PENGELOLAAN RISIKO
RISK NUMBER Peringkat
RISIKO SEBAB RESIKO DAMPAK Risk Owner/PIC
Kemamp Resiko
Severity Probabi Pencegahan-Mitigasi
uan RPN 1
(S) lity (P)
Kontrol
PELAYANAN KLINIS
IGD
Menambah SDM
Menambah bed pasien
Petugas IGD aktif memberi
informasi kepada
SDM terbatas pasien/keluarga pasien terkait
Pasien rawat inap Ruangan penuh Complain keterlambatan pemindahan
lama di IGD Rotasi pasien rawat inap yang pasien/keluarga pasien dari IGD ke ruang
2 2 3 3 18 2 KEPALA RUANG
(terlambat naik di diperbolehkan pulang lama pasien perawatan
ruang perawatan) Ruang rawat inap yang belum Cedera pasien IGD dan ruang perawatan
siap berkoordinasi dengan baik
DPJP visite sesuai jadwal
Pihak kebersihan stand by
langsung bila ada pasien
rencana pulang
Meningkatnya pasien dalam
penggunaan nebulizer Complain pasien
Penambahan nebulizer
Kekurangan Nebulizer hanya ada 1 Cidera pasien
3 2 2 2 8 8 Pengecekan rutin terkait alat KEPALA RUANG
nebulizer Perkiraan waktu selesei terapi Pasien igd
nebulizer yang ada di igd
dengan nebulizer memakan menumpuk
waktu cukup lama
Complain pasien
Meningkatnya jumlah pasien di Perluasan ruang igd
Bed pasien Cidera pasien
4 igd 3 3 2 18 3 Penambahan SDM KEPALA RUANG
kurang Pasien igd
Ruangan terbatas Penambahan bed
menumpuk
Tingkat stress SDM
Tidak dibukanya kuota
tinggi Pembukaan lowongan terkait
karyawan baru
Tingkat fatique tinggi SDM yang kurang berdasar
5 SDM kurang Jumlah pasien bertambah 2 2 2 8 8 KEPALA RUANG
Tingkat drop out BOR dan analisa kepegawaian
Rotasi pasien cepat
tinggi Rolling SDM
Angka lembur tinggi
Human error
Meningkatnya jumlah pasien di
Kurangnya jumlah igd
Complain pasien Penambahan jumlah tiang infus
6 tiang infus yang Keinginan pasien untuk 2 2 2 8 8 KEPALA RUANG
Cidera pasien mobile/beroda
mobile/beroda BAB/BAK [pasien sudah
terpasang iv line]
Lakukan sosialisasi SPO 7 benar
obat secara berkala,dilanjutkan
dengan simulasi
Melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi
Penyimpanan obat di nurse
Salah pemberian station dan seetiap
7 Kurang telitinya petugas Cidera pasien 4 3 1 12 6 KEPALA RUANG
terapi pengoplosan dan penyiapan
dilakukan didepan pasien
Lakukan komunikasi efektif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantapan penerapan
komunikasi efektif
Perawat setiap akan
melakukan tindakan harus
melakukan proses identifikasi
Mencegah risiko
Tulis nama pasien minimal 2
kesalahan Kurangnya pengawasan dari Complain pasien
8 2 2 3 12 4 suku kata,jika hanya satu suku KEPALA RUANG
tindakan petugas RS Cidera pasien
kata maka gunakan tanda
keperawatan
khusus
PN harus beda
Pengawasan berjenjang
Risiko salah ukur Monitoring dan evaluasi terkait
9 Alat trouble Cidera pasien 1 1 1 1 9 KEPALA RUANG
tekanan darah kondisi alat tensimeter
10 Risiko salah ukur Alat troublr Cidera pasien 1 1 1 1 9 Monitoring dan evaluasi terkait KEPALA RUANG
kondisi alat timbang berat
berat badan
badan
Mengingatkan kembali jadwal
DPJP jaga/hari
Koordinasi DPJP H-1 bila DPJP
yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP
Risiko
Koordinasi dengan DPJP bila
keterlambatan Complain
pasien rencana rawat inap
11 pelaporan ke DPJP sulit dihubungi pasien/keluarga 1 1 1 1 9 KEPALA RUANG
dengan kondisi stabil,dokter
DPJP melalui pasien
umum jaga dapat melakukan
telepon
konsul melalui wa/sms
Bila pasien kondisi stabil ,DPJP
tidak dapat merespon
[berulangkalli ditelpon] maka
dokter umumjaga berhak
mengalihkan ke DPJP lainnya
Pemahaman SPO mengenai
pemahaman pasien jatuh
Pemasangan gelang identitas
pasien risiko jatuh yang
berwarna kuning
Assesmen awal risiko jatuh
dilakukan dengan benar dan
sesuai dengan kelompok
Kurangnya SPO mengenai
Skala nyeri pasiien (anak,dewasa,geriatri)
pencegahan pasien jatuuh
bertambah Assesmen ulang dilakkukan
Tidak terpasangnya gelang
Pasien/keluarga dengan benar minimal setiap
identitas pasien risiko jatuh
complain terkait shift dan bila pasien ada
yang berwarna kuning
pengawasan petugas perubahan kondisi KEPALA RUANG
Assesmen awal risiko jatuh
Risiko pasien RS kurang Pendidikan dan edukasi hasil PELAYANAN
12 dilakukan dengan kurang benar 3 3 3 27 1
jatuh Perbaikan kondisi assesmen risiko jatuh dilakukan MEDIS
yang sesui dengan kelompok
rawat inap pasien baik pada pasien maupun KEPERAWATAN
(anak,dewasa,geriatri)
tertunda keluarga
Assesmen awal kurang
Cidera Informasi/edukasi hasil
dilakukan dengan benar setiap
baru/bertambah assesmen risiko jatuh dan
pergantian shift terkait
pada pasien upaya pencegahan
perubahan kondisi pasien
Fasilitas untuk pasien risiko
jatuh sesuai [alas kaki anti
slip,penerangan,lantai tidak
licin,posisi TT rendah,pagar TT
terpasang,,roda TT berfungsi
baik].
Pemasangan tanda warna
kuning pada TT pasien.
13 Risiko terjadinya Ketidaktelitiannya petugas Cedera pasien 3 3 2 18 3 Simpan barcode pada status KEPALA RUANG
pasien
Lakukan identifikasi barcode
Complain sebelum ditempel
kesalahan Kurangnya kerja sama antara
pasien/keluarga Buang barcode yang tidak
identitas pasien petugas dengan pasien
pasien dipakai
Melakukan indetifikasi setiap
akan melakukan tindakan
Lakukan identifikasi status
dengan data pasien
Lakukan identifikasi ulang
Mencegah
setiap akan menempelkan
kesalahan
14 Kurang telitinhya petugas RS Cedera pasien 2 2 2 8 8 barcode baik ke formulir rawat KEPALA RUANG
penempelan
jalan, rawat inap, formulir
barcode
pemeriksaan penunjang
maupun resep
Pengawasan berjenjang
Hindari re-caping jarum yang
telah digunakan untuk tindakan
Kurangnya pengawasan injeksi dan tindakan invase KEPALA RUANG
Cedera pasien
petugas terkait jarum suntik lainnya PPI
Mencegah Cedera petugas
15 ketika sebelum, sedang, 2 3 2 12 5 Menggunakan APD KEPERAWATAN
tertusuk jarum Cedera keluarga
ataupun sesudah tindakan Pastikan tempat sampah tajam PELAYANAN
pasien pengunjung
Tidak menggunakan APD tidak penuh MEDIS
Hati-hati dalam bekerja
Pengawasan berjenjang
KEPALA RUANG
Gunakan APD setiap akan
Kontak dengan PPI
Kurang telitinya petugas melakukan tindakan
16 cairan tubuh Cedera petugas 4 2 1 8 KEPERAWATAN
Tidak menggunakan APD Lakukan cuci tangan dalam 5
pasien PELAYANAN
moment
MEDIS
Risiko pasien
alergi karena PELAYANAN
Pengkajian lengkap terkait
17 tidak dilakukan Kurang telitinya petugas RS Cedera pasien 5 2 1 10 7 MEDIS
anamnesis pasien
anamnesis secara KEPERAWATAN
lengkap
IDENTIFIKASI RISIKO
PENGELOLAAN RISIKO
RISK NUMBER Peringkat
RISIKO SEBAB RESIKO DAMPAK Risk Owner/PIC
Resiko
Kemamp Pencegahan-Mitigasi
Severity Probabi
uan RPN 1
(S) lity (P)
Kontrol
POLI
Pemahaman SPO tentang
pelayanan pasien rawat jalan
Pengamanan dengan
KEPALA RUANG
SDM terbatas pemberian map untuk pasien
Risiko pasien lolos KEPERAWATAN
Kerja sama dan edukasi dari Keuangan RS turun yang akan melakukan
18 pada saat poli 4 2 2 16 5 PELAYANAN
petugas dan pasien kurang Complain DPJP pembayaran
ramai MEDIS
Meningkatnya pasien Pengecekan HD detelah dokter
MARKETING
praktek
Pencocokan dengan kasir
setiap dokter praktik
Simpan barcode pada status
pasien
Cedara pasien Lakukan identifikasi barcode
Risiko terjadinya Ketidaktelitiannya petugas
Complain sebelum ditempel
19 kesalahan Kurangnya kerja sama antara 3 3 2 18 4 KEPALA RUANG
pasien/keluarga Buang barcode yang tidak
identitas pasien petugas dengan pasien
pasien dipakai
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tidakan
Cedera pasien
Risiko terjadi Melakukan identifikasi ulang
Complain
21 kesalahan status Ketidaktelitiannya petugas 2 2 1 4 9 pada saat akan menuliskan KEPALA RUANG
pasien/keluarga
BRM asuhan pasien ke dalam status
pasien
Salah pemberian Lakukan SPO 7 benar obat KEPALA RUANG
22 Kurang telitinya petugas RS Cedera pasien 3 2 1 6 8
terapi secara berkala, dilanjutkan KEPERAWATAN
dengan simulasi
Melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi
Penyimpanan obat di nurse
station dan setiap pengoplosan
dan penyiapan dilakukan
dengan pasien PELAYANAN
Kartu obat di tanda tangani MEDIS
oleh perawat dan pasien
Lakukan komunikasi efektif bila
ada intruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif
Monitoring dan evaluasi secara
rutin terkait kebersihan
Tidak adanya evaluasi ruangan dari bagian kebersihan
kebersihan ruangan secara RS
berkala dari pihak kebersihan Cedera pasien Monitoring dan evaluasi
KEPALA RUANG
Kebersihan Kurangnya kerjasama antar Cedera petugas kebersihan ruangan oleh
23 3 1 4 12 6 PENUNJANG
ruangan perawat/bidan pelaksana Cedera keluarga perawat/bidan setiap shift
UMUM
terkait laporan kebersihan pasien/pengunjung kemudian segera dilaporkan ke
ruangan dari pasien/keluarga bagian kebersihan
pasien/pengunjung Membuat formulir terkait
kelengkapan dan kebersihan
ruang perawatan
Membuat SPO terkait jam poli
Complain DPJP (MoU perjanjian mulai
pasien/keluarga poli) sehingga petugas
pasien mengetahui kepastian DPJP
Penurunan jumlah visite terkait DPJP yang bukan
kunjungan pasien fulltimer PELAYANAN
DPJP telat datang Sebagian besar DPJP bukan
24 kontrol 4 3 4 48 1 Menghubungi DPJP H-1 terkait MEDIS KOMITE
ke ruangan fulltimer
Tingkat kepuasan jadwal poli MEDIK
pasien berkurang Melakukan pendekatan kepada
Tingkat kepercayaan DPJP terkait jadwal poli
pasien kepada pihak Bagian manajemen mengajak
RS berkurang untuk DPJP terkait untuk
fulltimer
Complain
Penambahan SDM
pasien/keluarga
Penambahan alat
pasien KEPALA RUANG
Keterbatasan SDM Pemugaran ruangan secara
Antrian apsien di Complain DPJP KEPERAWATAN
25 Keterbatasan alat 3 4 3 36 2 berkala
NS Angka lembur tinggi PELAYANAN
Keterbatasan ruangan NS Komunikasi efektif terhadap
Tingkat stress dan MEDIS
pasien terkait antrian
fatigue petugas
pemeriksaan tanda vital di NS
bertambah
Pengawasan BRM secara
Tidak ada pengawasan khusus berkala
Terhambatnya
Penumpukan terkait BRM Pengadaan BRM khusus untuk KEPALA RUANG
pasien di poli
26 BRM/tercecernya BRM penuh 3 3 3 27 3 pasien dengan riwayat PELAYANAN
Complain pasien
berkas BRM Keterbatasan tempat untuk penyakit lama MEDIS
Complain DPJP
peletakan BRM Pengadaan meja atau troli
unutk peletakan BRM
Analisa kebutuhan
barang/peralatan oleh kepala
KEPALA RUANG
Risiko Alat terbatas Cidera petugas ruang
27 3 1 1 3 10 PENUNJANNG
keterbatasan alat Petugas sterilisasi terbatas Cidera pasien Koordinator kepala ruang
IMUM/MEDIS
denan bagian penunjang
umum
Risiko KEPALA RUANG
Koordinasi dari pihak RS terkait
pembatalan KEPERAWATAN
28 2 2 2 8 7 kelengkapan peralatan di ruang
pasien rawat inap PELAYANAN
rawat inap[terkait fasilitas]
terkait fasilitas MEDIS
Cidera pasien
Kepala ruang melakukan
SDM terbatas Complain
Tertundanya analisa kebutuhan alat atau KEPALA RUANG
Peningkatan pasien pasien/keluarga
29 pemeriksaan 3 3 3 27 3 bahan di instalasi terkait PENUNJANG
Beberapa pemeriksaan tidak pasien
penunjang Koordinasi dengan penunjang MEDIS
ada Complain
meddis
dokterjaga/DPJP
IDENTIFIKASI RISIKO
PENGELOLAAN RISIKO
RISK NUMBER Peringkat
RISIKO SEBAB RESIKO DAMPAK Risk Owner/PIC
Resiko
Kemamp Pencegahan-Mitigasi
Severity Probabi
uan RPN 1
(S) lity (P)
Kontrol
INTENSIVE
DC shock tidak
Kebutuhan emergency pasien Pasien VT/VF tidak Pembelian alat DC shock di PENUNJANG
30 ada di ruang 5 3 3 45 1
jantung tertangani ruang Intensive MEDIS
intensive
Kelahiran bayi di RS Hermina
Balikpapan tinggi
B-CPAP hanya ada Penambahan B-CPAP di ruang PENUNJANG
31 Beberapa kali melakukan Cedera pasien 5 3 3 45 1
1 intensive MEDIS
rujukan bayi terkait B-CPAP
hanya ada 1
Tingkat stress SDM
Tidak dibukanya kuota Pembukaan lowongan kerja
tinggi PERSONALIA
karyawan baru terkait SDM yang kurang
Tingkat fatigue tinggi KEPERAWATAN
32 SDM kurang Jumlah pasien bertambah 3 2 2 12 8 berdasarkan BOR dan analisa
Tingkat drop out PELAYANAN
Rotasi pasien cepat kepegawaian
tinggi MEDIS
Angka lembur tinggi Rolling SDM
Human error
Bocoran air AC Cedera pasien KEPALA RUANG
AC central ICU Monitoring dan evaluasi terkait
33 Kurang rutinnya pengecekan Cedera pengunjung 3 2 1 6 14 PENUNJANG
sering bocor pemeliharaan AC central
berkala Cedera petugas UMUM
Kurangnya SDM
PERSONALIA
yang mengikuti
KEPERAWATAN
34 pelatihan Kurangnya pengalaman SDM Cedera pasien 5 5 1 25 3 SDM diikutkan pelatihan/diklat
PELAYANAN
resusitasi
MEDIS
neonatus
Suhu isolate Rutin pengecekan kondisi KEPALA RUANG
Tidak rutinnya pengecekan alat
35 transport tidak Cedera pasien 4 5 1 20 4 isolate transport PENUNJANG
ATEM tidak ada
sesuai tombol Penambahan ATEM MEDIS
Oksigen transport KEPALA RUANG
Tidak rutinnya pengecekan alat Rutin pengecekan kondisi alat
36 tidak terdapat Cedera pasien 4 4 1 16 5 PENUNJANG
ATEM tidak ada Penambahan ATEM
flowmeter MEDIS
Mencegah
Cedera pasien Pembelian kulkas khusus PENUNJANG
37 terkontaminasiny Kulkas hanya 1 2 5 1 10 11
ASI terkontaminasi penyimpanan ASI UMUM
a ASI
Penggunaan B-CPAP dengan
Luka pada bayi KEPERAWATAN
benar
38 karena mask Cedera pasien 2 5 1 10 11 PELAYANAN
Monitoring terkait tata letak
B-CPAP MEDIS
masker
39 Salah pemberian Kurang telitinya petugas RS Cedera pasien 4 2 1 8 12 Lakukan sosialisasi SPO 7 benar KEPERAWATAN
terapi obat secara berkala, PELAYANAN
dilanjutkan dengan simulasi MEDIS
Melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi
Penyimpanan obat di nurse
station dan setiap pengoplosan
dan penyiapan dilakukan di
depan pasien
Kartu ibat di tanda tangani oleh
perawat dan pasien
Lakukan komunikasi efektif bila
ada intruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
kominukasi efektif
PPI
SPO tentang pencegahan VAP KEPERAWATAN
40 VAP/HAP Kurangnya alat bantu nafas Cedera pasien 3 1 2 6 15
dan HAP PELAYANAN
MEDIS
Cedera pasien KEPALA RUANG
Botol/pacs ASI tergabung di Ceomplain keluarga Pemberian tanda identifikasi KEPERAWATAN
41 ASI tertukar 3 5 1 15 6
kulkas pasien pada botol ASI PELAYANAN
Complain DPJP MEDIS
Edukasi pasien dan keluarga PPI
Pasien tirah baring lama
pasien terkait mika/miki KEPERAWATAN
42 Risiko Decubitus Tidak adanya edukasi dari Cedera pasien 3 1 2 6 16
Pengawasan berkala terhadap PELAYANAN
petugas terkait mika/miki
kondisi pasien MEDIS
Edukasi dan lakukan cuci
tangan 5 moment kepada PPI
Cedera pasien
Risiko infeksi Kontak pasien/keluarga di pasien/keluarga pasien KEPERAWATAN
43 Cedera pengunjung 3 4 1 12 9
Nosokomial ruangan Menjadikan 5 moment sebagai PELAYANAN
Cedera petugas
tindakan yang rutin dan harus MEDIS
dikerjakan petugas
Pemantauan secara berkala
Cedera pasien untuk cairan input dan output
KEPERAWATAN
Imbalance cairan Input dan output cairan pasien Cedera keluarga pasien
44 4 3 1 12 7 PELAYANAN
pasien tidak terpantau dengan baik pasien Pencatatan di formulir terkait
MEDIS
Complain DPJP input/output cairan pasien
KIE pemasangan catheter urine
Monitoring dan evaluasikondisi
Kegagalan pasien secara berkala
KU dan TTV pasien terus Kondisi pasien tidak KEPERAWATAN
pemantauan Penambahan SDM
45 bertambah terpantau dengan 3 5 1 15 6 PELAYANAN
kemajuan klinis Koordinasi kepada keluarga
SDM kurang baik MEDIS
pasien pasien terkait waktu evaluasi
pasien
46 Alat electric Penggunaan pada 1 pasien Keterbatasan alat 3 5 3 45 2 Penambahan ATEM PENUNJANG
medis ruang lebih dari 1 alat Kerusakan alat Penambahan alat sesuai yang MEDIS
intensive banyak Cedera pasien diperlukan PENUNJANG
Complain keluarga UMUM
pasien
Cedera pasien PPI
Risiko infeksi
Pasien intensive memiliki Complain KEPERAWATAN
47 antar pasien 4 1 1 4 18 Ruang isolasi
tingkat infeksius tinggi pasien/keluarga PELAYANAN
diruang intensive
pasien MEDIS
Sliding scale GDS KEPERAWATAN
Risiko pasien KAD Terapi insulin/anti diabetic
48 Cedera pasien 5 1 2 10 10 Pemantauan pasien secara PELAYANAN
hipolihkemi dosis tinggi
berkala MEDIS
Pembelian lemari khusus
terkait obat emergency
Diadakannya obat-obatan
Risiko Bebrrapa pasien memerlukan
emergency di ruang intensive
ketidaktersediaan obat-obatan tertentu Cedera pasien PENUNJANG
49 5 1 1 5 17 Obat-obat emergency harus
obat emergency Tidak ada lemari obat khusus Complain DPJP MEDIS
terpantau dengan baik
di ruang intensive obat emergency
Terdapat formulir terkait selisih
ketersediaan obat-obatan
emergency
PPI
Luka pada jari
Jari terpasang lama pulse Reposisi pulse oxymetri secara KEPERAWATAN
50 yang terpasang Cedera pasien 2 4 1 8 13
oxymetri berkala PELAYANAN
pulse oxymetry
MEDIS
Cedera pasien
KEPERAWATAN
Tidak adanya blue Belum adanya pelatihan blie Complain Penambahan SDM
51 5 3 3 45 1 PELAYANAN
team team pasien/keluarga Pelatihan/diklat blue team
MEDIS
pasien
IDENTIFIKASI RISIKO
PENGELOLAAN RISIKO
RISK NUMBER Peringkat
RISIKO SEBAB RESIKO DAMPAK Risk Owner/PIC
Resiko
Kemamp Pencegahan-Mitigasi
Severity Probabi
uan RPN 1
(S) lity (P)
Kontrol
OK
Simpan barcode pada status
pasien pasien
Cedera pasien Lakukan identifikasi barcode
Risiko terjadinya Ketidaktelitiannya petugas KEPERAWATAN
Complain sebelum di tempel
52 kesalahan Kurangnya kerja sama antara 3 3 2 18 6 PELAYANAN
pasien/keluarga Buang barcode yang tidak
identitas pasien petugas dengan pasien MEDIS
pasien dipakai
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan
Lakukan identifikasi status
dengan data pasien
Lakukan identifiasi ulang setiap
Mencegah
akan menempelkan barcode KEPERAWATAN
kesalahan
53 Kurang telitinya petugas RS Cedera pasien 4 1 2 8 11 baik ke formulir rawat jalan, PELAYANAN
penempelan
rawat inap, formulir rencana MEDIS
barcode
tindakan, formulir pemeriksaan
penunjang maupun resep
Pengawasan berjenjang
Ketelitian dari petugas ketika
Salah lokasi penempatan melakukan tindakan
KEPERAWATAN
Luka bakar akibat Kurang telitinya petugas dalam Posisikan alat cauter dalam
54 Cedera pasien 4 1 3 12 9 PELAYANAN
terkena cauter memperhatikan kabel dan kondisi aman untuk pasien
MEDIS
peletakan cauter Maintenance alat harus rutin
Penambahan ATEM
55 Risiko tertinggal Kurang telitinya petugas Complain 4 1 3 12 9 Pemahaman SPO pengelolaan KEPERAWATAN
kassa pasien/keluarga kassa di kamar operasi PELAYANAN
pasien Gunakan formulir untuk MEDIS
Cedera pasien pemantauan dari pencatatan
penggunaan kassa
Perhitungan kassa dilakukan
sebelum memulai
tindakan/operasi dan
disaksikan oleh DPJP dan tim
yang lain dicatat pada papan
tulis dan form pencatatan
pemakaian kassa
Tempat pembuangan kassa
distandarkan
Perhitungan kassa post op
dilakukan tim operasi sebelum
melakukan penutupan pada
luka operasi
Pemahaman SPO mengenai
pencegahan pasien jatuh
Pemasangan gelang identitas
Kurangnya SPO mengenai
pasien risiko jatuh yang
pencegahan pasien jatuh
berwarna kuning
Tidak terpasangnya gelang
Assesmen ulang dilakukan
identitas pasien risiko jatuh
dengan benar minimal setiap
yang berwarna kuning
shift dan bila pasien ada
Assesmen awal risiko jatuh
perubahan kondisi
dilakukan dengan kurang benar
Pendidikan dan edukasi hasill
yang sesuai dengan kelompok
assesment risiko jatuh KEPALA RUANG
[anak,dewasa geriatri Cidera baru
Risiko pasien dilakukan baik pada pasien KEPERAWATAN
56 Assesment awal kurang bertambah pada 3 1 2 6 12
jatuh maupun keluarga PELAYANAN
dilakukan dengan benar setiap passien
Informasi/edukasi hasil MEDIS
pergantian shift terrkait
assesmen risiko jatuh dan
perubahan kondisi pasien
upaya pencegahan
Pendidikan dan edukasi yang
Fasilitas untuk pasien risiko
kurang terrkait hasil assesmen
jatuh sesuai[alas kaki anti
risiko jatuh
slip,penerangan,lantai tidak
Kurangnya informasi ,edukasi
licin,posisi TT rendah,pagar TT
hasil assesmen risiko jatuh dan
terpasang,roda TT berrfungsi
upaya pencegahan.
baik]
Pemasangan tanda waarna
kuning pada TT pasien
Identifikasi pasien ulang
Lakukan site marking sesuai
KEPALA RUANG
Cidera pasien identitas pasien sebelum
Risiko kesalahan KEPERAWATAN
57 Tidak dilakukan site marking Complain pasien/ 4 1 3 12 9 tindakan
lokasi operasi PELAYANAN
keluarga Sebelum di mulai operrasi,cek
MEDIS
kembali identitas paisen dan
lokasi rencana operasi
Lakukan identifikasi jaringan
PA,di fomulir maupun ditempat
KEPALA RUANG
Mencegah Tidak melakukan pencocokan jaringan
Complain pasien dan KEPERAWATAN
58 tertukar jaringan kembali 3 1 3 9 10 Lihatkan jaringan kepada
keluarga PELAYANAN
PA Kurang telitinya petugas pasien dan keluarga
MEDIS
Pengawasan berjenjang kepada
petugas
59 Mencegah Kurangnya pengawasan Cidera pasien 3 1 2 6 12 Hindari re-caping jarum yang KEPALA RUANG
tertusuk jarum petugas terkait jarum suntik Cidera petugas telah digunakan untuk tindakan PPI
ketika sebelum,sedang ataupun Cidera keluarga injeksi dan tindakan intensive KEPERAWATAN
sesudah tindakan pasien/pengunjung lainnya PELAYANAN
Tidak menggunakan APD Menggunakan APD MEDIS
Pastikan tempat sampah tajam
tidak penuh
Hati-hati dalam bekerja
Pengawasan berjenjang
Tidak dibukanya kuota
karyawan baru
Jumlh pasien bertambah
Rotasi pasien cepat Pembukaan lowongan kerja
Tingkat sSDM tinggi KEPALA RUANG
Angka lembur tinggi terkait SDM yang kurang
Tingkat fatigue tinggi PERSONALIA
Tidak adanya petugas stanby di berdasarkan BOR dan analisa
60 SDM kurang Tingkat droupout 5 5 5 125 1 KEPERAWATAN
RR kepegawaian
tinggi PELAYANAN
Tidak adanya petugas yang Rooling SDM
Human error MEDIS
memantau proses kegiatan di
OK
2 petugas cuti,terkait kondisi
kesehatan dan penelatihan
Lakukan penjadwalan
operasi,setelah pasien
diputuskan opeasi secara
Mencegah pasien KEPALA RUANG
Alat operasi kurang Complain pasien/ efektif
rencana operaasi KEPERAWATAN
61 SDM kurang keluarga pasien 3 2 3 18 7 Hubungi dokter dan tim lainnya
lama menunggu PELAYANAN
DPJP tidak datang sesuai jadwal Cidera pasien untuk penjadwalan operasi
di ruang operasi MEDDIS
Penambahan alat untuk
operasi
Penambahan SDM
Lakukan sosialisasi SPO 7 benar
obat secara berkala dilanjutkan
dengan simulasi
Melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi
Penyimpanan obat di nurse
station dan setiap pengoplosan KEPALA RUANG
Salah pemberian dan penyiapan dilakukan di KEPERAWATAN
62 Kurang telitinya petugas RS Cidera pasien 3 2 3 18 7
terapi depan pasien PELAYANAN
Kartu obat ditandatangani oleh MEDIS
perawat dan pasien
Lakukan komuniksasi efektif
bila ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif
63 Perbeddaan Tidak adanya clinical pathway Kerugian RS 5 5 5 125 1 Pembuatan minimal 5 CP per KEPERAWATAN
dalam terkait tindkan bedah Penurunan mutu RS KSM dilihat dari PELAYANAN
pemeriksaan dan - Kasus sering ditemui MEDIS
tatalaksana dari - Kasus yang terbanyak
DPJP - Biaya tinggi
- Perjalanan penyakit dan
hasilnya dapat
diperkirakan
- Telah tersedia standart
pelayanan medis dan
standar prosedur
operasional
Clinical Pathway dibuat
integerasi. Selain dari sisi
medis, Clinical Pathway dibuat
terintegerasi dengan sisi
keperawatan, farmasi, serta
gizi
Hal inni membuat perencanaan
pelayanan yang dibuat kepada
passien tersusun secara holistik
Penambahan SDM terkait
sterilisasi alat segera dan
persiapan pakaian OK
PJ OK mengendalikan berapa
Dana tidak segera dibayarkan
lama waktu datang permintaan
sesuai jatuh tempo oleh pihak
alat
ke-3
Kerugian RS Menajemen RS
Meningkatnya permintaan PENUNJANG
Terbatasnya Cidera pasien memprioritaskan peralatan
tindakan terkait diagnose MEDIS
64 peralatan terkait Complain 5 5 5 125 1 yang harus segera diadakan
pasien PENUNJANG
tindakan pasien/keluarga Mengadakan kerjasama
Meningkatnya angka UMUM
pasien dengan RS lain terkait
kunjungan pasien
peminjaman alkes sesuai
Proses pembelian alat yang
standar mutu RS/unit
memerlukan waktu tunggu
Mengadakan kerjasama
dengan RS lain terkait
CSSD/sterilisasi alat sesuai
standar mutu RS/unit
Tidak adanya PENUNJANG
Segera menindaklanjuti dengan
tempat Tidak adanya jalur Cedera SDM MEDIS
65 5 5 3 75 3 koordinasi pusat dan cabang
pembuangan N2O pembuangan Cedera pasien PENUNJANG
yang terkait
(nitrous oxide) UMUM
PJ melakukan koordinasi
dengan DPJP
Cedera pasien
Melakukan reminder jadwal PENUNJANG
Complain
Keterlambatan tindakan dengan DPJP terkait MEDIS
66 pasien/keluarga 4 3 2 24 4
DPJP Diberlakukannya sanksi bila PENUNJANG
pasien
terjadi keterlambatan UMUM
Kerugian RS
(tergantung keputusan KSM
terkait dan komite medic)
Cedera SDM Melakukan perbaikan tempat PENUNJANG
Tempat cuci alat
Peletakan tempat cuci alat yang (ancaman LBP cuci alat segera MEDIS
67 yang tidak 5 5 4 100 2
salah/tidak sesuai semestinya maupun HNP para Koordinasi dengan bagian PENUNJANG
ergonomis
SDM) jangmen dan jangun UMUM
Relokasi apotik/farmasi unit OK
di tempat yang mudah
terjangkau
Tempat peletakan PENUNJANG
Apotik yang kurang terjangkau Cedera pasien Atau pemasangan telepon di
cairan/obat yang MEDIS
68 Cairan/obat diletakkan dalam Cedera SDM 2 5 2 20 5 unit OK terkait permintaan
tidak sesuai PENUNJANG
OK Kerugian RS medikamentosa ke ruang
semestinya UMUM
apotik OK (petugas farmasi
yang mengantarkan ke dalam
OK dengan kondisi steril)
Tidak adanya
PENUNJANG
tempat khusus
Cedera pasien (risiko MEDIS
69 untuk Belum adanya tempat khusus 2 4 2 16 8 Pengadaan tempat khusus
tertukar jaringan) PENUNJANG
penempatan
UMUM
jaringan PA
KEPALA RUANG
Risiko salah Kurang telitinya petugas dalam Cidera pasien Konfirmasi ulang
KEPERAWATAN
74 instruksi DPJP via pelaporan maupun menerima Complain 2 2 1 4 6 Monitoring dan evaluasi
PELAYANAN
telepon laporan pasien/keluarga kondisi pasien secara berkala
MEDIS
KEPALA RUANG
Risiko salah
KEPERAWATAN
85 melakukan Cidera pasie 1 1 1 1 9
PELAYANAN
diagnosa
MEDIS
Tidak adanya
PELAYANAN
dokter jaga di Dokter jaga terbatas
86 Cidera pasien 2 2 2 8 5 Penambahan dokter jaga MEDIS
kegawatan Pasien meningkat
KOMITE MEDIK
obstetri
IDENTIFIKASI RISIKO
PENGELOLAAN RISIKO
RISK NUMBER Peringkat
RISIKO SEBAB RESIKO DAMPAK Risk Owner/PIC
Resiko
Kemamp Pencegahan-Mitigasi
Severity Probabi
uan RPN 1
(S) lity (P)
Kontrol
KBBL
Tingkat stres SDM
Tidak dibukanya kuota Pembukaa lowongan kerja KEPALA RUANG
tinggi
karyawan baru terkait SDM yang kurang PERSONALIA
SDM kurang [1 Tingkat fatigue tinggi
87 Jumlah pasien bertambah 3 5 3 46 2 berdasarkan BOR dan analisa KEPERAWATAN
orang/shift] Tingkat dropout
Rotasi pasien cepat kepegawaian PELAYANAN
tinggi
Angka lembur tinggi Rolling SDM MEDIS
Human error
Pemasangan CCTV,door acces
dengan pin
Penambahan SDM
Sosialisasi SPO pencegahan
Complain KEPALA RUANG
SDM kurang penculikan bayi
88 Penculikan bayi pasien/keluarga 5 1 3 15 6 PENUNJANG
Tidak ada CCTV Pemakaian seragam dan
Tuntutan hakim UMUM
identitas karyawan untuk
semua petugas RS [terutama
perawat,bidan,dokter
pelaksana]
Lakukan identifikasi terhadap
bayi yang akan disimpan ke
dalam box meliputi: kecocokan
Mencegah
identitas gelang dan papan
kesalahan Kurang telitinya petugas KEPALA RUANG
Complain nama bayi
penyimpanan SDM kurang KEPERAWATAN
89 pasien/keluarga 5 1 1 5 10 Lakukan identifikasi kembali
bayi di box dan Tidak ada gelang PELAYANAN
Cidera pasien saat bayi akan diantar ke ibu
salah mengantar Tidak ada papan nama bayi MEDIS
dengan cara mencocokkan 6
bayi
langkah mengantar bayi ke ibu
Pengawasan berjenjang
Menambahkan SDM
Lakukan maintenance seluruh
alat secara rutin
Pastikan pintu inkubator
terkunci dengan baik dengan
cara tutup sampai terdengar
bunyi klik dan pastikan kembali
Kurang pengaasan dari petugas dengan menarik daun pintu
KEPALA RUANG
SDM kurang Complain pasien dan Laporkan segera kepada teknisi
Mencegah bayi KEPERAWATAN
90 Alat trouble keluarga 5 1 1 5 10 bila ada kerusakan
jatuh PELAYANAN
Tidak ada pengawasan secara Cidera pasien Tidak meninggalkan inkubator
MEDIS
berkala dalam keadaan terbuka
Tidak meninggalkan bayi diatas
baby table
Tidak meninggalkan couve
dalam keadaan terbuka
Beri penghalang
Pengawasan secara berkala
Suhu di KBBL dan RPI tidak Suhu di KBBL dan RPI harus
KEPALA RUANG
Mencegah bayi sesuai Complain sesuai
KEPERAWATAN
91 hipotermi dan Suhu couve tidak sesuai pasien/keluarga 5 3 2 30 3 Maintenance alat secara rutin
PELAYANAN
hipertermi Tidak ada ATEM stand by Cidera pasien Menambah personil ATM dan
MEDIS
SDM kurang SDM
Simpan barcode pada status
pasien
Lakukan identifikasi barcode KEPALA RUANG
Resiko terjadinya Ketidaktelitian petugas Cidera pasien
sebelum ditempel KEPERAWATAN
92 kesalahan Kurangnya kerjasama antara Complain 3 3 2 18 5
Buang barcode yang tidak PELAYANAN
identitas pasien petugas dengan pasien pasien/keluarga
dipakai MEDIS
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan
Lakukan identifikasi status
dengan data pasien
Lakukan identifikasi ulang
Mencegah KEPALA RUANG
setiap akan menempelkan
kesalahan KEPERAWATAN
93 Kurang telitinya petugas RS Cidera pasien 3 4 1 12 7 barcode baik ke formulir rawat
penempelan PELAYANAN
jalan,rawat inap,formulir
barcode MEDIS
pemeriksaan penunjang
maupun resep
Pengawasan berjenjang
Berikan edukasi kepada orang
tua bayi cara menyusui yang
Kurangnya pengawasan ibu
benar KEPALA
Mencegah Kurangnya pengawasan
Berikan edukasi ke ibu bila PERAWAT
aspirasi saat ibu petugas Cidera pasien
94 5 1 3 15 6 sedang menyusui wajib fokus KEPERAWATAN
sedang Tidak dilakukannya observasi Complain keluarga
pengawasan terhadap bayi PELAYANAN
menyussui bayi secara berjenjang
Petugas RS wajib melakukan MEDIS
SDM kurang
pengawasan
Penambahan SDM
95 Salah pemberian Kurang telitimya petugas RS Cidera pasien 3 1 1 3 11 Lakukan sosialisasi SOP 7 benar KEPALA RUANG
terapi obat secara berkala dilanjutkan KEPERAWATAN
dengan simulasi PELAYANAN
Melakukan pengontrolan PN MEDIS
dalam pemberian terapi
Penyimpanan obat di nurse
station dan setiap pengoplosan
obat dan penyiapan dilakukan
di depan pasien
Kartu obat ditandatangani oleh
perawat dan pasien
Lakukan komunikasi efektif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan peneraoan
komunikasi efektif
Perawat /bidan Cidera pasien
KEPALA RUANG
jaga salah Complain
Pasien banyak KEPERAWATAN
96 mengantarkan pasien/keluarga 2 2 2 8 8 Penambahan SDM
SDM kurang PELAYANAN
dokter jaga/DPJP Complain dokter
MEDIS
ketika visit pasien jaga/DPJP
Memasukkan monitoring
Salah KEPALA RUANG
SDM kurang Cidera pasien secara berkala
memasukkan KEPERAWATAN
97 Berkas tercecer Complain keluarga 2 3 1 6 9 Bila nama pasien
hasil pemeriksaan PELAYANAN
Nama bayi sama Complain DPJP sama,gunakan tanda khusus
penunjang MEDIS
untuk membedakan
Ibu malas menyusui
Memberikan edukasi kepada
Asi ibu tidak keluar/sedikit KEPALA RUANG
ibu terkait pentingnya ASI
Mencegah bayi keluar KEPERAWATAN
98 Cidera pasie 5 2 3 30 4 Penambahan SDM
hiperglikemia Bayi besar PELAYANAN
Monitoring pasien bayi secara
Kurangnya edukasi terkait MEDIS
rutin
pentingnya ASI
Bila obat dimasukkkan secara
loadin,perawat/bidan jaga
harus standby disampinh
pasien sampai obat selesei
Mencegah luka Kurangnya pengawasan dari KEPALA RUANG
diberikan
bakar akibat petugas KEPERAWATAN
99 Cidera pasien 5 1 3 15 6 Bila obat diberikan secara
penggunaan SDM kurang PELAYANAN
maintenance,obsevasi daerah
obat/cairan/alat Pasien bayi banyak MEDIS
pemasangan infus
Pengawasan berjenjang
Maintenance alat
Penambahan SDM
KEPALA RUANG
10 Adanya ruam pada KEPERAWATAN
Resiko bayi ruam Air kurang bersih 5 1 3 15 6 Bayi menggunakan air galon
0 bayi PELAYANAN
MEDIS
KEPALA RUANG
Adanya sisa air ketuban yang Suction bayi dimiringkan
10 Resiko bayi KEPERAWATAN
tertelan Cidera pasien 5 1 3 15 6 Pengawasan secara berkala
1 muntah PELAYANAN
Penambahan SDM
MEDIS
10 Risiko bayi Terkena alat tindakan Cidera pasien 5 1 3 15 6 Pengawasan ketat terhadap KEPALA RUANG
2 terdapat luka Terkena kuku bayi sendiri alat tindakan agar tidak KEPERAWATAN
lecet memberikan cidera pada bayi PELAYANAN
Pemeriksaan secara teliti MEDIS
terhadap bayi PPI
Penggunaan sarung tangan
pada bayi
Pengawasan ketat dari petugas
Diklat/pelatihan SDM terkait
Aspirasi air ketuban resusitasi neonatus
KEPALA RUANG
Perkembangan paru yang tidak Penambahan alat terkait bayi
10 Resiko bayi henti KEPERAWATAN
baik Cidera pada pasien 5 3 3 45 1 ancaman gagal nafas
3 nafas PELAYANAN
Kurang bulan Penambahan SDM
MEDIS
Infeksi pada bayi Edukasi terhadap orangtua bayi
terkait bayi buruknya
perkembangan bayi
Monitoring dan evaluasi secara
rutin terkait kebersihan
Tidak adanya evaluasi ruangan dari bagian kebersihan
kebersihan ruangan secara RS
berkala dari pihak kebersihan Cidera pasien Monitoring dan evaluasi
KEPALA RUANG
10 Kebersihan Kurangnya kejasama antar Cidera petugas kebersihan ruangan oleh
1 5 3 15 3 PENUNJANG
9 ruangan perawat/bidan pelaksana Cidera keluarga perawat/bidan setiap shift
UMUM
terkait laporan kebersihan pasien/pengunjung kemudian segera dilaporkan ke
ruangan dari pasien/keluarga bagian kebersihan
pasien/pengunjung Membuat formulir terkait
kelengkapan dan kebersihan
ruang keperawatan
Hindari re-caping jarum yang
telah digunakan untuk tindakan
Kurangnya pengawasan injeksi dan tindakan invasife
Cidera pasien KEPALA RUANG
petugas terkait jarum suntik lainnya
11 Mencegah Cidera petugas KEPERAWATAN
ketika sebelum,sedang ataupun 4 1 1 4 6 Menggunakan APD
0 tertusuk jarum Cidera keluarga PELAYANAN
sesudah tindakan Pastikan tempat sampah tajam
pasien/pengunjung MEDIS
Tidak menggunakan APD tidak penuh
Hati-hati dalam bekerja
Pengawasan berjenjang
Simpan barcode pada status
pasien
Mencegah Cidera pasien Lakukan identifikasi barcode KEPALA RUANG
Ketidaktelitian petugas
11 terjadinya Complain sebelum ditempel KEPERAWATAN
Kurangnya kerjasma antara 3 3 2 18 2
1 kesalahan pasien/keluarga Buang barcode yang tidak PELAYANAN
petugas dengan pasien
identitas pasien pasien dipakai MEDIS
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan
11 Mencegah Kurang telitinya petugas RS Cidera pasien 4 1 1 4 6 Lakukan identifikasi status KEPALA RUANG
2 kesalahan dengan data pasien KEPERAWATAN
penempelan Lakukan identifikasi ulang PELAYANAN
barcode setiap akan menempelkan MEDIS
barcode baik ke formulir
raawat jalan,rawat inap,
formulir penunjang maupun
resep
Pengawasan berjenjang
Lakukan sosialisasi SPO 7 benar
obat secara berkala,dilanjutkan
dengan simulasi
Melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi
Penyimpanan obat di nurse
station dan setiap pengoplosan KEPALA RUANG
11 Salah pemberian dan penyiapan dilakukan KEPERAWATAN
Kurang telitinya petugas RS Cidera pasie 4 2 1 8 4
3 terapi didepan pasien PELAYANAN
Kartu obat ditanda tangani MEDIS
oleh perawat dan pasien
Lakukan komuniksi efektif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantapan penerapan
komunikasi efektis
c
IDENTIFIKASI RISIKO
PENGELOLAAN RISIKO
RISK NUMBER Peringkat
RISIKO SEBAB RESIKO DAMPAK Risk Owner/PIC
Resiko
Kemamp Pencegahan-Mitigasi
Severity Probabi
uan RPN 1
(S) lity (P)
Kontrol
RUANG PERAWATAN ANAK
11 Risiko infus blong. Kurang pantauan petugas Darah pasien naik ke 2 4 1 8 4 Perawat dan bidan memahami KEPALA RUANG
5 Kolf infus yang Pasien tidak selang iv kateter program/perencanan KEPERAWATAN
terpasang habis memanggil/menggunakan bel Nyeri di lokasi iv pemberian cairan/terapi PELAYANAN
dan tidak segera untuk memanggil petugas kateter selama 24 jam/selama MEDIS
diganti dengan Penurunan rasa bertugas
yang baru percaya dari pasien Tulis labeling/etiket pada flabot
infuse tanggal dan jam pasang
serta jam habis
Kontrol tetesan infus,posisi dan
lokasi pemasangan infus 1-2
jam
Libatkan keluarga/pasien
dalam perencanan infus dalm
jam pasang dan jam habis
ke pihak RS Untuk mempermudah
pengontrolan pemasangan
infus agar tidak blong dipantau
pada lembar pasien yang
terpasang infus di NS
Informasikan kepada pasien
jika posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus
Pengawasan berjenjang
Pemahaman SPO mengenai
pencegahan pasien jatuh
Pemasangan gelang identitas
pasien risiko jatuh yang
berwarna kuning
Kurangnya SPO mengenai
Assesmen awal risiko jatuh
pencegahan pasien jatuh
dilakukan dengan benar dan
Tidak terpasangnya gelang
sesuai dengan kelompok
identitas pasien risiko jatuh
umur[anak,dewasa,geriatri]
yang berwarna kuning Skala nyeri pasien
Assesmen ulang dilakukan
Assesmen awal risiko jatuh bertambah
dengan benar minimal setiap
dilakukan dengan kurang benar Pasien/keluarga
shift dan bila pasien ada
yang ssuai dengan komplain terkait
perubahan kondisi KEPALA RUANG
kelopok[anak,dewasa,geriatri] pengawasan petugas
11 Risiko pasien Pendidikan dan edukasi hasil KEPERAWATAN
Assesmen awal kurang RS kurang 2 2 2 8 5
6 jatuh assesmen risiko jatuh dilakukan PELAYANAN
dilakukan dengan benar setiap Perbaikan kondisi
baik pada pasien maupun MEDIS
pergantian shift terait rawat inap tertunda
keluarga
perubahan posisi pasien Cidera baru/
Informasi/edukasi hasil
Pendidikan dan edukasi yang bertambah pada
assesmen risiko jatuh dan
kurang terkait hasil assesmen pasien
upaya pencegahan
risiko jatuh
Fasilitas untuk pasien risiko
Kurangnya informasi/edukasi
jatuh sesuai[alas kaki ant
hasil assesmen risiko jatuh dan
slip,penerangan,lantai tidak
upaya pencegahan
licin,posisi TT rendah,pagar TT
terpasang,roda TT berfungsi
baik]
Pemasangan tanda warna
kuning pada TT pasien
Lakukan sosialisasi SPO 7 benar
obat secara berkala dilanjutkan
dengan simulasi
Melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi
Penyiapan oabt di nurse station KEPALA RUANG
11 Salah pemberian dan setiap pengoplosan dan KEPERAWATAN
Kurangtelitinya petugas RS Cidera pasien 4 2 1 8 3
7 terapi penyiapan dilakukan didepan PELAYANAN
pasien MEDIS
Kartu obat ditandatangani oleh
perwat dan pasien
Lakukan komunikasi efektif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Tingkat stres SDM
Tidak dibukanya kuota Pembukaan lowongan kerja
tinggi KEPALA RUANG
karyawan baru terkait SDM kurang
11 Tingkat fatigue tinggi KEPERAWATAN
SDM kurang Jumlah pasien bertambah 2 4 1 8 4 berdasarkan BOR dan analisa
8 Tingkat dropout PELAYANAN
Rotasi pasien cepat kepegawaian
tinggi MEDIS
Angka lembur tinggi Rolling SDM
Human error
Complain
pasien/keluarga
Penurunan jumlah Membuat SPO terkait jam visit
Jadwal dpjp beberapa ada yang kunjungan pasien DPJP[MoU perjanjian visit] KAINST
11 DPJP telat/tidak tidak pasti atau sore/malam kontrol Menghubungi DPJP H-1 terkait PELAYANAN
4 5 4 80 1
9 melakukan visit Tidak ada SPO terkait jam visit Tingkat kepuasan jadwal visit MEDIS
pasien pasien berkurang Melakuakn pendekatan kepada KOMITE MEDIK
Tingkat kepercayaan DPJP terkait jadwal visit
pasien kepada pihak
RS berkurang
12
0