4
telah berjumlah 120 orang dengan jumlah guru 2 orang terdiri dari 5 PNS, dan 2
orang guru honor.
Jumlah rombongan belajar saat ini ada 6 kelas yang proses pembelajaran
dilakukan dipagi sampai siang hari mulai senin sampai sabtu . Bangunan
sekolah terdiri atas 1 kantor, 2 wc 1 perpuskaan dan 1 ruang UKS. Sejak
berdirinya sekolah tahun 1926 sampai saat ini telah dipimpin beberapa berganti
kepala sekolah dan yang sekarang di pimpin oleh La Ode Zainal, S.Pd.
5
Wakorumba Selatan, Nilai-nilai dasar organisasi harus dijadikan acuan dalam
bekerja oleh seluruh Aparatur Sipil Negera di lingkungan SD Negeri 1
Wakorumba Selatan antara lain :
1) Memiliki integritas, keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
2) Kreatif dan inovatif, memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
3) Inisiatif, kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan
atau yang dituntut dari pekerjaan.
4) Pembelajar, selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan
profesionalisme.
5) Menjunjung meritrokasi, menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian
penghargaan bagi karyawan yang kompeten.
6) Terlibat aktif, senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
7) Tanpa pamrih, bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi.
d. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi UPTD SD Negeri 1 Wakorumba Selatan dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
6
Gambar 2.1. Struktur Organisasi UPTD SD Negeri 1 Wakorumba Selatan
7
kompetensi secara berkelanjutan
Sedangkan untuk tugas guru dalam Permendiknas No. 35 Tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan fungsional Guru dan Angka
Kreditnya diantaranya :
1) Menyusun kurikulum pada satuan pendidikan ;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
di kelasnya;
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) Melaksanakan pembelajaran / perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya (khusus guru kelas);
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13) Melaksanakan pengembangan diri
14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan
15) Melakukan presentasi ilmiah.
b. Tugas Kepala Sekolah
1) Kepala Sekolah Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
- Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program
pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran
dan remedial.
- Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan
tugas sehari-hari.
- Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti
lomba diluar sekolah.
- Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar
8
dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat,
mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
- Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan,
seminar, diskusi dan bahan-bahan.
2) Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)
- Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan
memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan
administrasi bimbingan konseling.
- Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi
kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
- Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga
guru dan Tata Usaha.
- Mengelola administrasi keuangan Rutin, BOS, dan Komite.
- Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang,
mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.
3) Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
- Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang.
- Menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik Wakasek, Pembantu Kepala
Sekolah, Walikelas, Kasubag Tata Usaha, Bendahara, dan Personalia
Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, Olah raga.
Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari
besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
- Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
- Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana /
prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.
4) Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)
- Menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan evaluasi pembelajaran.
- Melaksanakan program supervisi.
- Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan
untuk pengembangan sekolah.
5) Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)
- Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani
9
mengambil resiko dan berjiwa besar.
- Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.
- Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
- Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
- Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.
6) Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)
- Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.
- Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan
bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan.
Kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam
menggali sumber daya manusia di Komite dan masyarakat.
7) Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)
- Mampu mengatur lingkungan kerja.
- Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
- Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman
yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
c. Tugas dan Fungsi Wali Kelas
1) Tugas Pokok
- Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan
- Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Membantu pengembangan keterampilan dan kecerdasan anak didik
- Membina karakter, budi pekerti dan kepribadian anak didik
2) Keadaan Anak Didik
- Mengetahui jumlah (Putra dan Putri) dan nama-nama anak didik
- Mengetahui identitas lain dari anak didik
- Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari
- Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik
3) Melakukan Penilaian
- Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah
- Kerajinan, Kelakuan, dan Kedisiplinan anak
4) Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu
- Pemberitahuan , pembinaan, dan pengarahan
- Peringatan secara lesan dan tertulis
- Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah
10
5) Langkah Tindak Lanjut
- Memperhatikan buku nilai rapor anak didik
- Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik
- Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan
6) Penyelenggaraan Administrasi Kelas, meliputi:
- Denah tempat duduk anak didik
- Papan absensi anak didik
- Daftar Pelajaran dan Daftar Piket
- Buku Presensi dan Jurnal kelas
- Tata tertib kelas
- Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
- Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
- Pencatatan mutasi anak didik
- Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar
d. Tugas dan Fungsi Guru
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:
1) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.
4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6) Mengisi daftar nilai anak didik
7) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada
guru lain dalam proses pembelajaran
8) Membuat alat pelajaran/alat peraga
9) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
11) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
13) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
14) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
17) Melaksanakan penelitian tindakan kelas
11
2.1.4. Program dan Kegiatan Utama Unit Kerja
Pengelolaan pendidikan yang sesuai dengan SNP yang dilakukan oleh SD
Negeri 1 Wakorumba Selatan dituangkan dalam program kerja sekolah. Program
kerja yang dibuat dengan menggunakan pendanaan dari berbagai sumber (sekolah,
pemerintah, lainnya) memiliki tujuan sebagai berikut :
Membuat acuan yang jelas dalam pelaksanaan pengelolaan pendidikan sesuai
dengan tututan SNP.
Mendorong keterampilan guru untuk membuat dan mengembangkan bahan ajar
sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
Menyiapkan siswa agar mampu bersaing melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
Diharapkan dapat memacu peningkatan prestasi sekolah dalam pencapaian
pendidikan sesuai tuntutan SSN.
Mengembangkan perpustakaan yang representatif yang mampu membantu
dalam mengembangkan potensi keilmuan bagi warga sekolah.
Menciptakan warga sekolah yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur.
Sasaran yang di capai adalah :
Memiliki perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap dan memenuhi
Setandar Nasional Pendidikan.
Guru mampu membuat dan mengembangkan bahan ajar yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan melalui penggunaan model pembelajaran yang
inovatif.
Jumlah Siswa yang diterima di Perguruan Tinggi semakin meningkat.
Sekolah memiliki prestasi amat baik dalam bidang akademik maupun non
akademik dan menjadi Sekolah Bersetandar Nasional.
Memiliki perpustakaan yang baik, yang memenuh SNP dan menjadi pusat
sumber belajar yang dibutuhkan bagi warga sekolah.
Menjadikan warga sekolah yang cerdas, beriman, berakhlak dan berbudi
pekerti luhur.
2.1.5. Data-data Sumber Daya Unit Kerja dan Data-data Pendukung Isu yang
diangkat
SDN 1 Wakorumba Selatan memiliki 7 tenaga pendidik dan 1 tenaga
kependidikan yang terdiri atas 5 ASN dan 3 Honorer seperti pada tabel berikut ini.
12
Tabel. 2.2. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Status
No Nama Jabatan
Pegawai
1 La Ode Zaenal, S.Pd ASN Kelapa sekolah
2 La Ode Husulin ASN Guru kelas VI
3 Wa Ode Saminu, S.Pd ASN Guru kelas I
4 Armin Yanto, S.Pd ASN Guru kelas IV
5 Sitti Syarifatun Nuroniyah, S.Pd ASN Guru PAI
6 Marliani, S.Pd honorer Guru kelas V
7 Sitti Sahlia, S.Pd honorer Guru kelas II
8 Joni Bob honorer Operator
Sedangkan jumlah siswa SDN 1 Wakorumba Selatan adalah 176 siswa, yang terdiri
dari 86 siswa dan 90 siswa. jumlah rekab siswa sdn 1 wakorumba selatan dapat di
lihat dari tabel berikut.
Tabel 2.3 Data Peserta Didik
Jumlah siswa
No Kelas Jumlah
L P
1 I 15 14 29
2 II 13 18 31
3 III 17 14 31
4 IV 14 11 26
5 V 15 14 29
6 VI 12 19 31
Jumlah 86 90 176
13
Tabel 2.3 Data sarana dan parasarana
Sarana dan Prasarana
1 Ruang Kelas I Baik
2 Ruang Kelas II Baik
3 Ruang Kelas III Baik
4 Ruang Kelas IV Baik
5 Ruang Kelas V Baik
6 Ruang Kelas VI Baik
7 Ruang Kepala Sekolah Baik
8 Ruang Guru Baik
9 Ruang UKS dengan Kondisi Kurang baik
10 Ruang Perpustakaan dengan Kondisi Kurang Baik
11 Kamar Mandi/WC Baik
15
9) Akuntabilitas
10) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
11) Ketepatan waktu
12) Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.
