Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

Oleh :
Wayan Sinta Wati
Anak Agung Ngurah Anom Indra Perdana Tanaya
203500001
203500002
A1

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


SARJANA TERAPAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, makalah
yang berjudul “ Anatomi dan Fisiologi Endokrin ” ini, dapat diselesaikan sesuai rencana.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi
Penulis merasa masih banyak kekurangan pada makalah ini, baik pada teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak,
sangat penulis hargai untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat, baik
bagi penulis secara pribadi maupun pembaca secara umum.

Denpasar, 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Sistem Endokrin...............................................................................................................2
2.2 Kelenjar Endokrin............................................................................................................3
2.3 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Endokrin.......................................................................4
BAB III KESIMPULAN....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh manusia diatur oleh beragam senyawa kimia. Sistem kelenjar endokrin
merupakan salah satu sistem utama pada tubuh yang mengoordinasikan senyawa-senyawa
kimia tersebut. Kinerja sistem endokrin berdampak kepada hampir seluruh sel, organ, serta
berbagai fungsi di tubuh manusia.
Sistem endokrin tersusun oleh beragam kelenjar, termasuk hormon-hormon yang
dihasilkannya. Dalam proses kerjanya, sistem endokrin banyak bekerja sama dengan sistem
saraf, yang membentuk sistem neuroendokrin.
Secara umum, kelenjar endokrin bertanggung jawab untuk sebagian besar proses
dalam tubuh yang berlangsung lambat, mencakup pertumbuhan sel, tumbuh kembang badan,
proses reproduksi, serta metabolisme. Sedangkan proses tubuh yang berlangsung lebih cepat,
misalnya pernapasan dan pergerakan tubuh, diatur oleh sistem saraf. Karena begitu
pentingnya sistem endokrin dalam tubuh manusia, maka sangat penting untuk mempelajari
pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi sistem endokrin

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem endokrin?
2. Apa yang dimaksud dengan kelenjar endokrin?
3. Apa saja kelenjar – kelenjar yang berperan pada sistem endokrin?
4. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem endokrin?

1.3 Tujuan
1. Untuk memperoleh pengetahuan mengenai sistem endokrin
2. Untuk mengetahui kelenjar – kelenjar apa saja yang berperan dalam sistem endokrin.
3. Untuk memahami anatomi dan fisiologi kelenjar endokrin
3. Untuk memenuhi tugas Anatomi Fisiologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Endokrin


Menurut Wikipedia dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin, sistem
endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon
yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon
bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Di
mana sistem endokrin merupakan bagian dari sistem koordinasi yang berfungsi untuk
mengatur kegiatan – kegiatan dalam tubuh. Sedangkan menurut Halodoc dalam
https://www.halodoc.com/artikel/7-fungsi-sistem-endokrin-yang-harus-diketahui, sistem
endokrin merupakan jaringan kelenjar yang memiliki peran penting dalam mengatur banyak
fungsi tubuh seperti pertumbuhan sel, metabolisme, tumbuh kembang tubuh, dan proses
reproduksi. Dalam sistem endokrin terdapat beberapa kelenjar seperti kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid, kelenjar adrenal, dan kelenjar reproduksi yang memiliki fungsinya masing-masing.
Sistem endokrin memiliki kemiripan dengan sistem saraf pada manusia karena
keduanya berperan dalam mengontrol dan memadukan satu sama lain. Jika sistem endokrin
mengontrol proses tubuh yang berlangsung lambat, sistem saraf mengatur proses tubuh yang
berlangsung cepat seperti pernapasan dan metabolisme. Meskipun saling berpengaruh, kedua
sistem ini memiliki penghubung yang berbeda. Sistem saraf terhubung menggunakan implus
saraf dan neurotransmitter, sementara sistem endokrin dihubungkan oleh senyawa kimia yang
disebut hormon (Halodoc dalam https://www.halodoc.com/artikel/7-fungsi-sistem-endokrin-
yang-harus-diketahui).
Secara umum sistem endokrin bertanggung jawab mengatur berbagai fungsi tubuh
melalui pelepasan hormon, seperti metabolisme, tumbuh kembang, fungsi dan reproduksi
seksual, tekanan darah, nafsu makan, dan siklus tidur. Di mana setiap hormon yang
dihasilkan dalam sistem endokrin mempunyai fungsi yang berbeda, tergantung dari kelenjar
mana hormon tersebut dihasilkan.
Sistem endokrin tersusun oleh beragam kelenjar, termasuk hormon-hormon yang
dihasilkannya. Dalam proses kerjanya, sistem endokrin banyak bekerja sama dengan sistem
saraf, yang membentuk sistem neuroendokrin.

2
Di dalam sistem endokrin, kelenjar dan hormon bagaikan sebagai fondasi. Hormon
merupakan senyawa kimia yang tugasnya mengirim informasi dan perintah dari sel satu ke
sel yang lain. Masing-masing hormon dirancang khusus untuk bekerja spesifik pada sel-sel
tertentu. Oleh karena itu, banyak hormon berbeda yang hilir mudik di dalam aliran darah
(Alodokter dalam https://www.alodokter.com/Kelenjar-Endokrin-Sutradara-di-Balik-
Tumbuh-Kembang-Fisik-Manusia).

2.2 Kelanjar Endokrin

Gambar 1. Letak kelenjar endokrin dalam tubuh


Sumber: https://images.app.goo.gl/R1jYbjCZuN3NUwp7A

Secara keseluruhan, semua sel penghasil hormon menyusun sistem endokrin. Organ
pensekresi hormon disebut sebagai kelenjar endokrin, dan juga disebut kelenjar buntu atau
tanpa duktus karena mensekresikan pembawa pesan kimiawinya secara langsung ke dalam
cairan tubuh. Zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin disebut sekret. Proses
pengeluarannya disebut sekresi. Sekresi hasil kelenjar endokrin disebut hormon. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah "endokrin" memiliki arti kelenjar yang tidak
memiliki saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya.Ilmu tentang kelenjar endokrin pada
manusia dan vertebrata lainnya, khususnya mengenai hormon yang dihasilkan dan
pengaruhnya terhadap proses dalam tubuh, dikenal dengan istilah endokrinologi (Wikipedia
dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin). Sedangkan menurut Wikipedia
dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_endokrin, kelenjar endokrin merupakan
kelenjar yang berada di dalam otak yang berguna sebagai pengatur hormon yang dihasilkan

3
dari kelenjar lainnya. Kelenjar endokrin dalam tubuh membentuk suatu sistem yang disebut
sistem endokrin.
Kelenjar endokrin terdiri atas:
 Hipotalamus
Merupakan pusat kendali saraf untuk semua sistem endokrin
 Pituitari
 Kelenjar tiroid
 Kelenjar paratiroid
 Pankreas
 Kelenjar adrenal
 Gonad, meliputi:
- Testis
Menghasilkan hormon androgen.
- Ovarium
Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
 Kelenjar pineal
 Kelenjar timus (Wikipedia dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_endokrin;
Wikipedia dalam https://en.m.wikipedia.org/wiki/Endocrine_system).

2.3 Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Endokrin

2.3.1 Hipotalamus
Anatomi Hipotalamus:

4
Gamabar -. Anatomi Hipotalamus
Sumber: https://id.scribd.com/doc/190560342/ANATOMI-HIPOTALAMUS

 Berasal dari lantai (ventral) diencephalon.


 Hipotalamus dewasa terletak pada lantai otak, mengelilingi bagian bawah ventrikel
tiga.
 Berbatasan dengan:
- Anterior: Optic chiasma
- Posterior: Mammilary bodies
- Lateral: Sulci dari cerebral temporal lobes
- Ventral: Tuber cinereum (dasar hipotalamus yang membulat dan memanjang
ke arah kaudal hingga tangkai hipofisis)
 Bentuk hipotalamus tidak definitif tetapi berupa bagian yang dapat dibedakan atas
beberapa zona yang disebut area, yang terbagi menjadi:
 Hypophysiotrophic area (HTA)
 Median eminence (ME)
 Anterior hypothalamis area (AHA)
 Preoptic area (PA)
 Zona yang memiliki beberapa kelompok sel yang serupa pada hipotalamus disebut
nuclei.
Beberapa nuclei yang memiliki fungsi penting dalam hipotalamus:
 Supraoptic nuclei
 Paraventrikular nuclei
 Arcuate nuclei (Sielma dalam
https://id.scribd.com/doc/190560342/ANATOMI-HIPOTALAMUS).

Fisiologi Hipotalamus:
Hipotalamus memiliki tiga wilayah utama, yang masing-masing memiliki inti berbeda.
Wilayah hipotalamus dan fungsinya meliputi:
1. Wilayah anterior / supraoptik
Inti utamanya adalah inti supraoptik dan paraventrikular, serta inti kecil lainnya.
Sebagian besar area hipotalamus ini, memiliki fungsi dalam memproduksi berbagai
hormon. Beberapa hormon yang dihasilkan ada yang berinteraksi dengan kelenjar
pituitari dan menghasilkan hormon tambahan.

5
Beberapa hormon penting yang diproduksi hipotalamus, antara lain:
 Hormon pelepas kortikotropin (CRH).
CRH terlibat dalam respons tubuh terhadap stres fisik dan emosional. Ini
memberi sinyal pada kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon yang
disebut hormon adrenokortikotropik (ACTH). ACTH memicu produksi
hormon kortisol, yakni hormon stres.
 Hormon pelepas tirotropin (TRH)
Produksi TRH merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon
perangsang tiroid (TSH). TSH berperan penting dalam fungsi banyak bagian
tubuh, seperti jantung, saluran pencernaan, dan otot.
 Gonadotropin-releasing hormone (GnRH). Produksi GnRH merangsang
kelenjar pituitari menghasilkan hormon reproduksi penting, seperti hormon
perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH).
 Oksitosin
Fungsi hormon oktosin:
- Banyak mengontrol perilaku dan emosi penting, salah satunya gairah
seksual.
- Terlibat dalam beberapa fungsi sistem reproduksi, yakni dalam
melahirkan dan menyusui.
 Vasopresin / antidiuretik (ADH)
Hormon yang mengatur kadar air dalam tubuh. Ketika hormon vasopresin
dilepaskan, akan memberi sinyal pada ginjal untuk menyerap air.
 Somatostatin
Berfungsi menghentikan kelenjar pituitari melepaskan hormon tertentu,
termasuk hormon pertumbuhan dan hormon perangsang tiroid.
Selain menghasilkan hormon, wilayah anterior juga memiliki banyak fungsi lainnya,
yaitu:
- Mengatur suhu tubuh melalui keringat.
- Mempertahankan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh tetap normal, sehingga
bisa terjaga pada siang hari dan tidur pada malam hari.
2. Wilayah tengah / area tubera

6
Inti utamanya adalah inti ventromedial dan arkuata. Inti ventromedial membantu
tubuh dalam mengatur nafsu makan, sedangkan inti arkuata terlibat dalam pelepasan
hormon GHRH, yaitu hormon pertumbuhan.
3. Wilayah posterior / area mammillary
Inti utamanya adalah :
 Hipotalamus posterior
Fungsi :
 Membantu mengatur suhu tubuh
 Merangsang tubuh untuk menimbulkan respon menggigil.
 Inti mammillary
Fungsi : Berkaitan dengan daya ingat. (Savitri dan Puji dalam
https://hellosehat.com/saraf/fungsi-hipotalamus-adalah-bagian-otak/).

2.3.2 Pituitari (hipofisis)


Anatomi Pituitari:

Gambar-. Anatomi pituitari


Sumber: https://www.pelajaran.co.id/2018/11/pengertian-kelenjar-pituitari-fungsi-dan-struktur-bagian-kelenjar-
pituitari-hipofisis-lengkap.html

7
Gambar-. Anatomi Pituitari
Sumber: https://id.scribd.com/doc/171412395/Anatomi-Fisiologi-Kelenjar-Pituitary

Kelenjar pituitari (hypofisis) terletak di dasar otak, di bawah ventrikel tiga, pada dasar
tengkorak (sella turcica). Kelenjar pituitari berbentuk seperti kacang kecil dengan diameter
sekitar 1,2 -1,5 cm atau berukuran 10 x 13 x 6 mm, dengan berat sekitar 0,5 gram. Pituitari
terbagi menjadi bagian anterior dan posterior. Karena pentingnya lobus anterior,
maka kelenjar ini disebut “master gland” (Patton dan Thibodeau 2010:546 dalam Wulandari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/5/%285%29%20BAB%20II
%20Hormon%20hipotalamus%20dan%20Hipofisis.pdf).
Struktur:
 Neuohypophysis
 Pars Nervosa (Processus Infundibulum)
 Infundibulum:
- Infundibulum Arstalk
- Eminentia Mediana
- Adenohypophysis
 Pars Distalis (Lobus Anteroir)
 Pars Tuberalis
 Pars Intermedia (Darwin dalam https://docplayer.info/31605320-Sistem-endokrin-
eryati-darwin-fakultas-kedokteran-universitas-andalas.html).

Fisiologi Pituitari:

8
Gambar-. Anterior dan posterior pituitary
Sumber: https://id.scribd.com/doc/171412395/Anatomi-Fisiologi-Kelenjar-Pituitary

Kelenjar pituitari (hipofisis) dibagi menjadi 2, yaitu:


1. Hipofisis anterior (adenohipofisis)
Hormon yang dihasilkan oleh hiposis anterior, berperan utama dalam pengaturan
fungsi metabolisme di seluruh tubuh.
Hormon-hormon yang dihasilkan, yaitu:
 Hormon pertumbuhan
Meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh, dengan cara mempengaruhi
pembentukan protein, pembelahan sel, dan deferensiasi sel.
 Adrenokortikotropin (kortikotropin)
Mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal yang selanjutkan akan
mempengaruhi metabolisme glukosa, protein, dan lemak.
 Hormon perangsang tiroid (tirotropin)
Mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triodotironin oleh kelenjar tiroid,
selanjutnya mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia di seluruh tubuh.
 Prolaktin
Meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu.
 Hormon perangsang folikel dan hormone lutein
Mengatur pertumbuhan gonad sesuai aktivitas reproduksinya
2. Hipofisis posterior (neurohipofisis)
Ada 2 jenis hormon yang dihasilkan, yaitu:
9
 Hormon Antidiuretik (vasopressin)
Mengatur kecepatan ekskresi air ke dalam urine, sehingga membantu
mengatur kosentrasi air dalam cairan tubuh.
 Oksitosis
Membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke putting susu
selama penghisapan dan membantu melahirkan bayi pada saat akhir kehamilan
(Dedyfit dalam https://id.scribd.com/doc/171412395/Anatomi-Fisiologi-
Kelenjar-Pituitary).

2.3.3 Kelenjar Tiroid


Anatomi kelenjar tiroid:

Gambar-. Anatomi kelenjar tiroid


Sumber: https://nurbaitihaikal.com/apakah-penyakit-gangguan-kelenjar-tiroid-berbahaya/

Kelenjar tiroid terletak di depan trakhea, di bawah laring. Terdiri atas lobus kanan dan
kiri yang dibatasi oleh isthmus yang melintas pada cincin tulang trakhea dua dan tiga. Lobus
memiliki panjang 4 cm, lebar 2,5 cm, dan ketebalan 2 cm. Pada orang dewasa, berat tiroid
sekitar 18 gram. Struktur tiroid terdiri atas sejumlah besar folikel yang dilapisi oleh cuboid
epitelium membentuk ruang yang disebut koloid, yaitu lumen substansi protein (Vita dalam
http://eprints.umbjm.ac.id/698/4/BAB%202.pdf).

Fisiologi kelenjar tiroid:


Fungsi kelenjar tiroid berdasarkan jenis hormon yang diproduksi :

10
1. Hormon tri-iodothyronina dan tiroksin
Salah satu fungsi utama kelenjar tiroid adalah produksi hormon tiroid, yakni tri-
iodothyronina (T3) dan tiroksin (T4).
Hormon tiroid memiliki efek pada hampir semua jaringan tubuh dan memengaruhi
- Suhu tubuh
- Nafsu makan
- Penyerapan zat
- Pergerakan usus
- Kecepatan dan kekuatan detak jantung
- Penggunaan energi tubuh
- Perkembangan fisik pada anak-anak
- Pertumbuhan otak pada anak-anak
- Daya konsentrasi
- Gerak refleks
- Pemakaian oksigen oleh sel-sel tubuh
- Fungsi seksual, baik libido maupun kenikmatan seks
- Pola tidur
2. Hormon kalsitonin (thyrocalcitonin)
Hormon ini membantu tubuh dalam mengatur kadar kalsium dalam darah, serta
pembentukan tulang.
Kalsitosin akan menurunkan pelepasan kalsium dari tulang dengan mengurangi
aktivitas osteoklas, yakni sel yang berfungsi memecah tulang. Di saat bersamaan, juga
memacu pembentukan tulang oleh sel-sel esteoblas. Dengan begitu, kalsium akan
bergerak efektif ke dalam tulang (Lenny Tan dalam
https://www.sehatq.com/artikel/seberapa-penting-fungsi-kelenjar-tiroid-ini-
jawabannya).

