Anda di halaman 1dari 6

E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ISBN : 978-623-7986-21-8

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG, 24 AGUSTUS 2021

Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng ( Used Cooking Oil) sebagai Produk


Sampingan UKM di Desa Wates, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali

Falikhatun1, Salamah Wahyuni2, Muthmainah3 , Muhammad Cholil4


1
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret
2
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret
3
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret
4
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret
e-mail: falie.feuns17@gmail.com

Abstrak— Minyak jelantah (used cooking oil) Dalam kehidupan sehari-hari sebagian dari
adalah minyak limbah yang berasal dari berbagai masyarakat dengan alasan penghematan menggunakan
jenis minyak goreng seperti minyak jagung, minyak kembali minyak jelantah untuk memasak, padahal
sayur, minyak samin, dan sebagainya. Apabila pemakaian berkali-kali minyak goreng akan menimbulkan
ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah masalah bagi kesehatan. Pemanasan minyak goreng
mengandung senyawa-senyawa yang bersifat dengan suhu tinggi akan membentuk senyawa-senyawa
karsinogenik yang terbentuk selama proses karsinogenik yang dapat memicu penyakit kanker
penggorengan dan asam lemak tak jenuh, sehingga (Mujadin, Jumianto, & Puspitarini, 2014). Penurunan
pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat mutu minyak goreng sesudah digunakan ditandai dengan
merusak kesehatan. Salah satu produk sampingan munculnya bau tidak sedap, warna yang tidak jernih
UKM di Desa Wates, Kecamatan Simo, Kabupaten bahkan coklat kehitaman, dan berbusa. Minyak jelantah
Boyolali ini adalah minyak jelantah. Selama ini, ini mengandung akrilamida, radikal bebas, dan asam
limbah minyak goreng hanya dibuang dengan lemak trans (lemak jenuh yang menggemukkan), terlebih
percuma, padahal minyak jelantah ini dapat jika warnanya sudah kecoklatan, dan teksturnya kental
dimanfaatkan untuk produk lain. Hasil pengabdian (Anastasia, 2018 dalam Jamilatun, Sitophyta, & Amelia,
kepada masyarakat (PKM) ini menyimpulkan bahwa 2020).
pemanfaatan limbah minyak goreng (used cooking oil) Selanjutnya hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
sebagai produk sampingan yang meliputi sabun dan (PKM) yang dilakukan oleh Falikhatun, Salamah,
lilin memiliki prospek yang cukup menguntungkan. Muthmainah, & Cholil (2021) menyimpulkan secara
keseluruhan UMKM yang ada di Kecamatan Simo,
Kata kunci— desa wates; poduk sampingan; used Kabupaten Boyolali akan tertinggal dengan perusahaan
coking oil. swasta karena bebarapa hal yaitu kualitas sumber daya
manusia masih rendah, peralatan yang digunakan masih
I. PENDAHULUAN manual, akses pasar dan permodalan sangat terbatas, dan
Minyak goreng dikenal sebagai salah satu komoditas belum adanya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah
sembilan bahan pokok atau sembako oleh masyarakat dari hasil UKM sebagai produk sampingan.
Indonesia. Sebagai kebutuhan pokok, minyak goreng Salah satu usaha rumahan yang dilakukan oleh
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia terutama masyarakat di Kecamatan Simo adalah UKM Belut dan
untuk menggoreng makanan. Memiliki jumlah rumah Kripik Singkong. Usaha yang dikelola oleh ibu Siti
tangga sebesar 65,5 juta, Indonesia tercatat sebagai salah Listiayani juga diawali dengan keprihatinan dia terhadap
satu negara dengan tingkat konsumsi minyak goreng banyaknya belut yang muncul di sawah-sawah ketika
paling banyak di dunia. Hasil publikasi Indonesia musim hujan dan banyaknya daun singkong yang kurang
Oilseeds and Products Annual (2019) menyebutkan dimanfaatkan. Ketersediaan belut dan daun singkong yang
bahwa konsumsi minyak goreng rumah tangga di melimpah menjadi ibu Listiyani berfikir untuk dijadikan
Indonesia mencapai 13 juta ton. Konsumsi tersebut peluang usaha, maka mulai tahun 2016, bersama dengan
merupakan yang terbesar di dunia. Data konsumsi minyak keluarga dan tetangga-tetangga di sebelah rumahnya
goreng dunia dari United States Departmen of Agriculture mencoba untuk mengelola belut dan daun singkong
atau USDA menunjukkan negara pengguna minyak tersebut menjadi keripik. Awalnya, usaha ini hanya
goreng paling banyak pada 2019 adalah Indonesia, India, dinikmati oleh tetangga sekitar juga, namun lama
China, dan Malaysia. Besar konsumsinya, besar pula kelamaan usaha ini terus bekembang sampai saat ini.
limbah minyak gorengnya. Minyak yang sudah habis Selain menghasilkan produk utama yaitu Keripik Belut
pakai menjadi limbah berupa minyak jelantah. dan Keripik Daun Singkong, usaha ini juga menghasilkan
Kebanyakan berupa limbah minyak goreng bekas pakai limbah dalam bentuk minyak jelantah (used cooking oil).
rumah tangga dan industri di Indonesia (Kompas, 7 April Selama ini limbah minyak jelantah tersebut belum
2020). dimanfaatkan secara produktif. Hasil wawancara awal

162
menyatakan bahwa belum ada gagasan yang muncul mutu
untuk pemanfaatan minyak jelantah ini. Oleh karena itu, produk
tujuan pengabdian ini adalah untuk memanfaatkan limbah
minyak goring menjadi produk yang bernilai jual 4. Produk
(marketable), sehingga mampu meningkatkan pendapatan Jenis Belut daun singkong
UKM. Jumlah Tidak tentu
Hasil pengamatan di lapangan dan wawancara
Spesifikasi Merupakan produk manual
mendalam (in-depth interview) dengan beberapa UKM
mengungkapkan sebenarnya banyak hal yang harus 5. Manajemen
dikembangkan untuk lebih memberdayakan usaha di desa Production Produk selalu ready karena untuk
Wates Kecamatan Simo. Usaha yang dijalankan selama planning menyediakan kebutuhan
ini hanya sebatas pengetahuan dan pemikiran yang sangat reseller
sederhana, misalnya, daun singkong hanya dibuat sayur, Accounting- Tidak ada
karena produk itu yang mudah dibuat. Selanjutnya mereka
Bookkeeping
juga tidak pernah berfikir tentang pemanfaatan minyak
goreng bekas sebagai bahan untuk produk sampingan, Auditing Tidak pernah ada auditing
sehingga minyak jelantah ini hanya dibuang saja. Berikut Perpajakan Balum membayar pajak
hasil wawancara terkait dengan aspek bisnis salah satu Pola
UKM di desa Wates, kecamatan Simo, kabupaten manajemen Kekeluargaan
Boyolali. HKI Belum ada HKI
Tidak ada catatan inventory yang
Tabel 1. Uraian kondisi sekarang aspek bisnis UKM Inventory jelas walaupun persediaan
Kripik Belut Daun Singkong di Desa Wates, Kecamatan
Simo, Kabupaten Boyolali selalu tersedia
6. Pemasaran
Aspek Bisnis Uraian kondisi eksisting UKM Pasar Wilayah solo raya
UKM Kripik Belut Daun Singkong Teknik online melalui reseller, instagram,
1. Bahan Baku Daun Singkong pemasaran whatsap, fb
Bawang merah & putih,
Garam, Penyedap rasa. Harga jual
Tepung Beras produk Rp. 5.000/ bungkus
Tepung Tapioka Konsumen Lokal dan luar daerah
Telur 7. SDM Masih produktif
Kualifikasi
Minyak dan Jumlah tenaga kerja 1 orang
Perasa Pedas jumlah
Kontinyu, mudah didapatkan dari Peluang
Suplai warga sekitar. training Belum ada
Mutu Terkontrol sendiri 8. Fasilitas
Alternatif Selama ini masih memanfaatkan Ruang
sumber daun singkong sekitar administrasi Belum ada
Kripik Belut Daun Singkong (80- Ruang Sudah ada tapi belum tertata
2. Produksi 150 bungkus/ hari ) produksi sehingga membutuhkan desain
±3 kg singkong mentah per hari layout khusus untuk memudahkan
Manual, terdiri dari kompor, alat rantai produksi
Peralatan pemotong manual (pisau), Ruang
tempat menjemur, wajan, ember, penyimpanan Belum ada
solet, bagor, timbangan, dan Show room Rumah sendiri
alat pemeras manual. Akses ke
Kapasitas Rata-rata seminggu ±21 kg bahan jalan raya Baik
In process Listrik 900 W
control Terkendali Telekomuni-
Kemasan Memakai alat pres, logo kasi HP
Nilai Finansial
investasi Menjanjikan
Modal Sendiri
3. Proses
Cash-flow Belum ada
Lay-out Kurang tertata dengan baik Sertifikasi
Jaminan Terjamin Halal Belum ada

163
Sumber: Hasil wawancara dengan Pengelola Usaha 25
Januari 2021

Di antara banyak kekurangan tersebut, menurut


mereka yang paling mendesak adalah pemenuhan
kebutuhan sehari-hari yang sangat beragam, namun belum
tercukupi karena adanya bencana covid 19. Masalah utama
yang dirasakan adalah bagaimanakah memanfaatkan
limbah minyak goreng untuk meningkatkan omzet
penjualan, terutama dari produk sampingan yang
seharusnya dapat digunakan untuk menambal penghasilan
yang semakin lama semakin berkurang?
II. METODE PELAKSANAAN
Gambar 1. Koordinasi dengan UMKM
Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM)
dilakukan dengan metoda Participatory Rural Appraisal
(PRA). Metoda ini mengedepankan proses pendampingan
secara partisipatif dari seluruh UKM yang menjadi mitra
dalam pengabdian. Selanjutnya implementasi
pendampingan ini dilakukan oleh tim pengabdian dibantu
oleh 2 orang mahasiswa tingkat akhir dalam bentuk
pendampingan manajemen keuangan dan akuntansi
sederhana termasuk perhitungan harga pokok produksi
dan diteruskan dengan konsultasi dengan Tim
Pengabdian.
Adapun tahapan yang dilakukan dalam PKM ini
meliputi:
1. Tahapan Persiapan
Tahapan ini dilakukan mulai bulan Maret 2021,
yaitu pembentukan tim pendamping pengabdian
kepada masyarakat disertai dengan penjelasan Gambar 2. Koordinasi dengan Aparat Desa Wates
tentang tupoksi untuk masing-masing pendamping.
Pada tahapan ini juga dirancang materi yang akan 3. Pelaksanaan Percobaan Pembuatan Sabun Dan Lilin
digunakan sebagai pedoman pelatihan pembuatan Percobaan pembuatan sabun dilakukan oleh
sabun dan lilin dari minyak jelantah. salah satu UKM yaitu UKM Keripik Daun Singkong
Selain itu juga disusun materi kewirausahaan yang berada di desa Wates di bawah arahan Tim
yang akan digunakan sebagai bahan untuk Pengabdian Kepada Masyarakat FEB UNS.
disampaikan pada saat pelatihan pembuatan sabun
dan lilin dari minyak jelantah. Tujuan penyampaian
materi ini untuk meningkatkan motivasi dalam
mencari peluang-peluang usaha baru.
2. Tahapan Koordinasi
Tahapan koordinasi dengan UMKM diawali
dengan komunikasi via Whats App (WA), dan
dilanjutkan dengan koordinasi langsung di desa
Wates. Selanjutnya koordinasi juga dilakukan dengan
aparat Desa Wates, Kecamatan Simo, Kabupaten
Boyolali.

Gambar 3. Proses Pembuatan Sabun dari limbah


minyak goreng

164
7. Sumbu dari benang katun
8. Tusuk gigi

Langkah-langkah pembuatan:
1. Panaskan minyak jelantah yang sudah disaring dan
lilin batangan yang sudah diserut (perbandingan
minyak dan lilin 1:1, misalnya 100 ml minyak
dengan 100 gr lilin), dan crayon (secukupnya)
dalam wajan hingga meleleh lalu matikan kompor
2. Masukkan sedikit molto untuk menambah aroma
3. Siapkan gelas yang sudah dipasang sumbu dan tusuk
Gambar 4. Mencampur bahan-bahan pembuatan gigi , dan tuangkan adonan yang sudah menyatu ke
sabun dari limbah minyak dalam gelas dalam keadaan panas
4. Diamkan selama 48 jam
Adapun bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan
dalam pembuatan sabun dan lilin dari limbah minyak Hasil dari percobaan pembuatan sabun dan lilin
goring (jelantah) adalah sebagai berikut: nampak seperti gambar berikut:
Bahan sabun dari minyak jelantah:
1. Minyak jelantah 500 ml
2. Arang ditumbuk kasar dimasukkan kedalam minyak
satu hari sebelum dibuat sabun
3. Soda api 82,46 gr
4. Rebusan Air pandan 171 gr
5. pewangi (optional)
6. pengaduk kayu
7. hand mixer
8. saringan jus
9. gelas takar
10. timbangan
11. wadah plastik untuk mengaduk tahan panas (jangan
gunakan alumunium karena berbahaya)
12. cetakan tahan panas Gambar 5. Hasil produk dari minyak Jelantah berupa
13. masker, dan sarung tangan sabun dan lilin

Selanjutnya langkah-langkah pembuatan: III. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. masukkan rebusan air pandan yang sudah disaring ke Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
dalam wadah dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan awal
2. masukkan soda api kedalam air pandan dilakukan dengan Sosialisasi tentang pemanfaatan limbah
3. jangan memasukkan air ke soda api, tapi masukkan minyak goreng (jelantah) kepada UKM di lingkungan
soda api ke air. Jadi air dulu baru soda api Desa Wates, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
4. aduk dengan sendok kayu sampai benar-benar larut, Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Juli 2021 di
dinginkan sampai adonan sesuai dengan suhu Balai Desa Wates, dan dihadiri oleh Tim PKM FEB UNS,
ruangan (lebih kurang lima menit) aparat desa Wates, beberapa kepala dusun (kadus) dan
5. setelah itu masukkan minyak jelantah yang sudah UKM dilingkungan desa Wates, Kecamatan Simo,
dingin, lalu disaring dan diaduk dengan sendok kayu, Kabupaten Boyolali.
kemudian dilanjutkan dengan menggunakan hand
mixer sampai kekentalan menyerupai mayonase
6. kemudian masukan pewangi (jika perlu) untuk
menambah keharuman dan pewarna (untuk
memepercantik penampilan)
7. tuang kedalam cetakan yang sudah disiapkan
8. diamkan sabun semalaman
9. setelah itu diamkan selama 3 - 4 minggu baru bisa
dipakai

Bahan Lilin Minyak Jelantah:


1. Minyak goreng bekas
2. Crayon bekas
3. Molto Gambar 6. Peserta Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa
4. Lilin batangan Wates, Simo, Boyolali
5. Kompor Selanjutnya dalam kegiatan ini juga diberikan
6. Gelas transparan bekas atau kaleng bekas kuisioner kepada UKM yang hadir untuk memperoleh

165
data tentang profile UKM dan mengidentifikasi masalah Agenda terakhir adalah demontrasi pembuatan sabun
yang dihadapi, cara pemasaran produk yang sudah dan lilin dari limbah minyak goreng yang dipimpin oleh
dilakukan, bantuan yang sudah pernah diperoleh, sumber salah satu UKM desa Wates yang sebelumnya telah
pemberi bantuan dan harapan usaha ke depan. Hasil diberikan pelatihan oleh Tim PKM FEB UNS. Hasil PKM
analisis deskriptif terkait dengan profil UKM Desa Wates adalah produk sabun yang dapat dimanfaatkan untuk
dapat dijelaskan antara lain lama usaha antara 2- 3 tahun, mengepel lantai atau mencuci peralatan lain yang tidak
jumlah karyawan rata-rata 2-3 orang, dan rata-rata digunakan untuk makan dan minum. Sabun ini juga tidak
pendapatan per bulan Rp 2.500.000,00 (dua juta lima ratus bisa digunakan untuk mandi. Adapun produk yang kedua
ribu rupiah). Beberapa masalah yang dihadapi antara lain adalah Lilin yang bisa dimanfaatkan ketika mengepak
keterbatasan modal, akses pasar, masalah perijinan usaha, produk dalam plasttik selain untuk penerangan, ketika
dan belum adanya bantuan. Terakhir harapan UKM adalah lampu mati.
ingin mengembangkan usaha yang lebih sukses.
Tahapan berikutnya penyampaian materi tentang
Kewirausahaan yang dilakukan oleh Tim PKM FEB UNS
yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dalam
berwirausaha dan membuka cakrawala berfikir out of the
box, sehingga dapat meningkatkan produktifitas UKM.

Gambar 8. Demo Pembuatan Sabun dan Lilin oleh


UKM
Ketika dilakukan demo pemenfaatan limbah minyak
goreng menjadi sabun dan lilin, antusiasme peserta sangat
tinggi bahkan ada salah satu UKM yang berbisnis bahan-
bahan material bangunan bersedia untuk menerima produk
Gambar 7. Penyampaian Materi Kewirausahaan dari hasil kreatifitas UKM Desa Wates tersebut.
Tim PKM FEB UNS

Gambar 13. Antusiasme warga untuk melihat demo pembuatan produk dari limbah minyak

166
Selanjutnya apabila dihitung harga pokok produksi sabun Menengah berbasis Dana Desa. Abdi Laksana:
dapat ditunjukkan pada table berikut: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat , 2 (1),
133-139.
Tabel 2. Perhitungan Harga Pokok Produksi
Indonesia, A. P. (2020, April 7). Nilai Ekonomi Jelantah
Bahan-bahan Harga /produksi Indonesia di Pasar Dunia . Diambil kembali dari
(Rp) Kompas: https://aprobi.or.id/2020/04/07/nilai-
Limbah Minyak Goreng 0 ekonomi-jelantah-indonesia-di-pasar-dunia/
Daun Pandan 2.000,00
Soda Api 5.000,00 Jamilatun, Sitophyta, & Amelia. (2020, November 21).
Molto (pewangi) 2.500,00 Pemanfaatan minyak jelantah untuk pembuatan
Pewarna 2.500,00 lilin sebagai alternatif mengatasi limbah
Jumlah 12.000,00 domestik dan meningkatkan nilai tambah.
Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian
Hasil perhitungan harga pokok produksi secara kepada Masyarakat , 49-56.
keseluruhan berjumlah Rp 12.000,00 (Dua Belas Ribu
Rupiah) dan menghasilkan jumlah produk sebanyak 12 Mujadin, A., Jumianto, S., & Puspitarini, R. (2014).
buah, artinya harga pokok produksi per satuan sebesar Rp Pengujian Kualitas Minyak Goreng Berulang
1.000,00 (Seribu Rupiah). Apabila jumlah produk terjual Menggunaka Metode Uji Viskosit dan Perubahan
dengan harga per satuan Rp 1.500,00 (Seribu Lima Ratus Fisis. Jurnal Al-Azhar Indonesia Sains dan
Rupiah), maka jumlah pendapatan yang dihasilkan sebesar Teknologi , 2 (4), 229-233.
12 x Rp 1.500,00 = Rp 18.000,00 (Delapan Belas Ribu
Rupiah). Hal itu menunjukkan bahwa jumlah laba kotor United States Department of Agriculture: Foreign
yang didapatkan sebesar Rp 18.000,00 – Rp 12.000,00 = Agricultural Services (2019) Indonesia Oilseeds
Rp 6.000,00 atau sebesar 50%. and Product Annual,
https://www.fas.usda.gov/data/indonesia-oilseeds-
and-products-annual-3

IV. SIMPULAN
Hasil pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini
menyimpulkan bahwa pemanfaatan limbah minyak
goreng (used cooking oil) sebagai produk sampingan
UKM Desa Wates, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali
memiliki prospek yang cukup menguntungkan, terbukti
simulasi perhitungan laba rugi menghasilkan laba sebesar
50% (lima puluh persen). Artinya apabila usaha ini
dikembangkan memiliki peluang yang sangat besar,
apalagi ketersediaan limbah goreng yang cukup banyak
dan belum dimanfaatkan untuk produk yang bernilai jual.
Namun, keberhasilan usaha ini sangat tergantung kepada
kreatifitas UKM dalam membuat desain dan warna-warna
yang menarik, sehingga laku terjual (marketable).
Saran untuk pengabdian berikutnya adalah membuat
training center, salah satunya dalam bentuk Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) sebagai tempat untuk mengasah
motivasi berwirausaha terutama dalam menemukan
peluang usaha baru, sehingga dapat mengembangkan
berbagai kreasi produk baru yang sesuai dengan selera
ceruk pasar (nice market) milenial yang biasanya sangat
tertarik dengan produk-produk unik dan terjangkau
harganya.
UCAPAN TERIMAKASIH
Pengabdian ini didanai oleh RKAT PTNBH
Universitas Sebelas Maret tahun Anggaran 2021 melalaui
skema program kemitraan masyarakat (pkm-uns) dengan
nomor kontrak: 261/UN27.22/IIK.07.00/2021.
DAFTAR PUSTAKA

Falikhatun, Salamah, W., Muthmainah, & Cholil, M.


(2021). Model Pemberdayaan Usaha Kecil

167

Anda mungkin juga menyukai