NIM : 12010123410015 UJIAN PRA MM PENGANTAR EKONOMI
1. Jelaskan bagaimana kebijakan moneter yang ekspansif (meningkatkan Jumlah Uang
Beredar/Money Supply) bisa meningkatkan PDB - Kebijakan moneter ekspansif merujuk pada tindakan yang diambil oleh bank sentral suatu negara untuk meningkatkan pasokan uang dalam perekonomian dan menurunkan tingkat suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Tujuannya adalah untuk merangsang investasi, konsumsi, dan pengeluaran secara keseluruhan agar aktivitas ekonomi lebih dinamis. Salah satu alat yang umum digunakan dalam kebijakan moneter ekspansif adalah penurunan suku bunga acuan. - Kenaikan PDB (Produk Domestik Bruto) mengacu pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, yang diukur dengan total nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian dalam jangka waktu tertentu. Hubungan antara kebijakan moneter ekspansif dan kenaikan PDB adalah sebagai berikut: o Pengaruh pada Investasi dan Konsumsi: Kebijakan moneter ekspansif, dengan menurunkan suku bunga, membuat pinjaman lebih murah dan lebih mudah diakses oleh individu dan perusahaan. Ini mendorong investasi dan konsumsi, karena masyarakat lebih cenderung meminjam dan menghabiskan uang mereka ketika suku bunga rendah. Investasi dan konsumsi yang lebih tinggi dapat mendorong aktivitas ekonomi secara keseluruhan dan berkontribusi pada pertumbuhan PDB. o Pengaruh pada Permintaan Agregat: Kebijakan moneter ekspansif dapat meningkatkan total permintaan agregat dalam perekonomian. Permintaan agregat yang lebih tinggi dapat mengakibatkan meningkatnya produksi dan penyerapan tenaga kerja, yang pada gilirannya dapat meningkatkan output ekonomi. o Pendorong Ekspor: Jika suku bunga rendah menyebabkan mata uang negara tersebut melemah, hal ini dapat membuat barang dan jasa ekspor lebih murah bagi negara lain. Ini dapat meningkatkan ekspor dan mengangkat PDB karena peningkatan pendapatan dari penjualan ke luar negeri. o Peningkatan Ketersediaan Uang: Kebijakan moneter ekspansif menciptakan lebih banyak uang yang beredar dalam ekonomi. Ini bisa mendorong aktivitas ekonomi, termasuk investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan PDB. o Dampak jangka Panjang: Meskipun kebijakan moneter ekspansif dapat memberikan dorongan singkat terhadap pertumbuhan ekonomi dan kenaikan PDB, dampak jangka panjangnya bergantung pada berbagai faktor. Misalnya, terlalu lama menjalankan kebijakan moneter ekspansif tanpa penyesuaian yang tepat bisa menyebabkan masalah inflasi atau ketidakseimbangan lainnya dalam ekonomi. 2. Jelaskan bagaimana kondisi perekonomian yang diindikasikan oleh PDB apabila kebijakan fiscal yang ekspansif (peningkatan pengeluaran pemerintah/Government Spending) diimbangi dengan kebijakan moneter yang kontraktif. o Ketika kebijakan fiskal ekspansif diimbangi dengan kebijakan moneter kontraktif, dampaknya pada perekonomian bisa saling mempengaruhi, dan hasil akhirnya tergantung pada sejumlah faktor. Berikut beberapa kemungkinan kondisi perekonomian yang dapat muncul: o Pertumbuhan Ekonomi yang Terbatas: Kebijakan fiskal ekspansif seharusnya akan merangsang pengeluaran konsumen dan investasi, cenderung mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, kebijakan moneter kontraktif yang mengurangi pasokan uang dan meningkatkan suku bunga bisa membatasi dampak positif ini. Pertumbuhan ekonomi bisa menjadi lebih lambat dari yang diharapkan karena biaya pinjaman yang lebih tinggi dan ketersediaan dana yang lebih rendah untuk investasi. o Inflasi Terkendali: Kebijakan moneter kontraktif, dengan menaikkan suku bunga atau mengurangi pasokan uang, dapat membantu mengendalikan inflasi. Jika kebijakan fiskal ekspansif menyebabkan peningkatan permintaan, tetapi kebijakan moneter kontraktif menekan permintaan agregat, inflasi dapat tetap terkendali. o Ketenagakerjaan dan Pengangguran: Kebijakan fiskal ekspansif dapat menciptakan lapangan kerja baru, tetapi kebijakan moneter kontraktif dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Ini dapat mempengaruhi pasar tenaga kerja, di mana penurunan permintaan dapat menyebabkan pengangguran meningkat. o Investasi dan Keputusan Konsumen: Kebijakan moneter kontraktif yang meningkatkan suku bunga dapat membuat biaya pinjaman lebih mahal. Ini bisa menghambat investasi bisnis dan pengeluaran konsumen untuk pembelian barang modal besar, seperti rumah atau kendaraan. o Stabilitas Keuangan: Kebijakan moneter kontraktif dapat membantu menjaga stabilitas keuangan dengan mengurangi risiko gelembung aset atau kredit berlebihan. Namun, kombinasi dengan kebijakan fiskal ekspansif mungkin akan membutuhkan pengawasan lebih ketat untuk meminimalkan risiko. o Defisit Anggaran: Kebijakan fiskal ekspansif sering kali berarti pemerintah meningkatkan pengeluaran atau mengurangi pajak. Jika kebijakan moneter kontraktif mengurangi pertumbuhan ekonomi, pendapatan pemerintah bisa turun, dan jika pengeluaran terus meningkat, defisit anggaran dapat membesar. 3. Terkait dengan pertanyaan no.2 di atas, kenapa bauran kebijakan tersebut dilakukan oleh pemerintah menurut pendapat Anda? - Mengendalikan Inflasi: Kebijakan fiskal ekspansif, seperti peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak, dapat mendorong permintaan agregat dan memicu inflasi jika berlebihan. Dalam situasi di mana inflasi sudah menjadi masalah, bank sentral dapat menerapkan kebijakan moneter kontraktif, seperti menaikkan suku bunga, untuk mengurangi permintaan agregat dan mencegah kenaikan inflasi yang berlebihan. - Mempertahankan Stabilitas Makroekonomi: Kebijakan fiskal ekspansif dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi jika tidak diimbangi dengan kebijakan moneter yang sesuai, ini bisa memicu tekanan inflasi atau bahkan mengarah pada ketidakseimbangan makroekonomi yang lain. Kebijakan moneter kontraktif dapat membantu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga. - Mengurangi Defisit Anggaran: Kebijakan fiskal ekspansif, seperti peningkatan pengeluaran atau pemotongan pajak, dapat menyebabkan defisit anggaran yang lebih besar. Jika defisit anggaran dibiarkan tanpa penanganan, hal ini dapat memicu kekhawatiran tentang kredibilitas fiskal pemerintah dan dampak negatif terhadap stabilitas ekonomi jangka panjang. Kebijakan moneter kontraktif dapat membantu mengendalikan defisit dengan mengurangi permintaan agregat dan potensialnya mengurangi pengeluaran pemerintah. - Mengatasi Ketidakseimbangan Eksternal: Kombinasi kebijakan ini juga dapat digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan eksternal, seperti defisit neraca perdagangan yang besar. Kebijakan fiskal ekspansif dapat meningkatkan permintaan domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor, sementara kebijakan moneter kontraktif dapat mengendalikan permintaan domestik yang tumbuh cepat, sehingga mengurangi risiko defisit neraca perdagangan yang lebih besar. - Mengurangi Risiko Gelembung Aset: Kebijakan moneter kontraktif dapat membantu menghindari pembentukan gelembung aset yang berlebihan, yang dapat mengancam stabilitas ekonomi. Kombinasi dengan kebijakan fiskal ekspansif dapat membantu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas pasar finansial - Menghindari Overheating Ekonomi: Dalam situasi di mana pertumbuhan ekonomi telah mencapai tingkat maksimal atau dekat dengan puncak siklus bisnis, kombinasi kebijakan ini dapat membantu mencegah terjadinya 'overheating' ekonomi, di mana aktivitas ekonomi melebihi kapasitas produksi yang ada dan menyebabkan inflasi berlebihan.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro