Pembuatan :
a. Menimbang 6,3 gram asam oxalat
b. Dilarutkan dengan aquadest
c. Gunakan labu seukuran 1000 ml, tambahkan
aquadest sampai tanda batas garis kalibrasi
H2SO4 4 N / 250 ml
= V1 x N1 = V2 x N2
= 36 V1 = 4 x 250 ml
= 1000 = 27,77 ml
36
Pembuatan :
Mengambil 27,77 ml H2SO4 pekat kemudian
tambahkan aquadest hingga menjadi 250 ml
KMnO4 0,1 N
= Bm x N x volume
Valensi
Pembuatan :
a. Menimbang KMnO4 sebanyak 3,16 gram
b. Larutan dgn aquadest kemudian dimasukkan dalam
labu seukuran 1000 ml tambahkan aquadest sampai
tanda garis kalibrasi
Permangometri Oksidimetri
BE = 1/5 BM
1 grek = 1/5 mole 1 mole = 5 grek
Gr = Bm x Normalitas x Volume
Valensi
158
= 5
x 0,1 x 1 liter = 3,16 / liter
Kelebihan dan kekurangan Permangomatri
1. kelebihan
mudah dilakukan dan efektif, tidak memerlukan indikator
2. Kekurangan
larutan kalium permanganat jika terkena cahaya atau dititrasi cukup lama
maka mudah terurai menjadi MnO2 , sehingga pada titik akhir titrasi akan
diperoleh pembentukan presipitat coklat. Oleh karena itu penggunaan
buret yang berwarna gelap itu lebih baik.
Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4
Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah
ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi
antara MnO4- dengan Mn2+. Dengan reaksi :
MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+
Standarisasi Permangonemetri (Oksidimetri)
Tujuan :
untuk menentukan kadar KMnO4 yang distandarisasi
dengan asam oksalat
Prinsip :
Permangometri termasuk titrasi oksidimetri yang
melibatkan KMnO4 dalam suasana asam yang
bertindak sebagai oksidator.
Larutan baku primer : Asam oxalat
Larutan baku sekunder : KMnO4
Reaksi :
2KMnO4 + 2H2SO4 + 6H2C2O4