Analisis Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT - Pertamina P.berandan Berdasarkan PSAK No.16
Analisis Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT - Pertamina P.berandan Berdasarkan PSAK No.16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alasan utama untuk memulai bisnis adalah untuk memenuhi tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Tujuan perusahaan biasanya memiliki komponen
jangka panjang dan jangka pendek. Jika bisnis dikelola dengan baik dan tetap
merupakan salah satu alat yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.
Investasi atau aset yang dikenal sebagai aset tetap sangat penting bagi
kemampuan perusahaan untuk tetap eksis. Laporan keuangan dapat disusun
dengan menggunakan periode akuntansi untuk aset tetap yang digunakan dalam
laporan keuangan. Jumlah aset tetap yang digunakan perusahaan harus
merupakan bagian yang cukup besar dari seluruh aset yang dimiliki perusahaan.
Aset tetap dapat dihentikan karena keterbatasannya dalam pemanfaatan
kepentingan perusahaan dan ketidakmampuannya untuk digunakan kembali
untuk pertumbuhan bisnis. Menjual atau menukar aset yang dapat digunakan
untuk keuntungan perusahaan dapat digunakan untuk menghentikan aset tetap.
Aset tetap adalah aset berwujud yang dibeli dalam bentuk produk jadi atau
barang yang telah diproduksi, digunakan oleh operasi bisnis dan tidak
dimaksudkan untuk dijual secara reguler. Mereka juga memiliki masa manfaat
lebih dari satu tahun.(Ismail, 2015)
1
2
Korporasi dapat menukar aktiva tetapnya dengan yang baru, baik sejenis
maupun tidak, sebelum akhir umur ekonomisnya. Ketika aset ditukar dengan aset
lain, nilai buku harus dihitung dengan menggunakan akumulasi penyusutan aset
terkait.
Aset tetap adalah barang berwujud yang ditahan untuk digunakan dalam
produksi produk dan jasa, untuk disewakan kepada pihak ketiga, atau untuk alasan
administratif dan diperkirakan akan digunakan untuk jangka waktu yang lebih
lama, menurut PSAK No.16. Properti, pabrik, dan peralatan juga harus memiliki
karakteristik khusus agar dapat dibedakan dari aset tidak berwujud seperti paten
dan merek dagang, seperti kapasitas untuk digunakan dalam kegiatan bisnis
reguler, masa manfaat yang lebih lama dari rata-rata, dan substansi fisik.
B. Identifikasi Masalah
1. Kekeliruan dalam pencatatan aset yang dimiliki oleh PT. Pertamina RU II
Pangkalan Berandan
2. Pengakuan, pencatatan dan pelaporan aktiva tetap sesuai PSAK No.16.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya berfokus pada pengukuran, pengungkapan penyajian
aktiva tetap sesuai dengan PSAK No.16.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran aktiva tetap pada PT. Pertamina RU II Pangkalan
Berandan?
2. Bagaimana kesesuaian pengakuan dan pencatatan aktiva tetap yang dimiliki oleh
PT. Pertaminan RU II Pangkalan Berandan berdasarkan PSAK No.16?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui gambaran aset tanah, bangunan, mesin serta alat bergerak
yang dimiliki PT Pertamina RU II Pangkalan Berandan.
4
2. Untuk mengetahui pengakuan, pencatatan dan pelaporan aktiva tetap sudah sesuai
PSAK No.16.
F. Manfaat Penelitian
1. Peneliti melalui penelitian ini harus dapat menjelaskan bagaimana aset tetap
dijelaskan sesuai dengan PSAK No. 16.
2. Temuan penelitian ini diharapkan dapat membantu bisnis, khususnya yang
berkaitan dengan pendokumentasian aset tetap.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para akademisi
serta sebagai bahan referensi atau literature review untuk melengkapi pengetahuan
yang ada.
4. Kajian ini diharapkan dapat memperjelas pencatatan dan pelaporan aset tetap bagi
masyarakat.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi
a. Pengertian akuntansi
Menurut Donald Kiesso, Jery Weydgant, Terry
Warfield memiliki pemikiran yang sama bahwa Akuntansi dapat
dianggap sebagai identifikasi, evaluasi, dan penyebaran data keuangan
mengenai entitas ekonomi kepada pihak yang berkepentingan. Istilah
akuntansi untuk entitas ekonomi digunakan dalam kaitannya dengan
laporan keuangan yang secara khusus menggambarkan situasinya.
Setiap laporan keuangan merupakan badan hukum tersendiri yang
berbeda dengan laporan keuangan lainnya. (Putu, 2019, h. 2–5)
Akuntansi adalah layanan yang menawarkan data
entitas ekonomi dalam bentuk laporan keuangan yang
disajikan sebagai angkaAkuntansi adalah kegiatan jasa yang
bertujuan untuk memberikan informasi kuantitatif, khususnya
di bidang keuangan, tentang entitas ekonomi yang dituju dan
dalam membuat pertimbangan tentang pelaporan aset tetap,
menurut Dewan Prinsip Akuntansi (1970). Akuntansi juga
membantu dalam membuat keputusan ekonomi serta pilihan
antara berbagai tindakan. dan pilih opsi terbaik dari berbagai
opsi yang tersedia.(Asmuni, Muslim, & Kamilah, 2020, h.
120).
Akuntansi adalah layanan yang menyediakan informasi
tentang entitas ekonomi sebagai laporan keuangan berbasis
angka, Akuntansi adalah kegiatan jasa dengan tujuan
memberikan informasi kuantitatif, khususnya di bidang
keuangan pada entitas ekonomi yang bersangkutan dan dalam
pengambilan keputusan (1970). Membuat penilaian baik dari
5
6
ٌَأج ٍل ُّم َس ًّمى فَٱ ْكتُبُوهُ ۚ َولْيَكْتُب بَّْينَ ُك ْم َكاتِ ۢب ِ ِإ ۟ ِإ ِ َّ ٓ ٰ
َ ين ءَ َامنُ ٓوا َذا تَ َدايَنتُم ب َديْ ٍن ىَل ٰ ٓى َ يََأيُّ َها ٱلذ
ب َولْيُ ْملِ ِل ٱلَّ ِذى َعلَْي ِه ٱحْلَ ُّق ْ ُب َك َما َعلَّ َمهُ ٱللَّهُ ۚ َف ْليَكْتَ ُب َأن يَكْت
ِ
ٌ ب َكات
ِ ِ
َ بٱلْ َع ْدل ۚ َواَل يَْأ
ضعِي ًفا َْأو اَل ِ ِ ِ ِ ولْيت َِّق ٱللَّه ربَّهۥ واَل يبخ
َ س مْنهُ َشْيـًٔا ۚ فَِإن َكا َن ٱلَّذى َعلَْيه ٱحْلَ ُّق َسف ًيها َْأو ْ َ َْ َ ُ َ َ ََ
ِ ِ َ ا َش ِهR۟يستَ ِطيع َأن مُيِ َّل هو َف ْليملِل ولِيُّهۥ بِٱلْع ْد ِل ۚ وٱستَ ْش ِه ُدو
ْيديْ ِن من ِّر َجال ُك ْم ۖ فَِإن مَّل ْ َ َ ُ َ ْ ُْ َُ ُ َْ
ض َّل ِإ ْح َد ٰى ُه َما َفتُ َذ ِّكَر ِ َضو َن ِمن ٱلشُّه َد ِٓاء َأن ت ِ مِم
َ َ ْ َ يَ ُكونَا َر ُجلَنْي ِ َفَر ُج ٌل َو ْٱمَرَأتَان َّن َت ْر
صغِ ًريا َْأو ۟ ۟
َ ُُّه َدٓاءُ ِإذَا َما ُدعُوا ۚ َواَل تَ ْسـَٔ ُم ٓوا َأن تَكْتُبُوه َ ب ٱلش َ ٱُأْلخَر ٰى ۚ َواَل يَْأ ْ ِإ ْح َد ٰى ُه َما
َّه َد ِة َو َْأدىَن ٰ ٓى َأاَّل َت ْرتَابُ ٓو ۟ا ۖ ِإٓاَّل َأن ِ ِ َ ط ِع
َٰ ند ٱللَّه َوَأْق َو ُم للش ُ َأجلِ ِهۦ ۚ َٰذلِ ُك ْم َأقْ َس ِإ
َ َكبِ ًريا ىَل ٰ ٓى
7
وسلَّم ِ ٍ
َ َّ َعن ابْ ِن َم ْسعُود رضي اللَّه عنه عن النَّيِب: اَألو ُل
َ صلّى اهللُ َعلَْيه َّ َف
ب ِعْن َد
َ َليص ُد ُق َحىَّت يُكت َّ َوِإ َّن، الص ْد َق َي ْه ِدي ِإىَل الْرِب ِّ َوِإ َّن الْرِب َّ َي ْه ِدي ِإىَل اجلَن َِّة
ْ الر ُج َل َّ ِإ َّن: قال
ِ َّ َوِإ َّن، ور َي ْه ِدي ِإىَل النَّا ِر ِإ ِ ِإ ِ ِإ ِ ِ
ب
ُ الر ُج َل لَيَكْذ ُ الفجو ِر َو َّن
َ الفج َ و َّن الْ َكذ، ًاللَّه صدِّيقا
ُ ب َي ْهدي ىَل
ِ ِ َحىَّت يكت
ٌ ًب عْن َد اللَّه َك َّذابا
متفق عليه َ ُ َ
Artinya: Pertama: Dari Ibnu Mas’ud يR عنه هلال رضdari Nabi وسلم عليه هلال صلی, sabdanya:
“Seseorang yang terus-menerus bertindak jujur sehingga tercatat di sisi Allah
sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya kejujuran itu membawa kebaikan, dan
kebaikan itu mengantarkan ke surga. Lebih jauh lagi, orang yang konsisten
berbohong dipandang sebagai pembohong di sisi Allah karena dusta selalu
mengacu pada untuk kejahatan dan buruk akhirnya mengarah ke neraka.”
(Muttafaq ‘alaih).
Sebagaimana tertuang dalam Surat Al Israa ayat 35 yang
berbunyi, “Janganlah kamu melebih-lebihkan atau
mengurangi dan menyempurnakan ukuran-ukuran yang
disajikan dalam bentuk neraca”, Al-Qur’an juga
menyampaikan perlunya mengukur dan mencatat transaksi
dengan baik:
ك َخْيٌر َّواَ ْح َس ُن تَْأ ِويْاًل ِ ِ ِ ََواَْوفُوا الْ َكْيل اِذَا كِ ْلتُ ْم َو ِزنُ ْوا بِالْ ِق ْسط
َ اس الْ ُم ْستَقْي ۗ ِم ٰذل َ
9
b. Akuntansi Syariah
1) Aset tetap dibagi ke dalam kategori berikut sesuai dengan kegunaannya dalam
operasi bisnis:
a) Aktiva tetap dengan umur tak terbatas dibebaskan dari kebutuhan penyusutan
biaya perolehan. terutama karena, meskipun sudah tua, nilai aset tetap ini
tidak akan meningkat..
b) Aktiva tetap dengan umur terbatas dibagi menjadi aktiva yang dapat diganti
dengan aktiva serupa setelah masa manfaatnya berakhir dan aset yang tidak
dapat diganti. Contoh yang pertama termasuk mesin dan aset yang tidak dapat
diganti dengan aset serupa setelah masa manfaatnya berakhir termasuk hutan
kayu. Kategori terakhir mencakup aset tetap dengan umur terbatas yang tidak
dapat diganti dengan aset serupa setelah masa manfaatnya berakhir..
2) Penggolongan aktiva tetap berdasarkan penyusutannya
a) Aset tetap yang terdepresiasi, Depresiasi mengurangi nilai aset selama masa
manfaatnya dengan memperhitungkan biaya hal-hal seperti mesin, kendaraan,
dll.
b) Aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan; karena aset tersebut tidak
mengalami penurunan nilai, aset tersebut tidak dapat dihapuskan seluruhnya
pada saat perolehan, misalnya tanah.
bangunan yang telah berdiri di atas tanah. Berbeda dengan tanah yang tidak
pernah terdepresiasi, bangunan terdepresiasi seiring berjalannya waktu,
menyebabkan nilainya menurun seiring berjalannya waktu
c) Mesin
Itu adalah peralatan mekanis di bawah kendali perusahaan yang digunakan baik
dalam kegiatan perdagangan maupun yang berhubungan dengan jasa.
Dengan menaikkan nilai alat mesin, daftar selesai.
d) Kendaraan
terdiri dari truk, mobil dinas, dan jenis kendaraan lainnya yang dapat digunakan
untuk transportasi dan dimiliki oleh dunia usaha untuk mendukung tugas
operasionalnya.
e) Inventaris
Apakah peralatan terkait kantor, seperti peralatan pabrik, peralatan kantor, atau
peralatan besar, digunakan dalam bisnis? (Putra, 2013, h. 190).
tanggung jawab untuk membayar beban tersebut muncul. (Hery, 2014, h. 49).
1) Pembelian tunai
Bisnis dapat menggunakan uang tunai untuk membeli aset tetap.
Transaksi tersebut dikategorikan sebagai pembelian tunai jika pembeli dan
penjual barang masih setuju untuk membayar dalam satu transaksi yang
juga disertai dengan penyerahan barang tetap dan surat kepemilikan lain
yang menyertainya. Seluruh biaya perolehan, yang meliputi harga tagihan
aktiva tetap, bea pengalihan, ongkos pengapalan, biaya pemasangan, dan
pengeluaran lainnya, harus dicatat dalam pembukuan untuk aktiva tetap
yang diperoleh dengan uang tunai.. (Rudianto, 2018 h.154).
Menurut Baridwan (2014), Uang tunai diperlukan untuk akuisisi
tunai, termasuk harga faktur untuk aset tetap serta biaya yang dikeluarkan
hingga saat itu, seperti biaya pemasangan dan uji coba. Setiap biaya yang
telah dibahas dikapitalisasi sebagai biaya aktiva tetap. Jika diskon moneter
ditawarkan saat membeli aset tetap, itu dikurangkan dari harga faktur.
Harga perolehan harus ditetapkan untuk setiap jenis aset tetap jika
pembelian aset tetap dilakukan sekaligus. Basis alokasi didasarkan, sejauh
mungkin, pada nilai pasar dari setiap aset. Jika harga pasar tidak diketahui,
dimungkinkan untuk mengalokasikan harga akuisisi berdasarkan harga
penilaian yang ditentukan oleh perusahaan penilai yang tidak memihak.
27
Masa Manfaat
Sedangkan dalam dalam metode saldo menurun ganda ini mengahsilkan beban
periodic yang semakin menurun selama estimasi umur manfaat aktiva. Metode
saldo menurun ganda diaplikasikan dalam tiga tahap yaitu:
Menghasilkan jumlah beban pada penyusutan yang sama untuk setiap unit yang
produksi maupun unit kapasitas yang digunakan oleh aset. Tergantung dengan
aset, metode unit produksi dapat dinyatakan dalam mil, jam, maupun kuantitas
produksi. Dalam perusahaan manufaktur, metode unit produksi dinyatakan dalam
jumlah produk ( Jayana 2020, h.2). Kapasitas produksi yang dihasilkan termasuk
keuntungan yang diproyeksikan. Rasio produksi aktual terhadap kapasitas
produksi digunakan untuk menentukan tingkat penyusutan. Menurut produksi
aktual yang dicapai pada tahun itu, tarif dan biaya penyusutan kemudian akan
berfluktuasi.(Mardiasmo, 2018, h. 97). Rumus untuk menghitung penyusutan
dengan metode unit produksi adalah:
c. Pengakuan
Penyajian aktivat tetap dilaporkan keuangan sebagai berikut:
1) Neraca harus mencakup metodologi yang digunakan untuk menilai aset tetap.
2) Penting untuk menggambarkan aset tetap yang digadaikan.
3) Rekening keuangan harus mencakup jumlah akrual penyusutan dan biaya
penyusutan untuk tahun berjalan.
4) Laporan keuangan harus mengungkapkan teknik yang digunakan untuk
menghitung penyusutan untuk jenis aset tetap utama.
5) Jika jumlah yang terlibat signifikan, aset tetap harus dibagi menjadi beberapa
jenis.
6) Aset tetap yang telah mencapai penyusutan penuh namun tetap digunakan bila
diperlukan (Mardiasmo, 2016, h. 160–161).
B. Penelitian Terdahulu
32
2 Elly Syuroya Analisis Pengakuan, Kualitatif Pengakuan aset Menggunak Jenis aktiva
Fahimsah Pengukuran, deskriptif tetap pada pabrik an metode tetap yang akan
(2019) Penyajian, dan gula lestari kualitatif diteliti serta
Pengungkapan kertasono sudah deskriptif tempat
Akuntansi Aset sesuai dengan penelitian
Tetap Berdasarkan PSAK No.16
PSAK 16 sedangkan untuk
pengukuran dan
penyajian aset
tetap pada
pabrik gula
33
lestari kertasono
belum
sepenuhnya
sesuai dengan
PSAK NO.16
C. Kerangka Penelitian
PSAK NO.16
METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metodologi
deskriptif kualitatif. Penelitian yang menggunakan metodologi
untuk menggambarkan temuan penelitian disebut sebagai
penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian
deskriptif adalah untuk menggambarkan, menjelaskan, dan
memvalidasi fenomena yang sedang diteliti (Ramdhan, 2021,
h. 35).
2. Waktu Penelitian
2 Seminar
Proposal
3 Pengump
ulan Data
4 Analisis
Data
5 Verifikasi
Data
35
36
7 Ujian
Munaqasa
8 Revisi
C. Subjek Penelitian
2. Sumber Data
a. Data primer
Data primer berasal dari pihak pertama atau sumber langsung dan berdasarkan
komentar yang dibuat oleh karyawan PT Pertamina RU II Pangkalan
Berandan yang bekerja di bidang keuangan.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah informasi yang diperoleh dari sumber sekunder seperti
wawancara.
F. Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif,
yaitu suatu kegiatan yang melibatkan analisis dan penyajian fakta secara
sistematis untuk memberikan gambaran yang luas tentang permasalahan yang
dihadapi. Ini memiliki arti penting dalam penelitian kualitatif karena mengacu
pada sistem yang berusaha memahami tantangan yang dihadapi hubungan
interpersonal.
Tujuan penelitian kualitatif ini adalah untuk
mendeskripsikan pengalaman para partisipan penelitian. Studi
deskriptif ini menunjukkan bahwa penelitian tidak bersifat
spekulatif, meniadakan perlunya asumsi yang dibuat selama
proses penelitian. (Ikhsan, 2014, h. 33). Adapun cara
menganalisinya iaitu:
a. Proses pengumpulan data
Organisasi dan pemilihan data selama fase pengumpulan data dapat dilihat sebagai
proses dokumentasi yang bertujuan untuk memberikan temuan yang mudah
dipahami baik oleh peneliti maupun audiens. (Rukajat, 2018, h. 12).
b. Reduksi
Reduksi dapat dianggap sebagai metode untuk mengumpulkan, mensintesis, dan
mengabstraksi dari data tekstual, modifikasi data besar-besaran yang
menghasilkan data substansial dan memfasilitasi pengambilan kesimpulan..
Reduksi dalam penelitian ini adalah sebagai studi dokumentasi dalam penulisan
(Umrati & Hengki, 2020, h. 45).
c. Penyajian data
Penyajian data adalah untuk menawarkan berbagai jenis informasi terstruktur
38
39
40
ditemukan secara tidak sengaja oleh Aeliko Jans Zijlker pada tahun 1883 di
daerah Telaga Said seiring berjalannya waktu merubah wajah kota Pangkalan
Brandan. Kemajuan industri migas ini pun menjadikan kota Pangkalan
Brandan menjadikan cikal bakal sejarah industri migas di Indonesia
setelah penemuan minyak itu kota Pangkalan Brandan membangun kilang
minyak pada tahun 1891 oleh De Koninklijke (Hindia Belanda).
Kemudian Kilang Minyak Pangkalan Brandan pada tahun 1940 setelah
kurang lebih 5 dekade dikuasai oleh Belanda kini Kilang Minyak Pangkalan
Brandan digantikan oleh pemerintahan Jepang pada tahun 1941 karena dampak
pecahnya perang pasifik membuat Belanda harus meninggalkan Indonesia.
Hanya sumber minyak di Sumut yang ditolak masyarakat untuk dikembalikan
ke BPM, perusahaan yang sahamnya dimiliki Shell 40% dan Royal Dutch
Petroleum 60%, tidak dikembalikan dari sekian banyak ladang minyak.
Keputusan pemerintah pusat untuk menguasai Tambang Minyak Sumut juga
memperkuat penolakan tersebut (TMSU). Oleh karena itu, tidak heran jika
kepentingan asing terus tertarik untuk menguasai sumber minyak Sumut.
Minyak ditemukan pada tahun 1891, dan kota Pangkalan Brandan menugaskan
De Koninklijke untuk membangun kilang minyak (Hindia Belanda). Setelah
berada di bawah pemerintahan Belanda selama hampir 50 tahun, Kilang
Minyak Pangkalan Brandan diambil alih oleh pemerintah Jepang pada tahun
1941 akibat Belanda terpaksa meninggalkan Indonesia akibat dampak
mulainya Perang Pasifik.
Belanda berusaha merebut kembali Kilang Minyak Pangkalan Brandan
pada tahun 1947 karena telah memenangkan perang dengan sekutu, tetapi tidak
berhasil karena pemberontak lokal berhasil membakar Kilang Minyak
Pangkalan Brandan untuk mempertahankannya.
Peristiwa tersebut dikenal sebagai "Bumi Hangus Brandan". Kilang
Minyak Pangkalan Brandan dijalankan oleh PT.Pertamina hingga berhenti
beroperasi pada tahun 2007 setelah pemerintah Republik Indonesia mulai
membuatnya pada tahun 1957.
Hanya saja, saat Indonesia dinasionalisasi, kilang minyak Pangkalan
42
3. Makna Logo
Logo Pertamina melambangkan ketergantungan, tanggung jawab, dan dapat
dipercaya. Warna hijau menunjukkan sumber energi yang ramah lingkungan.
Warna merah melambangkan keuletan, tekad, dan keberanian dalam
menghadapi berbagai tantangan. Representasi visual anak panah
merepresentasikan tujuan organisasi Pertamina untuk terus maju secara
konsisten dan mantap. Huruf "P" yang merupakan huruf pertama Pertamina
juga tersirat dari simbol ini. Pulau-pulau dengan ukuran berbeda yang
membentuk garis besar negara Indonesia diwakili oleh tiga komponen warna.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi organisasi adalah bagaimana setiap bagian dan posisi dalam
organisasi atau bisnis diatur dan dihubungkan satu sama lain untuk
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan. Efektivitas dan
efisiensi kerja dapat dicapai di dalam perusahaan melalui kerja sama dan
koordinasi pekerja yang baik, dan hal ini dapat dicapai melalui penerapan
struktur organisasi yang mengatur pelaksanaan pekerja.
45
Gambar 4.2
Struktu Organisasi Perusahaan
46
b. Superintendent
Pengawas, yang memegang kekuasaan direktur untuk perusahaan, dibebankan
dengan tugas dan tanggung jawab membuat jadwal, mengambil tanggung jawab
penuh untuk melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan ketentuan dokumen
kontrak, melakukan kontrol keseluruhan atas tanggung jawab dan kewajiban
bawahannya dalam menjalankan kegiatan operasional, dan mengantisipasi
tantangan yang mungkin timbul. ada di lapangan, memutuskan bagaimana
mendekati masalah di sana, melaporkan hasil pekerjaannya, dan mengambil
bagian dalam mengawasi pekerjaan struktural yang signifikan.
c. Production
Komponen yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian proses adalah departemen produksi. Salah satu dari sekian
banyak komponen tambahan organisasi bisnis adalah divisi produksi.
Tanggung jawab utama divisi produksi antara lain mengelola proses produksi,
menjalankan peralatan produksi, dan mengelola persiapan produksi
berdasarkan target produksi dan pencapaian produksi.
47
f. Maintenance Execution
II Pangkalan Berandan:
Tabel 4.1 Kelas Aset Tetap
Kelas aset Deskripsi
1420 Inv. Property land
5155 Inv. Property building
1420 Land
5145 Building
7148 Moveable asset
4130 Installation
4132 Procedur install
3113 Plant
9000 Other asset
dengan menggunakan uang tunai karena mereka yakin akan lebih efektif untuk
membeli aset dengan uang tunai.
Contoh I :
Tanggal 15 desember 2017, PT Pertamina membeli speed boat yang akan
digunakan untuk patroli di dermaga seharga Rp. 48.000.000.
Jurnal untuk transaksi diatas adalah:
15 desember 2017
Speed boat Rp. 48.000.000
Kas Rp48.000.000.
Contoh II:
Tanggal 22 agustus 2018, PT Pertamina RU II Pangkalan Berandan membeli
fortclip seharag Rp. 120.000.000
Jurnal untuk transaksi diatas adalah:
22 agustus 2018
Fortclip Rp. 120.000.000
Kas Rp.120.000.000
c. Membangun sendiri
Aset tetap yang diperoleh perseroan melalui pengembangan diri dinilai
sebesar nilai kontrak sampai digunakan untuk mendukung kegiatan operasional
perseroan, dan pada saat itu dicatat harga perolehannya. Untuk memastikan
bahwa praktik perusahaan dalam pengakuan dan perolehan aset tetap telah
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.16)
Biaya perolehan aset tetap hanya boleh diakui jika dan sesuai dengan
PSAK No. 16 Tahun 2017:
1. Harga dapat dihitung secara akurat
2. Kemungkinan entitas akan mendapat untung secara finansial di masa
depan berkat aset tersebut.
Untuk aset tetap yang dibangun sendiri, tahap penyelesaian (belum selesai)
di dalam perusahaan akan dijurnal sebagai berikut, khusus melalui sistem
kontrak kepada pihak ketiga di luar perusahaan dengan klasifikasi biaya:
Proyek dalam penyelesaian xxx
Kas/Bank xxx
Dan setelah kontrak selesai akan dijurnal sebagai berikut:
Aset tetap xxx
Proyek dalam penyelesaian xxx
Gambar 4.2
Form Penghapusan dan Pelepasan Asset
57
Tabel 4.2
Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Menurut Perusahaan dan PSAK
No.16
B. Saran
Berdasarkan temuan penelitian, disarankan agar PT. Pertamina RU II
Pangkalan Berandan tetap memperlakukan aset tetap sesuai dengan PSAK No.16
tentang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan sehingga setiap tahun PT.
Pertamina RU II Pangkalan Berandan dapat menyajikan aset tetap dalam laporan
keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan memberikan manfaat
60
61
terbaik bagi pengguna laporan keuangan. Selain itu, disarankan untuk lebih teliti
dalam memasukan aktiva tetap lancar untuk menghindari kesalahan dalam
pencatatan aktiva tetap milik perusahaan.
62
DAFTAR PUSTAKA
Aji & Ari . (2018). Toward Islamic Accounting Antropology: How Seculer Anthropolgy
Reshaped Accounting in Indonesia. Journal of Islamic Accounting and Business Research
Annisa, Kamilah. (2021). Analisis Penggunaan Aset Tetap terhadap Kinerja Pegawai di
Kantor Jasa Akuntan PT. Eriadi Fatkhur Rokhman Medan
Agie, H. (2019). Pengantar Akuntansi. Surabaya: CV. Jakad Publishing.
Asmuni, Muslim, & Kamilah. (2020). Perspecvtive Of Internal Process Based On
Multidimensional Performences Models In Development Of Zakat Management
Accounting. European Journal of Management and Marketing Studies, 3.
Bakri, Adriani (2020). Analisis Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN
(PERSERO) Wilayah SULSEL, SULTRA, dan SULBAR Area Makassar Selatan. Journal
of Applied Managerial Accounting
Bungin, B. (2013). Metode Penelitian Social dan Ekonomi. Jakarta: Kencana Perdana
Media Grup.
Devi, Abdul (2019). Pengaruh Biaya Pemeliharaan Aktiva Teatp terhadap Laba
Operasional PT. Tri Tunggal Makmur Pamekasan.Jurnal Manajemen METHONOMIX
Halim (2017). Understanding and Awareness of Islamic Accounting. The Case of
Malaysian Accounting Undergraduates. Internasional Journal of Academic Research in
Accounting , Finance, and Management Sciences.
Harahap, S. S. (2009). Katalog dalam Terbitan (KDT). Jakarta: Rajawali Press.
Hendra, Anggriyani, & Rasidah. (2019). Akuntansi Syariah. Medan: Madenatera.
Hermain, H., Nurlaila, Syafrida, L., Sufritayati, Alfurkarniati, Ermawati, Y., & Ikhsan, A.
(2019). Pengantar Akuntansi Edisi 3. Medan: Madenatera.
Hery. (2014). Pengantar Akuntansi 2. Jakarta: Universitas Indonesia.
Hery. (n.d.). Akuntansi Keuangan Menengah sesuai dengan PSAK dan IFRS. Jakarta: PT.
Grasindo.
Ikhsan, A. (2014). Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Bandung:
Cipta Pustaka Media.
Indonesia, I. A. (2009). Standart Akuntansi Keuangan,PSAK No.16. Jakarta: Salemba
Empat.
Indonesia, I. A. (2011). Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan Aset Tetap 16 (Revisi).
Ismail. (2015). Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Prenada Media
Grup.
Kamarudin & Saparudin. (2022). Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional :
Komparasi Nyata dari Tinjauan Literature. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam.
Kamilah, Ahmad, Yafiz .(2022). Jula-Jula: Economic and Accounting Practices in The
Muslim Community of North Sumatra. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam
Khaddafi, M. (2016). Akuntansi Syariah. Medan: Madenatera.
Mardiasmo. (2016). Akuntansi Keuangan Dasar: Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.
Mardiyanto, H. (n.d.). Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo.
Megawati, & Enti. (n.d.). Perlakuan Akuntansi atas Aktiv Tetap Berwujud dan
Penyajiannya pada Laporan Keuangan. Jurnal Administrasi bisnis, 17.
Munandar, A. (2022). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Media
Sains Indonesia dan Penulis.
63
Nor & Fadzlina. (2018) The Need for Islamic Accounting Standart: The Malaysian
Islamic Financial Institution Experience. Journal of Islamic Accounting and Bussines
Research
Nurbaiti. (n.d.). Penelitian Sistem Akuntansi Electronic Data Processing pada PT.Saudara
Buana Samudera III (Divisi Tanjung Balai).
Nurfitiani, N. (2020). Analisis Penerapan PSAK N0.16 dalam Akuntansi Aktiva Tetap
pada PT. Bumi Sarana Beton Makassar, 1.
Putra, & Firmansyah. (2021). Evaluasi Kebijakan Akuntansi Biaya Pinjaman Atas Aset
Tetap di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 11.
Putra, T. M. (2013). ,Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap pada CV.Kombos Manado.
Jurnal EMBA.
Putu, D. (2019). Akuntansi Manajemen. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Ramadhani, Kamilah (2021). Analisis Penggunaan Aset Tetap terhadap Kinerja Pegawai
di Kantor Jasa Akuntan PT. Eriadi Fakhtur Rokhman Medan. Jurnal Pendidikan Tambusai
Ramdhan, M. (2021). Metode Peneltian. Surabaya: Cipta Media Nusantara.
Retno, Dwi (2018) Analysis of Impact of Implementation of Fixed Assets Revaluation
Model in Property, Real Estate, Construction, and Bank Companies Listed in Capital
Market in 2015. Journal Advances in Economics, Bussines and Management Research.
Risna, Ruhadi, Rizky (2019), Efektivitas Penerapan Sistem dan Prosedur Akuntansi
Aktiva Tetap berdasarkan PSAK 16 Tahun 2011 dalam Ekonomi Syariah. Jurnal Ekonomi
Syariah.
Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif. Sleman: Deepublish.
Sabri, Ratna, Puspa (2022), Analisis Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap Implementasi
Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan Nomor 16 pada Perusahaan Daerah Air Minum
Kota Balik Papan. Jurnal Akuntansi Keuangan dan Perbankan.
Sitompul, M. S., & Dkk. (2015). Akuntansi Masjid. Medan: FEBI UINSU Press.
Suherman, A. (2011). Analisis Struktur Pengendalian Intern Aktiva Tetap pada PDAM
Tirta Anom Banjar. Journal CAKRAWALA GALUH, 1.
Umar & Kurawa (2019). Bussines Successioin from an Islamic Accounting Perspective.
ISRA International Journal of Islamic Finance.
Umrati, & Hengki. (2020). Analisis Data Kualitatif. Makasar: Sekolah Tinggi Theologia
Jaffray.
Yustisia, R. P. (2007). Standart Akuntansi Pemerintah (PP RI No.24 Tahun 2005).
Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
64