Anda di halaman 1dari 9

Fakhri Ramadhan

XII-IPS-3

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan FDR (Front Demokrasi Rakyat), organisasi apa saja
yang tergabung didalamnya dan siapa tokoh pemimpinnya *
Front Demokrasi Rakyat (ejaan republik: Front Demokrasi Rakjat) disingkat FDR adalah
sebuah front persatuan partai-partai dan organisasi sayap kiri yang pernah ada dalam waktu
singkat di Indonesia, didirikan pada bulan Februari 1948. Yang termasuk di dalam FDR
adalah Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis, Partai Buruh Indonesia, SOBSIdan Uni
Petani. Pemimpin FDR adalah Amir Sjarifuddin.

2. Apa saja Langkah langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi
pembrontakan PKI Madiun 1948 *
1. Pemerintah Indonesia membentuk gerakan operasi militer yang dipimpin oleh Kolonel
Abdul Haris Nasution yang menjabat sebagai Panglima Markas Besar Komando Jawa
menggantikan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang sedang sakit.
2. Pemerintah Indonesia menunjuk Kolonel Gatot Subroto sebagai Gubernur Militer Jawa
Tengah yang mencakup Daerah Istimewa Surakarta dan sekitarnya, yang meliputi
Semarang, Pati, dan Madiun.
3. Pemerintah Indonesia menunjuk Kolonel Sungkono sebagai Gubernur Militer Jawa
Timur.
4. Pemerintah Indonesia mengerahkan kekuatan – kekuatan tantara nasional Indonesia
yang didukung oleh kepolisian untuk menumpas kaum pemberontak PKI di Jawa Tengah
dan Jawa Timur.

3.Jelaskan mengenai Biography Musso secara singkat *


Musso atau Paul Mussotte bernama lengkap Muso Manowar atau Munawar Muso (lahir:
Kediri, Jawa Timur, 1897 - Madiun, Jawa Timur, 31 Oktober 1948) adalah seorang tokoh
komunis Indonesia yang memimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) pada era 1920-an dan
dilanjutkan pada Pemberontakan Madiun 1948.

4. Jelaskan faktor faktor yang menyebabkan pembrontakan DI/TII dapat berlangsung lama
di Indonesia *
1.Tentara Indonesia harus ditarik dari Jawa Barat yang diduduki Belanda akibat Perjanjian
Renville.
2.Kondisi politik yang tidak stabil pada masa Demokrasi Liberal.
3.Krisis sosial di awal masa Kemerdekaan.
4.Beratnya medan yang bergunung-gunung tempat pemberontakan terjadi.

5. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembrontakan DI / TII di wilayah... a.


Jawa Barat b. Aceh c. Sulawesi selatan d. Kalimantan Selatan *
Peristiwa Pemberontakan DI/TII Jawa barat,Jawa tengah,Aceh,Sulawesi Selatan,Kalimatan
Selatan|Berbagai Pemberontakan DI/TII, peristiwa-peristiwa Sejarah Indonesia tentang
Pemberontakan DI/TII, peristiwa-peristiwa tersebut terjadi diberbagai wilayah yaitu
Pemberontakan DI/TII dijawa barat, Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah, Pemberontakan
DI/TII Aceh, Pemberontakan DI/TII di Sulawesi selatan, Pemberontakan DI/TII di Kalimantan
Selatan, semua pemberontakan-pemberontakan tersebut berhasil dimusnahkan Indonesia,
peristiwa-peristiwa itu terjadi karna adanya akibat atau penyebabnya sehingga
Pemberontakan DI/TII dapat terjadi, dan Cara-cara yang dilakukan pemerintah dalam
Penanggulangan pemberontakan DI/TII karna Pemberontakan DI/TII terjadi diberbagai
wilayah Indonesia sehingga diperlukan peran pemerintah dalam menanggulangi
pemberontakan tersebut.
1. Pemberontakan DI/TII di Aceh
Gerombolan DI/TIl juga melakukan pemberontakan di Aceh yang dipimpin oleh Teuku Daud
Beureuh. Adapun penyebab timbulnya pemberontakan DI/TIl di Aceh adalah kekecewaan
Daud Beureuh karena status Aceh pada tahun 1950 diturunkan dan daerah istimewa
menjadi karesidenan di bawah Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 21 September 1953
Daud Beureuh yang waktu itu menjabat sebagai gubernur militer menyatakan bahwa Aceh
merupakan bagian dan Negara Islam Indonesia di bawah pimpinan SM. Kartosuwiryo.

