Kenaikan harga itu telah bertahan lebih dari seminggu dan belum juga mengalami penurunan.
Bahkan kini, cabai rawit merah di pasaran sulit dijumpai. Langkanya cabai rawit merah ini
sudah mulai sejak dua hari lalu.
Antara lain terjadi di Pasar Seruji dan Pasar Baru, Kecamatan Lumajang, Kabupaten
Lumajang.
"Setelah naik itu masih ada, ini sejak dua hari ini tidak ada lagi cabai rawit merah," kata
Mentik di Pasar Seruji, Rabu (22/6/2022).
Kelangkaan cabai rawit merah ini, diyakini oleh para pedagang, terjadi akibat minimnya hasil
panen petani.
Cuaca buruk yang terjadi di Lumajang beberapa hari terakhir menyebabkan banyak petani
cabai yang gagal panen.
Kenaikan harga cabai rawit merah dikarenakan kelangkaan cabai rawit merah di
Lumajang yang disebabkan oleh minimnya hasil panen, minimnya hasil panen
dikarenakan faktor cuaca yang buruk
Kasus kelangkaan cabai ini bisa terbilang sering terjadi, kasus kelangkaan cabai ini
ditandai dengan naiknya harga cabai menjadi mahal sehingga banyak masyarakat yang
keberatan akan mahalnya harga sebuah cabe, kelangkaan cabe ini disebabkan oleh
banyak faktor, contohnya; Cuaca yang tidak mendukung, serangan hama, dan gagal
panen. Hal hal tersebut yang menyebabkan minimnya hasil panen. Ada beberapa
solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi hal tersebut; Penggunaan benih yang
tahan kelembaban agar cabe bertahan pada saat musim hujan, Penggunaan pestisida
yang ramah lingkungan/pestisida biologis untuk mengatasi serangan cendawan pada
saat hujan, dan pengembangan irigasi tetes di daerah yang mengalami kekeringan