Anda di halaman 1dari 2

Pembatasan internet juga berlaku di China.

Pemerintah Cina telah memperketat peraturan


penggunaan internet dengan mewajibkan para pengguna internet untuk mengidentifikasi diri
mereka kepada penyedia layanan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari kebijakan untuk
melindungi informasi pribadi. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa setiap orang harus
menandatangani perjanjian dalam mengakses internet, telepon rumah/kantor, dan telepon
selular yang menyediakan layanan internet dengan memberikan informasi dan identitas asli,
yang disebut sebagai registrasi nama asli. Kebijakan pendaftaran nama asli ini seharusnya
diterapkan pada 2011 tetapi tidak menjadi peraturan yang berlaku secara luas. Namun, kritik
menyebutkan bahwa pemerintah berupaya untuk membatasi kebebasan berpendapat.
Pengumuman ini akan tampak sebagai bukti bahwa pemimpin baru Cina memandang internet
sebagai ancaman. Otoritas Cina memantau dengan ketat konten internet di negara itu dan secara
rutin memblok informasi yang sensitif, langkah itu dikenal sebagai anti virus komputer yang
besar di Cina. Bagaimanapun, kebijakan tersebut tidak menghentikan jutaan pengguna internet
di Cina, banyak dari mereka yang menggunakan situs mikro blogging untuk mempublikasikan
debat dan kampanye tentang masalah nasional. Dalam beberapa bulan terakhir, internet dan
media sosial telah digunakan untuk menggalang protes massa dan mengkritik pejabat Partai
Komunis yang melakukan korupsi. Kebijakan baru ini diterapkan sebulan setelah pemimpin
baru yang dipimpin oleh Xi Jinping, ditetapkan oleh Partai Komunis. Pejabat yang mengurusi
masalah internet Liu Qibao, memiliki reputasi dalam melakukan kontrol media secara ketat.
Berbeda di Amerika, tidak ada pembatasan internet di Amerika. Amerika Serikat memiliki
kebebasan dalam mengakses internet karena konstitusi negara tersebut melindungi kebebasan
berbicara dan berekspresi, termasuk kebebasan penggunaan internet. Pemerintah Amerika
Serikat tidak menerapkan sensor atau pembatasan akses terhadap informasi yang
dipublikasikan atau dilihat di internet. Meskipun demikian, internet di Amerika Serikat tetap
diatur dan didukung oleh serangkaian mekanisme hukum yang kompleks, baik yang diatur oleh
pemerintah maupun swasta. Beberapa upaya legislatif untuk mengontrol distribusi materi yang
dianggap tidak pantas di internet telah memberikan konsekuensi yang signifikan dalam
pembatasan tanggung jawab atas konten bagi perantara internet. Amerika Serikat memiliki
lembaga pemerintah yang didedikasikan untuk mempromosikan kebebasan internet di seluruh
dunia, yaitu Office of Internet Freedom yang berada di bawah United States Agency for Global
Media. Dalam rangka mempromosikan kebebasan penggunaan internet, Amerika Serikat juga
memiliki beberapa program yang didedikasikan untuk memperluas akses internet dan
memperkuat keamanan internet bagi pengguna di seluruh dunia.
Perbedaan antara peraturan penggunaan internet di Amerika Serikat dan Cina sangat signifikan.
Amerika Serikat memiliki kebebasan dalam mengakses internet karena konstitusi negara
tersebut melindungi kebebasan berbicara dan berekspresi, termasuk kebebasan penggunaan
internet. Pemerintah Amerika Serikat tidak menerapkan sensor atau pembatasan akses terhadap
informasi yang dipublikasikan atau dilihat di internet. Sementara itu, Cina memperketat
peraturan penggunaan internet dengan mewajibkan para pengguna internet untuk
mengidentifikasi diri mereka kepada penyedia layanan. Kebijakan ini diambil sebagai bagian
dari kebijakan untuk melindungi informasi pribadi. Meskipun demikian, kritik menyebutkan
bahwa pemerintah Cina berupaya untuk membatasi kebebasan berpendapat. Otoritas Cina
memantau dengan ketat konten internet di negara itu dan secara rutin memblok informasi yang
sensitif. Kebijakan ini menunjukkan bahwa pemimpin baru Cina memandang internet sebagai
ancaman. Kesimpulannya, perbedaan antara peraturan penggunaan internet di Amerika Serikat
dan Cina sangat signifikan, di mana Amerika Serikat memiliki kebebasan dalam mengakses
internet, sedangkan Cina memperketat peraturan penggunaan internet dan membatasi
kebebasan berpendapat.
LINK REFERENSI
https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2012/12/121229_china
https://freedomhouse.org/country/united-states/freedom-net/2021
https://freedomhouse.org/country/united-states/freedom-net/2022
https://2009-2017.state.gov/documents/organization/255009.pdf
https://www.usagm.gov/office-internet-freedom/

Anda mungkin juga menyukai