1. Jelaskan menurut pendapatmu Faktor intern dan ekstern yang menyebabkan keadaan
Politik bangsa indonesia pada awal kemerdekaan tidak Stabil?
Jawab:
Faktor intern (dari dalam), yaitu :
1. Adanya persaingan antar partai politik yang berbeda ideologi untuk menjadi partai yang
paling berpengaruh di indonesia.
3. Bangsa Indonesia masih mencari sistem pemerintahan yang cocok sehingga terjadi
perubahan sistem pemerintahan.
1. Kedatangan Sekutu (Inggris) yang di boncengi NICA (Belanda) yang ingin kembali
menjajah Indonesia,menimbulkan pertempuran di berbagai daerah.
2. Jepang masih mempertahankan status quo di wilayah Indonesia sampai Sekutu datang
sehingga sering terjadi peperangan antara rakyat Indonesia dan tentara Jepang.
3. Jelaskan latar belakang pemberontakan PKI Madiun,APRA,Andi Aziz dan RMS dan
bagaimana upaya dan usaha pemerintah Indonesia untuk mengatasinya?
Jawab:
4. Jelaskan dalam melancarkan Aksinya Gerakan 30 September PKI membuat Isu Dewan
jendral?
Jawab:
Dewan Jenderal adalah sebuah nama yang ditujukan oleh PKI saat itu untuk menuduh
beberapa jenderal TNI AD yang disebutnya akan
melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno pada Hari ABRI, 5 Oktober 1965.
Pada saat itu , berkembang isu bahwa Dewan Jenderal merencanakan pameran kekuatan
(machts-vertoon) pada hari Angkatan Bersenjata 5 Oktober 1965dengan mendatangkan
pasukan-pasukan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Sesudah
terkonsentrasinya kekuatan militer yang besar ini di Jakarta, Dewan Jenderal bahkan telah
merencanakan melakukan coup kontra-revolusioner
Isu juga menyebut susunan Kabinet Dewan Jenderal yang sudah disiapkan, terdiri dari:
Perdana Menteri: Jendral A.H. Nasution
Wakil Perdana Menteri/Menteri Pertahanan: Letjen Ahmad Yani
Menteri Dalam Negeri: R.M. Hadisubeno Sosrowerdojo (Politikus Partai Nasional Indonesia,
Mantan Gubernur Jawa Tengah, Mantan Walikota Semarang)
Menteri Luar Negeri: Roeslan Abdulgani (Politikus Partai Nasional Indonesia)
Menteri Hubungan Perdagangan: Brigjen Ahmad Sukendro
Menteri /Jaksa Agung: Mayjen S. Parman
Menteri Agama: K.H. Rusli
Menteri / Panglima Angkatan Darat: MayjenIbrahim Adjie (Pangdam Siliwangi waktu itu)
Menteri / Panglima Angkatan Laut: tidak diketahui
Menteri / Panglima Angkatan Udara: Marsekal Madya Rusmin Nurjadin
Menteri / Panglima Angkatan Kepolisian: Mayjen Pol. Jasin
5. Jelaskan peran dan Jasa pata tokoh dibawah ini dalam memperjuangankan dan
mempertahankan Bangsa Indonesia pada masa 1945 - 1965 :
a. Panglima Besar jendral Sudirman
b. Abdul Haris Nasution
c. Djuanda
d. Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX
e. Bung Tomo
Jawab:
a. Panglima Besar jendral Sudirman
Jasa-jasa Jenderal Soedirman selama perjuangan dalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan yang terkenal diantaranya:
• Berhasil melucuti senjata Jepang dalam jumlah sangat besar di Banyumas tanpa
pertumpahan darah.
• Berhasil mengoordinir penyerangan terhadap Sekutu sehingga musuh meninggalkan
Ambarawa.
• Memimpin perang gerilya dengan satu paru-paru dari atas tandu sampai perang
kemerdekaan selesai.
b. Abdul Haris Nasution
berjuang mempertahankan kemerdekaan bersama Divisi Siliwangi dan dengan
memberantas pemberontakan KI di Madiun pada tahun 1948.
Nasution awalnya bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) selepas proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Pada masa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia,
Nasution menjadi perwira di Divisi Siliwangi, dan memimpin pasukannya mempertahankan
Indonesia.
Nasution dan Divisi Siliwangi berperan besar menumpas pemberontakan PKI di Madiun yng
meletus di tahun 1948. Jenderal Abdul Haris Nasution menjadi target penculikan oleh
Gerombolan G30S/PKI karena merupakan Menteri Pertahanan dan Keamanan, dan Kepala
Staf Angkatan Bersenjata, yang dikenal sangat menentang PKI. Untungnya, Jenderal AH
Nasution berhasil lolos. Setelah lolos, bersama Jenderal Suharto, Nasution memimpin
penumpasan Gerombolan G30S/PKI
c. Djuanda
Jasa terbesar Juanda dalam masa jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957.
Deklarasi itu menyatakan laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam
kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan
sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut United Nations Convention on Law of
the Sea (UNCLOS).
e. Bung Tomo
Bung Tomo terkenal sebagai seorang orator pembakar semangat warga Surabaya dalam
menghadapi tentrara Sekutu melalui pidatonya di radio. Pada tahun 1944, ia terpilih sebagai
anggota Gerakan Rakyat Baru, dan pengurus Pemuda Republik Indonesia (PRI) di
Surabaya. Saat peristiwa Pertempuran di Surabaya, Bung Tomo memimpin Barisan
Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya. Lalu ia juga terpilih sebagai DPR
setelah Pemilu pertama 1955.