Anda di halaman 1dari 7

KASUS KOMPETISI BRAND OPPO VS VIVO

KASUS :

Bagaimana media memberitakan Oppo dan Vivo?


Karena hadir belakangan, Vivo terlihat sangat bersemangat merebut perhatian media
masyarakat Indonesia. Ini bisa dilihat dari bermacam aktivitas yang mereka gelar, baik daring
maupun luring. Beberapa aktivitas luring yang mereka lakukan, misalnya, mengikuti
Pameran Teknopolis, mengajak sejumlah media untuk berkunjung ke pabriknya di
Tangerang, dan mensponsori Mobile Legends 2017. Sementara aktivitas daring tergolong
beragam, dari iklan sampai membuat web series yang melibatkan Prilly Latuconsina dan Al
Ghazali.
Seluruh kegiatan ini berbuah manis karena berhasil mendapat pemberitaan media,
baik media teknologi, umum, maupun media hiburan. Berdasarkan penelitian Diginusantara,
agensi khusus digital strategy dan native advertising, pada periode 1 Juni-31 Agustus,
pemberitaan Vivo mencapai puncaknya ketika mereka mengumumkan akan ikut mensponsori
Piala Dunia 2018. Sementara Oppo memetik hasil maksimal saat merilis Oppo F3 Edisi Reza
Rahadian.

Pada periode yang sama, sebaran berita Vivo juga unggul atas Oppo, baik dari jumlah
media yang memuat maupun sebaran secara geografis. Berita mengenai Vivo dimuat oleh
213 media, sedangkan Oppo hanya 85 media. Secara geografis, berita mengenai Oppo terlihat
hadir dari Sumatera hingga Papua, kecuali sebagian Nusa Tenggara, Sulawesi, sebagian
Kalimantan, dan sebagian kepulauan Maluku. Ini menandakan bahwa Vivo cukup serius
menggarap pasar di luar Jawa. Dari segi figur, Oppo terwakili oleh Alinna Wenxin, Brand
Manager, dan Aryo Meidianto yang menjabat sebagai Media Engagement yang menjalin
relasi baik dengan sejumlah media. Sementara Vivo diwakili oleh figur yang cukup beragam.
Menariknya, petinggi perusahaan lain juga kerap berkomentar mengenai Oppo dan Vivo.
Siapa lagi kalau bukan Samsung dan ASUS. Anda bisa melihat nama Galip Fu dari ASUS
dan Vebbyna Kaunang dari Samsung di bawah ini. Komentar mereka sebagian besar terkait
pertanyaan media mengenai persaingan perusahaan.

Perang ponsel Selfie

Pada Februari 2016, Oppo memilih biduan Isyana Sarasvati menjadi brand
ambassador Oppo F1. Ini sekaligus sebagai gong dimulainya perang produk selfie antara
Oppo dan Vivo. Sebab, tak lama kemudian, tepatnya November 2016, Vivo menggebrak
dengan produk selfie andalannya, Vivo V5. Mereka menggandeng Agnes Monica sebagai
brand ambassador. Berikut data perbandingan Oppo dan Vivo dalam bermacam hal. Setelah
itu, Oppo dan Vivo memperkenalkan brand ambassador baru tiap kali merilis ponsel selfie
baru. Selain Isyana, kubu Oppo juga diperkuat Raisa, Ayu Tingting, Chelsea Islan, Raline
Shah, Laudya Chyntia Bella, Reza Rahardian, sampai pebalap Rio Haryanto.

Tidak mau ketinggalan, Vivo pun mengejar dengan meluncurkan Vivo V5 Plus, ponsel
dengan resolusi kamera depan tertinggi saat ini. Vivo pun menambah brand ambassador
dengan memilih Pevita Pierce, Al Ghazali, Afghan Syareza, Shireen dan Zaskia Zungkar,
hingga Prilly Latuconsina. Tak ayal, seri ponsel selfie kedua merek ini laris manis di pasaran.
Dalam setahun belakangan ini, Oppo fokus menggarap seri Oppo F1 dan penerusnya, hingga
seri F3. Sementara Vivo juga fokus dengan seri V5 sampai V5s.
Produk 11-12
Sebelas duabelas jadi ungkapan seseorang untuk menyatakan sesuatu yang mirip.
Produk selfie Oppo dan Vivo pun 11-12 dari segi desain, harga, dan nilai jual. Hanya sedikit
pembeda produk besutan Oppo dan Vivo. Salah satunya adalah besaran resolusi kamera
depannya. Oppo identik dengan kamera depan 16MP. Sementara Vivo identik dengan 20MP.

CRITICAL REVIEW

1. strategi produk

Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang
berkaitan dengan produk yang dipasarkannya dan juga berhubungan pula dengan hal-hal lain
atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut. Hanya dengan kepuasaan konsumen
maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan, jadi kepusan konsumen haruslah menjadi
dasar utama bagi perencanaan strategi produk. Dengan demikian produsen atau penjual harus
menyediakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Dalam strategi produk yang
perlu di ingat adalah yang beerkaitan dengan produk secara utuh, mulai dari nama produk,
bentuk, isi , atau pembungkus.

Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia ataupun organisasi. Produk yang berhasil berarti produk yang dapat benar-benar
memenuhi kebutuhan dan keinginan atau selera konsumennya. Sebaliknya produk yang gagal
adalah produk yang tidak mampu memenuhi kebutuhan serta selera konsumennya.
Keberhasilan suatu produk diukur dari kemampuan produk itu untuk memenuhi kebutuhan
sejumlah manusia yang cukup luas. Jadi dengan kata lain harus mampu memperoleh
keberhasilan ekonomis yang tinggi. Suatu produk yang baru yang akan berhasil serta akan
mulai diperkenalkan atau dilansir (lounching the new product) haruslah direncankan dengan
teliti agar nantinya dapat menjadi produk yang berhasil.

Keberhasilan itu akan sangat ditentukan oleh sifat-sifat yang terkandung dalam
produk tersebut baik sifat yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Sifat-sifat produk
tersebut merupakan komponen-komponen yang membentuk disebut dengan atribut produk,
yang dapat berupa bentuknya yang manis, daya tahannya yang tinggi, warnanya yang
menarik, ataupun mereknya yang sudah terkenal bahkan bisa saja berupa pelayanan purna
jual yang berupa service atau reparasinya dsb. Keberhasilan dari suatu produk baru yang
mulai diperkenalkan atau diintroduksikan di pasar dapat memakan waktu yang lama akan
tetapi ada pula yang cepat dikenal dan disenangi konsumen. Perjalanan hidup suatu produk
dari mulai diperkenalkan sampai mati itu disebut “siklus hidup produk” atau “daur hidup
produk” atau “product life cycle”

2. Strategi Harga

Setelah produk berhasil di ciptakan dengan segala atributnya, langkah selanjutnya


adalah menentukan harga produk. Pengertian harga adalah sejumlah nilai (dalam mata uang
)yang harus di bayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang di
tawarkan. Penentuan harga adalah salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.
Penentuan harga sangat penting di perhatikan mengingat harga merupakan salah satulaku
tidaknya produk dan jasa yang di tawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat
fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar.
Adapun tujuan Penentuan harga oleh suatu perusahaan secara umum adalah sbb:
1. Untuk bertahan hidup
Jika tujuan perusahaan dalam menentukan harga adalah untuk bertahan hidup,
penentuan harga di lakukan semurah mungkin. Tujuannya adalah agar produk atau
jasa yang di tawarkan laku dipasaran dengan harga murah, tetapi dalam kondisi yang
menguntungkan.
2. Untuk memaksimalkan laba
Penentuntuan harga bertuuan agar penjualan meningkat, hingga laba menjadi
maksimal. Penentuan harga biasanya dapat di lakukan dengan harga murah atau
tinggi.
3. Untuk memperbesar market share.
Maksudnya adalah untuk memperluas atau memperbesar jumlah
pelanggan.penentuan harga yang murah di harapkan dapat meningkatkan jumlah
pelanggan dan pelanggan pesaing beralih ke produk yang di tawarkan.
4. Mutu produk
Tujuan penentuan harga dan pertimbangan mutu produk adalah untuk
memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang di tawarkan memiliki kualitas yang
tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing. Biasanya harga di tentukan setinggi
mungkin karena masih ada anggapan bahwa produk yang harganya lebih tinggi di
banding harga pesaing.
5. Karena pesaing
Penentuan harga dengan melihat harga pesaing bertuan agar harga yang di
tawarkan lebih kompetitif di bandingkan harga yang di tawarkan pesaing. Artinya
dapat melebihi harga pesaing untuk produk tertentu atau sebaliknya bias lebih redah.
Menentukan besarnya harga berdasarkan angka, di mana besarnya nilai harga yang
harus di pasang tentu di sesuaikan dengan tujuan penentuan harga.Beberapa metode
dalam penentuan suatu harga produk.

1. Modifikasi harga atau diskriminasi harga dapat dilakukan menentukan


menurut hal-hal berikut.
2. Menurut pelanggan
Harga di bedakan berdasarkan pelanggan utama (primer) atau pelanggan biasa
(sekunder). Pelanggan utama adalah konsumen yang loyal dan memenuhi kretaria yang telah
ditetapkan. Penentuan harga untuk pelanggan utama biasanya relatif lebih murah.

1. Menurut bentuk produk


Harga di tentukan berdasarkan bentuk atau ukuran produk atau kelebih-
lebihan yang dimiliki oleh suatu produk. Misalnya, untuk kartu kredit ada master card
dan visa card.

2. Menurut tempat
Harga di tentukan berdasarkan lokasi atau wilayah di mana produk atau jasa
tersebut di tawarkan. Hal ini dilakukan karena setiap wilayah dan daerah memiliki
wilayah atau daerah memiliki daya lebih dan kondisi pesaing tersendiri.
3. Menurut waktu
Harga ditentukan berdasarkan periode atau masa tertentu. Harga tersebut dapat
berubah pada jam-jam tertentu (telepon), hari-hari tertentu (untuk hotel dari sabtu dan
minggu) dan minggu atau bulan-bulan tertentu (musiman).

Vivo dan Oppo adalah smartphone sedarah atau dengan kata lain berasal dari satu
Induk yakni pabrikan teknologi, BBK Electronics. BBK merupakan perusahaan multinasional
Tiongkok yang memiliki sejumlah merek populer di berbagai pasar elektronik, termasuk
smartphone. Lima tahun kemudian yakni pada 2009 tepatnya, Vivo didirikan oleh BBK. Pada
2011, smartphone Vivo pertama muncul. Berdasarkan riset
Kedua brand teknologi tersebut sebenarnya sulit jika dibandingkan mana yang lebih baik,
karena masing-masing brand memiliki kelebihan dan kekurangan.

Vivo Oppo
Pangsa pasar smartphone di dunia dan Pangsa pasar smartphone di dunia dan
Indonesia tahun 2018 lebih kecil Indonesia tahun 2018 lebih besar
Market Share mengalami pertumbuhan 6% Market Share mengalami penurunan 6%
dalam setahun 2017-2018 dalam setahun 2017-2018
Varian perangkat lebih banyak Varian perangkat lebih sedikit
Harga perangkat yang dijual di Indonesia Harga perangkat yang dijual di Indonesia
sekitar Rp1,7 juta - Rp5,7 juta sekitar Rp1,7 juta - Rp9,9 juta

Jika dilihat dari jumlah varian smartphone-nya, Vivo memiliki varian yang lebih
banyak jika dibanding Oppo. Keduanya pun bersaing ketat di pasar smartphone kelas bawah
dan menengah, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan adil. Untuk Oppo Find X dan Oppo
R17 Pro misalnya, berdasarkan harga (yang nyaris Rp10 juta) dan spesifikasi sebenarnya
masuk ke kelas atas, bukan lagi HP kelas menengah. Sedangkan produk Vivo sampai saat ini
belum ada yang masuk lini kelas atas atau mempunyai harga di atas 6 juta. Untuk
perbandingan yang lebih spesifik lagi, berikut Jaka akan bandingkan smartphone Vivo
keluaran terbaru yakni V15 Pro dengan Oppo F11 Pro. HP Vivo terbaru saat ini adalah Vivo
V15 Pro yang sudah resmi dijual di Indonesia pada 22 Maret 2019 lalu. Menurut General
Manager for Brand and Activation Vivo Indonesia Edy Kusuma, HP Vivo V15 Pro ditujukan
bagi para generasi tech savvy yang memahami inovasi dan spesifikasi smartphone yang
dibutuhkan.

Oppo F11 Pro

Resmi diluncurkan perdana di Indonesia pada 13 Maret 2019. Sama seperti Vivo V15
Pro, HP ini juga mengusung pop-up camera. Menurut Oppo, HP Oppo F11 Pro dapat
diandalkan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat saat ini akan sebuah smartphone.

TANGGAPAN DAN SARAN

TANGGAPAN
Kedua smartphone baik itu Vivo maupun Oppo sama-sama bagus, dan karena
keduanya bersaudara jadi harga dan spesifikasi juga tidak jauh berbeda. Namun, ada beberapa
pengguna yang mengatakan, manajemen memori Oppo lebih baik dibanding Vivo. Di sisi
lain ada yang mengatakan Vivo juga baik dari sisi kamera, fitur, dan baterai. Tetapi ada dua
hal yang sepertinya menjadi pembeda segmen pasar kedua produsen HP ini, meski mereka
adalah saudara kandung. Pertama perihal jenis HP yang dijual, kedua adalah masalah harga.
Baik Oppo dan Vivo memiliki visi yang berbeda untuk hal ini.

Produk yang dijual oleh oppo lebih banyak cenderung vivo , dengan harga yang relatif
. Sedangkan vivo tidak sesering oppo dalam mengeluarkan produk handphone baru . Namun
kelebihan yang dimiliki oleh vivo yakni dari segi branding , dimana ketika vivo meluncurkan
produk disiarkan di televisi dengan menggunakan artis – artis papan atas hinggan artis go
internasional seperti Agnes Mo. Dan vivo biasanya memiliki ukuran handpone yang sedikit
lebih besar daripada oppo .

Peminat oppo lebih besar daripada vivo , tapi tidak menutup kemungkinan vivo
mampu mengalahkan oppo .

SARAN
Oppo dan Vivo saling bersaing dalam inovasi yang sama , seharusnya vivo dan oppo
tidak hanya bersaing dengan spesifikasi yang sama dan produk – produk yang hampir mirip .
harusnya oppo dan vivo saling mengembangkan inovasi yang baru dan berbeda dari
pesaingnya , Apalagi oppo dan vivo berasal dari perusahaan yang sama . seharusnya vivo dan
oppo bersaing dengan inovasi yang berbeda – beda . sehingga menciptakan market share nya
sendiri . dan dapat membuka peluang pasar baru bagi produk yang mereka tawarkan .

Anda mungkin juga menyukai