Terlepas dari pengalaman yang dimiliki, bagi seorang peternak ulung maupun peternak pemula, satu hal yang
tidak dapat dinomor duakan adalah pengetahuan tentang pakan ternak. Karena hal ini sangat berpengaruh bagi
pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak.
Dengan pengetahuan pakan yang tepat, maka peternak dapat fokus pada apa yang ingin ditingkatkan, ingin
mempercepat pertumbuhan hewan ternak, penggemukan, atau memaksimalkan dan menjaga kualitas dari hasil
hewan ternak tersebut.
Biaya produksi yang paling besar sekitar 70% adalah pakan. Untuk menghasilkan pakan tentu harus
mengetahui bahan dasar apabila peternak akan membuat formula sendiri. Bagi peternak pemula mungkin
sudah familiar dengan formulasi pakan ternak untuk mengurangi biaya produksi. Pakan sendiri diberikan pada
ternak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak sehingga bisa menghasilkan ternak yang berkualitas.
Salah satu kandungan didalam pakan adalah karbohidrat, pada ternak sendiri sangat penting sebagai sumber
energi dalam metabolisme tubuh ternak, sehingga peternak memanfaatkan jagung, dedak, bekatul, dan sumber
karbohidrat yang lain sebagai komponen karbohidrat utama.
Khusus untuk peternak pemula akan sulit untuk membedakan antara bekatul dan dedak. Bagaimana cara
mengetahi perbedaan ini jangan sampai bagi peternak salah dalam menyusun ransum karena formulanya akan
berbeda antara bekatul dan dedak ini.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa dedak padi dan bekatul itu sama, tetapi apabila dilihat dari tekstur dan
kandungan nutrien antara kedua bahan tersebut berbeda. Satu lagi, pedagang yang nakal kadang-kadang
memalsukan dedak dan bekatul ini menggunakan sekam giling.
Dedak padi (rice bran) dan bekatul (rice polish) dan sekam sama-sama berasal dari limbah penggilingan
padi. Penggilingan padi dapat menghasilkan beras giling sebanyak 65% dan limbah hasil gilingan sebanyak
35%, yang terdiri dari sekam 23%, dedak dan bekatul sebanyak 10%, untuk yang lainnya berupa kotoran.
Dedak adalah hasil samping proses penggilingan padi, terdiri atas lapisan sebelah luar butiran padi
dengan sejumlah lembaga biji. Sementara bekatul adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi,
termasuk sebagian kecil endosperm berpati.
Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada penyosohan pertama, sedangkan
bekatul pada proses penyosohan kedua.
Ada beberapa tempat penggilingan padi di indonesia yang tidak memisahkan antara  dedak padi
dan bekatul, karena alat penggilingan padi tidak memisahkan antara dedak dan bekatul, maka
umumnya dedak dan bekatul bercampur menjadi satu dan disebut dengan dedak atau bekatul saja.
Perbedaan
» Dedakantara dedak Padi
dan bekatul dan bekatul
mengandung yaitu
gizipadi di lihat
nilaiadalah
yang daritinggi
lebih sumber gizinyaendosperma
daripada antara lain:(beras)
» Karbohidrat utama di dalam dedak hemiselulosa, selulosa,
» Tiga asam lemak utama di dalam dedak dan bekatul berras adalah palmitat, pati dan B-Glucan
oleat dan linoleat.
Minyak dedak mentah mengandung 3-4 persen wax dan sekitar 4 persen lippid tak tersaponikfikasi.
Antioksidan potensial seperti oryzanol dan vitamin E juga ditemukan dalam beras, dedak dan bekatul
kaya vitamin B komplek. Komponen mineralnya antara lain besi, alumunium, kalsium magnesiaum,
mangan , fosfor dan seng.
Berikuti ini merupakan cara mudah untuk mengenali perbedaan antara dedak padi dan bekatul
berdasarkan kandungan Nutriannya, sebagai berikut
Bahan PK (Protein Kasar) : Dedak Padi (8,5%) dan Bekatul (12.5%), Bahan SK (Serat kasar ) : Dedak
Padi (17,5%) dan Dedak (5,2%) , Bahan LK (Lemak Kasar) : Dedak Padi (4,2%) dan bekatul ( 10,7%),
Bahan Abu: Dedak Padi (12,6%) dan bekatul (7,7%), Bahan BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen) :
Dedak Padi (43,7%) dan bekatul ( 50,4%).
Berikut beberapa cara mengetahui perbedaan dedak padi dan bekatul baik secara visual maupun
lainnya :
» Apabila dilihat teksturnya bekatul lebih halus. Pada dedak padi masih terdapat rambut atau
kulit
»padinya,
Apabila sedangkan pada bekatul
direndam dengan tidak ada.
air, Hampir keseluruhan bekatul akan tenggelam didalam air,
Page 1/2
Page 2/2