Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

GENAP 2022/2023

Mata Kuliah : Enterprise Resourch Planning Waktu : 90 Menit


Dosen : Ni Wayan Deriani.,S.E.,M.Kom Sifat Ujian : Open
Kelas :AA203 Program Studi : Sistem Informasi

Petunjuk:
- Bacalah Petunjuk pengerjaan UTS dengan seksama dan dipahami
- Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
- Perhatikan waktu pengumpulan/upload jawaban
- Jawaban yang sama persis/kesamaan diatas 30% akan ada pengurangan nilai bagi
mahasiswa yang memiliki kemiripan jawaban
- Jawaban dalam bentuk format pdf.
- Bukalah hati dan pikiran anda untuk megerjakan UTS ini dengan sungguh-sungguh dan
dikerjakan dengan asas kemandirian!

Soal:
1. Jelaskan menurut pemahaman anda peranan dan tujuan adanya implementasi ERP dalam
organisasi (poin 25)

2. Jelaskan pendekatan model “the big bang’’ yang anda pamahi beserta contoh kondisi
organisasinya! (poin 25)

3. Sebutkan dan jelaskan modul-modul operasional yang anda ketahui, minimal 4 modul
beserta kegunaan modul tersebut (poin 15)

4. Ilustrasikan sebuah usaha yang anda miliki dan ingin mengembangan sistem ERP dalam
bentuk modul-modul yang akan dikembangkan apa saja?, berikan alasan kenapa modul
tersebut dikembangkan dan manfaatnya. Susunlah rencana implementasi mulai dari
indentifikasi kebutuhan manfaat sampai dengan rencana implementasinya (poin 35)

- Selamat Mengerjakan –
Nama : Putu Diaz Arya Bhanu Indrayana
Nim : 20030320

1. a. Mengkoordinasikan bisnis organisasi secara lengkap dan menyeluruh


b. Menjadikan perangkat lunak :
– Membagi database yg umum dan praktek bisnis melalui enterprise
– Menghasilkan informasi yang real-time
– Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
c. Mengurangi proses kinerja yang banyak memakan waktu serta menghilangkan terjadinya
duplikasi data
d. Membantu meningkatkan penjualan karena membantu mengelola barang atau jasa
lebih cepat

2. Model "the big bang" dalam pengembangan perangkat lunak adalah pendekatan yang
melibatkan pengembangan keseluruhan sistem secara bersamaan, tanpa melakukan tahap
pengembangan yang terstruktur. Pendekatan ini lebih cocok untuk proyek kecil atau
organisasi yang tidak memiliki waktu dan sumber daya yang cukup untuk mengembangkan
sistem secara bertahap.

Contoh kondisi organisasi yang cocok menggunakan pendekatan "the big bang" adalah
organisasi startup yang ingin mengembangkan produk atau layanan baru dengan cepat dan
secara bersamaan. Dalam kasus ini, organisasi dapat membangun sistem secara
keseluruhan tanpa harus mengalami proses pengembangan tahap demi tahap yang
memakan waktu dan sumber daya yang lebih banyak.

Namun, perlu diingat bahwa pendekatan "the big bang" memiliki risiko yang lebih tinggi
karena kurangnya pengujian dan validasi yang terstruktur sebelum peluncuran sistem. Oleh
karena itu, organisasi harus mempertimbangkan dengan matang risiko dan manfaat dari
pendekatan ini sebelum memutuskan untuk menggunakannya dalam pengembangan sistem
mereka.

3. A. Accounting Management
Setiap industri perusahaan sangat membutuhkan modul ERP accounting management
atau manajemen keuangan. Sebab setiap perusahaan pasti akan mengelola arus kas,
utang piutang, pembayaran, dan transaksi lainnya.
B. Manufacturing Management
Fungsi dari modul ini yaitu untuk menyederhanakan proses manufaktur yang sangat
kompleks. Beberapa fitur yang terdapat di dalam modul ini yaitu bisa melakukan
perencanaan produksi, pengaturan rute produksi, pemantauan jumlah stok bahan baku
dan bahan jadi, dan lain-lain.
C. Supply Chain Management
Fitur-fitur yang terdapat di dalam sistem ini adalah manajemen inventaris, manajemen
pelacakan logistik, manajemen pengiriman barang, dan sebagainya.
D. Manufacturing Management
Fungsi dari modul ini yaitu untuk menyederhanakan proses manufaktur yang sangat
kompleks. Beberapa fitur yang terdapat di dalam modul ini yaitu bisa melakukan
perencanaan produksi, pengaturan rute produksi, pemantauan jumlah stok bahan baku
dan bahan jadi, dan lain-lain.

4. Sebagai usaha hotel yang ingin mengembangkan sistem ERP, beberapa modul yang dapat
dikembangkan adalah sebagai berikut:

Modul Manajemen Kamar: Modul ini akan mencakup informasi tentang ketersediaan kamar,
tipe kamar, fasilitas kamar, harga kamar, status pembayaran, dan lain-lain. Modul ini sangat
penting dalam operasi hotel karena memudahkan pengelolaan kamar dan reservasi serta
menghindari terjadinya double booking.
Manfaat: Mengoptimalkan penggunaan kamar, mempercepat proses reservasi dan
pembayaran, serta memberikan informasi akurat tentang ketersediaan kamar dan status
pembayaran.

Modul Manajemen Restoran: Modul ini akan mencakup informasi tentang menu, harga, stok
bahan makanan, pembelian bahan makanan, dan lain-lain. Modul ini akan membantu
pengelolaan restoran hotel, mulai dari pemesanan, persediaan bahan makanan, pengiriman
bahan makanan, dan keuangan.
Manfaat: Memudahkan pengelolaan restoran, meningkatkan efisiensi operasi restoran,
meningkatkan kepuasan tamu dengan pelayanan yang baik dan cepat.

Modul Manajemen Keuangan: Modul ini akan mencakup informasi tentang transaksi
keuangan hotel, termasuk penerimaan dan pengeluaran, laporan keuangan, pembayaran
gaji, dan lain-lain.
Manfaat: Memudahkan pengelolaan keuangan, meningkatkan akurasi dan transparansi
dalam transaksi keuangan, dan membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.

Modul Manajemen SDM: Modul ini akan mencakup informasi tentang karyawan hotel,
termasuk data pribadi, data jabatan, data pelatihan, dan lain-lain.
Manfaat: Memudahkan pengelolaan SDM, meningkatkan efektivitas manajemen SDM, dan
membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.

Modul Manajemen Inventory: Modul ini akan mencakup informasi tentang persediaan barang
hotel, termasuk stok barang, harga, pemasok, dan lain-lain.
Manfaat: Memudahkan pengelolaan persediaan barang, meningkatkan efisiensi operasi hotel,
dan membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.

Dalam pengembangan sistem ERP, modul-modul ini sangat penting untuk membantu
pengelolaan hotel secara efektif dan efisien. Dengan menggunakan sistem ERP, pengelola
hotel dapat memperoleh informasi secara real-time tentang operasi hotel, sehingga dapat
membuat keputusan bisnis yang lebih cepat dan akurat. Selain itu, sistem ERP juga dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan kepuasan tamu dengan
layanan yang lebih baik dan cepat.

Berikut adalah rencana implementasi sistem pada usaha hotel mulai dari identifikasi
kebutuhan manfaat sampai dengan rencana implementasinya:

Identifikasi Kebutuhan
Identifikasi kebutuhan dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang masalah yang
ingin diatasi atau kebutuhan bisnis yang ingin dicapai dengan mengimplementasikan sistem
pada usaha hotel. Informasi dapat diperoleh melalui wawancara dengan manajemen hotel
dan staf, observasi, dan studi kasus. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan
kebutuhan bisnis dan masalah yang ingin diatasi oleh sistem ERP.

Analisis Kebutuhan
Setelah kebutuhan bisnis diidentifikasi, dilakukan analisis kebutuhan untuk menentukan solusi
terbaik yang dapat diimplementasikan pada usaha hotel. Analisis kebutuhan mencakup
evaluasi terhadap kebutuhan bisnis dan menentukan fitur dan fungsionalitas yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan bisnis, seperti manajemen kamar, reservasi, inventaris, keuangan,
dan pelaporan.

Desain Sistem
Setelah solusi terbaik diidentifikasi, dilakukan desain sistem untuk merancang arsitektur
sistem, database, dan integrasi dengan sistem yang sudah ada. Desain sistem juga
mencakup desain antarmuka pengguna untuk memastikan sistem mudah digunakan dan
menghasilkan pengalaman pengguna yang baik, seperti antarmuka untuk pemesanan kamar
dan pembayaran online.

Pengembangan dan Integrasi


Setelah desain sistem selesai, dilakukan tahap pengembangan dan integrasi dengan sistem
yang sudah ada pada usaha hotel. Tahap ini mencakup pengembangan aplikasi, database,
dan modul yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bisnis, seperti modul manajemen
kamar, reservasi, inventaris, keuangan, dan pelaporan.
Uji Coba dan Validasi
Setelah tahap pengembangan selesai, dilakukan uji coba dan validasi untuk memastikan
bahwa sistem bekerja dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis pada usaha hotel. Uji
coba mencakup pengujian fungsionalitas, pengujian integrasi, dan pengujian kinerja. Selain
itu, validasi dilakukan untuk memastikan bahwa sistem dapat membantu meningkatkan
efisiensi operasional hotel dan memberikan manfaat untuk pengguna.

Pelatihan dan Implementasi


Setelah uji coba dan validasi selesai dilakukan, pelatihan dilakukan untuk memberikan
pengenalan sistem kepada staf hotel dan meningkatkan kemampuan pengguna dalam
menggunakan sistem. Setelah itu, sistem dapat diimplementasikan pada usaha hotel dan
dapat mulai digunakan oleh seluruh staf. Pemantauan dan evaluasi terhadap sistem harus
dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa sistem tetap berjalan dengan baik dan
dapat memberikan manfaat bagi usaha hotel.

Anda mungkin juga menyukai