REVISI Bussines Plan KWR O'kuring
REVISI Bussines Plan KWR O'kuring
(O’KURING)
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah Kewirausahaan
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah karena atas rahmat,
ridho, dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan bussines
plan ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Nelyta Oktavianisya, S.KM., M.Kes dan Ibu Laylatul Hasanah, S.ST.,
M.KL selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan yang senantiasa
membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas bussines plan ini.
Bussines plan "Kue Kering Oats (O’kuring)" ini disusun untuk memenuhi
tugas kelompok pada mata kuliah Kewiraausahaan.
Apabila ada beberapa kesalahan pada bussines plan ini, baik itu dari segi
penulisan, penyusunan, dan tata bahasa, penulis menghaturkan permohonan maaf.
Penulis juga berharap pembaca bussines plan ini terkhusus Ibu Nelyta
Oktavianisya, S.KM., M.Kes dan Ibu Laylatul Hasanah, S.ST., M.KL dapat
memberikan kritik dan sarannya kepada kami selaku penulis, demi terciptanya
bussines plan yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ................................................................................................... 28
1. EXECUTIVE SUMMARY
1.1 Profil Usaha
Kue Kering Oats ini merupakan salah satu olahan berbahan dasar oats
dengan penambahan buah kering. Bahan baku pendukung lainnya yaitu
mentega tawar, susu plain rendah lemak, dan gula palem sebagai pemanis
tambahan. Kue Kering Oats yang telah diproduksi ini, nantinya akan dikemas
dalam cup plastik sebelum dipasarkan. Pada bagian depan kemasan tersebut
nantinya akan diberi label dengan tulisan "O’kuring" agar menarik di mata
masyarakat dan di bagian belakangnya akan diberi label yang berisikan
komposisi dan expired date. Produk ini memiliki manfaat yang tinggi sebagai
makanan pendukung diet terutama pada diet yang menghindari tepung dan
gula karena menggunakan oats sebagai bahan utama dan bahan lain yang
terkandung rendah kalori sehingga efektif untuk mendukung keberhasilan
diet yang sedang dijalani.
Salah satu cara yang paling mudah dalam menangani obesitas adalah
diet defisit kalori, defisit kalori adalah suatu pola makan dengan
mengurangi asupan kalori harian, sehingga kalori yang masuk ke dalam
tubuh menjadi jauh lebih sedikit dibanding yang dibakar oleh tubuh
(sehataqua.co.id). Selain untuk meperbaiki bentuk tubuh diet juga banyak
dianjurkan di dunia kesehatan untuk para penderita diabetes. Pada
penderita diabetes konsumsi karbohidrat dan gula haruslah dikurangi,
3
lain juga dilakukan oleh Utami, Hamidah, dan Lastariwati pada tahun
2020, yang berjudul “Oatmeal Cookies Sebagai Makanan Selingan Pada
Penderita Diabetes Melitus” menyatakan bahwa kalori yang terdapat
dalam oatmeal cookies yaitu 150kal sedangkan pada cookies biasa terdapat
370kal, hal tersebut membuktikan bahwa oatmeal cookies memiliki kalori
lebih terkontrol yang sesuai dengan kebutuhan kalori untuk selingan
makan pasien diet rendah kalori.
Kue kering merupakan salah satu jenis kue kering yang berbahan
baku utama tepung terigu. Kue kering dibuat dari adonan lunak, berkadar
lemak tinggi, renyah dan apabila dipatahkan penampang potongannya
bertekstur kurang padat (Karyantina dan Kurniawati, 2016). Kue kering
terlebih lagi kue kering manis sangat banyak digemari semua kalangan
masyarakat. Konsumsi rata-rata kue kering di Indonesia sebanyak 18,406
kg/tahun (Statistik Konsumsi Pangan, 2018). Kue kering yang beredar di
pasaran dan dikonsumsi oleh masyarakat memiliki kandungan serat dan
protein rendah serta kalori yang tinggi sehingga diperlukan penggunaan
bahan tinggi protein dalam pembuatan cookies untuk meningkatkan nilai
gizi pada cookie. Seiring perkembangan zaman produk kue kering mulai
berinovasi salah satunya dengan penambahan oat sebagai bahan dan juga
chocochips sebagai pemanis. Kue kering dengan tambahan oat menjadi
inovasi baru sebagai kue kering sehat, namun adanya bahan seperti gula
dan chocochips menjadikan kue kering masihlah kurang efektif sebagai
makanan sehat selingan untuk seseorang yang memiliki program diet
deficit kalori.
