Anda di halaman 1dari 16

Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HOTEL


DENGAN METODE EXTREME PROGRAMMING

Agus Subhan Akbar


Fakultas Sains dan Teknologi, UNISNU Jepara
agussubhan@gmail.com

ABSTRACT

The hotel is a place for guests to rest and temporary shelter to conduct activities outside his
residence. So that the best guest service is absolutely done by the hotel manager so that his guests
feel comfortable and can perform his activities well. One of the services that must be done is the
administrative management for reservations, registration process, day room operational management,
and the process when the guest finished staying. This research will develop an administrative
information system for hotels with extreme programming method (XP) which is one of Agile
Development Method. In accordance with the pengertiaanya, this system will be built with the
maximum involvement of the hotel manager as a user. With maximum user engagement makes the
system adaptive to changing needs.

Keywords: extreme, programming, agile, information, hotel

ABSTRAK

Hotel merupakan tempat bagi para tamu untuk beristirahat dan tempat singgah sementara untuk
melakukan kegiatan-kegiatan di luar tempat tinggalnya. Sehingga pelayanan tamu yang terbaik
mutlak dilakukan oleh pengelola hotel supaya tamu-tamunya merasa nyaman dan bisa melakukan
kegiatan-kegiatannya dengan baik. Salah satu pelayanan yang mesti dilakukan adalah pengelolaan
administrasi untuk pemesanan, proses registrasi, pengelolaan operasional kamar harian, dan proses
saat tamu selesai menginap. Penelitian ini akan mengembangkan sebuah sistem informasi
administrasi untuk hotel dengan metode extreme programming (XP) yang merupakan salah satu dari
Metode Pengembangan Agile. Sesuai dengan pengertiannya, sistem ini akan dibangun dengan
keterlibatan maksimal pihak pengelola hotel sebagai pengguna. Dengan keterlibatan yang maksimal
dari pengguna menjadikan sistem ini adaptif terhadap perubahan kebutuhan yang ada.

Kata kunci: extreme, programming, agile, informasi, hotel

Pendahuluan hotel. Hotel tersebut akan menjadi acuan bagi


Hotel merupakan tempat singgah bagi para tamu-tamu tersebut dan bahkan calon tamu-
tamu yang bepergian jauh, baik untuk tamu lainnya yang mendapatkan kabar
keperluan wisata/tourism ataupun untuk tentang tingkat pelayanan hotel dari tamu-
keperluan pekerjaan/kedinasan. tamu sebelumnya. Untuk itulah sebuah sistem
Perkembangan yang lebih mutakhir, sebagian informasi administrasi pengelolaan hotel
hotel juga menawarkan tempat untuk dibutuhkan untuk membantu pihak pengelola
pertemuan, rapat kedinasan, seminar, atau meningkatkan pelayanan terhadap tamu-tamu
kegiatan-kegiatan workshop lainnya. Untuk hotel.
melayani keperluan tamu-tamunya ini, pihak Pengelolaan dan pelayanan tamu di
pengelola hotel perlu memiliki sebuah sistem sebuah hotel melibatkan beberapa bagian
administrasi yang bagus, tepat waktu dan yang ada di dalamnya. Bagian-bagian yang
sasaran, sehingga keperluan tamu-tamunya terlibat dalam pengelolaan hotel meliputi:
ini bisa terpenuhi dengan baik. Kepuasan bagian Front Office (FO) yang berinteraksi
yang didapatkan oleh tamu-tamu tersebut secara langsung dengan tamu, menerima
akan memberikan dampak yang baik untuk pemesanan (booking) atas kamar, menerima

ISSN. 2088-6500 26 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

registrasi (check-in) tamu, mencatat pelaporan-pelaporan yang dibutuhkan baik


pengeluaran harian kamar dan mencatat oleh pihak operasional maupun pengambil
sekaligus mengeluarkan tagihan/billing saat keputusan. Pengembangan sistem ini akan
tamu telah selesai menginap (check-out). menggunakan metode Extreme Programming
Bagian berikutnya dalam pengelolaan hotel yang merupakan salah satu dari Metode
adalah Administrasi Internal (AI) yang Pengembangan SI berbasis Agile
berkaitan dengan pengelolaan operasional Methodology. Dengan penggunaan metode ini
harian hotel, mencatat pembelian untuk maka semua pihak yang terkait dengan
persediaan kebutuhan hotel, berkomunikasi pengembangan sistem ini, meliputi
dengan tamu/calon tamu tentang harga dan pengembang, pengguna/pengelola, dan
diskon harga fasilitas hotel, dan menyusun pengambil keputusan di hotel bisa terlibat
laporan harian/bulanan/tahunan untuk hotel. untuk memikirkan fasilitas-fasilitas yang harus
Kegiatan-kegiatan ini dikoordinasikan oleh ada dalam sistem ini.
seorang manager hotel yang berwenang untuk
menentukan kebijakan-kebijakan terkait Kerangka Teori
pengelolaan hotel. Di antara kebijakan adalah Metode pengembangan perangkat lunak
penentuan diskon untuk tamu-tamu tertentu, dengan Agile Methodology merupakan sebuah
kerjasama dengan perusahaan-perusahaan konsep pengembangan yang mengandung arti
terdekat, dan hal-hal lainnya tentang cepat dilakukan, cepat meresponse
peningkatan kualitas dan pendapatan hotel. perubahan yang diminta oleh klien, dan
Pengelolaan operasional harian ini perlu melibatkan klien secara aktif dalam proses
dilakukan dengan dukungan sebuah sistem sehingga perangkat lunak atau modul yang
informasi berbasis komputer yang mumpuni, dihasilkan merupakan kolaborasi dari setiap
sehingga kondisi aktual per waktu bisa pihak yang terlibat (Abrahamsson, et.al, 2002).
diketahui. Pemesanan/booking kamar perlu Sehingga secara sederhana konsepsi
dicatat dan dialokasikan sehingga tidak terjadi pengembangan perangkat lunak bebasis Agile
kesalahan kamar yang sudah dipesan oleh ini bisa dinyatakan lebih berkonsentrasi pada
satu orang ternyata dipesan juga oleh orang kesederhanan dan kecepatan. Konsepsi
lain pada waktu yang sama. Pencatatan tentang Agile Methodology ini mulai muncul
registrasi tamu juga perlu dicatat dengan tepat sekitar tahun 2001 (Dingsøyr, et.al, 2012) dan
sehingga saat tamu telah selesai menginap terus berkembang hingga sekarang. Pada
bisa diketahui lama waktu menginap untuk awalnya konsepsi ini hanya diperkenalkan
keperluan pembuatan tagihan penggunaan para praktisi lapangan ataupun konsultan yang
kamar dan pemakaian fasilitas kamar lainnya. terjun langsung dalam pengembangan
Tamu pun bisa melihat semua fasilitas yang perangkat lunak. Dan pada tahun-tahun
telah digunakan. Sehingga jumlah tagihan berikutnya mulai diteliti secara langsung oleh
sudah sesuai dengan kondisi riil. Sistem para akademisi.
Informasi Administrasi ini juga diharapkan Salah satu metode yang termasuk dalam
bisa memberikan sejumlah laporan terkait Agile Methodology ini adalah Extreme
operasional hotel, laporan keuangan, dan Programming (XP). Metode XP ini lahir dan
laporan lainnya yang bisa mendukung terus berkembang sebagai jawaban atas
pengambil keputusan untuk membuat masalah-masalah yang ditimbulkan pada
keputusan terkait peningkatan pelayanan dan lamanya pengembangan perangkat lunak
pendapatan hotel. dengan model pengembangan tradisional
Penelitian ini berfokus untuk (Beck, 1999a). Model pengembangan
mengembangkan sistem informasi tradisional mengacu soal perencanaan,
administrasi hotel yang memudahkan analisa, dan perancangan sistem, dengan
pencatatan operasional hotel yang meliputi waktu yang lama untuk masing-masing tahap
pemesanan kamar, registrasi/check-in, sampai karena luasnya cakupan, maka XP
ke proses check-out tamu. Juga pencatatan menawarkan cara yang berbeda. XP
lainnya yang terkait dengan operasional kamar menawarkan tahapan-tahapan tersebut dalam
seperti persediaan barang fasilitas kamar dan waktu yang singkat dan berulang untuk

ISSN. 2088-6500 27 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

bagian-bagian yang berbeda sesuai dengan perangkat lunak spesifik yang berkaitan
fokus yang akan dicapai. Jadi di XP ada iterasi dengan anak yang berkebutuhan khusus
yang bisa dilakukan berulang kali sesuai (Fojtik, 2011). Dengan penggunaan metode ini
dengan kebutuhan yang ada. ditemukan kelebihan dan kekurangan yang
Penggunaan Extreme Programming berkaitan dengan penyelesaian perangkat
sebagai metode pengembangan Sistem lunak tersebut. Lebih khusus juga ditemukan
informasi telah digunakan untuk membangun ternyata klien lebih berfokus pada solusi yang
sistem informasi managemen terpadu dihasilkan dibandingkan dengan jadwal waktu
(SIMANTEP) online di PLN yang berkaitan penyelesaian perangkat lunak.
dengan pengelolaan dokumen di Sekretariat Siklus pengembangan perangkat lunak
Sistem Managemen Terpadu (SMT) (Chandra, dengan metode XP ini terdiri atas lima fase
et.al, 2012). Pengelolaan dokumen yang yaitu: Eksplorasi, perencanaan, dan iterasi
dilakukan meliputi proses pengiriman tahapan release, produksi, perawatan, dan
dokumen, validasi dokumen, dan distribusi penyelesaian. Tahapan-tahapan XP tersebut
dokumen secara online dengan menggunakan bisa digambarkan secara lebih detail dalam
teknologi berbasis web. Penggunaan lainnya gambar. 1 (Abrahamsson, et.al, 2002).
seperti yang dilakukan untuk mengembangkan

Gambar 1. Tahapan-tahapan pengembangan dengan Metode XP

Tahapan-tahapan yang terdapat dalam pengembang juga menyusun dan mencoba


gambar 1 di atas dijelaskan dalam keterangan mengimplementasikan arsitektur sistem yang
berikut ini: akan digunakan dengan membuat prototipe
sistem sederhana atas sistem yang akan
Tahapan Eksplorasi dikembangkan. Waktu yang dibutuhkan untuk
Pada tahap ekplorasi ini merupakan tahapan ini bervariasi dari hitungan minggu
tahapan bagi klien untuk merumuskan dan sampai ke hitungan bulan, yang akan
menuliskan kebutuhan-kebutuhan yang paling ditentukan seberapa besar pemahaman Tim
mendasar dari sistem yang diinginkan yang pengembang atas teknologi dan alat bantu
dikenal dengan istilah user story. Setiap yang akan digunakan dan seberapa besar
informasi kebutuhan yang dituliskan oleh klien sistem yang akan dibangun dengan melihat
ini akan menjadi satu modul sederhana jumlah user story yang berhasil di
pemrosesan sistem. Pada saat yang sama dokumentasikan oleh klien . Hasil dari tahapan
Tim pengembang akan melakukan ini adalah :
pengecekan dan ujicoba atas teknologi dan - Dokumentasi ruang lingkup sistem
alat bantu untuk mengembangkan sistem. Tim yang akan dibangun

ISSN. 2088-6500 28 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

- Dokumentasi perkiraan risiko atas Proses analisa dalam iterasi


pengembangan perangkat lunak ini. pengembangan sistem merupakan proses
- Dokumentasi arsitektur perangkat analisa kebutuhan sistem baik yang fungsional
lunak yang akan dibangun maupun non fungsional. Kebutuhan fungsional
- Dokumentasi teknologi dan alat bantu meliputi apa yang akan dikerjakan oleh sistem
yang akan digunakan/dibutuhkan beserta keluaran dari sistem. Sedangkan
dalam proyek pengembangan sistem kebutuhan non fungsional meliputi kebutuhan
ini perangkat keras dan perangkat lunak yang
dibutuhkan saat pengembangan sistem.
Tahapan Perencanaan Proses perancangan dilakukan dengan
Tahapan ini merupakan kelanjutan dari membuat rancangan proses, data, dan
tahapan sebelumnya. Hasil dokumentasi user tampilan dari sistem yang akan dibuat
story dari pengguna/klien akan didiskuskan berdasarkan user story yang telah dipilih.
bersama. Tim pengembang akan menyusun Rancangan proses bisa dilakukan dengan
prioritas penyelesaian untuk masing-masing menggunakan activity diagram dan sequence
user story, membuat penjadwalan diagram. Untuk rancangan data bisa dibuat
pengerjaannya, dan mendiskusikan dengan dengan menggunakan class diagram yang
pengguna. Jadwal pengembangan ini nantinya bisa diturunkan menjadi rancangan
diharapkan tidak lebih dari hitungan 2 bulan. database yang akan dibuat. Untuk rancangan
Dengan adanya jadwal pengerjaan ini tampilan bisa digunakan alat bantu yang
diharapkan adanya kesepahaman antara tim digunakan untuk pengembangan sistem.
pengembang dan pengguna, terkait dengan Pada proses berikutnya yaitu perencanaan
waktu, modul, biaya, dan hal lain yang terkait ujicoba, tim pengguna akan mempersiapkan
diantara keduanya. Pada akhirnya terjadi sejumlah data yang akan diujikan di modul
komunikasi yang baik dan lancar antar kedua yang telah dibuat. Penyiapan ini bisa
tim untuk menghasilkan perangkat lunak yang menggunakan data riil yang ada atau juga
sesuai kebutuhan. dengan menggunakan data non-riil. Kedua tim
akan menyepakati waktu untuk pelaksanaan
Tahapan Iterasi Pengembangan Sistem ujicoba ini.
Pada tahapan ini berisi sejumlah iterasi Sebelum sistem ini dipasang di area
pengembangan sistem yang terdiri atas produksi/digunakan untuk proses operasional,
proses analisa, perancangan, perencanaan haruslah melewati sejumlah proses ujicoba
ujicoba dan ujicoba. Empat proses ini akan yang telah direncanakan. Jika memang pada
diulang sesuai dengan kebutuhan dan iterasi terakhir dalam tahapan ini sudah tidak
diparameteri oleh jumlah user story yang ada. ada kesalahan yang berarti maka modul dari
Pada iterasi yang pertama, tim pengembang user story yang dipilih sudah siap dipasang di
akan memilih user story yang cakupannya operasional untuk digunakan.
global dan bisa menggambarkan keseluruhan
dari sistem. Dengan demikian tim Tahapan Produksi
pengembang bisa membangun dan menguji Tahapan produksi ini merupakan tahapan
coba arsitektur sistem yang akan digunakan pemasangan modul dari sistem yang dibuat di
untuk keseluruhan sistem. Tentu saja sisi operasional. Tentu saja sebelum dipasang
arsitektur ini nantinya akan terus harus melewati persetujuan dari klien.
dikembangkan dan diadaptasi sesuai dengan Pemeriksanan fungsional dan performa dari
pemenuhan atas user story yang ada. Untuk modul sudah dicek secara detail baik oleh
iterasi berikutnya tim pengguna/klien lah yang klien dan pengembang. Dengan ini maka
akan memutuskan user story mana yang akan modul ini sudah bisa dipasang untuk
diimplementasikan terlebih dahulu sesuai keperluan operasional.
prioritas yang ditentukan. Setiap iterasi Langkah berikutnya adalah menjalankan
diharapkan diselesaikan dalam waktu 1 iterasi berikutnya untuk user story prioritas
sampai 4 minggu. berikutnya.

ISSN. 2088-6500 29 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Tahapan Perawatan tahapan ini juga bisa berarti pengembangan


Tahapan ini merupakan tahapan untuk sudah tidak dilanjutkan lagi karena
merawat modul-modul yang telah digunakan di pertimbangan finansial ataupun arah
operasional sambil menyelesaikan modul- pengembangan yang sudah tidak sesuai
modul lainnya yang dibutuhkan oleh dengan kebutuhan pengguna.
pengguna. Dengan adanya pekerjaan untuk
merawat dan memproduksi modul-modul Pihak-pihak yang terlibat dalam XP
berikutnya maka akan dibutuhkan anggota tim Selain siklus pengembangan, di dalam
baru yang bertugas untuk perawatan. Karen metode XP juga mengenal peranan dari pihak-
akan menurunkan performa tim pengembang pihak yang terkait dalam pengembangan
jika melakukan produksi modul sekaligus perangkat lunak (Beck, 1999b). Masing-
melakukan perawatan atas modul-modul yang masing pihak ini memiliki peranan dan
sudah dijalankan di operasional. tanggung jawab dalam kerangka kerja
Extreme Programming. Kerjasama yang erat
Tahapan Penyelesaian dan komunikasi yang terjalin antar masing-
Tahapan penyelesaian (Death Phase) masing pihak tentu akan mengarahkan
merupakan tahapan peneyelesaian akhir kepada hasil yang diharapkan. Pihak-pihak
dimana semua modul untuk menjawab user yang terlibat beserta peran dan tanggung
story dari pengguna sudah selesai jawabnya seperti terlihat pada tabel 1 di
diimplementasikan di sisi operasional. Tim bawah ini.
pengguna sudah tidak memiliki user story
ataupun tambahan-tambahan lainnya. Tetapi

Tabel 1. Pihak-pihak dan peranannya dalam Extreme Programming


Pihak Peranan
Programmer Pihak yang berperan untuk membuat program dan menjaganya tetap sesederhana
mungkin. Kunci sukses XP tergantung pada komunikasi yang terjadi atas programmer
internal dan anggota tim lainnya.
Customer Pihak yang menulis user story, membuat ujicoba fungsional sistem, dan menentukan
kapan sebuah user story sudah diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan. Pihak ini
juga menentukan prioritas user story mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu
Tester Pihak yang membantu Customer untuk melakukan ujicoba fungsional sistem,
menyampaikan hasilnya, dan menjaga alat dan data yang dibutuhkan dalam test.
Tracker Pihak ini berfungsi untuk memberikan umpan balik dalam metode XP. Tracker
mengevaluasi estimasi waktu dan sumberdaya yang dibuat oleh tim dan memberikan
saran seberapa akurat estimasi tersebut dibandingkan dengan kondisi riil yang terjadi.
Coach Pihak ini bertanggung jawab secara menyeluruh dalam tahapan XP, sehingga pihak ini
perlu mengetahui tentang metode ini lebih mendalam sehingga bisa memberikan
arahan kepada tim selama proses berlangsung.
Consultant Pihak ini merupakan pihak luar yang memiliki pengetahuan atas area spesifik dan
memberikan arahan kepada anggota tim untuk menyelesaikan permasalahan yang
mungkin timbul dalam area kompetensi mereka.
Manager Pihak ini adalah pengambil keputusan selama proses berlangsung. Untuk bisa
mengambil keputusan, manager perlu berkomunikasi dengan anggota tim tentang
kondisi terkini, apakah terjadi kesulitan ataupun innefisiensi selama proses berlangsung.

Metode Penelitian Programming yang merupakan salah satu


Penelitian pengembangan sistem informasi metode dalam Agile Methodology.
administrasi hotel ini dilakukan dengan
menggunakan sejumlah alat dan bahan serta Arsitektur Sistem
sejumlah langkah pembangunan sistem Permulaan penggunaan Extreme
informasi. Sesuai dengan metode yang Programming adalah fase eksplorasi. Fase
digunakan maka langkah-langkah yang eksplorasi di sisi tim pengembang adalah
dilakukan mengacu pada Extreme dengan menyusun alternatif arsitektur,
teknologi, dan alat bantu yang nantinya akan

ISSN. 2088-6500 30 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

digunakan dalam penelitian. Di sisi tim klien Dari arsitektur di atas, dibutuhkan satu mesin
akan menyusun user story yang akan yang berfungsi sebagai server data, dua atau
didiskukan dengan tim pengembang pada fase lebih klien yang akan mengakses sistem
berikutnya. Untuk itu tim pengembang tersebut.
membuat dan mengembangkan arsitektur
sistem seperti yang yang ada pada gambar Alat dan Bahan Pengembangan
berikut ini: Dengan arsitektur aplikasi seperti yang
terlihat pada Gambar 2 di atas, maka
dibutuhkan sejumlah alat dan bahan untuk
memenuhi arsitektur tersebut. Berikut adalah
daftar kebutuhan alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk pengembangan sistem ini
seperti yang terangkum dalam tabel 2 di
bawah ini:

Gambar 2. Arsitektur Perangkat Keras Sistem

Tabel 2. Daftar alat dan bahan beserta spesifikasinya


Item Kelompok Spesifikasi
Server Perangkat keras Prosesor Intel Core I3 atau yang lebih baru
Memori 4 Gb atau lebih tinggi
Kapasitas Harddisk 300 Gb atau yang lebih tinggi
DVD drive
Kartu Jaringan 10/100/1000 Mbps
Perangkat Sistem Operasi Linux Ubuntu 12
Lunak Apache Web Server
MySQL Database Server
Perangkat Hub/Switch 4-port hub/switch atau yang lebih tinggi
Jaringan Kabel Jaringan UTP Cat-5 atau yang lebih tinggi dengan panjang sesuai kebutuhan
Konektor UTP Konektor UTP sesuai kebutuhan
Tang Krimping Tipe standar
UTP Tester Tipe standar
Komputer Perangkat Prosesor Intel Core 2 atau yang lebih baru
Klien Keras Memori 2 Gb atau lebih tinggi
Kapasitas Harddisk 80 Gb atau yang lebih tinggi
DVD drive
Kartu Jaringan 10/100/1000 Mbps
Perangkat Sistem Operasi Windows XP atau lebih tinggi,
Lunak Atau Linux Ubuntu 12
Java SDK 2
Komputer Perangkat Prosesor Intel Core I3 atau yang lebih baru
Pengemba- Keras Memori 4 Gb atau lebih tinggi
ngan Kapasitas Harddisk 160 Gb atau yang lebih tinggi
DVD drive
Kartu Jaringan 10/100/1000 Mbps
Perangkat Sistem Operasi Windows XP atau lebih tinggi/
Lunak Sistem Operasi Linux Ubuntu 12
NetBeans 7.4
Java SDK 2 Release 1.6 atau lebih tinggi
JasperReport 5.1
iReport 5.1
MySQL 5.1
Apache 2.0
HeidiSQL v8..2

ISSN. 2088-6500 31 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Langkah-langkah Pengembangan baik untuk terus memahami kebutuhan-


Metode Extreme Programming merupakan kebutuhan pengguna untuk operasional sistem
konsep pengembangan perangkat lunak yang ini. Saran pengembangan dari pengguna juga
menganut nilai-nilai utama simplicity, menjadi masukan yang berarti untuk
komunikasi, feedback, dan keberanian. perbaikan dan pengembangan berikutnya.
Sehingga langkah-langkah pengembangan Untuk itu dibutuhkan keberanian masing-
perangkat lunak sistem informasi administrasi masing pihak untuk terus menggunakan dan
hotel ini juga mengimplementasikan nilai-nilai memberikan saran pengembangan bagi
tersebut. pengguna, dan bagi tim pengembang untuk
Simplicity berarti bahwa pengembangan mewujudkan saran dari pengguna tersebut.
sistem ini tetap diusahkan untuk sesederhana Sebagai sarana komunikasi maka berikut
dan semudah mungkin baik dari sisi klien adalah jadwal waktu pelaksanaan yang
ataupun dari sisi tim pengembang. Tim disusun untuk pengembangan Sistem
pengembang tetap menjalin komunikasi yang Informasi Administrasi Hotel :

Gambar 3. Jadwal Pengembangan Sistem

Tahapan iterasi pengembangan sistem ini Fungsi Otorisasi Sistem


dibagi menjadi tiga tahap. Ini adalah perkiraan Fungsi ini merupakan pintu masuk
jumlah tahap yang diperlukan. Akan tetapi jika penggunaan sistem. Hanya pengguna yang
jumlah user story lebih banyak, maka akan mempunyai akun yang bisa masuk ke sistem.
dikomunikasikan kembali tahapan beserta Seperti yang terlihat pada gambar berikut:
jadwalnya ke pihak klien.

Hasil Penelitian
Sistem Informasi Administrasi Hotel yang
dihasilkan dalam penelitian ini, sesuai dengan
kebutuhan pengguna, memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut:

Gambar 4. Otorisasi Sistem

ISSN. 2088-6500 32 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Hak Akses Sistem dengan pengaturannya. Berikut adalah contoh


Setiap pengguna yang sudah berhasil menu-menu yang dimiliki oleh pengguna
masuk ke sistem akan diberikan menu sesuai dengan identitas admin.

Gambar 5 Menu Pengguna

Fungsi Pengelolaan Pengguna pengelolaan pengguna yang bisa mengatur,


Fungsi ini digunakan untuk mengatur menambah dan menghapus pengguna
pengguna yang bisa menggunakan sistem. lainnya. Berikut adalah tampilan fungsi
Hanya pengguna yang diberi hak akses ke tersebut:

Gambar 6. Fungsi pengelolaan pengguna

ISSN. 2088-6500 33 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Fungsi Pengelolaan Menu pengguna terhadap menu-menu yang ada.


Fungsi pengelolaan menu ini digunakan Berikut adalah tampilan fungsi tersebut:
untuk memberikan hak akses kepada

Gambar 7. Fungsi pengelolaan menu

Fungsi Pengelolaan Data Tipe Kamar Berikut adalah gambaran dari fungsi ini:
Fungsi ini digunakan untuk mengatur tipe-
tipe kamar yang tersedia di hotel tersebut.

Gambar 8. Fungsi pengelolaan data tipe kamar

ISSN. 2088-6500 34 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Fungsi Pengelolaan Metode Pembayaran bisa diterima. Berikut adalah tampilan dari
Fungsi ini digunakan untuk mengelola fungsi ini:
macam-macam metode pembayaran yang

Gambar 9. Fungsi pengelolaan metode pembayaran

Fungsi Data Pelanggan akan di data dan dimasukkan ke dalam data


Fungsi ini digunakan untuk mengelola data pelanggan. Berikut adalah tampilan dari fungsi
pelanggan hotel. Setiap tamu yang menginap ini:

Gambar 10. Fungsi pengelolaan data pelanggan

ISSN. 2088-6500 35 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Fungsi Pengelolaan Data Perusahaan diskon khusus untuk setiap tamu yang berasal
Fungsi ini digunakan untuk mencatat dari perusahaan tersebut. Berikut adalah
perusahaan dari pelanggan. Suatu saat tampilan dari fungsi ini:
mungkin ada kontrak kerjasama sehingga ada

Gambar 11. Fungsi pengelolaan data perusahaan

Fungsi Pengelolaan Data Fasilitas keperluan hotel dan tamu. Berikut adalah
Fungsi ini digunakan untuk mengelola contoh tampilan dari fungsi ini:
fasilitas/barang yang ada di hotel untuk

Gambar 12. Fungsi pengelolaan data fasilitas

ISSN. 2088-6500 36 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Antar Muka Sistem Reservasi dan Registrasi operasional harian dan check-out dilakukan
Antar muka ini menjadi fungsi utama dari lewat antar muka ini. Berikut adalah gambaran
sistem ini. Proses reservasi, registrasi, dari antar muka tersebut:

Gambar 13. Antar muka sistem reservasi dan registrasi

Fungsi Reservasi Berikut adalah tampilan dari fungsi


Fungsi ini digunakan untuk melakukan tersebut:
proses reservasi tamu.

Gambar 14. Fungsi reservasi

ISSN. 2088-6500 37 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Fungsi Registrasi Berikut adalah tampilan dari fungsi ini:


Fungsi ini digunakan untuk proses check-in
dari tamu.

Gambar 15. Fungsi Registrasi

Fungsi Transaksi Kamar fasilitas di dalam kamar ataupun fasilitas


Fungsi ini digunakan untuk mencatat detail lainnya.
transaksi harian tamu. Baik berupa pemakaian Berikut adalah tampilan fungsi ini:

Gambar 16. Fungsi transaksi kamar

ISSN. 2088-6500 38 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Fungsi Check-Out Berikut adalah tampilan fungsi tersebut:


Fungsi ini digunakan untuk proses check-
out tamu.

Gambar 17. Fungsi check-out

Fungsi Cetak Tagihan Berikut adalah tampilan dari fungsi ini:


fungsi ini digunakan untuk melakukan
cetak tagihan atas tamu yang telah check-out.

Gambar 18. Fungsi cetak tagihan

Fungsi Laporan Pengeluaran Kamar dihuni oleh tamu. Berikut adalah tampilan
Fungsi ini digunakan untuk menampilkan fungsi ini:
pengeluaran harian dari kamar yang sedang

ISSN. 2088-6500 39 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Gambar 19. Fungsi Pengeluaran Kamar

Fungsi Laporan Tagihan Kamar Berikut adalah contoh tampilan dari fungsi
Fungsi ini digunakan untuk menampilkan ini:
tagihan terkini dari kamar yang sedang dihuni
oleh tamu.

Gambar 20. Fungsi laporan tagihan kamar

Simpulan Penambahan fasilitas-fasilitas lainnya juga


Penerapan metode extreme programming masih dalam tahap perencanaan berikutnya.
untuk pengembangan sistem informasi
administrasi hotel ini cukup sesuai dengan Daftar Pustaka
kebutuhan, dikarenakan klien bisa terlibat aktif Abrahamsson, P., Salo, O., Ronkainen, J.,
dalam pengembangan sistem dan juga bisa Warsta, J., 2002. Agile Software
merenspon perubahan-perubahan yang Development Methods : review and
mungkin terjadi dari sisi kebutuhan klien. Analysis, VTT Publication 478.107.

ISSN. 2088-6500 40 e-ISSN. 2548-4168


Jurnal DISPROTEK Volume 8 Nomor 2 Juli 2017

Beck, K., 1999a. Embracing Change With


Extreme Programming, IEEE Computer
32(10), 70-77.
Beck, K., 1999b. Extreme programming
explained: Embrace change, Addison-
Wesley
Dingsøyr, T., Nerur, S., Balijepally, V., Moe,
N.B., 2012. A decade of agile
methodologies: Towards explaining
agile software development, Journal of
Systems and Software 85(6), 1213-
1221.
Candra, B.A., Muludi, K., Irawati, A.R., 2012.
Rancang Bangun Sistem Informasi
Manajemen Terpadu (SIMANTEP)
Online PT. PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Tarahan Lampung
Dengan Metode Extreme Programming,
Jurnal Komputasi Unila 1(1), 31-42 .
Fojtik, R., 2011. Extreme Programming in
development of specific software,
Procedia Computer Science 3, 1464-
1468.

ISSN. 2088-6500 41 e-ISSN. 2548-4168

Anda mungkin juga menyukai