Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

Nama : Binne Asli Conik Daeli


NIM : 041528987
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4311 /Studi Kelayakan Bisnis

Strategi Penjualan Oppo di Tengah Covid-19


by Sri Niken Handayani - May 8, 2020

Di tengah pandemi Covid-19, Oppo justru merilis dua perangkat sekaligus yaitu
Oppo A92 dan Oppo A52. Menurut Aryo Meidianto A, PR Manager Oppo Indonesia,
produk baru ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan konsumen akan perangkat
yang memiliki keunggulan pada sisi layar, kamera dengan kecerdasan buatan, tapi
daya tahan baterai lebih baik dengan kapasitas baterai yang lebih besar.
A52 mengusung layar NEO display dengan resolusi FHD+ 6.5 inchi yang dilengkapi
dengan punch hole kamera depan beresolusi 16MP untuk mengambil swafoto.
Untuk kamera belakang, Oppo A52 membawa empat kamera yang dilengkapi
dengan kecerdasan buatan yang terdiiri dari 12MP kamea utama. 8MP kamera
sudut ultra lebar, 2MP kamera portrait dan 2MP kamera hitam-putih.
Untuk menunjang daya tahan perangkat ini, Oppo melengkapi dengan baterai besar
5000 mAh yang sanggup memberikan waktu siaga 500 jam. Baterai ini dilengkapi
dengan pengecasan cepat 18 watt yang dilengkapi fitur reverse charging. A52 juga
mengusung penguncian perangkat berjenis side fingerprint unlock, dimana sensor
pemindai sidik jadi diletakan pada sisi samping yang menyatu dengan tombol daya.
Sementara, Oppo A92 hadir dengan desain baru dan pengaturan yang lebih baik
dari segi hardware maupun software. Lini seri A sangat identik dengan generasi
milenial, oleh karena itu, Oppo A92 hadir memberikan kebutuhan penggunanya
dengan kapasitas besar RAM 8GB + 128GB ROM dan kapasitas baterai besar 5000
mAh.
Dengan adanya desain layar Neo-Display 1080P dan 48 Megapixel AI Quad
Camera, Oppo A92 merupakan paket lengkap, yang menawarkan teknologi, desain
trendi dan pengalaman baru bagi konsumen. Lini seri A merupakan suksesor
perangkat Oppo di Indonesia. Semenjak kehadiran Oppo A9 2020, seri A
mendapatkan ciri khas baru dan mengalami peningkatan baik dari segi software
maupun hardware.
“Oppo A92 merupakan perangkat yang menyasar anak muda yang tidak hanya haus
dengan teknologi baru namun juga peduli terhadap desain yang kekinian. Kami
berharap kehadiran OPPO A92 dapat membantu anak muda di Indonesia untuk
dapat lebih mengekspresikan diri mereka, kreatif dan mengabadikan momen terbaik
dalam keseharian mereka,” jelasnya.
Mengenai pemasaran, Aryo mengungapkan Oppo A52 disiapkan khusus untuk
penjualan secara daring. “Untuk A52 ini, kami hanya jual di Oppo Official Store
seperti Akulaku, Blibli, JD.ID, Lazada, Shoppe dan Tokopedia, nantinya jika situasi
membaik lagi, seri ini tidak akan tersedia di offfline store,” jelasnya.
Sementara untuk Oppo A92, penjualannya sudah mencapai 95% dari target Pre
Order yang telah dilakukan dan akan berakhir pada tanggal 8 Mei 2020. Untuk
menarik perhatian pelanggan Oppo memberikan bonus preorder berupa Oase Gift
Box LP01 yang terdiri dari bluetooth stereo headset dan smart bracelet senilai
Rp800.000. “Seri ini akan tersedia di seluruh jaringan penjualan daring maupun
luring,” tuturnya.
Aryo optimistis Oppo tetap bertahan di tengah Covid-19 ini. “Kami masih bisa
mendapatkan udara segar dan tidak ada PHK pada karyawan kami. Dengan adanya
produk terbaru ini justru bisa menaikkan semangat mereka dan ternyata respons
pasar bagus,” ungkapnya.
Editor : Eva Martha Rahayu
Sumber: https://swa.co.id/swa/trends/strategi-penjualan-oppo-di-tengah-covid-
19 diakses tanggal 2 Maret 2023)
Pertanyaan:
1. Faktor penyebab apa saja yang memengaruhi penjualan? Jelaskan!

Jawaban :
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Basu Swastha (2004:404)
supaya penjualan mencapai target maksimal yaitu :
 Kondisi dan kemampuan pengguna
Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan
jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjula sebagai pihak
pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Oleh karena itu penjual harus bisa
meyakinkan para pembelinya supaya bisa berhasil mencapai sasaran penjualan
yang diharapkan. Penjual harus bisa memahami jenis karakteristik produk atau
jasa yang ditawarkan. Dengan harga produk yang juga sesuai dengan kualitas dari
jenis usahanya. Akan lebih baik bagi penjual suatu produk untuk memberikan
garansi untuk barang yang dijualnya supaya pelanggan merasa aman dan
terjamin.
Untuk maksud tersebut para penjual harus memahami beberapa masalah penting
yang sangat berkaitan yaitu :

a. Jenis dan karakteristik barang yang akan ditawarkan

b. Harga produk

c. Syarat penjualan seperti ; pembayaran, penghantaran, pelayanan purna


jual dan sebagainya
 Modal
Kalau kita baru membuka suatu usaha, pastinya akan lebih sulit untuk penjualan
barangnya kalau barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli.
Atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat kamu menjual. Dalam keadaan
seperti ini, kita harus memperkenalkan dulu produk kitat kepada pembeli.
 Kondisi pasar
Pasar ini bisa diartikan sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi
sasaran dalam penjualan yang mempengaruhi kegiatan penjualannya. Faktor
kondisi pasra yang harus diperhatikan yaitu, jenis pasar kelompok pembeli,
segmen pasar, daya beli, frekuensi pembelian, keinginan dan kebutuhannya
sehingga penjualan bisa menghasilkan pemasukan yang maksimal.
Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah :
a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar industri, pasar
pemerintah atau pasar internasional
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c. Daya belinya
d. Frekuensi pembelinya
e. Keinginan dan kebutuhannya

 Kondisi organisasi penjual


Biasanya pada perusahaan besar masalah penjualan ini ditangani oleh bagian
tersendiri (bagian penjualan dan marketing) yang dipegang orang-orang tertentu
atau yang ahli di devisi penjualan. Tapi kalau usaha tergolong usaha baru dan
memiliki sistem organisasi yang sederhana, sehingga masalah yang dihadapkan
juga belum begitu kompleks dan tidak terlalu membutuhkan divisi khusus.
 Faktor Lain
Faktor-faktor lain dalam penjualan ini meliputi : periklanan, peragaan, kampanye,
pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan. Tapi untuk melaksanakannya
dana yang harus kamu keluarkan juga tidak sedikit. Bagi perusahaan yang
bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin bisa dilakukan. Sedangkan bagi
perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang
dilakukan dan berfokus untuk penjualan langsung kepada para pelanggan.

2. Beberapa kasus menghadapi kegagalan dalam memasarkan produk baru hingga


mencapai tingkat penjualan yang menguntungkan. Apa yang menyebabkan kegagalan
tersebut? Jelaskan!

Jawaban :
Kegagalan dalam menjual produk sama halnya dengan menutup peluang untuk
mendapatkan hasil yang besar. Lalu apa saja penyebab kegagalan dalam penjualan
sebuah produk ;
a. Penentuan harga produk yang tepat
Harga menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli
produk. Karena itu kita harus dapat menentukan harga sesuai dengan segmen pasar
yang dituju. Jika yang menjadi sasaran adalah kelas menengah ke bawah, maka kita
dapat menetapkan harga yang sedikit dibawah harga pasar. Tapi jika yang dituju
adalah kelompok menengah keatas, maka tentukan harga yang sedikit lebih tinggi
yang tentunya harus diimbangi dengan mutu produk yang sesuai.

b. Info produk yang kurang memadai


Informasi produk yang kurang lengkap, jelas, atau memadai akan membuat
konsumen tidak tertarik dengan produk kita. Menyajikan informasi yang jelas, padat,
dan informatif terlebih informasiyang terkait dengan manfaat produk tersebut, cara
pemakaian, dan poin penting lainnya akan membuat konsumen memiliki gambaran
yang detail terhadap produk yang ditawarkan. Dengan informasi yang lengkap dan
jelas tersebut akan meyakinkan konsumen bahwa mereka membeli produk yang
tepat.

c. Produk yang kurang dibutuhkan konsumen


Besarnya tingkat kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan penjualan. Jika konsumen marasa kurang
membutuhkan produk dapat dipastikan bahwa penjualan juga tidak akan
memuaskan. Karena itu sebelum menjual sebuah produk ada baiknya melakukan
riset atau survei untuk mengetahui produk apa yang paling dibutuhkan oleh target
pasar.

d. Kurangnya loyalitas konsumen


Menumbuhkan loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk memang
tidaklah mudah. Hal terpenting yang dilakukan adalah dengan melakukan branding
agar produk lebih dikenal konsumen dan lebih menonjolkan nilai yang dimiliki produk
tersebut untuk membangun kepercayaan konsumen.
e. Kualitas produk yang rendah
Kualitas produk yang rendah akan membuat konsumen menjauhi produk. Tidak bisa
dipungkiri jika kualitas memiliki peran yang sangat penting dibandingkan kuantitas.
Meskipun kita ingin mendaptkan keuntungan yang besar namun jangan pernah sekali
pun menurunkan kualitas produk demi mendapatkan keuntungan. Saat ini konsumen
sudah semakin cerdas dan kritis mereka mampu membedakan mana produk yang
berkualitas dan mana yang asal-asalan.

Sumber referensi :
EKMA4311/Studi Kelayakan Bisnis

Anda mungkin juga menyukai