Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 4, No. 12, Desember 2020, hlm. 4339-4348 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Aplikasi Pengelolaan Usaha Berbasis Web Dengan


Menggunakan Prototyping (Studi Kasus : UKM Krupuk Jaya)
Faizal Bachtiar1, Agi Putra Kharisma2, Diah Priharsari3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1faizalbachtiar@student.ub.ac.id, 2agi@ub.ac.id, 3diah.priharsari@ub.ac.id

Abstrak
UKM Krupuk Jaya adalah Sebuah usaha kecil menengah yang berfokus pada pemasaran krupuk. Setiap
Hari UKM krupuk jaya menghasilkan 26.000 pcs krupuk yang dipasarkan ke tempat disekitar kota
malang. Namun Pada UKM krupuk jaya pengelolaan data usaha masih menggunakan cara konvesional
sehingga sering terjadi kesalahan dalam hal pemrosesan jumlah pesanan yang di pesan oleh sales
sehingga mengakibatkan perbedaan jumlah produk yang di pesan. Serta tidak terdapat informasi
mengenai bahan baku yang mengakibatkan pembatalan pesanan oleh pemilik ketika terjadi pemesanan
secara tiba-tiba oleh sales dikarenakan tidak terdapat ketersediaaan bahan baku. Pada proses perhitungan
keuntungan usaha juga sering terjadi kesalahan sehingga mengakibatkan pelaporan yang tidak akurat.
Dengan permasalahan yang muncul pada UKM krupuk jaya maka dilakukan penelitian dengan
mengembangkan Aplikasi pengelolaan usaha berbasis web yang dapat membantu dalam pengelolaan
usaha UKM krupuk jaya. penelitian ini dilakukan dengan tahapan rekayasa kebutuhan, perancangan,
implementasi dan pengujian. Pada tahap rekayasa kebutuhan menghasilkan 43 kebutuhan fungsional
dan 1 kebutuhan non fungsional. pada tahap implementasi menggunakan bahasa pemrograman web dan
menggunakan database MySQL. Pada tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan 4 metode
pengujian, Pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian validasi menghasilkan 100% valid dan
pengujian usability menghasilkan nilai 79,45 sehingga sistem termasuk kedalam kategori acceptable.
Kata kunci: UKM, Pengelolaan usaha, model view controller, web
Abstract
UKM Krupuk Jaya is a small and medium business that focuses on the marketing of crackers. Everyday
UKM Krupuk Jaya produce 26,000 pcs crackers which are marketed to places around Malang.
However, in UKM Krupuk Jaya the management of business data still uses conventional methods so
that errors often occur in the processing of the number of orders ordered by sales, resulting in
differences in the number of products ordered. And there is no information about raw materials that
result in cancellation of orders by the owner when a sudden order by the sales because there is no
availability of raw materials. In the process of calculating business profits, errors often occur resulting
in inaccurate reporting. With the problems that arise in UKM Krupuk Jaya, research is carried out by
developing a web-based business management application that can help in the management of UKM
Krupuk Jaya. This research was conducted with the stages of engineering needs, design, implementation
and testing. At the engineering stage needs 43 functional requirements and 1 non-functional needs. at
the implementation stage using a web programming language and using a MySQL database. In the
testing phase, it is done by using 4 test methods, Unit testing, integration testing, validation testing yields
100% valid and usability testing produces value 79,45 so that the system belongs to the acceptable
category.
Keywords: UKM, Business Management, model view controller, web

masyarakat luas dan dapat memberikan


1. PENDAHULUAN pengaruh terhadap dalam bidang perdagangan
UKM (Usaha Kecil dan menengah) merupakan maupun ekonomi masyarakat luas. UKM juga
sebuah usaha yang banyak di lakukan oleh salah satu bagian yang memegang peranan

