2381 6716 1 PB
2381 6716 1 PB
32
Doktrina: Journal of Law, 2 (1) April 2019: 32-44
33
Ari Dermawan. Peran Dinas P2KBP3 Kabupaten As ahan dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap
34
Doktrina: Journal of Law, 2 (1) April 2019: 32-44
harkat dan martabat manusia, sehingga menyeluruh dan terpadu bagi upaya
harus dihentikan. Pengoperasian pemberantasan tindak pidana perdagangan
perdagangan orang telah meluas dalam orang. Undang-undang yang mengatur
bentuk jaringan kejahatan yang mengenai perdagangan orang (human
terorganisir dan tidak terorganisir, baik trafficking) sudah ada, tetapii pada
bersifat antar negara maupun dalam prakteknya setiap tahun kasusnya terus
negeri, sehingga menjadi ancaman meningkat. Ini membuktikan masih ada
terhadap masyarakat, bangsa, dan negara, yang harus diperbaiki mengenai
serta terhadap norma kehidupan yang implementasi undang-undang tersebut.
dilandasi penghormatan terhadap hak Berdasarkan uraian tersebut diatas
asasi manusia. tentunya terdapat beberapa masalah yang
Saat ini marak yang namanya perlu dikaji dan dianalisis guna
perdagangan orang (human trafficking), memecahkan masalah hukum yang
tentunya ini telah diatur dalam Undang- berkenaan dengan peran dari dinas
undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang pengendalian penduduk, keluarga
Pemberantasan Tindak Pidana berencana, pemberdayaan perempuan dan
Perdagangan Orang. Mengingat geografis perlindungan anak kabupaten asahan
Kabupaten Asahan yang sangat rawan dalam memberikan bentuk perlindungan
terjadi perdagangan orang antar kota, hukum. Sehingga dalam tulisan ini hanya
provinsi maupun luar negeri. membatasi pengaturan hukum mengenai
Undang-Undang ini dibentuk karena pemberian perlindungan terhadap anak
adanya keinginan untuk mencegah dan dan perempuan di Indonesia dan hak
menanggulangi tindak pidana perdagangan korban dalam perlindungan hukum
orang didasarkan pada nilai-nilai luhur, terhadap perempuan korban tindak pidana
komitmen nasional, dan internasional perdagangan orang serta bentuk kebijakan
untuk melakukan upaya pencegahan sejak dinas pengendalian penduduk, keluarga
dini, penindakan terhadap pelaku, berencana, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan korban, dan peningkatan perlindungan anak kabupaten asahan.
kerja sama. Selain itu peraturan
METODE PENELITIAN
perundang-undangan yang lain yang
Pelaksanaan peneletian dilakukan di
berkaitan dengan perdagangan orang
Kabupaten Asahan sesuai dengan judul
belum memberikan landasan hukum yang
penelitian ini, yang bertepatan di Dinas
35
Ari Dermawan. Peran Dinas P2KBP3 Kabupaten As ahan dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap
36
Doktrina: Journal of Law, 2 (1) April 2019: 32-44
37
Ari Dermawan. Peran Dinas P2KBP3 Kabupaten As ahan dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap
negara yaitu UUD 1945, Kitab Undang- dijatuhi sanksi pidana oleh pengadilan,
Undang Hukum pidana (KUHP), dan kondisi korban tidak diperdulikan. Padahal
mengatur secara rinci dalam Undang- keadilan dan penghormatan hak asasi
undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang manusia tidak hanya berlaku terhadap
Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 pelaku kejahatan saja, tetapi juga korban
tentang Pemberantasan Tindak Pidana kejahatan yang akibatnya dapat dirasakan
Perdagangan Orang, dan beberapa seumur hidup. Penyelesaian perkara pidana
peraturan hukum seperti : Undang-undang seringkali hukum terlalu mengedepankan
Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, hak-hak tersangka atau terdakwa,
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 sementara hak-hak korban diabaikan,
tentang Perlindungan Anak (jika korban sebagaimana dikemukakan oleh Andi
adalah anak perempuan), Undang-undang Hamzah bahwa “dalam membahas hukum
Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan acara pidana khususnya yang berkaitan
Luar Negeri, Undang-undang Nomor 24 dengan hak-hak asasi manusia, ada
Tahun 2000 tentang Perjanjian kecenderungan untuk mengupas hal-hal
Internasional, Keimigrasian, Undang- yang berkaitan dengan tersangka tanpa
undang Nomor 1 Tahun 1979 tentang memperhatikan pula hak-hak para korban”.
