RISET KUANTITATIF
Oleh Prof. Elly Nurachmah, D.N.Sc.
A. Pengertian
1. Ilmu
pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang memiliki ciri adanya suatumetodologi yang
harus dicapai secara logis dan koheren, memiliki hubungan dengan tanggungjawab ilmuwan,
bersifat universal, memiliki objektifitas tanpa prasangka subjektif, dapat dikomunikasikan, kritis,
terbuka, dan berguna sebagai wujud hubungan antara teori dengan praktik.
a. Sumber pengetahuan
Tradisional
•Diturunkan dari generasi ke genarasi
Autoritatif
•Bersumber dari para pakar
Ilmiah
•Dihasilkan dari metode ilmiah
b. Jenis Pengetahuan
Ilmu
•Pengetahuan di dalam dan tentang keperawatan
Filosofi
•Berdasarkan kajian bijaksana
Proses
•Merupakan kerangka konseptual dan teoritis
Pengaruh sejarah
•Teori tokoh masa lalu (Florence Nightingale dan perubahan sosial)
Pengaruh sosial
•Banyaknya sekolah-sekolah keperawatan baru
c. Kerangka Teori keperawatan
Teori Konsep
Sekelompok konsep yang menjelaskan suatu Gambaran abstrak yang diorganisasikan
pola realitas menjadi simbol-simbol dari realitas
Bisa diuji, diubah, atau digunakan menjadi Berupa kerangka konseptual atau model
pedoman riset
d. Jenis Justifikasi Ilmiah
Induktif
•Membangun dari ide-ide
atau tindakan spesifik
menjadi kesimpulan
tentang ide-ide umum
Deduktif
•Mengkaji ide-ide umum
dengan mempertimbangkan
ide atau tindakan spesifik
Teori adaptasi
•Penyesuaian aspek kehidupan pada hal-hal lain dan lingkungan hidup
Sifat empirik
Etikal
Personal
•Berfokus pada diri dan orang lain (diri perawat atau klien atau lingkungan)
Estetik
yang akan menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik, pendidikan, dan
manajemen keperawatan
dalam hal pembiayaan pelayanan keperawatan, langkah yang tidak perlu dapat
dieliminasi
Praktik-Teori
•Berkembang di dalam tatanan praktik klinik
Teori-Riset-Teori
•Diekmbangkan oleh disiplin lain, digunakan dalam keperawatan pada perspektif
yang unik. Teori yang asli diteliti dan menghasilkan temuan riset.
2. Paradigma Keperawatan
Mempelajari secara mendalam mengenai teori keperawatan terdapat 4 domain utama yang saling
berinteraksi atau berhubungan dan menjadi landasan pengembangan ilmu keperawatan yang
disebut paradigma keperawatan :
Individu/ klien
Kesehatan
Lingkungan
Keperawatan
Membantu fokus pada tujuan, membuat perawat lebih percaya diri tentang
praktiknya
Meningkatkan komunikasi
4. Penggunaan Teori dalam praktik
Merencanakan asuhan
Memprediksi luaran
Mengevaluasi hasil
Konstruksi
Pengetahuan
Pengetahuan 1)Integrasi dari
Prosedural jenis
Pengetahuan 1)Pengetahuan pengetahuan
Subjektif terpisah dan yang berbeda
Menerima 1)Kewenangan terkait 2)Teori
Pengetahuan mulai dipahami, 2)Proliferasi keperawatan
Ketenangan/ 1)Belajar dengan mulai ada pendekatan berdasarkan
Pengetahuan mendengar kemandirian terhadap studi empiris,
Stagnan orang lain 2)Sikap negatif pengembangan kajian literatur,
terhadap teori dan tidak laporan klien,
1)Patuh pada 2)Pada pengalaman
kekuasaan pendidikan pengetahuan / mengutamakan
teori yang penerapan teori klinik, dan intuisi
medis tinggi perawat
dipinjam dalam praktik
2)Pendidikan 3)Belum bergelar, akademisi
berbasis RS bergantung 3)Mendefinisikan 3)Menekankan
pada disiplin keperawatan, pada prosedur
3)Berlangsung untuk
selama ≥ 80 ilmu lain mengembangka
n teori mendapatkan
tahun pengetahuan
4)Riset berfokus
pada perawat
E. Tujuan Teori Keperawatan
Falsafah Keyakinan
Kesehatan &
Interaksi Manusia Model
Abstraksi Konsep Kesejahteraan di
dan Lingkungan Konseptual
Alam semesta
Operasionalisasi
Teori
Konsep tentang
keperawatan
Fenomena
Uji Hipotesa
Metodologi
tentang Teori
Ilmiah
Keperawatan
Keperawatan memiliki falsafah sebagai keyakinan yang kemudian diturunkan menjadi paradigma yang
merupakan fokus orientasi, konsep- konsep paradigma diturunkan menjadi berbagai model konseptual
dalam keperawatan yang dilihat dari segi ilmiah memiliki abstraksi konsep yang memerlukan upaya untuk
tingkatan abstraksi ini mampu laksana atau mampu diterapkan. Dari model konsep ini dilahirkan terori
keperawatan yang merupakan operasionalisasi dari bagaimana proses riset itu dilakukan. Kemudian dari
model konseptual dan teori keperawatan tersebut dicari metodologi ilmiahnya untuk menguji
hipotesisnya, dengan tujuan semua komponen ini dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
individu, pasien, lingkungan, keluarga, maupun kelompok.
TUJUAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Oleh Prof. Elly Nurachmah, D.N.Sc.
A. Penelitian Kuantitatif
Mengidentifikasi Merekomendasikan
masalah intervensi untuk
berdasarkan data Memprediksi masalah yang
pendukung akurat hasil, hubungan, terbukti
sebab-akibat,
keefektifan
berdasarkan
analisis statistik
menjelaskan
metodologi
menginterpreta menganalisis mengumpulkan
untuk
sikan hasil data data
pengumpulan
data
memformulasik mengkomunikas
an kesimpulan ikan penemuan
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dikembangkan dari masalah riset, untuk memperjelas keberadaan variabel yang
terlibat. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum
•menunjukkan hasil akhir yang akan dicapai
Tujuan Khusus
•menunjukkan langkah-langkah/ tahapan untuk mencapai tujuan umum
F. Metodologi/ Prosedur Penelitian
instrumen penelitian
analisis statistik
langsung
terstruktur
observasi observasi tidak
dengan
terstruktur terstruktur
kuesioner
Karakteristik dan
metoda pictoral bentuk pertanyaan
kondisi individu
Perilaku komunikasi
metoda verbal isi pertanyaan
verbal
cara
Perilaku komunikasi
metoda ekspresif mengembangkan
non-verbal
pertanyaan
Kinerja dan
pencapaian langkah penyusunan
ketrerampilan
Karakteristik
lingkungan
1) Observasi terstruktur
Mengecek absensi, kehadiran, atau frekuensi suatu fenomena
a) Kategori
▪ Hati-hati, definisi perilaku atau karakteristik yang eksplisit yang diobservasi
▪ Tidak ada kategori yang tumpang tindih, benar-benar eksklusif
▪ Interferensi observer, jumlah dan keterampilan observer
b) Daftar tilik (checklist)
▪ Perilaku di tally (pengawasan disebut analisis tanda)
▪ Dikategorisasi dengan interval teratur
2) Observasi tidak terstruktur
Teknik Proyektif
a) Metoda Pictoral : Themic Apperception Test, Rorschach Inkblot Test
b) Metoda verbal
▪ Stimulus verbal ambigu (Ambiguous Verbal Stimulus) – seseorang diminta
merespon hal pertama yang muncul dalam pikiran (word association)
▪ Melengkapi kalimat – menggarisbawahi sikap
▪ anekdote
c) Metoda ekspresif
▪ Teknik bermain – menggambar, melukis, bermain peran
▪ Psychodrama – subjek bermain dikalangan mereka
▪ Sociodrama – subjek bermain sebagian dari mereka
d) Wawancara
Digunakan dalam riset kualitatif. Untuk menggali persepsi secara mendalam.
▪ Membuat responden merasa tenang dan santai sehingga dapat mengemukakan
pandangan secara jujur (rapi, tepat, menghargai, bersahabat, tidak bias, dan
permisif)
▪ Menerima semua pendapat secara alami
▪ Ikuti kalimat dengan tepat, jangan terpaku dengan instrumen
▪ Berikan kartu pilihan/ alternatif untuk responden
▪ Tidak mengulang atau merangkum jawaban responden
▪ Memancing dengan natural agar jawaban singkat menjadi jelas
3) Terstruktur dengan Kuesioner
Bentuk berasal dari standarisasi kaku dan ketat sampai tidak terstruktur.
a) Bentuk pertanyaan
▪ Terbuka – subjek berespon menggunakan kalimat sendiri
▪ Tertutup – peneliti menyediakan alternatif jawaban yang baku (dikotomi, ganda,
kafetaria)
b) Isi pertanyaan
▪ Fakta tentang responden, individu yang diketahui responden
▪ Fakta tentang kejadian-kejadian dan kondisi yang diketahui
▪ Keyakinan-keyakinan tentang fakta
▪ Sikap-sikap, perasaan, dan pendapat
c) Cara mengembangkan pertanyaan
▪ Buat tabel spesifikasi, informasi menarik
▪ Buat membobotan
d) Penyusunan kata
▪ Jelas
▪ Sesuaikan kemampuan responden
▪ Minimalkan bias
▪ Informasi personal / sensitif dikembangkan menjadi lebih objektif
▪ Alternatif jawaban
▪ Urutan pertanyaan terbuka lebih dulu, isian demografik terakhir
▪ Format : pengantar dan petunjuk
e) Langkah penyusunan
▪ Menyusun dan menetapkan jenis informasi yang diperlukan
▪ Merancang kuesioner
▪ Uji cobakan dan revisi
Kuesioner Delphi : untuk memperoleh konsesnsus tentang sesuatu melalui
beberapa tahapan pemberian kuesioner yang berbeda namun isinya sama. Kuesioner
kedua merupakan modifikasi dari kuesioner pertama, dan seterusnya.
Sistematik diferensial : suatu teknik untuk mengukur makna psikologis suatu
konsep atau objek bagi individu (baik-buruk, kuat-lemah, dll).
Interview Terjadwal dan Kuesioner
b. Tidak langsung
menggunakan kartu, pilihan kartu
mencerminkan perasaan, persepsi,
Q Sort
atau pembenaran tentang suatu
hal
Rekaman-rekaman dokumen