2.3.4 Kelenjar Paratiroid


Anatomi kelenjar paratiroid:
Kelenjar paratiroid tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeus ketiga
dan keempat. Kelenjar paratiroid yang berasal dari sulcus pharyngeus keempat cenderung
bersatu dengan kutub atas kelenjar tiroid yang membentuk kelenjar paratiroid dibagian
kranial. Kelenjar yang berasal dari sulcus pharyngeus ketiga merupakan kelenjar paratiroid
bagian kaudal, yang kadang menyatu dengan kutub bawah tiroid. Akan tetapi, seringkali
11
posisinya bervariasi. Kelenjar paratiroid bagian kaudal dapat dijumpai pada poseterolateral
kutub bawah kelenjar tiroid atau dalam timus atau dalam mediastinum. Terkadang, kelenjar
paratiroid dapat ditemukan dalam parenkim kelenjar tiroid (R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong,
2004:695 dalam Adiningtyas https://id.scribd.com/doc/189526823/Anatomi-Fisiologi-
Kelenjar-Paratiroid).
Secara normal ada empat buat kelenjar paratinoid pada manusia, yang terletak tepat
dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub
inferiornya. Kelenjar paratiroid berukuran panjang sekitar 6 mm, lebar 3 mm, tebal 2 mm,
dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman (Adiningtyas dalam
https://id.scribd.com/doc/189526823/Anatomi-Fisiologi-Kelenjar-Paratiroid).

Fisiologi kelenjar paratiroid:


Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormone paratiroid (parathyroid hormone, PTH)
yang bersama – sama dengan vitamin D3 dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam
darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila
kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang
reabsobsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus,
sebaliknya menghambat reabsorbsi fosfat dan melepaskan kalsium dari tulang. Jadi PTH akan
aktif bekerja pada 3 titik sasaran utama dalam mengendalikan homo omeostasis kalsium,
yaitu di ginjal, tulang, dan usus (R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong, 2004:695 dalam
Adiningtyas https://id.scribd.com/doc/189526823/Anatomi-Fisiologi-Kelenjar-Paratiroid).

2.3.5 Kelenjar Pankreas


Anatomi kelenjar pankreas:

12
Gambar-. Anatomi kelenjar pankreas
Sumber: https://id.scribd.com/doc/142237998/Anatomi-Pankreas

Pankreas adalah organ berbentuk lonjong yang terletak pada bagian kiri atas perut,
tepatnya di belakang lambung. Panjang pankreas sekitar 15-25 cm dan tebal sekitar 2,5 cm.
Pankreas memanjang hingga limpa dan dikelilingi beberapa organ pencernaan, termasuk usus
dua belas jari, usus besar, dan kantong empedu. Pankreas terletak pada dinding posterior
abdomen di belakang peritoneum, sehingga termasuk organ retroperitonial, kecuali bagian
kecil caudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan
berlobulus menyerupai spons (Shabrina dalam https://hellosehat.com/pencernaan/pencernaan-
lainnya/fungsi-pankreas-dalam-tubuh/; Desi dalam
https://id.scribd.com/doc/142237998/Anatomi-Pankreas).
Bagian-bagian pankreas :
\
Bagian-bagian pankreas:
1. Kepala pankreas
Merupakan bagian paling lebar terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di
dalam lekukan duodenum.
2. Badan pankreas

13
Merupakan bagian utama yang terletak di belakang lambung dan di depan vertebra
lumbalis pertama.
3. Ekor pankreas
Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa (Prameswari
dalam
https://www.academia.edu/9232566/Anatomi_Fisiologi_Pankreas_dan_Sistem_Endo
krin).

Fisiologi kelenjar pankreas:

Gambar-, Jaringan pankreas


Sumber: https://www.academia.edu/9232566/Anatomi_Fisiologi_Pankreas_dan_Sistem_Endokrin

Hormon-hormon yang dihasilkan pankreas:


 Insulin
Menurunkan kadar gula pada darah
 Glukagon
Menaikan kadar gula dalam darah
 Somatostatin
Menghalangi pelepasan hormon insulin dan glucagon
Jaringan pankreas terdiri dari:
 Acini
Untuk mengeluarkan cairan pencernaan ke duodenum
 Pulaulangerhans

14
Mensekresi insulin dan glukagon langsung ke dalam darah
Pankreas manusia mempunyai 1-2 juta pulaulangerhans, dengan diameter
sekitar 0,3 mm yang dikelilingi oleh kapiler-kapiler kecil.
Secara umum, fungsi panrkeas sebagai berikut:
1. Fungsi eksokrin
Pankreas memiliki banyak kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim-enzim
penting bagi pencernaan. Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang mempunyai
saluran khusus tanpa melewati darah. Hormon yang dihasilkan akan melewati
salurannya sendiri (Prameswari dalam
https://www.academia.edu/9232566/Anatomi_Fisiologi_Pankreas_dan_Sistem
_Endokrin).
Enzim-enzim yang dihasilkan kelenjar eksokrin pada pankreas di antaranya:
- Amilase
Untuk mencerna karbohidrat.
- Lipase
Untuk mencerna lemak
- Tripsin dan kimotripsin
Untuk mencerna protein
Begitu makanan dicerna dalam lambung, kelenjar pankreatik akan mulai
melepaskan berbagai hormon di atas. Hormon-hormon tersebut dialirkan
melalui saluran khusus, lalu bertemu dengan cairan empedu sebelum akhirnya
sampai di usus 12 jari.
2. Fungsi endokrin
Selain memiliki fungsi eksokrin, pankreas juga menjalankan fungsi sebagai
kelenjar endokrin. Artinya, organ ini juga menghasilkan berbagai hormon
yang tidak melewati saluran khusus, melainkan terbawa oleh aliran darah
menuju jaringan tertentu.
Hormon endokrin yang dihasilkan pankreas adalah insulin serta glukagon.
Keduanya bekerja menyeimbangkan kadar gula darah dan energi. Fungsi ini
sangat penting untuk menjaga kesehatan organ lain, termasuk otak, hati, dan
ginjal (Shabrina dalam https://hellosehat.com/pencernaan/pencernaan-
lainnya/fungsi-pankreas-dalam-tubuh/).

2.3.6 Kelenjar Adrenal


15
Anatomi kelenjar adrenal:

Gambar-. Anatomi kelenjar adrenal


Sumber: https://www.masyog.com/2019/05/jenis-dan-fungsi-hormon-pada-kelenjar.html?m=1

Gambar-. Letak kelenjar adrenal dalam tubuh


Sumber: https://www.sehatq.com/artikel/kelenjar-adrenal-si-penghasil-hormon-stres-hingga-hormon-adrenalin

Kelenjar adrenal merupakan struktur majemuk yang terdiri dari korteks pada bagian
luar dan medula pada bagian dalam. Kelenjar adrenal manusia yang merupakan benda pipih,
terletak dalam jaringan retropenial sepanjang ujung kranial ginjal, yang juga disebut sebagai
kelenjar suprarenalis. Masing-masing mempunyai berat sekitar 4 gram, panjang 15 cm, lebar
2,5 cm pada bagian dasarnya, dan tebal 1 cm. Sisi kiri lebih pipih dari pada sisi kanan dan
lebih berbentuk bulan sabit (http://digilib.uinsby.ac.id/15869/16/Bab%2013.pdf).
Kelenjar adrenal terdiri atas 2 bagian utama, yaitu:

16
1. Korteks Adrenal
Merupakan bagian luar kelenjar adrenal dan 90% merupakan penyusun kelenjar
adrenal.
Korteks adrenal memiliki 3 zona, yaitu:
- Zona glomerulosa
- Zona fasikulata
- Zona retikulasi
2. Medula Adrenal
Merupakan bagian dalam kelenjar adrenal, yang berbentuk tidak beraturan, terhubung
dengan pembuluh darah dan pembuluh saraf.
Ada dua jenis sel sekretori utama pada bagian medula adrenal, yaitu:
- Sel yang mensekresikan hormon epinefrin adrena.
- Sel yang mensekresikan norepinefrin noradrenalin
(https://www.ruangbiologi.co.id/fungsi-kelenjar-adrenal/).

Fisiologi kelenjar adrenal:


Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal, yaitu :
1. Hormon kortisol atau hormon stres
Dihasilkan padalapisan adrenal luar (korteks). Kortisol berperan dalam
mengendalikan reaksi terhadap stres. Kortisol juga berperan dalam kontrol
metabolisme, gula darah, dan tekanan darah.
2. Hormon aldosteron
Hormon aldosteron dihasilkan pada lapisan adrenal luar. Hormon ini memainkan
peran dalam pengendalian tekanan darah dengan memelihara keseimbangan kalium
dan natrium dalam tubuh.
3. Hormon adrenalin (epinefrin)
Dihasilkan pada lapisan adrenal dalam atau medula. Hormon adrenalin bekerja sama
dengan hormon kortisol dan noradrenalin dalam mengatur reaksi tubuh terhadap stres.
Hormon ini membuat detak jantung lebih cepat, aliran darah meningkat, dan
merangsang tubuh untuk melepaskan gula menjadi energi.
4. Hormon noradrenalin (norepinefrin)
Hormon ini bekerja sama dengan hormon kortisol dan adrenal dalam mengatur reaksi
tubuh terhadap kondisi stres. Hormon ini juga memengaruhi cara otak merespons
berbagai peristiwa, seperti peningkatan detak jantung, memicu pelepasan glukosa ke
17
dalam darah, dan meningkatkan aliran darah ke otot (Putra dalam
https://www.sehatq.com/artikel/kelenjar-adrenal-si-penghasil-hormon-stres-hingga-
hormon-adrenalin).
2.3.7 Kelenjar Kelamin (gonad)
Gonad atau kelenjar seks atau kelenjar reproduksi adalah kelenjar endokrin yang
menghasilkan gamet (sel germinal) dari suatu organisme. Pada wanita, sel-sel reproduksi
adalah sel telur (ovum) dan pada laki-laki, sel-sel reproduksi adalah sperma. Gonad laki-laki,
testis, menghasilkan sperma dalam bentuk spermatozoa. Gonad wanita, indung telur,
menghasilkan sel telur. Kedua gamet ini, adalah sel-sel germinal haploid
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gonad).

Anatomi testis:

Gambar-. Anatomi testis


Sumber: http://eprints.undip.ac.id/50834/3/BAB_II.pdf

Testis berjumlah 2 buah, dengan bentuk ovoid, pipih dengan ketebalan ± 2,5 cm, berwarna
putih, terletak di dalam cavum skroti. Testis terletak di ekstra abdominal atau di luar perut.
Testis berada pada kantung scrotum kanan dan kiri. Pada umumnya, testis kiri letaknya lebih
rendah dibandingkan testis kanan. Ukuran testis rata – rata 4 x 3 x 2,5 cm, dengan berat ± 32
gram. (Adelati dalam http://eprints.undip.ac.id/50834/3/BAB_II.pdf).

Fisiologi testis:
Testis memiliki fungsi ganda, yaitu untuk memproduksi hormon yaitu androgen, testosteron,
dan dihidrotestosteron, serta memproduksi spermatozoa. Sekitar 80% dari massa testis terdiri

18
dari tubulus seminiferus. Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis.
Spermatozoa dibentuk dari sel germinal primitif di sepanjang dinding tubulus seminiferus. Di
dalam tubulus seminiferus,terdapat sel sertoli yang memiliki fungsi:
- Membantu sel germinal agar dapat berkembang dan menjadi dewasa.
- Mengirimkan sinyal untuk memulai spermatogenesis dan mempertahankan
perkembangan spermatid.
- Mengatur fungsi kelenjar pituitari
- Mengontrol spermatogenesis.
Di antara tubulus seminiferus, terdapat sel Leydig yang memproduksi testosteron dan
dihidrotestosteron yang merupakan hormon steroid yang berasal dari prekursor kolestrol.
Hormon ini akan disekresikan ke dalam aliran darah, terutama dalam bentuk terikat ke
protein plasma. Sebagian dari testosteron yang baru dibentuk mengalir ke lumen tubulus
seminiferus. tempat hormon ini berperan penting dalam produksi sperma.
Efek testosteron dapat dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu :
(1) Efek sebelum lahir
Untuk memaskulinisasi saluran reproduksi dan genetalia eksterna, serta mendorong turunnya
testis ke dalam skrotum,
(2) Efek pada jaringan
Spesifik seks setelah lahir, untuk mendorong pertumbuhan dan pematangan sistem
reproduksi pada masa pubertas, serta proses spermatogenesis dan memelihara saluran
reproduksi selama masa dewasa
(3) Membentuk dorongan seks saat pubertas dan mengontrol sekresi hormon
gonadotropin.
(4) Efek pada karakteristik seks sekunder
Untuk memicu pertumbuhan rambut pria,seperti janggut serta menyebabkan suara lebih berat
karena menebalnya lipatan pita suara dan mendorong pertumbuhan otot yang membentuk
pola tubuh pria.
(5) Efek non-reproduktif,
Untuk efek anabolik protein, mendorong pertumbuhan tulang saat pubertas, menutup
lempeng epifisis setelah diubah menjadi estrogen oleh aromatase dan memicu perilaku
agresif (Aziman dalam
http://eprints.undip.ac.id/46190/3/Milzam_Auzan_Aziman_22010111140162_Lap.KTI_Bab2
.pdf).

19
Anatomi ovarium:

Gambar-. Letak ovarium dalam tubuh wanita


Sumber: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/fungsi-ovarium.html

Gambar-. Anatomi ovarium


Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/ovarium/

Manusia mempunyai sepasang atau dua buah ovarium, yang terletak di kanan dan kiri
pinggul. Bentuk ovarium oval dengan ukuran panjang sekitar 4 cm, lebar 3 cm, serta diameter
2 cm. Pada umumnya, warna ovarium, abu kemerahan dengan struktur permukaan tidak rata.
Ovarium tersusun dari 3 lapisan utama, yaitu :
1. Bagian permukaan
Terdiri dari epitel kuboid selapis atau epitel germinal.
2. Korteks

20
Terletak setelah bagian permukaan. Sebagian besar korteks tersusun atas jaringan ikat. Pada
korteks terdapat sel folikel dan oosit.
3. Medulla
Merupakan bagian paling dalam dari ovarium, yang tersusun atas jaringan neorovaskular
(https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/fungsi-ovarium.html).

Fisiologi ovarium:
Ovarium mempunyai peranan dalam memproduksi ovum (sel telur) dan juga ovarium
memiliki fungsi sebagai kelenjar endokrin. Ovarium bisa menghasilkan dua hormon, yang
mempunyai fungsi paling penting dalam menjaga kesehatan reproduksi dan kesuburan.
Hormon itu adalah hormon estrogen dan hormon progesteron.
 Hormon Estrogen
Hormon estrogen merupakan hormon seks yang utama, sebagai perkembangan seksual
dan reproduksi. Estron mengarah pada hormon yang tersusun atas estrone, estradiol,
estiol.
Fungsi hormon estrogen, antara lain:
- Memberikan rangsangan perkembangan organ seks sekunder, seperti pertumbuhan
payudara, rambut kemaluan, dan ketiak.
- Mengatur siklus menstruasi dan pengendalian pertumbuhan dinding rahim selama
periode menstruasi.
- Membantu peran dalam pembentukan tulang dan juga pembekuan darah.
- Mempengaruhi kulit, rambut, selaput lendir, dan otot panggul.
 Hormon Progresteron
Hormon progresteron merupakan hormon golongan steroid yang mempunyai fungsi
penting berkaitan dengan siklus menstruasi, kehamilan, dan perkembangan embrio.

Fungsi progresteron, antara lain:


- Mengubah dinding endometrium rahim untuk mempersiapkan tempat bagi
pertumbuhan janin.
- Menurunkan respon kekebalan tubuh wanita selama terjadi proses pembuahan untuk
menyiapkan kehamilan.
- Bekerja sama dengan hormon prolaktin untuk mematangkan payudara agar dapat
memproduksi asi.

21
- Meningkatkan gairah seksual pada wanita.
- Membantu perkembangan saraf otak dan memiliki peran dalam perlindungan dan juga
pemulihan cedera jaringan otak dari kerusakan
(https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/fungsi-ovarium.html).
2.7.8 Kelenjar Pineal
Anatomi kelenjar pineal:

Gambar-. Anatomi pineal


Sumber: https://www.pelajaran.co.id/2018/04/pengertian-kelenjar-pineal-fungsi-letak-struktur-dan-bagian-
kelenjar-pineal-terlengkap.html

Kelenjar pineal merupakan bagian dari epithalamus yang terletak secara vertikal pada
tiga bagian otak, yaitu pada rostro-dorsal, dengan superior colliculus, di belakang dan di
bawah stria medullaris, dan di antara posisi lateral badan thalamus.
Kelenjar pineal berwarna abu-abu kemerahan, dengan ukuran sekitar 5–8 mm. Pada orang
dewasa, kelenjar pineal umumnya berukuran 5-9 mm, dengan berat 0,1 gram dengan bentuk
menyerupai biji pinus (https://www.pelajaran.co.id/2018/04/pengertian-kelenjar-pineal-
fungsi-letak-struktur-dan-bagian-kelenjar-pineal-terlengkap.html).

Fisiologi kelenjar pineal:


Fungsi utama kelenjar pineal yaitu memproduksi melatonin. Hormon melatonin ini
memiliki beberapa fungsi yang berhubungan dengan sistem saraf pusat, namun fungsi

22
utamanya untuk meregulasi siklus tidur. Produksi melatonin akan dipengaruhi oleh gelap
terang. Manusia umumnya memiliki siklus tidur yang teratur, yang disebut dengan irama
sirkadian. Siklus tersebut membuat mengantuk di saat tertentu dan saat itu juga sekresi
melatonin meningkat.
Kelenjar pineal berperan dalam meregulasi kerja kelenjar pituitary. Penelitian menyatakan
bahwa kelenjar pineal akan mempengaruhi sekresi hormon seks seperti Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) oleh kelenjar pituitari. Fungsi lain kelenjar
pineal yaitu membantu metabolisme obat (https://www.pelajaran.co.id/2018/04/pengertian-
kelenjar-pineal-fungsi-letak-struktur-dan-bagian-kelenjar-pineal-terlengkap.html).

2.3.9 Kelenjar Timus


Anatomi kelenjar timus:

Gambar-. Anatomi kelenjar timus


Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/kelenjar-timus/

Kelenjar Timus adalah suatu organ limfoid simetris bilateral yang terdiri atas dua
lobus berbentuk piramid, yang terletak di bagian anterior mediastinum superior.
Perkembangan timus yang maksimal dicapai kira-kira pada saat pubertas, dan timus
kemudian mengalami suatu proses involusi pelahan digantikannya parenkim oleh jaringan
lemak dan fibrosa yang lambat laun akan menurun fungsi imun pada masa dewasa (W.A
Newman, 2010 dalam Setiawan https://www.gurupendidikan.co.id/kelenjar-timus/).

23
Fisiologi kelenjar timus:
Kelenjar timus merupakan bagian penting dari sistem getah bening (sistem limfatik)
di dalam tubuh. Salah satu tugas penting kelenjar timus bagi kesehatan adalah memproduksi
sel darah putih yang disebut limfosit-T atau sel T.
Sel tersebut merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan
sel kanker dan mikroorganisme penyebab infeksi, termasuk berbagai macam virus, seperti
virus corona, yang masuk ke dalam tubuh.
Untuk menjaga kesehatan, limfosit-T dibantu limfosit-B. Limfosit-B diproduksi oleh
sumsum tulang belakang. Sel darah putih ini bertugas mendeteksi zat tertentu, benda asing,
dan mikroorganisme yang dianggap berbahaya di dalam tubuh, lalu memproduksi antibodi
untuk melawannya.
Selain sel limfosit-T, kelenjar timus juga memproduksi hormon thymosin yang
bertugas untuk menunjang kerja sel limfosit-T dalam melawan infeksi dan sel kanker.
Beberapa jenis hormon, seperti insulin dan melatonin (hormon pengatur tidur), juga
diproduksi oleh kelenjar ini, tapi jumlahnya hanya sedikit
(https://www.alodokter.com/fungsi-kelenjar-timus-dalam-sistem-kekebalan-tubuh).

24
BAB III
KESIMPULAN

1. Sistem endokrin merupakan jaringan kelenjar yang berperan penting dalam mengatur
banyak fungsi tubuh, seperti pertumbuhan sel, metabolisme, tumbuh kembang tubuh, dan
proses reproduksi.
2. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran yang menyalurkan
sekresi hormonnya langsung ke dalam darah.
3. Kelenjar endokrin dalam tubuh membentu suatu sistem yang disebut sistem endokrin
4. Kelenjar endokrin terdiri atas: Kelenjar hipotalamus, pituitari, tiroid, paratiroid,
pankreas, adrenal, pineal, dan timus.
5. Hipotalamus merupakan pusat kendali saraf untuk semua sistem endokrin yang memiliki
fungsi utama homeostasis, yaitu memastikan dan mempertahankan semua sistem tubuh
berjalan stabil, serta menghasilkan hormon-hormon yang mengendalikan produksi
hormon dikelenjar pituitari.
6. Kelenjar pituitari berperan utama dalam pengaturan fungsi metabolisme diseluruh tubuh,
dengan menghasilkan hormon pertumbuhan, kortikotropin, tirotropin, prolaktin, glutein,
vasopressin, dan oksitosis.
7. Fungsi utama kelenjar tiroid adalah memproduksi hormon tiroid dan kalsitonin. Hormon
tiroid antara lain mempengaruhi suhu tubuh, penyerapan zat, kekuatan detak jantung
daya konsentrasi, gerak reflek, dll. Hormon kalsitonin berfungsi mengatur kadar kalsium
darah, pembentukan tulang, dan menurunkan pelepasan kalsium tulang.
8. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid yang berfungsi mengatur kadar
kalsium dalam darah, merangsang rearbsobsi kalsium pada ginjal, meningkatkan
arbsorbsi kalsium pada usus halus.
9. Kelenjar pankreas terletak di belakang lambung, Memiliki fungsi eksokrin
(menghasilkan enzim amilase, lipase, tripsin, dan kimotripsin) dan fungsi fungsi
endokrin (menghasilkan insulin dan glukagon) yang menyeimbangkan kadar gula darah
dan energi.
10. Kelenjar adrenal menghasilkan hormon kortisol, aldosteron, adrenalin, noradrenalin,
antara lain berperan dalam kontrol metabolisme, pengendalian tekanan darah, reaksi
tubuh terhadap stress, melepas gula menjadi energi, dll.
11. Kelenjar kelamin (gonad) terdiri dari testis pada pria dan ovarium pada wanita.

25
12. Testis menghasilkan hormone testosteron, androgen, dan dihidrotestoseron, serta
memproduksi spermatozoa. Sedangkan ovarium menghasilkan hormon esterogen dan
progestero yang berperan dalam siklus menstruasi kehamilan dan perkembangan embrio.
13. Kelenjar pineal memproduksi melatonin yang berfungsi meregulasi siklus tidur.
14. Kelenjar timus memproduksi hormon thymosin yang bertugas menunjang kerja sel
limfosid-T dalam melawan infeksi dan sel kanker.

26
DAFTAR PUSTAKA

Adelati, S. 2016, http://eprints.undip.ac.id/50834/3/BAB_II.pdf


Adiningtyas, Riezma. 2013. https://id.scribd.com/doc/189526823/Anatomi-Fisiologi-
Kelenjar-Paratiroid
Dedyfit. 2013. https://id.scribd.com/doc/171412395/Anatomi-Fisiologi-Kelenjar-Pituitary
Desi, Vertilia. 2013. https://id.scribd.com/doc/142237998/Anatomi-Pankreas
Prameswari, Nila. 2015.
https://www.academia.edu/9232566/Anatomi_Fisiologi_Pankreas_dan_Sistem_Endokrin
Putra, Arif. 2020. https://www.sehatq.com/artikel/kelenjar-adrenal-si-penghasil-hormon-
stres-hingga-hormon-adrenalin
Savitri, Tania; Puji, Aprinda. 2020. https://hellosehat.com/saraf/fungsi-hipotalamus-adalah-
bagian-otak/
Setiawan. https://www.gurupendidikan.co.id/kelenjar-timus/
Shabrina, Andisa. 2020. https://hellosehat.com/pencernaan/pencernaan-lainnya/fungsi-
pankreas-dalam-tubuh/
Sielma. https://id.scribd.com/doc/190560342/ANATOMI-HIPOTALAMUS
Tan, Leny. 2020. https://www.sehatq.com/artikel/seberapa-penting-fungsi-kelenjar-tiroid-ini-
jawabannya
Wulandari.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/5/%285%29%20BAB%20II
%20Hormon%20hipotalamus%20dan%20Hipofisis.pdf
https://images.app.goo.gl/R1jYbjCZuN3NUwp7A
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin
https://www.halodoc.com/artikel/7-fungsi-sistem-endokrin-yang-harus-diketahui
https://www.alodokter.com/Kelenjar-Endokrin-Sutradara-di-Balik-Tumbuh-Kembang-Fisik-
Manusia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_endokrin
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Endocrine_system
https://www.pelajaran.co.id/2018/11/pengertian-kelenjar-pituitari-fungsi-dan-struktur-bagian-
kelenjar-pituitari-hipofisis-lengkap.html
https://docplayer.info/31605320-Sistem-endokrin-eryati-darwin-fakultas-kedokteran-
universitas-andalas.html

iii
https://www.masyog.com/2019/05/jenis-dan-fungsi-hormon-pada-kelenjar.html?m=1
https://www.sehatq.com/artikel/kelenjar-adrenal-si-penghasil-hormon-stres-hingga-hormon-
adrenalin
http://digilib.uinsby.ac.id/15869/16/Bab%2013.pdf
https://www.ruangbiologi.co.id/fungsi-kelenjar-adrenal/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gonad
http://eprints.undip.ac.id/46190/3/
Milzam_Auzan_Aziman_22010111140162_Lap.KTI_Bab2.pdf
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/fungsi-ovarium.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/ovarium/
https://www.pelajaran.co.id/2018/04/pengertian-kelenjar-pineal-fungsi-letak-struktur-dan-
bagian-kelenjar-pineal-terlengkap.html
https://www.alodokter.com/fungsi-kelenjar-timus-dalam-sistem-kekebalan-tubuh

iv

Anda mungkin juga menyukai