Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Akad Qard
Qardh menurut bahasa berarti Al-Qath’u yang artinya memutus. Adapun qardh secara
terminologi adalah memberikan kepimilikan suatu harta kepada orang yang akan
memanfaatkannya dan mengembalikan gantinya dikemudian hari tanpa ada tambahan.1

Dari pengertian qardh diatas dapat disimpulkan bahwa, akad qardh adalah perikatan
atau perjanjian antara kedua belah pihak, dimana pihak pertama menyediakan harta atau
memberikan harta memberikan harta dalam arti meminjamkan kepada pihak kedua
sebagai peminjam uang atau orang yang menerima harta yang dapat ditagih atau diminta
kembali harta itu, dengan kata lain meminjamkan harta kepada orang lain yang
membutuhkan tanpa mengharapakan imbalan.

1
)101 /6( ‫الفقه المنهجي على مذهب اإلمام الشافعي‬
‫ وسمي‬،‫ ويطلق اسما ً على ما تعطيه غيرك من المال لتُقضاه‬.‫ (قرضت الشيء قرضا ً قطعته‬:" ‫ قال في " المصباح المنير‬،‫ القطع‬:‫هو في اللغة‬
)‫بذلك لما فيه من قطع يد مالكه عنه‬.
‫ تمليك شيء مالي للغير على أن ير ّد بدله من غير زيادة‬:‫وهو في اصطالح الفقهاء‬.

1|Fiqih Perbankan
B. Landasan Hukum Akad Qard2
1. Al-Qur’an

QS. Al-Hadiid: 11

‫اعفَهُ لَهُ َولَهُ َأجْ ٌر َك ِري ٌم‬ َ ‫َم ْن َذا الَّ ِذي يُ ْق ِرضُ هَّللا َ قَرْ ضًا َح َسنًا فَي‬
ِ ‫ُض‬

Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan
melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala
yang banyak.

2. Al-Hadis
- ‫ " من أخذ أموال الناس‬:‫ قال‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ عن النبي‬،‫ما رواه أبو هريرة رضي هللا عنه‬
‫ ومن أخذها يريد إتالفها أتلفه هللا " (أخرجه البخاري في االستقراض‬،‫يري ُد أداءها أ ّدى هللا عنه‬
)2257 :‫ رقم‬، .. ‫ من أخذ أموال الناس‬:‫ باب‬،‫وأداء الديون‬.

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Barangsiapa mengambil harta orang dengan maksud mengembalikannya,
maka Allah akan menolongnya untuk dapat mengembalikannya; dan barangsiapa
mengambilnya dengan maksud menghabiskannya, maka Allah akan merusaknya." (HR.
Bukhari.)

3. Ijma’

Umat Islam telah sepakat tentang bolehnya qard. Dari landasan hukum qard} di atas, kita
bisa simpulkan bahwa qard} hukumnya sunnah (dianjurkan) bagi orang yang
meminjamkan dan boleh bagi orang yang meminjam.

2
ibid

2|Fiqih Perbankan
‫‪C. Rukun dan Syarat Akad Qard‬‬
‫; ‪Rukun dan syarat akad Qardh ada tiga yakni3‬‬

‫)‪1. Aqidain (muqridl dan muqtaridl‬‬


‫‪a) Muqridh adalah orang yang mempunyai barang-barang untuk diutangkan.‬‬
‫‪Muqridh disyaratka harus Tanpa ada paksaan dan ahliyatu al-tabarru.4.‬‬
‫‪b) Muqtaridh adalah orang yang mempunyai utang, muqtaridh disyaratkan‬‬
‫‪harus Tanpa ada paksaan dan dan ahliyatu al-muamalah,5 semisal balig,‬‬
‫‪berakal sehat, dan tidak di hajr 6,‬‬
‫‪2. Ma’qud alaih (barang yang menjadi obyek akad qardl), disyaratkan setiap barang‬‬
‫‪yang bisa di perjualbelikan dan bisa di akad salam.7‬‬
‫‪3. Shighat‬‬

‫‪Syarat shighat dalam akad Qarad sebagaimana syarat syarat shighat dalam akad‬‬
‫‪muawadlah yang lain. 8‬‬

‫‪3‬‬
‫مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج (‪)30 /3‬‬
‫صي َغةٌ َوعَاقِ ٌد َو َم ْعقُو ٌد َعلَ ْي ِه ك َْالبَي ِْع‬ ‫‪،‬وَأرْ كَانُهُ‪ِ :‬‬ ‫َ‬
‫‪4‬‬
‫فتح الوهاب بشرح منهج الطالب (‪)224 /1‬‬
‫وشرط مقرض اختيار وأهلية تبرع—‬
‫‪5‬‬
‫)‪ibid (1/ 225‬‬
‫اختِيَا ٌر َوَأ ْهلِيَّةُ ُم َعا َمل ٍةَ‬‫ض ْ‬ ‫َوشَرْ طُ ْال ُم ْقت َِر ِ‬
‫‪6‬‬
‫حاشية الجمل على شرح المنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطالب (‪)257 /3‬‬
‫ُور َعلَ ْي ِه فَ َدخَ َل ْال َع ْب ُد ْال َمْأ ُذونُ لَهُ اهـ‬
‫قَوْ لُهُ‪َ :‬أيْضً ا َوَأ ْهلِيَّةُ ُم َعا َملَ ٍة) بَِأ ْن يَ ُكونَ بَالِ ًغا عَاقِاًل َغي َْر َمحْ ج ٍ‬
‫‪7‬‬
‫الفقه المنهجي على مذهب اإلمام الشافعي (‪)105 /6‬‬
‫َ‬
‫يجوز قرض كل مال يُملك بالبيع‪ ،‬ويضبط بالوصف على وجه ال يبقى معه إال تفاوت— يسير‪ ،‬ويصح أن يُ ْسلم فيه‬
‫‪8‬‬
‫‪ibid‬‬
‫ُ‬
‫صيغتهُ(‬‫َ‬ ‫)و ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َأ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫إيجابُهُ ( ق َرضْ تكَ وْ ْسلفتكَ) هَذا ( وْ خذهُ بِ ِمثلِ ِه وْ َملكتكهُ َعلى ن ت ُرد بَ َدلهُ) وْ خذهُ َواصْ ِرفهُ فِي َح َواِئ ِجكَ َو ُرد بَ َدلهُ ك َما فِي َ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫َأيْ َ‬
‫صنِّفُ ِلاِل ْس ِت ْغنَا ِء َع ْنهُ َواصْ ِر ْفهُ ِفي َح َواِئ ِجكَ ‪َ ،‬وتَقَ َّد َم ِفي ْالبَي ِْع َأنَّ " ُخ ْذهُ ِب َك َذا " َأوْ نَحْ َوهُ ِكنَايَةٌ ِفي ِه فَيَْأ ِتي ِم ْثلُهُ هُنَا‪َ .‬ولَوْ‬ ‫ض ِة‪َ ،‬وَأ ْسقَطَهُ ْال ُم َ‬ ‫الرَّوْ َ‬
‫اختَلَفَا ِفي ِه قَوْ ُل اآْل ِخ ِذ ِبيَ ِمي ِن ِه؛ َأِلنَّ اَأْلصْ َل َع َد ُم ِذ ْك ِر ِه‪َ ،‬والصِّي َغةُ‬ ‫َص َر َعلَى " َملَّ ْكتُكَ " فَه َُو ِهبَةٌ ِفي الظَّا ِه ِر‪َ .‬و ْالقَوْ ُل ِفي ِذ ْك ِر ْالبَد َِل ِفي َما لَوْ ْ‬ ‫ا ْقت َ‬
‫ْث يَحْ لِفُ ُكلٌّ َعلَى نَ ْف ِي َد ْع َوى اآْل خَ ِر‬ ‫اختَلَفَا فِي َكوْ ِن ْال َع ْق ِد بَ ْيعًا َأوْ ِهبَةً َحي ُ‬
‫ق َما لَوْ ْ‬ ‫ار َ‬ ‫‪.‬ظَا ِه َرةٌ فِي َما ا َّدعَاهُ‪َ ،‬و ِبهَ َذا فَ َ‬

