Anda di halaman 1dari 36

Panduan Mudah

Menghitung Gaji
Sesuai Jenis Karyawan

AC M % Rp Rp
Rp
7 8 9 x

4 5 6 –

1 2 3 +

0 , =
Daftar isi

Perihal Karyawan 03

Jenis Karyawan 05

PKWT dan PKWTT 06

Perhitungan Gaji Karyawan 10

Akibat Kesalahan Hitung Gaji 19

Penggunaan Software Payroll 22

Manfaat Software Payroll 27

Tentang Talenta 29

01
"Employees are a company’s
greatest asset – they’re your
competitive advantage. You want
to attract and retain the best;
provide them with encouragement,
stimulus and make them feel that
they are an integral part of the
company’s mission."

Anne M. Mulcahy, Former CEO of Xerox Corporation

02
Apa dan Siapa itu Karyawan?

karyawan /karyawan/ n
orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan
sebagainya) dengan mendapat gaji (upah); pegawai; pekerja.

Menurut KBBI, karyawan didefinisikan sebagai orang


yang bekerja pada suatu lembaga, baik kantor,
perusahaan, dan sebagainya dengan mendapat gaji
atau upah. Karyawan disebut juga pegawai atau
pekerja. KBBI juga menjelaskan karyawan dibagi
menjadi beberapa jenis

03
Karyawan Lepas
Pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak kerja dalam
waktu tertentu atau disebut juga karyawan tidak tetap
atau pegawai harian.

Karyawan Manajerial
Pegawai yang berhak memerintah bawahannya untuk
mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan
sesuai dengan perintah.

Karyawan Operasional
Pegawai yang secara langsung harus mengerjakan
sendiri pekerjaannya sesuai perintah atasan.

Selain itu, ada juga terminologi karyawan tetap yang


mengacu pada definisi pegawai yang bekerja di suatu
badan, baik itu perusahaan dan sebagainya, secara
tetap berdasarkan surat keputusan dan juga karyawan
tidak tetap yang mengacu pada definisi karyawan lepas.

04
Jenis Karyawan
Berdasarkan Perjanjian Kerja

Berdasarkan perjanjian kerja, karyawan dibagi menjadi


dua, yaitu Karyawan Tetap dengan Perjanjian Kerja
Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dan Karyawan Kontrak
dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi No. 100/MEN/IV.2004, PKWT adalah
perjanjian kerja antara pekerja dengan perusahaan
untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu
tertentu atau untuk pekerja tertentu. Sedangkan,
PKWTT adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan
perusahaan untuk mengadakan hubungan kerja yang
bersifat tetap.

05
Perbedaan PKWT
dan PKWTT

Indikator PKWT PKWTT

Dibatasi waktu atau selesainya Tidak ada batasan waktu hingga usia
Waktu
pekerjaan pensiun atau pekerja meninggal dunia

PHK demi hukum (otomatis batal PHK karena alasan tertentu, harus
secara hukum) sesuai dengan melalui proses LPPHI (Lembaga
PHK
yang tertera dalam perjanjian, Penyelesaian Perselisihan Hubungan
tidak harus melalui proses LPPHI Industrial)

PHK sesuai dengan waktu yang


diperjanjikan, tidak ada kewajiban Terjadi PHK, pengusaha wajib
Kewajiban
perusahaan membayar uang memberikan pembayaran (keciali pada
Ketika PHK
pesangon dan uang penghargaan PHK tertentu)
masa kerja

Tidak boleh ada masa percobaan.


Masa Bila diberlakukan, masa
Masa percobaan diperbolehkan
Percobaan percobaan batal demi hukum
(batal otomatis secara hukum)

Perjanjian kerja harus tertulis


Kontrak Kerja dengan huruf latin, dalam bahasa Perjanjian kerja bisa tertulis atau lisan
Indonesia

Wajib dicatatkan di instansi


Pencatatan Tidak wajib dicatatkan
Ketenagakerjaan

06
Proses PKWTT
Menjadi PKWT

Menurut Pasal 15 Kepmenakertrans 100/2004, PKWT


dapat berubah menjadi PKWTT, jika terjadi beberapa
hal seperti berikut:

1. Perjanjian tidak dibuat dalam bahasa Indonesia

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu harus dibuat dalam


bahasa Indonesia dan huruf latin. Sehingga, ketika
Anda membuat PKWT dengan bahasa Inggris atau
bahasa lainnya, maka status PKWT akan otomatis
berubah menjadi PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Tertentu) sejak adanya hubungan kerja.

07
2. PKWT dibuat tidak memenuhi aturan dan ketentuan

Sebagai HR, Anda harus memerhatikan ketentuan dalam membuat


PKWT berdasarkan jenis pekerjaan yang dipersyaratkan. Pasal
56-60 UU Ketenagakerjaan telah mengatur mengenai aturan dan
ketentuan PKWT. Seperti yang telah Anda ketahui, jenis pekerjaan
PKWT didasarkan pada jangka waktu selesainya pekerjaan
tertentu, dan hanya untuk pekerjaan yang akan selesai pada waktu
tertentu. Jenis pekerjaannya meliputi:

a. Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya.


b. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu
yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun.
c. Pekerjaan yang bersifat musiman.
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan
baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau
penjajakan.

Jika, PKWT tidak sesuai dengan aturan di atas, maka perjanjian


akan otomatis berubah menjadi PKWTT.

08
3. PKWT yang tidak diperbaharui

Ketika jangka waktu PKWT akan segera habis, Anda harus mulai
memikirkan atau memutuskan, apakah perjanjian tersebut ingin
diperpanjang dan diperbaharui atau diselesaikan. Jika dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya perpanjangan
PKWT Anda tidak membuat perjanjian baru, maka PKWT akan
berubah menjadi PKWTT sejak tidak terpenuhinya syarat tersebut.
Dan perlu diperhatikan, maksimal pemberlakuan PKWT hanyalah 2
tahun dan dapat diperpanjang satu kali dengan jangka waktu
kontrak 1 tahun.

4. Perusahaan mengakhiri hubungan kerja

Jika perusahaan mengakhiri hubungan kerja terhadap karyawan


PKWT, maka hak-hak pekerja dan prosedur penyelesaian
dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan bagi
PKWTT.

09
Perhitungan Gaji Karyawan
PKWT dan PKWTT

Rp

Mempekerjakan karyawan tetap dan tidak Peraturan Dirjen Pajak Nomor 31/PJ/2009
tetap umum dilakukan oleh sebuah menerangkan bahwa karyawan tetap
organisasi atau perusahaan. Biasanya, merupakan karyawan yang mendapatkan
perusahaan hanya akan mempekerjakan penghasilan dalam jumlah tertentu secara
karyawan tidak tetap untuk pekerjaan yang teratur, dan terus menerus ikut serta
sifatnya sementara, misalnya untuk mengelola perusahaan secara langsung.
menyelesaikan suatu proyek. Dengan begitu, Sedangkan, karyawan tidak tetap yaitu
perusahaan bisa menghemat anggaran. karyawan yang mendapatkan penghasilan
hanya jika karyawan tersebut bekerja
Namun saat gajian tiba, sebagai pemilik berdasarkan jumlah hari kerja, unit hasil
perusahaan, Anda pasti merasa kesulitan pekerjaan, atau penyelesaian pekerjaan yang
dalam membedakan perhitungan gaji sifatnya sementara.Sehingga, karyawan tidak
karyawan tetap dan tidak tetap, terutama tetap ini bisa mendapatkan gaji secara
dalam masalah potongan pajaknya. bulanan atau harian.

10
1. Cara Menghitung
Gaji PKWTT Bulanan

Budi merupakan karyawan di PT Maju Bersama. Ia sudah menikah dan memiliki tanggungan satu
anak. Upah bulanan yang diterima Budi sebesar Rp10.000.000. Berapa gaji bersih yang
diterimanya?

Gaji Sebulan Rp10.000.000

Pengurangan dari Biaya Jabatan 5% x Rp10.000.000 (-) Rp500.000

Gaji Netto Sebulan Rp 9.500.000

Gaji Netto Setahun 12 x Rp 9.500.000 Rp 114.000.000

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) (-) Rp 63.000.000*

Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp51.000.000

PPh 21 Terutang 5% x Rp 51.000.000 Rp 2.550.000

PPh 21 per Bulan Rp 2.550.000 / 12 Rp 212.500

Gaji yang Harus Dibayar Rp 10.000.000 – Rp 212.500 Rp 9.787.500

*Nilai PTKP sudah ditetapkan oleh pemerintah. Klik di sini untuk melihat nilai PTKP terbaru.

https://klikpajak.id/blog/tips-pajak/cari-tahu-perubahan-ptkp-dari-tahun-ke-tahun/

Lihat Nilai PTKP Terbaru


https://klikpajak.id/blog/tips-pajak/cari-tahu-perubahan-ptkp-dari-tahun-ke-tahun/
https://klikpajak.id/blog/tips-pajak/cari-tahu-perubahan-ptkp-dari-tahun-ke-tahun/
https://klikpajak.id/blog/tips-pajak/cari-tahu-perubahan-ptkp-dari-tahun-ke-tahun/
https://klikpajak.id/blog/tips-pajak/cari-tahu-perubahan-ptkp-dari-tahun-ke-tahun/
https://klikpajak.id/blog/tips-pajak/cari-tahu-perubahan-ptkp-dari-tahun-ke-tahun/

11
2. Cara Menghitung
Gaji PKWT Bulanan

Bedanya dengan perhitungan gaji karyawan tetap adalah pada potongan biaya jabatan.
Misalnya, Rudi merupakan karyawan tidak tetap di PT Untung Bersama. Saat ini, Rudi belum
menikah dan memiliki upah bulanan sebesar Rp6.000.000. Berapa gaji Rudi yang diterima tiap
bulannya?

Upah Setahun Rp 6.000.000 x 12 Rp72.000.000

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) (-) Rp 54.000.000*

Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp18.000.000

PPh 21 per tahun 5% x Rp 18.000.000 Rp 900.000

PPh 21 per bulan Rp 900.000 / 12 Rp 75.000

Gaji yang Harus Dibayar Rp 6.000.000 – Rp 74.000 Rp 5.925.000

*Gaji di bawah Rp4.500.000 tidak dikenakan pajak

12
3. Cara Menghitung
Gaji PKWT Harian

Karena alasan tertentu, ada beberapa perusahaan yang melakukan pembayaran upah
karyawannya secara harian. Untuk kasus ini, pemerintah juga sudah mengeluarkan kebijakan
yang berbeda. Sebelum menghitung gaji karyawan secara harian, perhatikan terlebih dulu 4
(empat) kondisi perhitungan PPh di bawah ini:

Penghasilan Sehari Penghasilan Kumulatif Sebulan PPh Terutang

< Rp 450.000 < Rp 4.500.000 Tidak ada pemotongan PPh 21

> Rp 450.000 < Rp 4.500.000 5% x (Upah-Rp 450.000)


> Rp 450.000
atau > Rp 4.500.000 5% x (Upah-PTKP/360)
< Rp 450.000
> Rp 450.000
atau > Rp 10.200.000 Tarif Pasal 17 x PKP disetahunkan
< Rp 450.000

13
Setelah memahami kondisi perhitungan PPh tersebut. Mari kita pelajari contoh kasus di bawah
ini. Misalnya, terdapat Mika, seorang karyawan yang dibayar harian untuk 25 hari kerja dengan
upah sebesar Rp5.000.000. Bagaimana perhitungannya?

1. Pada hari ke-1 hingga ke-22 berlaku kondisi pertama, sehingga upah Mika tidak dipotong
pajak.

Total penghasilan sebulan = Rp 5.000.000

Penghasilan Sehari Rp 5.000.000/25 Rp 200.000

Penghasilan 22 hari Rp 200.000 x 22 Rp 4.400.000

PKP –

PPh 21 Terutang –

Upah yang Diterima per Hari Rp 200.000

2. Pada hari ke-23 berlaku kondisi ketiga dengan pemotongan PTKP yang sebenarnya sebanyak
jumlah hari kerja karena total penghasilan Mika telah melebihi batas Rp 4.500.000

Penghasilan Sehari Rp 5.000.000/25 Rp 200.000

Total Penghasilan Rp 200.000 x 23 Rp 4.600.000

PTKP yang Sebenarnya Rp 54.000.000/360 x 23 (-) Rp 3.450.000

PKP Hingga Hari ke-23 Rp 1.150.000

PPh 21 5% x Rp1.150.000 Rp 57.500

Upah yang Diterima Hari ke-23 Rp 200.000 – 57.500 Rp 142.500

14
3. Pada hari ke-24 juga berlaku kondisi ketiga

Penghasilan Sehari Rp 5.000.000/25 Rp 200.000

Penghasilan Kumulatif Rp 200.000 x 24 Rp 4.800.000

PTKP yang Sebenarnya Rp 54.000.000/360 x 24 (-) Rp 3.600.000

PKP Hingga Hari ke-24 Rp 1.200.000

PPh 21 Terutang 5% x Rp 1.200.000 Rp 60.000

PPh 21 yang Telah Dibayar Hingga Hari ke-23 (-) Rp 57.500

PPh 21 Rp 2.500

Upah yang Diterima Hari ke-24 Rp 200.000 – 2.500 Rp 197.500

Penghasilan Sehari Rp 5.000.000/25 Rp 200.000

Penghasilan Kumulatif Rp 200.000 x 25 Rp 5.000.000

PTKP yang Sebenarnya Rp 54.000.000/360 x 25 (-) Rp 3.750.000

PKP Hingga Hari ke-25 Rp 1.250.000

PPh 21 Terutang 5% x Rp 1.250.000 Rp 62.500

PPh 21 yang Telah Dibayar Hingga Hari ke-24 (-) Rp 60.000

PPh 21 Rp 2.500

Upah yang Diterima Hari ke-25 Rp 200.000 – 2.500 Rp 197.500

Jadi, total gaji yang diterima Mika dalam satu bulan dengan 25 hari kerja adalah:
1. Hari ke 1-22 = 22 x Rp200.000 = Rp 4.400.000
2. Hari ke 23 = 1 x Rp142.500 = Rp 142.500
3. Hari ke 24 = 1 x Rp197.500 = Rp 197.500
4. Hari ke 25 = 1 x Rp197.500 = Rp 197.500
+
Jadi, total pendapatan Mika selama 1 bulan adalah Rp 4.937.500

15
4. Cara Menghitung
Gaji Karyawan Prorata

Karena kebutuhan yang mendesak, kadang


perusahaan merekrut karyawan dan memintanya
langsung bekerja di pertengahan bulan.

Perhitungan gaji karyawan yang masuk di pertengahan


bulan biasanya digunakan metode prorata atau hitung
proporsional. Perhitungan prorata dibagi menjadi 2
(dua) yaitu perhitungan gaji prorata berdasarkan hari
kerja dan jam kerja.

Rp

16
a. Perhitungan gaji karyawan prorata Contoh
berdasarkan jumlah hari kerja Misalnya Santo bekerja di PT Merdeka
Bersama per tanggal 15 Oktober dengan gaji
Karena jumlah hari kerja tidak penuh jadi gaji per bulan Rp7.500.000. Perusahaan ini
yang dibayar juga tidak bulat. Anda hanya memiliki 5 hari kerja dalam 1 minggu dan
perlu membayar gaji sesuai jumlah hari kerja perusahaan melakukan tutup absen tiap
pegawai tersebu tanggal 25.

Metode perhitungan gaji karyawan prorata Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah
berdasarkan hari kerja: menghitung total hari kerja dalam 1 bulan.
Misalnya dalam bulan Oktober terdapat hari
Gaji = (jumlah hari kerja : jumlah hari kerja kerja 22 hari.
sebulan) x gaji satu bulan
Kemudian dari tanggal 15 oktober (hari
pertama karyawan masuk kerja) hingga
tanggal 25 Oktober (tutup absen
perusahaan), Santo telah bekerja selama 7
hari kerja, maka gaji yang diterima Santo di
bulan Oktober adalah
(7/22) x Rp7.500.000 = Rp2.386.363

Rp Rp
Rp

17
b. Perhitungan gaji karyawan prorata Contoh
berdasarkan jumlah jam kerja Elisa merupakan karyawan di PT Bintang
Persada yang mulai bekerja tanggal 10
Perhitungan gaji karyawan prorata dapat Oktober 2019 dengan gaji per bulan
dihitung berdasarkan jumlah jam kerja. Dasar Rp5.000.000. Perusahaan ini memiliki waktu
perhitungannya yaitu upah per jam. kerja 6 hari per minggu dan melakukan tutup
absen tiap tanggal 25.
Upah per jam = 1/173 x upah satu bulan
Pertama, hitung upah per jam Elisa
Perhitungan ini lebih rumit dari pada Upah per jam
perhitungan pertama karena harus = 1/173 x Rp5.000.000 = Rp28.901
menghitung upah per jam, lalu mengalikan
dengan jumlah jam kerja karyawan. Dari tanggal 10 Oktober, Elisa bekerja selama
17 hari
15 hari bekerja 8 jam / hari
2 hari bekerja 7 jam / hari

Maka perhitungan gaji prorata Elisa


berdasarkan jam kerja adalah
= (15 hari x 8 jam x Rp28.901) +
(2 hari x 7 jam x Rp28.901)
= Rp3.468.120 + Rp404.614
Rp
= Rp3.872.734
Rp

Jadi, gaji Elisa yang diterima di bulan Oktober


adalah Rp3.872.734

18
Akibat Kesalahan Hitung
Gaji Karyawan

Meski sudah dikerjakan dan dihitung secara detail,


tidak dapat dipungkiri pasti terjadi kesalahan. Apalagi
jika perhitungan dan proses perhitungan gaji dilakukan
secara manual. Bukan hanya merugikan perusahaan
dan karyawan, salah hitung gaji karyawan bisa
mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut.

19
1. Gaji Terlambat 2. Karyawan Protes
Kesalahan penghitungan gaji karyawan bisa Karyawan akan melakukan aksi protes yang
berdampak besar pada mundurnya waktu menyebabkan masalah antara perusahaan
penyampaian gaji. dan karyawan secara kolektif, sehingga
menjadi masalah besar.
Kenapa?
Akibatnya?
Karena, perusahaan perlu melakukan koreksi
pada penghitungan yang bermasalah. Karyawan akan membawa masalah ini ke
Koreksi ini tidak bisa dilakukan dengan ranah hukum dengan mengatasnamakan
mudah dan memakan waktu. Perusahaan serikat pekerja untuk menggugat
harus menelusuri di mana kesalahan terjadi, perusahaan. Ini juga menyebabkan
baru kemudian diselesaikan. terbuangnya waktu untuk mengurus proses
hukum, namun tentu akan menurunkan
kinerja perusahaan secara umum.
Karyawan yang tidak puas juga akan
menghabiskan banyak waktu untuk
menyampaikan aspirasi mereka. Dan yang
Rp Rp
terparah, ini berdampak pada penurunan
citra perusahaan.
Rp
Rp

Rp
Rp

Rp
Rp Rp Rp
RpRp
20
3. Hengkangnya Karyawan 4. Kerugian Waktu dan Biaya
Karyawan dengan potensi terbaik akan Ketika gaji yang disampaikan lebih dari angka
memilih keluar dari perusahaan dan mencari yang seharusnya, berarti perusahaan perlu
‘ladang yang lebih hijau’ yang bisa mengeluarkan biaya yang tidak seharusnya
memberikan kompensasi atas kinerja dikeluarkan, juga menghabiskan banyak
karyawan tersebut. waktu untuk memperbaikinya.

Bagaimana dampaknya? Apa yang akan terjadi?

Perusahaan akan kehilangan aset Jika jumlah gaji karyawan yang disampaikan
perusahaan terbaiknya. Seperti yang kita lebih kecil, selain koreksi perusahaan juga
ketahui, karyawan merupakan aset berharga harus yang menghadapi protes dan
yang berpengaruh besar pada tumbuh kekecewaan karyawan. Diperlukan
kembang perusahaan. Kehilangan karyawan manajemen krisis tertentu agar keadaan ini
berarti perusahaan perlu melakukan tidak memburuk.
rekrutmen kembali dan mencari karyawan
yang cocok bagi perusahaan. Ini akan
menghabiskan waktu sekaligus biaya yang
tidak sedikit.

21
Hindari Kesalahan Hitung Gaji
dengan Software Payroll

Setelah memahami berbagai perbedaan jenis Penggunaan software payroll menjadi salah
kerja karyawan dan mekanisme perhitungan satu alternatif yang bisa dilakukan. Dengan
gaji masing-masing, kita ini mengerti bahwa menggunakan software payroll, seluruh
payroll bukan suatu hal yang mudah. pekerjaan administrasi penggajian dapat
Kesalahan-kesalahan sekecil apapun dalam dilakukan secara otomatis. Dengan demikian,
proses payroll, secara tidak langsung dapat HR dan administrasi perusahaan dapat lebih
memberikan dampak yang buruk, baik pada mudah dalam melakukan proses payroll yang
karyawan maupun perusahaan. Karenanya, sebenarnya bisa menghabiskan banyak
kini perusahaan harus mulai memberikan waktu setiap bulannya.
perhatian untuk permasalahan payroll,
terutama bagi mereka yang memiliki berbagai
jenis karyawan serta komponen payroll yang
rumit.

22
Bagaimana Software Payroll
Membantu Proses Penggajian?

Sebelum menjawab pertanyaan ini, terlebih dulu kita pelajari checklist apa saja yang harus
dilakukan sebelum proses payroll?

Checklist yang harus diperhatikan dalam proses payroll

Update jumlah dan daftar karyawan

Periksa seluruh dokumen perekrutan baru


sebelum proses penggajian

Lacak daftar karyawan yang


akan segera resign

Hitung waktu liburan dan cuti sakit


seluruh karyawan

Perhatikan perubahan dan penyesuaian


gaji lainnya

Pastikan data absensi dan lembur


telah dikumpulkan dan disetujui atasan

Bisa dibayangkan berapa banyak waktu yang harus Anda habiskan untuk ini semua?

23
Waktu yang dihabiskan perusahaan dalam proses payroll

40% menghabiskan waktu lebih dari 80 jam

18% menghabiskan waktu 41-80 jam

15% menghabiskan waktu 21-40 jam

28% menghabiskan waktu kurang dari 21 jam

Penelitian yang dilakukan American Payroll Association menunjukkan bahwa proses penggajian
secara manual membutuhkan banyak waktu pengerjaan. 40% perusahaan menghabiskan banyak
waktu lebih dari 80 jam dalam setahun hanya untuk proses penggajian secara manual.

24
Kapan Perusahaan Butuh
Software Payroll?

Waktu yang tepat untuk menggunakan software payroll


adalah ketika kebutuhan HR perusahaan mulai
berkembang.

Kebutuhan HR ini meliputi tuntutan perencanaan


perekrutan, evaluasi SDM, serta kebutuhan informasi
untuk pengambilan keputusan strategis yang efektif.
Pada saat itulah software payroll menjadi kebutuhan
yang vital bagi perusahaan.

25
Kenapa Perusahaan Butuh
Software Payroll?

1. Ketika kesulitan mengambil keputusan 2. Sudah kewalahan dalam penghitungan

Selain memudahkan proses penggajian, Perusahaan yang sudah semakin kewalahan


software payroll biasanya juga dilengkapi dalam menghitung gaji karyawan akan
dengan berbagai fitur terintegrasi. Software membuat hasil perhitungannya menjadi tidak
ini bisa menyajikan data yang lebih akurat, akurat. Padahal, gaji karyawan harus akurat
realtime, dan objektif yang bisa Anda lihat dan transparan. Tujuannya adalah untuk
pada tampilan report dan dashboard yang memberikan ketenangan bagi para karyawan.
dirancang dengan baik, sehingga dapat Tenaga HR yang terbatas diduga menjadi
membantu Anda melakukan perencanaan penyebab utama dalam penghitungan gaji
dan pengambilan keputusan secara akurat. yang tidak akurat sehingga software payroll
sangat dibutuhkan.

26
Manfaat Software Payroll

1. Menghemat waktu perhitungan gaji karyawan

Dalam proses payroll, HR tidak hanya melakukan penghitungan gaji,


melainkan juga memastikan bahwa seluruh data karyawan telah
terupdate mulai dari absensi, cuti, lembur, tunjangan, dan masih banyak
lagi. Setelah melakukan itu semua, HR juga harus melakukan penyetoran
gaji karyawan secara langsung. Ini menjadi hal yang sulit apalagi jika
jumlah karyawan sudah berjumlah ratusan atau ribuan. Daripada
menghabiskan waktu untuk antre di bank atau transfer satu per satu,
lebih baik HR memanfaatkan software payroll untuk membayarkan gaji
karyawan.

2. Meningkatkan transparansi pada proses pembayaran gaji


Rp
Rp

Dengan software payroll, Anda dapat menyimpan slip gaji karyawan lebih
Rp

aman. Selain itu, karyawan Anda juga bisa melihat penghasilan mereka
Rp
secara transparan, tidak ada yang disembunyikan. Dengan demikian,
karyawan maupun perusahaan bisa sama-sama merasa tenang karena
terhindar dari kesalahan pembayaran gaji.

27
3. Efisiensi biaya

Rp Faktanya, perusahaan menghabiskan biaya untuk memproses payroll


hingga Rp300 juta per tahun. Salah satu biaya yang dihabiskan adalah
Rp Rp
untuk rekrutmen tenaga HR yang mengurusi proses payroll tersebut.
Rp
Oleh karena itu, ketika perusahaan Anda menggunakan sistem payroll,
biaya yang dikeluarkan menjadi lebih ekonomis dan efisien. Divisi HR pun
dapat fokus melakukan tugasnya yang lain yaitu peningkatan aset
sumber daya manusia.

4. Data karyawan aman dan terintegrasi

Dengan software payroll, seluruh data perusahaan dan karyawan akan


tersimpan dengan aman di dalam sistem. Selain itu, software payroll juga
mampu mengintegrasikan data-data yang penting terkait administrasi
serta gaji karyawan. Dengan software payroll, HR juga dapat
menyesuaikan tampilan data berdasarkan kebutuhan perusahaan. Hal itu
dikarenakan software payroll menyediakan akses informasi bagi
masing-masing karyawan. Namun demikian, akses tersebut tentu
terbatas dan wajib melalui persetujuan pihak yang berwenang.

28
Solusi Mudah Perhitungan
dan Pembayaran Payroll

Solusi payroll terintegrasi Automasi HR

Rp
Rp
Rp

Rp

Manajemen waktu Benefit karyawan

https://www.talenta.co/?utm_source=referral&utm_medium=ebook&utm_campaign=panduan_hitung_gaji

Coba Gratis Sekarang


https://www.talenta.co/?utm_source=referral&utm_medium=ebook&utm_campaign=panduan_hitung_gaji
https://www.talenta.co/?utm_source=referral&utm_medium=ebook&utm_campaign=panduan_hitung_gaji
https://www.talenta.co/?utm_source=referral&utm_medium=ebook&utm_campaign=panduan_hitung_gaji
https://www.talenta.co/?utm_source=referral&utm_medium=ebook&utm_campaign=panduan_hitung_gaji
https://www.talenta.co/?utm_source=referral&utm_medium=ebook&utm_campaign=panduan_hitung_gaji

29
1. Solusi Payroll
Terintegrasi

Talenta membantu perusahaan melakukan Nikmati juga kemudahan untuk melakukan


perhitungan payroll yang terintegrasi dengan pembayaran payroll ke berbagai akun bank
berbagai komponen seperti daftar kehadiran, langsung melalui aplikasi Talenta. Kini,
lembur, hingga tunjangan. Berbagai perusahaan tidak perlu lagi menggunakan
potongan dari mulai PPh 21, PPh 26, BPJS e-banking untuk mentransfer gaji ke rekening
Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, THR, dan karyawan.
lain sebagainya dapat dihitung dengan lebih
mudah melalui aplikasi Talenta. Aplikasi ini
dilengkapi fitur yang lengkap untuk
menghitung pajak campuran untuk jenis
karyawan yang beragam.

30
2. Automasi HR

Urusan administrasi dalam pekerjaan HR Selain itu, HR juga tidak perlu melakukan
merupakan hal yang sangat melelahkan. proses panjang untuk menyetujui karena
Selain menjadi pekerjaan rutin, hal ini juga Talenta sudah dilengkapi pengaturan lini
sangat menyita waktu. Kini, dengan approval yang dapat disesuaikan dengan
menggunakan Talenta, pekerjaan bagan organisasi di setiap perusahaan. Kini,
administrasi HR dapat diautomasi. Karyawan pekerjaan HR menjadi lebih mudah dan cepat
dapat melakukan absen melalui aplikasi karena semuanya sudah tercatat dalam
mobile di manapun dan kapanpun, sistem.
melakukan pengajuan cuti, klaim, dan juga
notifikasi lembur.

31
3. Benefit Karyawan

Jangan biarkan karyawan hengkang karena Tidak hanya itu, Talenta juga memfasilitasi
benefit yang diberikan kurang maksimal. perusahaan untuk memberikan benefit ke
Pemberian benefit karyawan kini bisa karyawan berupa bantuan pinjaman.
dilakukan dengan cara kekinian. Di Talenta, Pencatatan dilakukan oleh sistem dan
karyawan bisa mendapatkan akses gaji lebih pembayaran dapat dipotong secara otomatis
cepat melalui fitur Mekari Payday. Beli dari gaji bulanan karyawan.
voucher pulsa, internet, token listrik, hingga
isi e-wallet seperti Go-Pay bisa langsung
dilakukan melalui aplikasi mobile.

32
4. Manajemen Waktu

Manajemen waktu tidak akan semudah menggunakan


Talenta! Dengan aplikasi Talenta, karyawan bisa
melakukan check-in dan check-out dengan mudah dan
cepat. Absensi terpantau secara real-time, proses
approval semudah klik di aplikasi. Dengan Talenta,
semua fungsi tercatat dan terintegrasi dengan
otomatis.

33
“To win in the marketplace
your must first win in
the workplace.”
Doug Conant, CEO of Campbell’s Soup

34
talenta.co

Anda mungkin juga menyukai