2.2. Visi
Menjadikan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang baik,
serta dapat menciptakan produk makanan inovatif yang bergizi dan
menarik untuk masyarakat.
2.3. Misi
1. Menciptakan produk pilihan dengan cita rasa tinggi, inovatif, dan
memastikan ketersediaannya bagi pelanggan.
2. Memberikan harga yang terjangkau pada konsumen untuk
mendapatkan makanan yang enak, sehat, dan bergizi.
3. Memberikan kepuasan kepada konsumen dengan kue kering sehat
namun tetap lezat.
4. Menciptakan manajemen yang kuat dan berkualitas, sehingga dapat
bersaing di pasar.
5. Memberikan pelayanan dan kualitas yang terbaik.
2.4. Nilai-nilai Usaha
1. Customer focus : Titik berat layanan difokuskan pada pemilihan setiap
bahan dari produk usaha agar tetap bergizi serta disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen.
2. Service excellent : Memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap
konsumen.
3. Kue Kering Oats (O’kuring) : Usaha O’kuring menghasilkan produk
olahan kue kering oats yang memiliki manfaat tinggi, yaitu sangat
efektif dalam meningkatkan status gizi serta membantu program diet
yang sedang dijalani.
2.5. Gambaran Usaha
2.5.1. Sifat usaha
Usaha ini merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner kue
kering oats.
2.5.4. Keunggulan
1. Memenuhi kebutuhan konsumen terhadap makanan pendamping
atau camilan diet.
2. Kue Kering Oats memiliki kandungan gizi terutama serat yang tinggi
dan rasa yang lezat.
3. Kue Kering Oats dikemas dengan desain yang lebih menarik,
sehingga masyarakat tertarik untuk mencobanya.
3. STRATEGI PEMASARAN
Target pasar atau sasaran dari usaha ini yaitu bisa dari semua
kalangan sebab bahan-bahan yang dipakai baik dan aman dikonsumsi
oleh beberapa kalangan yaitu dimulai dari remaja mulai umur 12 tahun,
dewasa ataupun orang tua. Akan tetapi untuk anak-anak usia 5 tahun ke
atas juga diperbolehkan untuk mengonsumsi kue kering oats ini dengan
catatan mereka dapat menyukai rasa kue yang kurang manis dan tidak
serenyah kue kering biasanya. Namun, sasaran utama dari usaha ini
adalah orang-orang yang sedang dalam masa diet baik itu diet untuk
menurunkan berat badan atau diet bagi penderita diabetes. Produk kue
kering oats ini disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga
produk ini masih tergolong ekonomis. Competitive advantage dalam
usaha ini yaitu produk ini merupakan usaha yang berbeda dari jenis usaha
kue kering lainnya, karena produk ini tidak hanya berfokus pada rasa,
namun juga pada manfaat, gizi, dan pengemasan, yang menarik dari
produk kue kering oats ini. Selain itu, pengelolaan kue kering oats ini
menggunakan segmen pasar yang berbeda dari usaha yang sudah ada,
yaitu dengan membagi segmentasi demografis dan geografis. Yang
dimana dalam segmentasi berdasarkan demografis yaitu dari kalangan
orang sehat dan orang dalam masa diet, sedangkan untuk segmentasi
berdasarkan geografis yaitu lingkungan masyarakat Sumenep dan luar
kota. Dengan menggunakan segmentasi tersebut, maka diharapkan
pesaing di usaha ini masih sedikit.
3.1.2. Kebutuhan Pelanggan
Kebutuhan produk makanan dengan bahan dasar oats ini sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya bagi penderita obesitas atau bagi
yang sedang menjalani diet. Melihat banyak diantara mereka yang tidak
menyukai oats yang dimakan secara langsung, tetapi di sisi lain mereka
juga butuh untuk memperbaiki status kesehatannya. Berdasarkan
pengetahuan masyarakat terhadap oats, diketahui bahwa masyarakat
masihlah kurang mengetahui tentang produk olahan oats, maka dari itu
perlu adanya pembaruan agar masyarakat lebih mengetahui tentang
manfaat dan olahan oats. Selain itu, dengan penambahan kismis pada
8
olahan kue kering oats ini sebagai serat dan vitamin C sekaligus sebagai
pemanis tambahan dalam produk ini, maka akan meningkatkan minat
masyarakat untuk membelinya.
3.1.3. Potensi/Prospek
Produk ini dapat digunakan oleh masyarakat luas, misalnya agen
kue, orang yang suka mengkonsumsi olahan oats, orang yang tidak suka
makan oats secara langsung, orang dengan program diet, dan masyarakat
yang terbiasa mengkonsumsi makanan atau olahan-olahan yang sehat.
4.1.2. Targeting
Sasaran pasar dari usaha kue kering oats ini yaitu dengan cara
selalu konsisten dalam mengupdate promosi secara online melalui
Instagram, memperbanyak saluran distribusi ke berbagai agen atau toko-
toko kue, toko jajanan serta pasar tradisional maupun modern. Untuk
dapat mencapai sasaran pasar tersebut kami menggunakan pekerja yang
bertugas mengantar pesanan permintaan kue kering oats kepada
konsumen.
4.1.3. Positioning
11
4.2. Produk
Setiap produk selalu mengalami daur hidup (product life cycle),
yang terdiri dari tahap pengembangan, tahap pengenalan, tahap
pertumbuhan penjualan, tahap kematangan, tahap kejenuhan, dan
penurunan.
4.3. Harga
Harga yang tepat adalah harga yang terjangkau dan paling efisien
bagi konsumen. Seorang wirausaha bisa menciptakan harga yang paling
13
5. PERENCANAAN OPERASIONAL
Daerah yang dipilih sebagai tempat usaha yaitu daerah yang strategis
dalam peluang usaha ini, seperti mini market dan toko yang berdekatan
14
dengan pemukiman penduduk. Selain itu, usaha ini kami tempatkan juga
di pasar tradisional maupun modern seperti toko kue dan toko jajanan.
2) Peralatan
a. Kompor
Kompor merupakan salah satu peralatan yang dibutuhkan
dalam proses pengolahan produk kue kering oats, yaitu dalam
proses pengovenan. Kompor yang digunakan merupakan kompor
yang mempunyai ruang tertutup/terisolasi dari luar sebagai
15
h. Loyang
Loyang digunakan untuk menaruh adonan kue kering oats
yang sudah dibentuk untuk nanti dimasukkan ke oven.
i. Scoups
Scoups digunakan untuk mengambil adonan dan
membaginya agar tercipta tiap keping kue yang sama.
j. Spatula
Spatula digunakan digunakan untuk mencampur dan
mengaduk bahan-bahan hingga menjadi adonan kue kering.
5.3.2. Penyiapan Oats dan buah kismis
Dalam penyiapan oats, kami akan membeli atau bekerja sama
dengan pihak terpercaya seprti perusahaan penyedia oats ataupun petani
yang memiliki oats dengan kualitas baik. Diharapkan dengan adanya
kerjasama tersebut kami mendapatkan masukan oats secara konsisten
agar meminimalisir adanya kehabisan bahan oat, selain itu juga
kerjasama terjalin agar kami mendapatkan harga oats yang relative
murah dari pada hanya membeli dari online shop. Dalam pembelian oats
tersebut, kami memilih oats yang masih bagus, berwarna putih bersih,
tidak pecah-pecah pada permukannya dan terhindar dari jamur.
Kemudian dalam penyiapan buah kismis, kami membeli pada agen grosir
penyedia buah kismis. Dalam pemilihan buah kismis, kami memilih buah
kismis yang baik dan segar yaitu yang memiliki warna kecokelatan,
cenderung gelap, serta memiliki warna yang merata, tidak pecah, dan
tidak ada noda pada permukaannya.
5.3.3. Transportasi Oats dan Kimis
Setelah oats tersedia, oats dipindahkan ke tempat penyimpanan
berupa lemari agar tidak terkontaminasi oleh udara yang lembab. Hal
tersebut dilakukan bertujuan untuk menjaga kualitas oats agar tidak rusak
atau berjamur sampai pada tempat pengolahan.
17
Untuk buah kimis yang sudah dibeli dari agen grosir, kemudian
kismis tersebut dipindahkan ke tempat penyimpanan atau wadah. Hal
tersebut dilakukan bertujuan untuk menjaga kualitas buah kismis sampai
pada tempat pengolahan.
5.3.4. Pencucian dan Penampungan
Buah kismis yang sudah berada di tempat pengolahan, dimasukkan
ke dalam bak atau baskom pencucian untuk menghilangkan kotoran,
debu, dan bagian lainnya yang tidak diperlukan. Buah kismis yang sudah
bersih kemudian disimpan dalam wadah untuk selanjutnya diolah.
5.3.5. Sortasi dan Pemirisan
Oats yang akan diolah akan melalui proses sortasi terlebih dahulu.
Apabila masih ada oats yang berwarna kekuningan, teksturnya seperti
berdebu, dan rusak maka akan dipisahkan kemudian dibuang. Oats hasil
sortasi yang sudah dipastikan sesuai kriteria kemudian digunakan
Untuk penyeleksian buah kismis, yaitu dilakukan dengan melihat
dari tekstur dan warnanya, untuk warna kami ingin ,memilih buah kismis
yang berwarna hitam kecoklatan dan bertekstur tebal, kenyal, berkulit
tipis dan tidak berjamur.
5.3.6. Proses produksi
Berikut proses pembuatan kue kering oats dalam satu pieces
dengan netto 78 gram, yaitu:
1. Siapkan alat dan bahan. Alat yang dibutuhkan yaitu kompor, oven,
loyang, pisau, baskom, spatula, blender, scoups, dan timbangan.
Kemudian untuk bahan pembuatan satu pieces kue kering oats
dengan netto 78 gram, bahan yang dibutuhkan meliputi
2. Lelehkan mentega tawar dengan api kecil sekitar 2 menit.
3. Potong-potonglah kismis menjadi 2 atau 3 bagian agar tidak terlalu
besar.
4. Langkah selanjutnya, haluskan ¾ dari 78 gram bagian oats dengan
blender agar menjadi tepung.
5. Setelah halus maka campurkan pula ¼ bagian oats yang tidak halus,
lalu disusul dengan mencampur gula palm.
18
2. Tenaga kerja
Usaha kue kering oats ini membutuhkan tenaga kerja yang
ramah dan profesional yang ditempatkan di :
1) Sekretaris : Nuril Fitria Agustina
2) Bagian pemasaran : Ferdan Caesar Ramadhan
3) Bagian keuangan : Anna Sofiana
4) Bagian operasional produksi : Mohammad Pradana Norhadi
5) Bagian keamanan : Moh Furiyanto
3. Fasilitas
a) Pelayanan via telepon dan instagram
Konsumen dapat memesan kue kering oats melalui telepon
dan sosial media instagram. Selain itu, sosial media instagram
juga digunakan untuk media pemasaran produk, agar produk
lebih dikenal dan diketahui oleh kalangan luas.
b) Pengaduan konsumen
Usaha kue kering oats ini menerima pengaduan klien
mengenai pelayanan yang diberikan untuk meningkatkan
pelayanan dan kepuasan konsumen dan pelanggan. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar kualitas produk yang dihasilkan
senantiasa terkontrol kualitasnya.
6. PERENCANAAN MANAJEMEN
6.1. Aspek kepemilikan dan yuridis
Jika dilihat dari aspek kepemilikan, bentuk kepemilikan dari usaha
kue kering oat ini adalah usaha milik bersama.
6.2.Struktur Organisasi
21
Pimpinan
Sekretaris
Kepala Bagian
Operasional
Keterangan :
2. Pelatihan
Bagi karyawan baru yang telah diterima bekerja, dilakukan
pelatihan dengan cara bekerja sama dengan karyawan lama dengan
tujuan mendapatkan ilmu dari karyawan lama sesuai tugasnya
masing-masing.
7. PERENCANAAN KEUANGAN
7.1. Sumber Dana
Sumber dana untuk memenuhi biaya investasi dan modal kerja
dalam usaha ini diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber internal dan
eksternal. Sumber dana internal dalam usaha ini yaitu modal berasal dari
milik sendiri. Untuk sumber dana eksternal berasal dari peminjaman
kepada pihak bank dengan beban yang ditanggung selama satu tahun
dengan pembayaran dua belas kali.
Harga Satuan
No Jenis Kegiatan Jumlah Total Harga (Rp)
(Rp)
1. Penjualan 3000 pcs/bulan Rp 10.000/pcs Rp 30.000.000
O’kuring
TOTAL REVENUE (Pendapatan) Rp 30.000.000
= 5,6%
Pay Back Period = (total investasi/laba bersih) x 1 tahun
= (1.741.000/9.840.000) x 1 tahun
= 0,17 tahun
= 3 bulan
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Dyah, Huriyati, Janatin H. (2015). Obesitas, body image, dan perasaan stres pada
mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia
Vol.11 No.3, April 2015:161-169 ISSN: 3255-7226