‫ُول ْال ُم َوافَقَةُ فِي ْال َم ْعنَى ك َْالبَيْع َ‬


‫)ويُ ْشت ََرطُ قَبُولُهُ(‬ ‫ت‪َ ،‬وشَرْ طُ ْالقَب ِ‬
‫ضا ِ‬ ‫صحِّ) َك َساِئ ِر ْال ُم َع َ‬
‫او َ‬ ‫اض (فِي اَأْل َ‬
‫َأيْ اِإْل ْق َر ِ‬
‫‪3|Fiqih Perbankan‬‬
D. Aplikasi Akad Qard dalam Perbankan Syari’ah
Qardh dalam Lembaga Keuangan Syariah adalah akad berbentuk pinjaman yang
diterapkan dalam perbankan syariah adalah Qardh dan turunanya Qardhul Hasan. Karena
bunga dilarang dalam Islam, maka pinjaman Qardh maupun Qardhul Hasan merupakan
pinjaman tanpa bunga. Lebih khusus lagi, pinjaman Qardhul Hasan merupakan pinjaman
kebajikan yang tidak bersifat komersial9. Sehingga disebut akad Tabarru’ (akad saling
tolong menolong).

Dalam fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa al-qardh adalah akad pinjaman kepada
nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanyan
kepada bank pada waktu yang disepakati oleh bank dan nasabah, diantara aplikasi-
aplikasi itu adalah:10

1. Sebagai produk pelengkap kepada nasabah yang telah terbukti loyalitas dan
bonafiditasnya, yang membutuhkan dana talangan segera untuk masa yang relatif pendek.
Nasabah tersebut akan mengembalikan secepatnya sejumlah uang yang dipinjamnya itu.

2. Sebagai fasilitas nasabah yang memerlukan dana cepat, sedangkan ia tidak bisa
menarik dananya karena misalnya, tersimpan dalam bentuk deposito. Atau pinjaman
qardh biasanya diberikan oleh bank kepada nasabahnya sebagai fasilitas pinjaman
talangan pada nasabah mengalami over draft. Fasilitas ini merupakan bagian dari satu
paket pembiayaan lain, untuk memudahkan nasabah bertransaksi.

3. Sebagai produk untuk menyumbangkan usaha yang sangat kecil atau membantu
sektor sosial. Guna pemenuhan skema khusus ini telah dikenal suatu produk khusus yaitu
al-qardh al-hasan.

9
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h.46
10
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah (Jakarta :Prenada Media Group,2012), Hlm.336.

4|Fiqih Perbankan
Skema al-Qardh

Adapun mekanisme dari Skema Pembiayaan Qardh sebagai berikut:

1. Nasabah mengajukan permohonan Qardh. Kemudian, Bank menganalisa


permohonan nasabah apabila permohonan disetujui, persetujuan dapat dilakukan
dalam sebuah akad Qardh.
2. Pelaksana kebutuhan/usaha: Bank memberikan pinjaman 100 persen kepada nasabah
dan nasabah hanya sebagai member tanaga atau keahlian dalam usaha tersebut.
3. Apabila pembiayaan telah jatuh tempo, maka pinjaman wajib dikembalikan oleh
nasabah, dan pembayaran kembali dapat dilakukan secara angsuran atau sekaligus.
4. Keuntungan atas usaha yang dibiayai, 100 persen milik nasabah.

Dari skema di atas maka dapat digambarkan bahwa Lembaga Keuangan Syariah hanya
sebagai wadah dalam menyalurkan dana umat, baik berupa zakat, infaq, dan shadaqah
dalam bentuk Qard yakni pinjaman tanpa adanya keuntungan. Lembaga Keuangan
Syariah dalam hal ini memberikan penilaian yang berhak memperoleh pinjaman qard dan
5|Fiqih Perbankan
Lembaga Keuangan Syariah tidak boleh menarik keuntungan yang diperjanjikan. Dalam
qard ini nasabah wajib mengembalikan dana kepada Lembaga Keuangan Syariah sebesar
pinjaman yang telah diperoleh dalam artian Lembaga Keuangan Syariah meneriam
kembalian modal dari nasabah. Dengan demikian hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembiayaan qard alhasan yakni11;

a. Qard al-hasan adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah (muqtarid) yang
membutuhkan

b. Nasabah qard al-hasan wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu
yang telah disepakati

c. Biaya adminitrasi dibebankan kepada nasabah

d. Nasabah qard hasan dapat memberikan tambahan (sumbangan) dengan sukarela


kepada Lembaga Keuangan Syariah selama tidak diperjanjikan dalam akad

e. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajiban pada saat
yang telah disepakati dan Lembaga Keuangan Syariah telah menentukan
ketidakmampuannya maka Lembaga Keuangan Syariah dapat memperpanjang jangka
waktu pengembalian atau Menghapus (write off) sebagian atau seluruh kewajiban.

11
Brifecase Books Edukasi Profesional Syari‟ah, h. 55-56

6|Fiqih Perbankan
E. Definisi Akad Rahn
Rahn atau Gadai menurut bahasa adalah ats-tsubuts dan al- habs yaitu penetapan
dan penahanan.12 Makna gadai (rahn) dalam bahasa hokum perundang-undangan disebut
sebagai barang jaminan, agunan, dan rungguhan. 13 Rahn merupakan sarana saling tolong-
menolong bagi umat Islam, tanpa adanya imbalan.14

Sedangkan menurut istilah syara’, yang dimaksud dengan rahn adalah menjadikan
materi (barang) sebagai jaminan utang yang dapat dijadikan pembayar utang apabila
orang yang berutang tidak bisa membayar utangnya itu.15

Berdasarkan pengertian rahn (gadai) diatas, dapat diketahui bahwa rahn (gadai) adalah
menahan barang jaminan yang bersifat materi milik si peminjam (rahin) sebagai jaminan
atau pinjaman yang diterimanya, dan barang yang diterima tersebut bernilai ekonomi
sehingga pihak yang menahan (murtahin) memperoleh jaminan untuk mengambil
kembali seluruh atau sebagian utangnya dari barang gadai dimaksud, bila pihak yang
menggadaikan tidak dapat membayar utang pada waktu yang ditentukan.

Sifat rahn secara umum dikategorikan sebagai akad yang bersifat derma, sebab apa
yang diberikan penggadai (rahin) kepada penerima gadai (murtahin) tidak ditukar dengan
sesuatu. Yang diberikan murtahin kepada rahin adalah utang,bukan penukar atas barang
yang digadaikan.16

Jadi pada intinya pelaksannaan gadai adalah suatu kegiatan hutang piutang antara kedua
belah pihak, dengan menjadikan suatu barang yang berharga atau bernilai sebagai
jaminannya.

12
)111 /7( ‫الفقه المنهجي على مذهب اإلمام الشافعي‬
‫ في اللغة – الحبس ويأتي أيضا ً بمعنى— الثبوت والدوام‬- ‫هو‬
13
Rahmat Syafi‟i, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 159.
14
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), h. 251.
15
)111 /7( ‫الفقه المنهجي على مذهب اإلمام الشافعي‬
ّ ‫ يُستوفى منها عند‬،‫ هو جعل عين متمولة وثيقة ب َديْن‬:‫فالرهن بمعنى العقد‬
‫تعذر الوفاء‬
16
Rachmat Syafi‟I, Fiqih Muamalah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), h. 160.

7|Fiqih Perbankan
F. Dasar Hukum ar-Rahn

1. Al Qur‟an

Dalam surat al-Baqarah ayat 283 Allah berfirman:

ِ َّ‫ض ُك ْم بَ ْعضًا فَ ْليَُؤ ِّد الَّ ِذي اْؤ تُ ِمنَ َأ َمانَتَهُ َو ْليَت‬
‫ق هَّللا َ َربَّهُ َواَل‬ ُ ‫ضةٌ فَِإ ْن َأ ِمنَ بَ ْع‬
َ ‫َان َم ْقبُو‬ ٌ ‫وَِإ ْن ُك ْنتُ ْم َعلَى َسفَ ٍر َولَ ْم ت َِجدُوا َكاتِبًا فَ ِره‬
‫تَ ْكتُ ُموا ال َّشهَا َدةَ َو َم ْن يَ ْكتُ ْمهَا فَِإنَّهُ آثِ ٌم قَ ْلبُهُ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ َعلِي ٌم‬

Artinya : “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi)
Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka
Sesungguhnya ia adalah orang yang hatinya kotor (berdosa); dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan..”

2. Hadist

Artinya : “Dari Aisyah, sesungguhnya Nabi saw membeli makanan secara tidak tunai dari
seorang Yahudi dengan menggadaikan baju besinya”. (HR. Bukhari)

3. Ijma’

Para ulama telah menyepakati bahwa al-qardh boleh dilakukan. Kesepakatan ulama ini
didasari tabiat manusia yang tidak bisa hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya.
Tidak ada seorang pun yang memiliki segala barang yang ia butuhkan. Oleh karena itu,
pinjam-meminjam sudah menjadi satu bagian dari kehidupan di dunia ini. Islam adalah
agama yang sangat memperhatikan segenap kebutuhan umatnya.17
17
)114 /7( ‫الفقه المنهجي على مذهب اإلمام الشافعي‬

8|Fiqih Perbankan
G. Rukun dan Syarat Akad Rahn

Gadai memiliki empat rukun: rahin, murtahin, marhun dan marhun bih. Rahin adalah
orang yang memberikan gadai. Murtahin adalah orang yang menerima gadai. Marhun
atau rahn adalah harta yang digadaikan untuk menjamin utang. Marhun bih adalah utang.
Menurut jumhur ulama, rukun gadai ada empat, yaitu: „aqid, shighat, marhun, dan
marhun bih. Ada beberapa syarat yang terkait dengan gadai.

1) Syarat ‘Aqid

Syarat yang harus dipenuhi oleh ‘aqid dalam gadai yaitu rahin dan murtahin adalah
ahliyah (kecakapan). Kecakapan disini adalah kecakapan untuk melakukan jual beli.
Sahnya gadai, pelaku disyaratkan harus berakal dan mumayyiz.18

2) Syarat Shighat

Syarat shighat dalam akad Rahn menurut Syafi’iyyah sama dengan syarat jual beli,
karena gadai merupakan akad maliyah.19

3) Syarat Marhun

Para ulama sepakat bahwa syarat-syarat marhun sama dengan syarat-syarat jual beli.
Artinya, semua barang yang sah diperjualbelikan sah pula digadaikan. Syarat-syarat
marhun adalah sebagai berikut :

a) Barang yang digadaikan bisa dijual, yakni barang tersebut harus ada pada waktu
akad dan mungkin untuk diserahkan. Apabila barangnya tidak ada maka akad
gadai tidak sah.20
b) Barang yang digadaikan harus berupa ‘ain (barang). Dengan demikian, tidak sah
hukumnya menggadaikan manfaat.21

‫ وكثيراً ما يحتاجون الى النقد‬،‫ والناس يتعاملون فيما بينهم‬،‫تكرر معنا ان شرع هللا تعالى مِل ّة التيسير ورفع الحرج ورعاية مصالح الناس‬
‫ فيحتاجون الى استقراض النقد أو تأجيل الثمن‬،‫ وهم محتاجون الى بعض السلع‬،‫فال يجدونه‬،
18
‫ أي عاقالً بالغا ً غير محجور عليه في تصرفاته المالية‬:ً‫ان يكون م َّكلفا‬
‫ كأن يكون مالكا للعين التي يرهنها مثال وان يكون مالكا للدين الذي يرتهن به‬:‫ان يكون من أهل التبرّ ع فيما يرهنه أو يرتهن به‬
19
Ibid, h. 53
20
- ‫ بأن يكون موجوداً وقت العقد‬،‫ أي تتوفر فيه شروط المبيع التي مرّ ت بك في عقد البيع‬:‫أن يكون قابالً للبيع‬
21
- ‫ كأن يرهنه سكنى دار‬،‫ فال يص ّح رهن المنفعة‬:ً‫أن يكون عينا‬

9|Fiqih Perbankan
c) Barang yang digadaikan harus haal mutaqawwin, yaitu barang yang boleh diambil
manfaatnya menurut syara‟, sehingga memungkinkan dapat digunakan untuk
melunasi utangnya.22

4) Syarat Marhun Bih

Marhun bih adalah suatu hak yang karenanya barang gadaian diberikan sebagai
jaminan kepada rahin.23 Marhun bih harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a) Marhun bih harus berupa tanggungan yang wajib diserahkan kepada pemiliknya,
seperti dirham dan dinar.24
b) Pelunasan hutang harus tetap dalam tanggungan si rahin.25
c) Marhun bih harus jelas (ma‟lum), tidak boleh majhul (samar/tidak jelas).26

H. Aplikasi Gadai Syari’ah dalam Perbankan Syari’ah

Gadai (Rahn) adalah seorang yang meminjam harta orang lain dengan memberikan
sesuatu barang miliknya yang mempunyai nilai ekonomi, seandainya terjadi kegagalan
dalam pembayaran, maka orang yang meninjamkan hartanya dapat memiliki barang
tersebut.27 Gadai (Rahn) dalam bentuk transaksi yang dilakukan oleh seseorang yang
membutuhkan dana, sehingga menggadaikan barang yang dimilikinya sebagai jaminan
kepada Bank Syari’ah dan atas izin Bank Syari’ah orang tersebut dapat menggunakan
barang yang digadaikan dengan syarat harus dipelihara dengan baik. Bank Syari’ah akan
membebankan biaya jasa gadai dengan kesepakatan.

Dalam Pasal 8 ayat 1 Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 tentang


perbankan, menyatakan bahwa dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan
prinsip syari’ah, bank umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang
mendalam atas itikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi

ً ‫ شرعا‬Cً‫وأن يكون ماالً متقوِّ ما‬


22

23
‫وهو الحق الذي للمرتهن في ذمة الراهن‬
24
- 1‫ في الذمة كالدراهم والدنانير ونحوها من العمالت المتداولة‬C‫ أي مما يثبت‬:ً‫أن يكون دَ يْنا‬
25
2 - ‫ان يكون ال َّديْن ثابتا ً في ذمّة الراهن للمرتهن‬
26
3 - ‫أن يكون ال َّديْن معلوما ً للعاقِدَ يْن قدراً وصفة‬
27
Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syari’ah.Sinar Grafika 2008.Hal. 37

10 | F i q i h P e r b a n k a n
hutangnya atau mengembalikan pembiayaan, sebelum melakukan pembiayaan Bank
syari’ah harus melakukan analisis dan penilaian 5 C ( Character, Capital, Capacity,
Condition Of Economy ) dari nasabah.

Bagan Proses Rahn

Bank Islam sebagai pemegang gadai harus mengambil manfaat dari barang jaminan
sebagai imbalan atas pemeliharaan barang. Aplikasi gadai dalam perbankan digunakan
dalam dua hal:

a. Gadai dipakai sebagai produk pelengkap, yaitu sebagai akad tambahan (jaminan)
terhadap produk lain seperti dalam pembiayaan bai’ al-murabahah. Bank dapat
menahan barang nasabah sebagai konsekuensi akad tersebut, guna menghindari
adanya kelalaian nasabah atau bermain-main dengan fasililtas pembiayaan yang
diberikan oleh pihak bank.
b. Merupakan produk tersendiri, sebagaimana diterapkan di Malaysia, akad rahn
dipakai sebagai alternatif dari pegadaiankonvensional. Perbedaan mendasar
pegadaian syariah, nasabahtidak dikenakan bunga, yang dipungut dari nasabah
adalah biayapenitipan, pemeliharaan, penjagaan dan penaksiran. Perbedaan utama
antara biaya rahn dengan bunga pegadaian adalah terletak pada sifat bunga yang

11 | F i q i h P e r b a n k a n
bisa berakumulasi dan berlipat ganda. Sedangkan biaya rahn hanya terjadi sekali
dan ditetapkan di awal.

Manfaat yang dapat diambil oleh bank dari prinsip ar-rahn adalah sebagai berikut.

a. Menjaga kemungkinan nasabah untuk lalai atau bermain-main dengan fasilitas yang
diberikan bank.

b. Memberikan keamanan bagi semua penabung dan pemegang deposito bahwa dananya
tidak akan hilang begitu saja jika nasabah peminjam ingkar janji karena ada suatu asset
atau barang (marhun) yang dipegang oleh bank.

c. Jika rahn diterapkan dalam mekanisme penggadaian, maka sudah barang tentu akan
sangat membantu saudara kita yang kesulitan dana, terutama di daerah-daerah.

Adapun manfaat yang langsung didapat bank adalah biaya- biaya konkret yang harus
dibayar oleh nasabah untuk pemeliharaan dan keamanan asset tersebut. Jika penahanan
asset berdasarkan fidusia (penahanan barang bergerak sebagai jaminan pembayaran),
nasabah juga harus membayar biaya asuransi yang besarnya sesuai dengan yang berlaku
secra umum.

Adapun risiko yang mungkin terdapat dalam rahn diterapkan sebagai produk adalah:

a. Risiko tak terbayarnya utang nasabah (wanprestasi),

b. Risiko penurunan nilai asset yang ditahan atau rusak.

Skim gadai Islam (rahn) merupakan skema dimana pihak bank memberikan pinjaman
kepada nasabah atas dasar jaminan dan atas pemeliharaan jaminan tersebut, maka bank
akan mengenakan biaya pemeliharaan tertentu. Hal yang paling penting diperhatikan
adalah metode penentuan biaya pemeliharaan dan sewa tempat penyim- panan barang
jaminan, dimana biaya tersebut tidak dibenarkan menggunakan sistem bunga yang
didasarkan pada nilai pinjaman.

Rahn saat ini sudah diaplikasikan dalam perbankan syariah di Indonesia dan menjadi
salah satu produk yang marketable karena pangsa pasar bisnis di bidang pegadaian saat

12 | F i q i h P e r b a n k a n
ini masih cukup besar, apalagi bagi kalangan yang ingin mendapatkan pinjaman dari
bank atau lembaga keuangan syariah lainnya.

13 | F i q i h P e r b a n k a n
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam perbankan syari‟ah, Akad Qard dan Rahn dijalankan untuk fungsi sosial
bank. Dalam pelaksanaan menjalankan operasional sistem perbankan syariah dimana
dalam prinsip ekonomi syariah dalam bentuk nilai-nilai yang secara umum dapat
dibagi dalam 2 (dua) perspektif. Adapun pelarangan riba dan kegiatan ekomomi yang
tidak memberikan manfaat pada sistem perekonomian. Berdasarkan tulisan tersebut di
atas dapat disimpulkan bahwa, Akad Qard dan Rahn merupakan salah satu dari akad
tabbaru, dimana karakteristiknya pada Akad Qard dan Rahn tersebut adalah mengenai
pinjam meminjam yang menitikberatkan pada sikap tolong menolong dan mengenai jenis
Akad Qard dan Rahn dimana ia tidak mecari keuntungan. Dalam prinsipnya Akad Qard
dan Rahn yang merupakan akad tabbaru yang tidak mengenal riba (tambahan) akan
tetapi apabila dalam praktiknya perbankan syariah ada yang namanya biaya, dalam hal
ini merupakan tambahan untuk baiya administrasi, biaya materai dan hal tersebut
diperbolehkan. Akad Qard dan Rahn lebih efektif jika pinjaman yang diberikan
adalah dipergunakan untuk kepentingan produktif, bukan untuk konsumsi. Dalam
pelaksanaannya, Lembaga Keuangan Syari’ah harus mengikuti rukun dan syarat Akad
Qard dan Rahn.

14 | F i q i h P e r b a n k a n
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2008),
h.46
Brifecase Books Edukasi Profesional Syari‟ah, h. 55-56
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah (Jakarta :Prenada Media Group,2012), Hlm.336.

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), h. 251.

Rachmat Syafi‟I, Fiqih Muamalah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), h. 160.

Rahmat Syafi‟i, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 159.

Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syari’ah.Sinar Grafika 2008.Hal. 37

‫حاشية الجمل على شرح المنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطالب‬
‫فتح الوهاب بشرح منهج الطالب‬
‫الفقه المنهجي على مذهب اإلمام الشافعي‬
‫مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج‬

15 | F i q i h P e r b a n k a n

Anda mungkin juga menyukai