Panduan perilaku atau kode etik dari berorientasi pelayanan sebagai
pedoman bagi ASN dalam melaksanakan tugas sehari-hari adalah sebagai
berikut :
1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
berorientasi pelayanan memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
diantaranya :
Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama
2) Ramah, Cekatan, Solutif dan Dapat Diandalkan
Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
berorientasi pelayanan ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
diantaranya :
Memlihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
3) Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
berorientasi pelayanan melakukan perbaikan tiada henti diantaranya :
Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
b. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap
seseorang/organisasi yang meberikan amanat. Dalam konteks ASN
akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak
dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina dan lebih
16
luasnya kepada publik. Terdapat beberapa aspek-aspek akuntabilitas adalah
sebagai berikut :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result-oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda sebagai berikut :
1) Akuntabilitas Personal, Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai
yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
Pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang
memiliki akuntabilitas personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan
untuk memperbaiki situasi dan membuat perbedaan?.
2) Akuntabilitas Individu, Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan
antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dan instasinya
sebagai pemberi kewenangan. Pertanyaan penting yang digunakan untuk
melihat tingkat akuntabilitas individu seorang PNS adalah kemampuan untuk
mengatakan “ini adalah tindakan yang telah saya lakukan dan ini adalah apa
yang akan saya lakukan untuk membuatnya menjadi lebih baik”
17
responsif dan bermartabat. Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat
umum, pengguna layanan dan pembayar pajak yang memberikan masukkan,
saran dan kritik terhadap kinerjanya.
Akuntabilitas merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value
ASN yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin
dan berintegritas tinggi
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
c. Kompoten
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210
sampai dengan pasal 212, Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan
sebagai berikut:
1) Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
2) Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
3) Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
4) Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawal
untuk meningkatkan kompetensinya, yaltu klasikal dan non klasikal.
Optimalisasi hak akses pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan
pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya e- learning, job enrichment
dan Job enlargement termasuk coaching dan mentoring.
Kompoten merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value
ASN yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
2) Membantu orang lain belajar
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
d. Harmonis
Pola harmonis merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan
berbagai pertentangan dalam masyarakat. Hal ini diterapkan pada hubungan-
hubungan sosial ekonomi untuk menunjukkan bahwa kebijaksanaan sosial
ekonomi yang paling sempurna hanya dapat tercapai dengan meningkatkan
18
permusyawaratan antara anggota masyarakat. Suasana harmoni dalam lingkungan
bekerja akan membuat kita secara individu menjadi tenang, menciptakan kondisi
yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan
produktivitas bekerja serta meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Brian Scudamore (seorang Founder dan CEO sebuah peruahaan Brand)
menyatakan beberapa hal tentang bagaimana membangun kultur tempat kerja
yang harmonis. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak
bagi berbagai bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk
membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal
tersebut adalah :
1) Membuat tempat kerja yang berenergi
Sebagian besar karyawan atau orang dalam organisasi menghabiskan separuh
hidupnya di tempat kerja. Untuk itu tempat kerja harus dibuat sedemikian
rupa agar karyawan tetap senang dan nyaman saat bekerja. Tata ruang yang
baik dan keberadaan ruang terbuka sangat disarankan. Desain ruang terbuka
dapat meningkatkan komunikasi, hubungan interpersonal dan kepuasan
kerja, sekaligus optimal Mengurangi terjadinya kurangnya komunikasi.
Disharmonis yang disebabkan kurangnya komunikasi
2) Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
Selalu ingat dalam sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang yang
menjalankan alur produktivitas, Ketika Anda sudah “mentok", ada baiknya
Anda mencari ide dari orang-orang yang berada dalam tim. Hal tersebut
mampu meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki karyawan dalam
sebuah bisnis atau organisasi.
3) Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Tak dapat dielakkan jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di
lingkungan kerja. Demikian juga rasa memiliki. dengan membagi
kebahaglaan dalam organisasi kepada seluruh karyawan dapat
meningkatkan kepemilikan dan meningkatkan antusiasme para karyawan.
Harmonis merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value
ASN yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2) Suka menolong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
19
e. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
"Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau
suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata loyal
didefinisikan sebagai "giving or showing firm and constant support or allegiance
to a person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)".
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN adalah sifat loyal
atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan
negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan
yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap ASN
harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat
pegawai negeri sipil serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitas terhadap
bangsa dan negara.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang sah
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instasi dan negara
3) Mejaga rahasia jabatan negara.
f. Adapif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk
hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
20
Setidaknya terdapat 9 elemen budaya adaptif menurut Management
Advisory Service UK yang perlu menjadi fondasi ketika sebuah organisasi akan
mempraktekkannya, yaitu :
1) Purpose
Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Demikian pula dengan organisasi pemerintah, yang mempunyai tujuan-tujuan
penyelenggaraan fungsinya yang sudah ditetapkan oleh peraturan
perundangan. Penetapan tujuan organisasi menjadi elemen budaya adaptif
pertama yang diperlukan, dimana pencapaiannya akan sangat dipengaruhi
oleh variabel lingkungan. Perubahan lingkungan tidak serta merta mengubah
tujuan organisasi, tetapi adaptasi akan menyesuaikan cara organisasi bekerja
agar pencapaian tetap dilakukan.
2) Cultural values
Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya organisasional yang
sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya. Demikian pula dengan ASN
sebagai individu yang mempunyai nilai-nilai yang tersemat dalam budaya
kerjanya, sehingga dituntut untuk mengaplikasikannya agar dapat
memberikan pelayanan yang maksimal dan berkualitas.
3) Vision
Menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam Kerangka pikir
dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan dalam
organisasi.
4) Corporate values
Seperti halnya nilai budaya organisasi di atas, makan ilai-nilai korporat juga
menjadi fondasi penting dalam membangun budaya adaptif dalam organisasi.
5) Coporate strategy
Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategi-strategi yang
lebih operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi secara
terstruktur, efisien dan efektif
6) Structure
Struktur menjadi penting dalam mendukung budaya adaptif dapat diterapkan
di organisasi. Tanpa dukungan struktur, akan sulit budaya adaptif dapat
berkembang dan tumbuh pada sebuah organisasi.
7) Problem solving
21
Budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul dalam
organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan. Penyelesaian
masalah harus menjadi tujuan besar dari proses adaptasi yang dilakukan oleh
organisasi.
8) Partnership working
Partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan
partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling menguatkan
dalam penerapan budaya adaptif.
9) Rules
Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting dan
tidak bisa dihindari
Adaptif merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindak proaktif
g. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa definisi
kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh (1998, dalam Celik et
al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasiadalah “value generated from an
alliance between two or more firmsaiming to become more competitive by
developing shared routines”. Ansen dan gash (2012) mengungkapkan beberapa
prosesyang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu :
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholdermitra
kolaborasi.
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik danbersungguh-
sungguh
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing
ownership dalam proses; serta keterbukaan terkaitkeuntungan bersama
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilaibersama
5) Menetapkan outcome.
Kolaboratif merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value
22
ASN yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
2. Kedudukan dan Peran ASN
a. Manajemen ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam
mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk PNS maupun
PPK. Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja
kedudukan, peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN (Lembaga Administrasi
Negara, 2017).
1) Kedudukan ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Berdasarkan jenisnya, pegawai
ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur
negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik.
2) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai
ASNberfungsi dan bertugas sebagai berikut:
Pelaksana Kebijakan Publik Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
Pelayan Publik Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayananadministratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Perekat dan Pemersatu Bangsa ASN berfungsi, bertugas dan berperan
untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia
dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan
pemerintah.ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri
23
sendiri, seseorang dan golongan
3) Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan
oleh hukum, baik pribadi maupun umum.Dapat diartikan bahwa hak adalah
sesuatu yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN
dan PPPK yang diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang ASN
sebagai berikut.
Berdasarkan pasal 70 UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN disebutkan
bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak serta 21 kesempatan untuk
mengembangkan kompetensinya. Berdasarkan pasal 92 pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
Jaminan kesehatan
Jaminan kecelakaan kerja
Jaminan kematian
Bantuan hukum Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang
bersifat kontraktual.
4) Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU no.5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN
sebagai profesi berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN :
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan etika pemerintahan
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
24
Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau orang lain
Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
b. Smart ASN
Membekali peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada
perspekti fliterasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya
akan informasi. Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul
berbagai perbincangan, regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan
transormasi digital dilingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di
Indonesia. Terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak yang
sangat luar biasa dalam aspek ini.
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh
internet. Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat
Indonesia tidak terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN
dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat
dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalam nmeningkatkan
efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan
kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
26
Asing seperti bahasa Inggris, Mandarin dan lain sebagainya.
6) Berjiwa hospitality ( Keramahan )
Hospitality/keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya ,manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan
aktivitas pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan
pelayanan prima kepada masyarakat
7) ASN memiliki kemampuan Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.
8) ASN memiliki jiwa Enterpeneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan Enterpeneurship, yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreativitas,
inovatif, pantang menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpeneurship juga dapat diartikan berpikir
tentang masa depan orang banyak. Kehidupan orang banyak kesejahteraan
masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan dan
dengan dimilikinya kemampuan Enterpeneurship ini maka seorang ASN akan
mampu meningkatkan
27