Supply Chain & Logistics Magazine by ALI July 218
Supply Chain & Logistics Magazine by ALI July 218
IMAN SJAFEI
Kembali Pulang demi
Logistik Nasional
INTERVIEW
SOEKAM PARWADI
Mengamankan Pasokan
Pangan di Jabodetabek
AG
RO
-A
PP
S
SALAM REDAKSI
Logistik Desa-Kota
Kunci Peredam Inflasi
Boleh dibilang lebaran Idul Fitri tahun ini relatif senyap dari
REDAKSI
teriakan ibu-ibu seputar lonjakan harga-harga. Baik itu beras, dag-
PELINDUNG
Dr Nofrisel, SE, MM, CSLP
ing, telur dan sayur mayur. Anggapan ini terkonfirmasi oleh catatan
Prof. Dr. Ir. Teuku Yuri M. Zagloel, M.Eng. Sc. inflasi pada bulan Juni. Badan Pusat Statistik bilang harga-harga
Prof. Dr. Ir. Senator Nur Bahagia
Ir. Andy Ilham Said, Ph.D
secara umum hanya naik 0,59% dari Mei, dan 3,12% terhadap Juni
Dr. Kuncoro Harto Widodo 2017. Tetapi benarkah angka inflasi membuktikan bahwa distribusi
Dr. Hoetomo Lembito
Erwin Raza, SE, MM produk hortikultura, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran sudah
Ir. R. Ananta Dewandhono, MM, MBA
baik?
Fx. Sugiyanto
Hasanudin Rupanya tidak sesederhana itu, dan sebaiknya perlu analisis
PENANGGUNGJAWAB
ulang untuk mencari tahu jinaknya inflasi bulan lalu. Rupanya, pem-
Zaldy Ilham Masita bentukan harga-harga produk dari desa di kota cukup rumit karena
DEWAN REDAKSI
melibatkan banyak pihak. Harga-harga yang terbentuk sangat erat
Zaldy Ilham Masita, Mahendra Rianto, Iman hubungannya dengan proses perjalanan barang dari petani hingga
Kusnadi, Widiyanto, Nyoman Purnaya, Hadi
Kuncoro, Aulia Febrial Fatwa, Erith konsumen.
Desenaldo, Clara Benarto,
Survei BPS 2017 mengungkapkan distribusi perdagangan beras,
Tenaka Budiman, R Kunto
Margono, Uda Sasmita, Eko Setyanto, Okin cabai merah, bawang merah, daging sapi, dan daging ayam ras dari
Purba, Daniel Utomo, Armen Aldrin.
produsen ke konsumen setidaknya melibatkan dua sampai tujuh
MARKETING DAN ADMINISTRASI pelaku usaha. Inilah kemudian yang mengakibatkan disparitas har-
Aang Wiguna, Armieta Amelia,
Chrissa Nurhayati, Elsa Febriana
ga kerap mencolok. Ketidaktepatan metode logistik juga berandil
pada kelangkaan barang. Boleh dibilang, inilah yang tampak mela-
KONSULTAN MEDIA
indossari.com tari Presiden Joko Widodo bersikukuh dengan ide awal tol lautnya;
untuk memangkas panjang mata rantai pasokan dari kota hingga
REDAKSI & MARKETING
The Venue 18 Office Park 15 th Floor ke pelosok dan sebaliknya.
Jl Jenderal TB Simatupang Kavling 18
Jakarta 12520
Penelusuran kami, proses logistik desa ke kota cukup rumit.
Email: secretariat@ali.web.id Salah satunya terungkap bila pola distribusi yang tidak sesuai den-
Website: www.ali.web.id
gan karakteristik hortikultura turut berperan memicu kelangkaan.
Dari sisi pemainnya, distribusi setiap produk juga berbeda-beda,
ada yang dikuasai pedagang, pengepul, dan petani. Simpulannya,
sistem logistik dari desa ke kota sangat perlu dibenahi. Ini penting
SUPPLY CHAIN & LOGISTIC REVIEW
karena dampaknya cukup besar bagi perekonomian nasional. In-
adalah majalah resmi Asosiasi Logistik Indonesia yang terbit satu flasi tidak bisa hanya dikendalikan dari sisi moneter karena dalam
bulan sekali. Untuk peliputan dan iklan dapat menghubungi alamat
redaksi dan marketing. Kami menerima artikel anda seputar dunia banyak kasus, inflasi justru dipicu oleh kelangkaan barang dan bu-
supply chain dan logistics untuk dipublikasikan di majalah kannya akibat kelebihan uang. =
17
10 27
IMAN SJAFEI PT TRANSCOAL PACIFIC TBK
Kembali Pulang demi Untung Transcoal di Logistik
Logistik Nasional Batu Bara
IN TERVIEW
INDICATOR ............................. 4
SEREMONIA ........................... 5
KILAS ....................................... 7 14
VIEW ......................................... 31 SOEKAM PARWADI
Mengamankan
Pasokan Pangan
di Jabodetabek
3 EDISI XXI JULI 2018 SUPPLY CHAIN & LOGISTICS REVIEW
Jumlah Bongkar Barang Di Lima Pelabuhan Utama Dalam Negeri (Ton)
50.000.000
40.000.000
30.000.000
20.000.000
10.000.000
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
30.000.000
20.000.000
10.000.000
INDUSTRY WORKSHOP
Workshop yang diselenggarakan di
Bali, Nusa Dua Convention Centre,
Bali ini diadakan pada tanggal 10
Juli 2018. Acara didukung oleh RMIT
University, ISL, Asosiasi Logistik
Indonesia dan The Australia-
Indonesia Centre. Pesertanya adalah
insan bisnis logistik dan supply chain.
Kembali Pulang
demi Logistik
Nasional
Iman Sjafei
Presiden Direktur PT Cipta Krida Bahari
(CKB Logistics)
D
i dunia bisnis, ada adagium bahwa
seseorang perlu meninggalkan zona
nyaman (comfort zone) untuk maju.
Zona nyaman cenderung membuat orang
stagnan dan tak berkembang. Ungkapan itu
tampaknya benar-benar menjadi prinsip Iman
Sjafei, Presiden Direktur PT Cipta Krida Bahari
(CKB Logistics).
Semenjak lulus dari University of Michigan, Amerika Serikat AS. Saya memimpin program itu dan
(AS), tahun 1995, Iman langsung memulai kariernya di PT Uni- berhasil. Kemudian, saya terbang
lever Indonesia Tbk. sebagai business program improvement ke banyak negara untuk memimpin
manager sejak Juli 1996 sampai Juli 1998. Jabatan pertama itu penerapan implementasi SAP itu,”
pula yang mengenalkannya pada dunia logistik dan rantai pasok lanjut pria kelahiran 1971 ini.
(supply chain). Saat itu, dia sudah bertanggung jawab menge- Selain belajar banyak soal logistik
lola produksi dan stok. Dia juga pernah menerima penghargaan dan rantai pasok, berkarier di Unile-
sebagai 1st Enterprise Award dalam desain dan implementasi ver memberikannya optimisme, ter-
“
pengelolaan inventori bagi lebih dari 400 masuk mengenai SDM lokal.
vendor Unilever di seluruh Tanah Air. SDM Indonesia ternyata tak
Karier Iman di Unilever bertahan sampai kalah bersaing dengan SDM
tahun 2012 atau hampir 16 tahun dengan ja- negara lain. Dia menemukan
batan terakhir regional process excellence UNILEVER talenta-talenta lokal terbaik
director Unilever Asia Pte.Ltd. Jabatan ini MEMBERI SAYA yang siap bersaing di kancah
memungkinkannya memimpin dan men- BANYAK SEKALI regional dan internasional.
gelola program-program regional. “Unilever KESEMPATAN, Sebab itu, dia tidak khawatir
memberi saya banyak sekali kesempatan, SEKALIGUS dengan semakin masif dan
sekaligus tantangan. Sebagai ERP [enter- TANTANGAN ekspansifnya perusahaan-
prise resource planning] programme direc- perusahaan internasional di
tor, misalnya, saya memimpin implementasi Indonesia.
sistem ERP berbasis System Applications Product [SAP],” kata “Kuncinya adalah bagaimana kita
alumnus Teknik Industri University of Michigan ini. mengubah mindset. Geografis In-
Karier Iman sebenarnya sudah lebih dari mapan di Unilever. donesia yang sangat luas dan unik
Apalagi Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar bisnis dari Sabang sampai Merauke men-
konsumsi Unilever. Secara global, Unilever membagi bisnis- jadi nilai tambah,” katanya. “Orang
nya di tiga region yakni Eropa Barat, Amerika Serikat dan Utara Indonesia paling tahu wilayahnya
serta wilayah-wilayah lain. Bagian ini meliputi Eropa Timur, Asia, sendiri. Bagaimana memastikan pa-
Australia, dan Afrika. “Indonesia menjadi pilot project penera- sokan barang di seluruh Indonesia?
pan sistem berbasis SAP itu di region selain Eropa Barat dan Bagaimana kita bisa menggunakan
dan memaksimalkan semua strategi distribusi yang dirkan tantangan baru baginya. Setelah 16 tahun
telah ada? Itu harusnya menjadi nilai tambah kita.” berperan sebagai pemilik barang (produsen), kini
Sukses di Unilever dengan masa depan cemer- dia harus bisa menempatkan diri sebagai penyedia
lang justru membuatnya memilih tantangan baru. layanan third party logistics. Berbekal pengalaman
Dengan prinsip keluar dari comfort zone, Iman ak- sebagai users, Iman berusaha memberi masukan
hirnya menerima pinangan CKB Logistics, anak us- terkait layanan dan ini banyak membantunya men-
aha PT ABM Investama Tbk., perusahaan di bawah jalani karier. “Prinsipnya adalah bagaimana kita
Tiara Marga Trakindo (TMT), kelompok bisnis yang bisa memberi sesuatu yang optimal pada klien.
didirikan oleh keluarga Hamami. Kebutuhan utama mereka adalah bagaimana agar
Pada April 2013, Iman menjabat managing direc- barang cepat sampai dengan biaya semurah mung-
tor lalu setahun kemudian menjadi orang nomor kin. Untuk hal ini, kami sudah tidak pernah mena-
satu di CKB Logistics. “Sejak lulus kuliah, saya tidak nyakannya.” Di tengah tantangan menuju Making
pernah berkarier di perusahaan lokal. Saya mera- Indonesia 4.0, Iman menyiapkan CKB Logistics un-
sa harus berbuat sesuatu untuk negara saya. Saya tuk berbenah. Making Indonesia 4.0 adalah peta
ingin pulang,” ungkapnya. CKB Logistics mengha- jalan terintegrasi untuk industri nasional yang di-
EX EC U TIV E
PENDIDIKAN
1. Bachelor of Science, Industrial and Operarion
Engineering, University of Michigan, Rakham
Graduate School, Michigan, AS, 1994
2. Master of Science, College of Engineering-
Ann Arbor, Michigan, AS, 1995
KARIER
»» Business Process Improvement Manager,
Unilever Indonesia (1996-1998)
galakkan Kementerian Perindustrian. Guna meng-
»» Distribution Planner,
hadapi dan memenangkan persaingan di era 4.0,
Unilever Indonesia (1998-1999)
CKB Logistics bersandar pada tiga hal utama:
»» Customer Service MT Manager,
barang, uang, dan informasi.
Unilever Indonesia (2000-2001)
Teknologi, misalnya, menjadi bagian yang tidak
»» ERP Project-Process Leader Outbound
terpisahkan dari upaya CKB Logistics menjadi pe-
Area, Unilever Indonesia (2001-2003)
rusahaan logistik terintegrasi. Namun, teknologi
»» Logistic Director,
bukan hanya jor-joran belanja sesuatu yang mu-
Unilever Indonesia (2003-2006)
takhir. Teknologi, bagi Iman, juga harus bisa mem-
»» ERP Program Director,
beri nilai tambah pada pelayanan yang diberikan.
PT Unilever Indonesia Tbk (2007-2010)
“Kami menargetkan tahun depan seluruh lini
»» Regional Process Excellence Director,
transportasi dan warehousing kami sudah meman-
Unilever Asia Pte Ptd (2010-2012)
faatkan Internet of Things (IoT). Kami mempersiap-
kan strategi dan transformasi besar-besaran yang
akan siap di tahun 2019.” n
I N T E R V I E W
MENGAMANKAN
PASOKAN PANGAN
DI JABODETABEK
SOEKAM PARWADI
Direktur Pengembangan Agribisnis
Paskomnas Indonesia
Apa sebetulnya yang ingin diatasi dengan hadirnya rantai distribusi yang panjang karena menghilangkan
Paskomnas? peran tengkulak atau penebas dengan langsung men-
Dalam sistem rantai pasok (supply chain) bahan jualnya di pasar induk. Kami meminta petani atau ko-
pangan, kami melihat ada perbedaan harga yang be- perasi petani untuk mengisi lapak di Paskomnas seti-
“
sar dari petani ke konsumen. Mengapa? Kami me- daknya 2 ton per hari.
lihat ada empat hal penting:
mata rantai yang panjang, tidak Kenapa harus 2 ton?
adanya teknologi pengawetan di Karena Paskomnas adalah pasar induk yang
Kami mencoba menye-
setiap mata rantai, alat angkut akan menjadi poin utama dalam sistem rantai
lesaikan permasalahan
truk tanpa pendingin dan risiko pasok. Hal ini juga menjadi jaminan bahwa
dengan membuat pas-
rusak yang besar. Tingginya risiko Paskomnas selalu memiliki pasokan bahan
ar induk. Di Tangerang,
kerusakan produk membuat para pangan setidaknya untuk wilayah Jabodeta-
kami membangun pas-
pengecer mengambil laba yang bek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
ar induk seluas 3 hek-
tinggi. Dengan alasan itu, kami Bekasi).
tare.
mencoba memotong panjangnya Di Paskomnas, setiap hari ada lebih dari 140
mata rantai ini. komoditas pangan tersedia dari berbagai wilayah. Kami
juga meminta mereka melakukan penjualan sendiri.
Apa yang dilakukan Paskomnas? Dengan jaminan stok yang cukup besar di Paskomnas,
Kami mencoba menyelesaikan permasalahan de- distributor (penjual grosir) akan mendapatkan jaminan
ngan membuat pasar induk. Di Tangerang, kami mem- komoditas. Nah karena pasokan bisa terjamin, tentu
bangun pasar induk seluas 3 hektare (ha). Paskomnas saja harganya juga akan relatif stabil
memiliki lapak offline yang dapat menampung setidak-
nya 1.500 lapak untuk UKM di bidang sayur-mayur dan Bagaimana dengan Paskomnas Grosir Online?
buah-buahan. Produsen yang memiliki pasokan bahan Tentu saja pemasaran dan distribusi komoditas pang-
pangan seperti beras, bawang merah, cabai, jeruk dan an juga harus disentuh teknologi. Raksasa-raksasa
sebagainya, bisa menjual langsung komoditasnya ke e-commerce dunia seperti JD.id atau Alibaba, seka-
pasar induk. Keberadaan pasar induk dapat memotong rang juga sudah mulai menggandeng beberapa pihak
“
Lantas skema bisnisnya bagaimana?
Perjanjiannya B to B (business to business). Saat ini, kami sudah bekerja
Di Paskomnas, se-
sama dengan beberapa mitra seperti supermarket, restoran dan hotel untuk
tiap hari ada lebih
memasok produk pangan. Beberapa perusahaan rintisan yang juga berge-rak
dari 140 komoditas
di bidang pemasaran produk pangan juga mengambil dari Paskomnas.
pangan tersedia dari
berbagai wilayah.
Bagaimana Anda menjamin harga di Paskomnas selalu lebih murah?
Itu pasti, karena pasokan komoditas pangan yang ada di Paskomnas berasal dari petani langsung. Setiap
hari, ada lebih dari 4.000 ton komoditas pangan. Kami juga sudah menjadi pemasok produk-produk pan-
gan di Jabodetabek. Mitra Paskomnas juga dapat mengunduh aplikasi Informasi Harga Pangan yang ada
di smartphone. Di sana, ada indeks harga pangan di Jakarta. Di Paskomnas, kami selalu berpatokan pada
harga rujukan itu.
Konsep penyimpanan bahan pangan tersebut seperti apa? Bila ada kelebihan pasokan?
Kami bekerja sama dengan Balai Besar Kementerian Pertanian dan juga Kementerian Riset dan Teknolo-
gi (Ristekdikti). Paskomnas menjadi salah satu pilot project dalam pengembangan penyimpanan. Mereka
sedang menciptakan gudang berpendingin (cold storage) yang mampu menyimpan bahan-bahan sep-
erti cabai atau bawang merah. Cabai misalnya, mereka sudah menemukan teknologi ozonisasi yang me-
mungkinkan penyimpanan cabai sampai satu bulan. Namun, memang saya meminta mereka memperbaiki
temuannya ini. Saya berharap teknologi ini akan selesai di akhir tahun ini.
Kira-kira, berapa cold storage yang dibutuhkan Paskomnas mengingat kebutuhan sangat besar?
Hitung-hitungannya, kami membutuhkan setidaknya 1/5 sampai 1/4 dari kebutuhan harian. Untuk ke-
butuhan cabai misalnya, berarti setidaknya Paskomnas harus memiliki simpanan pasokan sebesar 15 ton.
Penyimpanan untuk barang-barang pangan yang mudah rusak seperti ini memang butuh penanganan khu-
sus. Kami menghitung butuh investasi Rp1,4 miliar untuk membuat 20 feet cold storage. Ini hanya untuk
satu jenis komoditas pangan.
Panjangnya
Distribusi Hortikultura
Desa ke Kota
pemasaran.
Benarkah demikian?
Lantas bagaimana sebetulnya pola distribusi produk hortikultura selama ini? Jika melihat pola utama
distribusi perdagangan komoditas dari Badan Pusat Statistik (BPS), jalurnya memang panjang. [GRAFIS 1]
Survei Poldis (Pola Distribusi) BPS 2017 menunjukkan, distribusi perdagangan beras, cabai merah, bawa-
ng merah, daging sapi, dan daging ayam ras dari produsen ke konsumen melibatkan 2-7 pelaku usaha.
Beras, misalnya, pola terpanjang distribusi beras ada di Maluku Utara, cabai merah di Sulawesi Tengah,
bawang merah di Jawa Tengah, daging sapi di DKI Jakarta, dan daging ayam ras di Maluku. Pola distribusi
terpendek beras ada di Nusa Tenggara Timur (NTT), cabai merah di Bali, bawang merah di Bengkulu, dag-
ing sapi di Sulawesi Utara, dan daging ayam ras di Yogyakarta.
Panjangnya pola distribusi ini menjadi masalah, membuat disparitas harga di produsen dan konsumen
tinggi, stok barang terutama di kota-kota besar minim, kurang tersedianya alternatif pilihan, dan tidak me-
ratanya kepuasan konsumen dan produsen.
P
erkembangan e-commerce
dan perusahaan rintisan mulai
menyentuh petani dan pertanian.
Beberapa perusahaan rintisan membuat
platform khusus yang mempertemukan
petani dan konsumen.
“
kesejahteraan
petani. Dengan
startup perta- Ketika konsumen mau
nian, petani tak membeli salak madu,
harus menjual misalnya, mereka
hasil pertanian dapat membaca
ke tengkulak
semua informasi
atau pengijon.
melalui QR Code
Pola distribusi
yang panjang dari produsen ke konsumen ini perlu Mereka menggunakan teknologi LISA, meng-
dipotong karena inilah yang membuat sistem lo- gabungkan berbagai data seperti cuaca, curah hu-
gistik nasional tidak beraturan, high cost economy, jan, kebutuhan konsumen, tingkat harga jual, dan
dan tak dicapainya kepuasan konsumen. biaya-biaya bercocok tanam. Dari sana, 8Villages
Maka itu, sejak September 2017, hadirlah salah menemukan skema bagi hasil dengan operator se-
startup di bidang pertanian yakni 8Villages. Pe- luler untuk setiap pesan singkat (SMS).
rusahaan rintisan ini spesifik menyasar petani Konsumen Regopantes membeli dengan sistem
dengan mengembangkan platform Regopantes. pre-order setiap minggu. Pemesanan bisa se-
com. Berbeda dengan e-commerce pertanian lain, tiap hari sampai Selasa malam. Pada Jumat pagi,
Regopantes mengklaim sepenuhnya memihak produk pertanian sudah sampai di rumah kon-
petani. Head of Logistics 8 Villages Hendra Wibawa sumen. Tidak ada sistem inventori di Regopantes
mengatakan Regopantes mewajibkan petani yang kecuali beras organik. Regopantes menjamin pa-
menjadi mitra memiliki lahan sendiri dan Kartu sokan sayur-mayur dan buah-buahan yang sam-
Tani. Syarat ini untuk memastikan bahwa mereka pai di tangan konsumen adalah komoditas pangan
benar-benar bermitra dengan petani, bukan pengi- yang segar.
