Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RESUME

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah pancasila
Dosen pengajar :

Disusun oleh :
Abdul Kadir Idris (811422088)
Apriliya Thalib (811422080)
Irma Azzahra Usman (811422137)
Juliana Radjak (811422157)
Nabila Febriani Lahay (811422086)
Nadila Putri Hatam (811422092)
Riyan Lamatenggo (811422001)
Siti Elvira Matiti (811422167)

KELAS A S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
A. MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila sebagai dasar (filsafat) Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara.nilai-
nilai pancasila pada dasarnya adalah nilai-nilai filsafat yang sifatnya mendasar.nilai dasar
pancasila bersifat abstrak,normative dan nilai itu menjadi motivator kegiatan dalam
penyelenggaraan bernegara.
Pancasila sebagai dasar Negara berarti nilai nilai pancasila menjadi pedoman normative
bagi penyelenggaaan bernegara .konsekuensi dari rumusan demikian berarti seluruh pelaksanaan
dan penyelengaraan pemerintahan Negara Indonesia termasuk peraturan perundang- undangan
yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai pancasila.penyelenggaraan bernegara mengacu dan
memiliki tolak ukur ,yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan ,nilai
kemanusiaan,nilai persatuan ,nilai kerakyatan,dan nilai keadilan.
Di era sekarang, mengembalikan atau menegaskan kembali kedudukan pancasila sebagai
dasar (filsafat) Negara Indonesia merupakan suatu tuntutan penting karena telah banyak terjadi
kesalahan penafsiran pancasila di masa lalu.Pengalaman sebelumnya menunjukkan adanya tafsir
tunggal dan monopoli atas pancasila. Oknum negara telah menjadikan pancasila bukan sebagai
norma dan koridor bagaimana sebuah bangsa yang di jalankan dan di arahkan, tetapi pancasila
telah direduksi sebagai alat kekuasaan untuk mengendalikan semua elemen bangsa dengan
dogmatis ideologi (Listyono Santoso, 2003).
Dewasa ini khususnya di era reformasi,ada keinginan berbagai pihak dan kalangan untuk
melakukan penafsiran kembali atas pancasila dalam kedudukannya bagi bangsa dan negara
Indonesia.terdapat berbagai istilah seperti reposisi,reaktualisasi,redefinisi,radikalisasi ,revitalisasi
,reimplementasi ,rejuvenasi,dekonstruksi ideology,dan lain-lain.
Pancasila sebagai dasar negara yang dimaksud adalah sebagai dasar filsafat atau dasar
falsafah negara (philosophische grondslag) dari negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar filsafat
oleh karena pancasila merupakan rrumusan filsafat atau dapat dikatakan nilai-nilai pancasila
adalah nilai-nilai filsafat. Oleh karena itu, harus dibedakan dangan dasar hukum negara yang
dalam hal ini adalah UUD 1945. Pancasila adalah dasar (filsafat) negara, sedangkan UUD 1945
adalah dasar (hukum) negara Indonesia.
Kedudukan pokok pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah
sebagai dasar negara. Pernyataan demikian berdasarkan ketentuan pembukaan Undang – Undang
Dasar 1945 yang menyatakan sebagai berikut “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dalam mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
“ Kata “ Berdasarkan” tersebut secara jelas menyatakan bahwa pancasila yang terdiri atas 5
(lima) sila merupakan dasar dari Negara Republik Indonesia.
Semakin kuat dengan keluarnya ketetapan MPR No. XVIII/1998 tentang penegasan
pancasila sebagai dasar negara dan pencabutan ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang P4.
Pasal satu ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa pancasila sebagai mana dimaksud dalam
pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 adalah dasar dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam bernegara.
Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa pancasila harus kita letakkan
dalam keutuhannya dengan pembukkan UUD 1945
Secara luas, makna pancasila sebagai dasar negara adalah pancasila digunakan sebagai
dasar oleh negara dalam mengatur pemerintah dan penyelenggaraan negara. Selain itu, arti
pancasila sebagai negara juga dapat dimaknai dengan dijadikannya pancasila sebagai pedoman
dan prinsip dasar dalam kehidupan.
KBBI mendefinisikan pancasila sebagain dasar negara serta falsafah bangsa dan negara
republic Indonesia yang terdiri atas lima sila, yaitu (1) ketuhanan yang maha esa (2)
kemmanusiaan yang adil dan beradap,(3) persatuan Indonesia, (4) kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan (5) keadilan social bagi
seluruh rahyat indonesia.
B. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadikan pancasila sebagai dasar
negaranya, pancasila dipilih menjadi dasar negara Indonesia sebagai ideologi, sebagai jati diri,
dan juga sebagai asas persatuan negara Indonesia . Implementasi pancasila sebagai dasar negara
sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia yaitu untuk menjaga eksistensi bangsa Indonesia,
karena di dalam pancasila terdapat nilai nilai luhur setiap sila – sila yang sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri.
Adapun pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
dirinci dalam berbagai bidang Poleksosbudhankam sebagai berikut :
a) Implementasi Pancasila dalam bidang Politik Pembangunan dan pengembangan bidang
politik harus mengilhami dasar ontologis manusia. Sebab secara kenyataan objektif bahwa
manusia adalah sebagai subjek Negara, Karenanya kehidupan politik harus benar-benar
merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik Negara
terutama dalam proses reformasi dewasa ini mencerminkan kepada moralitas sebagaimana
tertuang dalam sila-sila Pancasila dan esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang
menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.
b) Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat
istilah yang kuatlah yang menang, sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada
persaingan bebas dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan
Pancasila yang lebih tertuju kepada
ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang berorientasi pada tujuan demi
kesejahteraan rakyat secara luas (Mubyarto,1999). Pengembangan ekonomi bukan hanya
mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh
masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia berdasarkan atas azas kekeluargaan seluruh
bangsa.
c) Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya
Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya disesuaikan atas
sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Terutama
dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang kehidupan. Sebagai anti-
klimaks proses reformasi yakni sering adanya stagnasi nilai sosial budaya dalam masyarakat,
sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia terjadi berbagai gejolak
yang sangat meresahkan dan memprihatinkan seperti amuk massa yang cenderung anarkis,
bentrok antara kelompok masyarakat satu dengan lainnya yang muaranya adalah masalah
politik. Oleh karena itu dalam pengembangan nilai sosial budaya di era reformasi dewasa ini
semua pihak turut ambil bagian mengangkat kembali nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia
sebagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Dalam prinsip etika pancasila pada
hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai pancasila berlandaskan pada nilai yang
bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
d) Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hakhak
warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan, baik dalam rangka mengatur
ketertiban warga negara maupun dalam rangka melindungi hak-hak warga Negara.
Pancasila sebagai dasar Negara senantiasa menyesuaikan diri pada hakikat nilai kemanusiaan
monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan pada kedudukannya
seperti sediakala, agar tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok
negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan
keamanan negara. Pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-nilai
yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Sehingga ungkapan yang menyatakan bahwa
Indonesia adalah Negara berdasar atas hukum, bukan berdasar atas kekuasaan belaka dapat
terwujud adanya.
C. FUNGSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Sebagai dasar negara Indonesia Pancasila memiliki fungsi dan peranan yang amat penting.
Adapun fungsi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Fungsi yang pertama ini memiliki makna Pancasila berfungsi dan berperan untuk memberikan
ruang gerak atau dinamika serta dapat membimbing ke arah tujuan yang lebih baik untuk
mewujudkan masyarakat yang sesuai nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai jiwa bangsa ini
yang lahir bersamaan dengan terbentuknya bangsa Indonesia.
2. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila berfungsi dan berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia yang dapat
dengan mudah dibedakan dengan bangsa lain. Kepribadian ini berupa sikap mental, tingkah laku,
dan juga amal perbuatan seluruh bangsa Indonesia.
3. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Fungsi ini memiliki kedudukan yang paling utama bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
Dasar Negara Republik Indonesia berfungsi dan berperan untuk mengatur pemerintahan negara
dan penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar negara ini dapat ditemui dalam Pembukaan
UUDTahun 1945 Alinea ke IV dan sebagai landasan konstitusional.
4. Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Negara
Fungsi ini diataur dalam Pasal 2 UU RI No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang menyatakan bahwa "Pancasila merupakan sumber segala hukum
negara". Kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, sesuai dengan
Pembukaan UUD RI Tahun 1945 Aline IV.Dalam peraturan itu, menempatkan kedudukan
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia serta sekaligus sebagai dasar filosofis
negara sehingga setiap materi dalam muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila.
5. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur
Pancasila sebagai perjanjian luhur ini ditandai dengan peristiwa yang terjadi pada tanggal 18
Agustus 1945 PPKI (kala itu berperan sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia) yang resmi
menetapkan dasar negara Pancasila secara konstitusional dalam Pembukaan UUD RI Tahun
1945.
6. Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
Pancasila yang dirumuskan serta tercantum dalam Pembukaan UUD RI Tahun 1945, (Alinea II
dan IV) memuat cita-cita dan tujuan nasional. Hal tersebut kemudian dirumuskan ke dalam
tujuan pembangunan nasional bangsa. Dengan kata lain, Pembukaan UUD RI Tahun1945
sebagai bentuk penuangan jiwa proklamasi bangsa, yaitu Pancasila. Oleh karena itulah, Pancasila
berfungsi sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
7. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila disebut juga dengan way of life, weltanschauung, pandangan dunia, pedoman hidup,
pegangan hidup, dan petunjuk hidup. Dilain sisi, Pancasila juga digunajan sebagai petunjuk
dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, Pancasila dapat diamalkan atau digunakan dalam hidup
sehari-hari. Pancasila dapat digunakan sebagai penunjuk arah dari semua kegiatan atau aktivitas
hidup masgarakat. Hal ini seperti yang terpancar pada sila Pancasila yang tercantum dalam
Pembukaan UUD RI Tahun 1945.
8. Pancasila Sebagai Moral Pembangunan
Hal ini mengandung makna jika nilai-nilai luhur Pancasila (norma-norma yang tercantum dalam
Pembukaan UUD RI Tahun 1945) dijadikan sebagai tolak ukur dalam melaksanakan
pembangunan nasional, baik itu dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, maupun evaluasinya.
9. Pembangunan Nasional Sebagai Pengamalan Pancasila
Fungsi Pancasila di samping sebagai dasar negara juga menjadi tujuan nasional. Tujuan ini dapat
diwujudkan melalui terwujudnya pembangunan nasional. Dengan kata lain, untuk mewujudkan
nilai-nilai luhur Pancasila ini harus dilaksanakan pembangunan nasional di dalam segala bidang
yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945.
Pancasila merupakan acuan utama bagi pembentukan hukum nasional, kegiatan penyelenggaraan
negara, partisipasi warga negara dan pergaulan antar warga negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara atau nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila menjiwai seluruh kegiatan
berbangsa dan bernegara, atau nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila menjiwai seluruh
kegiatan berbangsa dan bernegara
Nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu
1. Nilai dasar
Meliputi lima sila, nilai tersebut tercermin dalam norma dasar yaitu pasal – pasal UUD 1945.
Karena merupakan nilai dasar, nilai tersebut bersifat abstrak, umum, relatif dan tidak berubah.
Namun maknanya selalu bisa disesuaikan dengan perkembangan jaman.
2. Nilai instrumental
Merupakan penjabaran dari nilai dasar. Berlaku untuk kurun waktu dan kondisi tertentu. Sifatnya
lebih kontektual bahkan harus disesuaikan dengan tuntutan jaman.Nilai instrumental tampil
dalam bentuk kebijakan, strategi, organisasi, sistem rencana program yang merupakan
penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar. Nilai instrumental tercantum dalam seluruh dokumen
kenegaraan yang menindak lanjuti UUD 1945. Tiga lembaga negara yang berwenang menyusun
nilai instrumental yaitu : MPR, DPR dan Presiden.
3. Nilai praksis
Merupakan penjabaran nilai instrumental dalam situasi konkret pada tempat dan situasi tertentu
dan sifatnya amat dinamis. Nilai praksis terdapat pada banyak wujud penerapan nilai – nilai
Pancasila, baik oleh lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, organisasi sosial politik, organisasi
masyarakat, badan ekonomi, pemimpin masyarakat maupun warga negara. Fungsi Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa atau way of life mengandung makna semua aktivitas kehidupan
bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila.Mulai dari hal
sederhana hidup dalam kerukunan di lingkungan keluarga, sekitar rumah, sekolah, hingga
lingkup yang lebih luas seperti antar suku, pulau, dan negara.
Setiap aktivitas perlu disesuaikan karena Pancasila diciptakan dari nilai-nilai yang sudah ada
dalam diri bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang dimaksud adalah ketuhanan-keagamaan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan demokrasi, dan nilai keadilan sosial. Oleh karena itu,
Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia, maka Pancasila dapat disebut sebagai
cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-cita moral inilah yang kemudian memberikan pedoman,
pegangan atau kekuatan rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia lahir bersamaan dengan
adanya bangsa Indonesia sendiri sejak zaman dahulu kala. Pancasila telah ada sejak adanya
bangsa Indonesia.Pancasila berfungsi dan berperan memberikan gerak atau dinamika, serta
membimbing ke arah tujuan guna mewujudkan masyarakat Pancasila. Pancasila sebagai jiwa
bangsa yang lahir bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Pancasila memberikan corak
yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia. Ini
merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain.Terdapat
kemungkinan setiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh
bangsa-bangsa lain di dunia ini. Akan tetapi, kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
D. Kedudukan pancasila sebagai dasar Negara
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat ditemukan dalam landasan konstitusional
yang pernah berlaku di Indonesia. Landasan tersebut tidak disebutkan istilah Pancasila namun
dengan penyebutan sila-sila Pancasila, dengan demikian dokumen-dokumen tersebut memuat
dasar negara Pancasila.
Pancasila sebagai tonggak negara Indonesia. Negara Indonesia didirikan untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional bangsa yang dirumuskan dalam pembukaan UUD
1945. Citacita dan tujuan nasional bangsa juga tercakup dalam ideologi bangsa Indonesia
Terdapat berbagai macam pengertian kedudukan dan fungsi Pancasila yang massing-msing
harus dipahami sesuai dengan konteks kausalitasnya, dalam pengertian proses terbentuknya
Pancasila secara kausalitas. Sebelum Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai Dasar Filsafat
Negara nilai-nilainya telah ada pada Bangsa Indonesia yang merupakan pandangan hidup yaitu
berupa nilai-nilai adat-istiadat dan kebudayaan, serta sabagai kausa materialis Pancasila.
Dalam pengertian inilah maka antara Pancasila dengan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan
sehingga Pancasila sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia. Setelah bangsa Indonesia mendirikan
negra, maka oleh pembentuk Negara Pancasila disahkan menjadi dasar Negara Republik
Indonesia.
1. Pancasila sebagai Budaya Bangsa Indonesia
Jikalau kita pahami secara sistematik wujud sistem sosial-kebudayaan dapat dikelompokkan
menjadi tiga yaitu (1) sistem nilai, (2)sistem sosial, dan (3) wujud fisik baik dala kebudayaan
maupun kehidupan masyarakat. Dalam hubungan ini Pancasila merupakan core values sistem
sosial-kebudayaan masyarakat Indonesia, yaitu merupakan suatu esensi nilai kehidupan sosial-
kebudayaan yang multikultural. Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar
filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa
nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan dan nilai-nilaireligius.
2. pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai dasar negara memiliki pengertian yang berbeda dengan fungsi Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, demikian pula berkaitan dengan kedudukan dan
fungsi Pancasila yang lainnya. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tersebut terkandung
di dalamnya konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung dasar pikiran
terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi oleh warganya karena
pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat.
3. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia
Bagi bangsa dan negara Indonesia, dasar filsafat dalam kehidupan bersama itu adalah Pancasila.
Pancasila sebagai core philosophy negara Indonesia, sehingga konsekuensinya merupakan
esensi staatsfundamentalnorm bagi reformasi konstitusionalisme. Nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam filsafat negara tersebut, sebagai dasar filosofis-ideologis untuk mewujudkan
cita-cita negara, baik dalam arti tujuan prinsip konstitusionalisme sebagai suatu negara hukum
formal, maupun empat cita-cita kenegaraan yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
4. Pancasila sebagai dasar filsafat negara (Philosofische grondslag)
Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskannya
Pancasila adalah sebagai dasar negara republik Indonesia. Oleh karena itu fungsi pokok
Pancasila adalah sebagai dasar negara republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan dasar yuridis
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, ketetapan No XX/MPRS/1966.
Dijelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia yang pada hakikat-
hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-
cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari bangsa Indonesia. Selanjutnya
dikatakannya bahwa cita-cita tersebut adalah meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan individu,
kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional, dan modal cita-
cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral mengenai kehidupan
kemasyarakatan dan keagamaan sebagai pengejawantahan dari budi nurani manusia.
5. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
Berdasarkan hakikat ideologi Pancasila yang bersifat terbuka yang memiliki tiga dimensi
tersebut maka ideologi Pancasila tidak bersifat 'utopis' yang hanya merupakan sistem ide-ide
belaka yang jauh dari kenyataan hidup sehari-hari. Selain itu ideologi Pancasila bukan
merupakan doktrin belaka, karena doktrin hanya memiliki pada ideologi yang hanya bersifat
normatif dan tertutup. Demikian pula ideologi Pancasila bukanlah merupakan ideologi
pragmatis yang hanya menekankan segi praktis dan realistis belaka tanpa idealisme yang
rasional. Maka ideologi Pancasila yang bersifat terbuka pada hakikatnya, nilai-nilai dasar
(hakikat) sila-sila Pancasila yang bersifat tetap adapun penjabaran dan realisasinya senantiasa
dieksplisitkan secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti perkembangan zaman. Oleh
karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa terbuka terhadap pengaruh budaya
asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila bersifat tetap.
6 Pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang dengan sendirinya memiliki
kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda-beda pula. Namun demikian dengan adanya kesatuan
asas kerohanian yang kita miliki, maka perbedaan itu harus dibina ke arah suatu kerjasama
dalam memperoleh kebahagiaan bersama. Dengan adanya kesamaan dan kesatuan asas
kerohanian dan kesatuan ideologi, maka perbedaan itu perlu diarahkan pada suatu persatuan.
Maka di sinilah letak fungsi dan kedudukan asas, Pancasila sebagai asas kerohanian, sebagai
asas persatuan, kesatuan dan asas kerjasama bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai