiazah, Lois Charoline Lase, Teuku Muhammad Ariq Abdillah, Zahra jian Syakina
Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Telkom University
Telkom University, Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buahbatu – Bojongsoang, Sukapura,
Kec. Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40257

ABSTRAK
Aceh merupakan salah satu suku di Indonesia yang memiliki artefak kebudayaan sendiri yaitu
Rumoh Aceh atau yang biasa disebut Rumah Adat Krong Bade, terletak di Gampong Lubok, Aceh
Besar, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
karakteristik bangunan Rumoh Aceh, serta memberikan solusi mengenai daerah yang mengalami
perubahan bentuk bangunan akibat rehabilitasi lingkungan dengan melakukan konservasi.
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat diketahui bahwa upaya yang bisa dilakukan untuk
pelestarian Rumoh Aceh adalah dengan cara rekonstruksi.

Kata kunci: Konservasi, Rumoh Aceh

ABSTRACT

Aceh is one of the tribes in Indonesia that has its own cultural artifacts, namely Rumoh Aceh or
commonly called the Krong Bade Traditional House, located in Lubok Village, Aceh Besar,
Nangroe Aceh Darussalam Province, Sumatra. This research was conducted to examine the
characteristics of the Rumoh Aceh building, as well as to provide solutions regarding areas that
have changed the shape of buildings due to environmental rehabilitation by conducting
conservation. Based on the results of the discussion, it can be seen that the efforts that can be made
for the preservation of Rumoh Aceh are through reconstruction.

Keywords: Conservation, Rumoh Aceh

PENDAHULUAN merupakan ikon andalan dan termasuk


dalam salah satu objek wisata di Pulau
Aceh sebagai salah satu suku di Sumatera.
Indonesia yang memiliki artefak Rumoh Aceh yang juga berfungsi
kebudayaan sendiri yaitu Rumoh Aceh. sebagai museum didirikan pada masa
Rumoh Aceh atau yang biasa disebut Rumah pemerintahan Belanda. Rumoh Aceh
Adat Krong Bade merupakan salah satu diresmikan oleh Gubernur Sipil dan Militer
rumah adat yang terletak di Gampong daerah Aceh, Jenderal H. N. A. Swart pada
Lubok, Aceh Besar, Provinsi Nangroe Aceh tanggal 31 Juli 1915. Sebelumnya, bangunan
Darussalam, Sumatera. Rumoh Aceh ini Rumoh Aceh ditempatkan di pavilium Aceh
di arena pameran kolonial pada tanggal 13 menyajikan secara langsung hakikat
Agustus-15 November 1914 di Semarang. hubungan antara peneliti dengan subjek
Kemudian pada tanggal 31 Juli 1915 maupun objek penelitiannya.
bangunan ini dibawa kembali ke Aceh, dan
diletakkan di sebelah timur Blang Padang HASIL DAN PEMBAHASAN
Banda Aceh. Museum Rumoh Aceh berada
dibawah tanggapan sipil dan menjadi milik Secara umum Rumoh Aceh memiliki tiga
pemerintah Aceh. bagian utama:
Kondisi Rumoh Aceh saat ini adanya a. Ruangan Depan (seuramo uke) ; sebagai
kayu yang sudah rapuh, ada beberapa atap ruang khusus untuk tamu laki-laki. Ruang
yang perlu diperbaiki, dan perlu perubahan ini digunakan untuk belajar mengaji, dan
dalam desain interior nya supaya terlihat sebagai tempat tidur. Berfungsi sebagai
lebih modern. tempat jamuan bersama saat upacara
Dikarenakan kondisi Rumoh Aceh perkawinan.
yang seperti ini, maka diperlukan konservasi
berupa rekonstruksi pada bangunan Rumoh
Aceh. Konservasi merupakan upaya
pelestarian, perlindungan, dan
pemeliharaan sesuatu dengan tujuan jangka
panjang dan berkelanjutan dari setiap
komponen. Konservasi juga merupakan
salah satu upaya pengenalan bahan material
baru.
Adapun penelitian ini bertujuan
Gambar 1. Ruang Dalam Bagian Depan
untuk mengkaji karakteristik bangunan
Sumber : www.dekoruma.com
Rumoh Aceh, serta memberikan solusi
mengenai daerah yang mengalami b. Ruangan Tengah (sueuramoe teungoh) ;
perubahan bentuk bangunan akibat merupakan bagian inti dari rumah, disebut
rehabilitasi lingkungan dengan melakukan juga rumah inong (rumah induk). Ruangan
konservasi. ini merupakan tempat suci dan bersifat
pribadi. Pada bagian ruang tengah terdapat
METODE PENELITIAN dua kamar yang berhadapan.

Metode yang digunakan dalam


penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu
suatu metode yang berfungsi untuk
mendapatkan suatu data yang mendalam,
mengandung makna, dan secara signifikan
dapat memengaruhi substansi penelitian
(Sugiono: 2018; 03). Dapat diartikan pula
bahwa metode penelitian jenis ini
Gambar 2. Ruang Dalam Bagian Tengah 3. Deskripsi Rumoh Aceh yang Perlu
Sumber : m.bintangasik.com Dikonservasi

c. Ruangan Belakang (seramoe liket) ;


berfungsi sebagai ruang tamu perempuan,
dipakai kaum perempuan untuk belajar
mengaji, sebagai tempat makan dan tidur
kaum perempuan.

Gambar 4. Detail Kosntruksi Bangunan


Rumoh Aceh yang Perlu Dikonservasi
Sumber : lamurionline.com

Gambar 3. Ruang Dalam Bagian Belakang


Sumber : merahputih.com

1. Material Bangunan Rumoh Aceh


Bahan utama dari rumah ini adalah
kayu dan tiang-tiang rumah terbuat dari
kayu. Papan, temor, bambu(trieng), dan Gambar 5. Bangunan Rumoh Aceh yang
pelepah rumbia merupakan bahan dasar Perlu Dikonservasi
untuk membuat dinding rumah dan lantai. Sumber : digilib.mercubuana.ac.id
Keenam daun rumbia (oen meuria) dan daun
enau digunakan untuk membuat atap a. Analisis Hasil Arsitektur dan Desain
rumah. Lalu tali pengikat(meu-ikat) Interior Rumoh Aceh dari Universitas
digunakan untuk mengikat semua bahan- Brawijaya
bahan yang menjadi bagian bangunan.

2. Struktur Rumoh Aceh


Rumoh Aceh memiliki tinggi 2,5
hingga 3 meter, memiliki lebar 7,5 meter, dan
panjang 25 meter dihitung dengan
menggunakan perhitungan jarak antar
kolom 2,5 meter. Struktur Rumoh Aceh bia
dilihat pada gambar berikut.
Gambar 6. Rencana Arsitektur dan Desain Rumoh Aceh yang asli, membuat
Interior Rumoh Aceh, Hasil Desain Rumoh Aceh tetap autentik
Matheas Ellanda, Mahasiswa Universitas Rekonstruksi Rumoh Aceh yang
Brawijaya, Diperoleh dari menggunakan material bahan yang
https://youtu.be/HZXHbdwb8fo baru seperti semen dan batu bata
pada sebagian bangunan Rumoh
Aceh, membuat keaslian Rumoh Aceh
hilang sebagian dan tidak seotentik
Rumoh Aceh yang sekarang.
Rekonstruksi Rumoh Aceh yang
menggunakan bahan material baru
seperti semen dan batu bata pada
seluruh bagian Rumoh Aceh,
membuat keaslian Rumoh Aceh hilang
dan punah.
Gambar 7. Rencana arsitektur dan Desain
Interior Rumoh Aceh, Hasil Desain 4. Evaluasi Kendala yang sebagai
Matheas Ellanda, Mahasiswa Universitas Tantangan dalam Konservasi
Brawijaya, Diperoleh dari a. Sulitnya memperoleh material bangunan.
https://youtu.be/HZXHbdwb8fo Keberadaan bahan bangunan utama yang
digunakam sebagai bahan konstruksi,
Mengacu pada video analisis hasil seperti batang kayu bulat semakin sulit
arsitektur dan desain interior Rumoh Aceh didapat.
dari Universitas Brawijaya, dapat dilihat b. Mahalnya biaya pemeliharaan dan
bahwa arsitektur Rumoh Aceh tetap perawatan Rumoh Aceh, karena ada beberapa
dipertahankan namun desain interior Rumoh bagian elemen konstruksi bangunan yang
Aceh mengalami perubahan dan berbeda harus diganti.
dengan desain interior Rumoh Aceh sekarang. c. Menurut penelitian mahasiswa
Hal ini, dipicu oleh Rumoh Aceh sebagai Universitas Syiah, hak warisan Rumoh Aceh
objek museum dan tempat wisata di wilayah yang diterima oleh para generasi muda,
Aceh. Desain interior Rumoh Aceh pada membuat mereka memudar dan
video rencana konservasi mengalami menggantikan bangunan Rumoh Aceh,
perubahan desain ke arah yang lebih khususnya bagian kolom (bagian bawah
modern dan mengikuti perkembangan rumah) dengan tembok.. Hal ini dapat
zaman dengan tidak meninggalkan motif menghilangkan keaslian Rumoh Aceh dan
yang menjadi ciri khas Rumoh Aceh. menyebabkan punahnya bangunan Rumoh
Aceh. Selain itu, penggunaan material
b. Rekonstruksi Alternatif Rumoh Aceh bangunan seperti semen dalam
Rekonstruksi Rumoh Aceh menggantikan material yang sulit diperoleh,
menggunakan material bahan yang membuat bangunan Rumoh Aceh menjadi
sama atau mirip dengan material lebih sederhana dan tidak autentik.
6. Tiga perencanaaan rekontruksi Rumoh
KESIMPULAN Aceh yaitu menggunakan material bahan
yang sama sehingga Rumoh Aceh tetap
Dengan selesainya jurnal penelitian ini, autentik, menggunakan material bahan baru
penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan yaitu semen dan batu bata sebagian pada
yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya, Rumoh Aceh sehingga menghilangkan
dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan sebagian autentik, dan menggunakan bahan
jurnal “Konservasi Pada Rumoh Aceh” material baru seperti semen dan batu bata
dengan tepat waktu. Dengan dibuatnya jurnal sepenuhnya sehingga menghilangkan
ini penulis mengharapkan agar semua keaslian atau ciri khas Rumoh Aceh.
penjelasan dalam jurnal ini dapat dipahami 7. Kendala dalam konservasi Rumoh Aceh
dengan baik oleh para pembaca. Penulis adalah sulitnya memperoleh material
menyadari akan kekurangan dari pada isi bangunan, mahalnya biaya pemeliharaan dan
artikel ,oleh karena itu penulis mengharapkan perawatan Rumoh Aceh, dan punahnya ciri
kritik dan saran yang membangun dari para khas Rumoh Aceh yaitu pada bangunannya.
pembaca agar kedepannya dapat membuat
jurnal dengan lebih baik lagi.
SARAN
Berdasarkan atas analisis yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Saran dari penulis yang dapat diberikan
konservasi Rumoh Aceh adalah sebagai kepada pemerintah dan BPNB Kota Aceh
berikut : sebaiknya dipertimbangkan kebijakan
1. Rumoh Aceh merupakan ikon andalan konservasi pada Rumoh Aceh berupa
Aceh dan menjadi salah satu objek wisata di rekonstruksi, sehingga keberadaan Rumoh
Pulau Sumatera Aceh sebagai ikon Kota Aceh tidak punah
2. Rumoh Aceh memiliki tiga bagian utama dan tetap terjaga kelestariannya. Untuk
yaitu Ruangan Depan (seuramo Uke), Ruang arsitek dan desainer interior sebaiknya
Tengah (seueramoe teungoh), Ruangan arsitektur, desain, serta penataan ruang
Belakang (Seramoe Liket). Rumoh Aceh dibuat semirip mungkin dengan
3. Bahan utama pembuatan Rumoh Aceh bangunan aslinya, sehingga keaslian motif,
adalah kayu dan tiang-tiang rumah. ciri khas, dan arsitektur Rumoh Aceh tetap
4. Rumoh Aceh memiliki tinggi sekitat 2,5 terjaga dan tetap autentik.(Afif, 2014;
hingga 3 meter dengan lebar 7,5 meter serta Amelia, 2020; Arif, 2018; Asrul, 2021;
panjang 25 meter. Hadinugroho, 2018; Hairumini et al., 2016;
5. Hasil video analasis hasil arsitektur dan Karom, 2016; Kementerian Pendidikan dan
desain interior Rumoh Aceh dari Universitas Kebudayaan, 2014; Mildany & Fikrana,
Brawijaya, dapat disimpulkan jika Rumoh 2019; Mulachela, 2021; Prabandari, 2021;
Aceh tetap dipertahankan tetapi desain Ryanzizou, 2021; Welianto, 2021; Zulkifly,
interior Rumoh Aceh mengalami perubahan 2021)
ke desain yang lebih modern tetapi tidak
meninggalkan motif yang merupakan ciri
khas Rumoh Aceh.
DAFTAR PUSTAKA https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bp
nbaceh/museum-rumoh-aceh/
Afif. (2014). Desain Artistik Rumoh Aceh, Mildany, R., & Fikrana, M. N. (2019).
Tahan Segala Bencana. KONSERVASI ARSITEKTUR
M.Merdeka.Com. RUMOH ACEH DI GAMPONG
https://m.merdeka.com/peristiwa/desain REULEUNG ACEH BESAR. JENGS:
-artistik-rumoh-aceh-tahan-segala- Journal Of Engineering Science, 5(1).
bencana.html Mulachela, H. (2021). Rumah Adat Aceh
Amelia, R. (2020). Fakta Unik Rumah Adat dan Makna Arsitekturnya.
Aceh Krong Bade, Wajib Tahu! Katadata.Co.Id.
Ruparupa.Com. https://katadata.co.id/safrezi/berita/616
https://www.ruparupa.com/blog/fakta- 9082ec6a67/rumah-adat-aceh-dan-
unik-rumah-adat-aceh/amp/ makna-arsitekturnya
Arif, A. A. (2018). Konservasi Arsitektur Prabandari, A. I. (2021). Mengenal Rumah
Rumoh Aceh (Kajian Pelestarian Adat Aceh, Ketahui Karakteristik dan
Rumoh Aceh di Gampong Lubok-Aceh Makna Filosofinya. Merdeka.Com.
Besar). Jurnal Arsitektur Dan https://m.merdeka.com/jateng/mengena
Perkotaan “KORIDOR,” 09(02), 215– l-rumah-adat-aceh-ketahui-
221. karakteristik-dan-makna-filosofinya-
Asrul. (2021). Rumah Krong Bade, Rumah kln.html?page=4
Adat Tradisional Aceh yang Unik. Ryanzizou. (2021). Rumah Krong Bade.
Libur.Co. https://www.libur.co/rumah- Id.m.Wikipedia.Org.
adat-krong-bade-aceh https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rumah
Hadinugroho, D. L. (2018). DEMOLITION: _Krong_Bade#:~:text=Rumah%20Kro
TANTANGAN PELESTARIAN ng%20Bade%20adalah%20rumah,buda
ARSITEKTUR KAWASAN ya%20Indonesia%20yang%20hampir%
KESAWAN MEDAN. Jurnal 20punah
Arsitektur Dan Perkotaan Welianto, A. (2021, January 13). Rumoh
“KORIDOR,” 09(02), 236–242. Aceh, Rumah Adat Masyarakat Aceh.
https://talenta.usu.ac.id/koridor/article/ Kompas.Com.
download/1364/830/5471 https://www.google.co.id/amp/s/amp.ko
Hairumini, H., Setyowati, D. L., & Sanjoto, mpas.com/skola/read/2021/01/13/1430
T. B. (2016). Kearifan Lokal Rumah 00069/rumoh-aceh-rumah-adat-
Tradisional Aceh sebagai Warisan masyarakat-aceh
Budaya untuk Mitigasi Bencana Gempa Zulkifly. (2021, September 3). Rumah
dan Tsunami. Journal of Educational Krong Bade - Rumah Adat Provinsi
Social Studies, 5(1). Aceh dan Keunikannya.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph Andalastourism.Com.
p/jess/article/download/13098/7175 https://www.andalastourism.com/rumah
Karom, N. (2016). Rumah Krong Bade. -adat-krong-bade-aceh
Budaya-Indonesia.Org. https://budaya-
indonesia.org/Rumah-Krong-Bade
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2014). Museum Rumoh Aceh.

Anda mungkin juga menyukai