Anda di halaman 1dari 5

UPAYA PENGENDALIAN TENAGA KERJA ASING MASUK KE

INDONESIA
EFFORTS TO CONTROL FOREIGN LABOR INTO INDONESIA

ALIF RIZKY RAMADHANI


Manejemen, Ekonomi Bisnis
2101026187
Email: alipu2233@gmail.com

Abstract : The purpose of this study is to find out how the Indonesian government makes
regulations in the form of laws, the aim is of course to regulate how foreign workers enter
Indonesia. The reason why Indonesia makes laws so that foreign workers do not act arbitrarily
that can harm other people. To research this workforce, Indonesia makes laws by carrying out
laws, namely, among others, Primary, Secondary and Tertiary laws. Seeing the control of
foreign workers entering Indonesia, therefore Indonesia must strengthen the rules that have been
applied so that foreign workers do not underestimate these rules so that foreign workers can
comply with this country's regulations. The government is not weak and the authorities are
authorized to pay attention to foreign workers so that they are not arbitrary to carry out negative
activities. As long as in the territory or area of this republic, the things that are done by foreign
workers are not against the rules of the laws of the Republic of Indonesia which are related to
the rules of foreign workers in Indonesia.
Keywords: Implementation of regulations for foreign workers
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara pemerintah Indonesia
membuat peraturan dengan bentuk undang-undang tujuannya tentu untuk mengatur bagaimana
tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. Penyebab indonesia membuat uundang-undang agar
tenaga kerja asing tidak berbuat seenaknya yang dapat merugikan orang lain.untuk meneliti
tenaga hal ini indonesia membuat undang-undang dengan melakukan hukum-hukum yaitu
antarab lain adalah hukum Primer, Sekunder dan hukum Tersier dengan cara ini kita bisa
melihat pengendalian tenaga kerja asing masuk di indonesia maka dari itu indonesia harus
memperkuat aturan yang telah diterapkan agar tenaga kerja asing tidak meremehkan aturan
tersebut sehingga tenaga kerja asing itu dapat mematuhi peraturan negara ini. Pemerintah tidak
lemah serta pihak yang berwajib yang berwenang untuk memperhatikan tenaga kerja asing agar
tidak sembarang untuk melakukan aktifitas yang berupa negatif. Selama di wilayah atau daerah
republik ini hal-hal yang di lakukan tenaga kerja asing tidak melawan aturan undang-undang
negara republik indonesia yang terhubung tentang aturan tenaga kerja asing di indonesia.
Kata kunci: Penerapan praturan untuk tenaga kerja asing

A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Globalisasi juga menghadirkan suatu fenomena yang disebut borderless
dimana keadaan tersebut mengaburkan batas negara sehingga jarak dan batas antar
negara sudah bukan merupakan hal yang dianggap kompleks keberadaannya.
Adanya fenomena borderless ini pun dibarengi dengan semakin mudahnya
sesorang apabila ingin berpindah tempat dari satu negara ke negara lain.
Perpindahan manusia atau yang sering disebut dengan istilah migrasi.erpindahan
manusia tersebut, salah satunya adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf
kehidupan ekonomi yang lebih sejahtera. Sehingga mereka menjadi imigran
legal dengan status tenaga kerja asing untuk memperbaiki kesejahteraan
hidup di negara lain. Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia
kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat.2 Sedangkan tenaga kerja asing adalah tiap orang bukan
warga negara Indonesia yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.

Rumusan Masalah:
Berdasarkan permasalahan-permasalahan faktual (factual problems) yang terjadi
terkait terjadinya disparitas kuantitas TKA antara kemenkumham dan Kemenaker, serta
maraknya orang asing yang melakukan pelanggaran keimigrasian terkait izin tinggal,
tujuan kedatangan, dan yang lainnya, maka peneliti merumuskan permasalahan tersebut
pada bagaimana pengaturan regulasi perundang-undangan terkait TKA dan bagaimana
optimalisasi pengawasan dan pengendalian TKA yang dilakukan instansi terkait.

Tujuan Penelitian
Tulisan ini diangkat untuk mengetahui regulasi peraturan terkait TKA dan
mekanisme pengawasan dan pengendalian TKA yang dilakukan instansi terkait.

Manfaat penelitian
Mengetahui bagaimana pemerintah mengendalikan tenaga kerja asing masuk di
Indonesia dalam perekonomian dan social.

Teori
Teori yang dilakukan memakai hukum negara Indonesia yang sdh di atur oleh
presiden untuk membatasi tenaga kerja asing di indonesia

B. METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, dengan


menganalisis dan membandingkan norma hukum yang tertulis dengan norma hukum
yang berlaku di masyarakat (implementasinya) (Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji,
2021:13). Penelitian ini fokus pada kajian terhadap data sekunder yang mencakup:
a. Bahan Hukum Primer berupa peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan antara lain: UU No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja, PP
No. 34 Tahun 2021 tentang Pengunaan Tenaga Kerja Asing, dan Permenaker
No. 8 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun
2021 serta Permen Hukum dan HAM No.11 Tahun 2020 tentang Larangan
Sementara bagi Orang Asing Masuk Wilayah NKRI, Permen Hukum dan HAM
No.26 tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal di Era New Normal. 27 Tahun
2021 tentang Larangan Orang Asing Masuk Wilayah NKRI Saat Darurat PPKM.

b. Bahan Hukum Sekunder berupa bahan pustaka: buku, artikel, hasil dan data
penelitian terkait ketenagakerjaan di Indonesia.
c. Bahan Hukum Tersier berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia. seluruh data
tersebut di atas dikumpulkan dan diolah serta dianalisis secara kualitatif untuk
mendapatkan pemahaman gejala yang diteliti melalui penggunan logika deduktif
dengan menempatkan peraturan perundang-undangan sebagai premis mayor
serta fakta-fakta sebagai premis minor

C. PEMBAHASAN
Direktorat Jenderal Imigrasi memiliki 3 fungsi utama (dikenal Tri Fungsi
Imigrasi) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu: Pelayanan Masyarakat,
Penegakkan Hukum dan Keamanan, dan Fasilitator Pembangunan Ekonomi
(Permenkumham RI. No. 29 Tahun 2015), sebagai bentuk tindak lanjut dalam
melakukan pengawasan terhadap kegiatan orang asing di wilayah Indonesia maka
dibentuklah Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) di pusat dan wilayah.
9Eksistensi TKA di Indonesia, juga merupakan bagian dari tugas pengawasan yang
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen. Imigrasi) terkait orang asing. Pada
penutup tahun 2016, Ditjen.

Imigrasi menggelar operasi Pengawasan Orang Asing (POA) dalam rangka


penertiban dan pengamanan malam tahun baru. Target dari kegiatan yang dilaksanakan
pada tanggal 31 Desember ini adalah tempat hiburan malam yang diduga memfasilitasi
kegiatan Orang asing yang dilakukan secara illegal. Operasi POA ini digelar di Wilayah
DKI Jakarta, serta beberapa wilayah lain yang dilaksanakan oleh Direktorat
Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian serta Kantor Imigrasi. Dalam operasi
tersebut telah diamankan ratusan Orang Asing yang diduga melakukan pelanggaran
keimigrasian, Diitjen Imigrasi telah mengamankan 76 perempuan berkewarganegaraan
China berusia 18 - 30 tahun yang melakukan kegiatan sebagai terapis pijat, pemandu
lagu serta Pekerja Seks Komersial (PSK) yang bertarif mulai dari Rp. 2.800.000 (dua
juta delapan ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah). Selain
mengamankan 76 Orang Asing, juga diamankan barang bukti berupa 92 buah paspor
kewarganegaraan China, Kwitansi/ bukti pembayaran, uang kurang lebih sejumlah
Rp.15.000.000,- (lima belas Juta Rupiah), telepon genggam, tas, pakaian dalam, dan alat
kontrasepsi.

trasepsi. Selain Ditjen Imigrasi, beberapa kantor Imigrasi juga menggelar Operasi
serupa, diantaranya :
1. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan mengamankan 10 (sepuluh)
Orang Asing dari berbagai kewarganegaraan sepert Itali, India, Perancis,
Guinea, China, Australia.
2. Kantor Imigrasi Kelas I khusus Soekarno Hatta mengamankan 5 (lima) Orang
Asing yang terdiri dari 4 (empat) warga Negara China dan 1 (satu ) Warga
Negara Korea selatan.
3. Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat mengamankan 11 (sebelas) Orang asing
yang terdiri dari 6 (enam) Warga India dan 5 (lima) warga negara Nigeria.
4. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat mengamankan 11 (sebelas) Orang
asing yang mayoritas berkewarganegaraan China sejumlah 8 (delapan), 2 (dua)
warga negara Hongkong, dan 1 (satu) warga Negara Malaysia.
5. Kantor Imigrasi Jakarta Utara mengamankan 2 (dua) Warga negara China.
6. Kantor Imigrasi kelas I khusus Surabaya mengamankan 7 (tujuh) Warga negara
China.
7. Kantor Imigrasi Sorong mengamankan sejumlah 3 (tiga) Warga negara China.

Sehingga Orang Asing yang telah terjaring dalam Operasi POA berjumlah 125
(seratus dua puluh lima), mereka diduga melanggar Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2011 tentang Keimigrasian, Pasal yang dilanggar bervariasi mulai dari overstay, tidak
dapat menunjukkan paspor ketika diminta petugas (Pasal 116), hingga penyalahgunaan
Izin Tinggal Keimigrasian (Pasal 122). Saat ini Orang Asing tersebut masih dalam tahap
pemeriksaan oleh Penyidik Imigrasi, mereka dapat dikenakan Tindakan Administratif
Keimigrasian (TAK) berupa membayar biaya beban/denda, Deportasi dan penangkalan
maupun sanksi pidana dengan ancaman pidana penjara Maksimal 5 (lima) tahun
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian

Menurut data Kantor Imigrasi Bandung tercatat ada 178 warga China yang bekerja
di sektor konstruksi seperti pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, semua
pekerja memiliki dokumen resmi untuk bekerja di Indonesia. Namun, tidak semua
warga negara asing patuh kepada peraturan imigrasi. Dari data yang mereka miliki,
Imigrasi Bandung kerap mendeportasi warga asing yang bermasalah yang pada
umumnya karena melakukan pelanggaran imigrasi, seperti berdagang, padahal, mereka
menggunakan visa kunjungan, atau melakukan tindak pidana ringan.

D. PENUTUP
Di negara Indonesia adalah negara hukum yang mempunyai banyak aututan
atau yang biasa yang di sebut UUD Undang-undang Negara Republik
Indonesia.sehingga seluruh aturan HAM atau seluruh masyarakat Indonesia harus
mengikuti aturan Undang-undang yang ada.bahkan prosedur warga negara asing masuk
ke Indonesia yang yang ingin berja harus mematuhi aturan atau Undang-undang tentang
masuknya negara asing yang sudah di sahkan oleh pemerintah Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat jenderal imigrasi kementrian hukum dan ham RI. (2019). Imigrasi orang
asing. Diakses melalui
http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/beritautama/1238-ratusan-orang-asing-
terjaring-operasipengawasan-orang-asing

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan


Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, Pasal 194
dan Pasal 195 ayat (1).
Pasaribu, I. (2017). Kebijakan hukum pidana (penal policy) dalam pemberantasan
tindak pidana korupsi (tinjauan analisis terhadap system pembebanan pembuktian dan
sanksi dalam UU No. 31 tahun 1999 Jo UU No. 20 Tahun 2001. Di akses melalui
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/40095/057005009.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
Jazuli, A. (2018). Eksistensi tenaga kerja asing di Indonesia dalam perspektif hukum
keimigrasian . Jurnal ilmiah kebijakan hukum, 12(1), 89-105. doi:
https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/kebijakan/article/view/372

Anda mungkin juga menyukai