Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan 2 – Merangkum materi zoom workshop 2

NIM-Nama : 21006058 - Fitri Desrianti


Prodi : Bimbingan & Konseling
Nama Dosen : Ibu Yaswinda
Mata Kuliah : Pengantar Kewirausahaan

Mengelola Keuangan Untuk Bisnis StartUp


Oleh : Halkadri Fitra,SE,MM,Ak
A. Pengertian

Pada dasarnya Startup adalah perusahaan yang berjalan dibawah 5 tahun alias perusahaan yang
baru dirintis. Namun sejak masa industri dot.com (2000) makna startup didunia bisnis mengalami
pergeseran arti. Saat ini definisi dari startup adalah sebuah usaha yang baru berjalan dan
menerapkan inovasi teknologi atau otomatisasi untuk menjalankan core businessnya dan
memecahkan sebuah masalah di masyarakat.

B. Ciri ciri Usaha


 Memiliki ide Inovatif dan disruptiv
 Memiliki mobile application untuk mendukung core businessnya
 Menjalani program-program dari investor, seperti akselerator atau inkubasi
 Pertumbuhan (growth) bisnis sangat cepat
 Masuk ulasan di media-media yang mengulas startup
 Masuk jangkauan radar investor

C. Mengelola Keuangan Dalam Usaha Startup

Usaha Startup merupakan organisasi bisnis yang dalam kesehariannya menjalankan beberapa
fungsi manajemen seperti :
 Manajemen pemasaran
 Manajemen operasional
 Manajemen sumber daya manusia dan
 Manajemen keuangan

Manajemen keuangan sangat berpengaruh vital terhadap operasional usaha. Maka perlu
dibuatkan sistem pengelolaan keuangan yang baik dalam usaha. Jika manajemen keuangan berjalan
dengan baik maka tiga poin diatas juga akan berlangsung dengan baik. Inti dari pengelolaan
keuangan adalah pencatatan keuangan.

Dasar-dasar perencanaan keuangan :


 Persiapkan biaya produksi (setup cost)
 Proyeksi laba dan rugi
 Perkiraan arus kas
 Perkiraan neraca
 Analisis peluang pokok (Break Event Point)
 Menerapkan disiplin keuangan
 Dapatkan layanan konsultasi keuangan

Ada beberapa tips keuangan untuk pemula agar tidak bangkrut :


1. Menyusun perencanaan biaya dan memanage arus kas, tentukanlah besaran biaya
produksi (variabel) dan non produksi (rutin) sesuai dengan modal atau uang perusahaan.
Jangan menggabungkan uang usaha dengan uang pribadi. Selalu melakukan pencatatan
pengelolaan keuangan mulai dari kas masuk dan kas keluar (Laporan Arus Kas).
2. Lacak dan pantau pengeluaran, setiap melakukan pencatatan harus disertai bukti-bukti
pengeluaran dan lakukan evaluasi secara teratur. Usahakan untuk meminimalisir
pengeluaran tetap di awal seperti menghemat listrik, tidak membeli kantor mewah, tidak
buru-buru investasi, dan tidak menggunakan tenaga kerja tetap (outsourching).
3. Fokus pada akuisisi pelanggan, teruslah memperkenalkan produk anda kepada pelanggan
walaupun tidak membeli namun setidaknya produk kita sudah diketahui.
4. Pastikan membayar sendiri, usahakan untuk tidak berhutang kepada pihak lain.
5. Tetapkan tujuan keuangan, targetkanlah laba yang ingin dicapai dalam kurun waktu
tertentu sehingga anda dapat mengevaluasi dan melihat progressnya dari waktu ke waktu.
6. Tetap Optimis&Konsisten, hal ini erat kaitannya dengan kerja sama tim yang saling
mendukung untuk terus fokus dan yakin dengan usaha anda, rajin menambah pengetahuan
dan wawasan agar tidak berhenti ditengah jalan, tetap hadapi meskipun hal-hal terburuk
akan terjadi karena setiap waktu memiliki nilai.

Berikut ini adalah 9 strategi efektif yang membuat bisnis startup bertahan :
1. Perencanaan yang optimal
2. Mengikuti perubahan konsumen yang harus menyesuaikan selera konsumen
3. Mengedepankan pelayanan
4. Inovasi teknologi
5. Tim produktif dan komoeten
6. Bekerja sama dengfan mitra yang tepat
7. Berani mengambil resiko
8. Efsiensi
9. Proses otomatis

Lampiran-Lampiran
Pertemuan 2 – Merangkum materi dari video “Bisnis Model dalam Usaha StartUp”

Model bisnis didefinisikan sebagai rencana perusahaan tentang bagaimana ia akan menghasilkan
pendapatan dan menghasilkan laba. Berikut ini adalah 13 jenis model bisnis dunia startup :

1. Market Place, sebuah situs atau platform yang disediakan oleh penjual guna memediasi
penawaran dan kebutuhan konsumen untuk bertransaksi jual beli secara online contohnya
seperti Amazon, Alibaba, dll.
2. Sponsorship, tidak mengambil fee dari pembeli/pengunjung tetapi mendapat dukungan
secara finansial dari sponsornya yang juga bertugas untuk mengiklankan (advertising)
dengan harapan platform tersebut populer sehingga trafficnya meningkat.
3. Franchise, dengan menduplikasi brand kedalam platform lain (mitra) memungkinkan
pemilik brand untuk mengembangkan bisnis tanpa harus mendirikan unit baru bahkan
Pemilik brand yang asli akan mendapatkan keuntungan dari penyewa atau (franchisee).
4. Reseller, pemilik brand memberikan kesempatan kepada siapapun atau kepada platform
lain (reseller) untuk ikut menjual kembali produk yang dijual pemilik brand kemudian
reseller akan mendapat pembagian hasil dari transaksi jual beli any user.
5. White labeling, pemilik brand membiarkan bagian label produk tersebut kosong dengan
tujuan produknya dapat dilabelkan oleh brand manapun (mitra) dan dijual di daerah masing
masing. Hal ini merupakan bentuk mutualisme dalam bisnis dimana pemilik brand utama
mungkin belum bisa menjangkau wilayah pasar tertentu.
6. Disintermediation, mendistribusikan segala macam model bisnis yang memungkinkan
pemilik brand dapat berinteraksi secara langsung dengan any users atau konsumen tanpa
perantara manapun. Hampir seluruh e-commerce memungkinkan hal ini terjadi.
7. Subscription, berlangsung dengan cara mengajak orang untuk berlangganan dengan sebuah
layanan software dan menikmati berbagai penawaran didalamnya dalam jangka waktu
tertentu. Pengguna harus membayar untuk layanan premium seperti pengguna youtube.
8. Leasing, pemilik perusahaan menyediakan produk berupa aset tetap seperti tanah atau
gedung dengan konsep leasing yang akan disewakan sebagai tempat memasarkan produk
bisnis dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
9. Pre-order, dalam sistem ini konsumen melakukan pemesanan produk dan melakukan
pembayaran pada produk yang sebenarnya belum tersedia. Biasanya sistem ini digunakan
sebagai alat untuk champaign atau teaser sebelum produk tersebut diluncurkan.
10. Pay-per-use, sedikit mirip dengan sistem subscription tetapi ini adalah keanggotaan awal
dimana pelanggan hanya akan membayar sesuai dengan yang digunakan untuk menentukan
seberapa besar layanan yang bisa diakses atau dinikmati.
11. Freemium, memungkinkan pengguna untuk mendaftar dan memanfaatkan fitur-fitur dasar
suatu software kemudian untuk “peningkatan” ke fitur premium pengguna perlu
membayarnya seperti Adobe Air. Freemium memungkinkan penyedia layanan mendapatkan
keuntungan nonfinansial secara tidak langsung berupa data pengguna layanan.
12. Bait and hook, produk dasar layanan dijual dengan harga yang sangat murah untuk
mendapatkan keuntungan dengan menjual produk layanan pelengkap yang menguntungkan.
Seperti ketika ingin mengupgrade limitasi kuota atau menambah kecepatan mbps wifi.
13. Reverse auction, biasanya platform mendapatkan uang dengan cara mendapatkan sesuatu
dari pemilik jasa yang lain yang menitipkan produknya pada platform itu dalam bentuk
komisi. Berbeda dengan marketplace yang mendapatkan fee dari transaksi jual beli, reverse
auction mendapatkan keuntungan berbasis komisi. Contohnya seperti software penyedia
layanan pekerjaan (freenance) yakni Fiverr.

Anda mungkin juga menyukai