Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH

KEBUDAYAAN
ISLAM
KELOMPOK TUGAS SKI
Anggota Kelompok

FIRDAUS ADIB

fACHRIJAL AMMAR ALIF FAJRI


KISAH NABI
mUHAMMAD
Tujuan Tugas Kelompok Ini

kisah kondisi bangsa kisah peristiwa saat kisah peristiwa 40


jahiliyyah sebelum kelahiran tahun sebelum
kenabian kenabian
Kondisi bangsa Arab sebelum kenabian
kondisi Agama

Dahulu mayoritas bangsa Arab mengikuti dakwah nabi Ismail AS yang intinya
menyembah,mengesakan dan memeluk agama Allah.
Hingga muncul amr bin Lu'ay,pemimpin Bani Khuz'ah.Dia orang yang dikenal suka
berbuat bajik,mengeluarkan shodaqoh,respek terhadap urusan agama.
Kemudian dia mengadakan perjalanan ke Syam.Disana dia melihat para penduduk
Syam yang menyembah berhala dan ia menganggap itu hal yang benar.Sebab
menurutnya,Syam adalah tempat para rasul dan kitab.Maka dia pulang membawa
hubal da meletakkannya di ka'bah.Setelah itu ia mengajak penduduk Makkah
menyekutukan Allah.
kondisi ekonomi

sebelum agama islam lahir,bangsa arab terkenal dengan penguasa


perniagaan
KONDISI BUDAYA

sebelum Islam datang,rakyat bangsa Jazirah Arab suka berkumpul mengelilingi


para para penyair yang sangat di hormati untuk mendengar syair-syairnya.Dan
orang Arab jahiliyyah sangat mahir berpidato dengan bahasa yang indah.

KONDISI AKHLAQ

Kondisi moral/akhlaq orang-orang di kota Makkah sebelum datangnya islam


adalah suka meminum Khamr dan suka berjudi.
Pernikahan pada zaman jahiliyah ada 4 model:
1.nikahnya orang sekarang.
2.Nikah istibdha'
3.Nikah borongan
4.Nikah dengan wanita pezina
Kerusakan moral lainnya adalah wa'dul banat atau mengubur anak pereempuan
hidup-hidup,sebab:
1.Takut miskin
2.Bahwa anak laki-laki akan mendatangkan kekuatan dan bisa berbangga dengan
memiliki pengikut laki-laki yang banyak.
Adapun cara membunuh anak perempuan ada 2 cara:
1.Begitu lahir langsung di bunuh
2.Ditunggu anak tersebut sudah besar,bahkan sampai ada yang ingin
menikahinya baru di bunuh.
Kelahiran Rasulullah SAW
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib,beliaulah penutup
para nabi.Beliau lahir pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal yang tepat
pada tahun gajah(dinamakan tahun gajah karena pada saat itu
Abrahah dan bala tentaranya ingin menghancurkan Ka'bah).Dn
bertepatan pada tanggal 20 April 571 Masehi.

Peristiwa 40 tahun sebelum kenabian


Nabi Muhammad SAW dikhitan pada hari ketujuh, seperti yang biasa dilakukan
orang-orang Arab.
Wanita pertama yang menyusui beliau setelah ibundanya adalah
Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab, yang kebetulan sedang menyusui
anaknya yang bernama Masruh, yang sebelum itu wanita ini juga
menyusui Hamzah bin Abdul Muththalib. Setelah itu dia menyusui Abu
Salamah bin Abdul Asad Al-Makhzumi.
Tradisi yang berjalan di kalangan bangsa Arab yang relatif
sudah maju, mereka mencari wanita-wanita yang bisa
menyusui anak-anaknya.

Sebagai langkah untuk menjauhkan anak-anak itu dari


penyakit yang bisa menjalar di daerah yang sudah maju,
agar tubuh bayi menjadi kuat, otot-ototnya kekar dan agar
keluarga yang menyusui bisa melatih bahasa Arab dengan
fasih.
Maka Abdul Muththalib mencari wanita dari Bani Sa’d bin
Bakr agar menyusui beliau, yaitu Halimah bin Abu Dzu’aib,
dengan didampingi suaminya, Al-Harits bin Abdul Uzza,
yang berjuluk Abu Kabsyah, dari kabilah yang sama.
Peristiwa
pembelahan dada
Rasulullah tinggal di tengah Bani Sa’ad, hingga tatkala
berumur empat atau lima tahun, peristiwa pembelahan
dada beliau.
Muslim meriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam didatangi Jibril, yang saat itu
beliau sedang bermain-main dengan beberapa anak kecil
lainnya. Jibril memegang beliau dan menelentangkannya,
lalu membelah dada dan mengeluarkan hati beliau dan
mengeluarkan segumpal darah dari dada beliau, seraya
berkata. “Ini adalah bagian setan yang ada pada dirimu.”
Lalu Jibril mencucinya di sebuah baskom dari emas dengan
menggunakan air Zamzam, kemudian menata dan
memasukkan ke tempat semula. Anak-anak kecil lainnya
berlarian mencari ibu susunya dan berkata. “Muhammad
telah dibunuh!” Mereka pun datang menghampiri beliau
yang wajah beliau semakin berseri.
Kembali ke Pangkuan Ibunda Tercinta
Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu Halimah merasa
khawatir terhadap keselamatan beliau, hingga dia mengembalikan
kepada ibu beliau. Maka beliau hidup bersama ibunda tercinta
hingga berumur enam tahun.
Aminah merasa perlu mengenang suaminya yang telah meninggal
dunia. Dengan cara mengunjungi kuburannya di Yatsrib.
Dala perjalanan pulang itu Amihah jatuh sakit dan akhirnya
meninggal dunia di Abwa’, yang terletak antara Makkah dan
Madinah.
Kembali ke Kakek yang Penuh Kasih Sayang

Kemudian beliau kembali ke tempat kakeknya, Abdul Muththalib di


Makkah. Perasaan kasih sayang di dalam sanubari terhadap cucunya yang
kini yatim piatu.

Pada usia delapan tahun lebih dua bulan sepuluh hari dari umur
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kakek beliau meninggal dunia di
Makkah. Sebelum meninggal, Abdul Muththalib sudah berpesan
menitipkan pengasuhan sang cucu kepada pamannya, Abu Thalib,
saudara kandung bapak beliau.
Di bawah Asuhan Paman

Abu Thalib melaksanakan hak anak saudaranya dengan


sepenuhnya dan menganggap seperti anaknya sendiri. Bahkan
Abu Thalib lebih mendahulukan kepentingan beliau daripada
anak-anaknya sendiri, mengkhususkan perhatian dan
penghormatan. Hingga berumur lebih dari empat puluh tahun
beliau mendapatkan kehormatan di sisi Abu Thalib, hidup di
bawah penjagaannya.
Thank
yo!
u !
WASSALAMUA'LAYKUM WA RAHMATULLAHI
WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai