Anda di halaman 1dari 15

RESUME KULIAH 1

RISET KUANTITATIF
Oleh Prof. Elly Nurachmah, D.N.Sc.

Nama : Anisa Muliyawati


NPM : 2306192503
Kelas : KMB

Program Magister Keperawatan Medikal Bedah


Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
Pengantar Penelitian Kuantitatif Keperawatan
SAINS DAN RISET DALAM KEPERAWATAN
Oleh : Prof. Elly Nurachmah, D.N.Sc.

A. Pengertian
1. Ilmu
pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang memiliki ciri adanya suatumetodologi yang
harus dicapai secara logis dan koheren, memiliki hubungan dengan tanggungjawab ilmuwan,
bersifat universal, memiliki objektifitas tanpa prasangka subjektif, dapat dikomunikasikan, kritis,
terbuka, dan berguna sebagai wujud hubungan antara teori dengan praktik.
a. Sumber pengetahuan

Tradisional
•Diturunkan dari generasi ke genarasi

Autoritatif
•Bersumber dari para pakar

Ilmiah
•Dihasilkan dari metode ilmiah

b. Jenis Pengetahuan

Ilmu
•Pengetahuan di dalam dan tentang keperawatan

Filosofi
•Berdasarkan kajian bijaksana

Proses
•Merupakan kerangka konseptual dan teoritis

Pengaruh sejarah
•Teori tokoh masa lalu (Florence Nightingale dan perubahan sosial)

Pengaruh sosial
•Banyaknya sekolah-sekolah keperawatan baru
c. Kerangka Teori keperawatan
Teori Konsep
Sekelompok konsep yang menjelaskan suatu Gambaran abstrak yang diorganisasikan
pola realitas menjadi simbol-simbol dari realitas

Bisa diuji, diubah, atau digunakan menjadi Berupa kerangka konseptual atau model
pedoman riset
d. Jenis Justifikasi Ilmiah
Induktif
•Membangun dari ide-ide
atau tindakan spesifik
menjadi kesimpulan
tentang ide-ide umum

Deduktif
•Mengkaji ide-ide umum
dengan mempertimbangkan
ide atau tindakan spesifik

e. Landasan Interdisiplin Teori Keperawatan


Teori sistem umum (Genenral Systems Theory)
•Teori untuk aplikasi universal

Teori adaptasi
•Penyesuaian aspek kehidupan pada hal-hal lain dan lingkungan hidup

Teori perkembangan (developmental Theory)


•Pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diprediksi dan terjadi secara
teratur

f. Tujuan Riset Keperawatan


1) Mengembangkan penjelasan (dalam teori-teori)
2) Menemukan solusi untuk mengatasi masalah
g. Metode Riset Keperawatan
1) Kuantitatif
Melibatkan konsep-konsep penelitian dasar dan aplikasi
2) Kualitatif
Dilakukan untuk memperoleh insight melalui makna-makna yang ditemukan.
Berdasarkan pada keyakinan bahwa realitas didasarkan pada berbagai persepsi yang
bervariasi dan berbeda.
2. Keperawatan
sebuah profesi yang memberikan layanan kesehatan profesional (biopsikososial spiritual) dan
mampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
B. Pola Fundamental Riset dan Ilmu Keperawatan

Sifat empirik

•Menggunakan riset sebagaai hal yang menjelaskan, mendeskripsikan, dan


memprediksikan

Etikal

•Memperluas pengetahuan untuk menilai, mengklarifikasi, dan advokasi

Personal

•Berfokus pada diri dan orang lain (diri perawat atau klien atau lingkungan)

Estetik

•Menginterpretasi, mensistensis dari suatu pengetahuan

C. Riset dalam Pengembangan Ilmu Keperawatan


Delaune (2002) Riset keperawatan bermanfaat untuk pengembangan ilmu keperawatan.
1. Manfaat :

Memperkuat dasar-dasar keilmuan

yang akan menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik, pendidikan, dan
manajemen keperawatan

Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan

melalui pemanfaatan hasil penelitian ilmiah

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas

dalam hal pembiayaan pelayanan keperawatan, langkah yang tidak perlu dapat
dieliminasi

Memahami fenomena secara profesional

sehingga dapat menyusun perencanaan, memprediksi hasil, pengambilan


keputusan, meningkatkan perilaku sehat klien
2. Kandungan Ilmu
a. Elemen utama yang terkandung dalam suatu ilmu, termasuk ilmu keperawatan adalah teori
1) Tujuan menyusun teori
2) Konsep-konsep : batu pembangun teori-ide, citra mental fenomena, suatu kejadian atau
objek yang diturunkan dari pengalaman dan persepsi seseorang
3) Memoliki konsep utama : keperawatan, individu, kesehatan, atau lingkungan
4) Definisi : memberikan arti terhadap konsep-konsep yang berupa deskriptif atau
prosedural (penggunaan terminologi dalam teori)
b. Teori terdiri dari konstruk, konsep, dan postulat
c. Diperoleh melalui refleksi fenomenal dan numenal
D. Teori Keperawatan
Terdiri dari hubungan, interaksi sebab akibat antar konsep.
Teori : sekelompok konsep yang saling berhubungan dapat menjadi pedoman parktik
Teori Keperawatan : sekelompok konsep saling berhubungan diturunkan dari model keperawatan
atau dari disiplin keperawatan lain (antropologi)
1. Strategi pengembangan Teori
Teori-Praktik-Teori
•Teori dikembangkan dalam disiplin alin dan digunakan dalam lingkungan
keperawatan

Praktik-Teori
•Berkembang di dalam tatanan praktik klinik

Riset-Teori (metode induktif)


•Dikembangkan dari temuan riset atau kejadian empiris

Teori-Riset-Teori
•Diekmbangkan oleh disiplin lain, digunakan dalam keperawatan pada perspektif
yang unik. Teori yang asli diteliti dan menghasilkan temuan riset.

2. Paradigma Keperawatan
Mempelajari secara mendalam mengenai teori keperawatan terdapat 4 domain utama yang saling
berinteraksi atau berhubungan dan menjadi landasan pengembangan ilmu keperawatan yang
disebut paradigma keperawatan :
Individu/ klien

Kesehatan

Lingkungan

Keperawatan

Hal ini menjadi fokus kegiatan perawat sehari-hari


3. Penggunaan Teori

Mengarahkan dan meningkatkan praktik keperawatan

Memberikan tujuan asuhan keperawatan, sehingga praktik keperawatan menjadi


lebih efektif dan efisien

Membantu fokus pada tujuan, membuat perawat lebih percaya diri tentang
praktiknya

Mengarahkan riset, memvalidasi, dan memodifikasi teori

Pengembangan disiplin tubuh pengetahuan

Meningkatkan komunikasi
4. Penggunaan Teori dalam praktik

Mengorganisasikan data pasien

Memahami data pasien

Menganalisis data pasien

Membuat keputusan intervensi keperawatan

Merencanakan asuhan

Memprediksi luaran

Mengevaluasi hasil

5. Fase Pengembangan Teori

Konstruksi
Pengetahuan
Pengetahuan 1)Integrasi dari
Prosedural jenis
Pengetahuan 1)Pengetahuan pengetahuan
Subjektif terpisah dan yang berbeda
Menerima 1)Kewenangan terkait 2)Teori
Pengetahuan mulai dipahami, 2)Proliferasi keperawatan
Ketenangan/ 1)Belajar dengan mulai ada pendekatan berdasarkan
Pengetahuan mendengar kemandirian terhadap studi empiris,
Stagnan orang lain 2)Sikap negatif pengembangan kajian literatur,
terhadap teori dan tidak laporan klien,
1)Patuh pada 2)Pada pengalaman
kekuasaan pendidikan pengetahuan / mengutamakan
teori yang penerapan teori klinik, dan intuisi
medis tinggi perawat
dipinjam dalam praktik
2)Pendidikan 3)Belum bergelar, akademisi
berbasis RS bergantung 3)Mendefinisikan 3)Menekankan
pada disiplin keperawatan, pada prosedur
3)Berlangsung untuk
selama ≥ 80 ilmu lain mengembangka
n teori mendapatkan
tahun pengetahuan
4)Riset berfokus
pada perawat
E. Tujuan Teori Keperawatan

Menjadi pedoman praktik keperawatan dan menghasilkan


pengetahuan

Membantu menjelaskan tentang keperawatan

Memungkinkan perawat mengetahui mengapa mengerjakan hal


tersebut, apa yang dikerjakan, dan seperti apa prediksi hasil yang
dapat diantisipasi jika hasil tidak sesuai harapan

F. Hubungan Teori Keperawatan dan Proses Riset

Teori memberikan arah untuk riset keperawatan, identifikasi


fenomena, konsep atau variable

Hubungan komponen dalam suatu teori membantu memunculkan


pertanyaan riset untuk memahami keperawatan

Konsep-konsep dalam teori membantu proses riset menghasilkan


jawaban yang ditetapkan dalam tujuan riset

Merupakan hubungan spiral diantara keduanya, tidak terputus


G. Peran Riset dalam Ilmu Keperawatan

Falsafah Keyakinan

Paradigma Fokus Orientasi

Kesehatan &
Interaksi Manusia Model
Abstraksi Konsep Kesejahteraan di
dan Lingkungan Konseptual
Alam semesta

Operasionalisasi
Teori
Konsep tentang
keperawatan
Fenomena

Uji Hipotesa
Metodologi
tentang Teori
Ilmiah
Keperawatan

Keperawatan memiliki falsafah sebagai keyakinan yang kemudian diturunkan menjadi paradigma yang
merupakan fokus orientasi, konsep- konsep paradigma diturunkan menjadi berbagai model konseptual
dalam keperawatan yang dilihat dari segi ilmiah memiliki abstraksi konsep yang memerlukan upaya untuk
tingkatan abstraksi ini mampu laksana atau mampu diterapkan. Dari model konsep ini dilahirkan terori
keperawatan yang merupakan operasionalisasi dari bagaimana proses riset itu dilakukan. Kemudian dari
model konseptual dan teori keperawatan tersebut dicari metodologi ilmiahnya untuk menguji
hipotesisnya, dengan tujuan semua komponen ini dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
individu, pasien, lingkungan, keluarga, maupun kelompok.
TUJUAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Oleh Prof. Elly Nurachmah, D.N.Sc.

A. Penelitian Kuantitatif

Mengidentifikasi Mencari jawaban


hipotesis riset yang secara terukur
dapat dilakukan terhadap masalah
analisis statistik yang terjadi

Mengidentifikasi Merekomendasikan
masalah intervensi untuk
berdasarkan data Memprediksi masalah yang
pendukung akurat hasil, hubungan, terbukti
sebab-akibat,
keefektifan
berdasarkan
analisis statistik

B. Karakteristik Utama Riset Kuantitatif

untuk mengumpulkan data kuantitatif

data riset dikumpulkan bukan dari seluruh populasi, namun dari


serangkaian perwakilan yang disebut sampel

kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasi ke seluruh


populasi

C. Terminologi dalam penelitian


Konsep Kuantitatif Kualitatif
Pemberi informasi dalam Subjek -
penelitian Partisipan Partisipan
Responden Informan
Pelaksana penelitian Peneliti Peneliti
Investigator Investigator Ilmuwan
Aspek yang diinvestigasi Fenomena Topik
Konsep-konsep variabel Konsep Konstruk
Sistem pengorganisasian Teori, kerangka teori, kerangka Teori
konsep, model konsep
Data yang dikumpulkan Data numerik Data naratif
Konsep Kuantitatif Kualitatif
Koneksi antar konsep Hubungan (sebab-akibat, Pola asosiasi
fungsional)
D. Langkah dalam Proses Penelitian
menetapkan
mengidentifikasi
tujuan /
memformulasik mengkaji kerangka
pertanyaan
an masalah literatur teoritis/
penelitian/
konseptual
hipotesis

menjelaskan
metodologi
menginterpreta menganalisis mengumpulkan
untuk
sikan hasil data data
pengumpulan
data

memformulasik mengkomunikas
an kesimpulan ikan penemuan

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dikembangkan dari masalah riset, untuk memperjelas keberadaan variabel yang
terlibat. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum
•menunjukkan hasil akhir yang akan dicapai

Tujuan Khusus
•menunjukkan langkah-langkah/ tahapan untuk mencapai tujuan umum
F. Metodologi/ Prosedur Penelitian

design penelitian (eksperimental/ non-eksperimental)

variabel yang diukur

menentukan populasi (kriteria inklusi dan eksklusi)

cara pengumpulan data

instrumen penelitian

analisis statistik

G. Teknik Pengumpulan Data


1. Sumber data
a. Fisiologis (sistem tubuh)
1) Fisik
2) Kimia
3) Mikrobiologi
4) Anatomis
5) Observasi penginderaan
b. Psikologis (kondisi mental, persepsi pengalaman lalu, dll)
c. Sosial (sosiometri - mengkaji pilihan sosial dan pola interaksi – sosiogram)
2. Jenis data
a. Kualitatif (pernyataan)
b. Kuantitatif (skor)
3. Teknik pengumpulan data
a. Langsung

langsung

terstruktur
observasi observasi tidak
dengan
terstruktur terstruktur
kuesioner

Karakteristik dan
metoda pictoral bentuk pertanyaan
kondisi individu

Perilaku komunikasi
metoda verbal isi pertanyaan
verbal

cara
Perilaku komunikasi
metoda ekspresif mengembangkan
non-verbal
pertanyaan

Aktivitas wawancara penyusunan kata

Kinerja dan
pencapaian langkah penyusunan
ketrerampilan

Karakteristik
lingkungan

1) Observasi terstruktur
Mengecek absensi, kehadiran, atau frekuensi suatu fenomena
a) Kategori
▪ Hati-hati, definisi perilaku atau karakteristik yang eksplisit yang diobservasi
▪ Tidak ada kategori yang tumpang tindih, benar-benar eksklusif
▪ Interferensi observer, jumlah dan keterampilan observer
b) Daftar tilik (checklist)
▪ Perilaku di tally (pengawasan disebut analisis tanda)
▪ Dikategorisasi dengan interval teratur
2) Observasi tidak terstruktur
Teknik Proyektif
a) Metoda Pictoral : Themic Apperception Test, Rorschach Inkblot Test
b) Metoda verbal
▪ Stimulus verbal ambigu (Ambiguous Verbal Stimulus) – seseorang diminta
merespon hal pertama yang muncul dalam pikiran (word association)
▪ Melengkapi kalimat – menggarisbawahi sikap
▪ anekdote
c) Metoda ekspresif
▪ Teknik bermain – menggambar, melukis, bermain peran
▪ Psychodrama – subjek bermain dikalangan mereka
▪ Sociodrama – subjek bermain sebagian dari mereka
d) Wawancara
Digunakan dalam riset kualitatif. Untuk menggali persepsi secara mendalam.
▪ Membuat responden merasa tenang dan santai sehingga dapat mengemukakan
pandangan secara jujur (rapi, tepat, menghargai, bersahabat, tidak bias, dan
permisif)
▪ Menerima semua pendapat secara alami
▪ Ikuti kalimat dengan tepat, jangan terpaku dengan instrumen
▪ Berikan kartu pilihan/ alternatif untuk responden
▪ Tidak mengulang atau merangkum jawaban responden
▪ Memancing dengan natural agar jawaban singkat menjadi jelas
3) Terstruktur dengan Kuesioner
Bentuk berasal dari standarisasi kaku dan ketat sampai tidak terstruktur.
a) Bentuk pertanyaan
▪ Terbuka – subjek berespon menggunakan kalimat sendiri
▪ Tertutup – peneliti menyediakan alternatif jawaban yang baku (dikotomi, ganda,
kafetaria)
b) Isi pertanyaan
▪ Fakta tentang responden, individu yang diketahui responden
▪ Fakta tentang kejadian-kejadian dan kondisi yang diketahui
▪ Keyakinan-keyakinan tentang fakta
▪ Sikap-sikap, perasaan, dan pendapat
c) Cara mengembangkan pertanyaan
▪ Buat tabel spesifikasi, informasi menarik
▪ Buat membobotan
d) Penyusunan kata
▪ Jelas
▪ Sesuaikan kemampuan responden
▪ Minimalkan bias
▪ Informasi personal / sensitif dikembangkan menjadi lebih objektif
▪ Alternatif jawaban
▪ Urutan pertanyaan terbuka lebih dulu, isian demografik terakhir
▪ Format : pengantar dan petunjuk
e) Langkah penyusunan
▪ Menyusun dan menetapkan jenis informasi yang diperlukan
▪ Merancang kuesioner
▪ Uji cobakan dan revisi
Kuesioner Delphi : untuk memperoleh konsesnsus tentang sesuatu melalui
beberapa tahapan pemberian kuesioner yang berbeda namun isinya sama. Kuesioner
kedua merupakan modifikasi dari kuesioner pertama, dan seterusnya.
Sistematik diferensial : suatu teknik untuk mengukur makna psikologis suatu
konsep atau objek bagi individu (baik-buruk, kuat-lemah, dll).
Interview Terjadwal dan Kuesioner
b. Tidak langsung
menggunakan kartu, pilihan kartu
mencerminkan perasaan, persepsi,
Q Sort
atau pembenaran tentang suatu
hal

untuk Asosiasi Hak Hidup, Asosiasi


Surat untuk editor
Musik, dll
tidak langsung

siapa pemain karakter utama,


Respon terhadap vignettes
perempuan/ laki-laki

Rekaman-rekaman dokumen

informasi dikumpulkan tentang


Sosiometri pilihan sosial dan pola interaksi
individu dalam kelompok

Anda mungkin juga menyukai