12-31-1977
Part of the Administrative Law Commons, Comparative and Foreign Law Commons, Constitutional
Law Commons, Criminal Law Commons, and the Natural Resources Law Commons
Recommended Citation
Soekanto, Soerjono (1977) "Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum," Jurnal Hukum & Pembangunan:
Vol. 7: No. 6, Article 6.
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jhp/vol7/iss6/6
This Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Law at UI Scholars Hub. It has been
accepted for inclusion in Jurnal Hukum & Pembangunan by an authorized editor of UI Scholars Hub.
462
non-sp ' --:t1)iJ Pada bidang spiritull kesadaran hukum cenderung untuk lebih
berpenlO \.! ~.~ dangkan pacta bidang non-spirituil atau netu! terdapat ke-
cend eIT ~ ~ ya ng kuat bahwa kesadara.'\ hukum tersebut harw dibentuk
oleh v ;: ' 'San hukum. Sehubungan dengan adanya kecenderungan yang kuat
tad . ' \.. ,.:1 tampaknya masalah-masalah yang bersifat' non-spirituil akan
leb " ll ud d l unt uk ditangani terlebih dahulu, oteh karena kaitannya yang
lanp' .ng de ngan sistim nilai-nilai yang bersifat uruversil, apabila dibanding:
kan ~ ng2n bid ang spirituil yang diadasarkan pda nilai-nilai pribadi.
Walaupun rnasalah ~masalah yang bersifat non-spmtuil akan lebih mu-
Jar unt~k ditangani ter1ebih dahu1u, akan tetapi masa1ah tadi tctap bcrkait·
an rat dengan sistim nilai-nilai. Jalarn hal ini kesadaran hukum. Oreh lea-
(;;.f itu, maka salah S'ltu cara untuk m~mpennudah pembahlfuan hllkum,
Hi l h denga n te.rlebih dahulu mengajakan peneliti ,m terhadap kesadaran
hu.k:.u m masyarakat, dalam hal ini yang ada khususnya menyangkut nilai-
nilai yang uni . . ersil.
Hi~v,csa· hi r o tcsa tcrsebut diatas didasarkan pacta suatu asumsi dasar, bahwa
'L~ ki n tinggi kesadaran hukum semakin tinggi pula derajat kepatuhan hu-
lUll,
i\~,~un ke rane-1ca fungsi- hukum d~;;- proses perubahan -sosial . Se-bab, dida·
'. 1 'Iasy -·.r.akat mday a dan pra modem/modem hampir selalu timbul kecen·
•
,-,-<- ru r gan, ~~1 !1\'.'3 pola pola p·erikelakuan yang nyata bert>eda dengan 1'ola'
t"' ! ;:- peri}'~la kuan yang dikehendaki oleh hukum, anta ra lain, karena
[; -·, n gka t :~, l'a komp leksitas dan derajat diferensiasi. Perbedaan tadi juga
ti!TI'- . ~ oteh k al ~ na b iasanya hukum dibentuk dan disahkan oleh bagian ked!
d ... :• .'!r:~k1 t y ang pada suatu waktu memegang kekuasaan serta mempu-
•
nyai wewenang. Dalam hal ini hukum dapat berfungsi sebagai sarana pengen-
daHan sosial dan sebagai saeana untuk memperlancar proses interaksi sosial,
serta sebagai sarana untuk mengadakan pembaharuan.
Sebagai .:;arana untuk mengadakan pembaharuan maka perlu dibahas
mengenai bidang·bidang kehidupan yang ingin dirubah dengan hukum se-
bagai sarananya. Efektivitas hukum untuk merubah bidang-bidang kehidup-
an yang bersifat pribadi sa ngatlah teeb atas oleh karena menyangkut nilai-
nilai (>ribadi. Bidang·bidang tersebut terutarna menyangkut hal-hal yang
secaea langsung berhubungan dengan sendi-sendi masyarakat, yaitu azas-
azas yang merupakan dasar daripada integrasi masyarakat yang lebih me-
merlukan ketenteeaman, maka merupakan sa rana untuk mempertahankan
stabilitf'l.s. Hukum dengan lebih laluasa dapat dipergunakan sebagai sarana
untlO.k mengadakan pp.rubahan sel'anjang hal i.tu menyangkut bidang-bidang
kehidupan netra! yang let.ih m~me rlukan ketertiban. Peraturan-peraturan la-
lu lintas dan angkutan jala!'!. ray a dapat dimasukkan kedalam bidang tee-
akhir tersebut oleh karena berfungsi untuk memenuhi salah satu kepen-
tingan lahiriyah man usia.
Dengan demiJdan maka periu diadakan suatu penelitian meng~nai
kesadaran hukum dan kepatuhan huku,m dengan mengam bil contoh respon-
den mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, didalam hubungan-
nya dengan masalah lalu lintas dan angkutan jalan raya, Tujuan dari peneU-
tian adalah untuk memperoleh data tentang pengetahuan perihal peraturan
lalu lintas serta pengaruhnya pada derajat kepatuhan terhadap peraturan
terse but. Di:;amping itu tujuannya juga. untuk mendapatkan keterangan pe-
rihal isi peraturan dan pengaruhnya terhadap kepatuhan hukum. Akhirnya
periu dianalisa data tentang pengaruh sikap dan perkelakuan terhadap ke-
patuhan hukurn khususnya di bidang lalu lint as dan angkutan jalan rayz. Da-
lam hal ini yang disoroti adalah ketentuan-ketentuan ten tang komponen-
komponen pokok pecaturan lalu lintas, tentang pemakai jaian, t entang
orang-oea:-'.g yang berjalan kaki. tentang kendaraan umum dan pengemudi
kendaraan bermotor.
Sebagai pedom:n pengarah untuk mendapatkan data tentang ke-
sadaran hukum dan kepatuhan diajukan beberapa hipotesa yang harus
diuji, sebagai berikut : .
I. Semakin luas pengetahuan tentang peraturan lalu lintas dan angkutan
jalan raya, semakin tinggi derajat kepatuhan terhadap peraturan
tersebut.
2. Sernakin banyak pengetahuan tentang isi peraturan lalu lintas dan
angkutan jalan caya, semakin tinggi derajat kepatuhan
terhadap peraturan terscbut.
3. Sikap yang positif terhadap peraturan lalu tintas dan angkutan jalan ra-
ya , rnenyebabkan kepatuhan yang Enggi terhadap peraturan tersebut.
4. Perikelakuan yang sesu~ dtilgan apa yang diharapkan oleh pemben~t.:.k
peraturan lalu !intas dan angkutan jalan raya, menyebabkan rasa patuh
yang tinggi terh adap peraturan yang bersangkutan.
465
0 J.-
sistim nonna-norma belum tentu dfirnbangi seeara serasi dengan pem-
bentukan sistim nilai-nilai dan sistim norma-norma baru. Seeara yuridis-for-
milpun peraturan lalu lintas dan angkutan jalan raya tidak sinkhron baik da-
I c
ri sudut sistematika maupun hierarkhi tata peraturan. Misalnya, Peraturan
Pemerintah nomor 28 tahun 1951 yang merupakan peraturan pelaksanaan
I c
dari Undang-undang nemor 7 tahun 1951, masih tetap berlaku. Padahal,
Undang-undang nomor 7 tahun 1951 telah dieabut eleh Undang-undang I
nomor 3 tahun 1965, dan, Peraturan Pemerintah nomer 28 tahun 1951
menjadi peraturan pelaksanaan dari Un dang-un dang nomor 3 tahun 1965.
Selain daripada itu, banyak peraturan lalu lintas dan angkutan jalan
~C
raya yang khususnya berlaku di Dltt Jakarta yang dan. sudut· substansinya
bertentangan dengan Peraturan PeGlerintah nomor 28 tahun 1951, misalnya
perihal kecepatan maksimal kendaraart bermotor didalam kota. Kepineangan
;\ c
kepineangan seperti itu lnemerlukan perbaikan; tidak saja atas dasar patokan
yilridis Cormil, aka" tetapi juga atas dasar patokan yuridis e-mpiris. Didalam
kondisi dan situasi demikian, maka timbul kecenderungan dan kebutuhan I
c
yang kuat untuk memanfaatkan data sosiologis, setidak-tidaknya apabila di-
perlukan data mengenai segi ketaatan terhadap hukum dari warga-warga
masyarakat.
c
«
468
DaW-dalil
Dari isi disertasi maupun hal-hal diluamya yang secara langsung mau~
pun tidak langsung berkaitan dengan disertasi. dapatlah disusun dahl-dahl
sebagai berikut :
A. Sebagai sarana pengatuf kehidupan masyarakat, hukum dapat · ber~
fungsi sebagai sarana pengenrlalian sosial, saran a untuk memperlancar
proses interaksi sosial dan saran a pembaharu, oleh karena hukum
mengatur bagian-bagian tertentu dari bidang-bidang kehidupan sosial.
ekonomi d,n politik.
I. Tidak ada pengaruh yang positif maupun yang negatif dari derajat
pengetahuan tentang peraturan terhadap taraf kepatuhan hukum,
oleh karena pengetahuan ten tang peraturan tidak menentukan derajat
kesadaran hukum.
PEMBANGDNAN
Kulit luar belakang satu halaman Rp.150.000.
Kulit luar belakang setengah halaman Rp. 75.000.
Kulit dalam belakang satu halaman Rp.125.000.
Kulit dalam belakang setengah halaman Rp. 65.000.
Satu halaman dalam J<.p.100.000.
Setengah halaman dalam Rp. 50.000.
Sepertiga halaman dalam Rp. 35.000.
Seperempat halaman dalam Rp. 30.000.