Anda di halaman 1dari 13

GEJALA PEMANASAN GLOBAL

Nama anggota: - CeIsea Putri Natasya


- Marissa khoirunnisa
- NaiIa Putri Rahmah
- Yeniska AmaIia
Pemanasan globaI

Pemanasan global merupakan sebuah fenomena meningkatnya suhu dipermukaan bumi akibat
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca. Fenomena pemanasan global tidak bisa terlepas dengan
rusaknya ekosistem di bumi ini. Salah satu penyebab utama fenomena ini adalah pencemaran
lingkungan yang berlebihan. Selain itu penebangan hutan dan polusi udara juga tidak kalah
berperan dalam fenomena ini.

Pemanasan global tidak terjadi begitu saja, akan tetapi terjadi karena beberapa hal yang
dikerjakan. Entah dari fenomena alam maupun dari perbuatan manusia itu sendiri. Contohnya
adalah efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan proses naiknya suhu dipermukaan bumi
akibat perubahan atmosfer bumi. Penyebab lainnya adalah penggunaan CFC yang berlebihan.
(Sumber: belajar.kemdikbud.go.id)

A. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

1. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah proses pemanasan bumi yang disebabkan oleh radiasi matahari
bergelombang pendek. Radiasi itu masuk ke bumi dan menembus atmosfer yang berfungsi seperti
atap kaca pada sebuah rumah kaca. Seharusnya radiasi ini dilepaskan ke ruang angkasa namun
akhirnya tertahan di atmosfer yang kemudian dipantulkan kembali ke permukaan bumi.

Melansir Analisis Kesehatan Lingkungan Akibat Pemanasan Global oleh H.J. Mukono, efek
rumah kaca sangat berpengaruh pada kehidupan di bumi yang memerlukan energi dan radiasi panas
matahari. Istilah efek rumah kaca ditemukan pertama kali oleh Joseph Fourier pada tahun 1824.
Namun penelitian tentang hal ini baru dilakukan pada tahun 1896 oleh Svante Arrhenius secara
kuantitatif.

Peristiwa efek rumah kaca bukanlah efek yang ditimbulkan oleh gedung dan kaca pada suatu
bangunan namun peristiwa alam yang peristiwanya serupa dengan proses yang terjadi di dalam
rumah kaca. Pada dasarnya, efek rumah kaca sangat penting karena menyebabkan Bumi menjadi
hangat dan layak untuk ditempati. Bila tidak ada efek rumah kaca, suhu permukaan bumi akan 33
derajat Celcius lebih dingin dibanding suhu saat ini. Namun, adanya berbagai aktivitas manusia
seperti halnya proses industri dan transportasi menyebabkan gas rumah kaca yang diemisikan ke
atmosfer terus meningkat.(Sumber: detik.com)

✯Penyebab Efek Rumah Kaca

Masih dari sumber yang sama, H.J. Mukono menjelaskan ada 13 penyebab efek rumah kaca, yakni:

1. Kerusakan hutan

2. Pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa pertanian, pembusukan kotoran ternak, pembakaran


sabana di sektor pertanian dan peternakan

3. Pemakaian AC yang berlebihan


4. Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang banyak terdapat pada spray dan parfum

5. Asap kendaraan bermotor

6. Hasil buangan industri

7. Penggunaan CFC pada lemari pendingin yang dapat mengurangi lapisan ozon

8. Uap air yang dapat mencapai atmosfer akibat dari penguapan air laut, sungai atau danau

9. Adanya gas CO2

10. Pembakaran bahan limbah padat

11. Pembakaran fosil

12. Campuran berflourinasi yang dapat menghasilkan dari proses manufaktur

13. Hidrofluorokarbon yang dihasilkan pada saat manufaktur dari berbagai macam produk.

✯Dampak Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca juga memiliki dampak negatif dan juga positif yaitu sebagai berikut:

1. Dampak Negatif Efek Rumah Kaca

- Iklim mulai tidak stabil

- Peningkatan permukaan air laut

- Gangguan ekologis

- Dampak sosial dan politik

- Adanya penyakit menular dan berimbas pada gizi buruk pada negara yang mengalami kekeringan.

2. Dampak Positif Efek Rumah Kaca

- Berguna bagi kehidupan di bumi

- Mengatur suhu di bumi agar tak terlalu dingin yang sesuai dengan kelangsungan makhluk hidup

- Membuat manusia berhati-hati dan berhemat pada penggunaan bahan bakar fosil dan penggunaan
listrik

- Membuat manusia sadar bahwa pohon dan hutan memiliki arti penting bagi kelangsungan
kehidupan.

3. Upaya Pencegahan Efek Rumah Kaca

Dikutip dari sumber yang sama setidaknya ada lima upaya yang bisa dilakukan dalam pencegahan
bahaya efek rumah kaca, yaitu:

1. Pengaturan dalam menggunakan berbagai alat-alat listrik dan hemat energi


2. Penghematan bahan bakar dalam penggunaan kendaraan bermotor

3. Penanaman pohon

4. Pengelolaan sampah

5. Penggunaan tenaga listrik untuk alat transportasi.

2. Penipisan Lapisan Ozon

Secara sederhana, pengertian dari penipisan lapisan ozon merupakan berkurangnya ozon di
atmosfer diakibatkan terjadi pemecahan ikatan senyawa ozon dan berikatan dengan unsur lain. Nah,
proses yang terjadi, yaitu radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung klorin atau
bromin. Klorin dan bromin kemudian bereaksi dan memecah ikatan gas lain di atmosfer termasuk
ozon. Reaksi yang terjadi mengakibatkan molekul ozon terpecah. Sehingga mengurangi konsentrasi
ozon di stratosfer.

✯Penyebab Penipisan Lapisan Ozon

Penyebab penipisan lapisan ozon merupakan ulah manusia. Manusia tidak secara langsung
menghancurkan ozon. Namun, berbagai zat atau polusi yang dihasilkan oleh peralatan manusia
mengakibatkan rusaknya lapisan ozon kita. Berikut beberapa penyebab penipisan lapisan ozon:

1. Meningkatnya penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO) seperti kloroflorokarbon (CFC) dan
hidroklorofluorokarbon (HCFC).

2. Meningkatnya karbon monoksida yang dihasilkan kendaraan bermotor dan pabrik.

3. Penggundulan hutan pun turut berkontribusi lantaran kemampuan pohon dan hutan

dalam menyerap gas-gas pemicu kerusakan lapisan ozon.

Penggunaan senyawa-senyawa berbahaya yang berlebihan atau melebihi batas dari keamanan
lingkungan dapat merusak lapisan ozon. Berikut beberapa bahan juga dapat mengakibatkan
penipisan lapisan ozon.

1. Klorofluorokarbon (CFC) atau freon. Jenis CFC yang kerap digunakan adalah CFC-11
(trichloromonofluoromethane) dan CFC-12 (dichlorodifluoromethane). Bahan kimia ini banyak
digunakan sebagai bahan pengembang dalam pembuatan busa dan panel insulasi, bahan pendingin
dalam berbagai berbagai peralatan refrigerasi, serta bahan pendorong (propelan) dalam tabung
spray, bahan pelarut dan pembersih. Barang-barang yang kerap menggunakannya adalah lemari es,
Air Conditioner (AC), dan aerosol.

2. Hidroklorofluorokarbon (HCFC) atau freon, penggunaannya sama seperti CFC.

3. Jenisnya adalah bromo chlorodifluoro methane dan bromo triifuoro methane, digunakan sebagai
bahan pemadam kebakaran.
4. Carbon Tetrachloride (CC14) atau karbon tetraklorida. Digunakan sebagai bahan pelarut,
pembersih, bahan pemadam kebakaran, dan refrigerasi.

5. Methyl Chloroform (CH3CCI3). penggunaannya sama dengan karbon tetraklorida.

6. Methyl Bromida (CH3Br). Digunakan sebagai pestisida, bahan fumigasi dalam pergudangan dan
dan karantina pertanian.

✯Akibat Penipisan Lapisan Ozon

Penipisan lapisan ozon yang masif terjadi dapat mengakibatkan beberapa kerugian. Berikut akibat
dari penipisan lapisan ozon:

1. Penipisan lapisan ozon akan meningkatkan radiasi sinar ultraviolet sinar matahari sampai ke
bumi yang menimbulkan dampak langsung bagi kesehatan manusia seperti kanker, tumbuhan, dan
hewan.

2. Penipisan lapisan ozon juga mengakibatkan meningkatnya suhu bumi (pemanasan global) yang
memicu mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan air laut, tidak menentunya cuaca dan
iklim, dan meningkatnya bencana alam.

3. Penipisan lapisan ozon meningkatkan radiasi ultraviolet sinar matahari ke bumi yang dapat
menimbulkan penyakit kanker kulit, katarak mata, dan mengurangi daya tahan tubuh terhadap
penyakit infeksi, menghambat pertumbuhan tanaman, hingga memusnahkan organisme kecil di
bumi.

3. Emisi Karbon

Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran segala senyawa yang
mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG, serta bahan bakar lainnya. Fenomena emisi
karbon merupakan proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi. Saat ini emisi karbon
menjadi salah satu penyumbang terjadinya perubahan iklim dan pemanasan bersamaan dengan
emisi gas rumah kaca. Keduanya menyebabkan naiknya suhu bumi atau efek rumah kaca.

Hal ini tentu sangat berbahaya untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup yang ada di Bumi.
Oleh karena itu, penting untuk mencegah pemakaian emisi karbon yang berlebihan untuk
keberlangsungan hidup yang lebih baik.

B. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

◉Gangguan cuaca dan iklim

🌍 Cuaca tidak menentu

Salah satu dampak dari pemanasa global yang paling terasa mencakup iklim dan cuaca adalah
menjadikan cuaca tidak menentu. Misalnya kita sangat sulit memprediksi cuaca yang akan terjadi
dalam kurun waktu tertentu. apabila kita memprediksikan hari akan cerah, tiba- tiba bisa turun
hujan (baca: jenis hujan), itupun hujan yang sangat deras dan terkadang disertai jenis angin dan
juga petir. Hal inilah yang menyebabkan kesulitan melakukan ramalancuaca. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwa ramalan cuaca atau prakiraan cuaca ini merupakan hal yang sangat penting.
Bukan hanya bagi penyelenggara event atau proyek, namun juga sangat penting bagi sektor
transportasi. Mengingat transportasi udara membutuhkan jadwal penerbangan yang sangat teliti dan
berhati- hati terhadap cuaca.

🌍 Musim datang tidak sesuai dengan masanya

Dampak kedua dari pemanasan global bagi cuaca dan iklim adalah kedatangan musim yang
tidak sesuai dengan masa. Kita mempelajari bahwa musim di dunia ini datang dengan sangat teratus
menurut tanggal masing- masing. Oleh karena itulah kita dapat memprediksi kapan kita akan
berjumpa dengan musim tertentu. sebagai contoh pembagian musim di Indonesia, kita akan
menjumpai musim hujan ketika bulan Oktober- April, sementara sisanya kita akan menjumpai
musim kemarau. Namun sejak akhir- akhir ini pemanasan global melanda bumi, musim datang
semakin tidak beraturan, semakin tidak pada masanya. Misalnya di bulan November yang
seharusnya sudah memasuki musim penghujan, justru masih terasa panas dan tidak menunjukkan
tanda- tanda akam turun hujan. Demikian halnya dengan musim penghujan yang masih saja datang
meskipun sudah memasuki saat musim kemarau tiba.

🌍 Iklim atau cuaca menjadi terasa lebih panas

Dampak pemanasan global yang selanjutnya adalah cuaca atau iklim menjadi lebih terasa panas
dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini tercermin pada suhu udaranya. Ketika pemanasan global
terjadi, maka udara menjadi terasa lebih panas, dan panasnya ini merupakan panas yang menyengat
kulit. Jadi, meskipun matahari tidak terlalu terik, namun cuaca cukup membakar kulit kita sehingga
kita akan merasa gerah dan kepanasan.

🌍 Musim kemarau dan musim penghujan lamanya tidak sama

Dampak selanjutnya dari pemanasan global terhadap cuaca dan iklim adalah musim yang
lamanya tidak sesuai semestinya. Misalnya di Indonesia, harusnya musim penghujan dan musim
kemarau sama- sama berlangsung selama enam bulan tapi karena

pemanasan global, musim ini bisa berlangsung tidak semestinya. Terkadang kita menjumpai musim
penghujan yang lebih lama daripada musim kemarau dan terkadang musim kemarau datang lebih
lama daripada musim hujan.

◉Meningkatnya permukaan air laut

🌊Permukaan laut mengelami kenaikan

Salah satu dampak pemanasan global yang paling dirasakan dari segi kelautan adalah naiknya
permukaan air laut. Kenaikan pada permukaan air laut ini memanglah tidak terlalu banyak sehingga
mungkin saja kita tidak terlalu menyadari. Meski demikian permukaan air laut yang terus menerus
naik lama- lama akan sangat kita rasakan. Misalnya, banyak tempat yang dulunya tidak tergenang
air dan sekarang tergenang air laut, kemudian terjadi banjir rob di berbagai tempat, selain itu
banyak pulau- pulau kecil yang tenggelam. Kenaikan permukaan air laut ini tidak lain karena
disebabkan oleh es yang mencair akibat suhu bumi semakin panas atau pemanasan global. Es- es
yang mencair ini merupakan es yang berada di kutub bumi, baik kutub utara maupun kutub selatan.
Di kutub- kutub bumi tersebut kita mendapati gunung- gunung es yang sangat besar. Namun karena
kondisi bumi yang sudah panas, maka dalam beberapa periode, gunung- gunung es tersebut longsor
dan es mulai mencair. Ketika es mencair maka akan menambah volume air laut, sehingga
permukaan air laut menjadi naik akibat bertambahnya volume tersebut.

🌊Suhu permukaan air laut meningkat

Dampak pemanasan global yang selanjutnya adalah suhu di permukaan air laut meningkat, tidak
seperti sebelum terjadi pemanasan global. Hal inilah yang menyebabkan suhu air laut sekarang ini
lebih hangat daripada laut yang dulu. Air laut yang hangat ini akan membawa perubahan ke
ekosistem air laut. Air laut yang hangat ini disebabkan oleh cuaca di bumi yang semakin panas
akibat pemanasan global. •

◉Mengancam kesehatan manusia

Perubahan cuaca ekstrim akibat pemanasan global dapat menimbulkan wabah penyakit. Misalnya,
nyamuk yang membawa mikroorganisme berbahaya yang bisa menular ke manusia. Nyamuk akan
berpindah ke tempat yang lain. Nyamuk Anopheles merupakan jenis nyamuk penyebar malaria.
Nyamuk ini berkembang pesar di daerah tropis dengan suhu 16 derajat Celcius dan tinggal di
ketinggian kurang dari seribu meter saat ini, sebesar 45% penduduk tergigit oleh nyamuk yang
membawa parasit. Hal ini terjadi karena perubahan temperatur, kelembaban udara, dan curah hujan
yang ekstrim mengakibatkan nyamuk sering berkembang biak.

Selain itu, perubahan temperatur, kelembaban udara, dan curah hujan yang ekstrim mengakibatkan
nyamuk lebih sering bertelur sehingga mudah menularkan penyakit. Penyakit di daerah tropis
lainnya yang dapat menyebar melalui nyamuk ini, yaitu demam berdarah dengue (DBD), demam
kuning, dan chikungunya.

C. KESEPAKATAN INTERNASIONAL TENTANG PEMANASAN GLOBAL

1. WMO

Dunia menghadapi kemungkinan 50 persen pemanasan 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-
industri, jika hanya sebentar, pada tahun 2026, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan
pada Senin (9 Mei). Itu tidak berarti dunia akan melewati ambang pemanasan jangka panjang 1,5
derajat Celcius, yang telah ditetapkan para ilmuwan sebagai batas tertinggi untuk menghindari
bencana perubahan iklim. Demikian seperti dikutip dari lama Channel News Asia, Selasa
(10/5/2022). Tetapi satu tahun pemanasan pada 1,5 derajat Celcius dapat menawarkan rasa seperti
apa melintasi ambang batas jangka panjang itu. Kami semakin dekat untuk mencapai target yang
lebih rendah dari Perjanjian Paris untuk sementara waktu,” kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri
Taalas, mengacu pada kesepakatan iklim yang diadopsi pada tahun 2015. Kemungkinan melebihi
1,5 derajat Celcius untuk waktu yang singkat telah meningkat sejak 2015, dengan para ilmuwan
pada tahun 2020 memperkirakan peluang 20 persen dan merevisi tahun lalu hingga 40 persen.
Bahkan satu tahun pada 1,5 derajat Celcius pemanasan dapat memiliki dampak yang mengerikan,
seperti membunuh banyak terumbu karang dunia dan menyusutnya lapisan es laut Arktik. Dalam
hal rata-rata jangka panjang, rata-rata suhu global sekarang sekitar 1,1 derajat Celcius lebih hangat
daripada rata-rata pra-industrii.

2. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)

Pada tahun 1988, Badan PBB untuk lingkungan (United Nations Environment Programme) dan
organisasi meteorologi dunia (World Meteorology Organization) mendirikan sebuah panel antar
pemerintah untuk perubahan iklim yang dikenal dengan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate
Change) yang terdiri atas 300 lebih pakar perubahan iklim dari seluruh dunia. IPCC bersekretariat
di Jenewa (Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno yang membahas tiga hal
utama :

Pada tahun 1990 dan 1992, IPCC menyimpulkan bahwa penggandaan jumlah gas rumah kaca di
atmosfer mengarah pada konsekuensi serius bagi masalah sosial, ekonomi, dan sistem alam di
dunia. Selain itu, IPCC menyimpulkan bahwa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas
manusia juga memberikan kontribusi pada gas rumah kaca alami dan akan menyebabkan atmosfer
bertambah panas. IPCC memperkirakan penggandaan emisi gas rumah kaca akan menyebabkan
pemanasan global sebesar 1,5 – 4,5 derajat celcius.

Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk sebuah badan
negosiasi antar pemerintah, yaitu Intergovernmental Negotiating Commitee(INC) untuk
merundingkan sebuah konvensi mengenai perubahan iklim. Laporan IPCC terakhir tahun 2007
secara garis besar terdiri dari :

-Laporan Kelompok Kerja I dikeluarkan pada Februari 2007, menekankan bahwa manusia adalah
penyebab utama peningkatan gas rumah kaca (GRK) di lapisan udara

-Laporan Kelompok Kerja II mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim dikeluarkan awal
April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di banyak negara apabila tidak dilakukan
upaya segera untuk mengurangi kegiatan yang dapat menyebabkan pemanasan global

-Laporan kelompok kerja III yang dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses pengurangan emisi
karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi adaptasi untuk bertahan terhadap dampak
perubahan iklim yang tidak bisa dihindari.

3. UNFCC (United Nations Framework)

UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) atau Konvensi Kerangka
kerja PBB untuk Perubahan Iklim adalah kesepakatan perubahan iklim yang dicapai pada KTT
Bumi di Rio de Janeiro, Brazil tahun 1992 dan ditandatangani oleh 154 negara. Perjanjian yang
tidak mengikat ini bertujuan untuk mengurangi gas rumah kaca di atmosfir, dimana negara-negara
maju memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap tahun
setelah perjanjian selesai berlaku, dilakukan sebuah konferensi, dan menjadikan Durban sebagai
Konferensi Para Pihak ke-17, atau COP17.

4. PROTOKOL KYOTO

Protokol adalah kesepakatan internasional yang ditandatangani pada konferensi COP 3 di Kyoto,
Jepang tahun 1997. Protokol ini menetapkan sejumlah target bagi negara-negara industri maju
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan komitmen 37 negara untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca tertentu sebesar 5,2 persen mulai dari level 1990.

Pada saat berlaku di tahun 2005, sebanyak 141 negara telah meratifikasi Protokol Kyoto. Namun
sejumlah negara seperti Cina, Australia dan Amerika Serikat menolak meratifikasi. Dalam
kesepakatan ini setiap negara harus bertanggung jawab dengan mengurangi seperempat emisi yang
dihasilkan karena dianggap sebagai penyebab pemanasan global (AS menandatangi perjanjian ini
tetapi menolak meratifikasi protokol).

Ketika Kyoto menerapkan agenda untuk pengurangan emisi gas rumah kaca yang “ekonomis
dalam transisi” negara seperti Rusia yang memilih dasar tahun yang berbeda. Ada berbagai target
pengurangan dan beberapa negara telah diijinkan untuk mengeluarkan emisi gas rumah kaca yang
lebih dari yang mereka lakukan pada tahun 1990. Negara berkembang tidak memiliki batasan
pengurangan. Kyoto dianggap sebagai langkah awal untuk mengatasi pemanasan global yang pada
awalnya tidak dimaksudkan untuk memecahkan persoalan dunia mengenai perubahan iklim pada
komitmen pertama yang berakhir pada tahun 2012.

D. UPAYA MENGURANGI PEMANASAN GLOBAL

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global adalah sebagai berikut:

1. Reboisasi

Reboisasi dapat didefinisikan sebagai proses penanaman kembali pohon di daerah yang terkena
gangguan alam seperti kebakaran hutan, kekeringan, dan serangan hama, atau yang tidak alami,
seperti penebangan, pertambangan, pembukaan lahan pertanian, dan pembangunan, menurut
onetreeplanted.org.

Dengan menanam pohon di kawasan yang telah terdegradasi atau gundul, Reboisasi membantu
lingkungan dengan menjamin, atau mempercepat pembentukan kembali struktur hutan yang sehat
dengan menumbuhkan kembali kanopi hutan dan melestarikan keanekaragaman hayati dalam
ekosistem. Reboisasi dapat memberikan tidak hanya satu, tapi dua solusi dari krisis di planet ini.
Reboisasi menawarkan salah satu cara terbaik untuk menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer,
mengubahnya menjadi karbon padat melalui fotosintesis dan menyimpannya di batang pohon,
cabang, akar, dan tanah.

Dikutip dari laman eartheclipse.com, kegiatan reboisasi membantu mempromosikan penipisan


CO2 secara bertahap dari atmosfer melalui penyerapan selama fotosintesis. Pada gilirannya, hal ini
akan mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer. Proses fotosintesis juga akan menghasilkan
pelepasan oksigen dan akhirnya dapat membantu menjaga keseimbangan CO2/O2. Lebih sedikit
karbon dioksida berarti lebih sedikit polusi dan lebih sedikit pemanasan global.

2. Menggunakan sumber energi alternatif

Energi alternatif (energi terbarukan) adalah semua sumber energi yang bertujuan menggantikan
bahan bakar konvensional. Tujuannya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon
yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi sehingga
berkontribusi besar terhadap pemanasan global

Menurut Encyclopaedia Britannica (2015), pada awal abad 21 sekitar 80 persen energi yang ada
di dunia dihasilkan dari bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil yang digunakan bisa berupa minyak
bumi, batu bara, dan gas alam. Ketiganya berasal dari makhluk hidup yang mati dan terkubur jutaan
tahun lalu dan termasuk energi yang tidak bisa diperbarui. Maksudnya, energi ini memiliki
kapasitas yang terbatas sehingga suatu waktu nanti akan habis. Karenanya, berbagai pihak mulai
dari pemerintahan sampai ilmuwan berupaya mencari sumber energi lainnya untuk dikembangkan
sebelum bahan bakar fosil habis. Energi ini disebut energi terbarukan atau alternatif.

Dengan menggunakan sumber energi alternatif dapat mengurangi dampak pemanasan global.
Lingkungan manusia dipenuhi racun kimia berbahaya serta emisi karbon dioksida selama bertahun-
tahun. Pencemaran ini juga berdampak terhadap peningkatan ketinggian air laut, penipisan lapisan
ozon, pemanasan global, kekeringan, kepunahan flora dan fauna, dan lainnya. Tentunya
penggunaan energi alternatif terbarukan bisa mengurangi bahkan menghilangkan beragam faktor
penyebab rusaknya alam. Pasalnya, energi alternatif adalah energi bersih yang bisa membantu
manusia modern menghadapi krisis lingkungan

✷Jenis dan Contoh Energi Alternatif

Energi alternatif memiliki berbagai jenis sesuai dengan sumbernya. Hal ini sesuai ketersediaan
energi dan teknologi yang bisa dimanfaatkan manusia dari alam. Sebutkan energi alternatif yang
kamu ketahui? Supaya tidak penasaran, berikut berbagai jenis dan contoh energi alternatif yang
patut kamu ketahui.

1. Panas matahari

Pertama, ada energi alternatif matahari yang bisa diubah menjadi energi listrik dengan bantuan
panel surya. Panel surya ini punya rangkaian sel photovoltaic yang diartikan sebagai ‘cahaya-
listrik’. Energi alternatif ini bisa menggerakkan kendaraan listrik bahkan perahu listrik yang
dipasang panel surya. Hanya saja penggunaan panel surya masih terbatas karena biaya per wattnya
masih relatif tinggi bisa sepuluh kali lipat dari bahan bakar fosil, tergantung keadaan.

2. Geothermal

Selain panas matahari, panas bumi menjadi contoh energi alternatif lainnya. Panas bumi
(Geothermal) berasal dari dalam bumi yang berasal dari aktivitas vulkanik gunung berapi seperti air
panas, uap alam, dan bebatuan kering. Penelitian di Islandia sudah menemukan kekuatan baru dari
energi ini sehingga mampu melipatgandakan jumlah listrik hingga sepuluh kali lipat.

3. Angin

Angin yang setiap hari kita rasakan juga masuk daftar energi alternatif. Energi angin rupanya bisa
diubah dari energi kinetik menjadi energi mekanik yang dihubungkan ke mesin generator sehingga
menghasilkan energi listrik. Penggunaan energi angin dimanfaatkan dengan baik di Belanda yang
memiliki kincir angin besar untuk memompa air irigasi ke pertanian dan penghasil listrik.

4. Biomassa
Biomassa berasal dari sisa pembuangan kotoran manusia atau hewan. Energi ini diubah dengan cara
dibakar terlebih dahulu atau dicampur dengan bahan lain yang ditampung ke dalam tangki.
Nantinya akan disalurkan melalui pipa instalasi atau yang disebut dengan biogas. Contoh
penggunaan energi alternatif biomassa ini bisa menggantikan pemakaian gas tabung untuk
memasak.

5.. Etanol

Contoh energi alternatif lainnya ada etanol alias etil alkohol yang berasal dari alkohol, dari suatu
proses fermentasi pada tumbuhan tertentu misalnya tumbuhan jagung dan gandum. Brazil menjadi
negara yang berhasil mengembangkan energi ini sehingga tidak bergantung dengan bahan bakar
minyak (BBM).

6. Nuklir atau Uranium

Nuklir mampu menghasilkan energi listrik yang sangat besar. Buktinya, hasil ukuran 1 gr zat
radioaktif bisa menghasilkan energi listrik sebanyak 50 ribu kwh per jam. Manfaat lain dari energi
nuklir yakni tidak menghasilkan efek rumah kaca sehingga bisa mencegah pemanasan global.
Jepang menjadi negara yang sukses mencoba energi ini dan beberapa wilayah di sana sudah
menggunakannya.

7. Hidrogen

Kabarnya hidrogen diklaim lebih baik dibandingkan BBM karena tidak menghasilkan polusi
berbahaya bagi lingkungan. Proses pembuatan energi ini melalui air yang dibakar oleh listrik dan
panas layaknya bensin. Selanjutnya hidrogen dihasilkan melalui proses penyimpanan yang
dicampur dengan oksigen dari atmosfer sampai terjadi reaksi kimia.Adanya reaksi itu membentuk
energi yang dikonversi menjadi listrik hampir 100% dan sisanya ialah panas. Hanya saja
penggunaan energi hidrogen membutuhkan banyak energi dan proses yang cukup lama.

8. Piezoelektrik

Piezoelektrik adalah contoh energi alternatif yang dihasilkan dengan mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Prinsip kerja energi ini dengan banyaknya tekanan dari orang-orang yang
berada di suatu tempat lalu dikonversi menjadi energi listrik. Contoh pemanfaatan energi alternatif
pembangkit listrik tenaga manusia ini adalah negara Jepang yang memanfaatkan lalu lalang para
penumpang di stasiun Tokyo. Mereka meletakkan perangkat lempengan Piezoelektrik di lantai
gerbang tiket atau arena lain di stasiun. Energi yang dihasilkan berdasarkan gerakan, massa suatu
kendaraan dan getaran yang dihasilkan, dan perubahan temperatur. Hanya saja material
Piezoelektrik masih tergolong mahal untuk dipasang di rumah.

9. Biodiesel

Biodiesel merupakan energi alternatif pengganti energi fosil. Energi ini sudah lama dikenal

khususnya di negara-negara maju. Malah sudah ada beberapa negara yang mulai menggunakan
biodiesel sebagai bahan bakar utama. Energi ini bisa diperoleh dari lemak binatang dan tumbuhan
sehingga ramah lingkungan dan renewable.
✷Kelebihan dan Kekurangan Energi Alternatif

Dikutip dari buku Bank Soal IPA SD/MI Kelas 4,5,6 oleh Uly Amalia, dkk, penggunaan energi
alternatif ternyata terdapat pula kelebihan dan kekurangan, di antaranya:

1. Kelebihan Energi Alternatif

-Tidak akan habis karena berasal dari sumber daya alam yang selalu ada atau dapat diperbarui

-Tidak mencemari lingkungan

-Energi yang dihasilkan sangat besar

2. Kekurangan Energi Alternatif

-Membutuhkan biaya yang besar terutama untuk membangun pembangkit listrik

-Teknologi tinggi dibutuhkan untuk mengubah energi alternatif menjadi energi yang digunakan

-Keberadaan energi dipengaruhi oleh musim, misalnya volume air berkurang sehingga energi yang
dihasilkan sedikit

3. Manajemen lingkungan

Manajemen lingkungan sebagai bagian dari manajemen pengelolaan lingkungan yang


mempunyai standar dalam menentukan kebijakan yang berbasis pada kegiatan/aktivitas yang ramah
lingkungan sesuai dengan persyarakatan hukum yang berlaku dan secara obyektif memparhatikan
dan mengidentifikasikan aspek-aspek dampak lingkungan. Manajemen lingkungan sangat erat
kaitannya dengan upaya pengurangan pemanasan global.

Berikut adalah contoh penerapan manajemen lingkungan untuk mengurangi pemanasan global:

1. Gunakan Transportasi Umum & Sepeda

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang paling pertama adalah Batasi penggunaan mobil dan
sepeda motor hanya untuk menempuh jarak jauh, untuk jarak dekat kamu bisa memulai kebiasaan
berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Hal ini akan membatasi peningkatan karbon dioksida dan
karbon monoksida di atmosfer.

2. Minimalkan Penggunaan Peralatan Yang Mengandung CFC

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang mudah adalah CFC (Cloro Four Carbon) merupakan
senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat padanya. CFC
umumnya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara, perlu diketahui bahwa saat ini CFC
menyumbangkan 20% dalam proses terjadinya efek rumah kaca. Karenanya dalam mengatasi suhu
ruang yang panas, kita dapat merancang sebuah bangunan yang mempunyai banyak ventilasi udara
sehingga tidak perlu memakai pendingin ruang atau AC. Namun seandainya penggunaan AC
memang diperlukan pastikan kita memakai AC non CFC yang ramah lingkungan.

3. Hemat Air
Cara Mengatasi Pemanasan Global yang keempat adalah dengan Hemat Pemakaian Air : Jangan
mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus. Jangan menggosok gigi, juga dengan kran
air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter. Mandi
menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air
mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’.

DAFTAR REFERENSI

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Dampak%20Pemanasan%20Global-
BPSMG/materi1.html

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6415845/efek-rumah-kaca-pengertian-penyebab-

dampak-dan-upaya-pencegahannya

https://lindungihutan.com/blog/emisi-karbon/

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/dampak-pemanasan-global

https://barki.uma.ac.id/2021/12/04/energi-alternatif-pengertian-manfaat-dan-contohnya/

https://www.gramedia.com/literasi/cara-mengatasi-pemanasan-global/

https://www.detik.com/

Anda mungkin juga menyukai