Anda di halaman 1dari 17

Pengantar Pancasila

Pancasila sebagai
Filosofi Bangsa
KELOMPOK 1 KELAS MANAJEMEN 22B
1. Ahmad Dani Farrel Assyifa
2. Kevin Kantata Rahiba
3. M. Alva Nur Favian
4. Nanda Eka Agustina
5. Shafira Anggrainny Putri
DEFINISI FILOSOFI

Menurut KBBI, filsafat atau filosofi adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal
budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

Filosofi juga diartikan sebagai teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan,
dan n ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi.
SEJARAH PANCASILA

Konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali diutarakan oleh Soekarno sebagai
dasar negara Indonesia merdeka. Awalnya, pidato ini simpaikan secara aklamasi tanpa
judul. Kemudian baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" dari Ketua BPUPKI Dr.
Radjiman Wedyodiningrat dalam pengantar buku yang di dalamnya tertuang pidato
yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI.

Pancasila merupakan dasar ideologi yang menyatukan pandangan hidup masyarakat di


Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Panca berarti lima dan Sila
berarti asas atau prinsip.
TANTANGAN PANCASILA

Menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat, keurgesian Pancasila sebagai filosofi Negara
semakin dibutuhkan. Pancasila dengan sifat keterbukaannya melalui tafsir-tafsir baru dapat
jadikan pengawal dan keurgensian serta pemandu di dalam menghadapi situasi yang serba tidak
pasti.

Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme dan


globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal
demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru
yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Implementasi pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat pada hakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan dan
cita-cita nasional bangsa Indonesia.
NILAI DALAM SILA PANCASILA

Pancasila sebagai satu kesatuan :

Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan nilai tertinggi, menjiwai kesemua sila yang ada
dalam Pancasila.

Nilai Kemanusiaan yang adil beradab berasal dan dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan

Nilai Persatuan menjiwai nilai Permusyawaratan dan Perwakilan.

Selanjutnya, tujuan akhir dari musyawarah adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Secara yuridis Pancasila sebagai dasar filsafat negara tertuang dalam pembukaan
UUD 1945 alinea IV yang berbunyi:

“... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Melihat dari rumusan tersebut yang dimaksud ... dengan berdasar kepada ... adalah
dalam pengertian sebagai dasar filsafat negara Indonesia.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif (cita- cita bersama)
seluruh bangsa Indonesia. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang
kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat.

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia mengandung makna
bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kenegaraan dan kemasyarakatan harus
didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan, karena itu semua merupakan dasar dari negara Indonesia yang tercantum
dalam lima sila Pancasila.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Tujuan besar dari Pancasila sebagai sistem filsafat adalah mencapai masyarakat yang
adil dan makmur.

Maysarakat adil dan makmur yang dimaksud adalah masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dicapai dengan memperlakukan Manusia
secara adil dan beradab, berdasarkan nilai-nilai persatuan, dengan jalan musyawarah
dengan konsep adil makmur yang berkeadilan sosial.
Sebagai dasar filsafat (Philoshofische grondslag) negara, nilai Pancasila harus dapat
dijabarkan dan diterapkan ke dalam setiap aspek kehidupan bernegara.

1.Aspek Ekonomi
Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.

2. Aspek Politik
Sistem politik di Indonesia adalah sistem Politik yang berdasarkan Ketuhanan YME,
menempatkan manusia sebagai subjek dan objek politik Indonesia sesuai dengan
martabat kemanusiaan, dperlakukan secara adil dan beradab, kehidupan berpolitik
bertujuan menyatukan bukan memecah belah, dilakukan dengan nilai-nilai musyawarah,
kesemuanya untuk mencapai keadilan seosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Fakta penyimpangan politik hanya bertujuan untuk menguntungkan satu golongan bukan
untuk kepentingan bersama bangsa Indonesia.
3. Aspek Hukum

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.
Semua peraturan perundang-undangan di Indonesia bersumber dan tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila.
Segala pembentukan hukum di Indonesia harus berdasarkan Pancasila sebagai satu
kesatuan filsafat tidak bisa hanya didasarkan silla-persila saja
IMPLEMENTASI DALAM POLITIK

Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mengilhami dasar ontologis


manusia. Sebab secara kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek
Negara, Karenanya kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi
harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik Negara terutama dalam proses
reformasi dewasa ini mencerminkan kepada moralitas sebagaimana tertuang dalam
sila-sila Pancasila dan esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan
segala cara harus segera diakhiri.
IMPLEMENTASI DALAM EKONOMI

Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuatlah yang menang, sehingga
lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang
mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih
tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang berorientasi
pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas, (Mubyarto,1999). Pengembangan
ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi
kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia berdasarkan atas
azas kekeluargaan seluruh bangsa
IMPLEMENTASI DALAM SOSIAL BUDAYA

Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya disesuaikan


atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat.
Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang
kehidupan. Sebagai anti-klimaks proses reformasi yakni sering adanya stagnasi nilai
sosial budaya dalam masyarakat, sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai
wilayah Indonesia terjadi berbagai gejolak yang sangat meresahkan dan
memprihatinkan seperti amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok
masyarakat satu dengan lainnya yang muaranya adalah masalah politik
IMPLEMENTASI DALAM PERTAHANAN KEAMANAN

Demi tegaknya hak- hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-
undangan, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga negara maupun dalam
rangka melindungi hak-hak warga Negara. Pancasila sebagai dasar Negara senantiasa
menyesuaikan diri pada hakikat nilai kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan
keamanan negara harus dikembalikan pada kedudukannya seperti sediakala, agar
tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok negara. Dasar-
dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan
keamanan negara. Pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan nilai-
nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila.
KESIMPULAN

Dengan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,


maka Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional karena memuat
nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.
Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh ialah karena
setiap sila dalam Pancasila tidak dapat di-antitesis-kan satu sama lain.
PENUTUP

Bahwa ketika Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai Dasar Filsafat Negara,
sesungguhnya nilai-nilainya telah ada dan melekat dalam diri seluruh rakyat Bangsa
Indonesia yang merupakan pandangan hidup yaitu berupa nilai-nilai adat-istiadat dan
kebudayaan serta sebagai kausa materialis Pancasila. Dalam pengertian inilah tentu
kita harus memahami dan mengakui bahwa antara Pancasila dengan bangsa Indonesia
tidak dapat dipisahkan sebab Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai