Penetapan Upah Yang Adil Harus Bersifat Objektif
Penetapan Upah Yang Adil Harus Bersifat Objektif
berdasarkan satuan waktu dan satuan hasil. kemudian harus mengacu kepada kebijakan
undang undang yang berlaku di negara tersebut. Contoh : - di Indonesia upah berdasarkan
satuan waktu di bayar berdasarkan waktu bekerja per hari,minggu,bulanan dengan istilah (no
work no pay). – berdasarkan satuan hasil yaitu pekerja seperti arsitek atau konstruksi dan lain
lain di bayar sesuai dengan hasil yang di kerjakan/diberikan oleh pekerja tersebut.
Kemudian Standart upah pemangku eksekutif seharusnya beda dengan standart upah
pekerja Borongan/harian karena hasil yang di peroleh pemangku eksekutif sudah pasti ber skala
besar nasional maupun internasional yang dimana hasilnya bisa di rasakan oleh banyak orang
dan hasilnya juga dalam skala besar, oleh karena itu standarisasi upah yang diberikan pasti lebih
besar dan beda dengan pekerja Borongan/harian yang dimana biasanya hanya fokus pada 1
proyek dan ber skala jauh lebih kecil.
1. Secara internal :
2. Secara eksternal