Pada dasarnya Startup adalah perusahaan yang berjalan dibawah 5 tahun alias perusahaan yang
baru dirintis. Namun sejak masa industri dot.com (2000) makna startup didunia bisnis mengalami
pergeseran arti. Saat ini definisi dari startup adalah sebuah usaha yang baru berjalan dan
menerapkan inovasi teknologi atau otomatisasi untuk menjalankan core businessnya dan
memecahkan sebuah masalah di masyarakat.
Usaha Startup merupakan organisasi bisnis yang dalam kesehariannya menjalankan beberapa
fungsi manajemen seperti :
Manajemen pemasaran
Manajemen operasional
Manajemen sumber daya manusia dan
Manajemen keuangan
Manajemen keuangan sangat berpengaruh vital terhadap operasional usaha. Maka perlu
dibuatkan sistem pengelolaan keuangan yang baik dalam usaha. Jika manajemen keuangan berjalan
dengan baik maka tiga poin diatas juga akan berlangsung dengan baik. Inti dari pengelolaan
keuangan adalah pencatatan keuangan.
Berikut ini adalah 9 strategi efektif yang membuat bisnis startup bertahan :
1. Perencanaan yang optimal
2. Mengikuti perubahan konsumen yang harus menyesuaikan selera konsumen
3. Mengedepankan pelayanan
4. Inovasi teknologi
5. Tim produktif dan komoeten
6. Bekerja sama dengfan mitra yang tepat
7. Berani mengambil resiko
8. Efsiensi
9. Proses otomatis
Lampiran-Lampiran
Pertemuan 2 – Merangkum materi dari video “Bisnis Model dalam Usaha StartUp”
Model bisnis didefinisikan sebagai rencana perusahaan tentang bagaimana ia akan menghasilkan
pendapatan dan menghasilkan laba. Berikut ini adalah 13 jenis model bisnis dunia startup :
1. Market Place, sebuah situs atau platform yang disediakan oleh penjual guna memediasi
penawaran dan kebutuhan konsumen untuk bertransaksi jual beli secara online contohnya
seperti Amazon, Alibaba, dll.
2. Sponsorship, tidak mengambil fee dari pembeli/pengunjung tetapi mendapat dukungan
secara finansial dari sponsornya yang juga bertugas untuk mengiklankan (advertising)
dengan harapan platform tersebut populer sehingga trafficnya meningkat.
3. Franchise, dengan menduplikasi brand kedalam platform lain (mitra) memungkinkan
pemilik brand untuk mengembangkan bisnis tanpa harus mendirikan unit baru bahkan
Pemilik brand yang asli akan mendapatkan keuntungan dari penyewa atau (franchisee).
4. Reseller, pemilik brand memberikan kesempatan kepada siapapun atau kepada platform
lain (reseller) untuk ikut menjual kembali produk yang dijual pemilik brand kemudian
reseller akan mendapat pembagian hasil dari transaksi jual beli any user.
5. White labeling, pemilik brand membiarkan bagian label produk tersebut kosong dengan
tujuan produknya dapat dilabelkan oleh brand manapun (mitra) dan dijual di daerah masing
masing. Hal ini merupakan bentuk mutualisme dalam bisnis dimana pemilik brand utama
mungkin belum bisa menjangkau wilayah pasar tertentu.
6. Disintermediation, mendistribusikan segala macam model bisnis yang memungkinkan
pemilik brand dapat berinteraksi secara langsung dengan any users atau konsumen tanpa
perantara manapun. Hampir seluruh e-commerce memungkinkan hal ini terjadi.
7. Subscription, berlangsung dengan cara mengajak orang untuk berlangganan dengan sebuah
layanan software dan menikmati berbagai penawaran didalamnya dalam jangka waktu
tertentu. Pengguna harus membayar untuk layanan premium seperti pengguna youtube.
8. Leasing, pemilik perusahaan menyediakan produk berupa aset tetap seperti tanah atau
gedung dengan konsep leasing yang akan disewakan sebagai tempat memasarkan produk
bisnis dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
9. Pre-order, dalam sistem ini konsumen melakukan pemesanan produk dan melakukan
pembayaran pada produk yang sebenarnya belum tersedia. Biasanya sistem ini digunakan
sebagai alat untuk champaign atau teaser sebelum produk tersebut diluncurkan.
10. Pay-per-use, sedikit mirip dengan sistem subscription tetapi ini adalah keanggotaan awal
dimana pelanggan hanya akan membayar sesuai dengan yang digunakan untuk menentukan
seberapa besar layanan yang bisa diakses atau dinikmati.
11. Freemium, memungkinkan pengguna untuk mendaftar dan memanfaatkan fitur-fitur dasar
suatu software kemudian untuk “peningkatan” ke fitur premium pengguna perlu
membayarnya seperti Adobe Air. Freemium memungkinkan penyedia layanan mendapatkan
keuntungan nonfinansial secara tidak langsung berupa data pengguna layanan.
12. Bait and hook, produk dasar layanan dijual dengan harga yang sangat murah untuk
mendapatkan keuntungan dengan menjual produk layanan pelengkap yang menguntungkan.
Seperti ketika ingin mengupgrade limitasi kuota atau menambah kecepatan mbps wifi.
13. Reverse auction, biasanya platform mendapatkan uang dengan cara mendapatkan sesuatu
dari pemilik jasa yang lain yang menitipkan produknya pada platform itu dalam bentuk
komisi. Berbeda dengan marketplace yang mendapatkan fee dari transaksi jual beli, reverse
auction mendapatkan keuntungan berbasis komisi. Contohnya seperti software penyedia
layanan pekerjaan (freenance) yakni Fiverr.