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4339
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4340

penting dalam memajukan perekonomian keuntungan yang diperoleh oleh usaha UKM
sebuah negara maupun daerah. Pada tahun 2017 tersebut.
Usaha Kecil di indonesia menyerap 5,7 juta
Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini
(4,74%) tenaga kerja meskipun usaha kecil
bertujuan untuk mengembangkan Aplikasi
tersebut hanya menyumbang angka kecil dalam
Pengelolaan Usaha yang akan dikembangkan
penyerapan tenaga kerja, Usaha kecil tersebut
dengan berbasis web. Sistem perangkat lunak
memiliki kontribusi yang sangat besar dan
yang dikembangkan dapat membantu
krusial bagi perekonomian di indonesia secara
memanajemen pengelolaan usaha, pada sistem
makro (Meisari & Hidayah, 2018). Salah satu
yang dikembangkan terdapat fungsi-fungsi
UKM yang terdapat pada kota malang adalah
diantaranya untuk mengelola pemesanan
UKM krupuk jaya yang terdapat pada daerah
produk, pengelolaan bahan baku, pemesanan
karangploso kota malang.
bahan baku, laporan keuangan. Sehingga dengan
UKM krupuk jaya adalah usaha yang
adanya sistem ini dapat membantu
bergerak dalam bidang pemasaran krupuk di
permasalahan. Dalam Sistem ini pengguna dapat
kota malang. Berdasarkan hasil wawancara dan
memperoleh informasi mengenai manajemen
observasi, UKM krupuk jaya dalam
pemasaran sehingga pengguna dapat secara
menjalankan kegiatan usaha setiap hari UKM
mudah memanajemen kegiatan UKM. Peneliti
krupuk jaya masih menggunakan cara
berharap dengan terciptanya sistem Aplikasi
Konvensional pertama yaitu dalam proses
Pengelolaan Usaha ini dapat membantu
pemesanan produk sales datang langsung
pengguna khususnya pemilik UKM dalam
ketempat atau melalui telepon untuk melakukan
memajukan usaha.
pemesanan jumlah produk dan pemilik harus
sering mengecek ketersediaan bahan baku. 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
Pengecekkan tersebut dilakukan setiap ada
pemesanan yang dilakukan oleh sales sehingga 2.1. Kajian Kepustakaan
mengakibatkan proses pemesanan terhambat dan
kurang efisien. Terkadang sales tersebut Pada penelitian pertama adalah penelitian
melakukan pemesanan secara tiba-tiba yang dilakukan oleh Diana Laily Fithri yang
mengakibatkan pemilik tersebut membatalkan berjudul “Analisa Dan Perancangan Sistem
pemesanan sales dikarenakan tidak terdapat Informasi Akuntasi Untuk Pengelolaan
ketersediaan bahan baku yang digunakan dalam Keuangan UKM”. Penelitian ini berisikan
pemrosesan produk sehingga mengakibatkan mengenai pembuatan sistem yang bertujuan
pengurangan pemasaran produk. untuk mengelola alur trasaksi keuangan yang
terdapat pada UKM. pada penelitian ini
Cara Konvensional kedua yaitu dalam proses pengembangan sistem menggunakan bahasa
pencatatan pesanan, setelah sales melakukan pemrograman web dengan berorientasi object
pemesanan dengan jumlah yang diinginkan. serta terdapat dukungan database MySQL dalam
pemilik melakukan proses pencatatan proses pengelolaan data. Kesimpulan dalam
pemesanan secara manual dengan mencatat penelitian ini adalah sistem informasi
dalam buku pemesanan, proses pencatatan pengelolaan keuangan ukm dapat
tersebut sering terjadi kesalahan dalam proses mempermudah pemiliki ukm dalam pengelolaan
pencatatan jumlah pesanan produk sehingga keuangan dan mempermudah dalam
menyebabkan jumlah pesanan produk yang mendapatkan data atau laporan keuangan (Laily,
tercatat dalam buku pemesanan tidak sesuai 2018).
dengan jumlah produk yang di pesan oleh sales.
Cara Konvensional ketiga yaitu perhitungan Pada penelitian kedua adalah penelitian yang
keuntungan usaha, pemilik melakukan dilakukan oleh Kauntu natasya Novia Febriana
perhitungan secara manual dengan cara yang berjudul “Rancang Bangun Sistem
menghitung pengeluaran yang digunakan untuk Informasi Produk Unggulan Daerah Usaha Kecil
membeli bahan baku dan biaya yang di gunakan Menengah”. Pada penelitian ini berisikan
untuk memproses menjadi produk dan mengenai pembuatan sistem informasi yang
pendapatan yang didapatkan dari setoran sales. bertujuan untuk mempromosikan produk
Pada proses perhitungan keuntungan usaha unggulan daerah. pada penelitian ini
seringkali terjadi kesalahan sehingga pengembangan sistem menggunakan bahasa
mengakibatkan kurang akurat dalam pelaporan pemrograman web dengan metode
pengembangan RAD (Rapid Application
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4341