Dalam menghadapi pemberontakan DI/TII di Aceh ini semula pemerintah menggunakan


kekuatan senjata. Selanjutnya atas prakarsa Kolonel M. Yasin, Panglima Daerah Militer
Iskandar Muda, pada tanggal 17-21 Desember 1962 diselenggarakan “Musyawarah
Kerukunan Rakyat Aceh” yang mendapat dukungan tokoh-tokoh masyarakat Aceh sehingga
pemberontakan DI/TIl di Aceh dapat dipadamkan.

2. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat


Pada tanggal 7 Agustus 1949 di suatu desa di Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat),
Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia.
Gerakannya dinamakan Darul Islam (DI) sedang tentaranya dinamakan Tentara Islam
Indonesia (TIl). Gerakan ini dibentuk pada saat Jawa Barat ditinggal oleh pasukan Siliwangi
yang berhijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam rangka melaksanakan ketentuan
dalam Perundingan Renville.

Ketika pasukan Siliwangi berhijrah, gerombolan DI/TII ini dapat leluasa melakukan
gerakannya dengan membakar rumah-rumah rakyat, mernbongkar rel kereta api, menyiksa
dan merampok harta benda penduduk. Akan tetapi setelah pasukan Siliwangi mengadakan
long march kembali ke Jawa Barat, gerombolan DI/Tll ini harus berhadapan dengan
pasukan Siliwangi.

Usaha untuk menumpas pemberontakan DI/TIl ini memerlukan waktu yang lama disebabkan
oleh beberapa faktor, yakni:

(1) medannya berupa daerah pegunungan-pegunungan sehingga sangat mendukung


pasukan DI/Til untuk bergerilya,
(2) pasukan Kartosuwiryo dapat bergerak dengan leluasa di kalangan rakyat,
(3) pasukan DI /TII mendapat bantuan dari beberapa orang Belanda, antara lain pemilik-
pemilik perkebunan dan para pendukung negara Pasundan,
(4) suasana politik yang tidak stabil dan sikap beberapa kalangan partai politik telah
mempersulit usaha-usaha pemulihan keamanan.

Selanjutnya dalam menghadapi aksi DI/TII pemerintah mengarahkanpasukan TNI untuk


menumpas gerombolan ini. Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan
operasi “Pagar Betis” dan operasi “Bratayudha.” Pada tanggal 4 Juni 1962 S.M.
Kartosuwiryo beserta para pengawalnya dapat ditangkap oleh pasukan Siliwangi dalam
operasi “Bratayudha” di Gunung Geber, daerah
Majalaya, Jawa Barat. Kemudian S.M. Kartosuwiryo oleh Mahkamah Angkatan Darat
dijatuhi hukuman mati sehingga pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dapat dipadamkan.

4. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah


Gerombolan DI/TII ini tidak hanya di Jawa Barat akan tetapi di Jawa Tengah juga muncul
pemberontakan yang didalangi oleh DI/ TII. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah di bawah
pimpinan Amir Fatah yang bergerak di daerah Brebes, Tegal, dan Pekalongan. dan Moh.
Mahfudh Abdul Rachman (Kiai Sumolangu).

Untuk menumpas pemberontakan ini pada bulan Januari 1950 pemerintah melakukan
operasi kilat yang disebut “Gerakan Banteng Negara” (GBN) dibawah Letnan Kolonel
Sarbini (selanjut-nya diganti Letnan Kolonel M. Bachrun dan kemudian oleh Letnan Kolonel
A. Yani). Gerakan operasi ini dengan pasukan “Banteng Raiders.”

6. Jelaskan akhir dari pembrontakan DI/TII di Wilayah ....a. Jawa barat b. Aceh c. Sulawesi
Selatan d. Kalimantan Selatan *
JAWA TENGAH
Dipimpin oleh Amir Fatah dan Kyai Sumolangu. Selama Agresi Militer Belanda ke II Amir
Fatah diberi tugas menggabungkan laskar-laskar untuk masuk dalam TNI. Namun setelah
banyak anggotanya ia beserta anak buahnya melarikan diri dan menyatakan bagian dari
DI/TII.

SULAWESI SELATAN
Dipimpin oleh Abdul Kahar Muzakar. Dia berambisi untuk menduduki jabatan sebagai
pimpinan APRIS ( Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ) dan menuntut aga45r
Komando Gerilya Sulawesi Selatan ( KGSS ) dimasukkan ke dalam APRIS dengan nama
Brigade Hasanuddin. Tuntutan tersebut ditolak oleh pemerintah sebab hanya mereka yang
memenuhi syarat saja yang akan menjadi tentara maka terjadilah pemberontakan tersebut.

ACEH
Dipimpin oleh Daud Beureueh Gubernur Militer Aceh, karena status Aceh sebagai daerah
Istimewa diturunkan menjadi sebuah karesidenan di bawah propinsi Sumatera Utara. Ia lalu
menyusun kekuatan dan menyatakan dirinya bagian dari DI/TII. Pemberontakan ini dapat
dihentikan dengan jalan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh ( MKRA ).

KALIMANTAN SELATAN
Dipimpin oleh Ibnu Hajar, ia menyatakan dirinya bagian dari DI/TII dengan memperjuangkan
kelompok rakyat yang tertindas. Ia dan anak buahnya menyerang pos-pos kesatuan tentara
serta melakukan tindakan pengacauan yang pada akhirnya Ibnu Hajar sendiri ditembak
mati.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan angkatan ke V pada tahun 1965 *


Angkatan Kelima adalah unsur pertahanan keamanan Republik Indonesia yang merupakan
gagasan Partai Komunis Indonesia (PKI). Angkatan ini diambil dari kalangan buruh dan
petani yang dipersenjatai.
8. Sebutkan para perwira militer yang menjadi korban Pembrontakan PKI 1965 yang diberi
gelar Pahlawan Revolusi *
1.Jenderal Ahmad Yani.
2.Mayjen R Soeprapto.
3.Mayjen MT Haryono.
4.Mayjen S. Parman.
5.Brigjend D.I.
6. Brigjen Sutoyo Siswodiharjo.
7. Lettu Pierre Andreas Tendean.

9. Sebutkan isi dari TRITURA *


isi Tritura adalah pembubaran PKI ( Partai Komunis Indonesia ), perombakan Kabinet,
penurunan harga atau perbaikan ekonomispace space

10. Bagaimana akhir dari Pembrontakan G 30 S/PKI *


Akhir dari pemberontakan ini, lebih dari 500 ribu orang tewas akibat pembantaian dikamp-
kamp konsentrasi saat itu. Pembantaian tidak hanya dilakukan oleh kalangan militer tapi
juga sipil yang marah atas tindakan PKI.

Kebanyakan dari kalangan sipil ini adalah Islam, yang selama PKI diatas angin dalam
pemerintahan Soekarno, mereka berada dalam tekanan.Saat pemberontakan yang dinilai
dilakukan oleh PKI ini meletus, kalangan ini menjadi salah satu basis penumpasan yang
dilakukan. Ini menunjukan bahwa di tataran bawah sendiri, pendukung PKI tidaklah begitu
kuat.

11. Sebutkan Tokoh yang berperan dalam Pembrontakan APRA, dimana Laskar Apra
dibentuk dan bagaimana upaya pemerintah memadamkan pembrontakan APRA *
Setelah APRA terbentuk, pada tanggal 5 Januari 1950 Westerling mengajukan tuntutan
kepada pemerintah RIS untuk menyerahkan kekuasaan militer di Negara Pasundan kepada
APRA, dan menjadikan APRA sebagai pasukan resmi. Penolakan pemerintah atas tuntutan
yang dianggap sebagai kekonyla ini membuat APRA memulai gerakan militernya dan
berusaha merebut kekuasaan dengan kekerasan, dengan target utama Bandung dan
Jakarta.

Pada pagi hari tanggal 23 Januari 1950, gerakan APRA dengan dipimpin Van der Meula dan
Van Beeklen, terdiri dari sekitar 800 orang, di dalamnya terdapat 300 anggota KNIL
bersenjata lengkap, menyerang kota Bandung. Mereka berhasil menduduki Markas Besar
Divisi Siliwangi dan membunuh setiap anggota militer yang mereka jumpai.

Selain menyerbu Bandung, Westerling yang bekerjasama dengan Sultan Hamid II juga
berencana menyerang Jakarta. sejumlah anggota pasukan RST dipimpin oleh Sersan Meijer
menuju Jakarta untuk menangkap Sukarno, membunuh dan menculik pejabat-pejabat
pemerintah, dan menduduki gedung-gedung pemerintahan. Namun gerakan ini gagal
karena dukungan dari pihak lain tidak kunjung datang, dan berkat kesiap siagaan dari
intelijen dan APRIS.

Pemerintah Indonesia segera bertindak untuk menumpas pemberontakan ini dengan


beberapa cara antara lain:
1. Melacarkan operasi militer pada tanggal 24 Januari 1950, dengan mengirimkan bala
bantuan pasukan APRIS yang berada di Jawa Tengah Dan Jawa Timur ke Bandung.
Pasukan APRA berhasil didesak hingga tercerai berai dan terus dikejar dan ditumpas oleh
APRIS.

2. Mengadakan perundingan antara Drs. Mohammad Hatta yang saat itu menjabat Perdana
Menteri RIS dengan Komisaris Tinggi Belanda, H.M. Hirschfeld, yang baru tiba di Jakarta.
Hasilnya, Komandan Tinggi Belanda di Bandung, Myor Jenderal Engels, mendesak pasukan
Westerling untuk meninggalkan kota Bandung.

3. Memerintahkan penagkapan terhadap Westerling dan Sultan Hamid II. Westerling


berhasil melarikan diri ke Singapura dan kemudian kembali ke Belanda, sedangkan Sultan
Hamid II akhirnya tertangkap tanggal 5 April 1960.

12. Jelaskan faktor terjadinya pembrontakan Andi Aziz, Jalannya Pembrontakan dan
bagaimana akhir dari pembrontakan tersebut *
Latar belakang atau penyebab timbulnya pemberontakan Andi Aziz adalah sebagai berikut :

1) Timbulnya pertentangan pendapat mengenai peleburan Negara bagian Indonesia Timur


(NIT) ke dalam negara RI. Ada pihak yang tetap menginginkan NIT tetap dipertahankan dan
tetap merupakan bagian dari wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS), sedangkan di satu
pihak lagi menginginkan NIT melebur ke negara Republik Indonesia yang berkedudukan di
Yogyakarta.

2) Ada perasaan curiga di kalangan bekas anggota" KNIL yang disalurkan ke dalam
Angkatan Perang Republik Indonesia Setikat (APRIS)/TNI. Anggota" KNIL beranggapan
bahwa pemerintah akan menganaktirikannya, sedangkan pada pihak TNI sendiri ada
semacam kecanggungan untuk bekerja sama dengan bekas lawan mereka selama perang
kemerdekaan.

3) Menuntut agar pasukan bekas KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di
Negara Indonesia Timur.

4) Menentang masuknya pasukan APRIS dari TNI

5) Mempertahankan tetap berdirinya Negara Indonesia Timur.

Pada 5 April 1950 pukul 05.00, Andi Azis dan Pasukan Bebas dibantu dengan Koninklijke
Leger (Pasukan Belanda) dan KNIL menyerang markas APRIS di Makassar. Mereka juga
menyandera sejumlah perwira APRIS, salah satunya Letkol Ahmad Yunus Mokoginta.
Selain itu, Andi Azis dan pasukannya juga melakukan penyerangan serta menduduki
tempat-tempat vital di Makassar. Baku tembak serta peperangan pun berkobar. Kota
Makassar berada dalam kondisi yang sangat menegangkan akibat perang yang sedang
terjadi antara APRIS yang dipimpin Andi Azis dengan KL-KNIL. Baca juga: Kabinet Ampera
I dan II: Susunan, Program Kerja, dan Kejatuhan Penangkapan Pada tanggal 8 April 1950,
pemerintah mengeluarkan ultimatum yang memerintahkan agar Andi Azis segera
melaporkan diri dan mempertanggungjawabkan tindakannya ke Jakarta dalam kurun waktu
4x24 jam. Jika Andi Azis tidak segera melaksanakan ultimatum tersebut, maka Kapal
Angkatan Laut Hang Tuah akan membom kota Makassar. Namun, Andi Azis tidak goyah, ia
tetap tidak menuruti perintah tersebut. Sampai akhirnya, setelah batas waktu sudah
terlewat, pemerintah mengirim pasukan di bawah Kolonel Alex Kawilarang dan tanggal 15
April 1950, Andi Azis bersedia datang ke Jakarta. Mulanya Andi Azis dijanjikan oleh Sri
Sultan HB IX, bahwa jika beliau bersedia datang ke Jakarta, dirinya tidak akan ditangkap.
Tetapi, begitu Andi Azis sampai di sana, yang terjadi adalah sebaliknya, pemerintah secara
sigap langsung menahan Andi Aziz. Andi Aziz kemudian diadili pada tahun 1952 dan
dijatuhi hukuman penjara selama 14 tahun.

13. Jelaskan apa tujuan dari pembrontakan Republik Maluku Selatan, siapa tokoh-tokohnya,
apa langkah langkah pemerintah untuk memadamkan pembrontakan tersebut *
eristiwa Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), Latar Belakang, Penyebab,
Tujuan, Upaya Penumpasan, Dampak - Pada tanggal 25 April 1950, Republik Maluku
Selatan (RMS) diproklamasikan oleh sekelompok orang mantan prajurit KNIL dan
masyarakat Pro-Belanda yang di antaranya ialah Dr. Christian Robert Steven Soumokil,
mantan jaksa agung Negara Indonesia Timur. Pemberontakan RMS ini merupakan suatu
gerakan yang tidak hanya ingin memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur melainkan
untuk membentuk Negara sendiri yang terpisah dari wilayah RIS. Pada awalnya, Soumokil,
salah seorang mantan jaksa agung NIT ini, juga pernah terlibat dalam pemberontakan Andi
Azis. Akan tetapi, setelah upayanya untuk melarikan diri, akhirnya dia berhasil meloloskan
diri dan pergi ke Maluku. Selain itu, Soumokil juga dapat memindahkan anggota KNIL dan
pasukan Baret Hijau dari Makasar ke Ambon.
1. Penyebab / Latar Belakang Pemberontakan RMS

Pemberontakan Andi Azis, Westerling, dan Soumokil memiliki kesamaan tujuan yaitu,
mereka tidak puas terhadap proses kembalinya RIS ke Negara Kesatuan Republik
Indoneisa (NKRI). Pemberontakan yang mereka lakukan mengunakan unsur KNIL yang
merasa bahwa status mereka tidak jelas dan tidak pasti setelah KMB. Keberhasilan anggota
APRIS mengatasi keadaan yang membuat masyarakat semakin bersemangat untuk kembali
ke pangkuan NKRI. Namun, dalam usaha untuk mempersatukan kembali masyarakat ke
Negara Kesatuan Republik Indonesia terjadi beberapa hambatan yang diantaranya terror
dan intimidasi yang di tujukan kepada masyarakat, terlebih setelah teror yang dibantu oleh
anggota Polisi yang telah dibantu dengan pasukan KNIL bagian dari Korp Speciale Troepen
yang dibentuk oleh seorang kapten bernama Raymond Westerling yang bertempat di
Batujajar yang berada di daerah Bandung. Aksi teror yang dilakukannya tersebut bahkan
sampai memakan korban jiwa karena dalam aksi terror tersebut terjadi pembunuhan dan
penganiayaan. Benih Separatisme-pun akhirnya muncul. Para biokrat pemerintah daerah
memprovokasi masayarakat Ambon bahwa penggabungan wilayah Ambon ke NKRI akan
menimbulkan bahaya di kemudian hari sehingga seluruh masyarakat diingatkan untuk
menghindari dan waspada dari ancaman bahaya tersebut.

Pada tanggal 20 April tahun 1950, diajukannya mosi tidak percaya terhadap parlemen NIT
sehingga mendorong kabinet NIT untuk meletakan jabatannya dan akhirnya kabinet NIT
dibubarkan dan bergabung ke dalam wilayah NKRI. Kegagalan pemberontakan yang di
lakukan oleh Andi Abdoel Azis (Andi Azis) menyebabkan berakhirnya Negara Indonesia
Timur. Akan tetapi Soumokil bersama para anggotanya tidak akan menyerah untuk
melepaskan Maluku Tengah dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indoneisa. Bahkan
dalam perundingan yang berlangsung di Ambon dengan pemuka KNIL beserta Ir.
Manusaman, ia mengusulkan supaya daerah Maluku Selatan dijadikan sebagai daerah yang
merdeka, dan bila perlu seluruh anggota dewan yang berada di daerah Maluku Selatan
dibunuh. Namun, usul tersebut ditolak karena anggota dewan justru mengusulkan supaya
yang melakukan proklamasi kemerdekaan di Maluku Selatan tersebut adalah Kepala
Daerah Maluku Selatan, yaitu J. Manuhutu. Akhirnya, J. Manuhutu terpaksa hadir pada
rapat kedua di bawah ancaman senjata.

2. Tujuan Pemberontakan RMS di Maluku

Pemberontakan RMS yang didalangi oleh mantan jaksa agung NIT, Soumokil bertujuan
untuk melepaskan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebelum
diproklamasikannya Republik Maluku Selatan (RMS), Gubernur Sembilan Serangkai yang
beranggotakan pasukan KNIL dan partai Timur Besar terlebih dahulu melakukan
propaganda terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memisahkan wilayah
Maluku dari Negara Kesatuan RI. Di sisi lain, dalam menjelang proklamasi RMS, Soumokil
telah berhasil mengumpulkan kekuatan dari masyarakat yang berada di daerah Maluku
Tengah.

14. Coba kamu jelaskan mengenai Biography DR. Soumokil secara singkat dan jelas *
Dr. Christiaan Robbert Steven Soumokil (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 13 Oktober 1905 –
meninggal di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu, 12 April 1966 pada umur 60 tahun) adalah
presiden Republik Maluku Selatan (RMS) dari 1950 sampai 1966.

15. Jelaskan apa tujuan dari pembrontakan PRRI Permesta, dan negara asing mana yang
mendukung pembrontakan tersebut serta apa bukti-buktinya *
PRRI adalah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia, sementara
Permesta adalah singkatan dari Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta.
Pemberontakan keduanya sudah muncul saat menjelang pembentukan Republik Indonesia
Serikat (RIS) tahun 1949. Akar masalahnya yaitu saat pembentukan RIS tahun 1949
bersamaan dengan dikerucutkan Divisi Banteng hingga hanya menyisakan 1 brigade saja.

Kemudian, brigade tersebut diperkecil menjadi Resimen Infanteri 4 TT I BB. Kejadian itu
membuat para perwira dan prajurit Divisi IX Banteng merasa kecewa, karena mereka
merasa telah berjuang hingga mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan
Indonesia. Selain itu, ada pula ketidakpuasan dari beberapa daerah seperti Sumatera dan
Sulawesi terhadap alokasi biaya pembangunan yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Kondisi ini pun diperparah dengan tingkat kesejahteraan prajurit dan masyarakat yang
sangat rendah.

16. Pembrontakan PRRI / Permesta didukung oleh tokoh militer dan para politikus, sebutkan
tokoh-tokoh tersebut dan apa peran mereka *
Tokoh dari pemberontakan PRRI/PERMESTA:

Sjafruddin Prawiranegara (Perdana Menteri PRRI)


Assaat (Menteri Dalam Negeri)
Kol. Maludin Simbolon (Menteri Luar Negeri dan pemimpin Dewan Gajah di Sumatera Utara)
Letkol Ahmad Husein (pemimpin Dewan Banteng di Sumatera Barat)
Letkol R. Barlian (pemimpin Dewan Garuda di Sumatera Selatan)
Letkol Ventje Sumual (pemimpin Dewan Manguni di Sulawesi Utara)
Soemitro Djojohadikoesoemo (Menteri Perhubungan dan Pelayaran)
Muhammad Sjafei (Menteri PPK dan Kesehatan),
J.F. Warouw (Menteri Pembangunan),
Saladin Sarumpaet (Menteri Pertanian dan Perburuhan),
Muchtar Lintang (Menteri Agama),
Saleh Lahade (Menteri Penerangan),
Abdul Gani Usman (Menteri Sosial),
Dahlan Djambek (Menteri Pos dan Telekomunikasi)

17. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang Frans Kaisepu, Silas papare dan Marthen
Indey *
Frans Kaisiepo, Silas Papare, dan Marthen Indey adalah tiga Pahlawan Nasional yang
berasal dari Papua. Mereka berjasa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia terutama
penyatuan Irian Barat (sekarang Provinsi Papua dan Papua Barat).

18. Jelaskan jasa jasa dari Sultan Hamengkubuwuno dan Sultan Syarif kasim II terhadap
Negara Republik Indonesia *
Sultan Hamengkubuwono IX tiga hari setelah Proklamasi kemerdekaan menfirim surat
menyatakan diri mendukung NKRI dan bersedia menjadi bagian dari NKRI. Sejak awal
kemerdekaan, Sultan memberikan banyak fasilitas bagi pemerintah RI yang baru terbentuk
untuk menjalankan roda pemerintahan. Markas TKR dan ibukota RI misalnya, pernah
berada di Yogjakarta atas saran Sultan. Bantuan logistik dan perlindungan bagi kesatuan-
kesatuan TNI tatkala perang kemerdekaan berlangsung, juga ia berikan. kesetiaan sultan
juga dibuktikaan ketika belanda menawarkan kepadanya akan diangkat menjadi raja seluruh
jawa, namun dg berani sultan menolaknya dan setia kepada pemerintah RI

sedangkan Sultan Syarif Kasim II membantu dengan bantuan harta bendanya bagi
keperluan perjuangan baik itu bantuan finansial dalm bentuk uang atau emas. Dia juga aktif
menyuplai bahan makanan untuk para laskar dengan cara memberi modal sebuah kedai
pangan. Ketika pecah revolusi sosial di Sumatera Timur, Sultan Syarif Kasim II sedang
berada di Medan dan menemui Gubernur Sumatera Teungku Muhammad Hasan untuk
mendapatkan penjelasan status sultan dalam Pemerintah RI, dan membahas dengan
perundingan damai. Sultan Syarif Kasim II juga berikrar untuk sehidup semati
mempertahankan kemerdekaan RI.

19. Jelaskan Biographi singkat dari Ismail Marzuki, serta judul lagu yang di ciptakan Ismail
Marzuki yang bernuansa perjuangan *
Ismail Marzuki lahir dan besar di Jakarta dari keluarga Betawi. Nama sebenarnya adalah
Ismail, sedangkan ayahnya bernama Marzuki, sehingga nama lengkapnya menjadi Ismail
bin Marzuki. Namun, kebanyakan orang memanggil nama lengkapnya Ismail Marzuki,
bahkan di lingkungan teman-temannya kerap dipanggil Mail, Maing atau bang Maing. Ia
dilahirkan di kampung Kwitang, tepatnya di kecamatan Senen, wilayah Jakarta Pusat, pada
tanggal 11 Mei 1914. Tiga bulan setelah Ismail dilahirkan, ibunya meninggal dunia.
Sebelumnya Ismail Marzuki juga telah kehilangan 2 orang kakaknya bernama Yusuf dan
Yakup yang telah mendahului saat dilahirkan. Kemudian ia tinggal bersama ayah dan
seorang kakaknya yang masih hidup bernama Hamidah, yang umurnya lebih tua 12 tahun
dari Ismail.
alam periode ini, karya-karyanya yang terkenal antara lain, Rayuan Pulau Kelapa, Bisikan
Tanah Air, Gagah Perwira, dan Indonesia Tanah Pusaka.

20. Jelaskan langkah langkah perjuangan Opu Daeng Risaju *


Risaju mengenal politik pergerakan nasional setelah berkenalan dengan Yahya, seorang
tokoh PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia). Pada tahun 1927, beliau menjadi anggota PSII
cabang parepare. Setelah pulang ke Palopo, beliau aktif mengkampanyekan cita-cita PSII
wilayah Palopo, dan mendirikan cabang PSII di Palopo pada tanggal 14 Januari 1930.

Pada masa revolusi kemerdekaan setelah proklamasi, NICA datang ke Sulawesi Selatan
dan menimbulkan konflik bersenjata di Palopo dengan para pemuda pada tanggal 23
Januari 1946, yang merembet sampai ke Beloppa tempat Opu Daeng Risaju tinggal. Peran
beliau dalam perlawanan terhadap tentara NICA di Beloppa sangat besar, karena beliaulah
yang membangkitkan dan memobilisasi para pemuda untuk melawan NICA. Karena
perannya itu, beliau sempat ditangkap dan disiksa oleh tentara NICA.

Opu Daeng Risaju wafat pada tanggal 10 Februari 1964. Pada tanggal 3 November 2006,
Opu Daeng Risaju ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai