Kota Semarang memiliki Luas wilayah 373,7 km2 atau seluas 37.369,568 Hektar.
Secara geografis terletak antara 109o 35' – 110o 50' Bujur Timur dan 6o 50' – 7o 10'
Lintang Selatan. Kota Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang
terletak secara geografis antara 6° 50' - 7° 10' Lintang Selatan dan antara 109° 35' - 110°
50° Bujur Timur. Secara administratif, Kota Semarang berbatasan dengan tiga kabupaten
lainnya. Di sisi timur, Kota Semarang berbatasan dengan Kabupaten Demak. Sebelah
selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang. Di sebelah barat Kota Semarang terletak
Kabupaten Kendal dan di sebelah utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa.
Kota Semarang memiliki wilayah seluas 373,78 km2 (BPS, Kota Semarang Dalam
Angka 2023) dan berada pada ketinggian 348.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Berdasarkan peruntukannya, luas wilayah Kota Semarang tersebut terdiri dari 37.90 km?
atau sebesar 10, 14% berupa lahan sawah dan 335,81 km2 atau sebesar 89,86% berupa
lahan bukan sawah.
1.1.2 Kependudukan Kota Semarang
Berdasarkan proyeksi penduduk dalam dokumen Kota Semarang Dalam Angka 2023
berjumlah 1.659.975 jiwa. Kepadatan penduduk cenderung naik seiring dengan kenaikan
jumlah penduduk, yaitu 4.441 jiwa/km2. Namun setelah dihitung kembali berdasarkan
data BPS, jumlah populasi penduduk di Kota Semarang tahun 2023 yaitu 1.659.975 dari
total 16 kecamatan.
Dari 16 kecamatan tersebut salah satunya ada kecamatan Semarang Selatan. Kecamatan
Semarang Selatan merupakan salah satu kecamatan dari 16 Kecamatan di Kota
Semarang, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun
2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kota
Semarang.
(2) Rencana pengembangan sistem pusat pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi :
1. rencana pembagian wilayah kota (BWK)
2. rencana penetapan pusat pelayanan.
Pasal 10
(1) Rencana pembagian Wilayah Kota (BWK) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat huruf a terdiri atas :
(a) perkantoran, perdagangan dan jasa di BWK I, BWK II, BWK III.
Dalam hal tersebut pernyataan yang tepat adalah Semarang Selatan masuk ke dalam BWK I
dimana bagian wilayah kota itu meliputi lokasi perkantoran, perdagangan dan jasa. Pada peta
yang sudah diamati pun Kecamatan Semarang Selatan memang sudah menjadi tempat yang
mengelola adanya perkantoran, perdagangan dan jasa tersebut.
Untuk lebih sfesifiknya seperti di Kelurahan Lamper Kidul yang masih menjadi bagian
Kecamatan Semarang Selatan di bawah ini ;
Gambar 2.2.1 Peta satelit Lamper Kidul Gambar 2.2.2 Java Mall Semarang
Dari peta diatas dapat disimpulkan bahwa daerah di Kelurahan Lamper Kidul didominasi oleh
lokasi perdagangan, perumahan, dan juga pendidikan. Wilayah ini dianggap berpotensi dalam hal
perekonomian karena tempatnya yang memang sudah dijadikan sebagai pusat perdagangan.
Gambar 2.2.3
Salah satu tempat yang memang menjadi pusat perdagangan maupun perbelanjaan itu sendiri
adalah Java Supermall Semarang yang berlokasi di Jalan Letjen MT. Haryono, Peterongan, Kota
Semarang. Sebelumnya, mal ini dikenal dengan nama Java Mall, dan nama yang lama masih
dipergunakan sampai sekarang oleh masyarakat di Semarang.
Tak hanya itu, di sekeliling Java Supermall terlihat juga banyak ruko yang menjadi tempat
perdagangan. Secara fisik, pada dapat ditemukan banyaknya aktivitas perdagangan dan jasa yang
tumbuh di kawasan tersebut dan menimbulkan perubahan fungsi lahan pada sebagian kawasan di
Kawasan Lamper Kidul.
Sedangkan secara non fisik, perkembangan pembangunan dapat berimplikasi terhadap harga
tanah di Kawasan Lamper Kidul. Kawasan perdagangan dan jasa di Kelurahan Lamper Kidul
memiliki potensi-potensi kawasan yang cukup baik untuk dapat dikembangkan sebagai kawasan
perdagangan dan jasa dengan intesitas yang cukup tinggi, sehingga dapat diprediksi kawasan ini
dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian Kota Semarang di bagian selatan.
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa ditetapkannya Kelurahan Lamper Kidul sebagai kawasan BWK I
dalam RTRW Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 dengan fungsi sebagai kawasan perkantoran,
perdagangan dan jasa, perkembangan pembangunan adalah keputusan yang tepat. Hal ini dapat
dilihat secara fisik maupun non fisik.