Development) serta mendapat dukungan masih menggunakan cara konvesional sehingga


database MySQL dalam proses pengelolaan sering terjadi kesalahan dalam hal pemrosesan
data. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah jumlah pesanan yang di pesan oleh sales
sistem informasi produk unggulan daerah usaha sehingga mengakibatkan perbedaan jumlah
kecil menengah dapat mempermudah dalam produk yang di pesan. Serta tidak terdapat
mengenal, mengetahui serta mempromosikan informasi mengenai bahan baku yang
hasil produk unggulan Usaha Kecil menengah mengakibatkan pembatalan pesanan oleh
(Natasya, 2018). pemilik ketika terjadi pemesanan secara tiba-tiba
oleh sales dikarenakan tidak terdapat
Pada penelitian ketiga adalah penelitian yang
ketersediaaan bahan baku. Pada proses
dilakukan oleh Gita Indah Marthasari yang
perhitungan keuntungan usaha juga sering
berjudul “Rancang Bangun dan Implementasi
terjadi kesalahan sehingga mengakibatkan
Website E-commerce UKM GS4 Malang
pelaporan yang tidak akurat.
Menggunakan Metode Prototyping”. Pada
penelitian ini berisikan pembuatan sistem e- 2.3. Software Development Life Cycle :
commerce yang bertujuan untuk memasarkan Prototyping
produk dari UKM GS4, UKM GS4 merupakan
UKM yang berkecimpung dalam usaha produk Prototyping Model merupakan sebuah model
furnitur berbahan kayu. Pada penelitian ini pengembangan perangkat lunak dimana
pengembangan sistem menggunakan bahasa berisikan versi awal dari sistem software.
pemrograman web dengan menggunakan Prototyping digunakan untuk menunjukkan
metode pengembangan prototyping. Kesimpulan konsep, mencoba opsi desain dan mencari lebih
dalam penelitian ini adalah sistem E-commerce lanjut mengenai permasalahan dan kemungkinan
berbasis web dapat memudahkan pemilik UKM solusinya. Model prototyping digunakan untuk
GS4 dalam pemasaran produk furnitur (Indah, mengontrol biaya dan waktu yang digunakan
2017). dikarenakan proses prototyping yang cepat
dalam pengumpulan kebutuhan sehingga
2.2. UKM Krupuk Jaya pemangku kepentingan dalam sistem dapat
bereksperimen dengan prototyping di awal
UKM Krupuk Jaya adalah Sebuah usaha proses pengembangan software perangkat
kecil menengah yang berfokus pada pemasaran lunak.
krupuk. UKM Krupuk Jaya kepengurusan
Menurut Sommerville (2011) software
dimiliki oleh perorangan. UKM krupuk jaya
prototyping dapat digunakan pada proses
memiliki unit pemasaran. Unit pemasaran adalah
pengembangan software dengan membantu
unit yang digunakan untuk memasarkan krupuk
mengantisipasi perubahan yang dibutuhkan,
ke beberapa tempat yang tersebar dikota malang.
kebutuhan tersebut antara lain:
UKM krupuk memiliki layanan pemesanan,
layanan pengolahan bahan baku, layanan 1. Pada proses rekayasa kebutuhan,
pengolahan data sales. layanan pemesanan prototyping dapat membatu pada proses
adalah layanan yang digunakan oleh sales untuk elisitasi dan validasi kebutuhan sistem.
melakukan pemesanan jumlah produk krupuk 2. Pada proses desain sistem, prototyping
yang diinginkan. Setiap Hari UKM krupuk dapat membantu dengan mengeksplore
menghasilkan 26.000 pcs krupuk yang lebih dalam mengenai solusi dan
dipasarkan ke tempat disekitar kota malang. membantu dalam desain antar muka
Layanan pengolahan bahan baku adalah layanan pengguna.
dimana pemilik usaha dapat melakukan
pengolahan data bahan baku yang digunakan Dibawah ini merupakan proses dari
dalam membuat sebuah produk. Layanan pengembangan dengan menggunakan model
pengolahan data sales adalah layanan prototyping menurut Sommerville(2011)
pengolahan data sales yang digunakan oleh sebagai berikut :
pemilik untuk pengolahan data terhadap sales, 1. Tujuan prototyping harus dibuat secara
pengolahan data tersebut diantaranya untuk explicit dari awal proses. Sehingga dapat
menentukan nilai tunjangan hari raya yang akan memungkinkan untuk pengembangan
didapatkan oleh setiap sales. prototype antarmuka pengguna, untuk
Pada UKM krupuk pengelolaan data usaha menvalidasi kebutuhan fungsionalitas