jon atau tengkulak. Regopantes kini bermitra de- Kendati tampak baik-baik saja, Hendra menye-
ngan 3.000 petani dan melayani 1.389 konsumen butkan beberapa tantangan. Di Jawa Tengah,
di Jabodetabek. Regopantes punya empat hub yang menjadi ti-
“Ketika konsumen mau membeli salak madu, tik kumpul petani yakni Yogyakarta, Magelang,
misalnya, mereka dapat membaca semua infor- Batang, dan Semarang. Di masing-masing hub,
masi melalui QR Code. Mereka dapat melihat foto disediakan mobil berpendingin dengan kapasitas
lahan pertanian, lokasi dan luas lahan, serta foto 2,5 ton. Untuk menjaga kualitas pangan, mereka
“
CI-Agriculture, Eragano, ngin, tentu akan sangat membantu,”
Habibi Garden, i-Grow, kata Hendra. “Kami tidak harus investasi
SayurBox, Simbah, Pantau Saya membayangkan tambah kapasitas atua armada. Petani
Harga, Karsa, dan Kecipir. bila BUMN seperti juga dengan mudah mengirimkan hasil
“Potensinya [startup PT Kereta Api Indonesia pertanian melalui stasiun.”
pertanian] sangat besar, Nanda juga meminta dukungan
bisa membantu
suka atau tidak suka. Wa- pemerintah agar menjadi ‘moderator’,
penyediaan gerbang
lau industri telah beralih memfasilitasi usaha rintisan dalam hal
berpendingin.
sejak dari pertanian sam- akses ke stakeholdesr potensial seperti
pai sekarang ujungnya industri digital, tapi pertani- petani, industri pengolahan, ekspor, dan investor.
an masih menjadi core,” kata Menteri Komunikasi Jika semua berjalan dengan baik, maka sistem lo-
dan Informatika Rudiantara kepada media. gistik nasional akan semakin tertata dengan baik. n
Untung
Transcoal
di Logistik
Batu Bara
S
ejak awal tahun ini, harga batu bara dunia terus mem-
bara. Bloomberg mencatat, harga batu bara dunia
untuk kontrak pengiriman Agustus 2018 di bursa ko-
moditas Rotterdam ditutup tinggi di level US$100,65
per metrik ton. Sebelumnya, Maret lalu, harga batu bara sem-
pat menembus US$101,86 per ton, level tertinggi dalam 5 ta-
hun terakhir.
Tingginya harga batu bara ini akhirnya mendorong pemer-
intah menetapkan harga acuan domestik atau domestic mar-
ket obligation (DMO). Aturan ini juga melindungi keuangan PT
Perusahaan Listrik Negara (Persero) lantaran sebagian besar
pembangkit listrik milik PLN menggunakan batu bara.
Di pasar saham, membaranya harga batu bara juga mem-
buat saham-saham perusahaan tambang batu bara banyak
mendapat rekomendasi beli. Beberapa analis perusahaan
sekuritas di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga merekomendasi-
kan saham tambang untuk diakumulasi. Hingga akhir tahun,
batu bara diprediksi masih melanjutkan penguatan.
Direktur Utama
Transcoal Pacific,
DIRC Richard Talumewo
T
he cost of global food waste and loss all levels of the supply chain.
is estimated to be $940 billion a year. Fresh fruit and vegetables are a challeng-
For businesses, this represents a ing retail category because of the very short
significant proportion of shrinkage product lifetimes. To identify drivers of spoil-
in retail supply chains and it has a direct im- age, we examined the supply chain of Migros,
pact on companies’ triple bottom lines. There Switzerland’s largest grocery retailer with 27.4
could be a great opportunity here for cost sav- billion Swiss Francs in sales and a market
ings and to reduce environmental and social share above 20%. Its fruit and vegetable sales
footprints, but making this happen remains account for more than 10% of total supermar-
a complicated problem, requiring solutions at ket sales in the country. It’s a highly competi-