Ekstradisi, dan Keputusan Presiden (Andi Hamzah, 1986)
(Keppres) Nomor 36 Tahun 1990 tentang Bentuk atau model perlindungan
Ratifikasi Konvensi Hak Anak (jika korban terhadap perempuan korban tindak pidana
adalah anak perempuan). perdagangan orang, untuk lebih mendalami
bentuk perlindungan terhadap perempuan
Hak Korban dalam Perlindungan Hukum korban tindak pidana perdagangan orang,
terhadap Perempuan Korban Tindak maka terdapat beberapa bentuk atau model
Pidana Perdagangan Orang perlindungan yang dapat diberikan kepada
Perempuan korban perdagangan korban, yaitu sebagai berikut :
orang yang pada dasarnya merupakan 1. Pemberian Restitusi dan Kompensasi
pihak yang paling menderita dalam suatu Setiap korban tindak pidana
tindak pidana, tidak memperoleh perdagangan orang atau ahli warisnya
perlindungan sebanyak yang diberikan berhak memperoleh restitusi dari pelaku.
Undang-undanga kepada pelaku kejahatan. Restitusi ini merupakan ganti kerugian atas
Akibatnya, setelah pelaku kejahatan telah kehilangan kekayaan dan/atau penghasilan,
38
Doktrina: Journal of Law, 2 (1) April 2019: 32-44
39
Ari Dermawan. Peran Dinas P2KBP3 Kabupaten As ahan dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap
40
Doktrina: Journal of Law, 2 (1) April 2019: 32-44
41
Ari Dermawan. Peran Dinas P2KBP3 Kabupaten As ahan dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap
42
Doktrina: Journal of Law, 2 (1) April 2019: 32-44
korban tindak pidana perdagangan orang Salma Safitri, R, (2001), Makalah Diskusi tentang
Trafficking, Jakarta, ACILS-Kementerian
adalah faktor ekonomi, faktor pendidikan, Pemberday aan Perempuan.
Sulistyaningsih, E, (1997), Pelacuran di Indonesia,
faktor ekologis, faktor ketidakadaan sejarah dan Perkembangannya, Jakarta,
Pustaka Sinar Harapan.
gender, dan faktor penegakkan hukum. UNHCR, (2002), Instrumen Poko k Hak Asasi
Manusia Bagi Aparatur Penegak Hukum,
Penanganan yang diberikan dan dibangun
Departemen Kehakiman dan HAM, Jakarta,
P2TP2A kabupaten asahan pada dinas Polri Jakarta
Linda Amalia Sari Gumelar, Perdagangan Manusia
pengendalian penduduk, keluarga di Indonesia, http://www. republika.co.id,
diakses tanggal 27 Nopember 2018.
berencana, pemberdayaan perempuan dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantas an Tindak Pidana Perdagangan
perlindungan anak kabupaten asahan Orang.
adalah pelayanan komprehensif (multi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang
Hak Asasi Manusia.
aspek), holistik (secara menyeluruh, Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 34
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan
terpadu), Sesegera mungkin (dilakukan Fungsi, Susunan Organisasi, Tata Kerja,
Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan pada Dinas
secara koordinasi multi sektoral), layanan Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Asahan.
terpadu yang terkoordinasi (mudah
diakses dan selalu siap dan terjaga
kerahasiaannya)
DAFTAR PUSTAKA
Arif, G, (1987), Vi ktimo logi dan KUHA P, Jakarta,
Akademika Pressindo.
Chaeruddin dan Syarif Fadillah, (2004), Korban
Kejahatan dalam Perspektif Viktimologi dan
Hukum Pidana Islam, Jakarta, Grahadika
Press.
Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom,
(2007), Urgensi Perlindungan Korban
Kejahatan Antara Norma dan Reali ta,
Jakarta, Raja Grafi ndo Persada.
Farhana, (2012), Aspek Hukum Perdagangan Orang
di Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika.
Hamzah, A, (1986), Perlidungan Hak-Hak Asasi
Manusia dalam Kitab Undang -Undang
Hukum Acara Pidana, Bandung, Binacipta.
Mertokusumo, S, (1999), Mengenai Hukum Suatu
Pengantar, Yogyakarta, Liberty.
Munthe, R, Perdagangan Orang (Trafficking)
sebagai Pelanggaran Hak Asasi Manusia,
Jurnal Pendi dikan Ilmu-Ilmu Sosial, Vol. (7)
No. (2), Desember 2015.
Suryana, E, (2009), Implementas Kebijakan
Pemeritah Provinsi Sumatera Utara Dalam
Penanggulangan Trafking Perempuan dan
Anak, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
44