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4342

sistem, atau untuk menunjukkan Pada metodologi ini akan menjelaskan


kelayakan pengembangan sistem. mengenai implementasi pengembangan
perangkat lunak untuk membantu dalam
2. Memutuskan apa saja yang terdapat
pengelolaan usaha UKM. Pada gambar 2
pada prototype sehingga dapat
dijelaskan mengenai alur penelitian.
mengurangi biaya dan mempersingkat
waktu dalam pembuatan prototype.
3. Proses evaluasi prototyping. Proses
evaluasi ini digunakan untuk
mendapatkan masukan dari pengguna
terhadap prototype yang sudah dibuat
sehingga dapat membuat sebuah
software perangkat lunak yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
Berikut ini merupakan ilustrasi dari proses
pengembangan model Prototyping ditunjukkan
oleh Gambar 1

Gambar 1 Model Prototyping

Sumber : (Pressman, 2001)

3. METODOLOGI PENILITIAN
Pada Pengembangan Aplikasi Pengelolaan
Usaha Pada UKM Krupuk Jaya, dilakukan
beberapa tahapan penelitian antara lain : Studi
literatur (pengumpulan toeri-teori yang
digunakan dalam penyusunan penelitian,
Analisis kebutuhan (pengumpulan kebutuhan
serta identifikasi kebutuhan yang digunakan
dalam proses pengembangan aplikasi
pengelolaan usaha), Perancangan sistem (proses
pemodelan sistem yang sesuai dengan kebutuhan Gambar 2 Alur Penelitian
pada UKM krupuk jaya), Implementasi (proses
perubahan pemodelan sistem menjadi bentuk 4. Rekayasa Kebutuhan
program, Pengujian (pengujian yang dilakukan
pada sistem perangkat lunak yang 4.1. Iterasi Pertama
dikembangkan guna meminimalisir kesalahan
sebelum di serahkan ke pengguna), dan Iterasi pertama yang dilakukan pada
pengambilan kesimpulan serta saran. rekayasa kebutuhan, mendapatkan hasil 4 aktor,
aktor tersebut yaitu: pengguna, pemilik,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4343

supplier, sales. Pada iterasi pertama bahan baku pada sistem perangkat lunak
meghasilkan 25 kebutuhan fungsional. pada yang dikembangkan pada sisi aktor
gambar 3 dijelaskan mengenai Use Case supplier.
Diagram pada iterasi pertama. 3. Perbaikan pada bagian pengguna
menambahkan menu lihat produk dan
perubahan tata letak komponen pada
tampilan daftar produk.
4. Penambahan data keterangan dan tanggal
pengiriman pada tampilan mockup halaman
permintaan bahan baku pada sisi aktor
supplier.

4.2. Iterasi kedua


Pada iterasi kedua dari analisis kebutuhan
perangkat lunak, terdapat penambahan daftar
kebutuhan Aplikasi Pengelolaan usaha. pada
aktor pemilik terdapat penambahan kebutuhan
fungional untuk mengonfirmasi bahan baku
,melihat daftar pemesanan bahan baku, melihat
daftar sales, melihat riwayat pemesanan sales,
membuat akun, melihat daftar produk, membuat
produk, mengedit produk, menghapus produk,
mengedit bahan baku, melihat daftar tunjangan
hari raya, memasukkan kekurangan setoran
sales, mengonfirmasi setoran sales. Sedangkan
pada aktor supplier terdapat penambahan
fungsional untuk menolak permintaan bahan
baku, melihat daftar bahan baku, membuat
bahan baku, mengedit bahan baku, dan
Gambar 3 Use Case Diagram Iterasi Pertama menghapus bahan baku.
pada gambar 4 dijelaskan mengenai
Evaluasi pertama dilakukan dengan memberikan
kebutuhan fungsional dari sistem pada iterasi
mock up atau tampilan dasar dari sistem yang
kedua.
sedang dibangun sesuai dengan kebutuhan yang
digambarkan pada Use Case Diagram
sebelumnya. Evaluasi pada iterasi pertama
pemilik UKM krupuk Jaya memberikan hasil
sebagai berikut:
1. Penambahan fungsional mengonfirmasi
bahan baku, melihat daftar pemesanan
bahan baku, melihat daftar sales, melihat
riwayat pemesanan sales, membuat akun,
melihat daftar produk, membuat produk,
mengedit produk, menghapus produk,
mengedit bahan baku, melihat daftar
tunjangan hari raya, memasukkan
kekurangan setoran sales, mengonfirmasi
setoran sales pada perangkat lunak yang
dikembangkan pada sisi aktor pemilik.
2. Penambahan fungsional menolak
permintaan bahan baku, melihat daftar
bahan baku, membuat bahan baku,
mengedit bahan baku, dan menghapus

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4344

Gambar 5 Sequence Diagram pesan bahan baku

5.2. Perancangan Class Diagram


Class Diagram digunakan untuk
menggambarkan hubungan interaksi antar kelas
yang terdapat pada perangkat lunak. Pembuatan
class diagram dapat membantu mempermudah
dalam proses tahap implementasi sistem
perangkat lunak. Pada gambar 6 dijelaskan
mengenai Class Diagram.

Gambar 4 Use Case Diagram Iterasi Kedua

Pada iterasi kedua, dilakukan evaluasi


kembali dengan menggunakan tampilan mock up
yang sudah dibuat. Stakeholder memberikan Gambar 6 Class Diagram
evaluasi terkait tampilan mock up dari sistem
hasil dari evaluasi pada iterasi kedua 5.3. Perancangan Pseudocode
memperoleh hasil tampilan sistem yang terdapat
dalam mockup sudah sesuai dengan keinginan Perancangan Pseudocode merupakan
keinginan pengguna dan seluruh kebutuhan telah perancangan yang menjelaskan alur dari sebuah
mewakili permasalahan yang dialami maka algoritma yang terdapat pada method dari sub
iterasi prototype sampai pada iterasi kedua. sistem.perancangan Pseudocode digunakan
sebagai landasan untuk melakukan implementasi
5. PERANCANGAN program. dibawah ini pada tabel 1 yang
menjelaskan mengenai perancangan
5.1. Perancangan Sequence Diagram Pseudocode untuk fungsi pesan bahan baku.
Tabel 1 Pseudocode Algoritma pesan bahan baku
Sequence diagram pada pengembangan
aplikasi pengelolaan usaha digunakan untuk No Pseudocode
menjelaskan mengenai komunikasi anar objek 1 Mulai
yang terdapat pada sistem, sehingga dengan 2 Inisialisasi variabel noktp,
Sequence Diagram dapat mempermudah dalam no bahan baku, no ktp
memahami interaksi objek yang terdapat pada supplier, berat, harga_total
fungsionalitas. Pada penelitian ini terdapat 43 3 Mengambil data pada masukkan
Sequence Diagram. pada gambar 5 akan no ktp supplier disimpan pada
dijelaskan mengenai Sequence Diagram variabel no ktp supplier
memesan bahan baku.
4 Mengambil data pada masukkan
no bahan baku disimpan pada
variabel no bahan baku
5 Mengambil data pada masukkan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4345

berat disimpan pada variabel bahan_baku_ukm, pemesanan_bahan_baku,


berat pemesanan_produk dan tunjangan_hari_raya.
6 Mengambil data pada masukkan
harga_total disimpan pada
variabel harga_total
7 if($no_bahan_baku != "" &&
$no_ktp_supplier!="" &&
$berat !="" &&
$harga_total!="" )
8 Generate tgl dipesan dengan
nilai tanggal pada device
yang melakukan pemesanan
bahan baku
9 Mengambil nilai session no
ktp disimpan pada nomer
variabel no ktp
10 Memanggil operasi
ambil_nama(nama bahan
baku,nama supplier,username)
pada kelas model_supplier
11 Mengambil nama supplier dan
disimpan pada variabel data Gambar 7 Entity Relationship Diagram
supplier
12 Memanggil operasi 6. IMPLEMENTASI
ambil_data_bahan_baku(no_bah
an_baku)pada kelas 6.1. Implementasi Basis Data
model_supplier
Implementasi Basis data merupakan hasil
13 Mengambil nama bahan baku dan dari perancangan database pada bab
menyimpan data pada variabel
perancangan. Implementasi Basis data dilakukan
data bahan baku
pada database MySQL. Pada gambar 8
14 Memanggil operasi dijelaskan mengenai skema database jaya.
pesan_bahan_baku
(noktp,no_ktp_supplier,
15 no_bahan_baku,data_supplier,
data_bahan_baku,berat,
16 tgl_dipesan,data_harga_total
)
17 Set message “proses pesan
bahan baku berhasil”
18 Else
19 Set message ”Pastikan mengisi
semua data yang diperlukan” Gambar 8 skema database jaya

6.2. Implementasi Source code


5.4. Perancangan Basis Data
Pseudocode yang sudah jelaskan pada bab
Perancangan Database berisikan gambaran perancangan dimplementasikan menjadi source
mengenai ERD (Entity Relationship Diagram). code atau kode program. Pada tabel 2 terdapat
Pada ERD (Entity Relationship Diagram) implementasi kode program dari method
berisikan penjelasan mengenai entitas-entitas pesan_bahan_baku
beserta relasi yang menghubungkan antar entitas
dan juga attribut yang terdapat pada entitas Tabel 2 Implementasi fungsi pesan bahan baku
tersebut. Pada gambar 7 akan dijelaskan
mengenai ERD (Entity Relationship Diagram). No Pseudocode
Dimana pada ERD ini terdapat 9 entitas, yaitu 1 public function
pemilik, produk, supplier, sales, bahan_baku,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4346

pesan_bahan_baku(){ >set_flashdata('failed_pesan
_bahan_baku', 'Pastikan
2 $noktp=$_SESSION['No_ktp']; sudah mengisi semua data yang
3 $no_bahan_baku = $this- diperlukan.');
>input- 25 }}
>post('no_bahan_baku');
4 $no_ktp_supplier = $this-
>input-
>post('No_ktp_supplier'); 6.3. Implementasi Antarmuka Pengguna
5 $berat = $this-
>input->post('berat');
6 $harga_total = $this->input-
>post('harga');
7 if($no_bahan_baku != "" &&
$no_ktp_supplier!="" &&
$berat !="" &&
$harga_total!="" ){
8 $harga = explode('.',
$harga_total); Gambar 9 Implementasi Antarmuka Daftar
Permintaan sales
9 $data_harga_total=$harga[1];
10 $tgl_dipesan=date('Y-m-d');
11 $nama_supplier =
12 $this->Model_supplier-
>ambil_nama($no_ktp_supplier
);
13 $supplier =
$nama_supplier[0];
Gambar 10 Implementasi Antarmuka Penolakan
14 $data_supplier = $supplier- pemesanan produk
>Nama;
Pada Gambar 9 terdapat halaman daftar
15 $nama_bahan_baku =
permintaan sales, pada halaman tersebut
16 $this->Model_supplier- terdapat informasi mengenai pemesanan produk
>ambil_data_bahan_baku($no_b yang dipesan oleh sales. gambar 10 terdapat
ahan_baku); tampilan ketika melakukan penolakan
17 $bahan_baku=$nama_bahan_baku pemesanan produk, terdapat pop up yang
[0]; berisikan form keterangan penolakan yang akan
18 $data_bahan_baku=$bahan_baku diisi oleh aktor pemilik ketika melakukan
->Nama; penolakan terhadap permintaan pemesanan
produk. Terdapat juga menu menu yang dapat
19 $this->session- diakses oleh pengguna yang memiliki akses
>set_flashdata
sebagai pemilik. Menu tersebut antara lain:
20 ('succes_pesan_bahan_baku', produk, bahan baku, sales, tunjangan hari raya,
'Proses Pesan Bahan Baku laporan keuangan, buat akun dan profile.
Berhasil.');
21 $this->Model_bahan_baku- 7. PENGUJIAN
>pesan_bahan_baku
7.1. Pengujian Unit
($noktp,$no_ktp_supplier,$no
_bahan_baku,$data_supplier,$ Pengujian unit adalah sebuah pengujian yang
data_bahan_baku,$berat,$tgl_ dilakukan untuk menguji algoritma yang ada
dipesan,$data_harga_total); pada sistem. pengujian ini dilakukan dengan
23 } else{ menelusuri jalur dari algoritma yang ada pada
24 $this->session- fungsi dari sistem yang direkayasa. Dalam

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4347

pengujian Unit menghasilkan nilai valid dalam setelah itu logout


kasus uji dari 3 fungsional yang diuji. Melakukan proses pemesanan produk
Melakukan proses melihat riwayat
7.2. Pengujian Integrasi pemesanan produk
Pada penelitian ini pengujian integrasi Login masuk kedalam sistem dan
dilakukan pada cetak laporan keuangan, pada setelah itu logout
cetak laporan keuangan terdapat form laporan Melakukan proses melihat dan
pada class view laporan_keuangan yang Supplier menyetujui pemesanan bahan baku
berinteraksi dengan method cetak_laporan Melakukan proses pembuatan bahan
_keuangan yang terdapat pada class controller baku baru
pemilik. Dalam pengujian integrasi
menghasilkan nilai 100% valid.
Setelah dilakukan pengujian oleh setiap aktor
7.3. Pengujian Validasi yang terdapat pada UKM krupuk jaya. Pengujian
usabilty menghasilkan nilai sebasar 79,45
Pengujian validasi merupakan tahapan sehingga aplikasi pengelolaan usaha berbasis
pengujian yang digunakan untuk menvalidasi web masuk kategori acceptable atau diterima.
fungsi dari sistem sehingga dengan pengujian Pada gambar 11 dijelaskan mengenai grafik
validasi dapat diketahui fungsi dari sistem sudah hasil konversi nilai dari pengujian usability.
sesuai atau belum dengan kebutuhan pengguna.
Pengujian validasi dilakukan dengan
memasukkan semua kemungkinan data yang
dapat digunakan oleh pengguna.
Hasil dari pengujian validasi adalah
kebutuhan fungsional yang terdapat dalam
sistem sebanyak 43 telah dimplementasikan dan
berjalan. Pengujian validasi menghasilkan nilai
100% valid dari 43 kebutuhan fungsional dari
sistem
Gambar 11 Hasil Konversi Nilai Pengujian
7.4. Pengujian Usability Usability

Pada pengujian usability, pengujian 8. KESIMPULAN DAN SARAN


dilakukan dengan menyerahkan sistem ke
pengguna agar pengguna dapat memberikan Kesimpulan dari penelitian dengan judul
penilaian dari sistem. dalam pengujian usability Pengembangan Aplikasi Pengelolaan Usaha
melibatkan 11 orang. Pada tabel 3 merupakan Berbasis Web dengan menggunakan
daftar fungsi-fungsi yang akan dijalankan oleh Prototyping (Studi Kasus : UKM Krupuk Jaya)
aktor dalam pengujian usability. digunakan sebagai jawaban dari rumusan
Tabel 3 Tabel fungsi aktor masalah yang sudah dijabarkan sebelumnya.
pada tahap rekayasa kebutuhan dilakukan
Tipe dengan melakukan wawancara atau interview
Fungsi
Aktor secara langsung dengan narasumber dan
Pemilik Login masuk kedalam sistem dan
setelah itu logout. menghasilkan kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut dikelompokkan menjadi kebutuhan
Melakukan proses pembuatan akun
fungsional dan kebutuhan non-fungsional yang
Melakukan proses pemesanan bahan digunakan sebagai acauan dalam proses
baku pengembangan sistem perangkat lunak. Pada
Melakukan proses melihat pemesanan penelitian ini sistem yang dibangun memiliki 4
produk dan menyetujui atau menolak aktor yaitu: pengguna, pemilik, sales, supplier.
pemesanan produk Pengguna merupakan aktor yang belum
Melakukan proses melihat dan memiliki akses untuk masuk kedalam sistem
membuat tunjangan hari raya sehingga pengguna hanya dapat mengakses
Melakukan proses pembuatan laporan fungsi-fungsi tertentu saja. Pemilik, sales, dan
keuangan supplier merupakan aktor yang terdaftar dalam
Sales Login masuk kedalam sistem dan sistem dan memiliki hak akses untuk masuk

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4348

kedalam sistem dan mengakses fungsi-fungsi keuangan ukm. JTI, Volume 199.
yang terdapat dalam sistem. pada tahapan Meisari, D. & Hidayah, I., 2018. ukm
rekayasa kebutuhan juga menghasilkan sebuah indonesia. [Online]
pemodelan kebutuhan yang dinamakan use case Available at:
diagram dan use case scenario. Pada tahap
https://www.ukmindonesia.id/baca-
perancangan Aplikasi Pengelolaan Usaha pada
UKM krupuk jaya menghasilkan perancangan
artikel/62
sistem berupa perancangan sequence diagram, [Diakses 31 January 2020].
perancangan class diagram, perancangan Natasya, K., 2018. Rancang bangun Sistem
pseudocode, perancangan basis data. Informasi Produk Unggulan Daerah Usaha
Kecil Menengah. Teknik Informatika,
Pada tahap implementasi Aplikasi Pengelolaan
Volume 13.
Usaha pada UKM krupuk jaya menghasilkan
implementasi basis data, implementasi source Pressman, R. S., 2001. Software
code, implementasi Antarmuka pengguna. Pada Engineering Practicioner's Approach Fifth
tahap pengujian Aplikasi Pengelolaan Usaha Edition. 5th penyunt. New York: Thomas
pada UKM krupuk jaya dilakukan dengan 4 Casson.
metode pengujian yaitu: pengujian unit atau
white-box, pengujian integrasi, pengujian
validasi atau black-box dan pengujian validasi.
Pengujian unit dilakukan pada 3 kebutuhan
fungsional sistem dan menghasilkan nilai valid
dari jalur independen. Pengujian validasi
dilakukan pada 43 kebutuhan fungsional dan
menghasilkan nilai 100 % valid dari 43
kebutuhan fungsional. Pengujian integrasi
dilakukan pada fungsi cetak laporan dan
menghasilkan nilai valid. Pengujian usability
dilakukan dengan metode SUS (System
Usability Scale) dan menghasilkan nilai 79,45
sehingga sistem dikatakan masuk kategori
acceptable atau diterima.
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian
lebih lanjut pada Aplikasi Pengelolaan Usaha
pada UKM krupuk Jaya Menambahkan
kebutuhan fungsional untuk memberikan
notifikasi kepada sales yang terdaftar ketika
setoran yang disetorkan tidak sesuai. Notifikasi
tersebut dapat dikirimkan melalui pesan via sms
gateway, menambahkan kebutuhan fungsional
untuk memberikan sanksi terhadap sales jika
melakukan kesalahan atau tidak membayarkan
setoran maupun kekurangan setoran pemesanan
produk dalam jangka waktu tertentu.

9. DAFTAR PUSTAKA

Indah, G., 2017. Rancang Bangun dan


Implementasi Website E-commerce UKM
GS4 Malang Menggunakan Metode
Prototyping. SENTRA.
Laily, D., 2018. analisi dan perancangan
sistem informasi akuntasi untuk pengelolaan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai